CRYSTAL ROSE

Por AZEEA02

356 32 0

CRYSTAL ROSE Hay, nama aku Zila, Gejora Zila Angkasa aku seorang siswi kelas 11 di SMA Bintang Harapan, aku p... Más

Seorang Gejora Zila Angkasa
SMA Mawar Ungu
Peraturan
Gelang Mutiara
Penasaran
Rahasia Agara
Latihan
Kepercayaan Diri
Fakta Sebenarnya
Masalah Agara
Yolanda
Kakak Pembimbing
Takut dan Bingung
Madam
Gadis Bergaun Putih
Masa Lalu Marsel
Keributan
Bingung
Udangan

Akademi Sihir Mawar Ungu

28 3 0
Por AZEEA02

Hey guys gimana ceritanya masih lanjut apa enggak, komen untuk sarannya oke. Guys kalo misalnya saya telat posnya sory ya soalnya lagi banyak kesibukan jadi masih sulit untuk mengatur jamnya, jadi saya harap kalian sabar ya menunggu kelanjutan ceritanya. Oke lanjut jangan lupa follow dan vote ya

"Hey bangun" terdengar suara pria dari bawah

Zila melihat kebawah ia kaget melihat seorang pria yang tertimpa badannya

"woy" pria itu berteriak

"astaga" Zila segera berdiri

Pria tu juga berdiri "aduuh badan ku sakit semua" ucap pria itu seraya memegang bahunya

Zila melihat wajahnya dan ternyata pria itu adalah Aska, melihatnya Zila reflek meminta maaf "a aku minta maaf kak" Zila menundukan kepalanya

Aska membalas Zila "sudahlah aku ngak kenapa-kenapa juga"

"Iya" jawab Zila sedikit malu

lalu Aska melihat Zila "keknya kita baru ketemu? Kamu murid baru ya?" Aska memperhatikan Zila "kamu" Aska menahan tawa "cewek pendek" Aska tertawa

Zila menundukan kepalanya ia dian tak berani menjawab

"ah, kamu ngak seru, ngak kayak penggemarku yang lain" Aska menatap wajah Zila "nama kamu siapa?"

"a aku Zila"

"ouuh, jadi kamu yang Namanya Zila?"
ujar Aska sambil memutarinya

"hmmm, lumayan cantik" tiba-tiba wajah Aska berubah seram "trus ngapain masih disini?"

Zila terkejut

"cepat masuk kepintu itu" Aska menyodorkan Zila kesebuah pintu "masuk" Aska membentak Zila

Zila mengangguk dan segera membuka pintu itu, ia memegang pegangan pintu itu dengan tangan yang gemetar, rasa khawatir dan ingin menangis campuran aduk dalam genggaman itu, sebenarnya dalam hati Zila sangat takut jika terjadi sesuatu, apalagi ia sudah melanggar peraturan terpenting sekolah, yang mana membuat dirinya tidak bisa berbuat apa-apa selain mematuhi perintah pria bersamanya itu.

Aska melihat Zila yang ragu-ragu membuka pintunya, karna tidak sabar menunggu ia pun membentaknya "woy cepat masuk"

Keadaan yang memaksa Zila masuk kedalam pintu itu

Lalu Cuaask....

Zila terpesona melihat apa yang ia lihat di balik pintu, ia melihat sekolah yang sangat besar dan mewah terlihat seperti istanah kerajaan, temboknya di hiasi dengan ukiran-ukiran naga, dan pintu aula yang terbuat dari emas dan perak, dengan keramaian murid-murid yang unik, mereka memiliki keahlian yang berbeda-beda dengan alat-alatnya masing-masing, penyihir dengan sapu terbang, seekor peri dan putri duyung dan ada beberapa kuda bertanduk yang berlarian disana, layaknya seperti sekolah negeri dongeng.

Tiba-tiba sebuah bola melayang cepat kearah Zila, Aska yang baru keluar dari pintu melihat bola melayang cepat menuju Zila, Zila yang tidak tahu apa-apa hanya terdiam dan bisu segera Aska menghentikan bolanya dengan tembakan air yang keluar dari ujung jari tengah dan telujuknya.

Alhasil bola itu terpental kearah lain, Zila melihatnya tanpa berkata

Murid lain yang berada disana kegirangan melihat Aska melakukan itu, "astaga kak Aska keren banget, oppa Aska saragheo, aaaaaa dia sangat tampan, aaaaaaa"

Semua murid kegirangan melihat Aska namun berbeda dengan Zila ia pergi tanpa mengucapkan terima kasih

Aska melihat Zila pergi merasa heran "kenapa cewek itu kok dia ngak histeris, ngak mungkinkan dia ngak suka aku" Aska melihat Zila pergi

Ia hendak menyusulnya namun semua penggemarnya menghalangi jalannya karnanya ia tidak bisa pergi.

***

Di tempat lain, terlihat Agara yang duduk di atap sekolah ia sedang memikirkan Zila gadis yang menabraknya tadi "kanapa dia sekolah di sini, seharusnya aku ____"

Agara mengingat kembali saat ia bertemu dengan Zila, ternyata Agara adalah orang yang menyelamat kan Zila sewaktu diserang orang-orang berjubah hitam dikota Zila dulu, Agara juga yang memghilangkan ingatan Zila saat diserang orang-orang berjubah hitam, karna itu Zila tidak dapat mengingat Agara dan kejadian itu lagi.

Dari belakang Zayan datang menghampiri Agara ia membawa tabe kesayangannya "rupanya kamu disini" Zayan duduk disamping Agara

"Kenapa?" Tanya Agara dengan tatapan melihat langit

"Kamu ada pikiran?" Tanya Zayan tanpa melihat Agara

"ngak"

"terus ngapain disini?"

"lagi ngelamun" Agara pergi meninggal kan Zayan

"Hey, mau kemana?" Teriak Zayan kepada Agara pergi

"Cari tempat lain, males kamu gangguan"

Zayan melihat Agara pergi "hmm, selalu saja"

***

Kembali ke Zila yang berjalan melihat sekeliling, ia kebingungan dengan semua yang di lihat begitu banyak hal-hal yang terasa tidak nyata dimatanya, ia melihat seorang pria yang berlari dengan sangat cepat, lalu seorang gadis yang dapat beruban menjadi berbagai hewan

"aneh, semuanya aneh" gumam Zila dalam hati

Ia terus berjalan hingga samapai disamping Gudang Zila melihat seorang gadis yang sedang berlatih mengontrol kekuatannya, Zila yang penasaran mendekati gadis itu

"maaf, kamu lagi apa?" tanya Zila kepada gadis itu

Gadis itu melirik Zila "mata lo buta, gue lagi latihan"

Gadis itu sedang berlatih kekuatan prisai, namun kekuatannya sulit di keluarkan, gadis itu terus-menurus berlatih namun tidak ada satu pun prisai yang keluar, Zila memperhatikan gadis itu, Begitu pula gadis itu juga melihat Zila "ngapain ni anak ngeliatin gue muluk?" gadis itu menghampiri Zila "eh, lo ngak ada kerjaan apa ngeliatin gue mulu?"

"nggk ada" Jawab Zila dengan polosnya

"Cewek aneh" gadis itu melanjutkan latihannya

"kamu kurang konsentrasi" ucap Zila melihat gadis itu berlatih

"tau apa lo?, emang lo master disini?"

"ya coba aja saran aku"

"alah basi lo, pergi sana"

Gadis itu berusaha lebih fokus lagi dia mencoba saran Zila, gadis itu menyalurkan elemennyanya kesatu titik dan hasil nya

"Buum"

Sebuah prisai yang besar dan kokoh, gadis itu sangat senang melihat prisainya keluar dengan hebat, Zila tersenyum melihat gadis itu senang

Siswi itu merasa malu melihat Zila karena sikap nya tadi "makasih buat sarannya, sory sikap gue tadi"

"sama-sama, tangan aja kok" jawab Zila

"oh ya, kenalin nama gue Jina, nama lo siapa?"

"salam kenal Jina aku Zila "

Kemudian Jina melihat kanan kiri "eh bentar, keknya gue ada urusan, gue duluan ya, sampai ketemu di Great Hall, oh ya, nama lo tadi siapa?"

"Zila"

"Oke Zila nama lo bakalan gue ingat" Jina berlari pergi

setelah itu Zila kembali melihat sekolah aneh itu, Aska keluar dari toilet ia melihat Zila yang berjalan kebingungan melihat sekitar, melihatnya Aska hendak menghampiri Zila, namun Calista entah datang dari mana mengajak Aska mengajarinya sihir, Aska awalnya menolak tapi karna Calista terus memaksa ia pun menyetujuinya.
Saat latihan Calista belagak sok manis didepan Aska, ia terus meminta Aska untuk mengajarinya, meskipun sebenarnya bukan itu tujuan Calista, tujuan Calista mendekati Aska supaya Aska dapat menyukainya dan menjadi pacar nya.
Aska yang mulai kesal sengaja mengerjai Calista, dengan menggunakan elemen airnya ia membuat air terbang di atas Calista tanpa disadari oleh Calista

"Byuuurr"

Berhasil, rencana aska dengan membuat Calista basah kuyub berjalan dengan lancar, dengan begitu aska dapat melarikan diri

"kak Askaaaa" teriak Calista

***

Kembali kepada Zila yang melihat seorang gadis menggunakan sapu terbang, melihatnya Zila teringat film yang pernah ia tonton tentang sapu terbang, di film itu seorang anak laki-laki berkaca mata yang bermain bola menggunakan sapu terbang Bersama teman-temannya. Karena film itu Zila mencoba sapu terbang untuk pertama kalinya, tapi karna kurangnya pengalaman dan latihan, Zila terombang-ambing dilangit terbawa sapu terbangnya

"aaaa, tolong tolong" teriak Zila meminta tolong

Sapu itu terbang tak beraturan membawa Zila, semua murid disana melihat Zila yang teromang-ambing terbawa sapu terbang, Zila merasa pusing terbawa sapu itu lalu ia melepas pegangannya dan terjatuh.
Saat Zila terjatuh, tiba-tiba seorang pria tampan berkacamata keluar dari kerumpunan murid-murid yang melihat, pria itu terbang dan menangkap Zila yang terjatuh, Zila membuka matannya dan melihat senyum manis pria itu, mereka saling bertatapan dengan turun perlahan-lahan.

"dia sangat cantik" gumam pria yang menolong Zila

"Ting Tong"

loceng berbunyi semua siswa diwajibkan masuk Great Hall
"makasih, udah nolong aku" ucap Zila kepada pria yang menyelamatkan nya

"sama-sama, oh ya nama kamu Zila kan?"

"iya kenapa?"

"ngak salah berarti, Kalau gitu kita kenalan dulu namaku Zayan Pradana Alya"

"Zayan?" Zila tersadar jika Zayan adalah pangeran ke 3 SMA Mawar Ungu "astaga, maaf kak Zayan aku ngak tau kalo ___" ucapan Zila terputus

"Hey, ngak perlu sukan, aku nolong kamu bukan karna apa-apa kok, oh ya jangan Terlalu hormat karna aku pangeran, sejujurnya aku bukan pangeran cuman karena anak-anak disini saja yang bikin julukan itu" Zayan menjelaskan

"Eee, oke"

"Zila" panggil Zayan

"Iy kak"

"Kamu ngak bisa pakek sapu terbang, emangnya dulu kamu SMP dimana?, seharusnya untuk siswa telesinesis sudah belajar dari SMP dong" Tanya Zayan

"Aku ee aku eee" Zila bingung menjawabnya

Zayan melihat semua orang masuk Great Hall "sampai kapan kamu akan disini, lihat sekelilingmu"

Zila melihat sekeliling, dia tersadar jika semua orang sudah pergi menuju Great Hall, Zayan yang berada didepannya tertawa

"ya udah, ayo bareng aku" Zayan mengajak Zila pergi Bersama

Zila dan Zayan masuk kedalam Great Hall, melihat mereka yang datang bersama seluruh murid heboh meyorakinya, Zila merasa malu karna sorakan itu, ia melihat sekeliling untuk mencari tempat duduk namun hampir semua tempat duduk sudah terisi, lalu Zayan mengajak Zila untuk duduk bersamanya tapi Zila enggan untuk menyetujuinya,

kemudian ia mendengar sesorang memanggil Namanya "Zila Zila "

Zila mencari sumber suara tersebut, ia melihat Jina yang melambaikan tangan memanggil dirinya, Zila menghampiri jina dan menolak tawaran Zayan

"kenapa Jina?" Zila menghampiri Jina

Kemudian Jina mengambil tas yang berada dikursi sampingnya "duduklah disini"

"Sungguh?"

"Iya, cepat sebelum diambil orang"

Zila akhirnya duduk ia merasa senang karena mendapat kursi dan teman baru "makasih Jina"

"sama-sama, senang bisa membantu teman baru"

Seluruh ruangan hening meski banyak murid didalamnya, Zila merasa aneh dengan murid-murid disana, sebelumnya mereka sangatlah ribut dan berisik namun diruangan ini satu suara pun mereka tidak berani, memang berbeda halnya dengan SMA Mawar Ungu, disekolah ini seluruh siswa tidak berani berbicara satu suarapun, meski pemimpin sekolah belum datang atau mereka disuruh menunggu suara ludah yang ditelan pun tidak ada.

Hampir setengah jam menunggu, namun tidak ada tanda-tanda kedatangan pemimpin sekolah itu.
Zila memperhatikan murid-murid lain, ia menemukan Tania yang duduk dibarisan paling depan dan disampingnya terdapat Calista. Setelah itu Zila melihat barisan kursi kelas 12, ia mencari Agara, karna menurutnya Agara itu adalah salah satu murid yang paling misterius, apalagi mengingat kejadian saat Agara berbicara dengan Wanita aneh itu, tapi sayangnya Agara tidak berada dibarisan kursi manapun yang ia temukan hanyalah kursi kosong disamping Aska.

Selang hampir satu jam berlalu tiba seorang pria misterius memasuki Great Hall, pria itu sangatlah muda dan tampan, ia menggunakan jubah hitam Panjang yang memiliki tudung kepala, dengan sepatu hitam kulit dan didampingi oleh beberapa pengawal lain. Pria itu membawa kotak peti yang terbuat dari kayu dengan ukiran-ukiran khas kerajaan.

"selamat datang di Akademi Sihir Mawar Ungu "suara yang terlihat tidak asing ditelinga Zila, pria itu berdiri di atas panggung.

"hari ini adalah hari yang indah, untuk menyambut tahun ajaran baru, perkenalkan saya kepala Akademi Sihir Mawar Ungu, Tuan Halexander Inflora"

"Hah, Halexander? Itu kan nama" Zila terkejut tak percaya, melihat orang yang memimpin akademi sihir ini adalah guru yang sangat tua di sekolahnya, apalagi dengan tampilannya yang sangat muda dan tampan, Zila berfikir bahwa ia melihat Pak Halex dalam fersi muda, karna kerutan yang berada di wajah pak halex Tua tidak Nampak dalam bentuk Pak Halex muda.

Tuan Halex melanjutkan pidatonya "tahun ini kita akan membentuk cara belajar baru, yakni seorang murid junior akan dibibing oleh murid kelas senior, dan konsep pembelajaran ini akan terus berlangsung sampai murid senior lulus dari Akademi ini"

semua murid junior menantikan pemilihannya.

Kemudian Tuan Halex meminta semua murid junior untuk segera naik kepanggung "untuk para murid junior silahkan maju kedepan, karna pemilihan kakak pembimbing kalian akan segera dimulai"

Zila dan siswa lain segera maju kedepan, termasuk juga Tania dan Calista, sekitar 70 siswa senior yang maju kedepan. Calista yang melihat Zila diantara siswa-siswa lain memandanginya dengan curiga.
Murid-murid itu berbaris merata di atas panggung, lalu Tuan Halex memita salah satu murid untuk maju kedepan "kemarilah" murid itu maju kedepan "buka kotak ini" murid itu membuka kotaknya, dan terlihat cahaya yang menyilaukan dari dalam kotak itu, telihat sebongkah keristal bening berada didalam peti itu, Tuan Halex meminta murid itu memegang kristalnya, saat murid itu memegang kristalnya warna kristal itu muncul dari dalam, aura berwarna kuning mengelilingi seluruh isi rungan, aura itu menunjuk murid senior yang duduk di pojok barisan paling belakang.

"itulah kakak pembimbing kamu" Tuan Halex meminta senior itu maju kedepan

Semua murid bertepuk tangan mengantar senior itu berjalan kedepan

"Mulai sekarang dia lah kakak pembimbingmu, dia akan membantumu melatih kekuatanmu"

Di Akademi Sihir setiap kakak pembimbing akan menjelaskan dan mengajarkan apa yang dibutuhkan adik asuhnya, ia juga bertanggung jawab atas ketidak setabilan kekuatan adik asuhnya.

Tuan Halex meminta siswa senior itu mengajak adik asuhnya berkeliling Akademi, setelahnya Tuan Halex memanggil urutan selanjutnya

Samapai akhirnya tania yang dipanggil "selanjutnya Tania Isabela Ilondra"

Tania melangkah maju dengan anggun, rambut ikalnya yang dibiarkan terurai indah dan senyum semangat bagaikan seorang putri yang berjalan dikarpet merah. Semua murid terkagum-kagum melihat Tania berjalan maju.
Lalu Tuan Halex meminta Tania memegang kristalnya, para murid senior pria mengharapakan auara Tania menghampirinya, kristal Tania mengeluarkan aura bewarna hijau, lalu aura itu melayang dan memilih senior yang duduk disampang Zayan, semua orang terkejut tidak percaya karna aura Tania memilih senior yang paling play boy disekolah yakni adalah Arjuna Anggara Deina pangeran ke 4 SMA Mawar Ungu. Semua senior laki-laki seketika merasa kecewa

"anjing anjing putri cantik kita mendapatkan buaya darat" salah satu siswa berkomentar

"Memang anjing tu Arjuna"

Setelah Tania kini giliran Zila untuk maju, semua murid juga kagum namun tak seheboh Tania, Tuan Halex meminta Zila memegang kristalnya, saat Zila memegang kristalnya tak ada aura apa pun yang keluar, bahkan kristal itu tidak bercahaya, Zila sudah tau jika hal tersebut akan terjadi, namun apa yang dapat diperkirakan ia sudah tak ada pilihan.
Melihat itu ruagan dipenuhi kehebohan semua murid memojokkan Zila, mereka mengira Zila menyelinap masuk, Zila yang berada disana merasa sangat takut, ia tak berani berkata-kata dan hanya terdiam, ia hanya membayangakan dirinya dipenjara, diubah menjadi tikus atau dihukum mati.

Melihat zila yang ketakutan Aska membentak seluruh ruangan "diam"

Seketika semua terdiam

Di panggung, terlihat Zila sangatlah ketakutan, wajahnya memucat, jantungnya berdetak dengan cepat dan keringan dingin membasahi seluruh tubuhnya. Zila menutup matanya, ia berharap bahawa semua ini adalah mimpi buruknya,
lalu tiba-tiba kristal Zila bercahaya mengeluarkan aura putih yang sangat terang, semua orang terdiam melihat aura Zila keluar, Tuan Halex tersenyum melihat aura itu. Lalu aura itu melayang pergi keluar ruangan, Tuan Halex menyadari jika aura Zila telah memilih seseorang

"ouuh jadi begitu" ucap Tuan Halex " saya paham sekarang, sepertinya kakak pembimbingmu tidak dapat menjagamu untuk sementara waktu"

Zila merasa lega mendengarnya, ia berfikir untuk tidak perlu kesini lagi jika kakak pembingnya tidak ada.

Tapi "karna kakak pembibingmu tidak dapat hadir maka murid lain dapat menggantikannya untuk sementara"

"hah" gumam Zila kaget dalam hati

"kalau begitu siapa mau menjadi kakak pembimbing dari Gejora Zila Angkasa?"

Semua murid terdiam lalu Aska dan Zayan mengacungkan tangan "saya"

Seguir leyendo

También te gustarán

28.9M 916K 49
[BOOK ONE] [Completed] [Voted #1 Best Action Story in the 2019 Fiction Awards] Liam Luciano is one of the most feared men in all the world. At the yo...
1.9M 148K 103
Status: Completed ***** Thalia Navgra seorang dokter spesialis kandungan dari abad 21. Wanita pintar, tangguh, pandai dalam memasak dan bela diri. Th...
640K 38.5K 63
(WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!) Ini tentang Amareia Yvette yang kembali ke masa lalu hanya untuk diberi tahu tentang kejanggalan terkait perceraianny...
ARSHALA Por wlann

Novela Juvenil

9.7K 472 29
[cerita ini hanyalah fiksi belaka!] Janlup follow dulu "senang mengenalmu" "Mengenal seseorang yang membuat diri kita lebih baik, is something we sho...