Ziana Second Life

By snowy_chocolate

674K 49.1K 1K

Follow dulu sebelum membaca!! Xixixixi :3 Ziana, seorang anak yatim piatu yang seumur hidupnya di sibukkan ha... More

Ziana
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
TOKOH BOCIL
17
18
19
20
21
22
mau tanya
23
24
25
27
28
29
30
31
32
33
34

26

8K 934 50
By snowy_chocolate

Rindu snow tidak??? 😍😍 Snow rindu lohhhh xixixixi. Karna itu snow update cepat. Ywyay!!!!.
.
.
Bagaimana apakah sudah mulai bosan dengan kehidupan Ziana dan kakak kecil??? Xixixi snow berencana update 3 hari sekali kalo bisa ya.. kalo sedang buntu mungkin seminggu sekali.
.
.
.
Dan juga Tidak terasa ya sebentar lagi memasuki bulan Ramadhan 😭. Kira-kira tetap update atau dilanjut setelah lebaran saja??? :3

Awass typo!!

Kini Zia duduk berhadapan dengan pria yang bernama Justin itu.

Bukan hanya dirinya sebenarnya, namun ada Daddy dan juga kedua tangan kanannya.

Setelah mengamati dan mendengarkan seluruh cerita Daddynya, ia mengetahui jika Justin adalah salah satu tangan kanan Daddynya dan termasuk seorang peretas tingkat tinggi.

Sedari tadi dirinya masih tak percaya dan menatap heran sosok yang memeluk anak domba lucu itu.

Dibandingkan seorang peretas, ia akan lebih percaya jika Justin adalah penggembala ternak. Dilihat darimanapun, siapa yang akan percaya? seorang peretas hebat,  namun berpenampilan seperti orang pedalaman yang terputus dari kemajuan zaman??

Hmmm. Tidak habis fikir Zia.

"Kau pasti tau apa yang terjadi selama kau pergi. Aku tak perlu menjelaskan lagi. Zero pasti telah menceritakan semuanya" ucap datar Zio sambil merangkul pundak putrinya posesif dengan kaki yang tersilang angkuh.

Justin hanya memeluk white sambil menunduk lesu, dirinya terlihat seperti anak kucing yang di marahi majikannya.

"Zio, aku menyesal pergi lama lama" ucapnya pelan dengan jari-jari yang memainkan Bulu anak dombanya.

Melihat Justin yang seperti itu, membuat zio tak tega berlaku kejam dan tegas, katakan ia lemah pada tangan kanannya yang satu ini.

Karna bagaimanapun, Justin bisa dibilang memiliki pemikiran yang berbeda dengan mereka semua bahkan Dunia yang berbeda. Bukan! Ia bukannya gila, hanya saja dunia Justin tak dapat di samakan dengan mereka semua.

"Seandainya aku tidak pergi, pasti semuanya akan tetap bahagia" ucapnya pelan. Justin terlihat merasa bersalah saat ini.

Jackson yang tak tega melihat teman lucunya itu bersedih, segera menghiburnya. Meskipun saat ini teman lucunya itu tidak ada lucu-lucunya.

"Semua sudah takdir, tidak ada yang bisa di salahkan Disini" ucapnya sambil merangkul temannya itu.

"Jackson benar, saat ini kau sudah kembali. Kau pasti tau apa yang harus kau lakukan saat ini. Pertama-tama bersihkan dulu seluruh tubuh dan wajahmu. Jangan sampai penampilan mu menakuti putriku" ucap zio santai.

"Ya!! Peri itu sangat lucu Zio" ucapnya sambil menunjuk Ziana dengan mata yang berbinar.

"Tentu!! Putriku adalah peri yang lucu.. seharusnya kau tidak perlu menjelajah dunia untuk mencari peri, karna putriku adalah peri yang sesungguhnya" ucapnya bangga

Justin hanya mengangguk semangat menyetujui ucapan Zio. Zero dan Jackson hanya tersenyum melihat mereka. Kembalinya Justin, pastinya akan semakin menambah suasana di mansion ini, hmmm atau tidak??

Sebenarnya Justin tau akan putri Leonzio dan Aleena, karna ia pergi pun sebelum satu tahun tragedi penculikan itu.

Namun, dirinya jarang melihat baby  Ziana kecil, karna banyaknya tugas yang ia miliki, dirinya lebih sibuk dengan dunia pemrogramannya daripada keadaan sekitar. Dan juga sibuk dengan misi-misinya.

Terutama, Leonzio telah berkeluarga dan tinggal di mansion miliknya bersmaa Aleena, begitu-begitu juga Justin tau apa itu rasa sungkan, ia segan untuk masuk kemansion keluarga kecil itu, apalagi ia paham posisinya yang hanya bawahan Zio, menurutnya. 

Terakhir ia melihat baby Ziana adalah ketika bayi itu berusia 7 bulan. Terlepas dari itu ia sibuk dengan dunianya sendiri. Hingga akhirnya pergi menjelajah dunia untuk mencari peri. Dirinya benar-benar abai akan sosok baby Ziana kecil yang lucu dan menggemaskan.

"Jadi paman Justin akan tinggal Disini Daddy?" Tanya Zia setelah memperhatikan pembicaraan mereka sedari tadi.

"Tidak tau, coba baby tanyakan" ucap Zio usil.

"Eumm paman Justin akan tinggal Disini??" Tanya Zia pada Justin.

"Iyaaa!! Justin akan tinggal bersama peri" ucapnya ceria

"Lalu bagaimana denganku?" Tanya Jackson, sudah bukan rahasia lagi jika mereka tinggal bersama dulu. Bahkan yang menjaga dan merawat seluruh peralatan elektronik miliknya adalah Jackson.

Jangan salah paham, walaupun kadang kedekatan dua orang ini memang gampang di salah pahami.

Jackson memang sangat menyayangi Justin, karna mereka tumbuh bersama dan Jackson merasa Justin adalah adiknya yang harus ia lindungi.

Memikirkan pemikiran Justin yang berbeda dari manusia kebanyakan semakin membuat Jackson ingin menjaga Justin dengan baik. Sifat posesifnya sebagai seorang kakak sangat jelas terlihat. Hal itu pula yang membuat orang sekitar terkadang salah paham.

Namun siapa yang perduli? Jackson bahkan tak masalah di pandang aneh sekalipun, karna menurutnya Justin adalah adiknya yang menggemaskan.

"Eumm bilang saja pada Zio. Kita akan tinggal bersama-sama" ucapnya santai.

"Benar!! Tinggal Disini saja agar ramai. Zia suka keramaian" ucap Zia dengan riang.

Setelah berbincang-bincang yang cukup lama, yang hampir semuanya di dominasi oleh suara Justin dan Zia.

Akhirnya diputuskan bahwa Justin akan tinggal bersama mereka di mansion Leonzio, yang juga di ikuti oleh Jackson dan zero.

Leonzio juga merasa alangkah lebih baiknya teman-temannya itu tinggal disini.

Terutama Justin, melihat dirinya yang sangat menyukai putrinya, membuat zio tenang. Karna akhirnya selain mereka bertiga, Justin mau berbicara dengan orang lain.

Selama perbincangan, Justin menceritakan banyak hal-hal menakjubkan dan membuat Zia sangat bersemangat mendengarnya.

Jika mendengar ucapan Justin, mereka hanya akan merasa yang berbicara bukanlah pria dewasa, namun seorang anak kecil yang dengan gembira menceritakan segala hal yang di lihatnya.

Itulah Justin. Terkadang akan terlihat polos seolah tak mengetahui kejamnya dunia. Namun, ketika berada di mode terkejamnya, Justin tak kalah menyeramkan dari mereka semua.

Selagi tak ada yang mengusik teritorinya, Justin layaknya anak kucing rumahan.

Ntah bagaimana anak itu bisa berkelana selama bertahun-tahun sendirian, namun melihat dari penampilannya, mereka semua tau hal itu pasti tak mudah.

Setelah makan malam bersama, mereka semua menuju kamar masing-masing, yah kamar di mansion tersebut sangatlah banyak dan bersih. Tidak membutuhkan waktu lama untuk menyiapkan kamar bagi mereka semua.


.
.
.
.

"Daddy, apa paman Justin sedikit berbeda?" Tanya Zia kepada Daddynya

Kini mereka telah berada di kamar Zia, dengan Daddynya yang berada di sampingnya.

Setiap malam, Zio pasti akan bercakap-cakap dengan putrinya dulu hingga putrinya tertidur.

"Ya. Paman Justin memang agak berbeda. Jadi baby jangan bingung ketika berkomunikasi dengannya. Justin, adalah pria yang baik" terang Zio

"Begitu? Tapi penampilan paman Justin sangat aneh Daddy"

"Hahahaha dia memang begitu, namun kemampuan peretasannya tak perlu di ragukan lagi"

"Zia tak menyangka jika paman Justin seorang hacker, dilihat dari penampilannya, terlihat seperti orang pegunungan yang terputus dari internet" terangnya

"Hahaha benar. Selama ini anak itu berada di new Zealand, baby tau? Negara itu penuh akan pegunungan dan juga sungai. Tapi percayalah ketika seluruh rambut di wajahnya itu menghilang, baby pasti akan menyukainya"

"Kenapa begitu?"

"Karna baby akan melihat Alex versi dewasa?" Ucap Zio usil

"Oh? Bagaimana bisa?" Ucapnya bingung

"Lihat saja besok hehehe. Sudah-sudah cepat tidur, bukankah besok Aziel dan yang lainnya akan datanng?"

"Iyaaa, Zia akan tidur sekarang"

Zio menepuk-nepuk punggung putrinya lembut dengan senandung yang terkadang terdengar dari mulutnya.

Tak membutuhkan waktu lama, Zia telah tertidur lelap. Leonzio menatap lembut putrinya dan bangkit dari ranjang sang putri dengan perlahan.

"Daddy akan pastikan dunia tempat baby tumbuh akan terasa menyenangkan, mungkin Daddy belum bisa memberikan kehidupan yang aman dan bebas seperti anak-anak lainnya. Namun percayalah, apapun akan Daddy lakukan untuk kebahagiaan putri Daddy" ucapnya pelan kemudian mengecup kening putrinya dan meninggalkan kamar tersebut.

Zia membuka matanya dan tersenyum tipis.

"Daddy adalah orang tua terbaik di dunia, terimakasih telah menjadi Daddy untuk Zia di kehidupan kali ini. Terimakasih juga tuhan" lirihnya sambil kembali memejamkan mata dan menyelami alam mimpi.






TBC~
👇🐑🐑🐑 Silahkan votenya. Dapat salam dari white!!!! Mbeek mbeeekk ngik ngik ngik

Continue Reading

You'll Also Like

264K 31.6K 33
⚠️ BUKAN SQUEL☑️ 🍁🍁🍁 "Appa iyit." (Papa pelit.) "Serah gue dong." "Appa ahat!" (Papa jahat!) "Bodo amat." "Appa eyek!" (Papa jelek!) "Minta di gam...
8.5K 1K 14
Lanjutan dari cerita Fairy kisah cinta yang baru saja terjalin antara Kavian dan Fairy harus berakhir mengenaskan tanpa kepastian, dikarenakan sebuah...
4.5K 275 38
Hanya sebuah fantasy dan imajinasi. gadis berusia hampir 17 tahun itu seorang omega langka.Bagaimana jika ia masuk sekolah para beta dan alpha?bagaim...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.8M 74.8K 34
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...