GEAMA CEARCALL [transmigrasi]

By ChocoSweeettt

2.9M 165K 3.9K

DILARANG PLAGIAT, IDE ITU MAHAL!!! "gue transmigrasi karena jatuh dari tangga!!?" Nora Karalyn , Gadis SMA ya... More

Number one
Number two
Number three
Number Four
number five
Number Six
number seven
Number eight
Number Nine
Number Ten
Number Eleven
Number Twelve
Number Thirteen
Number fourteen
Number Fifteen
Number Seventeen
Number Eighteen
Number Nineteen
Number Twenty
Number Twenty-one
Number Twenty-two
Number Twenty-three
Number Twenty-four
Number Twenty-five
Number Twenty-six
Number Twenty-seven
Number Twenty-eight
Number Twenty-nine
Number Thirty
Number Thirty-one
Number Thirty-two
Number Thirty-three
Number Thirty four
Number Thirty-five
Number Thirty-six
Number thirty seven
Number Thirty eight
number thirty nine
Extra Chapter 1

Number Sixteen

76.3K 4.2K 58
By ChocoSweeettt

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G

***
Di bawah ruang bawah tanah yang sangat gelap dan seram  terdengar beberapa kali suara cambukan dan teriakan. Bau anyir darah dapat tercium saat kita ada di sana.

Varro, cowok yang terlahir sebagai seorang mafia. Membunuh seperti makanan sehari-harinya. Misi Varro malam ini adalah menghabiskan nyawa seorang pria berumur 40-an yang berhasil mengkhianati keluarganya.

"Arghh ampun" teriak pria tersebut saat cambukan dari Varro berhasil membuat tangan sebelah kanannya koyak, darah segar keluar begitu saja.

"Silakan langsung bunuh saya, jangan siksa saya"

Varro menyeringai, "gak adil penghianat gak di siksa"

Ctass

Varro tersenyum melihat ukiran indah di tubuh pria tersebut. Garis-garis yang mengeluarkan darah seperti hiburan tersendiri bagi dirinya. Varro mengambil sebuah pistol.

Smith and Wesson 500 Magnum (S&W 500M), pistol yang di ambil oleh Varro. Peluru pistol yang berasal dari Amerika Serikat ini mampu menghancurkan objeknya.

Varro mengarahkan pistol itu tepat di dada pria tersebut tanpa rasa kasihan Varro menembak tepat pada dada pria tersebut hingga tewas.

Darah langsung mengenai pakaian Varro. Varro berdecih, terdengar suara langkah kaki yang mendekati nya.

"Good boy" ucap seorang pria berumur 40 tahunan.

"Ayah ngapain di sini?" Tanya Varro.

"Hanya memeriksa kerja mu, ternyata kamu semakin hebat, ayah bangga sama kamu".

"Hmm,bereskan mayatnya" perintah Varro lalu melenggang pergi begitu saja.

****

Selesai membersihkan diri Varro mengacak-acak rambutnya yang masih basah dengan handuk. Dengan  hanya memakai kolor tanpa atasan yang menampilkan roti sobek yang tercetak jelas di perutnya. Varro duduk dekat kasur dan membuka WhatsApp untuk menelepon Alora.

"Apa!" Cetus Alora.

Varro dapat melihat Alora yang tengah duduk di kursi yang berada di balkon.

"Masuk udah malam, angin malam gak baik"  titah Varro.

"Nanti ah, lagi liat bintang gue. Lo tuh yang pakai baju, pamer Lo sama gue huh?" ucap Alora.

"Baru siap mandi gue. Besok Lo sibuk gak?" Tanya Varro .

Alora berpikir sejenak, "nggak , kenapa?".

"Besok gue jemput "

"Mau kemana?"

"Ikut aja"

"Awas aja Lo macem-macem gue patahin tangan Lo!" Sungut Alora.

"Iyaa iyaa"

"Gue matiin, bye"

Tut

Bukan apa- apa Alora hanya tidak tahan melihat body Varro yang seperti itu, rasanya ingin peluk saja.

Di sisi lain, Varro tertawa gemas. Tanpa sadar wanita yang ia sebut bunda sudah ada di hadapannya.

"Pantesan bunda panggil gak di jawab, kamu lagi senyum-senyum kenapa? Gara-gara cewek yaa" tanya Raisa ikut duduk di samping putra semata wayangnya itu.

Varro merebahkan tubuhnya menjadikan paha Raisa sebagai bantalannya.

"Namanya Alora bunda, perempuan tercantik setelah bunda".

"Oh ya? Dari namanya aja udah cantik, hm bunda jadi penasaran sama orangnya. Kamu bawa dong ketemu sama bunda" ucap Raisa.

"Besok Varro bawa bunda".

"Gak sabar bunda ketemu calon mantu ".

"Pantas ayah tunggu di bawah gak datang datang, asik ngobrol ternyata " cetus Jhony.

"Astaga bunda lupa, kan mau panggil kamu untuk makan malam" ucap Raisa menepuk keningnya.

"Udah udah pakai baju kamu Varro, ayo kita makan bunda udah masak kesukaan kamu itu".

Ini lah keluarga yang banyak di lihat orang, keluarga menyeramkan dan suram karena sebagai mafia. Nyatanya tidak, Jhony dan Raisa bersepakat sedari dulu tetap menciptakan kehangatan di keluarganya walaupun terlahir di dunia gelap .

****

Keesokan harinya, Varro sudah menunggu Alora di depan gerbang mansion Gelard. Pintu gerbang terbuka menampilkan Alora yang baru saja keluar.

Varro membantu Alora memakai helm, Alora pun menerima saja perlakuan Varro.

"Lo mau bawa gue kemana?" Tanya Alora.

"Mansion keluarga gue".

"Mau macem-macem Lo sama gue?!" Tuduh Alora.

"Hush pikiran Lo, ya nggak lah gue gak sebrengsek itu. Ayo naik".

Alora mendengus lalu naik ke atas motor Varro. Varro menuntun tangan Alora agar memeluknya.

"Biar gak terbang".

****

Alora turun dari motor Varro saat sampai di depan mansion  keluarga Varro. Alora memandang mansion tersebut, ia kagum dengan bangunan mewah dengan warna elegan. Aura khas mafia sudah di tebak.

"Ayo ikut gue"

Alora mengikuti Varro hingga ke halaman belakang yang cukup luas, ia memasuki tempat khusus untuk latihan menembak.

"Hari ini gue mau ajarin Lo cara pake senjata" jelas Varro.

Alora menatap Varro girang, "serius?".

Varro mengacak rambut Alora gemas, "iyaa serius, ntah kenapa gue punya firasat Lo atau kita berdua akan ngelawan sesuatu yang berbahaya kedepannya, jadi gue mau ngajarin pakai senjata"

Alora mengangguk paham, Varro menjelaskan satu persatu jenis senjata yang akan di ajarkan oleh Varro. Alora malah gagal fokus menatap Varro yang sangat tampan. Ntah kenapa Varro hari ini terlihat lebih waw gitu.

"Lihatin senjatanya Alora"

Alora menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ya ampun seperti tertangkap basah saja malunya.

"Gue tau kok gue ganteng"

Alora memutar bola matanya malas, "pede amat Lo".

"Tapi bener kan?" Tanya Varro menaik turunkan alisnya.

"Udahh ah, ayo ajarin gue udah gak sabar nih" elak Alora.

Varro terkekeh, ia menarik tubuh Alora agar mendekat. Varro mengajari Alora dengan detail, mulai dari cara memegang, cara membidik musuh dan cara menembak. Untung saja Alora tipe orang yang gampang paham.

Dua jam berlalu, Varro bertepuk tangan saat Alora sudah paham semuanya.

"Good girl" ucapnya mengacak rambutnya Alora.

"Ishh berantakan" kesalnya Alora.

"Kalo Lo udah jago, gue ada hadiah buat Lo" ucap Varro.

"Hadiah apa?" Tanya Alora penasaran.

"Rahasia, makanya Lo harus semangat latihannya"

"Ck Lo ma gitu rahasia rahasia gak asik"

Varro meletakkan senjata yang di pakai Alora untuk menembak barang barang di depan kembali ketempat nya. Ia menautkan tangannya pada tangan Alora.

"Ayo masuk, Lo laper kan kita makan. Bunda hari ini masak banyak"

"Orang tua Lo di rumah?" Tanya Alora sembari mereka berjalan beriringan masuk ke dalam mansion.

Varro mengangguk,"tadi lagi di luar makanya Lo gak lihat".

Alora mengangguk paham, sesampainya di meja makan Varro menarik salah satu kursi untuk Alora duduk. Alora tersenyum sebagai ucapan terima kasih.

"Varro mana perempuan itu?" Tanya Raisa saat tiba di meja makan.

"Ini Bun, Alora"

Alora berdiri kembali untuk menyalimi tangan Raisa, "Alora, Tante"

Raisa tersenyum, "bunda aja".

Alora tersenyum canggung,"iya bunda".

"Kamu lebih cantik dari yang bunda kira" puji Raisa.

Alora tersenyum, "bunda lebih cantik, Alora kira bunda kakak nya Varro"

Raisa tersenyum malu, "awet muda dong berarti bunda,  yaudah ayo makan sama sama"

Mereka duduk di kursi masing-masing sembari menikmati makanan yang tersedia.

"Gimana masakan bunda enak gak?" Tanya Raisa.

Alora mengangguk cepat, "enak banget bunda, jadi makanan favorit Kota sih ni"

Raisa tertawa kecil menanggapi nya, ia menatap anaknya yang terus melihat ke arah Alora.

"Varro semalam cerita tentang kamu"

Varro menatap bundanya, "bunda" Raisa hanya tertawa sungguh senang mengejek putranya itu.

Selesai makan bersama, Raisa mengajak Alora berbicara. Raisa bercerita tentang dunia gelap. Bukan maksud menakuti, hanya saja agar Alora menerima Varro tanpa membenci apalagi ketakutan.

"Tenang aja bunda, Lora juga jago berantem dan suka dunia gelap"

Tiba tiba Varro datang dengan wajah di tekuk, "bunda udahan dong ngajak Alora ngobrol, gantian Varro"

"Kamu ini ganggu saja, yaudah bunda ke atas dulu yaa"

"Iyaa bunda"

Alora tertawa mengejek Varro, "baru tau Lo itu manja!".

Varro mendengus, "gue bakalan gitu juga sama Lo". Varro menidurkan tubuhnya dan menjadikan paha Alora sebagai bantalnya.

"Kenapa gitu?" Tanya Alora.

"Karena gue sayang sama Lo Alora, makanya ayo pacaran sampe kapan hubungan kita tanpa status"

Alora terdiam, "gue juga sayang sama Lo, sayangnya kita beda dunia anjir, tapi apa gue terima aja? Kalo waktu nya pas gue bakalan cerita" batin Alora.

"Iya"

Varro mendongak menatap Alora, "iyaa apa?" Tanya Varro.

"Iya kita pacaran Varro"

Varro tersenyum lebar ia menyampingkan tubuhnya dan memeluk Alora, menenggelamkannya wajahnya di perut rata gadis itu, pipi Alora memanas selama hidupnya baru kali ini ia merasakan jatuh cinta, sialnya sama cowok fiksi pula. Lantas bagaimana kedepannya hubungan mereka? Batinnya.

Varro melepas kan pelukannya dan beranjak lalu berlari menuju atas.

"BUNDA VARRO PUNYA PACAR!"

Alora melotot mendengar teriakan Varro.

***
"Lily kita dimana?" Tanya Syera menatap gedung tua yang sangat menyeramkan.

"Di dalam ada orang yang bakalan bisa bantu kita" jawab Lily.

"Kamu beneran kita culik Alora?"

Lily mengangguk, "lo siap kan sama rencana kita?"

Syera mengangguk dengan seringai tipis "siap"

****

Aduh makin kesini couple kita makin lucu 😖

Satu kata buat Varro dong!

Mau nantang kalian komen sampai di atas seratus aku bakalan up lagii

Continue Reading

You'll Also Like

626K 50.2K 30
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...
20.2K 3.7K 25
(Sequel KTL) (KENAPA HARUS NUNGGU END KALAU BISA BACA SEKARANG?!!) Menceritakan Seorang gadis cantik, yang memiliki kelebihan bisa merasakan dan meli...
253K 12.7K 40
Saudara kembar? Bagi seseorang yang mendengar itu pasti yang ada dibenak mereka, Keren! Wow! Seru! Tapi menurut gue? Nggak sama sekali! Karena gue sa...
AZURA [END] By Swety

Teen Fiction

52.9K 3K 43
[Folow dulu sebelum baca biar nambah pahala dan amal] Kisah ini berawal dari Azura Arthayasa yang di nyatakan koma selama satu bulan. Dan setelah dia...