GEAMA CEARCALL [transmigrasi]

By ChocoSweeettt

2.9M 167K 4K

DILARANG PLAGIAT, IDE ITU MAHAL!!! "gue transmigrasi karena jatuh dari tangga!!?" Nora Karalyn , Gadis SMA ya... More

Number one
Number two
Number three
Number Four
number five
Number Six
number seven
Number eight
Number Nine
Number Ten
Number Eleven
Number Twelve
Number Thirteen
Number fourteen
Number Sixteen
Number Seventeen
Number Eighteen
Number Nineteen
Number Twenty
Number Twenty-one
Number Twenty-two
Number Twenty-three
Number Twenty-four
Number Twenty-five
Number Twenty-six
Number Twenty-seven
Number Twenty-eight
Number Twenty-nine
Number Thirty
Number Thirty-one
Number Thirty-two
Number Thirty-three
Number Thirty four
Number Thirty-five
Number Thirty-six
Number thirty seven
Number Thirty eight
number thirty nine
Extra Chapter 1
EXTRA CHAPTER II

Number Fifteen

78.7K 4.4K 30
By ChocoSweeettt

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G

Absen dari daerah mana ni?

***

Di bawah langit malam yang indah, bulan yang memancarkan sinar terang dan bintang yang bertaburan membuat malam tersebut terasa sempurna. Alora menikmati suasana itu dengan santai di kursi yang berada di balkon. Jari jemari lentiknya mengetuk meja di sampingnya dengan seringai yang terbit di bibirnya.

"Tunggu beberapa jam lagi Figo" gumamnya.

Flashback on

"Figo Figo, Lo mau main main sama gue hm?"

Figo mendekati Alora dan menatap tajam gadis itu, "apa pun yang Lo tau tentang gue, gue peringati jangan berani buat bongkar Alora" ucap Figo penuh tekanan.

Alora bersedekap, "kalo Lo gak mau semuanya terbongkar cobalah untuk gak mengusik urusan gue, tapi sayangnya gue terusik. Jadi berjaga lah"

"Lo licik!"

Alora membalikkan badan setelah beberapa langkah menjauh dari Figo.

"Sebutan yang pas untuk gue, gue emang licik"

Flashback off

Dering telepon membuat lamunan Alora buyar, ia meraih handphone dan mengangkat nya.

"Halo Ra, Lo main main sama siapa hm?" Tanya Varro dari seberang sana.

"Seseorang yang hampir usik rencana gue, Lo udah kirim orang untuk pandai dalam urusan gini kan?"

Beberapa menit sebelum nya Alora sempat mengirim pesan pada Varro, pria itu adalah pria yang berkuasa dalam dunia gelap. Sudah tentu anak buah nya sudah handal apalagi urusan yang paling kecil begini. Sepertinya Alora akan lebih terbuka dengan Varro setelah ungkapan perasaan Varro kepada Alora.

"Gue gak tau apa masalah nya, gue harap kalo Lo mau cerita dan butuh bantuan kayak gini lagi, Lo hubungin gue aja ya?"

"Iya iya Varro, makin kesini makin bawel ya Lo haha"

"Alora maksud Lo ingin pulang itu apa?" Tanya Varro membuat tawa Alora tertawa berhenti.

"Lo lupain aja lagi ngelantur itu ucapan gue, udahh ah makasih yaa udah bantu gue, nih orang yang Lo kirim udah nge-chat gue, gue tutup yaa. Bye Varro"

Tut

Alora menghembuskan nafas lega, ia mengumpat pada diri sendiri terutama pada mulutnya yang asal ceplas-ceplos saja. Alora mulai membalas pesan dari nomor yang tidak di kenal yang sudah tentu dari kiriman Varro yang akan menjadi anak buahnya.

08xxxxxxxx

Halo bos

Saya Dero yang akan menjadi anak buah anda

Hm, panggil saya nona aja

Tugas Lo malam ini cukup teror tipis tapi membuat mental nya sedikit terganggu pada orang ini teror selama beberapa hari kedepan. Orang itu udah menggugurkan kandungan seseorang, teror yang berhubungan dengan itu. Paham?

Paham nona

Alora kembali menyeringai. Ya Figo pernah menggugurkan kandungan seseorang yang tidak lain adalah mantan kekasihnya tiga tahun yang lalu. Alora sedikit terkejut mendapatkan informasi itu dari Mr.m.

Alora akan bermain secara besar besar di akhir nanti, untuk sekarang ia akan membalas tipis tipis seseorang yang mengancam urusan dan rencana kedepannya.

***
"Figo aku hamil" lirih seorang gadis cantik yang menunduk kepalanya menatap sebuah tespek di tangan yang menampilkan dua garis.

Figo mengambil benda tersebut dan membuangnya, untung saja tempat ini sangat sepi sehingga tidak ada yang tahu kejadian ini.

"Gugurin aja" jawabnya santai.

Plak

"Ini semua gara gara Kamu Figo! Dia gak bersalah kenapa kamu sekejam itu untuk membunuhnya!" Teriak gadis yang bernama Arsya.

"Sya! Terus gue harus apa,  toh kita berdua nikmati dan beberapa Minggu lagi kita mulai masuk sekolah, gue mau jalani hidup putih abu-abu gue tanpa anak itu. Lagian gue cuma penasaran sekarang udah nggak, udah deh Lo gugurin aja!" Sentak Figo.

"Tapi ini darah daging kamu! Kamu Setega itu dia gak bersalah!"

"Lo yakin itu darah daging gue? Bukan cowok lain?"

"Kamu yang lihat waktu itu pertama kalinya buat aku! Sama kamu!"

Figo mendengus, "Lo tunggu sini".

Figo kembali satu jam kemudian dengan plastik berisi obat penggugur kandungan. Dengan uang sogokan toko obat tersebut mau memberikannya obat itu.

Figo melempar plastik itu ke arah Arsya, "minum".

Arsya melotot matanya kembali mengeluarkan cairan bening, "kamu beneran mau gugurin dia?"

Figo memutarkan bola matanya "nurut aja Arsya Lo minum Lo bisa lanjutin cita cita Lo!"

Arsya terdiam dia tidak mau melakukan itu dan hendak membuangnya. Namun Figo menahannya dan mengambil alih obat itu.

"Lo bener bener ya!!"

Figo melepaskan tali pinggangnya, ia memukul sebanyak kali pada badan Arsya. Membuat perempuan itu terduduk di lantai rumah kosong itu menangis menahan rasa sakit.

Figo ikut berjongkok dan menekan kedua pipi Arsya agar mulut Arsya terbuka. Awalnya sedikit susah namun beberapa menit kemudian Figo berhasil memasukan obat tersebut, Arsya yang sudah tidak bertenaga akhirnya pasrah.

Ia memandang Figo yang tersenyum kepadanya, sialnya Arsya benci senyuman itu. Arsya menyesal telah mengenal Figo, ia juga menyesal terbuai dengan sikap dan ucapan cowok itu. Dia melihat sisi lain dari Figo, yaitu kejam dan tidak punya hati.

Sebelum matanya tertutup sempurna, ia bersumpah akan pergi jauh dari kota ini dan tidak akan bertemu dengan Figo lagi. Nyatanya lelaki itu luka pertama di kehidupan nya yang menimbulkan bekas yang tidak pernah bisa menghilang dan trauma yang mendalam. Arsya benci Figo.

***

Figo terbangun dari tidurnya dengan bulir-bulir keringat dingin yang bercucuran di wajahnya. Mimpi itu datang kembali, mimpi seorang anak kecil dan juga Arsya? Mantan kekasihnya saat kelas 3 SMP dan yang ia gugurkan kandungan nya saat menjelang masuk SMA.

Figo mengusap wajahnya, ia masih ingat di mimpi itu anak kecil berjenis kelamin laki-laki itu marah dan sedih kepadanya. Dengan mengucapkan kata yang sudah dua bulan ini menganggu Figo.

"Kenapa papa bunuh aku?"

Tuk

Lamunan Figo buyar saat ada benda yang terlempar mengenai jendela kamarnya hingga pecah. Figo beranjak mengambil batu yang di gulung dengan kertas. Figo membuka kertas tersebut.

Napasnya tercekat dengan jantung berdegup kencang, ia melempar kertas dengan tulisan yang terbuat dari darah.

PAPA

Begitulah tulisan nya, Figo terbayang dengan suara anak kecil yang di mimpinya memanggil Papa. Ia memegang kepalanya yang terasa ingin pecah.

"Ini semua pasti ulah Alora!!"

Figo beranjak untuk mendatangi kamar Alora. Alora membuka pintu kamar tersebut yang tidak terkunci, terlihat kamar tersebut gelap dan terdengar suara nafas yang teratur dengan laptop yang menyala menampilkan sebuah drama Korea. Figo dapat melihat Alora tertidur dengan nyenyak di atas kasur empuk yang mahal itu, sudah pasti Alora ketiduran saat menonton Drakor tersebut.

Figo keluar dari kamar Alora sembari memegang kertas di tangannya, "kalo Alora tidur, jadi ini ulah siapa?"

Alora membuka matanya dan menyeringai, untung saja ia pandai berakting dan sengaja tidak mengunci kamarnya, dan menghidupkan drama Korea agar aktingnya semakin bagus. Alora yakin nanti Figo akan menemuinya, dan tebakannya benar.

Ia meraih handphone nya dan mengetik kan pesan kepada Dero bahwa kerjanya sangat bagus.

***

Keesokan harinya, lagi lagi Alora menyiapkan bekal sendiri. Gerald hari ini pergi lebih awal sedangkan Figo tengah melamun di meja makan. Alora yang melihat itu tidak peduli dan melewatkan nya saja.

Figo yang melihat itu menghembuskan nafasnya kasar,  kalau beneran Alora pasti gadis itu akan menyindir atau mengucapkan sesuatu namun gadis itu hanya diam dan cuek seperti biasa.

Alora memarkirkan motornya di parkiran, dan turun bergegas menuju toilet untuk ganti celananya dengan rok. Di dalam toilet Alora mendengar suara Syera yang tengah berbicara dengan seseorang yang bisa Alora tebak itu adalah Lily.

"Lo jadi balas dendam ke Alora Syer?"

"Mau kok aku udah telepon orang yang kamu suruh"

"Bagus, gue pastiin Alora bakalan bertunduk sama kita. Gue masih gak terima perlakuan dia ke gue apa lagi ke Lo"

"Kamu yakin kan Rey akan sepenuhnya jadi milik aku? Begitu juga dengan anggota yang lain kan?"

"Yakin lah, Lo harus ikutin arahan gue Syer"

"Oke"

"Yaudah yuk balik udah mau masuk nih"

Alora membuka pintu saat kedua makhluk bodoh itu keluar, "bodoh minimal cek dulu ada orang atau kagak, ini udah ada malah orang yang di ceritain lagi"

Alora masuk kedalam kelas dan langsung di sambut heboh oleh Grey dan Ayna. Alora menutup kuping nya terasa budek karena suara mereka berdua.

"Huaa Alora kemana aja aku bosen gak ada Alora soalnya Grey galak!" Adu Ayna.

"Heh muncung Lo minta gue catok! Lo kemana aja sih Alora semalam , di telepon gak di angkat di chat gak di balas, hah kemana Lo?" Tanya Grey.

"Kasih gue duduk dulu njir"

Alora pun duduk di kursinya, "udah kan jawab" desak Grey.

Bukan hanya Grey dan Ayna yang kepo, namun Rey ikut kepo dan ikut mendengarkan obrolan Alora dan teman temannya. Walaupun sudah tahu dari Figo tapi ia ingin memastikan nya lagi.

"Gue semalem bolos sama Varro ke danau"

"What!!" Jawab Grey dan Ayna serempak.

Kedekatan dirinya dan Varro sudah tidak rahasia bagi grey dan Ayna karena Alora memberi tahunya.

"Pantes kamu gak mau di ganggu ternyata sama ayang" ceplos Ayna.

"Bener, minimal ngabarin lahh gatau apa dua sahabat Lo ini udah kayak kebakaran jenggot!" Kesal Grey.

Alora tertawa, "utututu maaf yaa".

"Ayna maafin kalo Alora beliin aku permen"

Alora mengangguk,"oke deh, kalo Lo mau apa Grey?"

"Dior aja" jawab Grey ngasal.

"Muatamu!! Ngelunjak ya"

Grey tertawa , "gue mau Lo cukup cerita apa yang terjadi sama Lo. Kita itu sahabatan Ra, anggap gue orang yang berharga di hidup Lo, yang bisa jadi tempat cerita dan keluh kesah untuk Lo. Walaupun gue agak gimana gitu, Lo harus tetep cerita apa pun sama gue"

Alora terharu, "ululu, sweet banget sih Lo! Thanks yaa nanti gue bakalan cerita kalo ada apa apa"

"Aku juga dong" kesal Ayna.

"Bocil nyasar gak usah ikut" ejek Grey.

"Grey jelek!!"

***
Jam istirahat tiba beberapa menit yang lalu, Alora hendak melangkah menyusul kedua sahabatnya yang sudah berada di kantin. Tadi ia ke belakang sekolah sebentar untuk memberikan tugas kepada Dero.

Alora memberhentikannya langkahnya saat melewati lorong menuju gudang sekolah saat mendengar suara keributan. Alora melangkahkan mendekati suara tersebut, yang ternyata suara tersebut dari Rey dan Syera. Dimana Rey yang marah dan Syera yang menangis.

"Wahh lagi ada masalah rumah tangga nih" Celetuk Alora.

Rey dan Syera menoleh, "Alora" ucap keduanya.

"Gue ganggu ya? Sebenarnya gak mau sih, cuma karena gue baik gue mau kasih tau kalo mau ribut mending kecilin dikit suara Lo berdua apa lagi Lo Syer, tangisan Lo serem gue pikir mbak Kun tadi. Dan Lo Rey suara Lo jangan keras keras jelek soalnya" setelah mengucapkan itu Alora berbalik badan dan beranjak pergi.

Alora duduk di hadapan Grey dan Ayna, "lama banget Lo, ngapain sih?" Tanya Grey.

"Nyaksiin perdebatan rumah tangga" jawab Alora melirik ke Rey yang menggandeng Syera menuju teman temannya.

"Jelek amat muka Syera abis nangis tuh anak?" Tanya Grey Alora mengangguk.

"Gak nangis tetep jelek kok" celetuk Ayna.

Alora dan Grey tertawa mendengar itu, Ayna ini ucapan nya emang suka bener.

***
Saat jam pelajaran berlangsung Figo berada di dalam toilet untuk membuang air kecil, saat Figo keluar dari toilet dan hendak berkaca. Namun lagi lagi jantungnya berdegup dua kali lebih cepat membaca tulisan yang ada di sana.

PAPA JAHAT

Figo meraih tisu dan langsung mengelapnya dengan napas memburu sebelum seseorang melihatnya , setelah itu Figo keluar dari toilet dengan perasaan campur aduk.

Alora keluar dari persembunyiannya nya, seringai tipis muncul kembali di bibir seksi tersusun saat melihat wajah takut dan bibir pucat Figo.

***.
Vote dan komen!





Continue Reading

You'll Also Like

20.4K 3.7K 25
(Sequel KTL) (KENAPA HARUS NUNGGU END KALAU BISA BACA SEKARANG?!!) Menceritakan Seorang gadis cantik, yang memiliki kelebihan bisa merasakan dan meli...
AZURA [END] By Swety

Teen Fiction

53.7K 3K 43
[Folow dulu sebelum baca biar nambah pahala dan amal] Kisah ini berawal dari Azura Arthayasa yang di nyatakan koma selama satu bulan. Dan setelah dia...
5.9K 2K 34
Tiara Apriliana, gadis tomboy nan dingin.. dibalik itu terdapat jiwa bar-bar yang dimiliki nya. Tidak terlalu suka berdandan seperti sang kakak.. Tid...
547K 67.9K 37
✅Rich ✅Pretty ✅Smart ✅Strong ✅Savage Namanya Lalisa, gadis sombong bermulut tajam yang mampu membuat ketua Vendom sekaligus para anggo...