Between Fate and Accident

By smilingbaddiee

208K 13.2K 791

Kebetulan atau takdir Tuhan? mungkin keduanya yang terjadi dalam kisah ini. Kisah tentang dua manusia yang di... More

The Cast
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
Extra Part

22

3.9K 279 36
By smilingbaddiee

Sekarang pukul 15.30 Frisca dan Emrick memutuskan untuk meninggalkan kantor dan pulang ke kediaman mereka. Frisca juga meminta Pak Umar mengambilkan kursi roda untuk Emrick karena kakinya masih terasa sakit

Setelah beberapa saat Pak Umar datang membawa kursi roda dan langsung membantu Emrick berpindah. Lalu Frisca, Emrick dan Pak Umar keluar ruangan Emrick. Emrick didorong Pak Umar dan Frisca berada disebelah sang tuan

Semua pegawai yang melihat mereka menjadi penasaran siapa Frisca sebenarnya. Tapi pikiran itu mereka tepis, melihat Emrick saja mereka semua takut karena Emrick dikantor sangat berbeda dengan Emrick didepan Frisca. Tiba tiba saja Frisca berucap

"Rick saya ke toilet dulu sebentar ya, kamu sama Pak Umar duluan aja tunggu dimobil" ucap Frisca

"Saya tunggu kamu disini aja, kamu ga lama kan?" ucap Emrick

"Ga lama ko, yaudah kamu tunggu sebentar ya. Pak Umar tolong jaga Emrick dulu ya" ucap Frisca

"Siap laksanakan non" jawab Pak Umar. Kemudian Frisca berlari kecil menuju toilet karena ia kebelet

Saat Emrick dan Pak Umar tengah menunggu Frisca seraya berbincang bincang, tiba tiba datang seseorang yang baru saja dibicarakan oleh dirinya dan Frisca tadi. Angel datang kembali tetapi ia tidak sendiri, ada Pak Hendrick ikut bersamanya

"Wah wah wah benar ternyata yang kamu bilang nak, seorang Emrick Alarick yang gagah dan pemberani sekarang sudah jadi Emrick si pecundang dan lemah" ucap Pak Hendrick seraya mendekat ke arah Emrick

"Aku bilang juga apa. Tapi dalam kondisinya yang seperti ini pun dia masih belagu, memutuskan hubungan aku dan dia begitu saja. Dia bilang bahkan dia ninggalin aku karena udah married. Papa percaya ada yang mau sama laki laki lemah ini?" ucap Angel menunjuk Emrick yang sedang berada dikursi roda

"Saya mengatakan seperti itu karena memang benar saya sudah married. Dan kamu Angel, baru saja kamu tadi siang kemari dan sekarang buat apa kamu kembali lagi bersama ATM berjalanmu?" ucap Emrick

"Aku hanya tidak ingin hubungan aku dan kamu berakhir" jawab Angel

"I would like to ask, memangnya apa alasan kamu sangat tidak ingin hubungan saya dan kamu berakhir sampai harus bawa laki laki ini ke kantor saya?" ucap Emrick. Pak Hendrick dan Angel tidak menjawab apapun, mereka berdua hanya saling pandang satu sama lain

"Kenapa tidak menjawab? karena kamu hanya dijadikan alat untuk menghancurkan perusahaan saya oleh Bapak Hendrick yang terhormat ini kan? ohya, kamu juga ingin menghabiskan harta saya secara bertahap tapi sayangnya harta yang saya miliki tidak akan semudah itu habis" lanjut Emrick

"Memangnya keluarga kalian sangat miskin sampai harus memperalat orang lain demi kebutuhan kalian yang tidak seberapa itu? dari tampang terlihat fancy padahal aslinya sangat jauh dari kata fancy. Keluarga kalian hanya memaksakan kehidupan fancy agar publik dibuat amazed dengan penampilan kalian, dasar keluarga tidak tahu malu!!" ucap Emrick kembali dengan suara meninggi seraya menatap dengan mata yang penuh amarah

Seperti yang dikatakan Emrick, Pak Hendrick hanya memperalat anaknya untuk menghancurkan perusahaan Emrick saja. Selama Emrick memiliki hubungan dengan Angel, Angel selalu saja menggangu apapun pekerjaan yang sedang Emrick lakukan

Angel pun tidak segan segan untuk meminta uang kepada Emrick setiap bulannya untuk memenuhi fantasi fantasinya yang diluar nalar manusia. Emrick sadar jika ada yang tidak beres, tetapi selama ini ia hanya diam menunggu waktu yang pas untuk menyelesaikan semua ini

"Hahaha ternyata kamu sudah tau niat awal saya ya, memangnya kenapa kalau saya ingin menghancurkan perusahaan kamu lewat anak saya? itu terserah saya. Dari awal saya sudah tidak suka melihat keberadaan kamu didunia bisinis ini. Dan berani beraninya kamu merendahkan keluarga saya seperti itu, kamu harusnya berterima kasih dengan saya karena saya juga ikut andil dalam project besar perusahaan kamu" ucap Pak Hendrick

"Menjijikan, manusia seperti anda tidak pantas mendapatkan ucapan terima kasih. Manusia penjilat yang rela menghancurkan orang lain demi kepuasan sendiri" ucap Emrick

"Dasar tidak tau diri, pecundang seperti kamu tidak pantas berkata seperti itu kepada saya. Kamu itu hanya laki laki lemah yang tidak bisa apapun, kehidupan kamu juga berantakan Emrick. Jangan so soan menjelekan orang lain disaat kehidupan kamu sendiri pun sama jeleknya" ucap Pak Hendrick

"Kehidupan kamu sangat mengenaskan sekarang. Look, even now your legs can't walk anymore. Tidak akan pernah ada perempuan manapun yang mau masuk ke dalam kehidupan kamu yang berantakan disaat kamu saja hanya akan menyusahkan!!" ucap Pak Hendrick tepat didepan wajah Emrick

"Siapa bilang tidak akan ada yang mau masuk ke dalam kehidupannya? even if no woman will come into his life, I will be the number one woman to come in" ucap Frisca yang tiba tiba datang

Kedatangan Frisca tentu saja mengejutkan Pak Hendrick, ia tidak menyangka jika anak dari rivalnya dulu yang mati matian ia hancurkan sekarang ada didepan matanya kembali

"Kenapa Bapak Hendrick Wicaksana? anda terkejut melihat saya ada disini? hahaha.. tidak perlu terkejut seperti itu karena memang sudah seharusnya saya disini" ucap Frisca kembali seraya menatap intens kedua mata laki laki paruh baya dihadapan Emrick

"K-kamu? untuk apa kamu disini? kamu tidak ada hubungannya dalam persoalan saya dengan Emrick" ucap Pak Hendrick gugup

"Tentu saya ada hubungannya karena saya istrinya, jadi saya berhak ikut campur dalam hal yang menyangkut suami saya. Jadi bagaimana? tolong jelaskan pada saya apa yang terjadi, siapa tau saya dapat membantu mencari jalan tengahnya" ucap Frisca tersenyum ke arah Pak Hendrick. Beberapa saat Pak Hendrick hanya bungkam dan tidak berkata apapun, Frisca yang tidak suka dengan situasi ini pun kembali berucap

"Kenapa tiba tiba membisu Pak Hendrick? tidak punya pembelaan didepan saya? takut saya bongkar semua kebusukan anda?" tanya Frisca

"Sialan, kamu persis seperti ayahmu yang angkuh itu. Saya benar benar muak berurusan dengan kamu" ucap Pak Hendrick

"Don't you dare say that about my father. Sebelum saya panggilkan keamanan, lebih baik anda dan putri kecil yang selalu berlindung diketiak anda ini pergi dari sini" ucap Frisca dengan tatapan tajam

"Tapi sebelum anda pergi saya ingin memberi hadiah special untuk anda" ucap Frisca dengan senyum yang merekah. Semua mata yang ada didalam kantor pun melihat ke arahnya. Ya, sedari tadi keributan disaksikan oleh seluruh pegawai kantor Emrick

"Frisca kam—" ucap Emrick terpotong. Sejujurnya ia takut akan hadiah yang dimaksud Frisca, ia takut nantinya akan membahayakan perempuannya itu

"You have to trust me" ucap Frisca tersenyum dan mengelus pundak lelakinya sesaat

"Tidak usah banyak bicara, apa hadiah yang anda maksud?" tanya Pak Hendrick

Kemudian Frisca mengeluarkan selembar kertas dari dalam tasnya yang sudah disiapkan semenjak Emrick menceritakan masalahnya dengan Angel. Ia tahu situasi ini akan terjadi, ia pun ingin memberi sedikit pelajaran untuk manusia seperti Pak Hendrick itu

"Ini, silahkan dibaca dengan detail" ucap Frisca menyerahkan kertas tersebut kepada Pak Hendrick

Kertas tersebut merupakan surat kepemilikan saham. Frisca membeli saham dari perusahaan yang dipegang oleh Pak Hendrick yang ternyata bukan atas nama Pak Hendrick sendiri, pemilik tersebut merupakan rekan bisnis Ayah Frisca dulu jadi Frisca bisa dengan mudah mengambil alih semuanya

"Tidak mungkin kamu mengambil perusahaan utama saya. Ini pasti surat palsu kan?" ucap Pak Hendrick

"Ralat, bukan perusahaan anda tetapi perusahaan rekan anda yang kebetulan dikelola oleh anda. Tapi itu semua benar Pak Hendrick, sekarang 50% saham itu ada ditangan saya dan saya ingin mulai saat ini anda tidak lagi berada di perusahaan itu" ucap Frisca

"Sialan!!" ucap Pak Hendrick dan tanpa aba aba mendaratkan dua pukulan di wajah Frisca sekuat tenaga hingga sudut mata dan sudut bibirnya lebam

"Wah kasar sekali, atau kurang cukup semua ini? kalau begitu saya akan serahkan semua bukti kebusukan anda selama ini ke pihak berwajib dan tentu saja, saya akan melaporkan tindak kekerasan yang anda lakukan ke saya dan putri kecil anda lakukan kepada suami saya" ucap Frisca dengan menunjuk kaki Emrick yang memar akibat tendangan Angel

"Jangan, jangan laporkan kami. Pa ayo kita pergi dari sini" ucap Angel. Ia berusaha mengajak Pak Hendrick pergi dan Pak Hendrick pun menurut, ia mungkin tidak tau lagi mau berbuat apa

Setelah sepeninggalan Pak Hendrick, semua pegawai berusaha terlihat tidak peduli dengan kejadian barusan. Mereka langsung mengalihkan pandangan dan secepat kilat kembali ke pekerjaan masing masing

"Frisca.. cantik.. sakit ya? maaf saya ga bisa lindungi kamu dari pukulan orang ga waras tadi" ucap Emrick menarik Frisca mendekat ke arahnya

"Saya okay ko rick, kamu gimana? kamu okay kan? ga diapa apain lagi tadi kan?" ucap Frisca dengan memperhatikan keadaan Emrick dari ujung kaki sampai ujung rambut sang tuan

"Saya okay, itu lebam kamu harus cepet diobatin" ucap Emrick

"Iya non, Pak Emrick lebih baik kita pulang sekarang" ucap Pak Umar. Frisca dan Emrick pun mengangguk setuju, kemudian mereka segera bergegas meninggalkan kantor

Beberapa saat berlalu akhirnya sekarang Frisca dan Emrick sudah sampai dirumah, sekarang Frisca dan Emrick sudah berada diruang keluarga dengan Emrick yang sedang mengompres luka lebam disudut mata dan sudut bibir Frisca. Mereka berdua duduk disofa dengan posisi berhadapan

"Rick saya okay ko, serius deh. Kamu gimana kakinya masih sakit ga? kita ke rumah sakit aja ya?" ucap Frisca

"Kamu ga perlu khawatirin kondisi saya, saya okay. Kamu harusnya pikirin kondisi kamu juga, jangan saya terus yang kamu pikirin. Pukulannya keras banget tadi, sekarang apa yang kamu rasain?" ucap Emrick tetap fokus mengompres lebam Frisca

"Sedikit pusing sama sakit disudut mata dan sudut bibir saya" ucap Frisca dengan menatap dalam mata Emrick, Emrick menghembuskan nafas kasar

"Kamu kenapa? kamu marah sama saya?" tanya Frisca karena ia merasa sikap Emrick sedikit berbeda. Mendengar pertanyaan Frisca, Emrick memberhentikan aktivitasnya. Ia membalas tatapan perempuannya itu dengan tatapan teduhnya

"Saya ga marah, saya sedikit jengkel aja sama kamu karena tadi apa yang kamu lakuin itu menurut saya bahaya untuk kamu. Pak Hendrick itu ga waras, untung aja tadi dia cuma pukul kamu dua kali" ucap Emrick

"Maaf, ga ada cara lain lagi. Saya mau masalah kamu dengan Pak Hendrick cepat selesai" ucap Frisca dengan mata yang sudah berkaca kaca. Emrick yang melihat mata perempuannya sudah berkaca kaca pun langsung menggenggam erat kedua tangannya

"Hey cantik, jangan nangis. Saya ga menyalahkan kamu ko, tapi lain kali saya minta kalau ada sesuatu yang ingin kamu lakukan seperti tadi bilang dulu ke saya. Saya ga mau kamu kenapa napa, saya sayang sama kamu" ucap Emrick lembut

"Saya juga mau ucapin terima kasih ke kamu karena kamu udah bantu saya keluar dari masalah ini, kamu tadi hebat banget. Bahkan saya ga nyangka sama apa yang terjadi tadi, istri saya yang manja ini kalau diluar ternyata sangat menyeramkan ya" lanjut Emrick menarik hidung mancung Frisca

"Ahhh Emrick, sakit hidung saya" keluh Frisca. Hidungnya sekarang merah karena tarikan Emrick

"Eh kekencengan ya nariknya? maaf ya sayang" ucap Emrick mengelus hidung Frisca. Frisca yang mendapat panggilan sayang dari Emrick terpaku, dan sekuat tenaga menahan agar wajahnya tidak memerah sekarang juga

"Lohh ko yang ditarik hidungnya tapi pipinya juga ikut merah" goda Emrick karena melihat pipi Frisca yang memerah

"Ihh Emrickkk, lagian kamu kenapa si manggil sayang sayang" jawab Frisca dengan wajah malu malu

"Ya emang kenapa, kan saya sayang sama kamu. Emang kamu ga mau disayang sama saya?" ucap Emrick

"Ya mau lah" jawab Frisca cepat

"Tapi kamu nya sayang ga sama saya?" goda Emrick

"Sayang ga yaaaa, sayang si kayanya" jawab Frisca

"Ko kayanya si? ga usah gengsi gitu ah ngaku aja kalau sayang" ucap Emrick menaik turunkan alisnya

"Iya sayang. Udah ah sakit ni bibir saya ngomong terus" jawab Frisca hendak menyentuh lebam diujung bibirnya tetapi ditahan oleh Emrick

"Jangan dipegang, tangan kamu kotor, biar saya obatin aja" ucap Emrick

Kemudian Emrick kembali mengompres sudut mata cantik Frisca dan sudut bibirnya. Walaupun lebam, kecantikan Frisca tidak ada yang berubah. Emrick kemudian meletakan kompresannya, ia beralih mengusap lembut sudut mata sang puan dan dilanjut mengusap bibirnya

Cup.. cup..

Tanpa aba aba Emrick mengecup sudut mata Frisca dan bibirnya untuk beberapa saat. Frisca mematung, ia tidak bergerak ditempat sampai kecupan dibibirnya dilepaskan dan kepalanya rasanya tambah sakit sekarang

"Rick, kamu ngapain?" tanya Frisca dengan mata yang membola

"Cium kamu lah" jawab Emrick dengan entengnya

Continue Reading

You'll Also Like

1.6M 80.2K 54
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
2M 18.9K 25
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
364K 22.2K 48
Rony suka Salma, Salma suka Rony. Terus masalahnya di mana? Nggak ada, mereka aja yang goblok. Canda. Orang yang saling suka emang ngga sadar kalo ya...
1.5K 122 35
Alana dan Aladin adalah dua spesies yang sangat berbeda, Alana yang cerewet, sedangkan Aladin yang dingin. Namun mereka memiliki kesamaan yaitu sama...