DEORANTA

By silviatan01

6.7K 780 61

DEWASA, Harap bijak mencari bahan bacaan πŸ™πŸ™ Hidup Dara berubah setelah kecelakaan tunggal yang di alami ole... More

DEORANTA | [Prakata].
DEORANTA | [1.Kecelakaan Itu].
DEORANTA| [2.Pertemuan]
DEONTARA| [3. Tangan Kanan]
DEONTARA| [4.Fakta Baru].
DEONTARA| [ 5. Cobaan Apa lagi]
DEONTARA| [6. Ciuman Itu]
DEONTARA| [7. Terpergok]
DEONTARA| [8. Kenangan Itu]
DEORANTA | [9. Dendam Itu]
DEORANTA | [10. Meradang]
DEORANTA [11. Tawaran]
DEORANTA | [ 12. Seluk Beluk Deo]
DEORANTA | [13. Rencana Mama]
DEORANTA| [14. Flashback]
DEORANTA| [ 15. Permintaan Mama]
DEORANTA | [16. Terasa Beda]
DEORANTA | [17. Syarat Deo]
DEORANTA | [18. Meratapi Nasib]
DEORANTA | [ 19. Tidur Bersama 18 ++]
DEORANTA| [20. Perasaan Aneh Deo ]
DEORANTA| [ 21. Dejavu]
DEORANTA | [22. Detakan]
DEORANTA | [23. Mulai Nyaman]
DEORANTA | [24. Tak Terduga 21++]
DEORANTA | [25. Tergila-Gila]
DEORANTA | [ 26. Terungkap]
DEORANTA | [27. Merasa Bersalah]
DEORANTA | [28. Bisahkah Dia Melewatinya]
DEORANTA | [29. Melepas Rindu]
DEORANTA | [30. Cemburu]
DEORANTA | [31. Penguntit]
DEORANTA | [32. Terpergok]
DEORANTA | [33. Penolakan]
DEORANTA | [34. Pernyataan Cinta]
DEORANTA | [ 35. Gagal]
DEORANTA | [36. Sikap Aneh Deo]
DEORANTA | [37. Mabuk]
DEORANTA | [38. Terkejut]
DEORANTA | [39.Kecewa]
DEORANTA | [40.Jadian]
DEORANTA | [41. Bucin]
DEORANTA | [43.Masa Itu ]
DEORANTA | [44. Kemarahan Dev]
DEORANTA | [45. Kebenaran Waktu Itu]
DEORANTA | [46.Takut Terjadi]

DEORANTA | [42. Penasaran]

67 6 0
By silviatan01

Kedua jemari Deo tak pernah sedikitpun melepas tangan dara yang berada di genggaman tangannya. Saat ini Deo sedang mengantar dara ke rumah sakit, setelah mendapat kabar dari om damar, bahwa om Dev sudah sadar dan selalu mencari keberadaan dara.

"Syukurlah kalau kamu sudah datang Ra!"

Dara langsung menoleh ke sumber suara itu berada yang ternyata adalah om damar dengan wajah lelahnya di sana. Saat itu juga dara langsung melepas genggaman erat jemari Deo yang begitu erat hingga susah untuk di lepas.

Dara mengangguk dan menghampiri om damar yang berada tak jauh darinya."Gimana keadaan papa sekarang om?" Tanya dara menatap lekat omnya.

Om damar tersenyum senang, meski raut wajah lelah begitu kentara di sana."Papa kamu sudah mulai membaik setelah sadar dan sekarang ruangan mama dan papa kamu sudah berada di ruangan yang sama,"jelasnya yang langsung membuat dara tersenyum sumringah karena apa yang di nantikannya itu sudah kembali dan tak ada kata bahagia selain mendengar kabar berita tentang kedua orang tuanya.

Dara tersenyum menoleh ke arah Deo berniat untuk menemui papanya terlebih dahulu, Deo ikut tersenyum dan mengangguk memberi persetujuan kepadanya."Kamu boleh menemui papa kamu sekarang, biar aku bersama om damar saja," jelasnya yang langsung membuat dara pergi meninggalkan mereka dengan langkah lebarnya untuk sesegera mungkin menemui sang papa.

"Apa kamu benar-benar mencintainya?" Tanya om damar kepada Deo yang sejak tadi menatap kepergian dara.

Deo langsung menoleh ke arah om damar, Deo tersenyum ramah dan mengangguk dengan perasaan yakin."Iya, saya benar-benar serius mencintai dara om, bahkan secepatnya saya berniat untuk meresmikan hubungan kami berdua... Kalaupun ada persetujuan di antara kedua belah pihak keluarga, saya ingin menikahinya secepat mungkin," jelas Deo yakin tanpa ada rasa bimbang sedikit pun.

Terdengar kekehan om damar yang mampu membuat Deo sedikit heran."Apa kamu yakin? Dan bisa menyakinkan keluarga kamu dengan begitu mudah?" Tanya om damar dengan nada meledek.

"Maksudnya om gimana ya?" Deo merasa bingung dengan perkataan om damar.

"Ya begitulah!"

Deo sempat berpikir sejenak, lalu mengeluarkan sebuah deheman berusaha menetralkan suasana saat ini."Kalaupun itu yang akan menjadi masalah dalam hubungan kami, aku akan berusaha untuk mendapatkan persetujuan dari keluarga saya," jelas Deo karena dia ingat ada tatapan tak suka dari mamanya buat dara."Bagi saya dara adalah segalanya dalam hidup ku dan akan ku perjuangankan di antara hidup dan mati ku," lanjutnya begitu yakin.

"Kita lihat saja nanti!" Sahutnya cepat lalu pergi meninggalkannya begitu saja.

Deo menatap nanar om damar, kenapa omnya dara begitu yakin bahwa keluarganya tak begitu menyukai dara. Apa om damar tahu semua titik awal permasalahan kedua belah pihak dari kedua keluarga masing-masing.

Seingatnya, dulu Om damar pernah menjalin hubungan dengan kakak kandungnya kak Reta, namun ia tak tahu persis gimana kelanjutan hubungan mereka hingga berpisah arah karena dulu dia masih begitu kecil dan tak begitu memahami tentang percintaan orang dewasa.

Dan anehnya dulu kak reta tiba-tiba menikah dengan rekan kerja ayah, kak Fendi dan sekarang ikut suaminya tinggal di kalianak yang tempatnya tak jauh dari tempat tinggalnya.

Mengingat kak reta dia jadi kangen dan ingin sekali menemui keponakannya itu, sudah lama mereka tak bertemu sekitar 4 bulanan lebih, terakhir kali mereka bertemu saat ia berada di Kalimantan, mungkin saja kakaknya itu tidak tahu kalau sela ini ia sudah lama menetap dan tinggal di Jakarta selama 3 bulanan lebih.

Deo tersenyum saat melihat dara berjalan menghampirinya dengan wajah sumringah."Gimana keadaan papa kamu?" Tanya Deo meraih tangan dara sebelum memeluk tubuh ramping wanitanya itu.

Tak lupa sebuah kecupan mendarat di kening dara, Deo begitu menyukai momen-momen tertentu saat kebersamaanya bersama dara. Ia tak ingin melewatkan sedetikpun saat bersamanya, ia ingin menciptakan momen yang tak akan pernah di lupakannya seumur hidupnya.

"Baik sekali! Bahkan papa sudah bisa bangun dari tidurnya, meski belum bisa bergerak banyak," lirihnya di dekapan tubuh Deo.

"Syukurlah kalau begitu! Mendengarnya aku cukup senang dan lega Ra, semoga semuanya baik-baik saja dan secepatnya mama dan papa kamu bisa segera pulang," balas Deo semakin mengeratkan pelukannya itu.

Dara langsung mengkikis pelukannya saat mendengar kata pulang, dia tatap wajah Deo yang terlihat tampak kebingungan akan sikap anehnya.

"Kenapa?" Tanyanya khawatir.

Dara mengeleng."Apa jadinya jika mama sama papa pulang ke kosan ku?" Tanyanya pada Deo yang langsung terdiam.

"Kamu tenang saja ya! Jangan pikirkan yang tidak-tidak, kesadaran papa dan mama kamu lebih berarti dari segalanya, masalah tempat tinggal jangan terlalu di pikirkan ya," ungkap Deo berusaha menenangkan pikiran dara.

"Tapi!"

"Sudahlah Ra! Jangan terlalu banyak berfikir, ceritakan semuanya pada keluarga kamu... Pasti mereka mengerti akan keadaan kamu saat ini," jelas Deo mencoba memberi masukan supaya dara tak salah langkah dalam mengambil keputusan karena wanita itu selalu melakukan hal tanpa memikirkan keadaan dengan matang.

"Aku tahu semuanya rumit, tapi kalau kamu bicara dengan mereka kalau keadaan mama dan papa kamu sudah lebih baik, pasti ada jalan keluar," jelas Deo lagi.

"Percayalah pada ku."

Dara mengangguk tersenyum."Iya aku akan mencobanya."

*****

"Bagaimana dengan keadaan kamu sayang?" Tanya papanya lirih.

"Dara baik-baik saja pah!" Balasnya tersenyum seraya mengelus pelan lengan papanya yang masih terpasang beberapa selang infus.

"Apa selama papa terbaring di rumah sakit, semuanya baik-baik saja?" Tanyanya yang mampu membuat dara sedikit kebingungan."Maksud papa, semua aset perusahaan dan harta kita sayang?" Jelasnya saat melihat kebingungan di wajah putri tersayangnya.

Dara merasa tercekat, ia tak bisa berkata banyak hal. Apa yang harus di lakukannya sekarang? baginya, saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk menjelaskan semuanya, apalagi keadaan papanya masih belum begitu membaik dan ia takut terjadi hal yang tak terduga jika ia menjelaskan semuanya.

"Semuan...."

Ucapan dara terpotong karena kedatangan Omanya yang baru saja selesai mengantarkan mamanya dari kamar mandi."Dev jangan terlalu banyak bertanya, fokuskan saja keadaan dan kesehatan,nanti kamu baru bisa berfikir tentang pekerjaan," sahut cepat Omanya yang mampu membuat dara bernafas lega.

"Iya pa! Jangan banyak pikiran terlebih dahulu, kesehatan papa sangat begitu penting bagi dara," ungkap dara menatap papanya dengan tatapan rasa bersalah karena masih belum ada keberanian untuk menjelaskan semuanya.

Dan untunglah papanya mengangguk mengerti.

"Baiklah kalau begitu! Papa mau istirahat dulu," ujar papanya mengalah, sebelum beristirahat terlihat sang papa melirik ke arah mamanya yang saat ini sedang berjuang berjalan sendiri dengan bantuan Omanya.

"Jangan di paksakan ma!" Tegur dara saat melihat mamanya memaksakan kakinya untuk melangkah, meski itu terlihat begitu menyakitkan.

Dara menghampiri mamanya, tatap mata mamanya menatap ke arahnya berusaha menjelaskan semuanya bahwa semua ini akan baik-baik saja."Nggak apa sayang! Kalau nggak sekarang kapan lagi, mama ingin segera bisa berjalan normal kembali. Apa kamu nggak kasihan sama Oma kamu yang selalu mengantar Oma ke kamar mandi, padahal usianya sudah sangat renta," jelasnya lagi berusaha memberi pengertian dara.

Dan akhirnya dara mengalah membiarkan mamanya berjalan secara perlahan untuk bisa sampai di ranjang infusnya, saat tatap matanya fokus menatap mamanya, tiba-tiba ada suara getar yang masuk ke dalam ponselnya sehingga membuat ia langsung mengambil ponselnya di tasnya.

Dmy life ❤️

Sayangkuh 😍

Dara sedikit terkejut saat melihat nama baru di dalam ponselnya, padahal ini bukan nomer yang tak di kenalnya, dengan cepat jemarinya mengecek siapakah dia, namun dengan cepat dara memukul kepalanya pelan ternyata dia adalah Deo. Suara kekehnya terdengar pelan hingga membuat perhatian Oma dan mamanya langsung tertuju padanya.

"Kenapa sayang?" Tanya mama dan Omanya secara bersamaan.

Dara merasa mati kutu tak bisa berkata apa-apa, bibirnya terasa sulit untuk di gerakan. Padahal ia baru saja mendapat pesan singkat dari Deo, bisa-bisanya dia melakukan hal segila ini dengan mengganti namanya sendiri di ponselku.

Dara langsung mendongak menatap mama dan Omanya secara bergantian dengan wajah kikuk, lalu mengeleng pelan dengan bibir meringis hingga memperlihatkan deretan gigi putihnya.

"Enggak kok ma!" Sanggahnya cepat lalu sedikit berpaling dari mereka berdua.

"Putri kecil mu sedang jatuh cinta!" Bisik Omanya kepada mamanya yang langsung membuat dara melotot ke arah Omanya.

"Apa-apaan sih Oma! Bikin suasana semakin gaduh saja," sanggah dara dengan suara tegas.

Mereka berdua langsung terkekeh geli melihat kelakuan dara yang menjelaskan bahwa kelakuannya itu memang benar-benar benar dengan apa yang baru saja di katakan ibunya, selama ini putrinya itu memang tak pernah pandai untuk berbohong.

"Mangkanya nanti di ajak masuk dan kenalkan kepada mama dan papa mu ini, meski mereka selama ini juga mengenalnya, gak tahu sih kalau sedikit pangling," ujar Omanya yang masih saja merujak cucunya di depan mamanya sendiri.

"Oma!" Teriak dara tertahan dengan memejamkan kedua matanya.

"Apaan sih! Tadi juga dia kan yang nganterin kamu ke sini, sebelum akhirnya ada sedikit percekcokan sama om kamu,"jelas Omanya yang membuat dara sedikit terkejut.

"Cek Cok sama om damar? Kenapa?"tanya dara pada Omanya."Perasaan tadi mereka baik-baik saja om damar sebelum aku pergi ke sini," pikir dara sedikit kebingungan, lalu tatap wajahnya menatap ke arah ponselnya yang memperlihatkan pesan singkat Deo yang mengartikan bahwa semuanya baik-baik saja.

"Iya setelah kamu pergi, Oma lihat mereka berdua saling menatap tajam. Tapi, saat Oma ingin kesana dia malah pergi menuju mobilnya," jelas Omanya yang semakin membuat dara kebingungan dengan situasi seperti ini.

Kenapa dia nggak cerita sama aku?

Jangan lupa vote dan komen di part ini.

Nb, kak reta pernah ke Spil di cerita takdir cinta di part awal, saat dara kecil ingin boneka beruang besar dan meminta mamanya untuk membelikannya di mall,



Continue Reading

You'll Also Like

329K 10.1K 9
(Judul awal AZKARISATYA) Menurut Mayka, Izam itu manja, tukang gombal, romantis, manis dan ramah. Tapi diluar pengetahuan Mayka, bahkan tidak ada sat...
188K 13.9K 35
Para bangsawan yg menginginkan kebebasan,cinta,dan kebahagiaan,serta kisah putri bangsawan akasuna yg menikahi seorang putra mahkota yg bahkan tak pe...
17M 753K 43
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
843K 79.8K 51
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...