malam harinya, semua berkumpul dikamar Mark dan Haechan. "cepet sembuh chan, seminggu lagi liburan semester nih" ucap Jaemin.
"eh bener juga. yakali kita gaada rencana apapun?" tanya Renjun.
"ayolah rencanakan kita mau liburan kemana?" tanya Jisung.
"puncak ga si?" tanya Jeno.
"mending ke pantai aja kata gue" ucap Chenle.
"boleh sih, kita gapernah mantai bareng soalnya" balas Jeno.
"iyakannn, ayo ayoo" ucap Jisung semangat.
"gimana chan? bang mark? menurut kalian kita liburan kemana?" tanya Jaemin.
"gue ngikut aja deh" jawab Haechan lemas.
"gue juga bebas aja sih" jawab Mark.
"kita ke pangandaran aja ga sih?" tanya Jeno.
"pangandaran tuh yang di bandung?" tanya Chenle.
"bandung ke sono nya lagi" jawab Haechan.
"ayolah gas aja" balas Jisung.
"beneran yak?" tanya Jaemin.
"eh bentar, gue mau tanya" ujar Jisung.
"duh, perasaan gue langsung ga enak nih" ucap Renjun.
"tanya paan?" tanya Jeno.
"apa iya, kalau beli bensin premium bakal bebas iklan?"
"astaga, gue rasanya pengen cabut otak lo jie" ucap Jaemin memaksakan senyumnya.
"apasih? ko serem banget ngomongnya?" tanya Jisung merengut.
"bulet, kecil, kenyal, kalo digigit muncrat. coba tebak apaan?" tanya Jeno tersenyum jahil.
"parah lo, mesum" tunjuk Mark.
"pertanyaan lo sangat ambigu" jawab Jaemin.
"anjing jen, otak gue liat banget lagi" jawab Renjun.
"bang jen, lagi mikir kotor ya?" tanya Jisung.
"engga lah anjing! itu klepon bangsat hahahaha" jawab Jeno tertawa ngakak.
"bentar gue ngakak banget" ucap Haechan sambil memegang perutnya.
"Le, mata lo" ucap Jeno mengagetkan Chenle yang hanya ikut tertawa sejak tadi.
"kenapa mata gue?" tanya Chenle.
"ada dua" jawab Haechan terbahak. semua ikut tertawa mendengar perkataan Haechan.
"apa bedanya saya dan aku?" tanya Haechan.
"apaan emang?" tanya Jaemin.
"sama kan?" tanya Jisung polos.
"ini lagi tebak tebakan ji, diem dah" ucap Jeno.
"apa emang bedanya saya sama aku?" tanya Jeno.
"kalo saya manusia" jawab Haechan.
"kalo aku?" tanya Chenle.
"setan" jawab Haechan. yang lain lagi lagi tertawa.
"oasu" umpat Chenle ikut tertawa.
***
setelah 3 hari Haechan meliburkan diri ditemani oleh Jaemin, akhirnya hari ini ia kembali berangkat ke kampus.
sebenarnya ia sudah sangat sehat sejak kemarin, tapi Mark si posesif itu terus memaksa agar Haechan libur satu hari lagi.
saat ini Mark, Haechan, Jaemin, Renjun, Jeno, Chenle dan Jisung sedang berkumpul di fakultas Psikologi.
"eh eh eh kalian tau ga?" tanya Jaemin yang datang paling terakhir. mereka memang sengaja janjian di fakultas Jisung karena jam pulang mereka tidak jauh berbeda.
"gatau dan gamau tau" jawab Haechan disamping Mark.
"cih gaya lo"
"penting nih beritanya"
"berita apa emang yang penting banget?" tanya Jeno.
"tadi pas siang gue beli sate, gasnya meledak" ucap Jaemin serius.
"hah? ko bisa?" tanya Jeno.
"tapi lo gapapa kan?" tanya Chenle.
"abang na kena luka ledakan ga?" tanya Jisung.
"kesian banget." ucap Jisung murung.
"lebih kesian kalian yang percaya sama omongan gue. mana ada tukang sate pake gas?" tanya Jaemin ngakak.
Mark, Haechan dan Renjun hanya tertawa saja mendengar kebodohan Jisung, Chenle dan Jeno. entah digunakan untuk apa otak mereka? hanya mereka dan Allah yang tahu.
***
Haechan terbangun dari tidurnya saat jam menunjukkan pukul 9 malam. tadi setelah shalat isya, ia ketiduran saat scroll tiktok.
ceklek.
"mark kemana?" tanya Haechan saat melihat mereka semua kumpul di ruang tengah, hanya Mark yang tidak hadir.
"bang mark kerjain tugas di rumah temennya. tadi mau pamit ke lo tapi lo nyenyak banget tidurnya jadi bang mark ga tega" ucap Renjun.
"oh jadi, gue kira ga jadi" ucap Haechan.
"ga masak apa apa? perut gue laper nih~~" rengek Haechan sambil memeluk tubuh Renjun.
"makan diluar aja ya? gue males masak. atau mau pesen aja?" tanya Renjun lembut.
"keluar aja dah, sekalian cari udara malam. bosen gue makan di rumah mulu, males masak juga" jawab Jaemin.
"yaudah cari makan diluar aja deh" jawab Haechan.
"yaudah yuk, pada ganti baju dulu" ucap Renjun.
mereka segera memasuki kamarnya masing masing untuk berganti pakaian. hanya membutuhkan waktu 15 menit, mereka kembali berkumpul di ruang tengah.
"mau pake mobil siapa?" tanya Jeno.
"gue aja" jawab Jaemin.
"yaudah gue bawa motor. sapa yang mau ikut gue?" tanya Jeno.
"gue bang, gue pengen naek motor" usap Jisung.
"yaudah ayok." ajak Jeno.
***
Renjun menarik tangan Haechan agar duduk di bangku belakang bersamanya. sedangkan Chenle duduk di kursi samping Jaemin yang menyetir mobil.
20 menit kemudian, mereka tiba di tempat yang mereka tuju. makan malam kali ini tanpa Mark karena Mark masih belum selesai mengerjakan tugasnya.
"foto dulu foto dulu" ucap Jaemin biasa.
"aelah ribet amat" ucap Renjun.
"diem deh lo, gaasik" balas Jaemin.
setelah berfoto, mereka langsung menyantap makan malam mereka diselingi obrolan dan pertanyaan Jisung yang membuat mereka pusing.
"ketawa doang lo, kaya orang bisu" ucap Jaemin pada Chenle yang sedari tadi tidak ikut nimbrung obrolan absurd mereka.
"gue lagi sariawan anjir, makanya hari ini bagian ketawa doang" balas Chenle.
"dih kesian amat" jawab Jaemin.
"eh itu bukannya mantan lo ya bang chan?" tanya Jisung menunjuk seorang wanita bersama seorang pria dimeja tak jauh dari mereka.
"anjing, beneran lagi." umpat Jaemin.
"ganteng ganteng sad boy" ucap Jeno.
"dari pada ganteng ganteng serigala? darah suci nayla. rawrrrr" ucap Haechan. membuat mereka semua tertawa.
"sinting" ucap Jeno tertawa ngakak.
"bang, lo beneran gagal moveon dari mantan lo yang itu?" tanya Chenle penasaran. karena semenjak Haechan dan mantannya putus 2 tahun lalu, sampai sekarang Haechan masih betah menjomblo.
"ya kagak lah sat. awalnya iseng iseng doang gue jomlo, eh lama lama malah nyaman sendirian" jawab Haechan.
"beneran ga gagal moveon?" tanya Jisung.
"engga lah nyet. gue udah gaada perasaan apapun sama dia" balas Haechan lagi.
"udah jam setengah 11 nih, balik yuk. gue udah ngantuk" ucap Jisung.
"ntaran lah ji, gue insomnia. dirumah kalian pada tidur, sedangkan gue merenungi nasib" jawab Jeno.
"coba matiin lampu deh terus jangan maen hp" usul Renjun.
"udah gue coba segala cara njun, tetep gabisa tidur awal" jawab Jeno.
"kalo udah matiin lampu, ga mainin hp, udah menghadap kanan, menghadap kiri masih ga mempan, mending lo menghadap yang maha kuasa aja" ucap Haechan.
"omongan lo chan" ucap Jaemin terbahak.
"hahahahaha sialan" ucap Jeno.
"ini beneran, ntar gue kasih tau apk dokter yg bisa buat lo tidur nyenyak" ucap Haechan.
"hah, lo punya aplikasi begituan buat apa?" tanya Renjun.
"gini gini gue pernah insom" jawab Haechan.
***