"We're dead! We're so dead!." Jerit Caroline yang tiba-tiba muncul dari dapur hotel itu.
"Why? W-what happen, Caroline?."
"Fuh.. Our guest requested French meals, Amy!."
"... And our new chef?."
"He's absence today."
"What?! Oh no!." Jerit Amy Wilton.
"Then, what should I do now, Amy? I didn't know how to cook French meals."
"Let me think about it, Caroline. Just a second." Tiba-tiba matanya terpandangkan Eve Aurora yang sedang menolak trolley keluar dari dalam lif.
"Aurora!." Jerit Amy Wilton sambil melambaikan tangannya ke arah gadis itu.
Eve Aurora menoleh ke arah mereka berdua lalu tersenyum. Tanpa melengahkan masanya lagi, Eve Aurora menolak dan meletakkan trolley ke satu sudut. Kemudiannya, dia berjalan ke arah Amy Wilton dan Caroline sambil tersenyum.
"Hi ladies." Sapanya dengan mesra.
Eve Aurora melihat wajah ridau kedua-dua mereka.
"What's wrong, Amy, Caroline? Something happens?."
Gulp.
"Aurora, we need someone who can cook French meals. Do you know someone who knows how to cook French meals or do you know how to cook it?." Soal Amy Wilton.
"Me? Cook French meals? Never. Hurm.. someone?." Eve Aurora berfikir.
"Oh no! What are we gonna do now, Aurora?." Caroline menyoal dengan nada risau.
Tiba-tiba sahaja kakak iparnya facetime.
"Just a second, ladies."
"Your face looks so worried. What's wrong? Is everything okay?." Soal Lea Heloise Angel.
"No, Sister. I'm not okay. We're looking for French chef. Our guest requested for it."
"Our chef?."
"He's absence today. Now, what should I do, Sister? I didn't know how to cook French meals and I don't know who can cook it."
Lea Heloise Angel tersenyum.
"But I know someone who can cook French meals. And he's a chef from Paris."
"Really? Who is he? I have to find him right now!."
"You know him, Eve. Carlisle Reith!." Jawab Lea Heloise Angel tersenyum.
"W-what? Carl?."
"Yes!."
"Wow! Amazing! Thank you, Sister! You saved me and the hotel!."
"Most welcome. Good luck, Aunty Eve!."
"Thanks sister!."
Dengan pantasnya, dia berlari menuju ke arah lift untuk pergi ke bilik lelaki itu. Semoga lelaki itu ingin membantunya. Amy Wilton tersenyum sambil memandang ke arah Eve Aurora, dia yakin gadis itu pasti dapat mencari jalan penyelesaiannya.
"Where did she go, Amy?." Soal Caroline.
Amy Wilton tersenyum.
"Don't worry. I'm pretty sure she has the solution right now. Be patient, Caroline."
...
Pintu bilik itu diketuk beberapa kali.
"Please, Brother Carl. Please open the door. I'm so desperately need your help." Ngomel Eve Aurora.
Dia ingin mengetuk pintu bilik itu sekali lagi namun tiba-tiba pintu itu dibuka dari dalam. Muncul wajah Carlisle Reith di balik pintu dengan wajah yang hairan.
Eve Aurora tersenyum sipu.
"Yes, Aurora?."
"Forgive me for disturbing you, Brother Carl. But I really need your help." Carlisle Reith peluk tubuh.
"Go on, I'm listening. What kind of help do you need from me?."
"I need you to cook French meals. Would you like to help me? Please."
Dari kejauhan, Ryeo Matthias sedang memerhatikan gadis itu bersama dengan tetamu lelaki itu. Ada sedikit rasa cemburu yang dirasakannya.
Cemburu? Biar betul. Dia tersenyum.
"Mmm.."
"Please, Brother Carl." Pujuk Eve Aurora.
"I'm sorry, Aurora. But I have to meet someone's important."
"Oh, really? Mmm, Can't you make some time to help?." Rayu Eve Aurora lagi. Dia perlu letak rasa malu itu ke tepi, yang penting lelaki dihadapannya ini ingin membantunya.
"Mmm.. I'm sorry, Aurora. But I just can't." Jawab Carlisle Reith.
Sighs.
"... Well, alright then. I should go and ask someone else to help. Thanks, Brother Carl. Sorry for disturbing you." Jawab Eve Aurora dengan sedikit rasa kecewa lalu dia melangkah pergi. Otaknya sedang ligat memikirkan jalan penyelesaian yang lain. Dengan tanpa arah tujuan, dia keluar dari hotel tersebut dan menuju ke arah tanpa tujuan.
"Dad, what should I do now? Please help me."
Carlisle Reith mencapai leather jacket hitam yang tersangkut itu dan sudah bersedia untuk keluar. Dia melangkah ke arah lift.
Ting!
Pintu lift itu terbuka, dan dia pun masuk kedalamnya.
Ting!
Pintu lift terbuka dan dia sudah pun tiba di ground floor hotel tersebut. Kelihatan keadaannya agak kacau-bilau. Langkah kaki Carlisle Reith terhenti ketika dia mendengar perbualan diantara pekerja hotel itu.
"Where is Aurora?." Soal Manager hotel itu, Alejandro Marco.
"She's going outside. I don't know where she is going, but I believe she's going to find someone to help us." Jawab Amy Wilton.
"Mmm.. We have to do something, we can't just stay here and doing nothing, Amy!." Balas Alejandro Marco.
"What can we do now, Tuan Alejandro?."
"Mmm.."
"Do you know someone who can cook French meals? Please, you must know someone, at least."
Sighs.
"Unfortunately, I didn't know anyone, Amy." Jawab Alejandro Marco.
Carlisle Reith ingin melangkah ke arah pintu, namun dengan tiba-tiba dia menukar arah tujuannya. Dia kini sedang melangkah ke arah Alejandro Marco dan Amy Wilton.
Eve Aurora melangkah untuk pulang ke hotel dengan perasaan kecewa kerana tidak dapat membantu.
"I'm sorry, Dad and Mom. I disappointed you, right?."
Dengan langkah kaki yang longlai, dia memasuki pintu hadapan hotel itu.
"Aurora!." Panggil Amy Wilton sambil berlari ke arahnya sambil tersenyum.
Eve Aurora mengangkat wajahnya dan pelik melihat senyuman Amy Wilton itu.
"You did it!."
Eve Aurora memandang wajah Amy Wilton dengan riak pelik. Amy Wilton tersenyum lalu menarik tangan gadis itu mendekati ruangan dapur hotel itu. Dari tingkap kaca itu, dia dapat melihat seorang lelaki sedang fokus memasak.
"Brother Carl?." Bisiknya perlahan. Bulat matanya memandang gelagat lelaki yang lengkap berpakaian uniform dapur itu.
"But Amy, he said he cannot help us. But h-how..."
"I don't know, but the most important is, he helped us. He saved us. And you! You saved us, Aurora!." Amy Wilton memeluk gadis itu dengan gembira.
Eve Aurora tersenyum lalu membalas pelukkan Amy Wilton, sambil menatap lelaki yang sedang fokus memasak itu.
"You saved us once again, Aurora!." Jerit Caroline dengan gembira lalu memeluk tubuh gadis itu.
"I did nothing, Caroline." Balas Eve Aurora tersenyum.
Tiba-tiba, pintu dapur hotel itu dibuka dari dalam, muncul wajah Carlisle Reith sambil tersenyum ke arah Eve Aurora.
Mereka berdua berbalas pandangan dan senyuman. Manakala Amy Wilton dan Caroline tersenyum nakal sambil memandang ke arah mereka berdua.
Padan!
"By the way, thank you for your help, Tuan Reith." Ucap Amy Wilton tersenyum.
"Thank you for your help, Tuan Reith. You saved us." Ucap Caroline pula.
"It's just small helps. I'm glad that I can help." Jawab Carlisle Reith tersenyum, sambil melirik ke arah Eve Aurora.
Caroline menyiku pergelangan tangan Amy Wilton sebagai isyarat supaya mereka pergi meninggalkan Eve Aurora dan tetamu lelaki tersebut.
"Well, Caroline, let's go. " Ajak Amy Wilton sambil tersenyum nakal.
"Let's go, Amy. Bye, Aurora." Caroline melambaikan tangannya sambil tersenyum nakal ke arah Eve Aurora.
Eve Aurora gelengkan kepalanya sambil tersenyum melihat gelagat kedua-dua temannya itu. Dan, dia menoleh ke arah Carlisle Reith yang sedang berdiri dihadapannya itu.
"Well, on behalf Rayne's family, I would like to say thank you for your help, Brother Carl. Bagi awak, itu adalah pertolongan kecil namun bagi saya, ianya pertolongan yang sangat besar untuk saya dan hotel ini. Macam mana saya boleh membalas jasa awak?."
Chuckles.
"Dinner with me, perhaps?." Soal Carlisle Reith sambil tertawa.
Eve Aurora tertawa.
"Good sense of humour."
Carlisle Reith tertawa. Manakala Amy Wilton dan Caroline yang sedang mengintai di balik tangga juga turut tersenyum melihat mereka berdua. Sepadan nampak gayanya.
"What are you doing?." Soal Ryeo Matthias yang tiba-tiba sahaja muncul dari arah belakang. Semerbak bau asap rokok.
Amy Wilton dan Caroline menoleh ke arah lelaki yang sedang berdiri di belakang mereka.
".. Ryeo, do you see both of them over there?." Amy Wilton menunjukkan ke arah Eve Aurora dan Carlisle Reith.
"Yes. So?." Soal Ryeo Matthias sambil memandang ke arah Eve Aurora.
"Do you think they're suitable for each other?." Soal Caroline pula.
Mata Ryeo Matthias terus memandang ke arah mereka berdua yang sedang rancak berborak itu.
"Mmm.. maybe." Jawab Ryeo Matthias ringkas.
"Maybe? You have no taste, Ryeo."
"Then, what you want me to say, huh Amy?!." Entah mengapa dia merasa marah apabila disoal dengan soalan itu.
Amy Wilton dan Caroline terkejut dengan tindakbalas lelaki itu.
"Hold on, Ryeo. I'm just asking." Balas Amy Wilton, namun Ryeo Matthias bertindak pergi meninggalkan Amy Wilton dan Caroline yang terpinga-pinga dengan perubahan drastik lelaki itu.
"What's wrong with him, Caroline?." Soal Amy Wilton.
Caroline menjungkit bahunya sebagai isyarat tidak tahu. Dia juga terkejut dengan perubahan tiba-tiba lelaki tersebut.
"Alright. Meet me tonight, at 9 pm." Beritahu Carlisle Reith.
"W-wait, what? You are not kidding about dinner?."
"Nope, I'm not kidding. I canceled my important meeting just for you, so you've to repay me, Miss Rayne." Balas Carlisle Reith, tersenyum nakal.
"Alright. If you insist."
"Great! I see you tonight, Miss Rayne." Balas Carlisle Reith lalu mengenyitkan matanya kepada Eve Aurora dan berlalu pergi meninggalkan gadis itu.
Eve Aurora tersenyum sambil memerhatikan lelaki itu melangkah pergi ke arah lift.
Sometimes I wish I could read your mind to find out how you really feel about me.