Secret Key

By CahayaBohlam

48.7K 3.1K 114

Kalung mereka memang terhubung antara satu dan lainnya. Kalung pemberian seorang nenek tua saat awal awal mer... More

Satu
Dua
Tiga
Empat
Lima
Enam
Tujuh
Delapan
Sembilan
Sepuluh
Sebelas
Dua Belas
Tiga Belas
Empat Belas
Lima Belas
Enam Belas
Tujuh Belas
Delapan Belas
Sembilan Belas
Dua puluh
Dua puluh satu
Dua puluh dua
Dua puluh tiga
Dua puluh empat
Dua puluh lima
Dua puluh enam
Dua puluh tujuh
Dua puluh delapan
Dua puluh sembilan
Tiga puluh
Tiga puluh satu
Tiga puluh dua
Tiga puluh tiga
Tiga puluh empat
Tiga puluh lima
Tiga puluh enam
Tiga puluh tujuh
Tiga puluh sembilan
Empat puluh
Empat puluh satu
Empat puluh dua
Empat puluh tiga
Empat puluh empat
Empat puluh lima
Empat puluh enam
Empat puluh tujuh
Enam puluh delapan
Empat puluh sembilan

Tiga puluh delapan

392 37 0
By CahayaBohlam


🔑

Keyla, gadis berambut panjang yang tergerai indah, berseragam osis, sementara jarinya terampil mengikat tali sepatunya dengan cepat dan cermat. Wajahnya dipenuhi dengan konsentrasi yang mendalam, namun senyum tipis menghiasi bibirnya saat tali sepatu terikat dengan rapi. Saat ponselnya bergetar, matanya melirik ke layar.

Dia mengambil ponselnya dengan cepat, terus memperhatikan tali sepatunya yang sekarang sudah terikat.

Unknown
Hi fresh blood
I'll come soon, little bunny

Keyla, menggenggam erat handphone nya dengan perasaan gelisah, bibir yang ditekan erat, alis yang menyatu menjadi garis lurus, dan matanya yang memancarkan intensitas yang menakutkan. "Wow! Impressive, bermain dengan kelinci."

Kelinci?

Ingatan Keyla melayang pada masa kecilnya dulu, seekor kelinci kecil bulu lembut bergoyang-goyang di depan cahaya remang. Mata gemetarnya mencari-cari, mencoba memahami dunia yang baru saja dia temui. Dengan perlahan, telapak kecilnya melangkah ke luar, menantang dirinya untuk menjelajahi kehidupan yang sangat kejam dan penuh misteri. Hingga suatu hari kelinci itu hilang tanpa jejak sama sekali.

Entah mengapa dan hilang kemana kelinci kecil itu.

Hanya, ingatan itu saja yang Keyla ingat mengenai memori seekor kelinci. Keyla menyunggingkan senyumnya, dia tau siapa yang menjadi kelinci di sini.

Matahari menyinari langit dengan kehangatan, tetapi di dalam hati, ada perasaan kacau dan tidak pasti. Pikiran berkabut, sulit untuk fokus pada tugas-tugas yang harus dilakukan, dan kebingungan menyelimuti setiap langkah yang diambil. Keyla, menghela napasnya panjang entah mengapa detak jantungnya bertalu talu lebih kencang. Kedua telapak tangannya mendingin dan pikiran yang membuatnya tidak tenang sama sekali sejak semalam.

Keyla melangkah turun tangga rumahnya dengan langkah hati-hati, tas yang digendong erat di pundaknya. Wajahnya terpancar kebingungan dan ketidak tenangan, meskipun tampaknya sedikit tertekan oleh beban tasnya yang terasa berat di pundaknya dan mimpi aneh itu. Namun, kedua matanya membulat melihat dua orang yang berada di ruang makan, ekspresi di wajahnya berubah menjadi campuran antara penasaran dan kekhawatiran.

Dia berhenti sejenak, menatap dengan seksama dua orang yang sangat Keyla kenal. Telapak tangan yang mendingin karena rasa cemas terasa seperti terendam dalam dinginnya es, meskipun udara sekitarnya hangat. Kulitnya mungkin terasa kaku dan kesemutan, seperti terkena angin musim dingin yang menusuk tulang.

Tidak! Ini aneh, harusnya ia menjadi sosok yang berani. Mengapa menjadi sosok yang sangat pengecut.

"Aromanya tetap sama, tidak ada yang berubah sama sekali. Rumah ini tetap sama, sama sama bau bau busuk. Ayolah! Bibi, kita sudah tidak bertemu selama sepuluh tahun ini. Apakah kau tidak ingin mengubah dekorasi kuno ini. Dan membuang sampah yang kau pungut itu." tutur Veli - sepupu angkat Keyla, tersenyum terkesan merendahkan, seperti dia menilai orang lain dengan sebelah mata.

"If you can't say anything useful, shut your mouth!" Pemuda, bermata tajam menatap dengan tatapan datar, memancarkan pesona yang tak terelakkan. Dia Al - sepupu Keyla yang berada di Kanada.

"Why are you the one answering, darling. Isn't that true, Auntie?" Veli, menyilangkan kedua tangannya di atas meja makan.

"Say your sentence again and then leave!" geram Al, menyorot dingin gadis tidak punya malu itu. Jika saja bukan karena drama murahan itu pasti ia tidak membawa gadis menyusahkan ini.

"Kau juga tetap sama gadis tidak tau malu, sama sama tidak tau malu." balas Aura - Bunda Keyla, tersenyum elegan.

Saat Veli akan membuka suaranya...

"Tutup mulutmu! Ini bukan tempat kau membanggakan diri di hadapan kami. Kami tidak akan termakan omongan tidak bergunamu. Bukankah kau lebih baik diam dibandingkan malu. Oh! Atau memang tidak mempunyai malu." timbal Keyla, mendudukkan di sebelah Bundanya.

Veli, tersenyum miring, yang lebih mirip dengan senyuman yang dipaksakan daripada yang jujur. Meskipun bibirnya melengkung ke atas, namun mata yang tajam dan dingin menyiratkan bahwa senyuman itu tidaklah sungguh-sungguh. "Hi, how is your blood still fresh?" tanya Veli tanpa suara.

Keyla, mengedipkan cepat kedua matanya dan senyuman yang terampil. Matanya berusaha keras untuk tetap tegar, meskipun getaran kecil di bibir bawahnya mengisyaratkan kecemasan yang tersembunyi di dalam dirinya. Dengan tangan gemetar, dia mungkin mencoba untuk mengendalikan rasa takutnya dengan menggenggam erat rok seragamnya. "Hi, I'm looking forward to the celebration." balas Keyla tanpa suara juga.

Kelinci kecil?

Darah segar?

Keyla, berjalan di koridor sekolah dengan langkah tampak tidak bersemangat, seolah-olah beban pikiran yang berat menghimpitnya. Matanya memandang ke lantai, mencerminkan kekosongan dalam pikirannya yang dipenuhi dengan banyak pikiran. Ekspresinya terlihat kusam, tanpa semangat atau keceriaan yang biasanya terpancar dari wajahnya.

Getaran handphone membuat Keyla menghentikan langkahnya, mengeluarkan handphonenya.

Samudera
Lihat awan Key

Membaca pesan Samudera, Keyla menolehkan kepalanya ke samping dan melihat awan di pagi hari yang tampak mendung. Lalu Keyla mengetikkan sesuatu kembali membalas pesan Samudera.

Anda
Tampak mendung, mungkin akan hujan
Mengapa?

Samudera
Aku mempunyai cara agar tidak hujann

Anda
Bagaimana, caranya Sam?

Samudera
Coba kamu senyum sayangg

Keyla mengerutkan alisnya bingung, ia pun menyunggingkan senyumnya walaupun tipis.

Samudera
Mataharinya sudah senyum
Mungkin hujan tidak akan datang, karena matahari sudah menampakkan dirinyaa
Matahari maukah bertemu dengan langitmu ini?

Keyla terkekeh pelan, ada ada saja cara Samudera ini.

Anda
Langit terlihat tampan seperti Samudera-kuu

Keyla, tersenyum kecil lalu ia menyimpan handphonenya kembali ke dalam saku seragam. Melangkahkan kakinya kembali, baru dua langkah ia dikejutkan oleh sebuah benturan.

Brak!

Keyla berhenti mendadak saat ia merasakan benturan yang tak terduga. Dengan cepat, ia menoleh ke arah sumber kejadian, hanya untuk menemukan seorang pemuda yang sedang tersenyum ke arahnya. Wajahnya memancarkan aura kepolosan, dengan matanya yang berbinar-binar. Membuat Keyla mengerutkan dahinya.

"Maaf Keyla, lo engga apa apa kan?" tanya Pemuda itu tampan khawatir menatap Keyla yang sedang bingung.

Terdapat kilatan canggung di matanya, namun juga terpancar, ditambah karena kejadian tadi malam. Pemuda itu adalah...

"Lo sakit Rid?" tanya Keyla kepada Ridwan, pemuda yang ia tolong kemarin malam. Hoodie coklat yang dikenakan Ridwan membuat Keyla bertanya demikian.

Ridwan justru menyengir lebar, "Jangan khawatir gitu Key, gua jadinya tambah berharap." balas Ridwan, menggaruk belakang lehernya tetap mempertahankan senyumnya.

Kerutan dahi Keyla semakin dalam, ia mengedipkan matanya berkali kali. Ridwan dihadapannya ini terlihat berbeda, biasanya Ridwan akan judes dan tertawa tidak jelas sembari memberikan pertanyaan tetapi sekarang Ridwan justru tersenyum dan terlihat seperti salah tingkah.

Salah tingkah?

🔑


TBC
Salam hangat dari AN 🤎🥧

Continue Reading

You'll Also Like

2.4M 206K 41
Kalisa sungguh tidak mengerti, seingatnya dia sedang merebahkan tubuhnya usai asam lambung menyerang. Namun ketika di pagi hari dia membuka mata, buk...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

5.8M 327K 36
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
1.4M 128K 61
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
654K 8.5K 32
Novel 1 Jangan lupa tinggalin jejak Thankyou❤ ... Menceritakan tentang maura yang dijodohkan ayah nya dengan laki-laki bernama frans Maura membuat k...