Secret Marriage

By anjar_lembayung

21.1K 5.3K 1K

Raya marah ketika ia dipaksa menikah dengan Akbar, salah satu desainer interior terbaik di perusahaan ayahnya... More

-Prakata-
Prolog
[1]. Negosiasi
[2]. Hush, Sembunyi!
[3]. Dua Laki-Laki di Antara Raya
[4]. Sang Pengawas
[6]. Wangi Parfum
Bonus AU #1
[7]. Sang Pewaris Mencari Kerja
[8]. Membujuk Gadis Manja Hadinata
[9]. Berpikir Logis di Atas Tawaran Manis
[10]. Yang Selalu Ada dalam Segala Situasi
[11]. Laki-Laki Kesepian
[12]. Kabar yang Datang Pada Suatu Sore
[13]. Yang Jatuh Hati Sejak Lama
[14]. Ulang Perjanjian

[5]. Ssst, Rahasia!

1K 314 51
By anjar_lembayung

Hai, selamat pagi! 🥰

Maafkan baru update dan maaf kalau part ini singkat. Aku kejar target dulu karena kemarin libur update.

Tetep semangatin, ya, biar aku nggak nyerah di tengah jalan. 🥹

Happy reading. Jangan lupa vote dan komentar. 🥰🤗

====🌸🌸🌸====


Misi, Mas-nya yang lagi berusaha mencuri hati sang istri lagi lewat!
🚙🚙🚙
😆😆

====🌸🌸🌸====

Akan Raya ceritakan semanis apa persahabatan Racin--Raya, Cindy, dan Nadia. Tiga gadis dengan karakter yang berbeda, tapi memiliki satu aturan hidup yang sama persis. Ya, sama setidaknya hingga salah satu dari mereka melanggarnya di tahun kedua memasuki dunia mahasiswa.

Raya yang manja. Cindy yang tegas dan bisa melindungi dua sahabatnya. Nadia yang lugu, mandiri, dan pintar.

Dari tiga gadis ini, Nadia paling unggul dalam segala hal, tapi gampang insecure-an. Ia mandiri dan punya target hidup yang memukau. Raya ingat betapa rapinya gadis berwajah tenang dan manis itu. Ia selalu mencatat jadwal kegiatan rutin di buku agenda. Cindy pernah menertawakan Nadia karena menemukan catatan pengingat bahwa gadis itu baru akan menikah setelah usia dua puluh tujuh.

Namun, Raya bisa memahami target-target hidup Nadia. Nadia bukan anak pengusaha kaya raya seperti Raya. Pun bukan anak pejabat negara yang gajinya besar seperti Cindy. Ayahnya seorang pensiunan buruh pabrik.

Meski demikian, otak encer gadis itu paling encer dibanding Raya dan Cindy. IPK-nya selalu cumlaude. Sementara Raya dapat IPK tiga saja sudah sujud syukur. Cindy dapat IPK tiga langsung ajak makan-makan teman satu kelas. Lebay!

Satu hal yang sama-sama mereka junjung tinggi.

"No kiss, no sex before marriage!" ucap Raya lantang saat salah satu dari mereka memutuskan mau pacaran.

Saat itu, Cindy dahulu yang berhasil punya pacar. Mereka berkenalan semasa orientas mahasiswa baru. Gadis itu sontak protes, "Gue telanjur di-kiss, gimana dong?"

Spontan Raya dan Nadia membelalak dan mengerubuni Cindy. Raya yang paling antusias bertanya, "Gimana rasanya?!"

Pertanyaan yang sontak dapat timpukan bantal dari Nadia dan guling dari Cindy.

Dan entah sejak kapan komitmen no kiss, no sex before marriage itu kabur. Apalagi setelah Nadia memilih diam-diam punya pacar. Ketahuan setelah ia dan pacarnya berbuat kelewatan. Ada sobekan bungkus kontrasepsi berwarna merah yang Cindy temukan di antara selipan kaki ranjang dan nakas kamar kosnya.

Pun saat Raya dan Cindy menatar siapa laki-laki berengsek yang berani-beraninya melakukan itu, gadis itu hanya terdiam sambil menangis tergugu. Ia memeluk Raya erat-erat tanpa kata. Raya pikir waktu itu Nadia sedang merasa menyesali semua.

Sayangnya, mungkin penyesalan itu tak sekuat godaan indahnya surga dunia. Ia melakukan lagi dan lagi. Sampai akhirnya Raya tak mau tahu lagi Nadia mau berbuat apa. Cindy yang masih berusaha keras menjaganya. Raya buta dengan kehidupan Nadia. Semakin beranjak dewasa, ia paham ada hal-hal privasi yang tak seharusnya mereka turut campur.

Pun Raya sejatinya sedang kesulitan sendiri menjaga diri berpacaran di tahun ketiganya bersama Bagas. Laki-laki itu kerap merayu, mendesak di kala ada kesempatan saat berduaan. Bagas hobi sekali mencekal dua bahu Raya erat-erat dan berbisik kapan hubungan mereka naik tingkat. Gadis itu tetap teguh mulanya. Banyak sekali alasan untuk menjadi tameng melindungi diri. Mulai dari alasan belum yakin sampai belum siap.

Sampai akhirnya Bagas berhasil mendapatkan sudut bibir Raya dan bagian ini akan jadi rahasia. Raya tak akan menceritakan pada siapa pun, termasuk suaminya. Titik. Cerita yang lain saja!

***

Akbar masih termangu mendengarkan cerita gadis yang duduk bersila di hadapannya. Mereka duduk di ruang tengah sembari menonton film. Layar TV masih menampilkan tayangan anime, tapi entah sampai mana alur ceritanya. Akbar sibuk memperhatikan gadis yang tengah melahap es krim dalam cup kedua bercerita.

Akbar duduk di tengah sofa, sementara Raya di ujung sofa sebelah kanan. Ada tiga tumpuk es krim kosong di atas meja kaca dan dua piring kecil potongan pir dan apel, yang tersisa sedikit, serta sebotol air mineral dingin milik Akbar.

Raya tampak baik-baik saja meski sepulang dari kafe sempat murung dan mengurung diri di kamar. Akbar pikir gadis itu akan menangis sampai mata sembap. Nyatanya, begitu keluar kamar pada pukul delapan malam, pipinya kering, matanya pun tampak baik-baik saja.

Akbar sempat menunggu seraya menatap dalam diam sampai gadis itu tersenyum dan bilang, "Mau es krim."

Dan demi memenuhi permintaan gadis itu, mereka pergi ke minimarket depan kompleks perumahan, membeli tiga cup es krim, dan beberapa printilan isi kulkas termasuk buah.

Usai berbelanja sebentar, keduanya duduk sambil memakan kudapan dingin. Raya yang mulanya membuka obrolan. Bercerita tentang seterbuka apa ia dan dua sahabatnya. Tapi Akbar bersyukur karena Raya masih bisa membedakan apa yang seharusnya jadi privasi dan apa yang seharusnya dibagi.

"Memangnya kalau ngapa-ngapain sama pasangan, harus dikomunikasikan sama teman-teman kamu itu?" Akbar bertanya usai Raya mengakhiri cerita. Laki-laki itu sama sekali tak tertarik dengan cerita bagaimana Raya bertahan dengan prinsipnya menjaga diri dari kemauan kurang ajar Bagas. Tidak penting. Itu masa lalu Raya dan ia tak mau mengorek-ngorek masa lalu.

Raya menusukkan sendok kayu ke atas es krim cokelat dalam cup di tangan. "Enggak juga. Cuma Cindy emang seblak-blakan itu dan Nadia seteledor itu sampai bisa ketahuan Cindy habis ngapain aja sama pacarnya."

"Jangan kayak mereka kalau gitu," usul Akbar.

"Kayak gimana?"

"Blak-blakan. Meski kamu melakukannya sama pasangan halal sekalipun." Akbar menanti reaksi Raya.

Gadis berkaus merah muda kebesaran itu menghentikan pergerakan menusuk-nusuk sendok ke atas permukaan es krim. Ia mendongak ragu sampai tatap matanya bertemu dengan manik kelam Akbar.

"Ya ... iyalah!" sahutnya cepat lalu berdeham. "Lagian pernikahan ini masih rahasia. Kita juga nggak pernah ngapa-ngapain."

Raya menunduk. Ada gelagat gelisah yang Akbar tangkap saat gadis itu berdeham sekali lagi sedikit lebih keras. Kemudian menurunkan dua kaki yang semula bersila di atas sofa.

Akbar menghela napas panjang sembari memutar tutup botol, menutupnya kembali lalu meletakkan minuman itu ke meja kaca. Kalau ada yang bilang Akbar mau memanfaatkan keadaan, akan ia akui iya.

"Raya ...," panggilnya.

Gadis itu menoleh cepat. "Ya?"

Ada jeda beberapa detik yang Akbar berikan agar Raya yakin dan tenang bahwa semua akan baik-baik saja. Ya, baik-baik saja dan satu sentuhan lembut di bibirnya akan jadi rahasia mereka berdua saja.

Ada semu merah di dua pipinya yang memanas saat Akbar menyentuhnya. Raya terdiam setelahnya, mengulum senyum malu-malu. Dan laki-laki itu menahan kikik geli karena sungguh Raya yang salah tingkah dan malu-malu begitu amat menggemaskan.

Raya kembali berdeham, merapikan rambut yang sebenarnya masih baik-baik saja. "Aku ... mau tidur dulu," pamitnya sambil menoleh sekali lalu menyendok es krim sekali lagi.

Tepat saat gadis dengan setelan celana training dan kaus oversize itu sampai di anak tangga ketiga, Akbar memanggil, "Raya!"

Raya berhenti dan berbalik menunggu.

"Jangan bilang-bilang siapa pun," pesan Akbar.

Gadis itu mengangguk-angguk sebelum berlalu pergi dan menutup pintu kamar. Jadi, malam ini Akbar hanya menggeleng pasrah berhias senyum tipis. Malam ketiga pernikahannya dan ia masih bisa bersabar tidur di kamar sebelah.

***

(09-02-2024)

====🌸🌸🌸====

Wait, ya, jangan berharap banyak dulu sama manisnya part ini. 🤭

Kita belum tahu dari POV Raya apa motif-nya tiba-tiba mau-mau aja gitu. 😬

Gais, doain hari ini aku bisa up 2 part sekaligus, ya. Soalnya kemarin udah bolong update dua hari. 🥹

Semangatin, ya. 🥳

Jangan lupa vote sama komentarnya. Terima kasih. 🥰🙏

Continue Reading

You'll Also Like

2.8M 143K 61
Mari buat orang yang mengabaikan mu menyesali perbuatannya _𝐇𝐞𝐥𝐞𝐧𝐚 𝐀𝐝𝐞𝐥𝐚𝐢𝐝𝐞
2.3M 32.3K 27
Mature Content || 21+ Varo sudah berhenti memikirkan pernikahan saat usianya memasuki kepala 4, karena ia selalu merasa cintanya sudah habis oleh per...
2.1M 31.4K 46
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
1.3M 127K 49
Kehidupan Dinar Tjakra Wirawan berubah, setelah Ayah dan kakak laki-lakinya meninggal. Impiannya yang ingin menjadi seorang News anchor harus kandas...