Adopted Child

By khaiangkasaa

233K 34.9K 8.5K

Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun d... More

Prolog
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
34.2
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61

19

3.4K 541 57
By khaiangkasaa

Seperti yang sudah sudah Jennie di bangunkan tengah malam karena tangisan Lisa yang kencang bukan main, ketika mengecek baby monitor ternyata sudah ada Youra yang menangani Lisa tapi anak itu masih belum berhenti menangis

Jennie pun beranjak dari kasurnya dan pergi keluar dari kamar sendiri menuju kamar Lisa, ketika pintu dibuka suara tangisan Lisa jelas tiga kali lipat bahkan kencang sekali

"Baby kenapa hem ?"

"Sepertinya bermimpi miss, sejak tadi saya sudah berusaha bangunkan namun nihil. Lili terus menangis dengan mata yang terpejam bahkan saya sudah gendong seperti ini pun masih sama"

"Come here with mommy sayang" Youra memberikan Lisa kepada Jennie dan Jennie menggendong Lisa layaknya newborn

"Sshhhhttt mommy disini"

"Hwaaaaaa hiks hiks heeempph hwaaaaa"

"Hei hei what happen baby, what's wrong with you sayang" Jennie menciumi Lisa sembari mengelus elusnya

Perlahan kedua mata Lisa terbuka, Lisa dengan sesegukan parah nya itu menatap Jennie lekat

"Mommy disini, baby kenapa hem ? Mimpi buruk ?"

"Hiks heemphh huaaaaaaaa"

"Uuuu it's okay, ada mommy dan suster disini. Jangan takut"

"Lili takut takut hiks monster rawr rawr" Oceh Lisa

"Monster ? Oke nanti monsternya mommy pukul, nakal ya datang ke mimpi nya Lili"

"Eheeee"

"Sssshhhhtt"

"Monster monster mommy hiks hwaaaaaa"

"Engga ada sayang, engga ada monster"

"Lili takut takut mommy"

"Baby berani, jangan takut ada mommy, ada suster juga"

"Ukhuk ukhukk" Terlalu over menangis Lisa sampai terbatuk batuk

"Mimi sayang" Jennie membuka kancing piyama nya dan mengeluarkan dada kiri nya yang tidak dibalut bra itu, Lisa tentu saja tak menolak

Jennie menggerakan tubuhnya pelan, mengayun ayun tubuh Lisa agar Lisa bisa kembali tidur

"Sus tolong nyalakan white noise humidifier nya" Ucap Jennie, Youra mengangguk lalu melaksanakan apa yang Jennie suruh

Kini di kamar tersebut hanya terdengar suara decakan Lisa juga white noise. Lama menyusu Lisa akhirnya kembali terlelap, Jennie pun melepaskan pagutan Lisa dari dada nya ia lalu menidurkan Lisa secara perlahan

"Nanti kalau bangun lagi, bangunkan saya ya Youra"

"Apa tidak papa miss ? Biar saya saja"

"No no, saya gapapa kok" Jennie menampilkan senyuman nya, Youra mengangguk

Jennie kembali ke kamar nya dan melanjutkan tidurnya tapi mungkin baru beberapa menit Jennie di bangunkan kembali oleh ketukan pintu dan suara Youra

"Ada apa Ra ?" Tanya Jennie

"Miss, baby Lili ingin tidur bersama miss"

Jennie beranjak dari kasur lalu membuka pintu dan ketika pintu dibuka terlihat Lisa di gendongan Youra. Lisa membawa pacifier juga mainan wall-e dan eve

"Come sayang"

"Mommy"

"Iya, Youra maaf tidur kamu terganggu ya"

"Miss tidak apa-apa, sudah tugas saya miss" Ucap Youra dengan senyuman nya

"Ya sudah kamu kembali tidur sana"

"Nde miss permisi"

Jennie menutup pintu ketika Youra sudah berlalu, Jennie membawa Lisa ke kasur

"Mommy mimi enh mommy"

"Iya ini"

Jennie kembali menyusui Lisa, bermenit menit kemudian Jennie tidur kembali tapi Lisa anak itu malah terjaga dan asik main sendiri

"Eve mommy Jennie sedang tertidur" Ucap Lisa sembari menggerakan mainan wall-e nya

"Mungkin dia mengantuk, ini masih jam dua malam dan kau Lili kenapa kau tidak kembali tertidur"

"Emmm tidak, aku tidak mengantuk eve. Aku habis minum uyyu tapi tapi mata ku tidak mengantuk"

Lisa terus mengoceh sembari memainkan wall-e juga eve, di rasa sudah bosan Lisa berlari keluar dari kamar menuju ruang baca yang Jennie sediakan dan di isi dengan berbagai macam buku yang tersusun rapi di rak, buku buku itu juga kebanyakan di khususkan untuk Lisa agar pengetahuan anak itu semakin luas

Naik ke atas kursi adalah yang Lisa lakukan demi mencapai rak atas dan mengambil buku tentang astronomy

"Oke ayo kita kembali ke kamar"

Lisa kembali ke kamar Jennie dengan buku astronomy di tangan nya, bocah itu tengkurap di bed dan mulai membaca buku yang dibawa nya

Larut dengan buku yang dibaca nya, Lisa sesekali mengangguk anggukan kepala nya ketika ia membaca perihal benda benda langit yang tertuang disana

Jam terus berputar hingga tak terasa jam dinding sudah menunjukan pukul 5 pagi

Jennie yang terbangun karena ingin buang air kecil itu seketika membulatkan mata nya ketika melihat Lisa yang asik sendiri dengan buku nya

"Baby engga tidur lagi ?" Tanya Jennie, Lisa mengangguk

Jennie kira ketika ia menyusui Lisa bocah itu kembali tidur tapi ternyata tidak sama sekali

"Kenapa engga tidur lagi ?"

"Engga ngantuk mommy" Jawab Lisa, Jennie menghela nafasnya ia beranjak pergi ke bathroom untuk pipis

Lisa menyelipkan bookmark di salah satu halaman dari banyaknya halaman, ia lalu menyudahi membaca nya dan memilih membalikan tubuhnya menjadi terlentang

Kedua tangan nya meraih eve dan wall-e lalu menubruk nubrukan wall-e kepada eve dengan pelan

"Dansa ceritanya dansa"

"Nananananaaaaaa hooooo lalalalalaaaa" Lisa bernyanyi random

"Ayo dansa yang romantis, kaya di film"

Jennie kembali ke bed setelah menuntaskan pipis nya

"Baby ambil buku sendiri ?"

"Iya"

"Engga takut ?" Tanya Jennie, Lisa menggeleng

"Udah selesai baca nya ?"

"Udah mommy" Jennie pun mengambil buku tersebut lalu menaruhnya di nakas

"Tidur yuk sayang"

"Engga ah"

"Ya udah, mommy mau tidur lagi ya. Baby jangan keluar dari kamar"

"Iya mommy sayang"

Ketika Jennie sudah terlelap Lisa tersenyum menatap mommy nya itu, tapi tangan bocah itu bergerak membuka kancing piyama Jennie

Lisa ingin uyyu nya lagi dan sesekali di sela sela bermain nya Lisa menyempatkan untuk menyedot dada kanan atau kiri milik Jennie

Jennie sendiri tidak terusik sama sekali dengan pergerakan Lisa yang bolak balik menghisap dan melepas payudara padatnya itu

"Look wall-e, new zewand punya Lili rasanya enak" Ucap Lisa sembari mengarahkan wall-e tepat di nipple kanan Jennie

"Rasa apa Lili ?" Lisa menggerakan wall-e nya

"Hem ? Rasa campur campur kekekekkk" Lisa terkikik sendiri sebelum akhirnya kembali memagutnya

Jennie sudah seperti kucing yang tengah menyusui saja tidak peduli dengan kondisi payudara nya yang terekspose jelas itu

Lisa dengan jahil memainkan nipple Jennie yang ada di dalam mulutnya membuat Jennie melenguh pelan

"Babyyy" Rengek Jennie ketika ia merasakan geli di tengah tengah tidurnya

"Kekekekkk"

"Mimi yang bener sayang, jangan di mainin"

"Ote ote mommy, maaf"

.

Pagi ketika sarapan Lisa berubah menjadi cranky, anak itu mengantuk karena semalam tidak melanjutkan tidurnya

"Udah makan nya hem ?" Tanya Jennie sembari mengelap pinggiran bibir Lisa dengan tissue, kedua mata Lisa yang sudah sangat sayu itu menatap Jennie

"Belum mommy enhhh"

"Ya udah kalau belum abisin dulu"

"Engga mommy engga"

"Katanya barusan belum, kalau belum abisin aja dulu nanti tidur"

"Udah mommy hiks udah" Lisa mendorong piringnya pelan, Youra dengan cepat mengambilnya dan menjauhkan nya dari jangkauan Lisa

"Okay udah, minum dulu"

"Engga new zewand aja hiks"

"Engga sayang, kalau habis makan biasakan minum dulu. Mommy engga akan kasih mimi kalau Lili engga mau minum air putih dulu"

Jennie memberikan Lisa minum dan Lisa meneguknya setengah

"Eheeeee mommy"

"Iya ayo tidur" Jennie menyelesaikan sarapan nya sedikit terburu buru

"Semalam nona kecil tidak tidur non ?" Tanya bibi Dae

"Iya bi, dari jam 2 dia kebangun terus engga tidur lagi"

"Ohh pantas saja" Bibi Dae terkekeh

"Mommy hiks mommy"

"Iya sayangggg" Jennie dengan gemas menggendong Lisa lalu menciumi pipi nya, Jennie mengayunkan Lisa pelan di gendongan nya sembari sesekali bertukar pandang dengan bibi Dae dan Youra

Ketika baru di gendong sebentar Lisa sudah terlelap bahkan tanpa menyusu sedikit pun

"See, mengantuk berat" Ucap Jennie membuat bibi Dae dan Youra terkekeh

"Nakal sih, malah asik main"

"Anak kecil memang seperti itu non, dulu juga sewaktu anak bibi masih kecil kecil kelakuan nya persis sama seperti nona kecil"

"Memang rata rata seperti itu ya bi"

"Iya non"

"Oh iya bi nanti siang tolong masak japchae ya bi, Jennie ingin"

"Siap non"

"Miss Jennie"

"Ya suster"

"S-saya boleh izin pulang dulu tidak ? Saya sudah lama tidak berkunjung ke rumah eomma"

"Boleh, hari ini ?" Tanya Jennie, Youra mengangguk

"Sampai besok miss" Jennie mengangguk

"Kau mau pulang naik taksi ?"

"Tidak miss saya naik kereta saja"

"Naik taksi saja biar langsung sampai rumah eomma mu dengan cepat, saya pesankan dan saya bayarkan tenang saja"

"G-gomawo miss"

"Jam berapa kamu mau pulang Youra ?"

"Jam sepuluh saja miss"

"Okay, nanti saya pesankan taksi nya" Youra mengangguk, Jennie pun pergi dari meja makan menuju kamar untuk menidurkan si poni

Lisa terkulai dengan mulut yang menganga, Jennie terkekeh sendiri melihat nya. Menidurkan Lisa secara perlahan di kasur tak hanya itu Jennie juga mendorong pelan dagu Lisa agar mulut Lisa tidak menganga

Jennie menaruh boneka pacifier di sisi Lisa, ia juga menyalakan white noise dan baby monitor karena setelah ini Jennie akan kerja dan Jennie akan memantau Lisa memakai baby monitor dari home office nya

Ibu satu anak itu terlihat cantik sekali dengan balutan sederhana yaitu blue v-neck buttons cardigan nya di padu cullotes berwarna broken white

"Tidur nyenyak okay, mommy mau bekerja sebentar" Jennie menyempatkan memberikan kecupan di pipi chubby Lisa

Di home office nya Jennie menyalakan imac nya, ia harus memantau segala hal yang menyangkut perusahaan entertainment nya sekali pun dilakukan secara remote

Zoom meeting di mulai, Jennie dengan fokus mulai membicarakan hal yang menyangkut perusahaan dan di dengarkan seksama dengan baik oleh para bawahan nya

Meski Jennie terbilang muda diantara bawahan nya tapi para bawahan nya sangat menghormati boss mereka dengan baik, tidak di pungkiri meskipun umur Jennie baru masuk kepala tiga tapi kepintaran otaknya itu sangat luar biasa maka tak heran jika perusahaan yang di dirikan nya bisa berkembang dengan besar dan pesat, terlebih para artis yang di naungi oleh agency nya sangat layak saing di luar sana seperti salah satunya adalah treasure

"Sajangnim"

"Ndee" Jawab Jennie ketika Doyeon memanggilnya

"Kemarin ada email masuk dari salah satu perusahaan di Amerika"

"Perusahaan apa ?"

"Perusahaan yang bergerak di bidang entertain juga miss"

"Oke tolong kirimkan email nya, nanti akan saya cek terlebih dahulu"

"Baik sajangnim"

Ketika meeting selesai panggilan kepada Jennie pun berubah, sebenarnya bawahan bawahan Jennie sendiri itu kebanyakan adalah orang-orang terdekat nya maka dari itu mereka akan formal ketika bekerja saja selebihnya ketika selesai mereka akan kembali seperti biasa

"Jen" Alison bersuara

"Ya unnie"

"Mana boss kecil ?"

"Iya mana boss kecil ?" Timpal Ho yeon dan Hyun ji

"Tidur, semalam jam 2 kebangun abis itu gak tidur lagi sampai pagi makanya tadi abis sarapan mengantuk"

"Jen, kapan kapan kita bbq-an yuk" Ajak Won-shik

"Boleh oppa, hari sabtu nanti atau terserah atur aja jadwalnya. Setuju gak ?"

"Boleh sih" Jawab Won-shik

"Di mana nih ? Rumah Jennie ?" Tanya Lee joo hyung

"Boleh disini aja, nanti di backyard Jennie siapin buat kita bbq-an"

"Gak usah, kita aja yang siapin. Kamu pasti repot ada Lili" Ucap Alison

"Bener tuh" Timpal Won-shik

"Ya udah gimana kalian aja, Jennie siapin bahan bahan makanan nya aja"

"Wih di traktir sajangnim" Ucap Do-yun

"Berarti kita bagian dessert" Ucap Min-ji

"Ya atur atur aja, intinya kalau daging nanti Jennie yang sediakan"

"Siap sajangnim"

"Jennie please, jam kerja nya udah beres" Jennie terkekeh

"Iya iya Jennie"

Mengobrol cukup lama akhirnya Jennie menyudahi nya ia out, mematikan imac nya lalu keluar dari home office

Selama Lisa tidur Jennie memiliki waktu bebas, Jennie memilih untuk pergi ke ruang baca dengan membawa tab baby monitor. Jennie memiliki beberapa novel yang belum sempat ia baca karena kesibukan nya juga karena mengurus si boss kecil

Jennie memakai kacamata baca nya agar kedua mata nya tidak terlalu lelah ketika melihat setiap kalimat yang ada di tiap lembar novel

Larut dalam novel bergenre romance Jennie sesekali menerbitkan senyuman nya tanpa sadar ketika membaca adegan romantis yang di tuangkan si pencipta novel

Waktu terus berjalan, tidak terasa Jennie sudah membaca setengah dari tebalnya novel tersebut namun sepertinya Jennie masih ingin terus lanjut

"M-miss Jennie"

"Yaaa ?"

"S-saya pamit pulang sekarang, saya juga sudah pesan taksi miss"

"Ah oke oke, maaf saya terlalu asik baca buku sehingga lupa memesan taksi untukmu Youra"

"Tak apa miss"

"Oh ya kamu tunggu dulu di living room sebentar"

"Baik miss"

Jennie pergi ke kamarnya untuk mengambil beberapa lembar uang untuk ongkos pulang Youra menemui eomma nya. Setelah mengambil uang Jennie bergegas pergi ke living room

"Ini Youra"

"M-miss ini terlalu banyak miss"

"Tak apa, ambil saja" Youra mengangguk lalu mengucapkan terimakasih

"Apa taksi nya sudah datang ?"

"Sudah miss"

"Oke, hati hati ya Youra. Saya titip salam untuk eomma mu"

"Baik miss nanti saya sampaikan"

Setelah Youra pergi Jennie kembali ke ruang baca nya ia melanjutkan bacaan nya yang sempat terjeda sebentar barusan

12:24

Lisa bangun dari tidurnya, anak itu menguap sembari mengucek sebentar mata nya. Lisa memasukan pacifier ke dalam mulutnya lalu turun dari kasur secara perlahan setelah kesadaran nya sudah terkumpul

Langkah kecilnya mengarah ke kamar Jennie namun ketika sampai disana Lisa tak menemukan mommy nya itu. Kesal, itu adalah yang Lisa rasakan ketika ia mencari Jennie namun tak mendapatkan kehadiran nya

"Mommyyyy" Lisa berteriak dibarengi rengekan di ujung tangga

"Mommyyyyyyy"

"Yaaaa sayangggg" Terdengar sahutan Jennie

"Mommy sini hiks siniiii"

"Haiii, baby tidur nyenyak tidak ?" Tanya Jennie, Lisa mengangguk dan rengekan nya berhenti begitu saja. Mulut Lisa kembali menghisap benda silikon itu dan Jennie menuntun Lisa menuruni anak tangga

Lisa dengan rambut acak acakan dan wajah sehabis bangun tidurnya itu terlihat sangat menggemaskan. Jennie membawa Lisa ke living room dan disana Lisa langsung duduk di pangkuan Jennie

Kepala Lisa menyender di bahu Jennie namun tangan bocah itu menyelinap masuk ke dalam baju yang di pakai Jennie lalu memainkan nipple kiri Jennie

"Engga mau mimi hem ?" Tanya Jennie, Lisa menggelengkan kepala nya dengan mulut yang sibuk menghisap pacifier

Jennie menunduk melihat bagian dada baju nya yang sekarang ternyata sudah basah karena Lisa yang bermain di dada nya membuat asi nya keluar

"Sayang basah baju mommy"

Lisa terkikik ia mengeluarkan tangan nya yang sama basah karena asi

"Tuhkan tangan Lili juga jadi basah"

"Mommy new zewand"

"Katanya gak mau mimi"

"Sekarang mau"

"Ya udah"

"Mommy kiss dulu" Pinta Lisa sambil mengerucutkan bibirnya, Jennie mencium nya

"Agi mommy" Jennie kembali mendaratkan ciuman

"Yeayyyy sayang mommy, umm sayang mommy" Lisa memeluk leher Jennie

"Ayo mimi dulu" Jennie membuka tiga kancing cardigan nya

"Ote ote boss"

"Gemasss" Jennie mencium pipi Lisa

"Uuuu new zewand punya Lili" Lisa menangkup dada sang mommy dengan dua tangan mungilnya ia lalu mulai menyusu

"Enak ?" Tanya Jennie, Lisa mengangguk

"Lasa tobeli" Jawab Lisa

"Oh ya ? Rasa strawberry ?"

"Iyaaa"

"Kekekekkk bisa aja jawabnya"

Menyusu selama dua puluh menit Lisa akhirnya melepaskan nya begitu saja karena ia sudah puas

"Mommy mana suster"

"Suster pulang ke rumah eomma nya"

"Kapan ?" Tanya Lisa sembari mencebik

"Tadi jam sepuluh sayang"

"Hwaaaaa Lili mau suster" Lisa menangis begitu saja, Jennie seketika tertawa. Sudah menjadi habit Lisa ketika di tinggalkan Youra pasti akan menangis

"Suster pulang dulu sayang, kasian suster mau ketemu eomma nya"

"Tapi hiks hwaaaaa Lili mau ikut"

"Mommy videocall suster hiks"

"Iya nanti sore ya, suster pasti masih di jalan sekarang"

"Aaaaaaa mau suster"

"Nanti sayang"

"Hiks heempphh" Lisa mencebik

"Ke rumah gigi g-pops yuk, gigi sama g-pops kan udah pindah ke Seoul lagi"

"Tapi naik taksi aja engga mau pake mobil mommy" Pinta Lisa random

"Ya udah kita naik taksi nanti mommy pesen taksi, abis makan siang kita ke rumah gigi g-pops ya. Deal sayangku ?"

"Umm"

Makan siang tiba, Lisa duduk anteng di high chair nya sembari menikmati japchae buatan bibi Dae. Lisa sudah belepotan karena anak itu makan dengan lahap bahkan sendok garpu yang di pakai nya sudah berpindah haluan dan Lisa kini makan memakai tangan

"Baby omg" Jennie terkekeh melihat nafsu makan Lisa yang sangat bagus

"Mommy mau lagi lagi" Pinta Lisa meminta japchae, Jennie mengangguk lalu menyendok japchae dan memberikan nya kepada Lisa

"Look bibi sampe bengong liat baby" Ucap Jennie dengan kekehan nya, Lisa menoleh lalu menampilkan cengiran nya

"Bibi ini enakkk, top sedunia" Lisa mengacungkan jempolnya, bibi Dae langsung mengulas senyum senang nya

"Terimakasih pujian nya nona kecil"

"Umm enakkk" Lisa kembali menyuapkan japchae dan nasi ke dalam mulutnya memakai tangan

Selesai makan Lisa sampai di ganti baju nya karena baju anak itu kotor oleh noda dari japchae. Lisa kini memakai tshirt bergambar wall-e dan celana jeans pendek

"Mommy ayo kita ke rumah gigi and g-pops mommy"

"Iya sebentar taksi nya belum datang"

Lisa menggoyang goyangkan kedua kaki nya, di kedua tangan nya terdapat mainan dan pacifier nya. Ketika taksi datang mereka pun pergi ke daerah unvillage dimana rumah Hee ae dan Ji-sub berada

Sampai disana mereka berdua di sambut hangat oleh satpam juga maid yang membuka kan pintu

Ketika masuk ke dalam rumah Jennie di kejutkan dengan kehadiran aunty nya yang tak lain adalah adik bungsu sang daddy karena Ji-sub sendiri memiliki dua orang adik

"Omg auntyyyy Tiff" Jennie berhambur memeluk aunty nya

"Jane i miss you so much darling, how are you Jane ?"

"I'm good, how about you aunty. Omg Jennie rindu sekali, sudah satu tahun kita tidak bertemu"

"As you can see" Tiffany tersenyum, Jennie ikut tersenyum hingga tatapan Jennie beralih melihat bayi di sebelah Tiffany

"Your baby ?" Tanya Jennie, Tiffany mengangguk

"Haaahhh seriously ?"

"Kalau bukan bayi aunty bayi siapa lagi ?"

"Aaaakkkk" Jennie berteriak kegirangan ia lalu memeluk Tiffany

"Selamattt bayi kedua akhirnyaaaa, t-tapi Jennie kesel gak di kasih tau sama sekali"

"Ada ya aunty dm terus text kamu tapi gak kamu baca"

"R-really ?"

"Kapan aunty berbohong hem ?"

"I'm sorry, Jennie sibuk. Biasa lah mommy muda jarang pegang hp ya kan jadi text atau dm nya tenggelam" Tiffany memutar bola matanya malas

Lisa yang berada di pangkuan Ji-sub menatap bingung ke arah sang mommy yang heboh sendiri

"Baby come to bubu sayang" Ucap Tiffany kepada Lisa, memang sejak Lisa hadir di keluarga Kim, Tiffany dengan keputusan nya ingin di panggil bubu oleh Lisa

"No bubu, g-pops and gigi fiwst" Jawab Lisa membuat Tiffany terkekeh

"Aunty, Jennie gendong bayi nya ya ?"

"Iya"

"So cuteeee, cantik sekali"

"Lihat dulu mommy nya dong" Jawab Tiffany, Jennie mengangguk saja

"Nama nya siapa aunty ?"

"Kim Arin Asher"

"Sayang look adik bayi" Jennie mendekati Lisa, memperlihatkan Arin

"Baby mau adik bayi ?" Tanya Hee ae, Lisa menggelengkan kepala nya

"Lili adik bayi"

"No, you already sixnager" Ucap Ji-sub

"No g-pops, shhhh" Lisa mencomot bibir Ji-sub membuat Hee ae dan Tiffany tertawa

"Kiss adik bayi"

"No mommy" Rengek Lisa

"Why ? She's cute"

"Emmm Lili cute, Lili cute mommy" Lisa tak mau kalah

"Iya iya Lili juga cute"

Namun ketika melihat Jennie yang begitu fokus dengan si bayi, rasa cemburu Lisa seketika membumbung tinggi. Anak itu menatap Jennie kesal

"Btw uncle Aldric mana ? Cedric juga, Jennie kangen sama si bule"

"Di rumah, dua dua nya lagi sibuk main game"

"Hah laki-laki gitu ya aunty"

"Iya, beruntung sekarang aunty punya anak perempuan. Jadi bisa ada di pihak aunty" Jawab Tiffany, Jennie tertawa

Bayi mungil yang ada di gendongan Jennie menggeliat sembari mengeluarkan rengekan nya

"Ssshhttt sayang"

"Mommy" Rengek Lisa

"Apa hem ?" Tanya Jennie menatap Lisa sembari mengayunkan tubuhnya agar Arin tenang

"Mommy gendong eheeee"

"Mommy lagi gendong adik bayi, sebentar ya"

"Noo mommy, sekarang"

"Sini mending sama bubu" Lisa menggeleng ia turun dari pangkuan Ji-sub lalu menghampiri Jennie

"Mommy gendong hiks gendong" Lisa sudah menangis sembari memeluk kaki Jennie

"Ya ampun sabar sayang"

"Engga boleh adik bayi hiks engga" Lisa menghentak hentakan kedua kaki nya dengan kepala yang di geleng gelengkan

"Mommy hwaaaaa mommy"

Arin yang ada di gendongan Jennie malah ikut menangis ketika mendengar tangisan Lisa

"Look adik bayi jadi ikutan nangis karena baby nangis" Jennie meraih botol susu milik Arin yang ada di meja lalu memberikan bayi itu susu

"Mommy gendong Lili aja hiks Lili aja, Lili adik bayi hiks"

"Gini kali ya kalau Jennie punya bayi lagi, rusuh kayaknya kerjaan nya" Ucap Jennie menimang Arin dengan Lisa yang tak lepas dari kaki nya

"Tapi gak sih, Lili aja cukup. Jennie bisa kewalahan kalau kaya gini ceritanya"

Jennie tak bisa membayangkan jika dirinya memiliki bayi lain dan Lisa yang notabene nya posesif itu tidak memperbolehkan sama sekali dirinya menyentuh bayi lain

"Mommy nooo" Lisa semakin heboh

"Astaga sayang, mommy baru gendong adik bayi sebentar"

"Engga adik bayi hiks enggaaaa"

"Adik bayi lagi mimi, tunggu sampai mimi nya habis ya"

"Mommyyyyy"

"Eheeeee hiks"

"Mommyyy Jennie khuby jane" Jerit Lisa kesal

"Yah" Tiffany tertawa

"Engga adik bayi mommy, gendong Lili aja hiks Lili ajaaa"

"Udah udah, kasih Arin ke mommy nya" Hee ae tertawa melihat Lisa yang sudah tidak karuan

"Haaahh omggg" Jennie memberikan Arin kepada Tiffany lalu ia menggendong Lisa

"Cemburuan ya" Jennie mencium pipi Lisa

"Dasar si gembul" Ucap Ji-sub dengan tawa nya

"Engga gembul hwaaaaaa"

"Daddddd"

"Iya iya engga gembul" Ucap Hee ae dan Tiffany

"Mommy hiks mimi" Lisa menarik narik baju Jennie

"Maniak uyyu beraksi"

Lisa menjerit kesal ia melempar boneka pacifier yang di pegang nya ke arah Ji-sub

"Eits gak kena, gak kena"

"Yah daddy" Jennie ikut kesal

"Sshhtttt ayo mimi dulu" Jennie berlalu membawa Lisa ke kamar dulu nya

Di kamar Jennie langsung menyusui Lisa, tangis Lisa langsung diam dalam sepersekian detik ketika di hadapkan dengan sumber uyyu nya

"Posesif" Jennie mencubit pelan pipi Lisa yang kembang kempis itu

Lisa hanya diam saja menatap Jennie dengan mulut yang sibuk bekerja

"Mommy mau punya adik bayi ah, mommy mau cari adik bayi"

"Enhh" Lisa merengek siap untuk menangis kembali

"Gak boleh ?" Tanya Jennie, Lisa mengangguk

"Kenapa mommy gak boleh gendong adik bayi ?" Lisa hanya menggeleng saja

"Siapa bayi nya mommy ?" Tanya Jennie, Lisa menepuk dada nya

"Uuuuu ini bayi nya mommy Jennie ya" Lisa mengangguk

"Lili adik bayi, bayi mommy Jennie" Jawab Lisa

Jennie yang gemas pun menidurkan Lisa di kasur lalu membanjiri wajah Lisa dengan ciuman membuat Lisa langsung tertawa renyah

"Ahahahaha mommyyy"

"Bayi mommy ini bayi mommy" Jennie terus menciumi Lisa

"Aaakkk mommy kekekekk" Lisa mendorong pelan kepala Jennie ketika Jennie menggesekan hidung di lehernya

"No no mommy ahahahaha mommy no no"

Jennie terkekeh ia menyudahi kegiatan menggemasi Lisa, kedua mata kucing Jennie menoleh ke arah dada nya yang menggantung bebas dan meneteskan asi

Pck pck

"Eh" Jennie tertawa ketika Lisa menghisap bibir atasnya sendiri

"Mimi lagi mommy, Lili mau mimi lagi"

"Iya ini mimi lagi" Jennie lalu berbaring menyamping dan Lisa langsung melahap puncak new zealand

"Pelan pelan, jangan cepet cepet nanti kesedak" Jennie mengelus dada Lisa

"Mommy i wop you sebanyak air di dunia and udara yang Lili hirup. Lili wop you so much"

Jennie tersenyum dengan kedua mata yang langsung berkaca kaca, ia lalu mengecup Lisa dengan penuh perasaan haru dan bahagia sedangkan Lisa ia menatap Jennie penuh binar dan memuja

"Love you too bayiiiii"

•••

👶

Continue Reading

You'll Also Like

453K 8.4K 13
Shut, diem-diem aja ya. Frontal & 18/21+ area. Homophobic, sensitif harshwords DNI.
233K 34.9K 63
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
1K 78 32
walaupun jauh dari keluarga tapi kekuatan cinta dalam keluarga tidak ada yang menandinginya
16K 2.1K 32
--Boboiboy Fanfiction-- Female / Male Reader (singkatnya, pembaca mau bikin [Name] jadi perempuan atau laki-laki boleh saja~) *** Ini hanya kisah kes...