istri mungil nya Gus Agam

By Gulajawa_1

1.4M 66.3K 1.2K

Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa . Budidayakan vote dan komen Ziva Atau Aziva Shani... More

FAHAMI
01-RATU SIRKUIT
KAJIAN PAGI
DAPET SORBAN
MASUK PESANTREN
TEMAN BARU
GUS NYEBELIN
TES HAFALLAN
PERHATIAN
TRAGEDI PERPUS
PRIA IDAMAN
DENGAN QOBILTU
MALAM PERTAMA
BOCIL REWEL.
GENGSI
SALING TERBUKA
CALL ME 'MAS'
MALAM MINGGUAN
ABSURT NYA ISTRI KU
ANA UHIBBUKI FILLAH
EFFORT ZIVA
JAHIL NYA GUS AGAM
SIAPA RUI
BUJUK ISTRI BOCIL
TELEPON DARI MASALALU
CERAMAH GUS AGAM
KEBLABASAN
COSPLAY PINGUIN
KEDATANGAN GUNTUR
DUNIA MILIK BERDUA
SUAMI IDAMAN
CEMBURU NYA IBU NEGARA
TINGKAH RANDOM GUS AGAM
AWAL MULA PERMASALAHAN
FITNAH
PENJELASAN!!
AGEN RAHASIA!!
LEBIH DARI KATA SEMPURNA
HORORNYA ALAM AZAB
SENANG DAN SEDIH
FIKAR ATAU AGAM?
RAHASIA GUS AGAM
KUCING ABU
MASA LALU GUS AGAM
RASA CEMBURU
HALAL BAGI SUAMI ISTRI
GOMBALAN
KURAS HARTAKU NONA
KEBERANIAN GUS AGAM
SIUMAN
BERANGKAT KE KAIRO
SEBUAH FIRASAT
KABAR TAK TERDUGA
SUPRISE
MY PRINCESS
BOMIL (BOCIL HAMIL)
DIJAGA
TAWARAN
LILAHITA'ALA
USG KANDUNGAN
TERBONGKAR SUDAH
PERGI KE AMERIKA
BERBAGI RASA SAKIT
28 JANUARI
OBSESI!!!
TERSADAR
KITA INI TEMAN
AKHIR CERITA

KHAWATIR

11.3K 652 18
By Gulajawa_1

Assalamu'alaikum

Jangan lupa follow ig author:@wp.gulajawa
Gus Agam : agamganteng_12

Sebelum membaca awali dengan
Bismillahirrahmanirrahim

REVISI BAB 58
Warning : maaf alur / judul bab sedikit berbeda. Selamat menikmati


***


Waktu berlalu. Hari-haru menjadi seminggu, dan seminggu menjadi sebulan. Tak terasa usia kandungan Ziva sudah empat bulan.

Perut dari sang istri sudah terlihat membuncit. Hal itu membuat Gus Agam sangat memperhatikan apa yang Ziva lakukan.

Saat ini Ziva tengah melakukan kemping di halaman area ndalem, bersama santriwati dipondok.

Mereka tengah memperbincangkan keadaan Ziva yang tengah mengandung itu. Pertanyaan demi pertanyaan terus ditanyakan kepada Ziva.

"Ning, hamil susah ga sih?"

Ziva terkikik mendengar pertanyaan dari salah satu santriwati. "Tentu ada susah dan senang. Setiap kehidupan selalu seperti itu."

"Susahnya dimana sih Ning?" tanya yang lain.

"Susahnya, waktu ngidam. Mual-mual tuh, setiap makan gitu. Dan ga boleh bungkuk, bahaya. Ga boleh ngapa-ngapain, sebenernya boleh. Cuma ga boleh berlebihan. Namun, Ziva punya suami itu. Ya yang  ga mau banget istrinya kenapa-napa," jelas Ziva seraya melirik kearah sang suami yang tengah duduk diteras memperhatikan nya.

"Wah enak ya punya suami kayak Gus Agam!!"

Ziva terkikik mendengar perkataan tersebut. "Iya, lumayan enak."

Mata Yaya terus memperhatikan tangan Ziva yang terus mengusap perut buncitnya itu. "Ning, saya boleh mengelus nya ga?"

Ziva lekas menoleh kearah Yaya yang memperhatikan tangannya itu. "Boleh kok, sini-sini. Tapi pelan-pelan ya."

Dengan mata penuh berbinar-binar, Yaya mulai mengarahkan telapak tangannya pada perut Ziva. "Woaah. Gini toh rasanya perut buncit," kekehnya.

"Ning saya juga."

"Saya juga Ning."

"Mau coba juga."

Satu persatu mereka mulai mengajukan diri untuk memegang perut buncit dari Ning mereka.

Gus Agam yang memperhatikan dari kejauhan merasa khawatir akan hal itu. Lekaslah Gus Agam bangkit dan berjalan mendekat kearah Ziva.

"Sudah hampir waktunya shalat dzuhur. Kalian bisa kembali ke asrama. Istri saya harus beristirahat."

Semua terdiam kikuk mendengar perkataan Gus Agam yang terkesan mengintimidasi begitu.

"Yahh, padahal masih seru-serunya," keluh Lisa.

" Sudah!! Lisa ,Yaya, ajak teman-teman kalian kembali ke asrama," pintah Gus Agam dengan suara dinginnya.

"Baik Gus."

Sebelum pergi, mereka membereskan  barang-barang yang mereka kenakan. Setelah memastikan semuanya selesai,
Yaya dan Lisa hanya bisa menurut saja. Keduanya lekas membawa teman- temannya pergi ke arah asrama.

Ziva memperhatikan teman-temannya yang mulai berjalan menjauh dari area ndalem. "Mas kenapa sih! Kenapa diusir coba," kesalnya.

"Mas liat kamu tertekan tadi. Mas ga mau kau kenapa-napa. Demi bayi kita dan kesehatan Humairaku," tangan kekar itu membelai wajah Ziva dengan lembutnya.

"Iya deh."

"Ya sudah, ini biar mbak-mbak ndalem yang bereskan. Kita kedalam rumah ya."

Ziva lekas mengangguki perkataan sang suami. Setelah melihat Ziva mengangguk, dengan perlahan Gus Agam mengangkat nya ala bridal style nya.

"Mas!! Kamu ni, emang ga berat. Mas bukan ngangkat Ziva aja, tapi beban Ziva juga loh."

Gus Agam tersenyum mendengar kekhawatiran dari sang istri itu.  "Princess ku tenang aja. Tugas suami adalah memikul beban istrinya. Jadi diam, dan kita masuk kerumah."

"Iya deh."

Keduanya lekas berjalan dan memasuki dalam rumah. Dirumah Ziva kedatangan tamu tadi subuh, siapa lagi kalau bukan kedua orang tua Ziva.

"Waduh-waduh. Pasutri ini," ucap mamah Linda yang melihat keromantisan dari mereka.

Gus Agam dan Ziva hanya saling tersenyum. Dengan perlahan Gus Agam berjalan masuk dan mendudukkan Ziva di kursinya.

"Ada yang sakit," tanya nya dengan lembut. Gelengan kecil dari Ziva sebagai jawaban dari pertanyaan sang suami.

"Gimana Ziva! Kamu okeh kan?" tanya sang ayah yang memperhatikan putri kecilnya.

" Ziva okeh kok pah! Ziva kan udah 17 tahun kemarin?"

"Baru sebulan kemarin loh! Ya sudah, jangan berfikir negatif ya, dan jangan beraktivitas berat," saran sang ayahanda.

"Siap papah ku."

Disela-sela pembicaraan itu. Terlihat Gus Agam mulai terbatuk-batuk kembali, dengan cepat tangan Gus Agam menutupi mulutnya. Ziva yang memperhatikan hal tersebut tentu saja khawatir dengan keadaan sang suami.

"Uhuk...uhuk."

"Mas gak papa?"

"Uhuk.. gapapa, mas mau minum. Uhuk."

Gus Agam lekas bangkit berjalan pergi meninggalkan perkumpulan itu.

***

Saat ini Gus Agam sudah berada didapur dengan terbatuk parah. Saat batuknya mulai mereda, dengan perlahan Gus Agam menjauhkan telapak tangannya dari mulutnya.

Terlihat segumpalan darah berada ditangan Gus Agam. "Ckk. Batuk berdarah lagi."

Gus Agam lekas berjalan kearah wastafel dan mencuci tanganya. "Untung aja Ziva ga liat, kalau liat. Pasti dia khawatir."

"Khawatir apa mas?"

Gus Agam dikejutkan dengan suara Ziva yang tiba-tiba saja. "Astaghfirullah sayang. Mas kaget loh cinta," keluhnya dengan suara lembut.

Dengan terburu-buru Gus Agam mencuci telapak tangannya dan segera mematikan keran.

"Mas sakit?"

Perasaan khawatir Ziva mulai muncul ketika melihat wajah sang suami yang kian memucat.

"Enggak kok sayang, mas cuma,cuma kecapean."

"Masak si," Ziva mendekat dan menangkup wajah sang suami. "Mas bohong."

Mata Gus Agam membulat kearah sang istri "Mas ga bohong sayang. Mas cuma kecapean."

"Kita periksa ke dokter," paksanya.

"Tap-"

Gus Agam tak bisa berkata-kata, Ziva segera membawa nya pergi meninggalkan dapur untuk menuju rumah sakit terdekat.

***

Saat ini keduanya tengah di ruang periksa milik dokter Izam. Begitu canggung suasananya.  Gus Agam dan dokter Izam saling bertukar pandangan.

Saat mereka tiba di ruangan dokter Izam, tatapan Gus Agam begitu mengerikan. Bahkan setelah selesai pemeriksaan, Gus Agam tak pernah mengalihkan pandangan tajam nya kearah dokter Izam.

"Ini kenapa diem-diem aja!!" kesal Ziva yang sedari tadi merasakan kesunyian.

"Oh, maaf Ning. Jadi gini, suami Ning Ziva ini kecapean. Ga ada yang parah,"  leher dokter Izam seperti tercekik mengatakan hal bohong tersebut.

'Bohong Ning, paru-paru nya semakin parah. Bahkan sejak ginjal nya didonorkan buat Ning, keadaan nya semakin kacau,' sambung dokter Izam dalam hatinya.

Dahi Ziva mengerut mendengar perkataan dari dokter Izam. "Hanya kecapean?"

" Iya Ning."

"Ada resep obatnya?"

"Ada Ning, saya cari dulu."

Dokter Izam lekas mencari beberapa obat yang biasa ia berikan kepada Gus Agam.

" Nah ini."

Dokter Izam mengulurkan 3 obat kearah Ziva. Lekaslah Ziva meraih obat-obat tersebut. Sekali lagi, dahi Ziva mengerut dengan obat yang dirinya lihat.

"Kok dosis nya tinggi! Katanya mas Agam cuma kecapean!"

Bola mata kedua pria itu membulat sempurna, bisa-bisa nya Ziva mengetahui tentang hal tersebut.

Dengan ragu-ragu akhirnya dokter Izam pun menjawab pertanyaan tersebut. "Karena—karena suami Ning Ziva, obatnya udah pakai dosis tinggi. Kalau dosis rendah. Udah kebal!!"

Ziva hanya mengangguk setelah mendengarkan penjelasan dari sang dokter. " Ya sudah makasih."

Setelah melakukan transaksi. Keduanga lekas pergi meninggalkan rumah sakit.

***

Waktu berlalu menjadi malam, selepas shalat isya, Gus Agam membuat geger Ziva dengan batuk berdarah kembali.

" Uhuk.. uhuk."

"Astaghfirullah mas darah," wajah Ziva benar-benar panik melihat segumpal darah di telapak tangan sang suami.

Dengan sigap Ziva meraih air yang berada di meja dekat ranjang. " Minum mas," pintahnya.

Dengan perlahan Gus Agam lekas meminum air putih tersebut. Ziva dengan cermat memperhatikan Gus Agam seraya mengelap darah yang berada ditangan sang suami.

Setelah air putih di minum habis olehnya, Ziva lekas meletakan gelas kosong pada tempatnya semula. " Mas okeh?"

Gus Agam mengangguk kan pelan kepalanya. Hati Gus Agam begitu gelisah melihat tatapan Ziva. "Mas gapapa kok sayang. Tenang aja ya, sekarang kita tidur okeh."

"Gimana Zi-Ziva mau tenang," mata Ziva sudah mulai berkaca-kaca. Dirinya benar-benar khawatir tentang keadaan sang suami.

"Eh.. cup..cup"Gus Agam dengan perlahan mendekat dan memeluk tubuh sang istri. "Tenang aja, mas gapapa. Kan udah minta obat."

Ziva membalas pelukan sang suami seraya menangis di pelukannya. "Ziva ga mau kehilangan mas!!"

Gus Agam menghela nafas seraya membelai lembut rambut sang istri. "Mas ga akan pergi. Mas akan sama Ziva terus!!" tegasnya dengan lembut.

Mereka terus berpelukan hingga akhirnya tertidur bersama.

***

AKHIRI MEMBACA DENGAN
ALHAMDULILLAH

JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN!!

MAU SAD ENDING ATAU HAPPY ENDING???

Continue Reading

You'll Also Like

4.7M 277K 62
[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menikah di umur yang terbilang masih sangat muda tidak pernah terfikirkan oleh seorang gadis bernama Nanzia anata...
6.3M 326K 59
[SEBAGIAN DIPRIVATE, FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM BACA] Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusakny...
336K 35.7K 31
"Ustad, kata Abah kapan nih datang ke rumah?" "Kapan-kapan." "Kapannya itu kapan, Ustad Ayang!!!" "Nanti kalau saya mau nikah, Saya datang ke rumah...
4.8M 293K 60
[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] Hana di deskripsikan sebagai gadis nakal pembuat onar dan memiliki pergaulan bebas, menikah dengan seorang pria yang kerap...