Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa .
Budidayakan vote dan komen
Ziva Atau Aziva Shani Zulfan adalah gadis kecil berusia 16 tahun'. Dia disekolah dipondok pesantren teman ayahnya. Ziva adalah gadis nakal dan bisa dibilang kuran...
Sebelum membaca awali dengan Bismillahirrahmanirrahim
REVISI BAB 38 Warning : maaf alur / judul bab sedikit berbeda. Selamat menikmati.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
***
Sungguh Gus Agam sangat emosi dan risih akan tingkah dan cara Rui berbicara. Tapi mau bagaimana lagi ?Demi rencana nya berjalan lancar, Gus Agam pun terpaksa melakukan hal ini.
Setelah mendengar kode siulan, saat nya melanjutkan aksi pucak mereka. "Kita bisa bicara di gedung belakang tidak?" ujar Gus Agam dengan membedakan nada suaranya.
'Behhh.. jijik kali aku dengan suaraku sekarang,' batin Gus Agam.
“ Tapi Gus.. disana sepi, kenapa harus kesana!!"
“ Kamu benar , saya baru sadar!! Kenapa saya harus memilih Ziva, padahal ada kamu!!” ujar Gus Agam.
'Plastik mana plastik , aku rasa mau muntah,' batin Gus Agam.
“ Ma–maksudnya Fikar?”
' Walau secepat ini dan mencurigakan... Itu bagus bukan? Berarti Fikar sudah sadar, cuma aku aja yang cocok sama dia,'batin Rui.
“ Kalau begitu, sekarang ya??”
“ Iyaaa sekarang.”
“ Lalu Almaira? ”
“ Almaira kamu suruh tidur...aku tunggu disana,” ujar Gus Agam merapikan barang-barangnya, dan asal pergi tanpa mengucapkan salam.
Dengan semangat 45.. Rui segera bangkit dan membawa Almaira ke area khusus tempat asrama ustadzah.
***
Dikamar milik Rui.
“ Almaira kamu pinter banget sayang. Malam ini kamu bakal dapat ayah seperti Agam. Wahhhh banget, jadi cepetan Almaira tidur, ” ucap Rui dengan gembiranya.
“ Unda mauk ningalin mila?”
“ udah deh tidur aja. Lagian kamu pengen kan punya ayah kayak Gus Agam!” kesal Rui pada Almaira.
“ Tapi maila pengen ama ayah Guntul," rengek Almaira.
“ Ckk, Udah tidur aja. Kalau aku sudah sama Agam, nanti kamu juga bakal liat ayah kamu!!” kesal Rui.
“ Tapi bu–aws sakit bun—a,” rengek Almaira yang dicubit lengan nya oleh Rui.
“ Tidur miraa, jangan nangis!!” sentak Rui pada Almaira saat melihat Almaira menangis.