Power Of Love || Jeongcheol [...

By aya_coupsiee

49.9K 2.6K 51

"jangan pernah berharap aku akan mencintaimu, Jeonghan" "aku tidak membutuhkan cintamu, seungcheol. aku hanya... More

POWER OF LOVE : I
POWER OF LOVE : II
POWER OF LOVE : III
POWER OF LOVE : IV
POWER OF LOVE : V
POWER OF LOVE : VI
POWER OF LOVE : VII
POWER OF LOVE : VIII
POWER OF LOVE : IX
POWER OF LOVE : X
POWER OF LOVE : XI
POWER OF LOVE : XIII
POWER OF LOVE : XIV
POWER OF LOVE : XV
POWER OF LOVE : XVI
POWER OF LOVE : XVII
POWER OF LOVE : XVIII (SPECIAL : BIRTHDAY CHANNIE)
POWER OF LOVE : XIX
POWER OF LOVE : XX [END]

POWER OF LOVE : XII

1.7K 91 2
By aya_coupsiee

"kak Hannie, apa kau yakin akan kesana?" Tanya minghao meyakinkan.

Pasalnya, jeonghan memutuskan pergi keluar kota, yaitu Daegu. Padahal Chan sedang sakit, anak itu terus memanggil Nama ayahnya.

"Iya Hao"

"Lalu disana kakak akan tinggal dimana?"

"Aku sudah mendapatkan apartemen disana, tenang saja"

"Tapi kak..."

"Sudah lah Hao" jeonghan mengelus lengan minghao.

"Yasudah, aku ikut"

"Baiklah, aku menunggu di depan ya"

"Iya, aku akan segera menyusul"

Minghao masuk kedalam untuk bersiap, sedangkan jeonghan berjalan sambil membawa koper menuju mobil. Disana Jun sedang menunggu nya, ya karena Jun akan mengantarkan jeonghan ke Daegu.

Entah kenapa jeonghan memilih Daegu, seperti nya dia melupakan sesuatu.

"Sudah?"

Jeonghan mengangguk, "tunggu sebentar, minghao sedang bersiap"

"Untuk apa?" Tanya Jun heran.

"Dia akan ikut"

Bola mata Jun membulat sempurna ketika mendengar minghao akan ikut, tamat lah riwayat nya. Dia tidak akan bisa apa-apa, jika minghao ikut, padahal dia berdoa semalaman agar minghao tidak ikut saat jeonghan mengatakan dirinya harus mengantarkan nya ke Daegu, tapi doa nya tidak terkabul.

Saat minghao berlari menghampiri mereka, wajah Jun langsung berubah lesu.

"Kenapa kau memasang wajah seperti itu? Kau tidak suka aku ikut?"

"Tidak" ucap Jun langsung menyela, sebenarnya ia sangat ingin mengumpat pada kekasihnya ini, tapi melihat wajah minghao yang seperti ingin memakannya hidup-hidup membuat kata-kata yang ingin dia lontarkan tertahan di kerongkongan.

Ia menelan ludahnya takut-takut, apa dia bilang. Belum satu meter bergerak dari rumah saja minghao sudah membuat aura permusuhan pada nya. Entah apa yang terjadi nanti di perjalanan.

Walaupun begitu, Jun mengerti. Love language yang minghao berikan padanya adalah marah-marah, karena minghao adalah tipe orang yang seperti itu jika peduli pada seseorang. Jun tidak pernah mempermasalahkan minghao yang suka memarahi nya atau bahkan memukul kepala nya, walaupun tidak sakit. Tetap saja, walaupun tidak mempermasalahkan nya, tapi Jun sedikit takut jika minghao marah, karena ketika marah wajah kekasihnya seperti ingin memakan seseorang hidup-hidup.

Di tengah perjalanan, tidak ada yang membuka suara. Minghao tertidur dan Jun fokus pada jalanan di depan. Sedangkan jeonghan menatap keluar kaca mobil yang di buka setengah, sampai saat mereka melewati gedung besar bernama CSL COMPANY. itu perusahaan Seungcheol.

Jeonghan menatap sendu gedung itu, dan beralih menatap Chan yang terlelap di pangkuan nya. Tiba-tiba setitik air mata jatuh dari mata cantiknya, jeonghan pun segera mengusap nya.

Tapi itu tidak luput dari perhatian Jun, "kak Han, ada apa?"

"Ah? Tidak ada, Jun"

Jun tau, jika jeonghan menangis saat melihat gedung kantor Seungcheol. Tapi ia tidak ingin membuat jeonghan tambah bersedih dan mendapat ceramah dari minghao, ia pun hanya mengangguk lalu kembali fokus pada jalanan.

Jeonghan melamun, memikirkan bagaimana keadaan Seungcheol, apa dia sudah makan sekarang? Apa yang dia lakukan setelah dirinya tidak ada? Tapi kemudian jeonghan tersenyum miris. Untuk apa dia memikirkan Seungcheol lagi? Bahkan dirinya yang memilih pergi dari hidup Seungcheol, apa sekarang dia menyesal? Mungkin iya.

Beberapa jam perjalanan, jeonghan pun tertidur. Sekarang hanya Jun saja yang masih segar, sekarang sudah pukul 7 malam.

Jun melirik sekilas pada minghao yang disampingnya, kekasihnya ini sedang mengigau.

"Enak saja kau merebut Junhui dari ku, dasar pelacur sialan!" Bentak minghao tiba-tiba, tangan nya lurus kedepan seperti sedang mencekik seseorang.

Jun terkejut, minghao terbangun dan melihat keterkejutan Jun, ia pun ikut terkejut.

"Apa? Kenapa?"

"Yakk! Kecilkan suara mu" ucap Jun berbisik.

"Kenapa?"

"Lihat" tangan Jun menunjuk kebelakang, disana jeonghan dan Chan sedang tertidur lelap.

"Ah.. minhae.." balas minghao juga berbisik.

"Kau kenapa? kau bermimpi aku direbut orang lain ya"

"hah? Tidak!"

"Tapi tadi kau mengigau, kalau aku direbut oleh orang lain. Dan kau tau? Tangan mu seperti sedang mencekik seseorang kkk~"

Jun memperagakan seperti minghao tadi dengan satu tangan nya.

"Yak! Diam lah!"

Minghao memukul kepala Jun, membuat laki-laki itu mengaduh.

Tiba-tiba salju turun.

"Wahh salju turun" minghao berniat membuka kaca mobil, tapi langsung dilarang oleh Jun.

"Jangan di buka"

"Kenapa?"

"Lihat" Jun menunjuk arah depan, ada beberapa segerombolan pria dengan badan besa, seperti nya mereka adalah preman.

Dan saat mobilnya berjalan melewati segerombolan orang itu, mereka langsung dihadang oleh nya.

Salah satu dari mereka mengetuk kaca mobil, minghao tanpa rasa takut membuka nya.

"Ah ne ahjussi?"

"Hei anak kecil, kau harus membayar jika ingin lewat sini"

"Untuk apa?"

"Ya karena jalanan ini milik kami"

"Oh jinjia?"

"Ya! Karena itu kau harus membayar nya"

"Tapi kalau aku tidak mau bagaimana?"

Minghao menutup kembali kaca mobil nya, dan jeonghan terbangun karena keributan yang mengusik gendang telinga nya.

"Hao, Jun, ada apa?"

"Tidak ada kak, tenang saja. Jun biarkan saja, ayo lanjutkan"

Jun menurut, tapi Baru saja ingin menginjak pedal gas, salah satu dari orang orang tadi berdiri di depan mobil mereka dan membawa balok kayu besar, lalu mengarahkan nya pada kaca mobil bagian depan.

"Ck, apa mau mereka. Jun, kau disini saja jaga kak Han"

Setelah mengatakan itu minghao keluar dari mobil.

"Minghao! Jangan"

BUGH!!

"Akhh"

Minghao memang bisa bela diri, tapi Jun tetap sedikit khawatir.

Tapi kekhawatiran nya tertahan, digantikan dengan suara tawa dan tepuk tangan. Jun tertawa saat bagian bawah orang itu di tendang oleh minghao.

Minghao tersenyum smrik, ia pun kembali masuk kedalam mobil. Pria itu berjalan dengan kaki menyilang, yang lain tidak ada yang berani dan hanya menonton saja.

Di dalam mobil minghao langsung disambut oleh Jun yang tertawa keras dan jeonghan yang khawatir.

"Hao-ya... Kau tidak apa-apa?"

"Tidak kak, tenang saja" ucap minghao santai.

Dan minghao menatap aneh Jun yang masih terbahak-bahak, padahal tidak ada yang lucu.

"Hey, kau kenapa?! Apa perlu aku bawa ke rumah sakit jiwa?"

"Ah? Tidak". Wajah Jun langsung berubah dalam sekejap.

Mereka pun melanjutkan perjalanan nya yang terhenti.


••TO BE CONTINUE••

Jeonghan lagi ada masalah sama Seungcheol, jadi bucin nya di ganti sama Junhao dulu ya hehe..







Continue Reading

You'll Also Like

403K 8.9K 33
Minghao plays the role as a cold CEO while y/n is sweet loving and playful. An arranged marriage is not easy especially when you have a cold husband...
733K 26.5K 75
[Complete] Team Alpha Trilogy #2 "I lost them. Every single one of them, even Jun." Everything was perfect until time decided to play with us. Time t...
836K 34.9K 43
She is Kim Sundeok. Only daughter of the Kim family. Only sister of the seven older boys.Twin baby sister of Jungkook. A household with chaos. Tro...
266K 12.4K 47
the city needs some saving from a group of lethal criminals running loose. it takes some honor students, a bunch of gamers, and a rookie gang - thirt...