Ex-Fiance's Obsession

By fatayaa_

324K 29K 598

Kehidupan Evelyn yang sempurna berubah setelah kematian kedua orang tuanya. Ia harus menjual harta dan kediam... More

Prolog
BAB 3
BAB 4
BAB 2
BAB 5
BAB 6
BAB 7
BAB 8
BAB 9
BAB 10
BAB 11
BAB 12
BAB 13
BAB 14
BAB 15
BAB 16
BAB 17
BAB 18
BAB 19
BAB 20
BAB 21
BAB 22
BAB 23
BAB 24
BAB 25
BAB 26
BAB 27
BAB 28
BAB 29

BAB 1

18.5K 1.4K 12
By fatayaa_

"Apa ada hal lain lagi yang anda butuhkan tuan muda?" tanya Evelyn setelah ia meletakkan makan siang di meja yang ada dikamar tuannya

"Tidak ada" jawabnya singkat tanpa menoleh kearah Evelyn

"Kalau begitu saya permisi" ucap Evelyn sembari menunduk

"Tunggu! Siapa yang menyuruhmu pergi dari sini?" Noah meraih lengan Evelyn, mencegahnya pergi

Evelyn mengentikan langkahnya dan menatap tuannya itu dengan dahi berkerut.

"Tetaplah disini sampai aku menyelesaikan makananku" perintah Noah

"Mohon maaf, tapi masih ada pekerjaan yang harus saya kerjakan tuan muda" tolak Evelyn sopan

"Kerjakan nanti saja" titahnya tegas

"Tapi nanti kepala pelayan"

Sebelum Evelyn menyelesaikan kalimatnya, Noah memukul sendoknya kepiring cukup keras "Berhenti membuat alasan Evelyn, aku hanya menyuruhmu menunggu sebentar" ucapnya dingin

"Baik tuan muda" pada akhirnya Evelyn menuruti perintah tuannya itu, ia tetap berdiri disamping Noah sampai pria itu selesai makan

Noah wolmer, putra tunggal viscout wolmer sudah lama menyimpan rasa pada Evelyn, karena wanita itu memiliki parasa yang sangat cantik. Rambutnya yang hitam pekat bak langit malam, kulit yang mulus seputih susu, juga mata birunya yang seindah lautan. Siapapun yang melihatnya sudah pasti terpana akan kecantikannya. Namun Noah tidak bisa menjalin asmara dengan Evelyn karena ia sudah memiliki tunangan.

"Aku dengar adik perempuanmu jatuh sakit. Bagaimana keadannya sekarang? Apa kau sudah mendapatkan obat untuknya?" tanya Noah disela menyantap makanannya

Evelyn menatap Noah curiga "Apa anda menyelidiki keluarga saya?", tanyanya yang tidak nyaman dengan pertanyaannya

Noah tertawa kecil "Entahlah, tapi kalau kau mau aku bisa membantumu membelikan obat untuk adikmu yang kau sayangi itu"

"Anda tidak perlu melakukanya, saya masih bisa megumpulkan uang untuk membelinya" tolak Evelyn

"Benarkah? Bagaimana kalau aku memberimu penawaran? Datanglah ke kamarku malam ini, aku akan memberikan apapun yang kau inginkan. Termasuk membelikan obat untuk adikmu sebanyak yang kau butuhkan" ucapnya santai tanpa menatap Evelyn disampingnya

Evelyn tertegun dengan kalimat yang Noah lontarkan. Ia meremas roknya kuat-kuat, kesal karena merasa harga dirinya saat ini sedang di injak-injak.

Evelyn tak menjawabnya, ia berusaha mengendalikan kemarahannya. Walaupun ingin, ia tak bisa marah, karena posisinya yang hanya seorang pelayan.

"Pikirkanlah baik-baik Evelyn! Kau boleh keluar sekarang" perintah Noah setelah ia selesai menyantap makanannya

Evelyn mengambil piring kotor itu dan segera pergi keluar dengan raut wajah memerah karena menahan amarah.

Setelah ia meletakkan piring didapur, Evelyn berjalan menyusuri lorong mansion untuk melanjutkan pekerjaannya yang lain. Namun saat ia hendak berbelok, tiba-tiba seorang pelayan yang membawa timba air bekas mengepel menubruknya sehingga baju pelayan yang di kenakannya basah.

"Astaga Evelyn, kau seharusnya lebih berhati-hati lagi" ucap pelayan yang menabraknya itu, ia terlihat terlihat pura-pura terkejut kemudian tersenyum miring seolah sengaja melakukannya

"Tidak apa-apa, aku masih punya seragam yang bersih dikamarku" ucap Evelyn santai

Pelayan itu mengerucutkan bibirnya, tak puas dengan reaksi Evelyn yang terlihat santai. Ia memalingkan mukanya kemudian pergi tanpa mengucapkan permintaan maaf.

"Evelyn, kepala pelayan memanggilmu di belakang" ujar salah satu pelayan lain yang menghampirinya tak lama setelah pelayan yang menabraknya itu pergi

"Ada masalah apa?"

"Sudahlah, kau pergi saja kesana, dia terlihat sangat marah" ucapnya kemudian langsung pergi untuk mengerjakan hal lain

.

.

Setelah berganti pakaian, Evelyn menemui kepala pelayan seperti yang rekannya katakan.

"Evelyn, apa hari ini kau yang bertugas menjemur selimut?" tanyanya dengan raut wajah masam

"Benar, memangnya kenapa nyonya?" Evelyn mengerutkan keningnya

"Kenapa kau tidak menjepitnya? selimut-selimut itu berjatuhan ke tanah dan kotor" jelasnya sembari melipat kedua tangannya

"Apa? Tapi saya tadi sudah menjepitnya, pasti ada orang yang sengaja melepaskannya lagi" elaknya, Evelyn ingat betul kalau ia sudah menjepit semua selimut yang ia jemur

"Sudahlah berhenti membuat alasan! Sekarang kau cuci semua selimut itu kembali sampai bersih" perintahnya tegas, ia tak mempercayai ucapan gadis itu

"Tapi nyonya saya tidak berbohong!" Evelyn berusaha membela diri, kalau itu bukan kesalahannya

"Berhenti mengelak atau kau mau hukumanmu ku tambah, huh?" peringatnya dingin

"Baik nyonya, saya akan mencucinya kembali" Evelyn terpaksa menuruti perintahnya karena tak mau menerima hukuman yang lain

Selama ini Evelyn sudah terbiasa dengan perundungan yang ia dapatkan oleh pelayan yang lain. Sudah kerap kali ia melaporkannya pada kepala pelayan namun dia tak pernah sekalipun peduli dengannya.

Evelyn terpaksa menerima perlakuan buruk mereka karena ia harus tetap bekerja disini demi mendapatkan uang untuk kedua adiknya termasuk biaya pengobaan adiknya yang sakit.

Perlakuan buruk pelayan padanya bukan tanpa alasan. Itu disebabkan oleh sikap Noah yang istimewa padanya. Ia sering telihat mendekati Evelyn dan kerap memberi nya hadiah sehingga membuat kecemburuan dari rekan-rekan Evelyn yang lain, karena itu ia tidak punya seorangpun teman ditempat ini. Namun yang mereka tidak tahu, gadis itu selalu mengembalikan hadiah yang diterimanya dari Noah.  

Akhirnya pekerjaan Evelyn selesai juga. Hari sudah larut malam dan ia ingin segera pergi kekamarnya untuk mengistirahatkan tubuhnya yang lelah. Ia istirahat lebih telat dari yang lain karena harus mencuci ulang selimut-selimut yang kotor tadi.

Saat Evelyn berjalan di lorong mansion menuju kamarnya, ia tak sengaja berpapasan dengan Noah yang berjalan sempoyongan, pria itu terlihat mabuk.

Sepertinya ia baru saja pulang dari minum-minum seperti kebiasaannya batin Evelyn

Evelyn segera balik badan dan pergi sebelum Noah melihatnya. Ia sudah muak dengan pria itu dan tak mau berurusan lagi dengannya.

"Evelyn, kau kah itu?" tanya Noah dari kejauhan, Evelyn sontak menghentikan langkahnya, ia menghela nafas pendek setelah itu berbalik kembali

"Antarkan aku ke kamar!" perintahnya, pria itu berpegangan pada dinding agar tubuhnya tidak jatuh ke lantai, saat ini ia benar-benar mabuk berat

Evelyn sangat malas meladeninya, namun ia terpaksa melakukannya karena statusnya yang hanya seorang pelayan dikediaman ini.

Aku hanya akan mengantarnya sampai kedepan pintu kamar batin Evelyn. Ia berjalan kearah Noah dan memapahnya untuk diatar kekamarnya.

"Evelyn mengapa kau begitu cantik" ungkap Noah setengah sadar dengan mata yang sedikit menutup

Evelyn tak menanggapi pujian Noah, ia masih terus memapah pria itu. Disaat wanita lain mungkin tersipu malu mendengar orang lain memuji kecantikannya, entah kenapa Evelyn malah merasa mual mendengar itu dari mulut pria disampingnya.

"Silahkan masuk tuan muda, saya hanya bisa mengantarnya sampai sini" ujar Evelyn tepat dipintu depan kamar Noah

"Kenapa kau tidak mengantarku sampai dalam, hm?" tanyanya sedikit kecewa

"Maaf saya tidak bisa" tolaknya, ia takut kalau Noah tiba-tiba menyerangnya saat didalam

Noah terus memaksa Evelyn masuk kedalam kamarnya, berkali-kali juga Evelyn menolaknya.

Kerena jengkel ditolak, tanpa aba-aba pria itu membenamkan wajahnya pada ceruk leher jenjang Evelyn yang saat ini masih merangkulnya.

Evelyn sontak melepaskan tangan Noah yang ia rangkul "Tolong jangan bersikap kurang ajar!" ucapnya tegas

Noah tersenyum miring, ia kemudian mendorong tubuh Evelyn sampai punggungnya membentur pintu depan kamarnya. Pria itu mencengkeram kedua lengan Evelyn kuat-kuat supaya Evelyn tidak bisa melawan.

"Kau itu milikku, jadi jangan coba-coba menolakku" bisiknya didekat telinga Evelyn

Setelah mengatakan hal itu, ia mencoba mencium bibir Evelyn secara paksa. Namun tak berhasil karena Evelyn berhasil menghindar.

Evelyn berusaha memberontak untuk melepaskan diri dari Noah, namun tenaga pria itu sangat kuat sehingga sangat sulit untuk melepaskan diri darinya.

Tak lama kemudian, Viscountess yang kebetulan lewat sangat terkejut memergoki Noah, putranya itu sedang mencoba mencium seorang pelayan.

"Apa yang kalian lakukan?" pekiknya dengan wajah merah padam karena marah

Noah sontak menengok kesumber suara dengan ekspesi wajah terkejut. Ia tak menyangka kalau ibunya akan memergokinya.

Viscountess berjalan kearah mereka berdua dan menarik paksa lengan Evelyn tanpa mau mendengar penjelasan darinya.

"Kemari kau! dasar pelayan murahan, bisa-bisanya kau menggoda putra ku. Aku harus menghukummu!" Camilla menyeret Evelyn dengan kasar menuju sebuah ruangan

"Saya tidak bersalah, tolong dengarkan penjelasan saya nyonya" mohonnya, tangannya sakit akibat cengkraman Camilla yang begitu kuat saat menariknya

"Tutup mulutmu! seharusnya sejak awal aku memecat pelacur sepertimu" ejek Camilla

Setelah memasuki ruangan, Camilla mendorong tubuh Evelyn kelantai dengan kasar. Ia mengambil cambuk disebuah lemari lalu mulai mencambuk punggung Evelyn tanpa ampun.

splashh

Evelyn tak dapat melakukan apapun, ia hanya bisa meringis sembari menahan rasa sakit dan perih di punggungnya.

"Dasar jalang. Apa kau mau mengincar putraku, huh? Pelayan sepertimu tidak cocok dengannya" ujarnya sambil tetap mencambuk gadis itu

Saat Camilla akan mencambuk untuk yang kesekian kalinya, suaminya tiba-tiba saja datang bersama dengan dua orang pelayan.

"Hentikan!" perintah Viscount, ia berlari kearah istrinya dan menahan cambuk yang akan Camilla layangkan kepada Evelyn

"Lepaskan aku, aku harus menghukum pelayan tidak tahu diri sepertinya" Camilla berusaha melepaskan diri dari suaminya namun tidak berhasil

"Cepat bawa dia pergi!" perintah Viscount pada kedua pelayan yang dibawanya

"Baik tuan" kedua pelayan perempuan itu mendekat pada Evelyn yang masih bersimpuh di lantai, kemudian membantunya berdiri dan bergegas membawanya keluar ruangan

"Kenapa kau membiarkannya pergi? dia sudah menggoda putra kita, aku harus memberinya hukuman" pekik Camilla yang tidak rela membiarkan Evelyn pergi begitu saja sebelum puas menghukumnya

Tadi aku baru aja liat ternyata bab 2 nya di bawah bab 4 guys, jadi kalo mau baca jangan lupa liat judul bab nya ya 😁. Nanti aku mau revisi lagi.

Continue Reading

You'll Also Like

67.1K 12.1K 26
18+ | Yuriel, seorang remaja individualis berakhir tewas di tangan suami baru ibunya. Buku, benda paling favorit dalam hidupnya secara tak terduga ju...
2.4K 269 16
"Tidak akan ada yang mencandu ku selain bibir mu" - Jungkook Garfield John "Ya, sama seperti diriku yang kecanduan dengan tubuh telanjang mu" - Cathe...
79.7K 6.3K 24
Semenjak Eirlys Demetria bekerja di Istana sebagai seorang pelayan, ia selalu dibuat penasaran dengan wajah sang pangeran yang seringkali diperbinca...
12.4K 1.2K 132
~ Webnovel Terjemahan ~ Tamed Or Captured 길들이거나 사로잡히거나 Author(s) : 홍유디 Sinopsis : "Apa kamu pikir kamu bisa lari dariku?" Mawar Hitam Kekaisaran, Kar...