Assalamu'alaikum
Jangan lupa follow ig author:@wp.gulajawa
Gus Agam : agamganteng_12
Sebelum membaca awali dengan
Bismillahirrahmanirrahim
REVISI BAB 51
Warning : maaf alur / judul bab sedikit berbeda. Selamat menikmati
***
Karena mual Ziva semakin parah dan membuat umi Aisyah khawatir, akhirnya umi Aisyah pun membawa Ziva ke pukestren.
Di ruangan pukestren.
Saat ini Ziva tengah diperiksa oleh dokter Zia. Tubuh Ziva benar-benar lemas akibat mual yang begitu menyiksanya.
"Makan nya teratur, tidak makan pedas, tidak begadang, tidak tidur malam apalagi angin-anginan. Perutnya juga tidak kembung."
Kemudian dokter Zia pun menekan perlahan perut dibagian asam lambung Ziva. "Sakit enggak Ning?"
Ziva lekas menggeleng pertanda tidak terjadi apa-apa pada dirinya.
"Mual banget ya?" tanya Zia , kemudian Ziva menjawabnya dengan anggukan.
"Buang air besarnya lancar tidak?" tanya Zia yang langsung dibalas anggukan oleh Ziva.
"Pms nya lancar ga ?"
Ziva terdiam. Selang beberapa detik kemudian, Ziva lekas menggeleng pertanda 'tidak' untuk jawabbanya. "Telat 2 Minggu."
Senyum dokter Zia jelas terlihat. Dengan penuh keyakinan, dokter Zia lekas mencari sesuatu dilokernya.
Setelah menemukan nya, dokter Zia langsung memberikan sesuatu yang merupakan tespek.
Dahi Ziva menggerut melihat dokter Zia yang menyodorkan benda itu. "Buat apa?"
"Tes kehamilan!!"
Ziva meraih tespek itu. Dirinya bingung bagaimana cara menggunakannya. Dokter Zia yang memahami eskpresi kebingungan dari Ziva. Lekas menjelaskan dengan perlahan kepadanya.
" Jangan di ambil pusing. Ning cukup buang air kecil disini. Jikalau garis dua berarti Ning hamil. Namun kalau garis satu, berarti negatif atau tidak hamil."
Setelah mendengar penjelasan tersebut, Ziva lekas mengangguk faham. Lekaslah berjalan perlahan ke kamar mandi dan segera melakukan tespek.
Beberapa menit kemudian Ziva keluar dengan eskpresi syoknya itu. Umi Aisyah lekas mendekat kearah menantunya itu.
"Ziva. Kamu gapapa hasilnya bagaimana?” tanya umi Aisyah yang perasaan campur aduk itu.
"Zi–Ziva positif hamil umi,"cicit Ziva.
Mata umi Aisyah berbinar-binar mendengar hal tersebut. "MasyaAllah Alhamdulillah," kata umi Aisyah dan juga dokter Zia.
"Coba sini saya cek Ning."
Ziva yang mendengar perkataan dari dokter Zia pun segera mendekat. Dokter Zia kemudian mulai memeriksa kandungan dalam diri Ziva.
"Usia kandungan nya baru 3 minggu,"
"Pantas saja belakang ini Ziva suka pilih-pilih makanan banget," sahut umi Aisyah seraya mengusap pelan pucuk kepala menantunya itu.
"Ning boleh pilih-pilih makanan, tapi yang sehat okeh, dan satu lagi jangan kebanyakan makan nanas muda,” pringatan dari dokter Zia.
***
Setelah mendapatkan resepsi obat agar mual Ziva tak semakin parah. Umi Aisyah pun segera membawa Ziva pulang dan akan memberi tahukan kabar gembira ini kepada sang suami.
Setelah beberapa menit diperjalan, akhirnya mereka tiba dirumah. Lekaslah umi Aisyah mengetuk pintu dan mengucapkan salam, diikuti oleh Ziva.
"Assalamu'alaikum."
Terdengar langkah kaki mendekat kearah pintu. "Wa'alaikumsalam," pintu terbuka memperlihatkan sosok paruh baya yang merupakan ayah mertua Ziva.
Ziva dibawa masuk oleh umi Aisyah, lalu didudukkan di sofa ruang tamu. Dari tadi umi Aisyah sangat ekstra hati-hati terhadap menantunya itu.
"Abi, Ziva hamil?"
Mata kyai Akbar membulat sempurna setelah mencerna pernyataan sang istri. Dirinya merasa senang dengan berita ini.
“ Alhamdulillah. ”
Semua nya tersenyum bersyukur tentang hal itu. Merasa lelah, Ziva lekas meminta izin untuk naik kekamarnya.
"Umi, Ziva mau ke atas, mau tidur."
"Oh , sini umi bantu," umi Aisyah lekas mendekat. Namun dengan lembutnya Ziva menolak tawaran tersebut. "Ga usah umi, umi disini aja sama abi. Ziva pamit, assalamu'alaikum."
" Wa'alaikumsalam."
Dengan langkah perlahan nya Ziva berjalan menaiki tangga itu. Umi Aisyah tentu khawatir, lekaslah umi Aisyah berjaga jaga dibawah tangga
***
Akhirnya Ziva tiba di kamarnya. Saat ini Ziva tengah duduk ditepi ranjang menatap ponsel miliknya.
Ziva kemudian menekan pesan dari Gus Agam. Dengan perlahan tangan Ziva mengetik sebuah kalimat disana
Pesan ...
<< MAS AGAM MY HUSBAND>>
HARI INI
Ziva : Assalamualaikum mas Agam.
Mengetik.
Mas Agam : Wa'alaikumsalam. Cepet benar pulang nya .. kan baru jam 1 siang.
Ziva : Iya, Ziva tadi muntah-muntah makanya pulang aja, buat istirahat
Mengetik.
Gus Agam : lohh.. princess mas Agam sakit. Sakit apa, parah ga, apa perlu mas pulang ( emoticon panik).
Ziva : ENggak parah kok mas. Tenang aja.
Mengetik.
Gus Agam: Ga parah gimana. Takutnya magh sayang kuu(emoticon khawatir).
Ziva : Enggak mas. Malahan Ziva seneng banget.
Mengetik.
Gus Agam : Sakit tapi seneng. Dasar bocil-bocil.
Ziva : Apa sih mas Ziva ga bocil his. ( emoticon marah )
Mengetik.
Gus Agam : Utututu Jan marah. Pap dulu cinih
Beberapa menit kemudian Gus Agam pun mengirim foto kepada Ziva. Bola mata Ziva membulat saat melihat foto yang Gus Agam kirim untuknya.
Mengetik.
Gus Agam: Pap roti sobek nya sayang( emoticon ketawa).
Ziva : Astaghfirullah suami siapa sih ini. Pap tu muka bukan perut ( emoticon kesal).
Mengetik.
Gus Agam : katanya mual-mual, udah diperiksa di dokter Zia.
Ziva : sudah kok mas, malah haduh pokoknya seneng banget ( emoticon orang salto).
Mengetik.
Gus Agam : kenapa Hmm. Apa yang bikin seneng sih, kasih tau dong cintaku.
Mengirim foto.
Gus Agam tak merespon selama beberapa detik. Namun tak lama, balasan pun muncul diponselnya.
Mengetik.
Gus Agam : (emoticon kaget) MasyaAllah sayang. Kamu hamil!! Alhamdulillah .
Ziva : Iya Alhamdulillah, udah 3 Minggu.
Mengetik.
Gus Agam : Wahh lama juga ya, pantesan tadi Iqbal curhat kamu bilang dia bau ga enak. Eee ternyata bawa an dari debay ya.
Ziva : Iya kali ehehehehe.
Mengetik .
Gus Agam : Sedih ga bisa nemenin bocil pas lagi ngidam-ngidam nya ( emoticon sedih).
Ziva : Jangan sedih dong .. doa in aja ibu sama Dede bayi nya sehat sehat.
Mengetik.
Gus Agam : Iya pasti dong.(emoticon mata berbinar-binar ) aaaaa bentar lagi jadi ayah.
Ziva : ahahahaha.
Dan sampai seterusnya chettingan pasutri itu. Tanpa disadari, Ziva akhirnya tertidur karena merasa lelah.
****
Disisi lain, tepatnya di negara bagian timur. Gus Agam tengah menunggu respon dari sang istri.
"Kok pesan ku ga dibales ya,"gumamnya.
"Tapi aaaaa.... seneng banget, akhirnya bakal jadi seorang ayah aaaaahahah."
Gus Agam lekas berguling guling di kasur tempat tidur nya.
Gedebugh.
Terlalu senengnya berguling, Gus Agam tidak sadar kalau kasur tempat tidurnya itu ukuran nya kecil.
"Haduh sakit."
Gus Agam bangkit dari jatuhnya dan duduk di tepi ranjang lagi.
***
Kembali lagi di Indonesia yaitu kediaman Kyai Akbar. Ziva tengah tertidur pulas di atas ranjangnya itu.
Waktu terus berlalu, tanpa disadari jam sudah menunjukan pukul 4 sore. Ziva masih asik dengan tidurnya. Tak lama Abu datang dan membangunkan Ziva.
"Meooong."
Merasa terusik, Ziva lekas bangkit dari ranjang dan memperhatikan Abu.
"Jam berapa ini?"
Ziva lekas meraih ponselnya, mata Ziva membulat saat melihat jam diponselnya.
"Astagfirullah, udah jam 4 sore. Waduh, Ziva telat shalat."
Lekaslah Ziva bangkit dan meraih handuk, kemudian berjalan kearah kamar mandi.
***
Akhiri membaca dengan mengucap Alhamdulillah
Komen disini!!
Suka sama alurnya? Berikan vote nya ya, agar author semangat up. Dan jangan lupa follow akun author Gulajawa_1
Follow ig author @wp.gulajawa