Ziana Second Life

By snowy_chocolate

669K 48.8K 1K

Follow dulu sebelum membaca!! Xixixixi :3 Ziana, seorang anak yatim piatu yang seumur hidupnya di sibukkan ha... More

Ziana
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
TOKOH BOCIL
17
18
19
20
21
22
mau tanya
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34

16

19.6K 1.4K 6
By snowy_chocolate

Awass typoo!!

"Huh, Dimana Zio dan baby?" Tanya Jonathan kepada Zero

"Tuan sedang membersihkan diri bersmaa nona muda" balas zero sopan

"Hm? Memangnya apa yang mereka lakukan?" Tanya Jonathan bingung

"Tuan habis bermain skateboard bersama nona muda. Karna mereka berkeringat jadi mereka ingin membersihkan diri dulu" jawab zero panjang lebar. Dirinya sudah terbiasa dengan sahabat tuannya yang satu ini. Jika bertanya tidak cukup hanya sekali

Jonathan mengangguk mengerti. Di ruang tamu tersebut berisi para sahabat-sahabat Zio. Jonathan,Damian, Robert dan Kevan. Mereka tidak hanya sendri namun juga membawa buntutnya masing-masing. Yang saat ini sedang berkumpul di sofa kecil yang berada di sebalh sofa orang-orang dewasa.

Ruang tamu Leonzio memang di rancang demikian, ada sofa besar untuk para orang tua dan sofa-sofa kecil untuk para anak-anak di sebelahnya.

Karna dulu ketika Aleena masih hidup dan putrinyaa masih bersama merwka. Rumah ini selaalu ramai di kunjungi para sahabat dan anak-anak mereka. Karna itu ruang tamu di rancang demikian supaya anak-anak memiliki waktunya sndri tanpa campur tangan para orang tua.

Di sisi lain sofa-sofa mini terlihat para anak laki-laki yang diam di tempat duduknya masing-masing. Dan memandang satu sama lain dengan diam.

"Bagaimana kabar kalian? Lama tidak bertemu" ucap Jordan Aliga Xilyverzy anak tuan Jonathan Xilyverzy.

Diantara yang lainnya Jordan memiliki wajah yang sama seperti ayahnya, ramah, ceria dan polos juga murah senyum

"Baik" jawab salah satu anak Disana yang memiliki raut wajah datar dan dingin. Ia adalah Aziel Helymbert putra tuan Robert Helymbert.

Sama seperti ayahnya ia jga memiliki raut wajah dingin dan datar.

"Aku jangan di tanya. Tentu saja baik heh" ucap Samuel Fredrick sambil melipat kedua tangannya di dada dengan wajah tengilnya. Putra tuan Kevanry Fredrick ini memiliki sifat yang tengil dan badboy.

Diantara yang lain sifat playboy nya sudah terlihat, tidak terhitung lagi berapa banyak gadis kecil yang menangis karna ingin menjadi kekasih Samuel. Pria kecil ini sangat meresahkan. Memang sudh turunan ayahnya. Namun meskipun begitu ayahnya adalah suami paling romantis untuk istrinya,baginya skrng istrinya adalah satu-satunya dan yang berhasil menjadi penakluk playboy kelas kakap itu.

"Huh. Alex baik juga" ucap seorang pria kecil yang memiliki wajah imut dan menggemaskan namun terlihat ekspresi tengil dan sombong di wajah imutnya. Ketika berbicara bibirnya akan terlihat cemberut, lucu sekali.

Tidak seperti ayahnya Damian Rouvery yang tenang dan berwibawa dengan wajah tegas rupawan, Alexander Rouvery justru terlahir dengan paras yang sangat menggemaskan.

Tentu saja itu turunan dari ibunya yang tak kalah menggemaskan dan lumayan membuat pusing kepala.

Melihat tanggapan semua teman-teman kecilnya Jordan hanya tersenyum cerah. Mereka masih smaa seperti di ingatannya dulu.

Sejak baby Zia, sosok yang mereka semua anggap sebagai adik mereka menghilang. Pertemanan mereka sudh tidak sama lagi. Meskipun mereka masih kecil waktu itu namun karna gen orang tua mereka yang cerdas membuat mereka mengerti jika adiknya hilang dan tidak di temukan. Hal itu perlahan-lahan membuat mereka tidak ingin bertemu satu smaa lain lagi. Karna alasan mereka semua bertemu adalah untuk bermain bersama adiknya Ziana.

Namun jika sosok yang menjadi alasan menghilang, untuk apa lagi bertemu? Bahkan sekolahpun mereka tidak ingin di satu sekolah yang sama. Hanya masing-masing orang tua mereka yang tau bagaimana anak-anak mereka selalu menanyakan "apakah adik sudh ditemukan?".

"Haiiiiiii"

Sebuah suara anak perempuan mengalihkan semua perhatian orang-orang di ruangan tersebut. Dapat mereka lihat seorang gadis kecil berpakaian serba hitam sedang berada di gendongan Daddy Zio mereka.

"Sudah lama?" Tanya Zio kepada teman-temannya

"Tidak juga" jawab Damian

Perhatian semua orang teralihkan kepada Zia. Mereka semua menatap penasaran pada Zia yang hanya tersenyum lebar memamerkan gigi putihnya sambil melambaikan tangannya.

"Apa ini baby Zia?" Tanya Robert memandang Ziana dengan tatapan penuh kasih sayang kebapakan

"Hum" angguk Zio

"Baby cepat berkenalan dengan mereka semua" ucap zio sambil mendudukkan dirinya di salah satu sofa disnaa.

"Haii" sapa ceria Zia kepada mereka semua sambil melambaikan tangan.

Namun tidak ada satupun yang menyahutinya semua hanya teridam dan menatapnya dengan pandangan yang sulit di artikan.

Hal itu membuat senyumn Zia membeku

'apakah mereka semua tidak menyukaiku?' batinnya sedih kemudian menyudahi sapaannya dan kembali kepangkuan Daddynya.

Zia menenggelamkan wajahnya di dada bidang Daddynya. Ia malu sekaligus sedih.

Awalnya ia sangat bersemangat menyambut mereka semua. Namun sepertinya tidak ada yang menyukainya

'huh~ ucapkan selamat tinggal kepada impian memiliki saudara' desahnya dalam hati dan memeluk erat Daddynya. Demi apapun ia malu.

Memang sih pasti semuanya merasa dirinya aneh. Tiba2 menyapa seolah-olah saling mengenal padahal mereka hanyalah orang asing.

Melihat putrinya yang sedih dalam pangkuannya membuat zio menatap tajam semua sahabatnya.

"Jika hanya ingin menjadi patung. Lebih baik kalian semua pulang. Aku dan baby akan istirahat" datar Zio sambil berdiri bersiap-siap pergi

Ia geram bukan hanya teman-temannya yang mendadak cosplay menjadi bisu namun anak-anak mereka yang biasanya Ramai pun turut membisu. Jika memang mereka tidak bisa menerima kehadiran babynya yasudah. Ia sendiri jga sanggup membuat putrinya bahagia.

"Ehhh ehhh kau ingin kemana. Aku belum menyapa baby. Enak saja ingin membawa babyku pergi" ucap Jonathan yang tersadar dari lamunannya

Kemudian tanpa memperdulikan wajah datar milik Leonzio ia segera merebut Ziana dri pelukan Zio.

Dan membawanya ke tempat duduknya kembali dengan Zia di pangkuannya.

"Hai baby, perkenalkan nama papa Jonathan Xilyverzy. Panggil saja papa ya"

"Eumm. Papa Joa" ucap Zia senang. Akhirnya ada yang menerima kehadirannya. Dilihat-lihat juga papanya ini sangat baik dan ramah. Memiliki aura yang membuat orang lain nyaman berbicara dengannya.

"Hm? Kenapa papa Joa?" Tanya Jonathan bingung

"Tidak papa. Lebih mudah menyebutnya papa" ucap Zia dengan wajah senangnya

"Baiklah suka-suka baby saja" ucap Jonathan sambil memeluk ziana erat sekali.

Huh ia rindu sekli. Ia tidak bisa membayangkan baby menderita di luaran sana untuk bertahan hidup. Memikirkannya ia ingin menangis namun tidak pantas menangis di suasana seperti ini.

"Papa" panggil seorang anak laki-laki yang sedari tadi melihat interaksi mereka

"Oh iya, baby ini kakak laki-laki mu. Ayo kenalan" ucap Jonathan

Zia yang masih di pangkuan papa Joa menatap anak laki-laki tersebut dengan wajah penasaran

"Hai adik. Sepertinya adik sudh lupa dengan kakak. Perkenalkan Jordan Aliga Xilyverzy" ucap Jordan dengan wajah penuh senyuman kepada Zia ia juga menghampiri Zia dan menjabat tangganya

"Kak Jordan?"

"Iyaaa. Adik sudah besar ternyata" ucap Jordan sambil menatap sedih adiknya

Bagaimanapun mereka berlima tumbuh besar bersama. Sejak Zia lahir mereka selalu bersmaa Zia, walaupun mereka bukan saudara kandung namun waktu yang mereka semua habiskan melebihi saudara kandung lainnya. Mereka berlima juga sering tinggal di mansion Skelton drpd mansion mereka sendiri.

Mendengar adiknya ini hidup di jalanan selama ini membuat Jordan sedih. Jordan yang memiliki hati paling lembut di antara yang lain menangis selama semalaman memikirkan kehidupan adiknya selama ini.

Merasa berjabat tangan tak cukup Jordan segera memeluk adiknya dengan eratt

"Huwaaaaa Kakak rindu sekali dengan adik. Pasti berat sekali kehidupan adik selama ini huhuhu hiks" tangis Jordan pecah setelah memeluk tubuh mungil adiknya

Zia yang mendengar itu juga menangis kerasss. Ia merasa sedih mengingat masa-masa kelamnya dulu

"Hiks hiks~ huwaaaaa~ jangan m-menangis hiks" ucapnya sambil memeluk erat Jordan dengan sesegukan

Mereka semua yang mendengar tangisan kedua anak tersebut juga merasa sedih.

Zio mendongak menatap langit2 karna matanya mulai terasa perih begitupula pria dewasa lainnya Disana.

Ketiga kakak laki-laki Zia lainnya jga turut menghampiri Zia dan Jordan kemudian saling berpelukan bersama. Dan menangis bersama-sama

Ruangan itu diisi oleh suasana haru akan berkumpul nya kembali anggota keluarga mereka yang telah lama hilang.

TBC~
👇Vote. Semua chapter sudah aku keluarkan!!!! Jadi jangan lupa vote ya untuk kelangsungan story' ini hahahahahahaha sampai jumpa!!

Continue Reading

You'll Also Like

4.2K 275 38
Hanya sebuah fantasy dan imajinasi. gadis berusia hampir 17 tahun itu seorang omega langka.Bagaimana jika ia masuk sekolah para beta dan alpha?bagaim...
199K 20.6K 49
Dia jiwa penuh kegelapan masa depan, terbangun di tubuh putri terbuang kekaisaran Wei, Wei Xue Lin. ♢♢♢ "Api sudah membara, begitu juga dengan rasa d...
1.1M 143K 39
Ainsley Catlyn gadis 17 tahun yang meninggal ditangan ayahnya saat sang ayah mabuk. Kehidupan Ainsley tidak lepas dari kekerasan fisik yang selalu ay...
716K 37.4K 36
Zelina anatasya gadis cantik, pintar, baik, sedikit barbar, periang dan berprestasi, namun keluarganya tak pernah melihat itu semua, gadis yang ada n...