Adopted Child

By khaiangkasaa

232K 34.9K 8.4K

Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun d... More

Prolog
01
02
03
04
05
06
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
34.2
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61

07

4.5K 531 72
By khaiangkasaa

Jennie baru saja pulang dari kantornya, biasanya ibu satu anak itu akan langsung di sambut pekikan nyaring putri kecilnya namun kali ini tidak dan hal itu berhasil membuat Jennie celingukan mencari dimana si boss kecil maniak uyyu itu berada

"Babyyy" Jennie sedikit mengeraskan suaranya agar terdengar

"Sayang, where are you"

Di sisi lain Lisa asik terkikik sendirian ditemani Youra dan bibi Dae yang dengan kondisi pasrah, ketika mendengar suara sang mommy Lisa langsung bersembunyi

"Tumben, apa maniak uyyu itu tidur" Monolog Jennie

"Hah haus sekali" Jennie melangkahkan kaki nya ke arah dapur dan begitu sampai disana ia terkejut dengan kondisi Youra dan bibi Dae

"Omg kalian"

"Miss, non" Ucap Youra dan bibi Dae canggung

"Haaaa kalian kenapa penuh dengan tepung ?"

Jennie melotot melihat dua orang yang membantu keseharian nya itu penuh dengan tepung dari atas kepala sampai bawah

"Dorrrrr"

Kekagetan Jennie semakin bertambah ketika melihat Lisa, anak itu lebih parah bahkan bagian wajahnya sangat full oleh tepung. Jennie sampai tak bisa mengenali wajah putrinya itu karena sekarang yang terlihat hanya mata dan bibir saja selebihnya tertutup oleh tepung

"Sayang astaga"

"Kekekekkk, Lili lagi jadi manusia salju mom" Jelas Lisa, Jennie menghela nafasnya ia mengambil air minum dan buru-buru meneguknya

"Karna manusia salju itu putih jadi Lili harus putihkan badan Lili mom, termasuk suster dan bibi. Yeayyy kita berhasil jadi manusia salju"

"Bukan manusia salju tapi jadi kue salju" Ucap Jennie dengan kesal, Lisa malah terkikik sembari menutup mulutnya dan ya itu gemas sekali

"Mommy mau jadi manusia salju ?"

"No no, terimakasih"

"Ini seru loh, iyakan bibi iyakan suster"

"Kalian kenapa tidak menolak ajakan manusia kecil ini" Ucap Jennie kepada Youra dan bibi Dae

"K-kami sudah menolak tapi nona kecil menangis kencang non, jadi ya sebagai jalan keluar kami lebih baik menuruti keinginan nya"

"Baby nakal, ayo kita mandi setelah itu mommy time out"

"No way no wayyy" Rengek Lisa setelah ia mendengar kata time out yang keluar dari mulut mommy nya

"Bi, suster. Maafkan tingkah laku Lili ya, kalian segera lah bersih bersih"

"Tidak apa non, miss" Serentak Youra dan bibi Dae

"Ayo ikut mommy" Jennie menuntun Lisa yang sudah merengek tak karuan itu

Sampai di bathroom Jennie melepas seluruh pakaian nya begitu pun dengan pakaian Lisa, ia membawa Lisa masuk ke dalam cubicle shower lalu membasahi tubuh dirinya dan Lisa

"Baby kenapa nakal sih, engga boleh gitu sayang. Itu perilaku tidak baik"

"But Lili jadi manusia salju mom"

"I know tapi bukan seperti itu caranya" Jawab Jennie sembari membersihkan rambut Lisa dari tepung

"Lili benar"

"Tidak benar, itu salah. Kalau baby mau jadi manusia salju bilang sama mommy, nanti mommy belikan costum manusia salju"

"Itu tidak benar, itu bukan manusia salju"

"Mommy ask you, memangnya membuang bahan bahan makanan seperti itu di benarkan ?" Tanya Jennie dengan nada yang lembut, Lisa seketika terdiam

"Oke tidak benar kan ? Jadi siapa yang salah ?"

"Lili hiks huwaaaaa" Lisa malah menangis

"Mommy's not mad at you but baby harus tetap menjalankan time out karena kenakalan baby sendiri"

Selesai mandi dan berpakaian Lisa benar benar di beri hukuman time out, anak itu kini tengah berdiri di dekat tembok sembari memegang telinga nya

"Only fifteen minutes okay"

"But fifteen minutes lama sekali mommy, i want new zewand" Lisa menunduk

"No honey, just do it"

Lisa hanya bisa pasrah, ia akan berdiri selama lima belas menit lama nya

"Mommy can i-"

"No don't talk to me" Ucap Jennie, Lisa seketika mencebik

Lisa tidak suka jika Jennie sudah menghukumnya dengan cara time out tapi Lisa lebih tidak suka lagi ketika Jennie memberikan hukuman yang lebih parah yaitu tidak di perbolehkan menyusu selama dua jam

Jennie kini sibuk dengan ponselnya sedangkan Lisa sibuk menggoyang goyangkan tubuhnya pelan, ia sudah bosan padahal hukuman nya baru berjalan

"Baru tiga menit"

Menit terus berjalan dan ketika menit masuk ke menit sepuluh Lisa sudah merengek ingin menyudahi hukuman nya namun tentu saja Jennie melarang hal itu, masih tersisa lima menit yang dimana itu sebentar lagi

"Mommy hiks heeempphh" Lisa sudah mengeluarkan air mata nya

"Just five minutes honey"

"All done hiks"

"No, empat menit lagi"

Lisa menutup wajahnya ia terisak, Jennie yang melihat itu menyunggingkan senyuman nya. Jennie sudah tau betul habit putrinya ketika di beri hukuman alias Lisa akan menangis seperti itu demi mendapatkan simpati dari Jennie dan hukuman nya di kurangi

"Oke all done, come here"

"Hiks hwaaaaaa" Lisa menangis kencang sembari menghampiri Jennie

"Baby janji tidak akan mengulangi hal yang sama ?" Tanya Jennie sembari mendudukan Lisa di pangkuan nya

"Yes mommy" Lisa mengangguk sembari mengusap air mata nya

"Oke good girl, you want to apologize to suster and bibi ?"

"Eumm" Lisa mengangguk

"But i want new zewand mommy hiks" Lisa menyingkap baju yang Jennie pakai dan Jennie langsung membantu Lisa

Lisa kini asik meminum sumber nutrisi nya, tangan Lisa sibuk memainkan kalung yang Jennie pakai sedangkan Jennie kembali berkutat dengan ponselnya

Tangan Lisa berpindah ia merayap untuk mengeluarkan dada Jennie yang lain dari dalam bra dan Lisa langsung menyusu dengan cara bergantian ke kiri dan kanan

Jennie membiarkannya saja selagi Lisa tidak membuang buang asi nya alias memuntahkan asi yang ada di dalam mulutnya. Selesai dengan urusan ponselnya Jennie beralih menatap lekat Lisa

"Jangan tidur ini udah jam empat sore baby suka rewel kalau kebangun malam-malam" Ucap Jennie ketika melihat mata Lisa yang berubah sayu

"Sayang"

"Engga tidur" Jawab Lisa, Jennie mengangguk ia mencium puncak kepala Lisa

"Mommy potong poni nya ya ? Udah panjang poni baby udah kena mata" Ucap Jennie setelah ia menyadari poni rambut Lisa sudah panjang

"Ummm" Lisa mengangguk

Selesai Lisa menyusu Jennie mengambil gunting kecil dan kain, ia akan memotong poni Lisa. Jennie menaruh kain tersebut di dada Lisa agar ketika rambut yang jatuh ketika di potong tidak mengenai baju yang Lisa pakai

"Tapi potong sedikit aja mommy"

"Iya sayang mommy rapihin aja, baby merem dulu" Lisa menurut ia memejamkan kedua mata nya dan Jennie langsung bergerak memotong poni Lisa secara hati-hati

"Sedikit mom"

"Iya omg, mommy potong sedikit biar engga nusuk nusuk kena mata baby"

Tak butuh waktu lama Jennie selesai memotong poni Lisa, ia mengangkat kain yang ada di dada Lisa dengan hati hati agar rambutnya tidak berjatuhan

"Coba lihat di kaca" Ucap Jennie, Lisa mengangguk ia berlari menuju meja rias milik Jennie dan melihat pantulan dirinya di cermin

"Sedikit aja kan mommy potong poni nya"

"Um um" Lisa menggoyang goyangkan kepala nya ke kiri dan kanan sehingga membuat poni nya juga ikut bergerak

"Mommy, mau mieee"

"Mie ?"

"Yes yes, mau mie mom mau mie" Lisa melompat lompat

"Ayo turun ke bawah sekalian minta maaf sama bibi sama suster"

"Okay okay"

Sampai di bawah Lisa langsung pergi ke kamar bibi Dae dan suster nya, bocah nakal itu meminta maaf atas kelakuan nya dan tentu saja Lisa langsung di maafkan oleh kedua nya

Sekarang Lisa tengah duduk anteng di kursi nya sembari menunggu Jennie yang tengah merebus mie

"Mommy i wop you"

"Love you too sayang"

Jennie tersenyum, ini yang ia sangat suka dari kepribadian Lisa. Anak itu sering sekali mengatakan bahwa Lisa mencintai dan menyayangi Jennie dan hal itu selalu berhasil membuat hati Jennie menghangat

"Mommy, besok ayo kita jalan jalan mom"

"Jalan jalan kemana sayangku"

"Kemana aja mom, ayo mommy Lili mau jalan jalan"

"Iya iya besok kita jalan jalan"

"Yesss mommy terbaik"

"Gimme kiss" Jennie menyodorkan wajahnya dan Lisa langsung menciumi nya

Hanya butuh tiga menit, mie instan khusus toddler itu pun matang. Selama ini Jennie tidak pernah memberi Lisa mie lain selain mie yang di khususkan untuk toddler karena ia ingin menjaga pencernaan Lisa

"Taraaa mie nya udah jadi" Jennie menaruh mangkuk di depan Lisa beserta garpu

"Yeayyy, ummm harum nyaaa"

"Tiup dulu masih panas"

Lisa menurut ia meniup niup mie yang akan di santap nya, setelah dirasa panasnya berkurang Lisa langsung menyantap nya

"Ummm enakkk"

Lisa dengan lahap memakan mie nya sedangkan Jennie lebih memilih memakan dried vegetables

"Mommy aaaa mau wortel nya" Jennie menyuapi Lisa

Hanya berselang 5 menit saja Lisa menghabiskan mie nya, Jennie terkekeh ketika melihat bibir Lisa yang belepotan karena bumbu mie

"Aduhhh enak banget ya, sampe belepotan gini makan nya" Jennie mengelap bibir Lisa dengan tissue

"Enak mom, uuuu enak seduniaaaa" Lisa menjilat jilat sudut bibirnya

"Gemes" Jennie mencium pipi Lisa

"Mommy ayo kita keluar mom ayo mom"

"Keluar kemana ? Jalan kaki sore ?"

"Yess mommy lesgoww"

"Oke let's gow sayang"

Lisa dan Jennie kini asik berjalan jalan di sekitaran perumahan, beberapa kali Lisa di sapa oleh para tetangga yang tengah melakukan aktivitas seperti jogging sore, jogging bersama anabul dan lain-lain

"Miss Jennie" Sapa seorang wanita paruh baya, Jennie tersenyum sembari menganggukan kepala nya

"Mommy runn mommy runnn" Lisa berlari dengan semangat

"Lili jangan berlari, Lili baru selesai makan"

"U-upsss" Lisa berhenti berlari ia menutup mulutnya

"Mommy dog itu doggg" Lisa menunjuk siberian husky yang sedang diajak jalan sore oleh pemiliknya

"Iya dog"

Lisa berlari kecil menghampiri anjing tersebut dan si pemilik anjing langsung menyapa hangat Lisa karena ia tau kalau Lisa adalah anak Jennie pemilik OA entertainment yang nama nya sudah tidak asing lagi di telinga

"Haiiii"

"Halo"

"Aunty ini nama nya siapa ?" Tanya Lisa

"Axel"

"Ah hai Axelll" Lisa mengelus kepala anjing tersebut

"Mommyyy look mommy"

"Iya sayang" Jennie menghampiri

"Miss Jennie, salam kenal. Aku Dahyun"

"Ah Jennie Kim" Jennie menjabat tangan Dahyun

"Miss Jennie cantik sekali, aku meleleh rasanya"

"Ah terimakasih" Jennie tersenyum malu sedangkan Dahyun menatap binar Jennie

"Anak lucu ini juga cantik sekali" Dahyun memuji Lisa

"Uwww thank you aunty, aunty juga cantik"

"Aww terimakasih" Dahyun berjongkok demi menyamakan tinggi nya dengan Lisa

"Aunty tinggal disini ?"

"Tidak aunty tidak tinggal disini tapi orang tua aunty yang tinggal di sini"

"Oooo begitu ya"

"Iya"

"Ya sudah kalau begitu byebye aunty, Lili mau jalan jalan lagi"

"Byee anak cantik"

Setelah puas jalan jalan Lisa kini duduk di bangku taman bersama Jennie, Lisa asik menggoyang goyangkan kaki nya sembari bernyanyi random

"Mommy thank you" Ucap Lisa begitu saja

"For what ?"

"For anything" Lisa memeluk Jennie, Jennie membalas memeluk Lisa

"Lili sayang mommy sebanyak air di dunia dan sebanyak udara yang Lili hirup mom"

"Aaaaa sayang" Jennie mencebikan bibirnya

"Emmm mommy don't cry mommy" Lisa memegang kedua pipi Jennie

"Mommy terharu sayang"

"But but mommy don't cryyy" Rengek Lisa, Jennie terkekeh sembari mengangguk dengan kedua mata nya yang sudah berkaca kaca

"Cinta nya mommy" Jennie mengangkat Lisa ke pangkuan nya lalu menciumi wajah Lisa dengan penuh sayang

"Mommy promise akan terus bersama Lili ?"

"Yes, mommy promise"

"Yeayyyy sayang mommy"

"Sayang baby juga"

"Muaaahhh" Lisa mencium bibir Jennie

"Uuuu sweet sekali anak mommy ini" Lisa tersenyum lalu memeluk Jennie erat

Puas bermesraan, Lisa akhirnya mengajak pulang ke rumah dan langsung di turuti Jennie karena hari juga sudah semakin larut

"Mommy Lili mau dog"

"Mau dog ? Dog apa sayang ?"

"Yang besarrrr"

"Yang besar ? Coba apa ? Ada banyak loh dog yang besar"

"Chow chow"

"Chow chow ? Kalau engga ada chow chow gimana ?"

"Emm gapapa, itu aja emm samoyed"

"Ya udah nanti besok kita adopt ya"

"Beneran ?"

"Beneran"

Lisa seketika bersorak kegirangan bahkan anak itu sampai menjungkir balikan tubuhnya di atas kasur

"Yakkk omg" Jennie tertawa ketika melihat Lisa jungkir balik, Lisa malah terus menjungkir balikan tubuhnya sembari tertawa hingga

Jdug

Wajah Lisa membentur headboard ranjang dengan sempurna, Lisa seketika terdiam sembari mengusap bagian dagu nya

"Sakit ?" Tanya Jennie

"Sakit mommy eheeee"

"Coba sini mommy liat" Jennie melihat dagu dan bagian dalam mulut Lisa

"Mommy sakitttt" Rengek Lisa

"Uuuu sayang"

"Sakit banget hiks" Lisa menyungkurkan wajahnya membuat Jennie terkikik

"Gapapa kok, kebentur sedikit"

"Tapi ini aaaakkkk sakit banget, hiks sakit nya menjalar sampai sini mom" Lisa menepuk dada kiri nya

"Yaaahhh drama banget" Jennie dengan gemas menciumi kepala Lisa

"Mau di obatin mommy"

"Oke sini mommy obatin pake ciuman"

Mendengar hal itu Lisa langsung mengangkat kepala nya dengan semangat dan mendekatkan dirinya. Jennie langsung mencium dagu Lisa

"Sembuh ?"

"Belum"

"Terus ? Mau mommy cium lagi ?"

"Bukannnn, mau new zewand biar sembuh banget"

"Bisa aja alasan nya"

"Ish buluan buluannn mom"

"Coba bilang dulu ular melingkar di atas pagar, tapi harus cepet"

"Ulal"

"Ular sayang"

"Ulal melingkal ulal"

"Ularrrrr"

"Kenapa susah" Rengek Lisa

"Ayo coba lagi"

"Ish susah ah

"Susah ish mommyyy"

"Ayo baby harus belajar, coba bilang harimau harimau"

"Harimau harimau"

"Tuh itu harimau bisa, coba sekarang ular"

"Ulal, issss tuhkan susah" Lisa mencebik

"U"

"U"

"Lar"

"Lar"

"Ular"

"Ulal"

"Enhh susah mommy aaaaaa susah" Rengek Lisa dengan kesal, Jennie tertawa

"Oke oke, tapi nanti kita belajar lagi ya. Biar baby bisa sebut ular"

"Aniyo aniyooo"

"Ehhhh nakal hem"

"Biarin wleeee" Lisa memeletkan lidahnya

"Oke, engga ada new zeawand"

"Eeeee iya iya, bercanda mom bercanda"

Jennie merebahkan dirinya dengan posisi menyamping dan Lisa langsung memposisikan dirinya siap untuk menyusu

"New zeawand nya di tutup"

"Aaaaaa mommyyyy"

"Kalau mau buka harus sebutin passwordnya"

"Apa passwordnya"

"Ya tebak aja, kalau bener mommy langsung kasih Lili mimi"

"Emmm apa ya, emm mommy cantik"

"Salah"

"Miss Jennie khuby jane yang cantik sedunia"

"No no"

"Ish apa dong"

"Ya gak tau, tebak aja"

"Owww Jennie khuby jane anak gigi"

"Salah, jauh banget" Jennie tertawa sedangkan Lisa cemberut

"Apa dong ? Masa passwordnya Lili cantik"

"Mendekati"

"Eh ? Emmm apa ya ? Lili suka wall-e"

"Bukannn"

"Lili poni ?" Tebak Lisa, Jennie menggelengkan kepala nya

"Aishhh susahhhh"

"Mimi punya Lili"

"Salah salah salah"

"Uyyu new zewand uyyu ter enak sedunia"

"Salah"

"Ish mommy nih, mommy bohong ya sebenarnya tadi jawaban Lili udah ada yang benar tapi mommy salahin"

"Engga, emang salah semua. Ayo dong tebak"

"Ish susahhh"

"Mommy kasih clue, Lalisa si titik titik titik"

"Lalisa si maniak uyyu" Ucap Lisa, Jennie langsung menyingkap baju nya dan menyodorkan dada nya. Lisa seketika mendelik sensi ke arah Jennie

"Apa ? Kan emang bener kalau Lili maniak uyyu" Jennie tertawa nikmat, Lisa menatap malas Jennie

"Dasar khuby jane"

"Yaaahhhh bayi ini" Jennie dengan gemas mencubit pipi Lisa

"Mommy diam, Lili mau uyyu dengan khidmat" Ucap Lisa yang tentu saja membuat Jennie langsung terbahak bahak tak karuan

"Ya ya terserah boss kecil aja lah"

Lisa benar benar menikmati susu nya, anak itu fokus sekali menelan tiap tetes asi yang keluar dengan deras bahkan Lisa sampai mengambil nafas berkali kali dengan serius karena ia terlalu fokus menghisap sampai nafasnya terasa sesak karena lupa mengambil oksigen

"Kenapa kaya takut keabisan gitu sih ?" Tanya Jennie, Lisa mengacungkan telunjuk mini nya dengan maksud menyuruh Jennie diam tak berbicara

"Santai aja sayang, baby sampe engap kaya gitu" Jennie menepuk nepuk pelan paha Lisa

"Emmmm"

"Hahhh oke oke terserah"

Lama menyusu Lisa malah terlelap, Jennie menghela nafasnya semoga nanti malam ketika terbangun Lisa tidak rewel dan tidak mengajak dirinya untuk begadang

.

Jennie baru selesai melakukan night routine skincare nya ketika jam dinding sudah menunjukan pukul sepuluh malam karena sehabis makan malam Jennie di sibukan oleh pekerjaan nya dan sekarang waktu nya Jennie untuk tidur. Lisa sendiri masih terlelap sejak tadi sore dan Jennie berharap boss kecilnya itu terus tidur dan bangun esok pagi

Naik ke atas bed dengan perlahan Jennie memposisikan dirinya dengan baik dan benar agar ia bisa tidur nyenyak, ketika kantuk sudah menyerang tanpa sadar Jennie pun perlahan memejamkan kedua mata kucingnya

4 hours later

Jennie di bangunkan oleh rengekan Lisa, Jennie dengan kedua mata nya yang masih rapat itu berusaha untuk dibuka lebar lebar

"Why sayang ?"

"Pee"

"Mau pee ?" Tanya Jennie, Lisa mengangguk. Jennie pun bangun ia lalu menggendong Lisa dan membawa nya ke bathroom, Lisa duduk di closet dan menuntaskan rasa ingin pee nya

"Done mommy" Jennie membilas Lisa dan memflush toilet ia cuci tangan sebentar lalu menggendong Lisa kembali

"Mommy hiks" Lisa mengucek mata nya, Jennie buru buru menahan nya agar tidak berakhir mata Lisa menjadi merah

"Mommy"

"Ssshhttt" Jennie membuka kancing piyama nya dan mengeluarkan dada kanan nya

"Nooo mommy" Lisa malah menangis

"Mau yang kiri ?" Tanya Jennie, Lisa menggelengkan kepala nya

"Then baby mau apa ?"

"Gendong hiks mimi"

"Alright sebentar" Jennie beranjak dari kasur untuk mengambil gendongan

Lisa kini di gendong oleh Jennie memakai gendongan sembari menyusu, kedua mata Lisa juga perlahan kembali mengantuk. Jennie menggerakan tubuhnya pelan untuk menimang nimang Lisa agar Lisa semakin cepat terlelap kembali

"My sweetie" Jennie mendaratkan sebuah kecupan di dahi berponi Lisa

Jennie sesekali menguap karena jujur saja dirinya juga mengantuk namun Jennie tidak akan bisa terlelap dengan nyenyak yang ada ia akan di ganggu oleh rengekan bahkan tangisan yang keluar dari mulut Lisa jika Lisa masih belum terlelap kembali

"Eheeee"

"Sshhtttt sayang" Jennie menepuk nepuk butt Lisa pelan

"Eheee my"

"Iya sayang" Jennie terus menggerakan tubuhnya mengayun ayun Lisa pelan sembari bernyanyi

Selang kurang lebih sepuluh menit Lisa melepaskan begitu saja hisapannya dan posisi wajahnya mendongkak. Jennie melepaskan gendongan secara perlahan dan barulah ia menidurkan Lisa di kasur dengan perlahan juga

Mengantisipasi Lisa takut kembali bangun, Jennie dengan gerak cepat menyumpal mulut Lisa dengan pacifiernya. Di rasa sudah aman seratus persen barulah Jennie melanjutkan tidurnya

Tapi dugaan Jennie salah besar, ia yang mengira Lisa tidak akan bangun karena mulutnya sudah tersumpal pacifier tapi ternyata hal itu tidak berlaku sama sekali dan hasilnya mau tidak mau Jennie kembali terjaga

"Ssshhhttt sayang, ini mimi sayangku"

Lisa malah menangis lirih diambang kesadaran nya yang setengah sadar setengah tidak karena Lisa masih memejamkan mata nya namun mulutnya terus mengeluarkan isak tangis

"Mommy's here baby, mommy's here" Jennie mengecup ngecup Lisa memberikan sinyal bahwa dirinya ada di sisi Lisa

"Uuuu sayang, mommy disini sayang" Jennie memeluk Lisa demi memberikan sebuah kenyamanan

"Open your eyes, mommy disini"

"Mommy hiks mommy"

"Yaaa i'm here" Jennie mencium pipi Lisa lama

Lisa perlahan menghentikan tangisnya, anak itu menyembunyikan wajahnya di dada Jennie dan kembali melanjutkan mimpi nya

"Tidur nyenyak sayang please"

"Mommy mengantuk, mommy juga mau tidur"

Baiklah sepertinya sekarang waktu nya sudah tepat bagi Jennie untuk masuk ke alam mimpi nya kembali, Lisa sepertinya tidak akan terbangun lagi karena anak itu sudah terlelap dengan posisi menempel sekali di tubuh Jennie

•••

👶

Continue Reading

You'll Also Like

82.9K 7.3K 37
"Yang mereka lihat bukanlah aku yang sesungguhnya" ~ Lalisa "Kurasa ayah benar......." "Aku ingin mereka bahagia"
453K 8.4K 13
Shut, diem-diem aja ya. Frontal & 18/21+ area. Homophobic, sensitif harshwords DNI.
382K 41.5K 68
Daily life seorang Lalisa atau yang sering disebut Lala atau adek oleh mommy, daddy dan ketiga kakak perempuan nya. ー start : september 2023 end :...
2K 116 6
"Seperti mimpi di siang bolong, sungguh ini mengejutkanku" "Ya bagai mana bisa kita menerima ini semua, terlebih menikah!" "Bagai mana bisa appa dan...