Adopted Child

Autorstwa khaiangkasaa

240K 36K 8.8K

Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun d... Więcej

Prolog
01
02
03
04
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
34.2
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63

05

5.5K 570 102
Autorstwa khaiangkasaa

Ketika anak rewel itu adalah hal paling biasa bagi para wanita yang sudah menjadi seorang ibu, termasuk Jennie. Iya, Jennie sekarang tengah di serang mood cranky Lisa

Entah apa penyebab utama nya, tapi yang pasti sejak bangun tidur mood Lisa sudah sulit untuk diajak bekerja sama. Beberapa kali Lisa sudah menangis bahkan melempar mainan nya dengan alasan rusak, jelek bahkan hal-hal tak masuk akal sekalipun namun Jennie dengan sabar berusaha menghadapi mood amburadul itu

Salah besar jika Jennie malah mengambil langkah sama sama kesal yang ada Lisa akan menang dua kali lipat dan Jennie akan semakin sakit kepala. Maka dari itu untuk mendapat mode aman, Jennie berusaha mendorong jauh rasa kesal dan emosi nya

"Oke, mending sekarang baby bilang apa yang baby mau" Tanya Jennie kepada Lisa yang tengah sibuk marah-marah dan menangis itu

"Mainan nya hiks jelek, Lili mau yang baru"

"Oke mau yang baru, kalau begitu ayo ke toko mainan"

"Perasaan kesal baby tidak akan selesai kalau baby mau nya cuma begitu"

"There's no way buat pergi ke toko mainan"

"Nope, baby salah. Ada jalan untuk pergi ke toko mainan"

"Jangan mempersulit hal mudah sayang"

Lisa melempar boneka nya ia menyungkur begitu saja di lantai dengan suara tangisnya yang masih tetap berada di skala tengah tengah alias tidak terlalu kencang dan tidak terlalu pelan juga. Ya lumayan bisa membuat telinga menjadi pengang jika terlalu lama mendengarnya

"Babyyyy, what's wrong sayang"

"Apa mommy punya salah ?" Jennie menghampiri Lisa, ia menggendong Lisa

"No hiks hiks heempphhh" Lisa mengelap ingusnya sendiri

"Oke then ? Apa yang membuat baby kesal hem ?" Lisa menggelengkan kepala nya

"Hiks i don't know mommy but"

"But ?"

"But it feels like i'm really upset hiks" Lisa menyungkurkan wajahnya di bahu Jennie disertai tangisan

"Alright, you want new zeawand ?" Tawar Jennie, Lisa mengangguk. Jennie menyingkap tshirt nya dan memberikan dada kiri nya

"Emmmm hiks"

Jennie diam saja tak bersuara, Jennie membiarkan Lisa bergelut dengan isi pikiran nya sendiri. Apakah setelah menyusu nanti mood Lisa akan baik atau mungkin masih dalam mode kapal pecahnya

Lisa sibuk mencengkram ujung tshirt yang Jennie pakai, kedua mata bulat berwarna amber itu fokus menatap ke satu arah yaitu arah lampu yang ada di nakas sebelah tempat tidur

Meski kedua mata nya fokus menatap ke satu arah tapi tidak di pungkiri jika hisapan Lisa juga tak kalah fokusnya bahkan sampai terdengar decakan kencang

"I love you" Jennie bersuara pelan, ia mengecup puncak kepala Lisa dan mengelus punggung Lisa

20 minutes later

Lisa melepaskan hisapan nya lalu menyenderkan kepala nya, Jennie hendak membenarkan pakaian nya namun Lisa menahan nya

"Uyyu nya netes sayang, mommy tutup pake bra ya"

"Enggaaaa"

"Ya udah baby mimi lagi"

"Mommy tidur" Jennie menurut ia merebahkan dirinya dan Lisa tengkurap di atas tubuh Jennie dan melanjutkan menyusu nya

"Eheeeee"

"Apa sayang"

"Udah" Lisa kembali melepaskan hisapan nya

"Mommy mau ice cream"

"Ice cream ? Let's go kita ambil ice cream" Lisa berlari duluan keluar dari kamar di susul oleh Jennie

Sampai di dapur Jennie mengambil dua ice cream dengan rasa yang berbeda dari kulkas

"Buat baby satu mommy satu"

"Emm engga engga, dua aja"

"Satu dulu sayang"

"Enhhh noooooo" Rengek Lisa

"Ya udah okay okay"

"Dua mommy"

"Iya ini dua sayang" Jennie membuka dua ice cream tersebut

Lisa kini sibuk menjilati ice cream yang ada di tangan kanan kiri nya, bahkan sampai mulutnya belepotan oleh lelehan ice cream

"Mommy minta"

"Ini tapi sedikit aja" Lisa memberikan ice cream vanilla nya, Jennie menggigitnya sedikit

"Baby belepotan ih kaya monster"

"Enggaaaa mommy ishhh"

"Eh iya iya engga sayang"

Lisa menghabiskan dua ice cream nya, setelah habis Lisa menaruh stick bekas ice cream nya di meja

"Mommy lagi"

"Engga sayang, udah ya" Jennie mengelap bibir Lisa dengan tissue

"Lagiiii" Ucap Lisa sembari menjilat sudut bibirnya

"Nanti baby batuk kalau terlalu banyak makan ice cream"

"Enhhh satu lagi"

"Sayang"

"Satu lagi mommy, eheeee"

"Engga, baby mau chips gak ?"

"Engga, ice cream mommyyy"

"Yang lain aja sayang, yang lain ya ? Kalau yang lain mommy kasih tapi kalau ice cream no no"

"Ice creammm"

"Engga sayang, udah ya. Baby udah makan dua ice cream"

"Aaaaaaa mommy pwease"

"Mimi lagi yuk, mau gak ?" Lisa menggelengkan kepala nya

"Mommyyy" Lisa mendudukan dirinya di karpet bulu sembari menendang nendang udara

"Tidur siang yuk"

"Engga ish"

"Ya udah baby mau apa ? Tapi selain ice cream" Lisa terdiam sebentar memikirkan apa yang diinginkan nya

"Pinjam ipad mommy, Lili mau nonton youtube mommy"

"Oke tunggu sebentar"

"Tapi sama suster aja"

"Sama suster nonton youtube nya ?"

"Iya" Jennie mengangguk mengiyakan

Setelah diberi ipad oleh Jennie, kini Lisa sibuk menonton animasi dengan Youra dari youtube. Beberapa kali Lisa ikut bernyanyi ketika animasi babybus itu mengeluarkan lagu nya

"Suster"

"Ya baby"

"Tolong pegang ini" Lisa menyuruh Youra memegang ipad milik Jennie dan setelah di pegang oleh Youra, Lisa turun dari sofa ia lalu menggoyangkan tubuhnya mengikuti alunan musik

Youra dan Jennie yang melihat Lisa berjoget seketika tersenyum karena Lisa yang begitu menggemaskan

"Baby ikut les menari mau sayang ?" Tanya Jennie

"Nanti aja" Lisa menjawab sembari terus berjoget ria

Selang 10 menit, Lisa berhenti menggerakan tubuhnya ia mempause tontonan nya dan beralih kepada Jennie

"Mommy" Lisa merentangkan kedua tangan nya

"Apa hem ? Gendong ?" Lisa mengangguk

"Baby berat" Ucap Jennie setelah menggendong Lisa

"Engga" Jawab Lisa dengan kesal

"Berat tau"

"Enggaaaaaa"

"Baby mbul, liat nih pipi nya kaya mandu"

"Mommy mandu, bukan Lili" Lisa menutup bibir Jennie dengan telapak tangan nya agar Jennie tidak bersuara lagi

"Baby mandu" Ucap Jennie kembali setelah ia menjauhkan telapak tangan Lisa dari bibirnya

Lisa mencebik dan detik berikutnya menangis, Jennie terkekeh lalu menarik kedua sudut bibirnya ke bawah

"Bercanda sayang"

"Mommy nakal hwaaaaaa"

"Iya maaf maaf sayang, mommy bercanda"

"Engga sukaaa"

"Iya oke oke, minta maaf ya minta maaf"

Jennie kira tangis Lisa akan berhenti setelah dirinya meminta maaf namun ternyata salah besar, Lisa terus menangis dan meracau dengan kesal. Alhasil Jennie pun membawa Lisa ke kamar

"Mimi lagi" Titah Jennie dan beruntungnya Lisa tidak menolak

Tangan kanan Lisa sibuk memainkan nipple kiri Jennie dan Jennie membiarkan nya saja selagi Lisa tidak menarik narik nipple nya

"Maaf ya, maafin mommy"

"Eheeeee"

"Aaaa okay okay, mommy engga akan ganggu"

Lama kelamaan kedua mata Lisa berubah menjadi sayu menandakan anak itu sudah mengantuk berat. Jennie terus menepuk nepuk butt Lisa pelan

"Cayangnya mommy, cayanggg" Jennie dengan gemas mencium cium dahi Lisa

"Anak Jennie ruby jane cantik sekali"

"Tapi maniak uyyu" Sambung Jennie di akhir kalimat dan tentu saja dengan nada suara yang pelan karena takut Lisa mendengarnya

Lisa kini sudah terlelap namun mulutnya masih stay tak mau melepas sedikit pun dan Jennie membiarkan nya saja dulu. Nanti setelah beberapa menit Jennie akan mencoba melepaskan pagutan Lisa dari dada nya

"Lucu banget lucu bangettt" Jennie gemas sendiri melihat wajah Lisa yang gemas berkali kali lipat ketika terlelap

Terkadang Jennie tidak menyangka bahwa alur hidupnya akan seperti ini alias Jennie memiliki anak dari hasil adopsi, tapi Jennie sangat berterimakasih kepada tuhan karena telah mempertemukan dirinya dengan seorang bayi gemas yang kini tumbuh kembang dengan sempurna menjadi anak yang sangat cantik dan tentu saja Jennie mencintai dan menyayangi nya dengan sepenuh hati

10 minutes later

Jennie perlahan melepaskan pagutan Lisa pada dada nya, Jennie berhasil namun Lisa masih reflek menggerakan mulutnya

"Sshhhttt sebentar ya mommy ambil giraffe punya baby" Jennie perlahan beranjak untuk mengambil pacifier milik Lisa

Mengambil benda kesayangan Lisa, Jennie kembali ke kamar. Jennie menyumpal lembut bibir tebal Lisa dengan pacifier berwarna tosca tersebut dan menyelipkan boneka nya di sela sela tangan Lisa

Merasa aman dan Lisa tidak akan terbangun Jennie memilih untuk makan siang karena perutnya terasa lapar mungkin hal itu juga di sebabkan karena Lisa yang sudah menguras asi nya

"Bibi"

"Ya non"

"Bi, nanti menu makan malam Jennie ingin grilled chicken ya bi"

"Siap non Jennie, ada lagi request menu yang lain ?"

"Untuk dessertnya buat pudding coklat aja bi"

"Baik"

"Oh iya bibi sudah makan ?"

"Sudah non"

"Youra sudah makan belum ?"

"Sudah tadi barengan bersama bibi" Jennie mengangguk

"Bi, stock isi kulkas apa masih banyak ?" Tanya Jennie sembari memulai makan siangnya

"Sisa sedikit lagi non"

"Jennie mau minta tolong aja deh bi, berhubung bibi juga tau bahan bulanan yang sering Jennie beli. Jennie minta tolong bibi sama Youra tolong pergi ke supermarket buat belanja bulanan"

"Boleh non, mau kapan ?"

"Sekarang ?"

"Boleh"

"Nanti Jennie transfer uang belanja nya ke Youra ya bi" Bibi Dae mengangguk paham

"Oh iya pesen taxi aja bi"

"Iya non, kalau begitu bibi pamit belanja dulu"

"Hati-hati ya bi, kalau ada kekurangan telfon Jennie"

"Iya non"

Jennie makan siang dengan tenang dan penuh kenikmatan bahkan ibu satu anak itu sampai menambah porsi makan nya karena saking enaknya masakan bibi Dae

"Haahh omg enak banget" Jennie menepuk nepuk perutnya yang kini sudah kenyang karena diisi makanan, Jennie lalu merogoh saku nya mengeluarkan ponsel dan mentransfer sejumlah uang ke rekening milik Youra

Ting tong

Mendengar bel berbunyi Jennie pun beranjak untuk membuka kan pintu. Ketika pintu dibuka Jennie seketika mengembangkan senyumnya karena yang bertamu adalah Hee ae yaitu sang mommy

"Mommm i miss you" Jennie memeluk sang mommy

"I miss you too sayang, makanya kamu main ke rumah. Please deh Seoul ke Busan itu engga sejauh itu, masa harus mommy terus yang samperin kamu"

"Ya lagian mommy ngapain pindah ke Busan"

"Tsk, kan sementara mommy lagi urusin bisnis bareng daddy disana. Kamu lah main ke Busan"

"Hehe Jennie sibuk mom"

"Sibuk terus kerjaan nya. By the way mana cucu mommy ? Mommy kangen nih sama si mbul"

"Tidur"

"Hahhh mommy harus tahan kerinduan lagi dong, baru banget tidurnya ?"

"Iya, boss kecil lagi rewel banget. Nangis terus"

"Kenapa ?"

"Gak tau, tapi ya wajar namanya juga anak-anak kan mom"

"Iya, dulu juga kamu kaya gitu kok"

"By the way mommy itu bawa apa ?" Tanya Jennie melihat paperbag berukuran cukup besar yang dibawa Hee ae

"Buat cucu mommy"

"Buat Jennie mana ?"

"Engga ada, udah sana ambilin mommy minum"

"Fine, mau minum apa nih nyonya Kim yang terhormat ?"

"Apa aja, asal pake emas"

"Mommm"

"Hahaha bercanda, apa aja deh terserah"

"Baik mohon di tunggu sebentar nyonya Kim" Ucap Jennie formal

"Yak dasar" Hee ae tertawa melihat kelakuan putri nya itu

Tak lama Jennie membawa makanan dan minuman lalu menyimpan nya di meja di depan Hee ae

"Agency kamu gimana ?"

"Baik baik aja kok, Jennie lagi siapin girl group buat debut"

"Bagus deh"

"Mommy gimana ?"

"Ya gitu lah mommy sibuk nerima uang sana sini"

"Tsk, kali kali kasih dong buat anaknya"

"Engga mau, mommy mau kasih buat Lili aja" Jawab Hee ae, Jennie seketika melotot dan menganga

"Dasar si paling sayang cucu"

"Iya lah"

Jennie terus berbincang dengan sang mommy membicarakan perihal bisnis masing-masing maupun kompetitor yang mulai muncul di luaran sana

15:27

Lisa bangun dari tidurnya ia melirik ke kiri dan ke kanan mencari Jennie namun yang ia dapatkan hanya kamar yang hening

"Mommy" Lisa memanggil Jennie

"Mommyyyy" Lisa turun dari bed sembari memeluk boneka pacifiernya

"Mommy" Lisa pergi ke bathroom ia membuka pintu bathroom namun kosong, tak mendapati sang mommy Lisa beralih ke walk in closet namun Jennie juga tak ada disana

"Mommy hiks"

Lisa terus mencari Jennie namun ia lagi-lagi tak mendapati sang mommy di ruangan ruangan yang ia masuki

"Hwaaaaa mommyyy" Teriak Lisa

Jennie yang fokus mengobrol seketika berhenti dan berlari secepat kilat ketika mendengar tangisan Lisa

"Mommy hwaaaaa mommyyyy"

"Iya iya sayang mommy disini" Jennie berlari menaiki satu persatu anak tangga di rumahnya

"Mommyyyy"

"Iya cintakuuu" Jennie semakin mempercepat langkah kaki nya dan ketika sampai di lantai dua Jennie mendapati Lisa tengah berdiri di dekat ruangan home office

"Mommyy hiks heempphh mommyyy" Lisa merentangkan kedua tangan nya, Jennie langsung menggendong nya

"Ada gigi dibawah sayang" Lisa diam saja tak menjawab

"Halo gigi" Ucap Jennie dengan baby voice nya

"Haiiiii, sayangkuuuu. Sini sini sama gigi" Hee ae merentangkan kedua tangan nya, Lisa menggelengkan kepala nya tak mau

"Gigi kangen sama baby loh, gigi sedih nih"

"Tuh gigi sedih katanya, gigi pengen gendong Lili"

"Enggaaaaa" Lisa mengencangkan tangisnya

"Uuuu iya iya engga" Ucap Hee ae

"Mommy"

"Iya sayang"

"Mau mam mommy mau mam"

"Baby diem sama gigi dulu, mommy mau ambil makan"

"Nooo hiks ikuttt"

"Ya udah ayo, tapi baby jalan ya ?"

"Umm" Jennie menurunkan Lisa dari gendongan nya lalu menuntun nya membawa Lisa ke dapur

Sampai di dapur Lisa langsung membuka cabinet snack dan mengambil satu chiki

"Mommy mau ini"

"Iyaa, baby mau ya makan sayur" Lisa mengangguk

"Ayo" Jennie kembali membawa Lisa ke living room, sampai disana Lisa duduk di sebelah Jennie

"Aaaa mommy"

"Berdoa dulu" Ucap Jennie, Lisa mengangguk ia lalu memejamkan matanya sebentar untuk berdoa

"Ameen" Ucap Lisa ketika ia selesai berdoa, Jennie mulai menyuapi Lisa

"Sayur mom"

"Iya ini sayurnya"

"Eh cucu gigi udah bisa sebut huruf R ?"

"Iya sekarang udah bisa mom, udah dari seminggu yang lalu" Jawab Jennie

"Akhirnya ya sayang, tapi bentar itu pelipisnya kaya bekas luka kenapa ?" Tanya Hee ae

"Jatuh dari sofa kena meja sampe sobek, ini keliatan sisa nya ya ? Padahal Jennie sering olesin salep biar bekas luka nya pudar seratus persen tapi mungkin karena baru semingguan jadi masih tetep ada"

"Ya ampun"

"Mommy enggaaaa"

"Eh kok engga, tadi kan baby mau makan sayur"

"Engga"

"Harus mau makan sayur, biar pencernaan nya sehat"

"Emmm engga mommy"

"Sayang, nanti sayurnya nangis loh kalau engga dimakan. Mau ya, ayo aaaa lagi" Lisa kembali menerima suapan dari Jennie

"Enak kan, sayurnya enak loh. Gigi ngeliatin tuh, gigi ngiler liat baby makan"

"Kalau baby gak mau buat gigi aja" Ucap Hee ae

"Emmm no no, puna Lili" Ucap Lisa sembari mengunyah

Meski awalnya menolak namun pada akhirnya Lisa makan dengan lahap, Hee ae sampai menggelengkan kepala nya sembari tersenyum gemas melihat Lisa yang makan dengan lahap sekali

"Mommy aaaaa"

"Dua suap lagi"

"Gigi itu apa ?" Tanya Lisa

"Cieee penasaran ya, kalau pengen tau baby harus mau di pangku sama gigi terus mau di cium sama gigi"

"Engga"

"Baby kok sombong sih, kan udah lama engga ketemu sama gigi sayang masa baby engga kangen gigi"

"Lili kangen pop pop"

"Engga kangen gigi ?"

"Engga"

"Gigi nangis nih"

"Kekekekk tapi bohong, Lili kangen gigi tapi sebentar ya Lili abisin mam duyu"

"Iya mbul"

"Emmmm engga mbul" Rengek Lisa, Jennie langsung memberi kode kepada Hee ae agar tak menyebut Lisa gembul

"Eeee iya sayang, engga gembul"

"Mommy aaaaa satu suap agiiii mommmm"

"Wiiiuu pesawat makanan datang"

"Aummm"

"Horeeee abisss pinter sayang" Jennie mencium pipi Lisa

Selesai makan Lisa beralih duduk di pangkuan Hee ae, ia membuka paperbag yang dibawa neneknya dan ternyata itu sebuah mainan

"Wall-e, aaaaaa thank you gigi thank youuuuuuu" Lisa menatap mainan baru nya dengan berbinar, Hee ae tersenyum senang karena ia berhasil membuat cucu nya itu kesenangan

"Mommy look wall-e"

"Iya sayang, wall-e kesukaan baby"

"Gigi thank youuu, muaahhh" Lisa mencium pipi neneknya

"Baby suka ?"

"Pasti lah mom, wall-e itu film favoritnya ya kalau dikasih mainan nya pasti suka" Ucap Jennie

"Yess jadi koleksi wall-e punya Lili nambah lagiiiii, yeay yeay yeay"

"Ah nyonya besar" Sapa bibi Dae yang datang bersama Youra membawa belanja bulanan yang sangat banyak

"Bi" Sapa Hee ae balik dengan senyuman

"Suster sama bibi abis darimana ?"

"Belanja bulanan"

"Ke super market ?" Tanya Lisa, bibi Dae dan Youra mengangguk

"Enhhh Lili mau ikutttt"

"Nanti baby sama mommy ke supermarket, bibi sama suster belanja bulanan buat masakan bukan belanja cemilan"

"Tapi mommy promise ?"

"Iya mommy promise"

"Ya sudah bibi permisi non, nyonya" Jennie dan Hee ae mengangguk

"Ish tapi mommy suka bohong" Ucap Lisa

"Kapan mommy bohong ? Engga tuh"

"Suka bohong ?" Tanya Hee ae

"Iya gigi, Jennie khuby jane suka bohong" Jawab Lisa yang sontak membuat Hee ae tertawa

"Ruby jane ya tolong bukan khuby"

"Biarin"

"By the way babyyy kapan mommy berbohong"

"Waktu itu, katanya mommy mau ajak Lili ke super market beli ice cream yang banyak tapi engga jadi"

"Y-ya itu ice cream nya kosong katanya jadi engga jadi"

"Bohong, mana ada di super maret ice cream nya kosong. Lagi pun kalau habis pasti langsung di isi lagi tuh di freezer nya, huuu mommy nih cari alasan nya engga masuk akal"

"Hahahaha" Hee ae tertawa terbahak bahak sedangkan Jennie kini menampilkan ekspresi masam nya karena kesal di tertawakan sang mommy

"Anakmu pintar, benar kata Lili lain kali cari alasan yang masuk akal"

"Lili emang anak kecil tapi Lili pintar"

"Iya sayang cucu gigi ini pintar sekali" Hee ae memberikan ciuman di pipi chubby Lisa

"Iya oke oke mommy minta maaf ya sayang"

"Ayo ke super market sekarang mommy" Rengek Lisa

"Nanti aja mommy males"

Jawaban yang keluar dari mulut Jennie sukses membuat Lisa menangis dan yah anak itu masih dalam mode rewelnya jadi wajar saja jika ucapan atau suatu hal yang tidak sesuai dengan dirinya akan langsung menyebabkan tangisan

"Mimi aja yuk, mau new zeawand gak ?"

"No wayyyyy"

"Jennn"

"Huh iya iya mommm" Jennie menghela nafasnya, ia beranjak dari living room untuk mengambil kunci mobilnya

Berakhirlah Jennie, Lisa dan Hee ae terdampar di supermarket, Lisa asik duduk di satu trolley belanja sedangkan trolley lain di isi oleh cemilan pilihan Lisa dan tak lupa juga ice cream yang lumayan banyak alias total Lisa mengambil dua puluh ice cream dengan rasa yang berbeda beda

"Udah ?" Tanya Jennie

"Yes mommy, tencu mommy muaaahhhhh"

"Sama sama sayang, udah ya nangisnya cintaku ?" Lisa mengangguk

Baru saja deal untuk berhenti menangis barusan, setelah membayar seluruh makanan dan hendak pulang Lisa kembali menangis bahkan sangat kencang dan alasan Lisa menangis karena ulah Jennie, ketika duduk di carseat nya secara tidak sengaja paha gembil Lisa terjepit oleh harness buckle yang akan Jennie pasang

"Ah kamu ini gimana sih" Hee ae berdecak kesal kepada Jennie

"Ssshhh maaf maaf sayang, mommy engga sengaja" Jennie mengelus paha Lisa

"Sakit hiks hwaaaaa"

Mau tidak mau Hee ae yang mengambil alih menyetir sedangkan Jennie kini sibuk menyusui dan menenangkan Lisa yang duduk dipangkuan nya

"Maaf sayang maaf" Jennie semakin merasa bersalah ketika melihat paha Lisa yang memerah

"Eheeeee"

"Sshhttt sayang sayang" Jennie menciumi Lisa

"Maaf ya, pasti sakit banget" Jennie menatap sendu Lisa

Selang beberapa menit menangis Lisa akhirnya diam juga, anak itu kini sibuk memakan honey butter chips dan sudah berpindah ke carseat nya. Jennie memilih diam tidak mengganggu Lisa yang asik dengan snack nya karena ia takut membuat Lisa kembali menangis

Sudah cukup telinga nya mendengar tangisan putri kecilnya itu hari ini, Lisa yang rewel adalah Lisa yang serba salah dan cengeng

Hal itu terkadang membuat Jennie pusing bukan main dan terkadang membuat Jennie sedikit jengkel namun jika Jennie meluapkan ke jengkelan nya pun tidak akan berarti sama sekali karena Lisa itu masih kecil dan ya dia tidak akan mengerti secepat kilat seperti orang dewasa di tambah mood anak kecil memang sulit untuk di tebak dan terkadang sulit dikendalikan

Namun beruntungnya Jennie adalah penganut peran orang tua sangat penting membantu mengatur pola mood sang anak dan bukan malah ikut berantakan ketika mood anak sendiri juga sedang tidak baik-baik saja jadi bisa dipastikan ibu satu anak itu akan berusaha melakukan yang terbaik bukan malah memperburuk keadaan

•••

👶

Czytaj Dalej

To Też Polubisz

80.7K 7.8K 23
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
2.1K 149 8
Kehidupan keluarga Taehyung, Jennie, dan kedua anaknya.
1.4M 81.3K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi 🔞🔞 Homophobic? Nagajusey...
1K 78 32
walaupun jauh dari keluarga tapi kekuatan cinta dalam keluarga tidak ada yang menandinginya