My Idol, My Ahjussi

Por Evalouve_13

145 50 0

Cinta Dewi Anjani, seorang gadis biasa pecinta drama Korea yang ingin sekali tinggal di negeri ginseng itu. S... Más

1. First Meet
2. Serendipity Girl
4. The Lucky One
5. Korea, I'm Coming!
6. Gadis Ceroboh vs Ahjussi
7. VIP Fans?
8. Hari Ke Tiga di Korea
9. Gadis Spesial
10. Beautiful Night
11. Insiden
12. Tetap Tinggal
13. Meminta Ijin
14. Tentang Cinta dan Ae Ra
15. Ijin Dari Ayah

3. Shining Boys Concert

20 6 0
Por Evalouve_13

Cinta pov*

Aku melihat kesana kemari. Hampir semua orang memakai kaos warna biru. Entah itu biru muda atau biru tua. Kak Hani, kakak sepupuku yang sangat menggilai Shining boys itu bilang warna biru adalah warna ciri khas dari Shining boys. Lalu aku melihat kaos yang kukenakan, pantas saja kak Hani memilih kaos biru muda ini untuk ku pakai. Ya, meskipun tak ada tulisan Shining boys atau simbol SB di kaosku.

Kak Hani tampak sedang mengobrol dengan beberapa orang di sisi kanan. Tempat ini berisik sekali, dan aku tak paham apa yang mereka bicarakan.

"Hai, boleh tahu kamu BE dari kota mana?"

Aku menoleh ke kiri. Seorang perempuan berkacamata bulat dan berambut abu-abu sebahu menatapku. Awalnya aku pikir mungkin dia bicara dengan orang lain, tapi melihatnya yang tersenyum padaku membuatku yakin dia sedang bicara padaku.

"Bi?", tanyaku bingung.

"Iya. Kamu Blue Elf dari kota mana?"

"Ah, BE?".

Ya, aku baru ingat. Kak Hani sering menyebut itu. BE atau Blue Elf adalah sebutan untuk para penggemar Shining boys. Para kpopers biasa menyebut perkumpulan penggemar sebagai fandom. Begitulah yang pernah kak Hani bilang, entah kenapa aku ingat meskipun tak menyukai kpop.

"Aku dekat sini aja kok. Paling nggak ada setengah jam sampai."

"Owh...." Dia mengangguk-angguk, kemudian mengulurkan tangan. "Kenalin, aku Ayu dari Semarang. Temen satu grupnya Hani."

Aku menjabat tangannya. "Aku Cinta."

"Kamu line berapa?"

Aku melongo lagi, "Line?"

"Aku line 94. Tapi tahun ini belum genap 26 sih. Hehe."

Owh, maksudnya tahun kelahiran gitu? Owalah, aku baru ngerti. "Aku Line 98 kak"

"Wah, aku panggil dedek BE kalau gitu."

Aku tersenyum kaku sambil mengangguk. Kemudian dia mengambil ponsel dan mengajakku berfoto selfie.

"Boleh ku upload ke medsos nggak?"

"Boleh, kak."

"Ntar aku tag ya. Coba ketik nama akun kamu, ntar aku follow."

Aku mengambil ponsel kak Ayu, lalu mulai mengetik nama akun medsosku.

Tiba-tiba kejadian dua tahun lalu muncul dalam ingatanku. Aku bertemu Kim Ae Ra pertama kali di sekitar gedung ini. Lalu kami berkenalan dan saling mengirim pesan di media sosial sampai beberapa bulan lalu sebelum ia hilang tanpa kabar.

"Sejak kapan kamu jadi BE? Bias kamu siapa?"

Kak Ayu membuyarkan lamunanku. Pertanyaan macam apa lagi ini ya Allah?. Nggak ngerti istilah-istilah perkpopan, asli. Tahu gini aku minta di gembleng kak Hani dulu biar kelihatan berwawasan dikit dan nggak malu-maluin.

"Itu..., e..."

"Aku jadi BE udah sepuluh tahun lho. Bias aku Kim Jong Hoon. Udah cakep, suaranya keren banget pula. Suara dia tu paling masuk ke hati aku."

"Wah, sama." Jawabku asal. Padahal nggak ngerti Kim Jong Hoon itu yang mana, hadeh .

Setelah satu jam, venue hall 5 baru di buka. pinggang dan pantatku sudah sangat pegal dan juga panas. padahal konser belum dimulai. Aku bangun untuk merenggangkan otot-otot yang kaku. Rasanya sedikit lega karena sebentar lagi giliran barisanku duduk yang masuk. Baru aku duduk dan suasana sedikit tenang, terdengar suara riuh di belakang. Berlanjut dengan orang-orang disekitarku yang juga berteriak kegirangan.

"Apaan sih?", gumamku heran.

"Cin, denger nggak? Itu suara Jong Hoon oppa jelas banget!", kak Ayu sangat antusias. "Mereka lagi rehearsal di hall sebelah."

Astaga, segitunya ya kpopers. Aku menghela nafas dan kembali duduk tenang menunggu giliranku tiba untuk masuk. Kak Ayu pun kembali duduk, bibirnya tersenyum lebar sambil menyibakkan kipas dengan kencang di depan wajah. Sekilas ku lihat gambar seorang pria berambut abu-abu di kipas itu. Dan ketika kak Ayu berhenti, aku semakin memperhatikan gambar itu. Ah, jadi itu Kim Jong Hoon? Cakep juga.

"Cin, bangun!" Kak Hani menepuk pundakku. Ternyata sudah tiba saatnya masuk.

"Ini pertama kalinya kamu nonton konser SB?", tanya kak Ayu.

"Iya, kak."

"Aku sih udah yang ketiga kali ini. Udah makan belom? Udah siapin tenaga buat pertempuran nanti? Pokoknya kamu harus waspada dan tetep kuat kalau ntar desak-desakkan."

"Hahaha," Kak Hani yang mendengar kak Ayu bicara padaku malah tertawa sembari menatapku dan kak Ayu bergantian. "Tenang aja, gue pasang badan buat badan mini ini."

"Hahaha!" Giliran kak Ayu yang tertawa.

"Ih, apaan sih kalian?!"

"Ah...! Nggak sabar banget ketemu Lee Jae Hwa!"

Ih, lebay banget kak Hani. Baru juga kemaren tatap muka dan foto bareng sama si Jae Hwa itu.

"Nih, gue bawa roti."

"Tau aja kalau aku udah mulai laper." ucapku sembari mengambil roti dari kak Hani.

"Iyalah, gue tau. Nggak mungkin kan anak orang gue bawa terus dibiarin kelaperan?"

"Gomawo."

Jam setengah tujuh malam, setelah menunggu lama akhirnya konser akan segera dimulai. Dan aku sangat kesal karena ternyata akan menonton konser sambil berdiri seperti ini. Posisinya tepat di depan stage.

"Cin, senyum dikit cantik deh." Goda kak Hani.

Kak Hani bilang harga tiket di bagian depan ini yang termahal, yaitu dua juta delapan ratus ribu rupiah. Harga yang cukup membuat dompetku berteriak. Bukan karena akan menghabiskan isi dompet, tapi uang di dompetku sekarang saja hanya sekitar tiga ratus ribu. Hehe.

"Cinta, jangan lengah ya." Ucap kak Ayu sambil menepuk pundak kiriku.

Aku sedang berusaha memposisikan diri senyaman mungkin, tiba-tiba lampu dimatikan. Tapi ketika aku menoleh ke sekeliling, apalagi bagian tribun belakang, pemandangannya begitu indah.

"Wah..."

Seperti lautan para peri biru, mereka bergerak seperti ombak. Cahaya biru itu berasal dari lightstick Shining boys yang tentu saja tak ku punya. Aku terkejut karena tiba-tiba kak Hani memakaikan bando dengan dua tanduk menyala berwarna biru di kepalaku.

"Owh, so cute." ucap kak Ayu lebay, lalu dia tertawa bersama kak Amanda. Aku hanya menghela nafas, pasrah.

Lampu sorot menyala satu persatu di atas panggung. Masing-masing lampu menyorot satu member Shining boys. Bersamaan dengan itu terdengar teriakan-teriakan para penonton. Kemudian tubuh kecilku mulai terdorong dan terdesak. Aku terkejut dan limbung karena tak mempersiapkan diri. Ternyata ini apa yang kak Ayu bilang tadi. Mereka tampak menikmati lagu pembuka, sementara aku sibuk menyelamatkan diri dari dorongan dan desakan para BE.

Aku ingin berjinjit setinggi-tingginya, tapi tetap tak bisa melihat para member Shining boys dengan jelas. Kalau begini terus aku rugi datang kesini, yah meskipun dapat tiket gratis yang dibelikan pacar kak Hani yang tajir itu.

"Cin, sini!"

Kak Ayu menyeretku bersamanya yang menyusup sesaknya para penonton lain. Ternyata kak Ayu mengikuti pergerakan dari si oppa rambut abu-abu. Tak lama kemudian part oppa rambut abu-abu itu tiba. Dan suaranya benar-benar bagus. Sungguh, suara itu mengejutkanku. Suaranya merdu dan terdengar penuh penghayatan. Itu benar-benar suara asli. Sayang aku masih belum bisa melihat wajahnya secara langsung.

Aku terus maju, tak peduli kak Ayu dan kak Hani kini ada di mana. Yang pasti aku ingin mencari kelonggaran sedikit. Dan sampailah aku di pagar pembatas, berpegang kuat sambil menghela nafas lega. Tapi tak lama setelah itu aku kembali terdesak, sekuat tenaga aku mempertahankan diri dan berpegang erat.

"Kim jong Hoon!"

"Jong Hoon oppa!"

Oppa rambut abu-abu itu berdiri di depanku, membuatku sangat terkejut. Bukan hanya karena wajah rupawan dan suara merdunya yang begitu jelas, tapi oppa ini seperti....

Aku sampai tertegun melihatnya. Ini bukan hanya karena suara merdu dan wajahnya yang tampan. Tapi pria ini seperti tak asing.

Kak Ayu meneriakkan nama Kim Jong Hoon. Orang-orang di sekelilingku juga meneriakkan nama itu. Apakah dia Kim oppa yang bertemu denganku kemarin? Jika di perhatikan wajahnya mirip. Jika benar itu dia, jadi Kim oppa adalah Kim Jong Hoon? Salah satu member Shining boys? Kak Hani bilang selain empat member yang hadir di acara fansign, masih ada empat member lain yang akan tampil di konser. Apa dia salah satu dari empat member yang tidak ikut fansign?

Seguir leyendo

También te gustarán

2.8M 302K 50
Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi...
1.9M 90.5K 55
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
226K 1K 15
⚠️LAPAK CERITA 1821+ ⚠️ANAK KECIL JAUH-JAUH SANA! ⚠️NO COPY!
780K 74.8K 51
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...