Angels Battle 6 Draconian

By RichardSutopo

24 0 0

Pertandingan terus berlanjut. Para murid Bharata Shrine dan Shaman Institute menjadi lebih dekat sejak pertan... More

Bab I: Evolusi Akhir Dhark Sabre
Bab II: Darren Dhark
Bab III: Situasi Yang Mendesak
Bab IV: Raja Benteng Domino
Bab VI: Hutan Ghaib
Bab VII: Batu Elemen Tumbuhan
Bab VIII: Kerajaan Madesu
Bab IX: Teman Sejati
Bab X: Kehebatan OG Raja Basan
Bab XI: Penentuan Calon Lawan Selanjutnya
Bab XII: Rapat Rahasia Dan Barbara Hale
Bab XIII: Draconian Bagian Pertama
Bab XIV: Draconian Bagian Kedua
Bab XV: Dark Wolf
Bab XVI: Lucian White & Dark Assasins
Bab XVII: Demigods Society VS Equator Mystical School Bagian 1
Bab XVIII: Demigods Society VS Equator Mystical School Bagian 2
Bab XIX: Jadilah Pengikutku
Bab XX: Sydney Metallurgy University VS Ancient Karbala Spirit School Bagian 1
Bab XXI: Sydney Metallurgy University VS Ancient Karbala Spirit School Bagian 2
Bab XXII: Leonard's Story
Bab XXIII: Angelic Community VS Shaman Institute Bagian 1
Bab XXIV: Angelic Community VS Shaman Institute Bagian 2
Bab XXV: Bharata Shrine VS Daoism Temple
Bab XXVI: Rahasia Pangeran Samhan Lee Hyun Ki
Bab XXVII: Equator Mystical School VS Ancient Karbala Spirit School Bagian 1

Bab V: Raja Naga Hitam Dan Angin Topan Beliung

1 0 0
By RichardSutopo

Keesokan harinya, seperti biasa Rayga bangun lebih pagi untuk baca kitab suci dan berdoa. Setelah itu dia bergabung dengan rekan-rekannya. Setelah sarapan pagi semua peserta Equator Sydney dan Shaman Bharata yang tersisa telah bersiap untuk menyerang Raja Naga Hitam dan segenap tentaranya.

Ternyata pagi itu hanya tersisa Raja Naga Hitam dan sisa belasan ribu pasukan ghoulard sedangkan para naga pedang sama sekali tidak terlihat. Seperti biasa Raja Naga Hitam mengeluarkan raungan yang menggema dan berkharisma, dia hanya memiliki sisa 130,130 poin kehidupan dari 200,000 poin kehidupan.

Setelah melihat keadaan maka terjadi perubahan strategi perang. Rayga, Suery, Saori, Brianna dan Kyoshiro akan menjadi tim yang melawan Raja Naga Hitam. Leonard, Brahm, Jabal, Komang, Sarah dan Jay akan menjadi tim yang melawan tentara ghoulard.

Sedangkan Elena akan menyerang dengan menggunakan panah dari balik benteng kerajaan Domino bersama tentara Domino menyerang menggunakan tembakan meriam dan panah. Elena akan berperang sambil menjaga tubuh Barbara yang masih duduk dalam keadaan koma di sebelahnya.

Ini adalah permintaan Brahm agar kelompok Shaman Instutite tetap dapat berperang sambil menjaga Barbara dari serangan rahasia kerajaaan Domino. Elena memang sengaja diatur tinggal di dalam benteng oleh Rayga.

Bahkan seekor ular tanah sudah dipersiapkan oleh Brahm untuk berjaga-jaga jika raja dan menteri Domino melakukan penyerangan balik setelah kelompok mereka berhasil memenangkan perang melawan Raja Naga Hitam.

Setelah keluar dari pintu gerbang benteng, Rayga merasakan ada sesuatu yang melewatinya tetapi dia tidak melihat apapun. Jabal bertanya: "Ada apa Rayga?"

Rayga menjawab: "Tidak, saya merasakan barusan ada yang melewatiku. Tetapi mungkin saya salah."

Di sekitar depan gerbang, seekor ular yang membawa kantong serpihan kristal keluar dari dalam tanah. Brahm memberikan sebuah kantong serpihan kristal kepada Leonard. Setelah itu ke 13 peserta berpencar sesuai strategi yang sudah mereka bahas sebelumnya.


Pejuang Madesu VS Raja Naga Hitam

Dengan kecepatannya Suery memancing kemarahan Raja Naga Hitam dengan terus memanah sambil berlari ke arah barat untuk memisahkan Raja Naga Hitam dari tentaranya. Walau begitu Raja Naga Hitam tidak bergeming dan tetap bertarung di sekitar tentaranya.

Sampai ketika Rayga menghantam mulutnya dengan tembakan sinar penghancur dari jurus Penghukuman Elemen Trinitas yang mengurangi 1200 poin kehidupannya barulah Raja Naga Hitam mulai mengejar Rayga dengan penuh amarah.

Rupanya Raja Naga Hitam masih mengingat akan serangan Rayga tadi malam ke kepalanya. Rayga terbang menjauh dari daerah perang diikuti kelompoknya.

Setelah Raja Naga Hitam berhasil dipisahkan jauh dari tentaranya barulah strategi bertarung diterapkan. Raja Naga Hitam memiliki elemen api dan kegelapan maka hanya elemen cahaya dan air yang efektif melawannya.

Rayga menjadi penyerang jarak menengah dan fokus menyerang hanya menggunakan jurus Penghukuman Elemen Trinitas yang mengurangi 1200 poin kehidupan lawan.

Suery menjadi penyerang jarak jauh menggunakan panah. Suery menggunakan panah aura elemen halilintar 30 cm, kecepatan gerak 2,000 km/jam dan menembakkannya dari busur Karna sehingga dapat mengurangi 120 poin kehidupan lawan.

Kyoshiro, Saori dan Brianna menjadi penyerang jarak dekat. Kyoshiro mengeluarkan aura putih gading cahaya 40 cm, kecepatan gerak 1,000 km/jam dan menggunakan tombak batu Tonbogiri sehingga setiap serangan dapat mengurangi 400 poin kehidupan lawan.

Saori mengeluarkan aura biru air 40 cm, kecepatan gerak 1,000 km/jam dan menggunakan pedang katana air Oki-Mina sehingga setiap serangan dapat mengurangi 400 poin kehidupan lawan.

Brianna mengeluarkan aura biru air 40 cm, kecepatan gerak 1,000 km/jam dan menggunakan golok sabit kembar Valerie dan Valeria sehingga setiap serangan dapat mengurangi 320 poin kehidupan lawan.

Jadi setiap serangan semua penyerang masuk maka akan mengurangi 2440 poin kehidupan dari Raja Naga Hitam. Walau begitu tidak mudah untuk mengenai tubuhnya karena Raja Naga Hitam memiliki kecepatan gerak 2,000 km/jam sehingga tidak selalu setiap serangan dapat melukainya.

Semua harus menyerang ketika pertahanannya terbuka sehabis menyerang tetapi karena kemarin mereka sudah pernah melawannya maka mereka sudah terbiasa dengan pola menyerang Raja Naga Hitam.

Akhirnya sebelum pukul 11.00 mereka berhasil mengalahkan Raja Naga Hitam. Ketika kalah maka tubuhnya hancur dan berubah menjadi debu. Dua buah batu elemen berwarna merah dan hitam muncul dibalik abunya.

Rayga mengambil batu elemen api dan mencoba menahan dengan kekuatan elemen apinya.

Sedangkan Kyoshiro mengambil batu elemen kegelapan dan menahannya dengan kekuatan elemen cahayanya.

Akhirnya keduanya berhasil menyimpan kedua batu tersebut ke dalam kantong spiritual milik Rayga.


Pejuang Madesu VS Tentara Ghoulard

Sesuai permintaan Brahm, Elena membawa tubuh Barbara dan mendudukkannya di sampingnya di tembok benteng agar mudah untuk menjaga keselamatan Barbara.

Elena bertugas menjadi penyerang jarak jauh bersama dengan tentara Domino yang menembakkan meriam berikut anak panah. Elena akan menyerang dengan menggunakan anak panah aura putih gading cahaya 40 cm dan busur Filippa yang dapat mengurangi 160 poin kehidupan lawan.

Leonard, Brahm, Jabal dan Komang menjadi penyerang jarak dekat. Leonard mengeluarkan aura merah api 40 cm, kecepatan gerak 1,000 km/jam dan menggunakan sepasang sarung tangan berperang Starry yang dapat mengurangi 160 poin kehidupan lawan.

Brahm mengeluarkan abu-abu batu 50 cm, kecepatan gerak 1,000 km/jam dan menggunakan sepasang gelang sihir tinju yang dapat mengurangi 200 poin kehidupan lawan.

Jabal mengeluarkan aura coklat tanah 35 cm, kecepatan gerak 1,000 km/jam dan menggunakan pedang roh buatan Mikaelson Corporation yang dapat mengurangi 140 poin kehidupan lawan.

Terakhir Komang mengeluarkan aura merah api 35 cm, kecepatan gerak 1,500 km/jam dan menggunakan keris kembar Ken Arok dan Ken Dedes yang dapat mengurangi 140 poin kehidupan lawan.

Sarah dan Jay menjadi penyerang jarak menengah. Sarah aura merah api 40 cm, kecepatan gerak 1,000 km/jam dan menggunakan pistol pedang Spiros yang dapat mengurangi 160 poin kehidupan lawan.

Sedangkan Jay mengeluarkan aura bening angin 35 cm, kecepatan gerak 1,500 km/jam dan menggunakan senapan otomatis Bong buatan Genesis Enterprise yang dapat mengurangi 140 poin kehidupan lawan. Bong sungguh senjata yang cocok untuk melawan banyak musuh yang lemah.

Walau tentara ghoulard hanya memiliki kekuatan aura 20 cm tetapi mereka memiliki kecepatan 500 km/jam sehingga mereka tidak mudah dikalahkan.

Beruntung Leonard, Brahm, Jabal, Komang, Sarah dan Jay rata-rata memiliki kecepatan 1,000 km/jam sehingga mampu mengimbangi musuh.

Suatu hal yang mengejutkan terjadi, ketika semua sedang fokus berperang tiba-tiba terjadi kegaduhan dari dalam benteng. Sihir pelindung benteng tiba-tiba hilang lenyap, sepertinya ada seseorang yang membawa batu sihir keluar dari benteng.

Terjadi kepanikan yang luar biasa dari para tentara dan penduduk Domino. Tembakan panah api dari musuh mulai masuk ke dalam tengah benteng dan membakar bangunan yang terbuat dari kayu.

Penduduk dan tentara berjuang untuk mematikan api agar tidak meluas sehingga konsentrasi tentara penjaga benteng terpecah. Elena menembakkan anak panah aura elemen air untuk membantu memadamkan kebakaran sehingga memperlambat penyerangan kepada tentara ghoulard.

Melihat ada asap kebakaran dari dalam benteng membuat Leonard memerintahkan Jay dengan senjata otomatisnya untuk membunuh para pemanah ghoulard terlebih dahulu. Senjata Jay memang yang terbaik dalam situasi peperangan. Walau begitu Bong sangat menguras aura Jay.

Strategi ini berhasil mengurangi kebakaran di dalam benteng. Akhirnya dengan kerja keras mereka, semua tentara ghoulard berhasil dikalahkan. Walau begitu kelompok Rayga masih bertarung dengan Raja Naga Hitam.

Setelah menang, Leonard dan kawan-kawan memutuskan untuk kembali ke dalam benteng. Mereka melihat bahwa banyak bangunan kayu yang hangus terbakar tetapi sebagian besar masih dalam keadaan baik.

Keenamnya mencari Elena dan Barbara di bagian tembok untuk berdiskusi setelah itu memutuskan agar Brahm, Leonard dan Jay pergi bertemu dengan raja dan menteri di dalam istana.

Sedangkan Elena ditemani Komang memutuskan untuk kembali ke perkemahan untuk membereskan perlengkapan tendanya yang tertinggal tadi malam. Sarah dan Jabal mengurus tubuh Barbara yang masih dalam keadaan koma.

Ketika raja melihat Brahm, Leonard dan Jay memasuki ruang pertemuan, raja memerintahkan tentaranya untuk menangkap ketiganya. Tetapi ketiganya melawan saat ditangkap dan sempat terjadi pertarungan kecil.

Jay yang memang dari awal sudah kesal dengan sikap raja menyerang raja dengan pedang rohnya. Jay berhasil menawan raja dengan menodongkan pedangnya ke leher raja.

Jay berteriak: "Berhenti!! Atau raja kalian akan saya bunuh?"

Para pengawal berhenti menyerang mereka.

Leonard bertanya: "Kenapa raja hendak menangkap kami yang telah berjuang mengalahkan musuh?"

Raja berteriak dengan marah: "Kalian diam-diam membunuh menteri dan mengambil batu sihir kami sehingga sihir pelindung benteng menjadi hilang. Kalian sungguh keji!"

Jay terlihat marah dan berteriak: "Kalau kami keji dari kemarin kalian semua sudah kami bunuh! Dasar raja bodoh!"

Brahm berusaha membuat situasi menjadi tenang. Dia bertanya: "Raja, bagaimana kami bisa mencuri dan membunuh menteri? Dari tadi pagi kami semua berperang melawan musuh."

Leonard bertanya dengan lantang: "Apakah raja memiliki bukti atau saksi bahwa ada seorang dari kami yang membunuh menteri? Jika ada, tunjukkan kepada kami bukti atau saksinya?"

Raja bercerita: "Setelah saya memberikan batu sihir kepada menteri, dia keluar ruangan ini bersama dua orang pengawal. Tidak lama kemudian terdengar teriakan, pengawal ruangan keluar dan melihat ketiganya telah mati dibunuh dan kotak perhiasan berisi batu sihir telah hilang. Kami mencari pembunuhnya di dalam istana tetapi tidak dapat menemukannya. Ketika kami masih sibuk mencari, ternyata sihir pelindung benteng telah hilang dan terjadi kebakaran di kota sehingga kami memilih untuk ikut memadamkan api."

Brahm, Leonard dan Jay saling bertatapan. Ketiganya sadar bahwa yang mengambil batu sihir adalah orang yang sama yang telah mengatur serangan mendadak kepada kelompok Shaman Bharata tadi malam. Lalu orang tersebut adalah seseorang peserta yang memiliki kemampuan tidak terlihat.

Leonard berkata: "Sepertinya tidak ada gunanya lagi kita disini. Batu elemen telah diambil, kita hanya bisa mengambil batu elemen api dan kegelapan milik Raja Naga Hitam."

Brahm menyahut: "Saya setuju, lebih baik kita semua keluar dan bertemu dengan kelompok Rayga."

Jay bertanya: "Apa yang harus kita lakukan kepada raja bodoh ini?"

Leonard menggeleng-gelengkan kepala dan berkata: "Barusan kamu sudah bilang dia adalah raja yang bodoh. Terus untuk apa lagi kita membunuhnya? Ayo kita harus pergi!"

Jay menatap raja yang ketakutan karena pedang masih menempel di lehernya.

Jay berkata untuk menakuti raja: "Kami hendak keluar dengan damai. Tetapi jika kamu masih mencoba menyerang kami maka kami akan menghancurkan kerajaan Domino sebelum meninggalkannya. Ingat! Jangan mencoba menyerang kami atau rasakan akibatnya!"

Raja menganggukkan kepalanya sebagai tanda setuju.

Kelompok Leonard dan Brahm akhirnya memutuskan untuk melihat kondisi kelompok Rayga tetapi karena mereka harus terbang sambil membawa Barbara yang masih dalam keadaan koma, mereka tidak dapat bergerak dengan cepat.

Jabal terbang dengan berdiri menggunakan Palu Batu Obelisk sambil mengajak Brahm yang menggendong Barbara yang diikat dipunggungnya. Palu Batu Obelisk harus mengangkat beban tiga orang sehingga kemampuan terbang Jabal menjadi berat dan hanya dapat terbang dengan kecepatan terbatas. Walau begitu semua memutuskan terbang beriringan bersama ketiganya.

Sesampainya di tempat kelompok Rayga, terlihat Raja Naga Hitam telah dikalahkan. Leonard, Brahm dan Jay menceritakan cerita yang lengkap mengenai kehilangan batu elemen milik kerajaan Domino.

Rayga memberikan batu elemen api milik Raja Naga Hitam kepada Leonard yang langsung menekan kekuatan api batu dengan aura elemen apinya lalu menyimpan ke dalam kantong rohnya. Lalu Rayga menyimpan batu elemen kegelapan.

Setelah itu semuanya terbang ke arah utara menuju Desa Yang Terlupakan sambil melewati kawasan lembah hijau yang menjadi target dari kelompok Demigods Karbala. Ketika sampai di lembah Hijau, Rayga memutuskan berpencar untuk mempelajari situasi persiapan besok.


Di Menara Babel

Pagi hari Darren dan Sesar bangun tidur setelah Lovel dan Hyo setelah itu keduanya membangunkan Wasaki dan Wanjala.

Lovel berkata: "Hei, kami berencana untuk berkumpul dan makan pagi bersama para wanita. Apa kalian mau ikut?"

Darren berkata: "Saya dan Sesar hendak memeriksa keadaan kelompok Rayga di benteng Domino. Kalian berdua bisa mengajak Wasaki dan Wanjala, keduanya pasti mau jika ada makanan enak" sambil melirik ke arah keduanya.

Wanjala tersenyum senang dan menjawab: "Baik tuan muda, nanti kami akan menyimpan makan pagi untuk kalian berdua."

Darren berkata kembali: "Nanti kita akan langsung bertemu di lembah hijau saja. Sebab jarak kami lebih dekat dari Domino ke lembah hijau daripada menyusul kembali ke kota Kejam."

Hyo menjawab: "Baiklah kalau begitu. Kami berempat sekarang akan pergi ke kota Kejam."

Setelah itu keenamnya berpisah. Darren dan Sesar pergi ke tempat pengintaian mereka semalam.

Sesampainya disana, Darren menjelaskan: "Sesar, kali ini kamu harus mengikat tubuh saya dan menggendongnya untuk berjaga-jaga. Nanti setelah saya berhasil melihat situasi di dalam, kita akan bertemu di tempat ini lagi. Tetapi jika ada masalah maka kita akan bertemu di bagian barat laut dari benteng Domino saja."

Sesar menjawab: "Baik tuan muda."

Darren melakukan sinkronisasi roh dengan roh Dedrick dari golok keluarga Dhark. Setelah itu dengan mengandalkan roh tidak terlihat milik Dedrick, Darren berlari mendekati benteng Domino.

Darren terpaksa menunggu di depan pintu gerbang utama karena kemarin dia sudah mencoba masuk ke dalam benteng tetapi sebuah kekuatan aura pelindung menahan roh Dedrick untuk menembus benteng.

Akhirnya pintu gerbang dibuka, rombongan Rayga hendak keluar berperang melawan Raja Naga Hitam bersama sisa pasukan ghoulardnya. Ketika memasuki pintu gerbang, Darren yang bersinkronisasi dengan roh Dedrick sempat mengenai wilayah aura pendeteksi Rayga sehingga dia berlari sebelum Rayga tersadar.

Rayga sempat merasakan sebuah aura yang samar baru saja melewatinya tetapi tidak dapat melihat sosok pemilik auranya.

Sesampainya di dalam benteng, Darren berjalan ke arah istana raja. Di dalam istana Darren mencari raja dan berhasil menemukannya di ruang pertemuan raja. Darren masuk dan mencuri dengar percakapan antara raja dan menteri.

Raja berkata: "Menteri, kita harus berhati-hati dengan kelompok pejuang Madesu! Sepertinya mereka akan mencoba mencuri kembali batu sihir setelah berhasil mengalahkan Raja Naga Hitam. Jadi menteri, pergilah ke ruang rahasia dan simpanlah batu sihir ini disana!"

Raja memberikan kotak perhiasan miliknya kepada menteri. Menteri menunduk dan menerima kotak perhiasan tersebut. Begitu menerimanya, sang menteri membuka kotak perhiasan dan melihat isinya.

Kesempatan ini digunakan oleh Darren untuk memastikan keaslian batu elemen batu. Setelah itu menteri bersama dua orang pengawal mengundurkan diri hendak menyimpannya di ruang rahasia.

Ketika menteri dan pengawal keluar dari ruang pertemuan raja maka Darren bertindak. Darren memukul kedua pengawal hingga pingsan, terakhir dia mencoba memukul pingsan menteri tetapi melihat kedua pengawalnya jatuh pingsan membuat menteri hendak berlari.

Darren dengan sigap mengambil pedang dari salah satu pengawal dan menusuk punggung hingga menembus dadanya dan membuatnya melepas kotak perhiasan. Menteri sempat berteriak minta tolong. Darren mengambil kotak perhiasan dan berlari meninggalkan lokasi.

Pengawal raja mendengar kegaduhan di luar ruangan, mereka keluar untuk melihat keadaan. Ketika mereka menemukan menteri, dia sudah terbaring di lantai dan berkata: "Batu sihir telah dicuri oleh seorang penyusup yang tidak kelihatan. Cepat kejar!"

Tidak lama kemudian menteri menghembuskan nafasnya yang terakhir. Raja terkejut dan sedih melihat menteri kepercayaannya tewas dengan mengenaskan. Raja memerintahkan para pengawal untuk mencari dan menangkap penyusup tersebut.

Setelah berhasil mendapatkan kotak perhiasan, Darren yang dalam wujud roh Dedrick berlari meninggalkan istana. Darren naik ke tembok tempat tentara penjaga dan melompat keluar.

Darren sudah mempelajari sebelumnya bahwa tembakan anak panah dari dalam benteng dapat keluar melewati aura pelindung. Sedangkan benda dan makhluk apapun tidak dapat masuk jika pintu gerbang tidak dibuka.

Darren beruntung pagi itu kelompok Equator Sydney keluar melalui pintu gerbang. Jika tidak maka rencananya untuk melihat situasi di dalam bakal tidak terlaksana. Darren malah beruntung berhasil masuk benteng dan menemukan bahwa Rayga dan kelompoknya belum berhasil mendapatkan batu elemen sehingga dia memutuskan untuk mencurinya.

Darren berlari ke arah tempat Sesar dan tubuh aslinya berada. Setelah kembali ke tubuh aslinya Darren dengan bangga menunjukkan kotak perhiasan yang berisi batu elemen kepada Sesar.

Sesar membuka hendak melihat isinya tetapi ketika hendak memegangnya Darren mencegahnya: "Hati-hati! Jangan menyentuhnya. Saya yakin batu tersebut akan membuat jarimu menjadi batu."

Sesar tidak jadi menyentuhnya dan menutup kotak perhiasan tersebut dan memberikan kembali ke Darren.

Darren menyimpan di kantong rohnya kemudian keduanya bergegas ke lembah hijau untuk bertemu dengan sisa kelompok mereka. Akhirnya mereka berhasil bertemu dengan kelompok Demigods Karbala di sebuah padang rumput di lembah hijau.

Begitu melihat kedatangan Darren, Callia menghardiknya: "Darren, kamu dari mana saja? Kami sudah bekerja susah payah dan akhirnya berhasil menemukan letak posisi batu elemen angin. Kamu malah baru datang."

Darren tersenyum licik dan menjawab: "Saya baru memeriksa kelompok Shaman Bharata dan Sydney Equator. Sepertinya hari ini mereka sudah berhasil mengalahkan Raja Naga Hitam dan seluruh pengikutnya. Mereka benar-benar telah bekerja keras."

Lovel ikut menegur: "Kamu kira kami juga sedang bermain disini?"

Hyo menengahi: "Sudah cukup! Lihat sepertinya Angin Topan Beliung akan muncul kembali. Kali ini saya dan Wasaki yang akan mencobanya. Mungkin dengan elemen batu milik saya dan Wasaki, kami berdua bisa berhasil mencapai puncak Angin Topan Beliung lalu mengambil batu elemen angin."

Begitu terlihat sebuah angin tornado kecil yang mulai berputar, keduanya yang telah bersiap dengan zirah batu pelindung masuk kedalam pusaran yang masih kecil dan dunia spiritual buatan di dalamnya.

Tokiwa menjelaskan kepada Darren dan Sesar bahwa batu elemen angin sepertinya adalah pembuat angin tornado. Setiap 15 menit sekali akan muncul Angin Topan Beliung dimulai dari angin tornado kecil yang dalam waktu kurang dari 1 menit akan menjadi angin tornado besar. Angin tornado akan bergerak selama 5 menit setelah itu akan menghilang tanpa jejak.

Di dalam angin tornado terdapat sebuah dunia spiritual buatan berupa batu-batu yang melayang di udara dan di bagian teratas terlihat sebuah cahaya terang dengan sebuah batu kecil di dalamnya.

Hyo dan Wasaki harus bergerak dengan cepat untuk melompat dari batu satu ke batu yang lain dengan hati-hati. Lalu hambatan pertama adalah batu akan hancur setelah dipijak sehingga semakin sedikit orang yang masuk semakin sedikit batu pijakan yang hancur. Strategi ini agar lebih mudah mengatur waktu bergerak selama 5 menit.

Hambatan kedua adalah tekanan udara yang berubah-rubah yang mengganggu selama mereka melompat, semakin tinggi lompatan dan ringan berat badannya maka tekanan angin makin terasa menekan dan membuat lompatan mereka bergeser bahkan tubuh bisa saja terlempar seperti Wanjala tadi.

Wanjala terlalu percaya diri, dia terlempar keluar dari dalam angin tornado. Wanjala beruntung dia jatuh ketika masih belum terlalu tinggi dari tanah. Jika sudah dalam posisi yang sangat tinggi bisa saja dia terluka.

Lalu tadi mereka semua sempat menggunakan tekanan udara ke atas sebagai bantuan untuk naik ke atas dengan cepat. Tetapi tekanan udara membuat mereka susah untuk menggapai batu elemen angin tersebut. Ketika tadi Hyo berhasil memegangnya sekali sambil menggunakan aura elemen batunya tetapi tangannya terpental oleh sebuah tekanan udara.

Akhirnya mereka bertanya kepada Mana. Lalu Mana memberitahu bahwa batu elemen angin hanya bisa dipegang persis setelah angin tornado hilang. Padahal ketika angin tornado hilang otomatis semua batu pijakan sudah menghilang dan kami harus bersiap terbang turun dengan hati-hati.

Sehingga artinya mereka harus berada di sekitar aura batu elemen angin dan menunggu waktu sebelum angin tornado hilang. Lalu tepat sekitar 5 menit, mereka harus mencoba untuk menggapai batu elemen angin tersebut. Hyo dan Wasaki akhirnya kembali gagal mendapatkan batu elemen angin.

Darren dan Sesar kali ini mencoba masuk ke dalam pusaran untuk merasakan kesulitan yang dialami teman-temannya. Ternyata Sesar yang menggunakan kecepatannya malah terlempar keluar dari angin tornado lebih dulu. Darren mencoba bertahan menggunakan aura elemen esnya, dia mencoba bertahan hingga 5 menit di dalam dunia buatan.

Terakhir Darren mencoba menggapai ketika angin tornado menghilang tetapi sebuah kekuatan angin mendorong tangannya sehingga dia tidak dapat memegangnya. Sepertinya Darren terlalu cepat. Beruntung Sesar menangkap tubuhnya sehingga Darren dapat mendarat tanpa terluka.

Darren memberitahu bahwa di bagian akhir, dia merasakan sebuah kekuatan angin yang lebih besar menekannya sehingga dia tidak berhasil. Hyo dan Wasaki juga merasakan hal yang sama, ketiganya berdiskusi sambil menunggu angin tornado keluar dalam waktu kurang dari sepuluh menit lagi.

Para rekan-rekan yang lain hanya bisa memperhatikan karena mereka tidak bisa membantu selain menjaga jika teman-teman mereka terlempar dari angin tornado. Ternyata tidak mudah untuk mendapatkan batu elemen angin tersebut.

Akhirnya menjelang sore, giliran Hyo dan Wasaki mencoba kembali. Ini adalah percobaan terakhir bagi keduanya sebab kekuatan aura mereka sudah menipis. Setelah masuk ke dalam dunia buatan dari batu elemen angin dengan mengandalkan zirah pelindung batu, mereka berhasil bertahan melompat hingga 5 menit.

Kali ini keduanya menggunakan strategi tumpuk. Wasaki dan Hyo melompat tinggi jauh keatas tetapi lompatan berakhir persis diatas cahaya batu elemen Angin. Kemudian membuat diri mereka menjadi berat dengan terus menambah beban ketebalan zirah elemen batu.

Wasaki dan Hyo dengan zirah batu yang tebal hingga mencapai seperti bongkahan batu selain untuk menambah berat juga untuk melindungi diri mereka dari tekanan angin. Wasaki menjadi yang pertama turun mengandalkan berat badan disusul Hyo.

Ketika bongkahan batu tubuh Wasaki mendekati batu elemen angin tepat dari atas, sebuah tenaga perlindungan menahannya, dia tidak dapat masuk menembusnya. Tetapi ketika bongkahan batu tubuh Hyo menghantam dari atasnya malah membantu memberikan daya gravitasi dan tekanan ke bongkahan batu tubuh Wasaki.

Bongkahan batu Wasaki akhirnya berhasil menembus perlindungan udara dan cahaya pelindung dari batu elemen angin. Tetapi ketika tangannya mencoba memegang batu elemen angin ternyata masih ada kekuatan angin yang mementalkan tangannya. Wasaki gagal mengambilnya malah tubuhnya terjun dengan cepat ke bumi.

Giliran Hyo, dia sama sekali tidak bisa melihat apakah Wasaki berhasil mengambil batu elemen angin karena pandangannya tertutup posisi tubuh Wasaki. Dengan naluri Hyo mencoba menangkap batu elemen dengan kedua telapak tangannya.

Dalam waktu seperkian detik, tepat ketika kekuatan batu elemen angin melemah sebelum menghilang kedua telapak tangan Hyo berhasil menangkap batu eleman angin. Hyo sangat senang dia menggenggam batu dengan erat tetapi ternyata itu belum selesai.

Dengan tubuh bongkahan batu yang berat, Wasaki disusul Hyo terjun dengan cepat ke bumi. Tidak lama kemudian keduanya kehabisan aura sehingga zirah batu menghilang tetapi mereka juga tidak memiliki kekuatan aura untuk terbang menggunakan senjata roh mereka.

Jika teman-teman mereka tidak dapat menangkap tubuh mereka, keduanya bisa terluka parah dan mati mengenaskan.

Ketika sudah dekat dengan tanah dengan sigap Wanjala yang menggunakan elemen angin menangkap tubuh kakaknya Wasaki. Lalu Lovel yang juga menggunakan elemen angin menangkap tubuh Hyo sehingga keduanya selamat tanpa terluka.

Setelah mendarat Darren bertanya kepada Wasaki: "Apakah kamu berhasil mendapatkannya?" Wasaki menggeleng-gelengkan kepalanya.

Hyo yang menggenggam batu elemen angin menghampiri kakaknya Tokiwa dan berkata: "Kakak, ini hadiahku untukmu" sambil menyerahkan Batu elemen angin.

Melihat Batu elemen angin, semua berteriak gembira karena akhirnya tugas mereka selesai. Mereka kembali ke kota Kejam untuk makan malam dan beristirahat.

Dengan hasil ini maka kelompok Demigods Society berhasil mendapatkan Batu elemen halilintar dan kelompok Ancient Karbala Spirit School berhasil mendapatkan Batu elemen angin dan Batu elemen Batu dari benteng kerajaan Domino.

Darren dan Sesar sengaja tidak memberitahu kelompok Demigods Society mengenai batu yang berelemen Batu agar tidak membangkitkan keinginan mereka untuk merebut batu tersebut. Sehingga keadaan tetap damai.

Walau begitu para penonton di Sydney Metallurgy University tetap dapat melihat kelicikan strategi Darren dan tentunya para anggota Bharata Shrine akan melakukan balasan di pertandingan beladiri selanjutnya.

Continue Reading

You'll Also Like

650K 60.9K 29
Ini adalah kisah seorang wanita karir yang hidup selalu serba kecukupan, Veranzha Angelidya. Vera sudah berumur 28 tahun dan belum menikah, Vera buk...
728K 56.9K 30
Apa yang kamu lakukan jika mengulang waktu kembali? Tabitha Veronika Miller sosok gadis yang diberi kesempatan untuk mengulang waktu kembali, kematia...
10.1M 1.2M 62
"Sumpah?! Demi apa?! Gue transmigrasi cuma gara-gara jatuh dari pohon mangga?!" Araya Chalista harus mengalami kejadian yang menurutnya tidak masuk a...