Bab XIII: Draconian Bagian Pertama

1 0 0
                                    

Di Diamond Head, pulau O'ahu, Hawaii, Amerika Serikat

Pada hari jumat pagi, minggu kedua di bulan april atau tepatnya sepuluh hari sebelum waktu olimpiade spiritual dimulai.

Ayerfa, Gilgamesh dan Perseus turun dari pesawat terbang sewaan di Bandara Internasional Honolulu, yang terletak di pualu O'ahu di Hawaii, Amerika Serikat. Ketiganya terlihat menggunakan pakaian kasual untuk musim panas berikut topi dan sepatu olah raga.

Pulau O'ahu adalah pulau terbesar di kepulauan Hawaii dengan luas sekitar 1,570 km2. Ibukota negera bagian Honolulu dan pangkalan militer yang terkenal Pearl Harbour juga terletak di kota ini.

Bulan april adalah waktu yang bagus untuk mengunjungi Hawaaii yang beriklim tropis. Bulan ini adalah awal permulaan musim kemarau sehingga kegiatan di sekitar pantai menjadi lebih ramai.

Keluar dari bandara, ketiganya menyewa sebuah taksi dan pergi ke daerah Diamond Head, sebuah kawah gunung berapi yang telah mati selama ribuan tahun. Kawah ini menjadi destinasi para wisatawan untuk menaiki tiga set tangga untuk mencapai ke puncak dan mengambil foto pemandangan pulau O'ahu dan sekitarnya. Juga dapat melihat sisa-sisa bekas kubu pertahanan militer.

Ketika sampai di pintu masuk Diamond Head Visitor Centre, terdapat antrian masuk yang cukup panjang. Ketiganya pergi ke bagian pembayaran.

Gilgamesh berkata kepada kasir: "Kami memerlukan bantuan pemandu wisata."

Akhirnya Gilgamesh membayar biaya masuk untuk tiga orang dewasa berikut biaya pemandu wisata.

Seorang gadis muda berumur 18 tahun, berkulit putih, berambut pirang dengan potongan pendek dan dikepang keluar dari kantor pelayanan. Gadis muda itu terlihat cantik dan seksi dengan menggunakan kaos dalaman berwarna putih, kemeja warna-warni bermotif ala Hawaii, celana pendek berwarna putih dan sepatu jenis hiking.

Gadis muda ini terlihat sedang mengunyah permen karet, dia membuangnya sebelum mendekati kelompok Gilgamesh.

Gadis muda bermata biru ini menyapa: "Selamat pagi, perkenalkan nama saya Adzkia. Saya akan menjadi pemandu anda siang ini. Salam kenal."

Awalnya Gilgamesh melihat Adzkia dari kepala lalu turun ke kaki dan ke kepala lagi. Setelah itu Gilgamesh memandangi Adzkia dan Adzkia juga membalas menatapnya, akhirnya keduanya saling berpandangan cukup lama.

Gilgamesh berwajah pria Arab berumur 20 tahun dengan bandana, berkulit putih, berambut hitam yang diikat bagian belakang, tinggi 193 cm dan berbadan kekar.

Sepertinya keduanya mengalami ketertarikan dan terus saling menatap sampai Ayerfa harus menyelak untuk menyalami Adzkia dan berkata: "Salam kenal Adzkia, saya Ayerfa. Ini saudara saya Gilgamesh dan Perseus. Kami berharap kamu dapat memandu kami siang ini."

Barulah Gilgamesh menyalami Adzkia sambil tersenyum dan berkata: "Gilgamesh." Lalu bergantian bersalaman dengan Perseus.

Adzkia tersenyum dan berkata: "Gilgamesh dan Perseus, seperti nama-nama orang hebat di mitos Sumeria dan Yunani."

Perseus yang terlihat sebagai pria Yunani berkaca mata dan berumur sekitar 30 tahun langsung menyahut: "Sepertinya nona Adzkia sangat paham dengan mitos. Tetapi kebenaran ayah kami memang sangat menyukai mitos sehingga menamai kami berdua seperti pejuang di dalam mitos tersebut. Lalu Adzkia, dalam bahasa Arab artinya adalah cerdas sedangkan dalam bahasa Yunani artinya adalah terang atau obor."

Adzkia terlihat senang dan berkata: "Perseus, kamu adalah orang pertama yang dapat mengartikan nama saya secara sempurna. Apakah kamu ahli sejarah atau tata bahasa?"

Gilgamesh terlihat cemburu terhadap pujian Adzkia kepada Perseus dan berkata: "Adzkia kamu memang cerdas seperti arti namamu. Perseus adalah seorang guru sejarah di Rumania."

Angels Battle 6 DraconianOù les histoires vivent. Découvrez maintenant