Bab III: Situasi Yang Mendesak

1 0 0
                                    

Di dalam dunia spiritual buatan dari Pintu Dunia Lain

Saat tengah malam ketika semua sudah istirahat, Darren melakukan rencana penghabisan kelompok Shaman Bharata dengan memerintahkan Sesar untuk memancing naga pedang dan tentara ghoulard agar menyerang tenda mereka.

Dengan menggunakan kantong serpihan kristal milik kelompok Ancient Karbala, Sesar berhasil memancing 11 naga pedang dan 500 pasukan berkuda ghoulard untuk mengejarnya hingga ke tenda kelompok Shaman Bharata.

Dengan menggunakan kantong serpihan kristal milik kelompok Ancient Karbala, Sesar berhasil memancing 11 naga pedang dan 500 pasukan berkuda ghoulard untuk mengejarnya hingga ke tenda kelompok Shaman Bharata

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Naga pedang dapat bergerak dengan kecepatan 1,500 km/jam dan hanya mengeluarkan sedikit suara. Ketika jarak naga pedang sampai kepada jarak pendeteksi aura Ravindra dan Brahm, keduanya sudah terlambat untuk mempersiapkan diri. Keduanya saling melihat dan langsung menganggukkan kepala.

Ravindra dan Brahm berteriak: "Semua banguuun! Kita diserang."

Brahm berlari ke tenda wanita untuk membangunkan Barbara, Elena dan Tierra sedangkan Ravindra membangunkan para pria. Beruntung semua tidur dengan menggunakan seragam sekolah masing-masing. Rupanya semua sudah bersiap-siap jika ada serangan malam sehingga mereka bergantian berjaga.

Para wanita rupanya sudah siap dengan pakaian sekolah mereka karena sadar bahwa mereka bisa diserang kapan saja. Seekor naga pedang merusak kedua tenda biasa yang dipakai para pria dengan merobek atapnya.

Beruntung tenda para wanita memiliki sihir perlindungan sehingga naga pedang tidak bisa merobek atap mereka, jika tidak para wanita akan kesulitan untuk mempersiapkan diri.

Situasi mencekam, semua panik ketika melihat ada sebelas naga pedang yang datang. Belum lagi dari kejauhan mereka bisa mendengar suara gemuruh ratusan pasukan berkuda ghoulard.

Brahm mencoba menghubungi kelompok Equator Sydney menggunakan telepon informasi dengan pelindung berwarna hijau dan biru tetapi tidak ada yang menjawab.

Ravindra memutuskan untuk menembakkan peluru asap ke langit agar kelompok Equator Sydney datang membantu. Tetapi mereka tidak tahu bahwa kelompok Rayga juga sedang mengalami masalah dengan kerajaan Domino sehingga tidak dapat datang untuk menolong mereka.

Semua tidak sempat membereskan perlengkapan tidur mereka dan langsung mengeluarkan aura berikut senjata roh masing-masing untuk mempertahankan diri. Setelah itu mereka menggunakan ikat kepala lampu pemberian Mikaelson Corporation.

Sepuluh murid yang belum cukup beristirahat harus melawan sebelas naga pedang yang tidak terlihat mengalami penurunan stamina. Apalagi bertarung dalam kegelapan malam, kelompok Shaman Bharata mengalami banyak kerugian karena ketajaman penglihatan mereka berkurang. Padahal penglihatan dan penciuman naga pedang sama sekali tidak berpengaruh.

Kemudian dari pihak Shaman Bharata hanya Ravindra dan Vijay yang memiliki kecepatan gerak 2,000 km/jam lalu Barbara yang memiliki kecepatan gerak 1,500 km/jam. Sedangkan sisanya hanya mempunyai kecepatan gerak antara 500 – 1,000 km/jam.

Angels Battle 6 DraconianWhere stories live. Discover now