Winds ||| One Piece x OC

By almekzm

6.9K 1K 147

Tak selamanya jika memiliki wajah cantik akan membuatmu bahagia. •Alme Aphrodite • "Apa ini?" tanya si gadis... More

1. Alme Aphrodite
2. Ace, Pertemuan Pertama
3. Sabo, terbentuknya ASLA
4. Dadan, Ibu ASLA
6. Berangkat, Menuju Laut!!
7. Alvida. Wanita Tercantik?
8. Pemburu Bajak Laut, Zoro.
9. Kru Baru
10. Buah iblis Bara-Bara
11. Shushu, Anjing Setia
12. Zoro Vs Cabaji
13. Menang, Buggy Terlempar!
14. Usopp, Sang Pembohong
15. Klahadore, Orang Mencurigakan
16. Kekecewaan Usopp
17. Penyerangan Salah Arah
18. Asal-usul Azemaru
19. Rencana Alme

5. Kabar buruk, Sabo!

304 58 3
By almekzm

Winds - One Piece (5)





Sementara Dadan di rawat di dalam, Alme dan Luffy memilih bermain kumbang di pinggir rumah Dadan.

"Kenapa kau bermain bersamaku, Amee?? Dadan sedang terluka" ucap Luffy yang memainkan serangga nya.

"Dadan yang memintaku mengawasi bocah cengengnya" jawab Alme ikut duduk dan membelai Pochi, anjing milik Dadan.

Luffy kesal, "Berani sekali kau mengatai ku cengeng!! Oii Amee..aku kaptenmu tau!!" Alme tertawa melihat Luffy yang kesal.

"Iya aku tau, dan kau sudah menyelamatkan hidupku, kapten" Luffy terdiam lalu tertawa.

Kami berdua pun bermain kumbang besar yang Luffy temukan di hutan, Alme ikut bermain hingga sore hari.

"Kira-kira, apa yang sedang di lakukan Sabo ya Amee, Pochi?" Tanya Luffy tiba-tiba, Alme melihat wajah bocah itu, "Namun, aku senang melihat Ace kembali dan Dadan yang mulai sembuh" tambah bocah itu.

"Sabo pasti kembali. Kan?" Tanya Alme.

Luffy melihat kearah Alme, "Pasti! Karena dia Sabo!"

Sekelebat angin menerpa wajah Alme dan Luffy, "Nee Ameee...apakah itu Azemaru???" Tanya Luffy antusias.

Alme mengangguk sambil tersenyum bahagia saat mendengar apa yang Azemaru ucapkan, "Iya Luffy, dan kau tau apa yang dia ucapkan?" Luffy menanti kelanjutan ucapan gadis itu.

"Apa?"

"Sabo..mencintai kita semua, dia barusan memanggil Azemaru untuk mengatakan itu" Alme tertawa.

Mata Luffy berkilau, "BENARKAHH?!! AKU YAKIN SABO PASTI BAIK-BAIK SAJA" Teriak Luffy.

Keduanya tertawa bersama, Alme tidak tau bahwa Azemaru menyembunyikan keadaan sebenarnya dari anak bernama Sabo itu.

"Baiklah!! Ayo kita lihat siapa yang akan menang..." Ucap Luffy.

"Pasti lah kumbang punyaku!" Seru Alme.

Dogra pulang ke rumah Dadan, Luffy dan Alme menyambut nya, "Oh...Dogra!! Selamat datang" ucap Alme.

Ekspresi wajah Dogra membuat Alme curiga. Tidak biasanya dia pulang dengan raut wajah seperti itu. Alme mendekati Dogra, "Ada apa Dogra-san?" Tanya Alme.

Dogra memeluk Alme, lalu mengelus surai hitam bergelombang milik gadis itu. Di pelukan itu, Dogra mengatakan sesuatu yang membuat Alme mematung di tempat.

"Maaf Ame-chan...Sabo..Sabo...Sabo telah wafat" bisik Dogra menahan tangisnya.

Alme langsung mendorong tubuh Dogra, "Tidak! Itu tidak mungkin!! Kau jangan mengada-ada Dogra!! Itu tidak mungkin!! Sabo tadi berkomunikasi dengan Azemaru! Dia bilang, dia mencintai kita semua..aku mendengar sendiri suara nya!! DOGRA!! KAU JAHAT!!" Alme berlari masuk kedalam rumah Dadan. Suara pintu yang terbuka kasar membuat perhatian semua bandit termasuk Ace untuk melihat Alme yang berlari masuk kekamarnya sambil menangis.

Luffy mengikuti dari belakang, masih tidak tau apa yang terjadi karena dia tidak mendengar apa yang Dogra katakan kepada Alme.

"Ada apa Luffy? Kenapa Ame menangis?" Tanya Ace khawatir.

"Aku tidak tau Ace" jawab Luffy.

Ace dan Luffy berjalan ke arah pintu kamar Alme lalu mengetuknya, "Amee..kau baik-baik saja?!" Teriak Ace dari luar.

"Dogra" Magra menyambut Dogra yang masuk ke dalam rumah Dadan.

Magra mengetahui bahwa perasaan rekannya itu sedang dipenuhi rasa bersalah. Dia mendekati rekannya lalu mengajaknya duduk di pinggir Dadan.

"Syukurlah kau selamat, Bos" ucap Dogra belum mengatakan apa yang membuat Alme menangis.

"Apa yang terjadi? Kau membuat anakku menangis Dogra?" Tanya Dadan tiba-tiba membuat Dogra terdiam sebentar.

Ace dan Luffy yang merasa penasaran pun menghampiri Dogra.

"Sebenarnya..." Dogra mulai bercerita.

Semua bandit gunung yang mendengar cerita Dogra terkejut hebat. Mereka tidak percaya apa yang Dogra ceritakan tadi. Pantas Alme sampai menangis, ternyata karena mendengar kabar ini.

"A..apa?! Sabo.." kejut Ace, "Berhenti berbohong, bodoh!! Jangan bercanda!!" Ace marah dan langsung menyerang Dogra.

"Hentikan, Ace!" Magra menengahi mereka.

"Aku tidak berbohong atau bercanda tentang itu! Semua terjadi begitu saja! Aku bahkan tidak percaya apa yang aku lihat! Aku pikir aku bermimpi!" ucap Dogra dengan serius.

Ace tambah marah, "Diam! Sabo kembali ke rumah keluarganya! Bagaimana bisa dia ada di laut?!" Ucapnya.

"Benar!! Dia pulang ke rumahnya!" Kesal Luffy.

"Seorang bajingan sepertiku bisa merasakan apa yang dia rasakan! Orang-orang tidak selalu mau kembali ke rumah mereka!" Dogra mendorong Ace, hingga tubuh nya terlepas dari serangan Ace. "Jika dia benar-benar bahagia, dia tidaknakan pergi ke laut!"

"Dia tidak akan pergi ke laut sendirian dengan bendera hitam di kapalnya!" Teriak Dogra.

Keadaan rumah Dadan hening dan gelap, semuanya berduka mendengar cerita Dogra. Bahkan Alme pun sedari tadi tidak mau keluar dan menutup telinganya dengan bantal agar tak mendengar cerita Dogra.

Luffy kembali menangis, "Sabo..dia tidak bahagia!" Rengeknya.

Ace menaruh kedua tangannya di rambut dengan rasa frustasi, "Kenapa?! Kenapa kita tidak pergi dan membawanya kembali?!" Ace kembali menarik baju Dogra, "Dimana orang yang membunuh Sabo?! Aku akan membunuhnya!!" Teriak Ace.

"Mem..membunuh Celestial Dragons?! Itu mustahil" ucap Dogra tapi tak di pedulikan oleh Ace.

Laki-laki itu mengambil pipa besi sebagai senjatanya lalu berniat pergi dari rumah Dadan. Untungnya Dadan mencegah Ace untuk bersikap gegabah dengan menghentikan pergerakan laki-laki itu.

"Hentikan, bocah brengsek!" Ucap Dadan.

Kepala Ace berdarah, dia memberontak untuk lepas dari Dadan. "Jangan menghalangiku!"

"Bagaimana kau bisa begitu percaya diri saat kau tidak sekuat itu?! Apa yang bisa kau lakukan?! Mereka akan membunuhmu! Kau akan mati dan orang-orang akan melupakanmu keesokan harinya! Kau hanya seseorang tanpa nama!" Dadan memberhentikan ucapanya sebelum kembali mengucapkan sesuatu lagi.

"Sabo di bunuh oleh negeri ini! Dunia ini! Apa yang bisa kau lakukan?! Ayahmu mengubah dunia dengan kematiannya! Saat kau menjadi seseorang yang berpengaruh, kau boleh melakukan apa pun yang kau mau!!" Ucap Dadan.

Sementara Luffy masih menangis karena belum menerima berita kematian Sabo.

"Ikat bocah ini!" Perintah Dadan.

"SABOOO!!.." teriak Luffy.

Diluar, Sabo sudah di ikat di pohon besar agar dia tidak bisa berbuat macam-macam.

"Diam! Berhentilah menangis seperti seorang perempuan, Luffy!! Hiburlah Ame!! Dia pasti sangat terpukul dasar bocah cengeng!!" Teriak Ace dari luar.

Luffy tak mendengarnya dan terus menerus menangis. Di kamar Alme pun gadis itu terus menangis dalam diam. Sabo yang selalu memanjakannya, selalu mengalah padanya, selalu berbagi dengannya kini tiba-tiba menghilang dari hidupnya. Dia tidak bisa menerima kenyataan pahit itu.

Keesokan paginya, Dadan dan semua bandit gunung pergi keluar untuk mengecek keadaan Ace yang mereka ikat di pohon.

"Apa kau sudah sadar, Ace?" Dadan dan Ace saling berpandangan. Dadan menyuruh anak buahnya untuk melepaskan tali yang mengikat di tubuh Ace.

"Dimana Alme dan Luffy?" Tanya Dadan.

"Luffy menangis semalaman dan sedang tidur, sementara Alme..dia masih mengunci dirinya di dalam kamar" ucap bandit gunung.

"Anak itu" lirih Dadan merasa khawatir.

Saat melepaskan tubuh Ace, datang seekor burung pengantar surat untuk mengantarkan surat yang ternyata dari Sabo.

Dogra yang menerima surat itu langsung terkejut, "Bos!! Kau tidak akan percaya ini!" Dogra berlari ke arah Dadan sambil memegang surat itu. "Kita menerima surat dari Sabo! 'Untuk saudaraku di Gunung Colubo, dari Sabo' Dia pasti mengirimkannya sebelum ke laut!" Ucap Dogra.

Ace terkejut lalu meminta kepada Dogra untuk memberikan surat itu padanya, "Berikan padaku..Aku tidak akan pergi ke kota. Itu untuk kami, kan?" Tanya Ace.

Dogra melihat kearah Dadan. Wanita itu mengangguk, setelah selesai melepaskan tubuh Ace, Dogra memberikan surat itu padanya.

Laki-laki itu berbalik lalu pergi menuju tempat sepi untuk membaca surat dari Sabo. Entah kenapa, dia butuh waktu untuk membaca surat dari saudara nya itu. Sambil berjalan, Ace terus membaca surat dari Sabo.

"Ace, Alme, Luffy..aku harap kalian tidak terluka dalam api. Aku khawatir dengan kalian ber tiga. Tetapi, aku yakin kalian akan baik-baik saja. Maaf untuk mengatakan ini, tetapi saat kalian membaca surat ini, aku telah..pergi ke lautan."

"Karena ada sesuatu dan aku memutuskan untuk berangkat ke laut sebelum kalian. Tujuanku akan ke mana saja kecuali tempat ini. Aku akan menjadi lebih kuat dan menjadi seorang bajak laut! Kita berempat harus menjadi bajak laut yang bebas. Suatu hari, ayo bertemu di suatu tempat. Di suatu tempat di laut terbuka! Pasti, suatu hari nanti!"

"Omong-omong Ace, menurutmu siapa yang lebih tua di antara kita? Ya kalo yang paling muda pastilah adik perempuan kita Ame, kan? Tapi yang aku tanyakan, siapa yang paling tua di antara kita? Ahh..lupakan lah, 2 kakak laki-laki, 1 adik laki-laki dan 1 adik perempuan. Ini aneh, namun persaudaraan kita adalah harta karun ku."

"Luffy itu anak cengeng yang lemah, Ame juga..dia sangat nakal dan aktraktif bukan? Tetapi..mereka adalah adik kita. Jadi, jaga mereka baik-baik, ya. Ah satu lagi..Ame, dia pasti akan menangis jika mengetahui aku pergi ke laut terlebih dahulu maka dari itu..bujuk lah dia agar dia tidak marah padaku hahaha..aku menyayangi nya, tidak..aku menyayangi kalian semua. Tapi aku paling memanjakan gadis itu, kau harus bisa menangani kerepotan ini, Ace"

Tak terasa Ace berjalan hingga dia tiba di laut. Anak itu menggenggam erat kertas yang di tulis oleh Sabo dengan air mata berlinang sambil menatap laut.

Tangisannya tak dapat di bendung lagi. Ia meluapkan segalanya di ujung gunung Colubo tempat mereka mengatakan impian nya masing-masing. Menangis dan terus menangis, Ace tidak bisa menahan air mata nya lagi.

Ace pulang ke rumah Dadan. Saat masuk ke dalam rumah itu, dia melihat Magra mengetuk-ngetuk pintu kamar Alme dari luar dengan makanan berada di tangannya.

"Ayolah Ame-chan..kau harus makan" ucap Magra khawatir.

Kaki Ace berjalan mendekati Magra, "Ace?" Bingung Magra.

Ace mengangkat tangannya, "Serahkan itu padaku"

"Tapi Ace.."

"Aku yang akan menangani gadis itu. Karena dia, adikku" Magra pun menyerahkan makanan untuk Alme ke Ace.

Helaan napas panjang laki-laki itu keluarkan sebelum akhirnya dia menendang pintu kamar Alme sampai roboh. Ace masuk dan melihat raut wajah terkejut dan takut dari Alme.

Dia mendekati gadis kecilnya itu lalu duduk di hadapannya, "Makanlah.." ucap nya dingin.

Alme menggeleng, "Aku tidak mau!" Tolaknya.

"Jangan jadi bocah 6 tahun yang keras kepala! Makanlah meski hanya sesuap. Lakukan ini untukku, Luffy dan...Sabo" mendengar ucapan Ace membuat Alme menangis.

Laki-laki itu menarik Alme ke dalam dekapannya lalu mengelus rambut hitam Alme.

"Aku merindukan Sabo.." ucap Alme sambil menangis. Ace diam.

"Aku sangat merindukannya..kenapa dia harus pergi Ace, kenapa?" Ace tetap diam. Dia membiarkan gadis itu meluapkan segalanya. Bandit gunung di rumah itu juga ikut terdiam mendengar ucapan Alme.

Beberapa menit kemudian tangisan Alme mulai reda. Ace menarik tubuh Alme pelan agar gadis itu menatap wajahnya.

"Kau sudah tenang?" Alme mengangguk.

"Aku merindukan Sabo.." lirih Alme.

"Aku tau itu" Ace menyelipkan rambut berantakan Alme ke belakang telinga gadis itu. "Dan aku merindukan sikap aktraktif bocah 6 tahun ku" Ace tersenyum.

Alme memeluk Ace kembali.

"Ayo makan..aku akan menyuapimu, kita juga harus menyusul bocah cengeng yang satu nya lagi" ucap Ace di angguki Alme.

Ace dan Alme sampai di tempat biasa mereka berkumpul. Dugaan Ace benar jika memang Luffy ada di sana. Bocah itu telungkup ke tanah berumput tanpa tenaga.

"Luffy?!" Kaget Alme.

Ace mengepalkan tangannya erat lalu mengeluarkan napas panjang sebelum akhirnya kepalan tangan itu ia gunakan untuk memukul kepala Luffy.

"Ace!! Apa yang kau lakukan?!" Teriak Alme berlari mendekati Luffy.

Laki-laki itu menyilangkan kedua tangannya lalu menatap laut. "Berapa lama lagi kau akan berbaring di situ?" Tanya Ace.

Luffy menggenggam erat topi jerami nya.

"Harta karun yang kita sembunyikan di hutan telah hilang. Bawahan Bluejam yang selamat mengambilnya atau mungkin militer menemukan nya. Aku tidak tau itu ke mana. Namun, aku sudah tidak peduli dengan barang yang mengancam nyawa adik kecilku. Itu hanyalah tabungan bajak laut yang seharunya aku bagi dengan Sabo. Namun, Sabo tak lagi membutuhkan nya. Jadi, aku akan membiarkan nya pergi. Tidak berguna memiliki harta karun yang tidak bisa kau lindungi dan malah membuat nyawa seseorang terancam." Ucap Ace panjang lebar.

Alme terdiam mendengar ucapan Ace. Luffy semakin menarik topi jerami milik nya dan menangis.

"A..Ace..aku..aku ingin menjadi lebih kuat!" Ace melihat kearah Luffy, "Lebih dan lebih..lebih lebih dan lebih, lebih lebih lebih lebih dan lebih...lebih dan lebih..Aku ingin menjadi lebih kuat!!" Rengek Luffy yang masih menangis sambil memegang erat topi jerami nya.

Gadis di sebelahnya hanya tersenyum mendengar ucapan Luffy, ia lalu mendengarkan lanjutan perkataan Luffy lagi sambil duduk dan memegang kedua lututnya.

"Aku bisa melindungi apa pun atau siapa pun! Aku tidak akan kehilangan siapa pun! Aku mohon pada kalian. Amee, Ace..tolong jangan mati!" Ucap Luffy yang langsung mendapat pukulan dari Ace.

"Bodoh! Khawatir kan dirimu sendiri! Kau masih jauh lebih lemah dariku!" Teriak Ace.

"Dengarkan baik-baik..Ame, Luffy! Aku tidak akan mati!" Tambah Ace.

Alme tersenyum, lalu membantu Luffy untuk duduk. Bocah itu mengangguk meski masih menangis.

"Aku juga masih lemah, aku tidak bisa melindungi kalian dan hanya bisa menangis. Aku tidak bisa melakukan apapun tanpa bantuan Azemaru. Tapi suatu saat, aku pasti..aku akan bertambah lebih kuat dan bisa menjadi bajak laut yang hebat yang tumbuh bersama calon raja bajak laut" ucap Alme dengan sungguh-sungguh.

Luffy tambah menangis meski dalam diam. Bocah itu melihat ke arah gadis 6 tahun di sampingnya. Alme tertawa kecil melihat ingus yang keluar dari hidung Luffy.

Alme mengambil sapu tangan yang ada di saku baju nya lalu mengelap ingus Luffy. "Jangan menangis, Kapten" Alme tersenyum.

"Sabo memintaku untuk menjaga kalian. Aku berjanji aku tidak akan mati! Bagaimana bisa aku meninggalkan adik cengeng dan tukang goda seperti kalian?" Ucap Ace diangguki oleh Alme dan Luffy.

"Aku tidak pintar, jadi aku tidak tau apa yang sebenarnya membunuh Sabo. Namun, itu pasti sesuatu yang bertentangan dengan kebebasan. Sabo mati sebelum mengetahui apa itu kebebasan. Kita telah bertukar cawan dengannya dan kita hidup. Jadi dengar...Alme, Luffy. Kita harus hidup tanpa ada penyesalan."

"Um.." Alme dan Luffy mengangguk lagi.

"Kita akan berlayar ke laut suatu hari...dan hidup sesuka kita. Lebih bebas dari siapa pun." Ucap Ace.

"Um..!!" Angguk mereka.

"Itu artinya kita akan bermusuhan dengan banyak orang. Bahkan, orang tua akan menjadi musuh kita. Kalian harus mempertaruhkan segalanya. Ayo pergi ke laut di usia 17 tahun! Dan kita akan menjadi...Bajak laut!" Tegas Ace.

"Um!!" Angguk Luffy.

"Tunggu!! Apa? 17 tahun?! Itu berarti aku tidak bisa berangkat bersama Luffy?!" Tanya Alme.

"Oh iya juga, usia mu masih 16 saat Luffy berusia 17. Hahaha!! Itu berarti kau harus menunggu 1 tahun lagi." Ledek Ace.

Alme menggeleng menolak ucapan Ace. "Tidak!! Aku tidak mau!! Aku akan pergi jika Luffy pergi..aku tidak mau!!!" Teriak Alme membuat Ace menutup telinganya.

"Aku tau aku tau..lakukan sesukamu, tapi minta izinlah dulu pada Makino. Bagaimana pun dia ibumu" Ace menenangkan Alme.

"Mama pasti akan mengizinkan ku! Selama ada bersama Luffy" ucap Alme yang hampir menangis.

"Bagus lah kalau begitu" Ace tersenyum lalu merangkul ke dua adiknya untuk menatap laut.

"Kalian harus menjadi adik-adik yang kuat" lirih Ace.

•To be Continued...

Continue Reading

You'll Also Like

2.8K 472 10
kalian adalah makhluk laut. Tapi kalian bukan putri duyung, bukan juga manusia ikan. dulu, hidup kalian aman dan tentram di bawah laut, tapi semuany...
525 72 7
Marga Kim atau keluarga Kim salah satu keluarga keturunan bangsawan di Korea Selatan. Kim y/n, putri kandung dari Kim Arin dan ayah dari y/n juga sal...
6.7K 992 15
Sakura Haruno salah satu shinobi Konoha Koma, saat pertarungan 5 negara, dan terjebak dialam tengah-tengah akhirnya bertemu seorang dewa yang melakuk...
10K 1.2K 18
UDAH DIBILANG CERITANYA GA JELAS, KOK MASIH BACA SIHH?????!!!!! ©Naruto milik Masashi Kishimoto