WHITE LOTUS - TAEGYU

By winterlazulli

59.5K 5.8K 2K

✦; summary❞ "Tentang dua orang licik yang bertemu dan saling memanfaatkan satu sama lain untuk kemudian salin... More

【KONTEN】
00【WL❦】- Hujan Musim Semi
01【WL❦】- Mengunjungi Kuil
02【WL❦】- Kehilangan Simpul
03【WL❦】- Wajib Militer
04【WL❦】-Seleksi
05【WL❦】Perubahan Plot
06【WL❦】-Meninggalkan tanda
07【WL❦】- Tarian Peri
🔞08【WL❦】-Melayani Kaisar
09【WL❦】-Bukan Orang yang langka
10【WL❦】-Promosi
11【WL❦】- Paviliun Xuehua
12【WL❦】-Kehamilan Selir
《TOKOH DAN VISUALISASI》pt.1
《TOKOH DAN VISUALISASI》pt.2
《TOKOH DAN VISUALISASI》pt.3
13 【WL❦】- Daftar Nama
14 【WL❦】- Istana Musim Panas
15【WL❦】- Sepasang burung
16 【WL❦】- Bertemu
17【WL❦】- Rencana
18【WL❦】- Tur Selatan dan Wajib Militer
19 【WL❦】- Promosi kedua
20 【WL❦】- Veteran dan pendatang baru
21【WL❦】- Perjalanan pertama
22- 【WL❦】memetik pucuk teh di puncak gunung.
23- 【WL❦】digigit ular
24- 【WL❦】Alergi
25- 【WL❦】Kerikil yang dilempar ke dalam danau
26- 【WL❦】Soo Cairen diusir
27- 【WL❦】Rumah kaca
28- 【WL❦】Kesetian pada diri sendiri
29- 【WL❦】Nona Guo
30- 【WL❦】Kepingan Salju
31- 【WL❦】Perompak
32- 【WL❦】Sesuatu terjadi
33- 【WL❦】Kehamilan
34- 【WL❦】Kedatangan rombongan
35-【WL❦】Provokasi Guo Jia
36-【WL❦】Tragedi dan promosi pt.1
37- 【WL❦】tragedi dan promosi pt.2
38-【WL❦】Berlayar ke selatan
39-【WL❦】Saingan cinta?
40-【WL❦】Memindahkan tempat tinggal
41-【WL❦】Menyadari sesuatu...
42-【WL❦】Kembali ke Ibukota
43-【WL❦】Gejolak Harem
44-【WL❦】Membangun Ambisi
45-【WL❦】Menetapkan langkah..
47-【WL❦】Ling Guiren
48-【WL❦】Melahirkan
49-【WL❦】Resep?
50-【WL❦】Bunga dicermin dan bulan di air
51-【WL❦】Kembalinya teratai putih
52-【WL❦】Kecurigaan Kaisar
53-【WL❦】Hati ular dan macan tutul
54-【WL❦】Kekacauan?
55-【WL❦】Kaisar yang merajuk?
56-【WL❦】Terik Musim Panas
57-【WL❦】Istana seribu air terjun
58-【WL❦】Orang jahat
59-【WL❦】Harem yang gelisah
60-【WL❦】Rumor Istana Weiyang
61-【WL❦】Segel besar
62-【WL❦】Memilih tempat tinggal masa depan Jinbeom
63-【WL❦】Kencan bersama Kaisar
64 -【WL❦】Wajib militer tiga tahunan
65 - 【WL❦】Salah perhitungan

46-【WL❦】Pikiran

578 74 13
By winterlazulli

【White Lotus❦】

———

Paviliun Fengxian menjadi ramai dan mendapat sorotan secara secara tiba-tiba. Pasalnya semua orang tidak pernah berpikir bahwa Kaisar Taehyun— sang penguasa akan datang secara pribadi ke tempat kecil itu. Satu-satunya tuan adalah Choi Cairen yang telah lama tinggal disana tetapi tidak pernah melayani sang Kaisar.

Melihat Choi Cairen benar-benar mampu membawa Kaisar Taehyun datang, semua pelayan dan kasim sangat senang. Mereka berharap tuan ini dapat terbang kecabang tinggi seperti dua pendahulunya.

Choi Yejun sedikit gugup karena ini pertama kalinya dia benar-benar berinteraksi dengan Kaisar secara intens. Sebelumnya mereka hanya bertemu sebentar dan bertukar kata yang tidak penting. Apalagi status Yejun sekarang adalah selir sang Kaisar. Dia melihat pria itu lebih dekat dan menemukan tempramen dingin pria itu sama sekali tidak disengaja, melainkan sesuatu yang sudah terukir ditulang dengan segala aura yang penuh keagungan.

Meski begitu, karena dia memiliki pengalaman bergaul dengan banyak pria di kehidupan sebelumnya, Yejun merasa mampu untuk mendekati pria ini. Seperti sekarang, setelah mereka membicarakan tentang resep getah yang dapat dimanfaatkan menjadi ban kendaraan. Tidak butuh waktu lama bagi Yejun menarik pria itu datang ke kediamannya.

"Selir tidak menyangka bahwa Yang Mulia akan datang, selir hanya punya teh bunga ini untuk disuguhkan." Yejun dengan malu-malnu menyeduh teh bunga melati di depan Kaisar Taehyun.

Aroma wangi yang lembut tercium dan Kang Taehyun yang sedikit linglung mulai merasakan relaksasi diotaknya. Pria itu menatap bunga melati yang mengering dan bertanya; "Apakah ini melati yang sama dengan yang tumbuh dipekarangan mu?" Taehyun datang ke tempat ini karena dia penasaran tentang pengetahuan selir di depannya.

Yejun berpikir bahwa Kaisar tertarik dan senyumnya semakin dalam namun tertahan dengan raut wajahnya yang dingin. "Benar Yang Mulia, selir punya banyak waktu luang sebelumnya dan melihat bahwa bunga melati diluar sangat menarik, kelopaknya jatuh berserakan dan selir merasa sayang untuk membuang-buang bunga yang indah ini. Jadi selir berinisiatif untuk mengeringakannya menjadi teh." Dia berbicara dengan cara yang lembut dan banyak menyiratkan kasih sayang. Yang sangat berbanding terbalik dengan ekspresi wajahnya. Yejun diam-diam mengintip Kaisar, bulu matanya yang lentik bergetar saat dia melakukannya.

Tetapi wajah Kaisar masih sangat lurus dan sulit mengatakan apa yang tersirat dari tatapan dan gerak-geriknya. "Kamu sepertinya berbakat dalam menemukan hal-hal baru."

Yejun kali ini tidak menahan diri dari tersenyum. Ada kilatan bangga di matanya dalam sesaat. "Tidak banyak yang selir dapat lakukan. Ini hanya untuk mengisi waktu luang sambil belajar."

Jawaban yang klise.

Sejak Choi Beomgyu dan Guo Jia diketahui memberikan kontribusi kepada sang penguasa, keduanya mendapat apresiasi dari Kaisar. Keduanya terkenal diharem dan beberapa orang juga mencoba mencari bantuan dengan cara yang sama. Hari ini selir satu mendapatkan cara itu dan besok selir lain mengungkapkan cara membuat sesuatu. Pada awalnya Kaisar memang agak tertarik tetapi lama-kelamaan hal-hal berubah menjadi terlalu mengada-ngada dan semua dilakukan secara tidak tulus. Kang Taehyun sudah lama muak.

Adapun mengapa kali ini dia bersedia datang, entahlah. Taehyun hanya mengikuti pikirannya yang tiba-tiba tertarik pada sosok ini. Dia tahu bahwa selir didepannya bukanlah orang familiar dan dia berpikir mungkin ini adalah kali pertamanya mereka bertemu? Jadi mengesampingkan semua kecurigaan, Taehyun hanya ingin mendengar lebih jauh tentang getah pohon yang sempat disebutkan. Jika hal-hal benar-benar bermanfaat, dia bersedia memberikan selir ini beberapa hadiah.

Mereka sudah mendiskusikannya dan Taehyun menemukan bahwa metode yang disarankan selir ini memang dapat dilakukan. Yang menjadi misterinya adalah, dimana mereka bisa mendapatkan pohon getah itu?

"Zhen akan membiarkan orang-orang mencari pohon getah yang kamu maksud. Jika kita bisa menemukannya, Zhen akan menyerahkan metode ini kepadamu untuk dilakukan. Selain itu, Zhen pasti akan memberikan imbalan yang layak."

Yejun menundukkan kepalanya malu, tetapi matanya bersinar sangat cerah mendengar janji ini. Tetapi Yejun adalah Yejun, dia tidak akan mudah tergoda. "Apa yang Yang Mulia katakan? Selir ini tulus membantu Yang Mulia dan tidak menginginkan apapun." Ujarnya dengan nada setengah merengek.

Kaisar Taehyun menyesap teh melati dalam diam. "Zhen selalu tahu cara memberikan apa yang pantas pada orang-orang berprestasi."

Mata Kaisar seperti obor dan membuat Choi Yejun yang jarang tersipu memerah. Dia merasa bahwa Kaisar Taehyun akan memakannya begitu dia berpaling. Merasakan hal ini, Choi Yejun tersadar, 'Apakah ini kesempatan yang tepat untuk memikat Kaisar?' Dia tahu tidak mungkin baginya untuk membuat Kaisar Taehyun mabuk dan menyeretnya begitu saja ke atas ranjang. Tetapi memikat Kaisar dengan afrodisiak tak kasat mata yang dia beli dari toko sepertinya mungkin!

Menahan nafas, Choi Yejun tiba-tiba menjadi lebih gugup karena bersemangat. 'Iya! Aku bisa melakukan hal ini kan? Bahkan jika orang lain curiga dia menjebak Kaisar, tidak akan ada bukti. Lalu bisa menggunakan ramuan kehamilan untuk bisa mendapatkan anak dalam satu kali percobaan!'

Choi Yejun sibuk berfantasi tetapi Kaisar Taehyun sudah merasa bosan. Dia juga ingat seharusnya dia pergi ke rumah kaca dan harus pergi ke Paviliun Xuehua untuk makan malam.

"Oke, Zhen akan datang lagi nanti. Selir ai bisa kembali sibuk. Zhen harus melakukan sesuatu dulu." Bangkit. Kang Taehyun bahkan tidak melihat Yejun saat dia mengatakan hal itu.

"Ah? Yang Mulia?" Meninggalkan Choi Yejun yang masih berusaha memcerna kejadian dimana bebek yang dimasak terbang menjauh!

Kedua pelayan Choi Yejun bahkan lebih parah. Mata mereka memerah karena marah dan putus asa. "Tuan!"

Mata harem melihat bahwa Kaisar Taehyun pergi menemui Cairen kecil di Paviliun Fengxian dan menemukan bahwa Cairen itu adalah saudara Choi Guipin yang terpencil. Beberapa orang segera menjadi masam dan mengatakan bahwa Beomgyu pasti mencoba memenangkan Kaisar dengan merekomendasikan adiknya sendiri.

"Tuan... tenang, Kaisar hanya tinggal sebentar di Paviliun Fengxian dan kembali kurang dari setengah jam! Choi Cairen belum mendapat rahmat apapun!"

Hanya Beomgyu yang tahu begitu Kasim Tian memberitahunya bahwa Kaisar menemui Yejun, dia panik dan cemas. Beruntungnya, Hyein dan Hosu sigap menenangkan tuan mereka. Bahkan nenek tua lebih khawatir bahwa berita itu merangsang janin Beomgyu!

"Jangan cemas... Jangan cemas... Beomgyu kendalikan emosi mu. Kamu masih hamil!

Baru setelah itu Beomgyu mengendalikan emosinya. "Oke tidak apa-apa aku hanya terkejut." Dia menarik nafas dalam sebelum menghembuskannya. Wajah yang semula pucat berangsur-asur memerah.

Wanita tua Choi mendesah lega tetapi di dalam hatinya dia mengutuk Yejun. 'Anak sial ini sejak beberapa tahun terakhir menjadi semakin tidak masuk akal. Alih-alih datang menemuiku, dia malah memanfaatkan waktu ini untuk merayu Kaisar.'

"Tenang dulu, saat ini Kaisar masih belum memutuskan apakah akan mendukungnya. Kita masih punya waktu."

"Nenek aku mengerti. Aku hanya terlalu bersemangat... yah seperti itu." Mulutnya bisa mengatakan itu tetapi hati Beomgyu belum tenang dan kepalanya memikirkan banyak hal. Tentang plot buku yang kembali ke jalur asli, tentang apakah Choi Yejun telah melakukan sesuatu yang menarik perhatian Kaisar dan apakah setelah ini Kaisar hanya akan memanjakan Yejun?

"Iya tuan, lagipula Yang Mulia telah membuat janji untuk makan malam bersama anda. Yang Mulia pasti akan datang ke tempat kita nanti." Ujar Hosu menimpali.

Beomgyu mengangguk. "Aku tahu..." Iya Kaisar sudah berjanji, apalagi neneknya ada disini dan Kaisar tidak mungkin dengan mudah menampar wajah seorang penatua. Lagipupa, Beomgyu mengingat sosok Guo Jia di Istana Lingxin.

"Nenek masalah yang dikatakan ayah, mari kita tunda untuk sementara waktu. Jika kita melakukannya sekarang, itu akan terlalu kentara bahwa kita telah menargetkan Yejun." Dia ingin tahu bagaimana jika Choi Yejun benar-benar dimanjakan oleh Kaisar seperti di dalam buku.

"Lagipula Nenek, orang-orang diharem ini bukanlah vegetarian." Terutama Bang Junhyuk, Guo Jia dan Permaisuri.

Wanita tua itu menatap Beomgyu, "Apakah kamu punya rencana lain?"

Beomgyu menggeleng, "Tidak juga— tetapi pikirkan. Jika dia benar-benar dimanjakan dia akan memiliki harapan yang lebih tinggi, saat itulah kita melepaskan serangan. Coba tebak bagaimana batu yang kita lemparkan dapat menyakiti burung itu?" Dia ingin melihat bagaimana Yejun mengatasi masalah ini dan Kaisar... Beomgyu bahkan ingin melihat kemarahan pria itu.

"Apa yang kamu katakan ada benarnya, kapanmu kamu ingin melakukannya, aku dan ayahmu selalu siap."

Beomgyu menepuk punggung tangan nenek tua itu. "Iya nek. Tetapi mengenai Kwon Yiniang aku rasa tidak dapat menunggu seperti Yejun."

"Tentu saja, wanita berbisa itu lebih licik dari putranya. Kami akan menanganinya secepat mungkin, jangan khawatir." Wanita tua itu bergumam di dalam hati. 'Buat saja kepura-puraan bagi wanita Kwon itu. Sakit atau apalah yang bisa memindahkannya dari kediaman utama. Lalu tunggu sampai putraku mengaku kepada Kaisar untuk mengakhiri kehidupannya.'

Beomgyu tidak bertanya tentang apa yang wanita tua itu akan lakukan kepada Kwon Yiniang. Neneknya adalah seorang Furen yang berpengalaman dalam perkelahian rumah tangga dan tidak kekurangan trik kejam. "Sudah larut, ayo kita bersiap untuk menyambut Kaisar."

"Iya!"

Ketika Kaisar datang, matahari sudah lama tenggelam.

"Wanita tua ini telah melihat Yang Mulia Kaisar."

"Selir telah melihat Yang Mulia."

Beomgyu dan Wanita tua Choi menyambut Kaisar dengan hormat. Pria itu buru-buru keduanya dan berkata dengan hangat. "Lao Furen jangan sopan, bagaimana aku bisa membiarkan penatua bersujud kepadaku. Selir ai juga, hati-hati dengan perutmu."

Wanita tua tersenyum dan membalas, "Yang Mulia adalah Kaisar negara, putra surga yang terhomat. Mengapa aku tidak merasa tersanjung saat memberi hormat kepada anda?"

"Lao Furen sudah lama tidak bertemu, zhen melihat bahwa tulang anda masih sangat bagus." Kaisar memimpin kedua orang itu masuk dan meja besar telah disiapkan untuk acara malam ini. Ada banyak menu dari yang sederhana hingga hidangan yang kaya. "Zhen harus merepotkanmu untuk menemani Choi Guipin beberapa hari, Zhen agak sibuk dan jarang menemaninya membuat dia agak kesepian." Ujar Kaisar lagi.

"Sungguh kehormatan bagi Choi Guipin dan keluarga Choi untuk bisa diperhatikan oleh Yang Mulia. Choi Guipin memiliki tempramen manja sejak masih muda dan keluarga sangat memanjakannya, Yang Mulia jika dia menyinggung anda tolong maklumi demi wanita tua ini."

"Choi Guipin tidak pernah menyinggung zhen, dia memiliki pengendalian diri yang baik meski kadang-kadang agak manja. Tetapi zhen tidak merasa itu salah, zhen mengerti bahwa dia adalah biji mata keluarga Choi, zhen tentu tidak masalah untuk sedikit memanjakannya."

"Oh Yang Mulia betapa baiknya anda. Saya harap Choi Guipin dapat melayani Yang Mulia dan negara dengan baik."

Wanita tua dan Kaisar berbincang banyak hal termasuk omong kosong yang dalam pendengaran Beomgyu hanya memasuki telinga kanan dan keluar ditelinga kirinya. Dia hanya mendengarkan disamping sambil melayani sang Kaisar. Dia menjawab ketika ditanya dan selebihnya dia berpura-pura menjadi bukan apa-apa.

Wanita tua mengundurkan diri setelah merasa lelah. Beomgyu dan Kaisar tentu saja tidak akan menahan orang tua itu untuk terjaga bersama mereka.

"Istirahatlah nek."

"Iya Nyonya tua, jika kamu memiliki kesulitan biarkan para pelayan melayanimu." Kaisar menambahkan kata.

"Oh jangan khawatirkan wanita tua ini Yang Mulia." Wanita tua melihat kearah Beomgyu dan berbisik, "Jangan biarkan Yang Mulia begadang terlalu larut karena  Yang Mulia harus pergi ke pengadilan besok."

Beomgyu hampir memutar bola matanya. "Nenek aku tahu." Dia mendorong lembut tubuh wanita itu dan memerintahkan para pelayan untuk melayani neneknya.

Sepeninggal wanita tua dan ruangan telah dibersihkan. Kaisar Taehyun dan Beomgyu tetap tinggal dan berjalan-jalan di sekitar ruangan untuk mencerna makanan mereka.

"Apa yang selir ai lakukan hari ini?" Kaisar Taehyun bertanya setelah keheningan panjang. Dia telah menyadari bahwa selir kecilnya menjadi pasif malam ini, meski orang lain masih tersenyum dan berperilaku baik. Taehyun tahu bahwa selirnya tidak jujur.

Beomgyu mengalihkan pandangannya agar tidak menatap Kaisar secara langsung. "Selir hanya terlalu bersemangat tadi siang dan menjadi kekurangan energi setelah malam tiba. Meski selir dan neneknya hanya berbincang, kami berbicara begitu banyak hal."

"Begitu kah? Maka saran Zhen untuk mengizinkan nenekmu datang tampaknya memiliki dampak baik dan buruk." Kaisar Taehyun berpura-pura tidak melihat kebohongan Beomgyu dan malah mengikuti arusnya.

Beomgyu mendengus. "Selir masih berpikir bahwa ide itu sangat bagus. Selirnya tidak akan kesepian dan memiliki teman bicara yang bisa menghibur selir."

Taehyun ingin mengatakan beberapa hal lagi tetapi dia melihat kelelahan diwajah Beomgyu dan menelan kembali kata-katanya. Dia kemudian mendorong Beomgyu untuk memasuki kamar. "Kamu sepertinya benar-benar lelah. Lihat wajahmu menjadi agak buruk, sudah waktunya untuk beristirahat."

Beomgyu sendiri juga merasa terlalu banyak menerima informasi hari ini dan dia tidak lagi punya tenaga untuk menghibur Kaisar jadi dengan patuh mengikuti langkah suaminya tersebut.

Hosu dan Hyein dengan sigap membantu, satu mencucikan kaki dan satu lagi menyeka wajah Beomgyu dengan handuk panas. Kaisar sendiri membantu Beomgyu mengganti bajunya menjadi pakaian yang lebih tipis. Kesunyian Beomgyu agak membuat Kasiar khawatir.

"Jika kamu merasa tidak nyaman mengapa tidak memanggil tabib Istana?"

Beomgyu mengerling dan berkata; "Tidak perlu, selirnya hanya butuh tidur untuk memulihkan tenaga Yang Mulia. Selir minta maaf karena tidak bisa menemani Kaisar lebih banyak hari ini."

Hosu dan Hyein saling lirik, mereka jelas tahu mengapa tuan mereka seperti ini.

Kaisar melirik kedua pelayan itu membuat keduanya gugup seketika. "Kalian perhatikan tuan kalian dengan baik, jika keadaannya memburuk, segera undang tabib untuk pemeriksaan."

Keduanya buru-buru membungkuk; "Budak akan mengingat perintah Yang Mulia."

Beomgyu sudah berbaring dan memejamkan matanya segera. Dia jatuh kedunia mimpi dengan sangat cepat.

Kang Taehyun mendesah dan mengatur selimut agar menutupi setengah tubuh Beomgyu. Dia juga mengusap perut besar itu dengan hati-hati tetapi tidak menemukan gerakan yang biasa dia rasakan. 'Mengapa ibu dan anak-anak menjadi sangat diam hari ini?' Pikirnya.

Setelah satu dupa, Kaisar bangkit untuk kembali ke Istana Giok Batin.

Dalam perjalanan, Kaisar Taehyun tidak berbicara tetapi Kasim Jung sebagai tangan kanan dengan mudah mengetahui bahwa tuannya terganggu. Jika boleh menebak ini tidak lain karena orang di paviliun Xuehua.

Kasim Jung tidak mengerti tetapi dia dapat melihat bahwa orang-orang di paviliun Xuehua hari ini tidak seantusias biasanya, bahkan wanita tua itu, meski orang lain tersenyum, senyum itu bukanlah senyum yang sebenarnya.

"Kasim Jung, cari tahu apa yang terjadi di paviliun Xuehua hari ini."

———

"Tuan, Yang Mulia kembali ke Istana Giok Batin dan tidak menginap di Paviliun Xuehua." Sion yang telah berjongkok diluar bergegas masuk membawa berita.

Ansu mendesah lega tapi Choi Yejun masih tenggelam dalam kekesalan karena gagal memikat Kaisar. Dia tidak berhenti memarahi Choi Beomgyu dalam hatinya. 'Choi Beomgyu si picik ini! Dia benar-benar penuh kecemburuan! Dia pasti dengan sengaja membuat Kaisar pergi tadi siang kan? Dia pasti tidak ingin melihat aku mendapat bantuan!'

"Tuan ini bagus, Yang Mulia tampaknya tidak terlalu tertarik pada tuan ketujuh. Jika tidak mengapa Kaisar pergi larut malam dan tidak tinggal di Paviliun Xuehua?" Ujar Ansu, dia menambahkan lagi. "Tuannya juga jangan kesal. Kita telah membuat langkah yang bagus hari ini dan mari kita coba lagi besok, bagaimana?"

Choi Yejun mendengus. "Sudahlah, lagipula dia sedang hamil dan tingkahnya akan diawajarkan. Lagipula hari-hari masih panjang dan aku masih punya banyak cara untuk bisa menarik perhatian Yang Mulia." Dia semakin menyadari bahwa selir yang hamil memiliki banyak manfaat.

"Betul sekali, tuannya harus fokus untuk bersaing mendapat bantuan. Choi Guipin seperti itu sebenarnya dia cepat lambat akan membuat Yang Mulia tidak senang dengan sifat cemburunya." Sion menambahkan api, dia tidak menyebutkan bahwa sebenarnya Kaisar lebih dulu membuat janji dengan Choi Guipin dibandingkan datang menemui tuannya.

'Tidak apa-apa, jika kemarahan tuan pada Choi Guipin bisa membuat tuannya termotivasi. Itu lebih baik, huh entah berapa lama kami bisa menaiki tangga harem ini.'

Paviliun Fengxian mematikan lampu setelah terlambat cukup lama. Akibatnya keesokan harinya pun beberapa orang bangun dengan lingkaran mata hitam.

"Tuan sudah saatnya bangun, kita harus pergi ke Istana Weiyang untuk memberikan penghormatan."

Choi Yejun bersusah payah melewati pagi hari ini. Saat dia melihat lingkaran hitam dibawah matanya, Choi Yejun meringis dan buru-buru mengaplikasikan krim salju untuk menutupi kulitnya yang kusam.

Mandi, sarapan, berdandan kemudian pergi berjalan kaki menuju Istana Weiyang yang jauh.

Entah apa yang terjadi tetapi Istana Weiyang lebih semarak hari ini. Choi Yejun yang melihat puluhan selir berbaris memasuki Istana Weiyang merasakan firasat tertentu.

"Choi Cairen telah tiba!"

Menarik nafas, Choi Yejun bisa merasakan semua mata memandang kearahnya. Dan untuk pertama kalinya Choi Yejun merasakan tekanan dari para selir di atas. Namun karena etiket dia hanya bisa berpura-pura patuh dan melakukan penghormatan dengan bantuan pelayan.

"Selir telah melihat Permaisuri Niang-niang dan selir lainnya." Bersimpuh, setengah membungkuk dan bangun. Gerakan yang sangat melelahkan bagi selir kecil seperti Yejun.

'Membungkuk... membungkuk... aturan sial ini sangat menghina!' Pikirnya. Mengapa dia harus bersujud kepada orang yang tidak lebih baik darinya? Choi Yejun benci, apalagi tatapan para selir itu seolah-olah dia hanyalah pasir di tanah.

Permaisuri dan Selir berpangkat tinggi bahkan berpura-pura tidak melihat Choi Yejun. Mereka tidak akan berurusan dengan selir rendahan begitu saja tetapi pengabaian yang mereka terapkan bahwa lebih menghina. Melihat bahwa Choi Yejun masih berlurut, beberapa selir menahan senyum mereka dan yang lain bahkan tidak repot.

Choi Yejun tidak mengerti, dia bahkan belum melayani Kaisar tetapi sudah menerima intimidasi seperti ini. Dia mau tidak mau bergumam di dalam hatinya. 'Huh siapa yang menyebutkan kemurahan hati Permaisuri dan betapa bijaksananya dia. Melihat aku masih berlutut, aku khawatir dia ingin aku menjadi sasaran orang lain. Benar-benar menjijikan untuk bertingkah seperti itu. Ada juga para selir ini, ck. Hanya karena mereka berpangkat tinggi, mereka bisa merendahkan orang lain. Tapi apa gunanya pangkat itu? Mereka bahkan masih tidak sebaik Permaisuri yang tidak disukai.'

Permaisuri yang digosipkan Choi Yejun saat ini tengah sibuk menanyai beberapa selir. "Oh Shangpin, aku dengar Pangeran pertama sudah mulai belajar merangkak? Pastikan lantai istanamu dilapisi karpet untuk mencegah Pangeran jatuh dan cedera."

"Myung Xiapin, bagaimana Istana Feiluan? Jika kamu kekurangan sesuatu datanglah ke bengong."

"Xiuyi Chu, aku dengar kesehatan Pangeran kedua semakin baik dari hari kehari. Kamu sangat bekerja keras itu baik."

"Yoo Guiren, aku mengetahui dari Zhaoyuan Ahn bahwa kamu ingin Pangeran keempat menginap di Istana Lingxin? Kamu sepertinya lupa posisimu!"

"Moon Xiapin, Ben gong memiliki beberapa bahan bagus untuk membuat pakaian baru bagi Beile kelima. Biarkan Luan mengantarkan barang ke Istana Ruanming nanti."

Lee Nakyung terlalu sibuk menjadi Ibu Istana Tengah yang perhatian dan berbudi luhur. Adapun Choi Cairen yang sempat digosipkan mendapat bantuan, setelah mengetahui bahwa Kaisar belum menyentuhnya sekalipun. Lee Nakyung sudah lama membuang Choi Yejun jauh ke belakang. Cairen kecil tidak seberharga reputasinya.

Namun melihat bahwa Choi Yejun masih bersimpuh di tangga bawah. Dia pun mengangkat suaranya. "Oh Choi Cairen masih berada disana. Kamu sangat patuh dengan aturan ayo cepat bangun. Meski kamu belum melayani Kaisar, jangan sedih akan selalu ada waktu lain." Ujar Permaisuri sedikit prihatin.

Tetapi Choi Yejun merasakan ejekan dalam kata-kata itu.

"Niang-niang benar Choi Cairen. Jangan sedih karena belum melayani Yang Mulia, bagaimana ada begitu banyak saudara dan saudari di harem. Hanya mereka yang beruntung untuk bisa disukai ah~ Selama kamu tampil baik, kamu akan diingat oleh Yang Mulia." Hui Fei menyahuti, dia berbicara dengan wajah tersenyum tetapi kata-katanya mengatakan seolah Choi Yejun adalah sebaliknya.

"Choi Cairen pasti akan beruntung, bagaimana dia punya saudara seperti Choi Guipin yang disukai. Aih~ Aku benar-benar iri." Seseorang berbicara dan tidak lain adalah Jeong Cairen.

Choi Yejun mengerutkan keningnya dan tidak mengerti apa yang selir itu katakan. Mengapa orang lain membawa nama Choi Beomgyu itu seolah-olah dia bergantung pada Choi Beomgyu untuk mendapatkan bantuan.

"Apa maksud Jeong Cairen? Choi Guipin sedang hamil sekarang dan dia sibuk, lagipula selir ini sudah dewasa tidak membutuhkan orang lain untuk membantunya melakukan sesuatu."

Mendengar kata-kata itu beberapa orang melihat bahwa sepertinya dua bersaudara Choi tidak akur.

Jeong Aran yang melihat Choi Yejun menyanggah ucapannya mencibir. "Oh bagaimana aku lupa. Choi Cairen sangat dewasa sampai-sampai saat penatua keluarga Choi datang dia bahkan tidak berniat untuk menemuinya. Meskipun Lao Furen datang untuk menemani Choi Guipin, kalian adalah keluarga sedarah. Mengapa Choi Cairen begitu acuh?" Dia menuduh Choi Yejun secara tidak langsung menjadi sombong hanya karena memasuki Istana. Dia menunjukkan kepada orang lain bahwa Choi Yejun adalah orang yang tidak berbakti!

Beberapa selir juga menyadari keanehan ini. Penatua Choi adalah nenek Choi Guipin dan Choi Cairen, seharusnya begitu penatua memasuki Istana entah untuk siapa, sebagai generasi muda sudah sewajarnya untuk melihat. Bahkan jika hanya untuk akting semata. Ini semua agar kamu terlihat bagus sebab reputasi itu penting!

Sayangnya Choi Yejun tidak mengerti ini, dia merasa bahwa dia telah punya posisi di Istana meski hanya piramida batu kasar, dia masih selir Kaisar dan masih lebih terhomat dibandingkan istri biasa. Bukankah wajah jika dia ingin bertindak? Apakah dia ingin melihat atau tidak, apakah dia masih harus membungkuk di depan wanita tua itu?

"Jeong Cairen terlalu banyak berpikir, selir ini hanya tidak ingin mengganggu ketenangan Choi Guipin di paviliun Xuehua. Jadi aku tidak akan datang dulu dan merusak pemandangan orang lain." Kata-kata Choi Yejun agak kasar.

Orang-orang mengernyit mendengarnya tetapi Permaisuri Lee terlalu malas mendengar lebih banyak suara pedang bersilang. "Oke cukup, ben gong lelah dan kalian bisa kembali. Tapi untuk Choi Cairen sebaiknya mempertimbangkan sikap dengan hati-hati. Ingat ajaran pada buku pedoman anak dan istri untuk mementingkan berbakti kepada yang lebih tua."

Para selir bubar dengan senang hati, Choi Yejun juga bergegas. Dia merasa kegiatan memberi penghormatan ini hanya memberikan keuntungan bagi Permaisuri Lee untuk menonton pertunjukan sementara selir kecil sepertinya hanyalah pemain cadangan.

"Tuan apakah kita akan segera kembali ke Paviliun Fengxian?" Tanya Ansu.

"Haruskah kita pergi ke Paviliun Xuehua untuk menemui wanita tua itu? Yang Mulia Permaisuri sudah mengatakan kata-katanya—"

Choi Yejun dengan kesal memotong. "Untuk apa kita pergi kesana? Wanita tua itu pasti hanya ingin menceramahi ku saja terutama memintaku untuk mengalah pada Choi Beomgyu." Dia mengingat betapa biasnya wanita tua itu kepada Choi Beomgyu, jadi mungkin saja apa yang dia katakan terjadi.

Tentu saja alasan sebenarnya adalah dia takut ditanyai alasan mengapa dia bisa memasuki Istana. Choi Yejun menebak bahwa Keluarga Choi sudah mengetahui tentang Pangeran Rui. Dia tidak bisa mengatakan bahwa dia mendapatkan ide melakukan suap dari sistem atau bahkan mengakuinya sebagai pemikirannya sendiri.

"Daripada itu mari kita pergi mencari Yang Mulia. Aku harus bisa melakukan pelayanan dan hamil secepat mungkin!" Itu lebih penting sekarang. Choi Yejun menyadari bahwa dia terlalu naif dan berpikir bahwa dia bisa berjalan dengan damai tanpa disukai oleh Kaisar. Tetapi dia masih mendapatkan banyak intimidasi dari selir lain dan dari pejabat istana. Bukannya menjadi orang yang tidak terlihat, dia malah menjadi bahan tertawaan.

Dia melihat bahwa beberapa selir melihat dirinya dengan lelucon karena gagal melayani Kaisar kemarin. Dia tidak menyukainya dan lebih membenci pada tatapan kasihan yang mereka layangkan. Bahkan beberapa selir yang tidak disukai juga berani menatapnya dengan remeh.

'Beberapa orang memiliki otak buruk, mereka bahkan tidak lebih baik dariku tetapi meremehkan ku seolah-olah aku tidak punya harapan. Bah! Ada juga yang menuduhku meminta dukungan Choi Beomgyu, cih! Orang pencemburu seperti itu tidak akan dapat bekerjasama dengan siapapun! Lagipupa mengapa Choi Beomgyu yang harus membantuku? Apa hebatnya dia? Dia hanya beruntung bisa hamil anak kembar heh. Anak itu bahkan tidak tahu apakah laki-laki atau perempuan. Atau bahkan beile. Otak orang-orang ini benar-benar bermasalah! Kehebatan hanya dilihat dari melahirkan seorang anak?' Choi Yejun bertanya-tanya dengan kesal di dalam hatinya tetapi dia tidak menyadari bahwa dia juga ingin memiliki keturunan Kaisar secepat mungkin. Bukankah karena dia tahu bahwa memiliki keturunan bisa menjadi kekuatanmu di harem?

"Tuan apakah kita akan pergi ke hutan lagi?" Tanya Ansu. Dia berharap semakin termotivasi tuannya, semakin cepat mereka bisa mendapatkan keberuntungan.

Choi Yejun berpikir sejenak. "Sion apakah kamu tahu kemana lagi Yang Mulia sering berjalan-jalan?"

———

"Apakah benar-benar ada pohon seperti itu yang menghasilkan getah yang bisa menggumpal, kedap air dan lentur?" Kaisar Taehyun berbincang dengan salah satu kasim yang ditemukan oleh Kasim Jung dan kepala departemen industri.

Konon kasim ini berasal dari wilayah tropis dimana banyak sekali tumbuhan dan hewan yang hanya bisa ditemukan di wilayah tersebut. Dulu dia mengikuti kerabat untuk mencari nafkah di ibukota Kekaisaran, sayang sekali bahwa kerabat itu akhirnya menjual kasim ini ke Istana demi mendapat beberapa keping perak. Meski begitu, sang Kasim hidup dengan baik dengan mengurus ruang binatang Kekaisaran dan bertahan hingga hari ini. Dia tidak menyangka bahwa suatu hari dia bisa bertatap muka dengan Kaisar bahkan berbincang dengan sang penguasa.

Mendengar pertanyaan Kaisar tentang pohon getah, kasim itu ingat tentang pohon yang menghasilkan buah mainan yang sering dia mainkan dengan saudara-saudara saat masih kecil. "Menjawab Yang Mulia. Budak tidak terlalu jelas apakah pohon ini yang Yang Mulia Kaisar maksud. Namun di kampung halaman budak di wilayah Tenggara, memang ada pohon yang getahnya bisa menggumpal, berwarna putih, agak berbau dan biji buahnya bisa menghasilkan minyak."

Mendengar pengakuan sang kasim, Kepala departemen industri berkata; "Yang Mulia, menteri ini berani memberi saran alangkah baiknya jika meminta orang-orang untuk pergi ke Tenggara dan membawa beberapa contoh terlebih dahulu." Dia berbalik menatap Kasim itu lagi.

"Sebaiknya biarkan kasim ini pergi, itu adalah tempat asalnya dan dia pasti lebih tahu tentang wilayah utara."

Kang Taehyun juga berpikir begitu. Selain itu jika dia bisa menggunakan orang-orangnya sendiri, dia bisa mengatur bisnis ini agar tidak jatuh ketangan para Bangsawan yang rakus itu. Hump! Sejak masalah bandit air hari itu, dia semakin membenci keluarga Bangsawan yang serakah ini. Hanya belum saatnya dia membasami orang-orang ini, jika tidak dia akan merebut semua yang mereka miliki untuk Istana Kekaisaran.

"Kalau begitu," Taehyun menunjuk kasim itu dan berkata dengan suara dalam. "Kamu akan dipindah tugaskan untuk menjadi kepala dari tim pencarian ini. Selama kamu bisa membawa kembali barang yang Zhen inginkan, Zhen akan memberikan hadiah yang besar untukmu dan wilayah Tenggara juga dapat makmur dengan dimasa depan."

Kasim hampir tidak percaya bahwa dia mendapat potongan kue pie sebesar ini secara gratis begitu saja. Apa yang Kaisar katakan? Dia menjadi apa? Mendapat apa dan kampung halamannya bisa makmur? Sungguh!

Kaisar Taehyun tidak peduli dengan tampang bodoh kasim itu. Dia hanya mengisyaratkan orang-orang departemen Industri untuk mengurusnya.

"Yang Mulia, anda mengatakan bahwa sudah ada resep untuk mengolah getah pohon karet ini. Bisakah departemen industri kita mendapatkannya lebih dulu? Mari kita lakukan penelitian lebih dulu terhadap pemprosesannya?" Kepala Departemen Industri memohon kepada sang Kaisar. Pasalnya begitu Kaisar mengajukan ide penggunaan getah pohon sebagai bantalan roda, dia sudah membayangkan betapa nyamannya kereta dimasa depan. Selain itu, barang ini bisa menghasilkan banyak uang yang bagus untuk departemennya.

"Mungkin saja, getah karet tidak hanya bisa digunakan sebagai barang tambahan roda, misalnya alas untuk sendal dan sepatu yang disebutkan mungkin bisa dikembangkan lebih jauh. Ada juga minyak dari biji getah, apalah itu benar-benar bisa menjadi alternatif minyak goreng lain? Yang Mulia penemuan ini tidak hanya bisa memajukan teknologi negara tapi juga....." Kepala Departemen Industri mengatakan banyak hal yang penuh dengan gambaran indah. Meski Kaisar tahu setengahnya hanyalah angan-angan, bukan berarti Kang Taehyun tidak memiliki harapan yang sama.

Pada akhirnya dia berjanji, "Jangan khawatir aku memberikan resep itu padamu. Sekarang kamu fokus lah untuk membentuk tim untuk menangani masalah ini dan pastikan hanya orang-orang terpercaya yang bisa membaca resep ini nanti."

"Yang Mulia, menteri ini benar-benar setia kepada anda dan negara. Pasti menteri ini tidak akan membiarkan berita apapun bocor dan merugikan Yang Mulia!"

"Hn."

Kaisar Taehyun yang awalnya hendak kembali ke Istana Giok memutuskan untuk singgah ke tempat lain dulu. "Pergilah ke barat." Ujarnya pada Kasim yang mengangkat tandunya.

"Baik Yang Mulia."

Kasim Jung yang mengiringi prosesi Kaisar mendengar hal ini. Melihat bahwa arah mereka semakin menuju Paviliun Fengxian yang terpencil, Kasim Jung mengingat perintah tuannya kemarin. "Yang Mulia sebenarnya—"

Di depan, Choi Yejun tidak sengaja bertemu dengan prosesi Kaisar dan mau tidak mau harus melakukan penghormatan. "Selir telah melihat Yang Mulia." Tapi, dia juga senang sebab sejak tadi dia sudah berjalan-jalan untuk melakukan pertemuan tidak disengaja lagi.

'Kali ini aku tidak akan melepaskan anda Yang Mulia!'

"Siapa itu?" Suara Kaisar terdengar.

Choi Yejun yang masih bersimpuh di atas ubin menjawab. "Selir ini, Choi Cairen dari Paviliun Fengxian." Suaranya dibuat lebih manis dan jernih pun menarik perhatian Kaisar.

Tirai tandu disibak. Kang Taehyun menemukan sosok ramping bersimpuh dengan jujur di bawah. Gaun biru langit yang cerah dipadukan dengan kulit putih dan rambut hitam legam. Memang pemandangan yang menyegarkan.

"Kebetulan sekali zhen bertamu dengan selir ai. Zhen sebenarnya sedang menuju tempat mu."

Hati Choi Yejun bahkan lebih bahagia, dia berpura-pura tersipu saat mengangkat wajahnya. "Apakah Yang Mulia datang menemui selirnya?"

Kaisar Taehyun mengangguk. "Iya, bukankah Zhen sudah mengatakan bahwa akan menemui mu lagi?" Dia turun dari tandu dan membantu Choi Yejun bangkit.

"Panas diluar mengapa kita tidak kembali saja?"

Choi Yejun menahan nafas namun detik selanjutnya dia mengangguk. "Baiklah... Selir juga sebenarnya ingin menemui Yang Mulia untuk mengantarkan resep getah karet. Tadi malam selirnya mencari beberapa artikel tentang membuat roda dan selir pikir bisa membantu sedikit..."

"Oh apa yang selir ai dapatkan?"

Keduanya berjalan beriringan dengan harmonis.

Meninggalkan Kasim Jung yang terdistorsi wajahnya di belakang. 'Aduh! Yang Mulia budak ini ingin memberitahu anda bahwa Choi Cairen ini adalah adik dari Choi Guipin!' Itulah mengapa Choi Guipin tampak berbeda kemarin, pasti karena orang lain terganggu dengan kedekatan Kaisar dengan Choi Cairen.

Kasim Jung dapat memahami beberapa kecemburuan selir di harem. Pertama karena bantuan yang tidak seimbang, kedua adalah bias Kaisar pada selir tertentu dan ketiga adalah persaingan yang ketat— termasuk persaingan diantara sesama saudara! Choi Guipin dan Choi Cairen secara alami adalah yang terakhir!

Jika itu adalah selir lain, Kasim Jung tidak akan peduli tetapi yang ini Kaisar sendiri yang meminta dia dan karena Kasim Jung tahu bahwa Choi Guipin memiliki proporsi berbeda dengan kebanyakan selir lainnya.

'Yang Mulia, budak tidak bisa membantumu jika toples cuka Choi Guipin tumpah oh!'

———

Di Istana Lingxin, Jeong Aran mendengar bahwa Choi Yejun berhasil mengundang Kaisar Taehyun lagi dan melemparkan cangkir porselen ke lantai sebagai ungkapan kekesalan. "Dia beruntung!"

Sementara di halaman sebelah, Kim Minjeong dengan dingin menatap kantong wewangian yang dia buat sendiri untuk Kaisar. Dia ingin memberikannya kepada pria itu saat sang Kaisar datang, namun sudah berhari-hari sejak Kaisar memanggilnya. Sekarang Kaisar malah tertarik pada Choi Yejun.

'Apa yang dilihat Kaisar dari orang itu?' Pikirnya. Bagaimana dari penampilan, Kim Minjeong adalah salah satu yang terbaik dan bukankah Kaisar sangat puas padanya? Rekor lima hari berturut-turut miliknya hampir menyayingi legenda harem— Hua Guifei!

Di paviliun lain...

"Jadi dia meniru trik Guo Jia dan Choi Beomgyu? Heh! Metode apa yang dia berikan? Aku pikir dia punya sesuatu yang bagus... Tetapi hanya trik ini ck." Baek Meiren mendengus begitu dia mengetahui dari pelayannya bahwa Choi Yejun menarik perhatian Kaisar karena dia menemukan sesuatu di buku.

"Tapi tuan jika Choi Cairen bisa mendapatkan bantuan Kaisar, kita bisa menggunakan hubungan lama kita untuk mendapatkan beberapa keuntungan bukan? Budak melihat bahwa hubungan Choi Cairen dan Choi Guipin tampaknya buruk. Tidak mungkin bagi keduanya untuk saling bekerja sama." Pelayan ini telah mengikuti Baek Jiheon sejak awal dan dia melihat perjuangan tuannya dalam mendapat bantuan. Sangat sulit!

Baek Jiheon tampak berpikir, dia tidak benar-benar menyukai Choi Yejun sejak mereka masih dikamar kerja. Jika bukan karena Donghyun yang mengenalkan keduanya dia tidak akan tahu eksistensi Choi Yejun. Bagaimana anak-anak keluarga Perdana Menteri yang terkenal hanyalah, dua anak sah, Seungmin dan yang paling menonjol adalah Choi Beomgyu. Tetapi Choi Yejun ini muncul secara tiba-tiba, Baek Jiheon merasa bahwa shou itu ambisius. Dia bisa melihatnya dari cara mereka bergaul, tidak menyukai ini dan itu, seolah-olah Choi Yejun adalah orang yang memiliki pemikiran terbaik diantara yang lain.

"Mari kita lihat dulu seberapa jauh bantuan yang bisa dia dapatkan. Orang ini agak pintar dan tidak mudah di bodohi."

"Pergi cari tahu bagaimana Choi Cairen bisa bertemu dengan Kaisar. Aku tidak percaya bahwa itu ketidak sengajaan! Ngomong-ngomong sebarkan berita bahwa Choi Cairen sebenarnya meniru Guo Jia dan Choi Guipin." Setelah mengatakan hal itu, Baek Jiheon tersenyum culas.

Choi Beomgyu selalu bangga dengan bantuan yang dia miliki, begitu pula anak pedagang— Guo Jia. Heh dia ingat saat masih diselatan, Guo Jia dengan sengaja memamerkan anak dalam perutnya. Dia ingin melihat kedua orang ini bertarung dengan Choi Yejun, yang satu adalah saudara dan yang lain adalah orang sombong yang tidak tahu luasnya langit dan bumi.

Rumor menyebar sangat cepat dan para selir sudah mendengar hal tersebut. Mereka yang pernah melakukan hal yang sama benci bahwa bukan mereka yang berhasil dan beberapa orang lagi hanya mentertawakan dalam diam. Apakah bagus meniru orang lain di harem? Walaupun berhasil sekali belum tentu waktu berikutnya akan sama. Pada dasarnya semua selir di harem kini menunggu Choi Yejun berseteru dengan dua orang lainnya.

Akan tetapi baik Choi Beomgyu dan Guo Jia sama-sama diam bahkan setelah Kaisar membalik papan nama Choi Yejun pada dua hari berikutnya.

Di Paviliun Fengxian, ini adalah hari ketiga bagi Choi Yejun bisa mengundang Kaisar Taehyun datang. Tetapi selama itu juga, mereka belum juga tidur bersama!

Iya, Kaisar hanya datang untuk berbincang dengannya mengenai resep getah selama dua hari! Sungguh membuat orang frustasi.

'Tidak bisa, aku tidak bisa membiarkannya terus seperti ini!' Choi Yejun memasang senyum terbaik tetapi hatinya penuh dengan keluhan. "Ada beberapa cara agar bau getah itu bisa dihilangkan. Caranya adalah dengan memasaknya...."

"Hmm..." Kaisar Taehyun mendengarkan penjelasan secara seksama. Dia telah membaca resep yang dimiliki Choi Yejun dan artikel yang dibuat oleh orang-orang Kementerian Industri. Keduanya sama-sama memiliki keunggulan akan tetapi versi Choi Yejun tampak lebih nyata. Seolah-olah dialah yang membuat benda itu sendiri. Taehyun mau tidak mau harus menggali semua infomasi sebanyak mungkin.

Taehyun tidak bodoh untuk tidak bisa melihat niat orang lain. Bahkan jika dia tidak mengerti pola pikir selir di depannya, dia bisa melihat maksud dari dua pelayan selir itu yang selalu penuh harapan dan keinginan. Taehyun pikir dia mungkin akan membantu sedikit sebagai bentuk terimakasih. "Zhen mengerti sekarang. Setelah kita bisa mendapatkan getah karet yang kamu maksud, produksi bisa dilakukan sesegera mungkin."

Choi Yejun masih tersenyum, "Bagus sekali Yang Mulia. Manfaat ban karet ini sungguh membantu banyak orang dimasa depan. Misalnya gerobak pengangkut dan di dorong lebih mudah dibandingkan gerobak dorong dengan roda kayu biasa."

"Iya Zhen harap bisa seperti itu. Masyarakat terutama petani bisa dimudahkan dengan penemuan ini."

Choi Yejun merasa akan membosankan jika hanya terus berbicara tentang bisnis dan dia tidak ingin melepaskan Kaisar untuk kesekian kalinya. Tidak peduli apakah hari masih pagi atau siang, dia harus menyelesaikan misi utama secepatnya!

Jadi Choi Yejun pergi ke toko permainan lagi dan mengambil pil pesona dan keharuman yang tidak lain adalah afrodisiak tidak terlihat.

"Yang Mulia, selir telah menyiapkan mangkuk es dengan potongan buah. Apakah Yang Mulia tertarik untuk mencicipi nya?" Choi Yejun awalnya ingin membuat es krim tetapi dia terlalu malas membuatnya dengan kocokan tradisional jadi dia hanya membuat sorbet semangaka dengan taburan potongan buah. Dia ingin menyenangkan pria ini dan menciptakan kesan lain kepadanya. Inilah yang dia lihat dan tiru dari drama tv atau novel penjelajah waktu.

"Tentu."
Penampilan mangkuk sorbet memang sangat menggugah selera. Kang Taehyun yang sebenarnya menyukai rasa manis pun tertarik. "Kamu mendapatkan ide ini sendiri?"

Choi Yejun mengangguk. "Iya Yang Mulia, selir merasa memakan mangkuk es biasa membosankan. Jadilah buatlah hal baru untuk bersenang-senang." Dia menyerahkan mangkuk sorbet itu untuk diuji coba kepada Kasim Jung terlebih dulu.

Kasim Jung menusuk jarum perak ke dalam es sorbet dan buah-buahan di atasnya. "Yang Mulia ini bersih."

Kaisar Taehyun pun tanpa ragu menyantapnya. Dingin, manis dan segar memanjakan lidah Kang Taehyun membuatnya fokus pada mangkuk tersebut dan tidak memperhatikan Choi Yejun untuk sementara waktu.

Pada saat itulah Choi Yejun mengaktifkan pesona dan afrodisiak yang dia miliki. Dia juga dengan sengaja melepas jubah satin yang dia gunakan sehingga hanya menyisakan pakaian yang lebih tipis.

"Yang Mulia apakah itu lezat? Jika Yang Mulia menyukainya. Selir akan menuliskan resep untuk anda."

Kang Taehyun menghabiskan mangkuk es dengan cepat dan saat dia mendongak dia melihat sosok Choi Yejun tampak lebih menawan. Dan merasa apakah dia terlalu tidak acuh sebelumnya?

"Jika kamu tidak keberatan, zhen akan senang dengan resep es ini."
Choi Yejun melemparkan senyum dia mengambil kertas dan kuas lantas mulai menuliskan dalam diam.

Kang Taehyun menyandarkan tubuhnya pada sofa arahat. Dia baru saja mencicipi es yang dingin dan panas tubuhnya sudah berkurang tetapi setelah dia melihat sosok Choi Yejun entah mengapa dia merasakan gejolak lain.

Pria itu memejamkan mata sejenak sebelum mengintip lewat sela-sela jarinya. Dia memang beberapa hari tidak mencicipi lembutnya daging tapi Kang Taehyun adalah pengendali nafsu yang sangat ahli sehingga dia bisa menahan selama berbulan-bulan. Namun hanya tidak sengaja melihat lakuk leher putih Choi Yejun, Kang Taehyun sudah merasa haus.

Mata Kang Taehyun menggelap.

Choi Yejun berpura-pura fokus padahal setengah kesadarannya tengah waspada dan setengah lagi memasuki permainan. Tangan imaginernya memegang pil kehamilan yang sudah dia siapkan.

Choi Yejun sudah memikirkan, dia akan hamil anak Shou seperti Moon Xiapin terlebih dahulu lalu setelah itu dia akan mencari waktu untuk mengumpulkan tael dan membeli pil kehamilan anak laki-laki.

"Yang Mulia ini adalah resepnya." Dia mengulurkan tangannya dan pada saat itulah Kaisar Taehyun menarik tangan itu.

"Ah!" Choi Yejun jatuh ke dalam pelukan Kaisar dan tahu bahwa dia telah berhasil. Dia hampir tersenyum kegirangan dan mendongak hanya untuk menatap wajah pria tampan itu mengeras.

"Y-yang Mulia~"

Choi Yejun tidak ingin membuang waktu dan bergegas menelan pil kehamilan secepat yang dia bisa. Namun karena gerakan Kaisar saat mengangkat tubuhnya agak keras, pil hijau yang harusnya dia minum bergeser dan pil merah muda lah yang akhirnya memasuki mulutnya.

Choi Yejun tidak menyadari hal tersebut dan malah tenggelam dalam hujan embun bersama Kaisar.

Paviliun Fengxian sibuk untuk sementara waktu dari siang hingga sore hari.

———

Di Istana Lingxin, Guo Jia telah mendapat kabar bahwa orang yang paling dia benci mendapatkan bantuan Kaisar. Hatinya sangat panas tetapi wajahnya setenang air. Meskipun dia sangat ingin membalas dendam, bagi Guo Jia keberlangsungan hidupnya lebih penting. Jadi dia hanya bisa menahan diri untuk sementara waktu, toh dia juga telah mengetahui apa yang akan terjadi dimasa depan, dia punya banyak cara untuk berurusan dengan Choi Yejun.

'Heh! Dengan aku disini, Choi Yejun kamu tidaka bisa lagi menjadi Liang Guifei yang bangga seperti kehidupan sebelumnya.' Batin Guo Jia. Wanita muda itu mengusap perutnya yang sudah terlihat menggembung.  "Karena aku lah yang akan menggantikan posisimu, kali ini kamu hanya bisa tinggal dibawah kaki ku. Lihat dan tunggu saja."

Guo Jia bahkan berharap Choi Yejun akan dimanjakan seperti masa lalu, dia ingin Choi Yejun lebih dibenci di kehidupan ini dan ada pula Choi Guipin. Guo Jia pikir, orang yang paling tidak tahan pastilah Choi Beomgyu.

"Akan bagus jika kedua saudara ini saling bertarung."

———
Bersambung....

Continue Reading

You'll Also Like

1M 76K 57
[Brothership] [Not bl] Tentang Rafa, hidup bersama kedua orang tuanya yang memiliki hidup pas-pasan. Rafa tidak mengeluh akan hidupnya. Bahkan ia de...
155K 11.7K 86
AREA DILUAR ASTEROID🔞🔞🔞 Didunia ini semua orang memiliki jalan berbeda-beda tergantung pelakunya, seperti jalan hidup yang di pilih pemuda 23 tahu...
88.2K 8.9K 37
FIKSI
88.2K 9.7K 29
"Tunggu perang selesai, maka semuanya akan kembali ketempat semula". . "Tak akan kubiarkan kalian terluka sekalipun aku harus bermandikan darah, kali...