WHITE LOTUS - TAEGYU

Por winterlazulli

44.5K 4.6K 1.6K

✦; summary❞ "Tentang dua orang licik yang bertemu dan saling memanfaatkan satu sama lain untuk kemudian salin... Más

【KONTEN】
00【WL❦】- Hujan Musim Semi
01【WL❦】- Mengunjungi Kuil
02【WL❦】- Kehilangan Simpul
03【WL❦】- Wajib Militer
04【WL❦】-Seleksi
05【WL❦】Perubahan Plot
06【WL❦】-Meninggalkan tanda
07【WL❦】- Tarian Peri
🔞08【WL❦】-Melayani Kaisar
09【WL❦】-Bukan Orang yang langka
10【WL❦】-Promosi
11【WL❦】- Paviliun Xuehua
12【WL❦】-Kehamilan Selir
《TOKOH DAN VISUALISASI》pt.1
《TOKOH DAN VISUALISASI》pt.2
《TOKOH DAN VISUALISASI》pt.3
13 【WL❦】- Daftar Nama
14 【WL❦】- Istana Musim Panas
15【WL❦】- Sepasang burung
16 【WL❦】- Bertemu
17【WL❦】- Rencana
18【WL❦】- Tur Selatan dan Wajib Militer
19 【WL❦】- Promosi kedua
20 【WL❦】- Veteran dan pendatang baru
21【WL❦】- Perjalanan pertama
22- 【WL❦】memetik pucuk teh di puncak gunung.
23- 【WL❦】digigit ular
24- 【WL❦】Alergi
25- 【WL❦】Kerikil yang dilempar ke dalam danau
26- 【WL❦】Soo Cairen diusir
27- 【WL❦】Rumah kaca
28- 【WL❦】Kesetian pada diri sendiri
29- 【WL❦】Nona Guo
30- 【WL❦】Kepingan Salju
31- 【WL❦】Perompak
32- 【WL❦】Sesuatu terjadi
33- 【WL❦】Kehamilan
34- 【WL❦】Kedatangan rombongan
35-【WL❦】Provokasi Guo Jia
36-【WL❦】Tragedi dan promosi pt.1
37- 【WL❦】tragedi dan promosi pt.2
38-【WL❦】Berlayar ke selatan
39-【WL❦】Saingan cinta?
40-【WL❦】Memindahkan tempat tinggal
41-【WL❦】Menyadari sesuatu...
42-【WL❦】Kembali ke Ibukota
43-【WL❦】Gejolak Harem
44-【WL❦】Membangun Ambisi
46-【WL❦】Pikiran
47-【WL❦】Ling Guiren
48-【WL❦】Melahirkan
49-【WL❦】Resep?
50-【WL❦】Bunga dicermin dan bulan di air
51-【WL❦】Kembalinya teratai putih
52-【WL❦】Kecurigaan Kaisar
53-【WL❦】Hati ular dan macan tutul
54-【WL❦】Kekacauan?
55-【WL❦】Kaisar yang merajuk?

45-【WL❦】Menetapkan langkah..

506 76 7
Por winterlazulli

【White Lotus❦】

———

Penyakit Pangeran ketiga tidak banyak mempengaruhi harem tetapi bukan berarti para selir dengan anak tidak mendapat manfaat. Justru karena itu, Kaisar Taehyun lebih sering mengunjungi para selir yang hamil dan selalu memeriksa para Pangeran di kediaman mereka, bahkan Beile kelima pun juga mendapatkan manfaat. Shou kecil yang lembut itu tampaknya membangkitkan minat Kaisar Taehyun pada bayi sehingga setiap kali Kaisar mengunjungi sang Beile, Kaisar akan memberikan hadiah pada ibu dan anak Moon. Beruntungnya, Moon Xiapin adalah orang yang damai dan memiliki pikiran lurus sehingga tidak ada kasus lain seperti yang dilakukan Myung Eunho. Chu Jimin sangat puas dengan sikap ini bersikap lebih baik kepada Moon Hyunbin dan putranya.

Oh Shangpin secara alami selalu memimpin karena semua orang tahu bahwa Kaisar mengharagai putra tertua. Pakaian, makanan dan hadiah mengalir seperti air. Oh Haewon juga semakin percaya diri berjalan di harem, punggungnya lurus dan lurus setiap saat.

Adapun Pangeran keempat. Zhaoyuan Ahn memperlakukan Pangeran keempat dengan baik dan selalu memenuhi kebutuhan sang Pangeran, bahkan membiarkan Yoo Guiren menemui Pangeran keempat setiap hari dan menyebabkan wanita itu berlari bolak balik bahkan dimasa kurungannya. Kaisar sangat puas dengan sikap ini dan menjadi lebih sering datang ke Istana Xianfu daripada tahun-tahun sebelumnya.

Sedangkan untuk selir yang hamil.

Chen Fei telah lama tenggelam dibalik pintu tertutup untuk membesarkan janin dalam perut Seo Dahyun. Dia hanya sesekali mendorong adiknya— Han Jihyo untuk bersaing mendapat bantuan. Kaisar mempercayakan Seo Dahyun pada Chen Fei jadi dia menuruti keinginan Chen Fei untuk memanjakan Han Jihyo beberapa kali.

Guo Jia, dia biarkan tinggal di Istana Lingxin yang sama dengan Jeong Cairen dan Kim Meiren. Sejak dia tiba di Istana dia benar-benar pendiam dan tetap tinggal dibalik pintu tertutup untuk menjaga janinnya. Alasan tebesarnya adalah karena saat ini, Guo Jia adalah satu-satunya selir yang hamil yang tidak memiliki dukungan dan anak dalam perutnya kemungkinan besar akan diberikan kepada orang lain! Guo Jia bersembunyi dari dunia luar agar dia terlihat patuh di mata Kaisar dan tentu saja karena ada beberapa orang yang mengarahkan pandangannya pada anak di dalam perutnya. Guo Jia merasa sangat tidak nyaman dengan hal ini, jadi dia memilih untuk bersembunyi dan berharap tidak menjadi sasaran orang lain.

Kaisar tidak berekspektasi tinggi pada Guo Jia, jadi melihat dia cukup patuh, Kaisar hanya berjanji bahwa jika dia melahirkan seorang Pangeran, ibu angkat anak itu pasti adalah orang yang baik.

Lalu untuk Beomgyu...

Kita harus melihat ke Istana Giok Batin terlebih dahulu.

Saat ini petugas kamar tidur datang membawakan nama berisi puluhan papan nama selir ke hadapan sang Kaisar. Dilihat dari wajah petugas yang penuh harap dan kekhawatiran, bisa diketahui bahwa Kaisar Taehyun tampaknya sudah lama tidak membalik papan nama.

Iya, sejak apa yang terjadi pada Pangeran ketiga. Kaisar tidak dalam suasana hati yang baik untuk memanjakan diri dalam hujan dan embun. Alih-alih dia hanya datang ke harem untuk melihat-lihat dan berbincang sejenak. Hal itu masih terjadi sampai hari ini. Melihat petugas kamar tidur bersama dengan puluhan papan nama yang terbuat dari giok dan kayu. Kaisar hanya merasakan kebosanan yang dingin.

"Aku tidak akan bermalam di Istana manapun hari ini. Kembali lah."

Kasim Jung paling memahami ekspresi wajah sang Kaisar dan tahu tidak akan ada selir yang bisa melayani Kaisar hari ini. Jadi dia hanya memberikan tatapan kasihan pada petugas kamar tidur itu karena kembali dengan tangan kosong.

Petugas kamar kembali dengan wajah dan kaki lemas. Itu karena para petugas kamar tidur kebanyakan telah menerima uang dari beberapa selir yang meminta agar direkomendasikan kepada Kaisar. Saat mereka gagal, uang itu harus diserahkan setengahnya dan mereka juga harus menghadapi amarah para selir tersebut.

Namun itu semua bukan urusan Kaisar Taehyun dan bahkan jika dia tahu dia tidak akan mengatakan apa-apa.

Kang Taehyun setelah mengusir orang menutup semua buku dan tugu peringatan di atas meja. "Pergi ke Paviliun Xuehua."

Kasim Jung tanpa diperintah dua kali bergegas keluar dan menyiapkan tandu untuk Kaisar bepergian. Dia juga mengirim seorang kasim kecil untuk menyampaikan berita ke Paviliun Xuehua agar mereka bisa bersiap.

Karena jarak yang tidak jauh, berita sampai dengan cepat dan seluruh Paviliun Xuehua gembira karena kedatangan Kaisar. Bahkan jika itu bukan yang pertama kalinya Kaisar Taehyun datang, setiap kali Kaisar memilih Paviliun Xuehua diantara banyaknya tempat, orang-orang di paviliun selalu menjadi antusias. Sebabnya, setiap kali tuan diharem mendapat perhatian Kaisar, para pelayan dan kasim yang melayani juga akan mendapatkan manfaat.

Yeon yang baru memasuki karier sebagai pelayan istana telah membuka pandangannya sejak dia resmi terdaftar sebagai pelayan Istana. Dia mulai mengerti apa itu uang, kehormatan dan martabat saat dia bekerja di Istana yang sebenarnya. Dia sangat bersyukur bisa mendapatkan kesempatan ini dan semua berkat tuannya— Choi Guipin.

"Tuan, Yang Mulia akan datang sebentar lagi. Tuannya tidak bisa terus bermalas-malasan, ayo biarkan budak ini mendandani mu." Yeon sudah berdiri dengan sisir giok ditangannya.

Beomgyu yang disebut bermalas-malasan memang masih berbaring di atas tempat tidur. Dia baru saja bangun dari tidur siang dan berusaha mengumpulkan setengah nyawanya. "Mengapa kamu tidak membiarkan aku mandi dulu? Ayo panggil Hyein dan Hyeri, biarkan mereka memijat kakiku."

Mungkin karena berat perut yang bertambah, Beomgyu juga mengalami masalah nyeri kaki setiap harinya dan harus dipijat untuk meredakan rasa tidak nyaman tersebut. Sungguh betapa tersiksanya seseorang saat hamil.

Yeon berpikir sejenak sebelum menuruti permintaan tuannya. Dia memanggil dua gadis itu dan Hosu yang sibuk melayani ferret putih pun ikut datang.

Kasim Tian juga telah diperintahkan untuk menyiapkan bak mandi dengan air dingin dan memerintahkan kasim lain untuk membawa bak mandi ke dalam kamar.

Jadi Beomgyu menikmati pijatan terlebih dahulu sebelum dia mandi. Sungguh sangat nyaman baginya hingga hampir tertidur lagi.

Yeon yang melihat itu segera bergerak. "Tuan, jangan lupa Yang Mulia akan datang ke Paviliun kita."

Hyein dan Hyeri yang melihat tertawa kecil. Pelayan shou ini benar-benar tahu bagaimana bekerja. Beomgyu dengan main-main berkata. "Oke! Kamu—Yeon sangat bersemangat melebihi aku." Dia dengan malas keluar dari bak mandi dengan bantuan Hyeri dan Hyein.

Yeon mengangkat bahunya. "Aduh tuan, tidak ada selir lain selain kamu yang malas seperti ini dalam melayani Yang Mulia. Ah! Jika orang-orang itu tahu, mereka pasti akan memarahi tuannya." Shou muda itu membantu Beomgyu mengenakan jubah dan membalut rambut panjang Beomgyu yang basah dengan kain tebal.

Hosu diam-diam menyetujui. Entah mengapa tuannya menjadi kehilangan motivasi bersaing sejak hamil. Mungkinkah faktor kehamilan mempengaruhi ambisi tuannya?

Beomgyu bukannya tidak termotivasi, dia hanya tidak punya tenaga berlebih untuk bersaing mendapat bantuan dengan keadaannya saat ini. Semakin dekat dengan kelahiran si kembar, Beomgyu menjadi agak gugup.

"Ngomong-ngomong ruang bersalin itu, sudahkah kalian menyiapkan segalanya?" Tanya Beomgyu.

Ruang bersalin disiapkan berbeda dengan kamar yang biasa Beomgyu gunakan. Karena menurut kepercayaan orang-orang zaman ini, hal-hal yang melibatkan darah dianggap tidak beruntung dan tidak bisa bercampur dengan barang yang digunakan sehari-hari. Kebiasaan ini sudah ada sejak lama dan selalu dilakukan oleh para keluarga kaya.

Hyein sebagai pelayan kelas satu paling terpercaya mengambil alih tugas ini bersama Hyeri dan mama Ham. Tidak hanya ruangan dibuat nyaman saat musim panas tetapi juga memiliki ruang tambahan untuk Beomgyu bisa melakukan kegiatan pribadi. Selain itu, kamar untuk anak-anak yang baru lahir juga dibuat hanya terpisah oleh sekat berupa partisi dan tempat yang digunakan adalah paviliun samping dekat dengan aliran air.

"Jangan khawatir tuan, Kang tempat tidur di kamar samping sudah dibangun ulang sehingga saat musim gugur tiba. Kita bisa menyalakan naga bumi untuk menghangatkan rumah. Salah satu tralis anggur juga belum dipindahkan sesuai dengan permintaan tuannya. Jendela di paviliun samping secara alami menjadi lebih teduh dan tuan tidak perlu takut panas."

Beomgyu mengangguk puas. "Bagus... Bagus... Aku akan mengambil kurungan ganda sehingga aku ingin tempat kurungan itu menjadi lebih nyaman saat pemulihan ku berlangsung."

Hosu meletakan ferret yang mulai memberontak dalam pelukannya tepat di samping Beomgyu dan selir itu pun mengelus bulu halus ferretnya yang cantik. "Ngomong-ngomong semakin dekat dengan hari kelahiran, aku tiba-tiba ingin bertemu dengan ibuku."

Hosu dan Hyein saling berbagi pandangan tetapi tidak berani mengatakan apapun. Meski tuannya telah beberapa kali mendapat promosi, itu sepertinta tidak dapat mempengaruhi status Jang Yiniang di rumah Perdana Menteri. Sampai hari ini, Jang Yiniang masih seorang selir dan tidak memiliki kualifikasi untuk memasuki Istana.

Beomgyu sendiri merasakan ketidak berdayaan ini dan berharap dia bisa menciptakan sesuatu yang hebat agar dapat mempromosikan ibunya. Dia tidak akan meminta posisi istri utama, tetapi menjadi Istri kedua baik-baik saja asalkan ibunya tidak lagi terdaftar sebagai selir dan dia— bisa meminta ibunya memasuki Istana dengan percaya diri. Namun ini semua hanyalah harapannya sendiri.

"Budak mendengar bahwa orang yang hamil cenderung emosional dan tuannya saat ini pasti merindukan ibu kandung tuan. Namun aturan adalah aturan dan kita tidak dapat mengubah itu dalam semalam. Jika Tuannya benar-benar merindukan orang-orang rumah mengapa tidak memanggil wanita tua itu untuk datang?" Tanya Hyein memberi solusi.

Hosu sebagai pelayan dekat juga ingin meringankan rasa tertekan tuannya. "Yang dikatakan saudara Hyein benar. Mengapa tidak memanggil wanita tua itu untuk datang? Tuannya adalah Guipin kelas tiga sekarang dan bisa memanggil keluarga ke Istana. Wanita tua itu pasti sangat merindukan tuannya selama ini dan bukankah tuannya sempat bertanya tentang keadaan keluarga Choi? Wanita tua pasti lebih tau dibandingkan para pelayan."

Beomgyu tampak tertarik, dia juga merindukan neneknya dan ingin berbicara banyak hal dengan wanita tua itu. Selain itu, Beomgyu juga mengkhawatirkan pernikahan sudara-saudaranya terutama Yeonjun yang belum selesai sampai hari ini. "Itu ada—" Beomgyu berhenti seketika saat melihat bayangan dari balik partisi dan hanya ada satu orang  yang datang kepadanya dengan cara ini.

Beomgyu menatap para pelayan dan berkata; "Lupakan saja. Wanita tua itu sudah tua dan energinya terbatas, aku khawatir tubuhnya tidak akan tahan. Tunggu saja sampai upacara bulan purnama anak-anak tiba."

"Apa yang harus ditunggu?" Sosok Kaisar Taehyun benar-benar muncul dengan jubah kuning yang familiar dan mahkota naga yang gagah.

"Selir telah melihat Yang Mulia." Beomgyu hanya mengenakan pakaian dalam putih yang tipis dan karena dia baru saja selesai mandi kain ditubuhnya menjadi lembab, begitu pula rambutnya yang setengah basah. Wajahnya yang bersih merona dan segar.

"Hei, selir ai tampaknya menjadi semakin malas." Kaisar Taehyun dengan cepat mengusir semua orang dari kamar sehingga hanya ada mereka berdua di dalamnya.

Beomgyu yang masih mencoba mengeringkan rambutnya tersenyum malu saat berjalan menuju sofa malas yang berada di depan jendela bulan. Tempat itu adalah yang paling terbuka dan dia berniat mengeringkan rambutnya dengan angin alami. "Selir juga tidak tahu mengapa, rasanya malas sekali akhir-akhir ini."

Kaisar Taehyun melepaskan jubahnya dan menyisakan pakaian bagian dalam yang lebih tipis. Dia mendekati Beomgyu, mengambil alih handuk kering untuk membantu Beomgyu mengeringkan rambutnya. "Tidak apa-apa menjadi malas sesekali. Tetapi ingat untuk lebih banyak beraktivitas gerak, Tabib memberitahu bahwa itu membantu persalinan bukan?"

Beomgyu memeluk pinggang Kaisar Taehyun dan menyandarkan wajahnya pada perut penuh otot Kaisar. "Hng... Selir hanya akan berjalan-jalan di sekitar saja. Terlalu berat membawa dua daging di dalam perut selir ini untuk berjalan lebih jauh."

Kaisar Taehyun yangg mengelus surai Beomgyu mendengar keluhan itu pun tersenyum kecil. Lihat, dulu Taehyun lah yang akan mengeluh tentang anak-anak mereka saat keduanya membuat Beomgyu pusing. Sekarang giliran Beomgyu yang melakukannya. "Bersabar sedikit lagi hm?"

Beomgyu mengangguk patuh. Dia tampak seperti kucing berbulu halus yang meminta dibelai untuk dirapikan bulu-bulu indahnya. Meringkuk manja dalam pelukan Kaisar Taehyun.

Kaisar Taehyun tertawa rendah. "Zhen pikir setelah ini Istana Changxi akan punya tiga bayi untuk dibesarkan." Dia meraih pipi Beomgyu yang berdaging dengan perasaan gemas mencubitnya.

Beomgyu tersenyum culas dia mendongak dengan kedua mata bulatnya lucu. "Kenapa? Apakah Yang Mulia tidak akan menyukai selir yang seperti ini? Huh bukan hanya dua lobak kecil ini yang butuh disayangi, selir juga ingin dimanjakan oleh Yang Mulia!" Mulutnya bergerak-gerak lucu saat mengerutu membuat Kaisar Taehyun tidak tahan.

"Kamu ah— apakah nanti kamu akan bersaing dengan anak-anak mu sendiri?" Tanya Kaisar Taehyun main-main.

Beomgyu menjawab tanpa ragu. "Tentu saja!"

"Hah?"

Beomgyu mengerucutkan mulutnya dan berbisik. "Anak-anak punya selir sebagai ibunya, ada juga Janda Permaisuri sebagai neneknya, Kaisar juga ayah mereka. Mereka punya banyak orang yang bisa memanjakannya tetapi selir hanya punya Yang Mulia!"

Telapak tangan Kaisar menangkup wajah Beomgyu yang lembut seperti bunga teratai itu dan meremasnya. "Kamu sangat pintar dalam bertingkah manis!"

Beomgyu mengedipkan matanya, "Hei~ selir hanya melakukannya untuk Yang Mulia. Jika itu orang lain, hump! Tidak mungkin."

"Iya. Tidak mungkin kamu melakukannya dihadapan orang lain dan Zhen juga tidak akan mengizinkannya!" Kang Taehyun tiba-tiba mengingat sosok pria di selatan dan matanya menjadi gelap seketika.

Taehyun merendahkan kepalanya dan berbisik. "Oke, Zhen pasti akan memanjakanmu dan anak-anak dimasa depan."

Beomgyu bertepuk tangan heboh. "Sepakat!"

Taehyun mendengus geli tetapi jelas dia suka melihat pemandangan di depannya.

"Apakah tabib mengatakan kapan waktu yang tepat untuk persalinan?" Taehyun mengambil tempat disamping Beomgyu dan merentangkan tangannya dengan bebas. Gayanya tiba-tiba saja menjadi sangat santai.

Beomgyu tanpa dipinta mulai membuatkan secangkir teh dingin dengan es. Itu adalah teh dengan lemon dan madu yang menyegarkan sekaligus menyehatkan. "Tabib mengatakan bahwa karena kesehatan selir dan anak-anak bagus, persalinan yang tidak cukup bulan tidak akan terlalu buruk. Mungkin saat janin berusia 7 bulan lebih atau bahkan saat delapan bulan."

Kang Taehyun menatap perut Beomgyu yang besar dan menahan perasaan tidak nyaman. "Zhen akan memastikan bahwa Zhen akan menemani persalinan mu."

Beomgyu terkejut. "Ah?" Bagaimana itu bisa terjadi? Pria tidak diizinkan memasuki ruang bersalin semala produksi. Paling-paling hanya bisa menunggu diluar aula, meski begitu Beomgyu pikir dia tidak akan bisa memiliki kehormatan ini. Lihatlah para selir sebelumnya? Mereka melahirkan bahkan saat Kaisar tidak ada di Istana.

Tentu saja bukannya tidak mungkin...

Seolah-olah bisa membaca pikiran Beomgyu, Taehyun tetap tidak peduli. Beomgyu dan anak kembar itu adalah yang paling dekat dengannya saat diselatan. Mereka berempat melewati hidup dan mati bersama, tentu saja Taehyun tidak akan meremehkan mereka. Kang Taehyun tidak akan mengatakan alasan yang sebenarnya alih-alih segera mengubah topik pembicaraan.

"Kamu pasti merasa bosan terjebak di Paviliun Xuehua selama ini. Bagaimana jika Zhen membiarkan anggota keluarga Choi datang untuk menemanimu selama beberapa hari?"

Jika Beomgyu tidak ingat bahwa dia tengah membawa dua nyawa lain ditubuhnya, dia pasti akan menerjang Kaisar Taehyun dengan pelukan memberikan ciuman manis kepada pria itu. Jadi dia hanya bisa meremas tangan Kaisar sambil tersenyum konyol.

"Benar-benar? Tapi dapatkah wanita tua itu tinggal di Istana? Apakah ini tidak melanggar aturan?" Seketika Beomgyu ragu dan kegembiraannya lenyap.

"Yang Mulia tidak apa-apa menunggu sampai selirnya melahirkan untuk bisa bertemu dengan keluarga kelahiran selir. Lagipula Paviliun Xuehua tidak terlalu sepi, masih ada para pelayan dan juga Yang Mulia yang akan datang kan?" Beomgyu berusaha menunjukkan kebijaksanaannya.

"Pelayan adalah pelayan, mereka sangat berbeda dalam segala hal. Walaupun ada Zhen disini, sebaiknya tetap panggil mereka masuk. Zhen ingat bahwa saudara ketigamu belum menikah, Zhen tahu kamu paling mengkhawatirkannya, ngomong-ngomong ada juga kabar tetang temanmu— Huang Renjun. Tidakah ada banyak hal dari luar Istana yang menarik perhatian selir ai?" Kaisar Taehyun menyebutkan satu-persatu hal yang benar. Melihat wajah Beomgyu mulai tergoda, Kang Taehyun mendorong lagi. "Jangan khawatirkan aturan, ini adalah kelebihan selir yang hamil bisa memanggil keluarga kelahiran mereka untuk menemani sementara waktu."

Memang ada preseden seperti itu, hanya karena para selir yang terpilih kebanyakan lahir dari tempat yang jauh maka tidak banyak dari mereka yang bisa menggunakan hak ini. Kaisar Taehyun berpikir sejenak sebelum berkata; "Jika kamu masih ragu, Zheh akan membiarkan Seo Cairen dan Guo Baolin juga mendapatkan hal yang serupa?"

Beomgyu menyetujui hal itu dengan segera, meski dia ingin hanya dia yang mendapat kehormatan ini tetapi memikirkan resiko menjadi sorotan yang mencolok diharem, Beomgyu pun berubah pikiran. Dia tidak ingin menjadi target sendirian! "Ehm. Saudara Guo dan saudara Seo pasti akan senang jika mendapat kesempatan ini."

Jadi dalam beberapa hari berikutnya, kedatangan wanita tua dari keluarga Choi tidak mendapat sorotan yang berlebihan sebab keputusan telah dibuat oleh Kaisar dan Permaisuri tidak hanya kepada Beomgyu tetapi kepada semua selir asalkan mereka memenuhi syarat untuk hamil terlebih dahulu.

"Tuan wanita tua itu sudah memasuki Istana dan tiba di Paviliun Xuehua. Apakah tuannya ingin pergi menemui wanita tua itu?" Tanya Ansu.

Di Paviliun Fengxian, Choi Yejun telah mendengar berita ini dan merasakan ketidaknyamanan dan panik untuk sementara waktu. Sejak dia memutuskan untuk memasuki harem, dia hampir tidak pernah menghubungi kediaman Choi. Disatu sisi dia sangat malu karena mengambil tindakan atas inisiatifnya sendiri, kedua dia canggung karena dia tahu bahwa keluarga Choi hanya mendukung Choi Beomgyu dan dia tiba-tiba masuk tanpa izin, dia sadar bahwa dia akan merusak rencana keluarga Choi. Ansu mendapat surat dari rumah yang berisi peringatan dari nenek tua itu saat pertama kali dia ditetapkan menjadi Cairen. Ada juga surat yang dikirim Kwon Yiniang yang berisi keluhan bahwa keluarga Choi mulai mengasingkan ibunya dirumah. Hal ini membangkitkan semangat Choi Yejun untuk memainkan game promosi.

Tapi terus kenapa jika dia mengacaukan rencana keluarga Choi untuk Choi Beomgyu? Apakah hanya Choi Beomgyu yang pantas mendapatkan semua kemuliaan di harem? Bukan kah mereka berdua adalah anak-anak dari keluarga yang sama? Tidak bisakah mereka bekerja sama seperti yang dilakukan Han Guiren dan Chen Fei? Menurut Yejun, Choi Beomgyu terlalu egois dan hanya ingin naik kecabang tinggi sendirian! Jika tidak, mengapa sejak dia memasuki Istana sampai hari ini, Choi Beomgyu tidak datang untuk menemuinya?

"Hump! Aku tidak yakin mereka berdua ingin melihatku. Huh lupakan saja, sebaiknya kita mencari cara mendapatkan kesempatan bertemu Kaisar!" Jika keluarga Choi berniat meninggalkan ibu dan anak mereka, menurut Choi Yejun juga bagus. Tunggu saja sampai dia bisa mendapatkan promosi dan perhatian Kaisar, dia akan meminta rahmat untuk membawa ibunya keluar dari keluarga Choi!

"Tuan, budak dengar bahwa Yang Mulia Kaisar akhir-akhir suka berjalan-jalan ke wilayah utara Istana. Dikatakan bahwa Yang Mulia tengah mengawasi pembangunan di dekat danau teratai." Sion sang ahli mencari infomasi bergegas memberitahu Yejun berita terkini. Mereka telah mencari-cari kesempatan dalam beberapa hari terakhir tetapi belum juga mendapat waktu yang tepat.

Choi Yejun sudah memikirkan matang-matang apa yang harus dia lakukan untuk menyelesaikan misi secepat mungkin. Dia menatap lembaran kertas di depannya dan bertekad. 'Aku harap, resep getah karet ini bisa berguna. Sayang sekali aku lupa menyalin resep membuat semen dan kaca! Jika tidak dengan dua resep itu aku pasti dapat memberikan kontribusi yang besar untuk pembangunan negara dan promosi itu pasti mudah dengan bantuan resep ini.' Choi Yejun menyesali bahwa ketika dia masih memiliki sistem Kekayaan. Dia tidak menyalin semua resep berharga alih-alih hanya resep makanan yang dia manfaatkan untuk menghasilkan uang!

Awalnya dia ingin memperkenalkan metode rumah kaca serta metode tanam hidroponik yang orang modern sangat banggakan. Tetapi siapa tahu bahwa sudah ada selir dari selatan yang mengembangkan metode ini dan bahkan sebenarnya kaca benar-benar bisa ditemukan di dinasti yang lampau ini. Huh dia curiga ada penjelajah waktu lain yang datang dan mencuri kesempatannya! 'Guo Jia itu, aku harus mencari tahu tentangnya, dia mungkin akan menjadi saingan terbesarku jika dia benar-benar penjelajah waktu.'

"Ansu, Sion mari kita pergi ke hutan terdekat." Dia akan berpura-pura mencaritahu tentang pohon karet di Istana lalu jika beruntung bertemu Kaisar, dia akan mengungkapkan manfaat pohon karet. Orang modern menggunakan getah karet sebagai bahan baku ban kendaraan hingga peralatan medis. Tentu saja yang dituju Yejun adalah membuat ban kereta di era ini. Baik kereta Kekaisaran dan kereta umum hanya menggunakan roda kayu yang keras dan selalu memberikan guncangan hebat saat berjalan. Dengan ban dari getah karet, kenyamanan berkendara akan terpenuhi. Terutama para bangsawan akan menyukai hal ini!

"Baik tuan!" Tiga orang itu menghilang dari Paviliun Fengxian dan muncul di hutan dekat danau teratai. Saat mereka tiba, mereka bukan satu-satunya selir yang ada disana. Ada beberapa selir berkumpul di dekat danau.

"Oh tidak tuan, ada selir lain yang datang." Sion mengerutkan kening cemas.

Ansu memberi saran. "Sebaiknya kita tidak terlibat dengan orang-orang ini, tuan masih ada jalan lain menuju sisi lain danau. Mungkin Kaisar ada di sana?"

Choi Yejun melihat bahwa selir itu berkumpul tetapi tidak ada sosok Kaisar diantaranya, sepertinya Kaisar tidak ada di sekitar sini. Jika tidak, para selir ini tidak akan dengan bodoh menunggu disuatu tempat saja. Atau juga, Kaisar belum datang. Mata Yejun segera berbinar, "Sebaiknya kita kembali ke jalan pertama. Aku rasa Yang Mulia tidak akan datang ke danau ini."

Beomgyu tidak tahu bahwa protagonis buku telah beraksi. Dia telah menerima tamu yang tidak lain adalah neneknya sekarang. "Nenek!" Beomgyu menunggu di depan paviliun sementara Hyein dan Hosu diutus untuk menjemput wanita tua itu.

Nyonya tua Choi datang sendirian ke Istan tetapi dia membawa banyak barang dari luar Istana dan beberapa petugas membantunya membawa barang-barang itu. "Istri menteri telah melihat Tuan Guipin." Dia bahkan membungkuk hormat kepada Beomgyu.

Wajah Beomgyu menjadi masam karena prosesi ini tetapi demi memenuhi etiket dia tidak berani meninggalkan salam ini. "Oke nenek cukup." Dia buru-buru meminta pelayannya membantu wanita tua itu bangun.

Dua orang saling memandang dengan emosional. Bahkan Beomgyu tidak menahan diri lagi untuk tidak menangis. "Nenek aku sangat merindukanmu! Huhuhu saat itu aku pikir aku tidak akan berhasil selamat!"

Wanita tua juga merasakan hal yang sama tetapi pengendalian dirinya sangat kuat sehingga matanya saja yang memerah. "Baiklah tuan Guipin jangan menangis dan mempengaruhi janinmu. Ayo kalian bantu tuan kalian sendiri dan jangan biarkan dia terlalu sedih!" Wanita tua mendorong Hyein dan Hosu untuk menghibur Beomgyu.

Meskipun cucunya— Choi Yeonjun mengatakan bahwa keadaan Beomgyu baik-baik saja. Tragedi hilangnya Beomgyu bersama Kaisar benar-benar membuat semua orang dirumah Choi ketakutan bukan main. Tidak hanya mereka khawatir Beomgyu tidak selamat tetapi juga karen Kaisar hilang bersama dengan cucunya dan dia takut itu akan berdampak besar terhadap seluruh keluarga! Beruntungnya tuhan berbaik hati untuk menyelamatkan mereka semua.

Bahkan berkat tragedi itu, cucunya Beomgyu bisa lebih dekat dengan Kaisar.

Walaupun keluarga Choi tidak membutuhkan Beomgyu dalam memcapai kejayaan, karena Beomgyu sudah memasuki Istana, mereka tentu saja berharap kehidupan yang baik untuk Beomgyu. Hanya dengan disukai oleh Kaisar, kehidupan seperti itu dapat terwujud. Kali ini, cucunya juga tengah hamil anak kembar! Sungguh berkah besar untuk kelangsungan keluarga Choi dimasa depan.

"Bagaimana keadaan tuan Guipin sekarang? Apakah ada ketidaknyamanan? Aku mendengar dari Choi Yeonjun bahwa kamu menyukai makanan asam, ibumu— Jang Yiniang membuatkan beberapa toples acar lobak. Kamu sangat suka acar ini saat masih dikamar kerja. Nenek juga merasa ini cocok bagi selera orang hamil."

Beomgyu menyeka sudut matanya dan mengangguk. Sambil berjalan masuk, dia memeluk lengan wanita tua itu dengan manja. "Nafsu makanku baik-baik saja nenek. Yang Mulia dan Permaisuri sangat baik kepadaku dan dapur juga tidak pernah kekurangan makanan. Tetapi semua rasa ini berbeda dengan makanan dirumah." Tingkahnya kembali seperti dia masih di kamar kerja. Manja dan disengaja.

"Tidak ada kue beras seenak buatan nenek ku. Nenek kamu bisa tinggal disini  beberapa hari. Bisakah kamu memasakanku beberapa makanan enak?"

Wanita tua itu sangat bahagia melihat tempramen Beomgyu yang tidak terasing terhadapnya. "Tentu saja nak. Biarkan nenek memasakan daging rebus kesukaanmu, cocok dengan acar lobak itu. Adapun kue beras, nenek sudah membawakannya dari rumah."

Keduanya bernostalgia tentang banyak hal, Beomgyu menceritakan tentang hal-hal yang dia lihat selama perjalanan ke selatan dan bertanya tentang orang-orang dirumah.

"Ayahmu dalam keadaan sehat seperti biasanya. Hanya saja Furen mu sedang sakit kepala karena mengurus pernikahan saudara-saudaramu." Ujar Wanita tua.

Beomgyu yang menikmati kue beras segera meletakan piring kecil ke atas meja. "Nenek bagaimana dengan pernikahan para saudaraku?" Kakak perempuan tertua mereka sudah lama menikah dan dia juga mendengar kakak kelimanya juga telah mendapat calon suami baru.

"Kakak kelimamu akan menikah dengan kerabat jauh keluarga Choi dari Kabupaten Ansan. Meski dia menikah jauh, calon suaminya adalah sarjana berbakat di kotanya. Mereka akan menikah setelah ujian musim gugur tahun ini. Kakak keenam juga telah bertunangan dengan putra ketiga keluarga Yang, dia akan menikah setelah kakak kelimamu. Adik kesembilanmu masih agak muda dan bibi keduanya masih ingin mempertahankannya selama satu atau dua tahun lagi." Apa yang tidak dikatakan wanita tua itu adalah, bahwa bibi dari kamar kedua mereka ingin mendaftarkan Choi Jinni pada pemilihan berikutnya.

Beomgyu mengangguk lega, dia berharap dengan perubahan yang terjadi pada kehidupan saudara-saudara ini, mereka akan jauh dari nasib sial bersama Choi Yejun. "Lalu nenek, sudahkah kalian menyelesaikan masalah kakak ketiga?"

Mendengar Choi Yeonjun disebutkan, wanita tua itu mendengus dan berkata dengan nada memarahi. "Saudara ketigamu benar-benar membuat semua orang pusing! Awalnya aku dan Furenmu menyukai putri Guanping Bo, tetapi kakak ketigamu mengatakan bahwa gadis dari rumah Guanping Bo terlalu penurut! Dia mengatakan tidak bisa bersama dengan istri yang hanya tahu cara mengikuti suaminya jadi Furen mu pergi lagi kebanyak perjamuan dan menemukan beberapa gadis tetapi dia masih mengatakan ini dan itu... Beomgyu, wanita tua ini mungkin akan mati tanpa melihat kakak ketigamu menikah dan memiliki cucu jika dia terus seperti ini!"

Beomgyu tidak tahu apakah dia harus tertawa atau menangis karena perilaku kakaknya. Choi Yeonjun itu semakin keterlaluan sejak dia kembali dari selatan. Dia berlari kesana-kemari lebih rajin melakukan tugas tetapi melupakan urusan pribadinya sendiri untuk menikah! "Kakak sedang dalam ambisi penuh untuk membangun kariernya nek. Minta saja Furen untuk melihat-lihat anak lain dulu jika masih tidak berhasil, aku akan meminta Kaisar untuk memilihkan calon yang baik bagaimana?"

Wanita tua itu tampak terkejut dengan kata-kata Beomgyu. "Bagaimana mungkin Yang Mulia Kaisar bersedia?"

Beomgyu tersenyum culas dia merendahkan tubuhnya berbisik.

Mata wanita tua itu terbuka setelah mendengarnya. "Sungguh?"

Beomgyu mengangguk pelan.

———

Kaisar Taehyun telah menyelesaikan rapat di pengadilan lebih awal hari ini. Masih ada waktu sebelum makan siang tetapi Kang Taehyun tidak berniat menghadapi tugu peringatan di ruang kerja. Jadi dia membawa rombongannya berjalan-jalan menuju utara Istana Kekaisaran. Ada gerbang belakang dan mereka bisa pergi ke wilayah pertanian terdekat untuk melihat proses pembangunan rumah kaca.

"Apakah wanita tua dari keluarga Choi sudah memasuki Istana?" Tanya Kang Taehyun di sela perjalanan.

Kasim Jung yang berjalan di dekat tandu Kaisar menjawab. "Benar Yang Mulia, wanita tua keluarga Choi sudah lama tiba di Paviliun Xuehua."

Kang Taehyun tidak membalas untuk waktu yang lama karena pikirannya telah melayang jauh. Hanya setelah mereka hampir tiba di depan gerbang dia berkata; "Minta dapur untuk menyiapkan makan malam di paviliun Xuehua. Zhen akan menamani Choi Guipin makan malam bersama wanita tua itu."

Kasim Jung tertegun sesaat. Kemudian dia menyadari bahwa wanita tua itu adalah ibu dari perdana menteri saat ini. Perdana Menteri Choi sedikit berbeda dengan para menteri tua di Istana. Meskipun telah menemani dua Kaisar, orang tidak pernah menggunakan embel-embel sebagai menteri mantan Kaisar untuk menekan Kaisar saat ini. Selain itu, jasa Perdana Menteri Choi untuk mempercayai Kaisar Taehyun naik tahta tahun ini memang memiliki peran penting dalam memenangkan suara para ulama dan pejabat sipil.

Kasim Jung tidak tahu apakah kasih sayang Kaisar terhadap Choi Guipin itu tulus atau karena ada campuran balas budi. Menurut Kasim Jung, Choi Guipin punya tempat yang berbeda di hati Kaisar. Jadi dia tidak berani lalai dalam hal menyangkut Choi Guipin dan orang-orangnya. "Baik Yang Mulia, budak akan mengirim orang memberitahu Paviliun Xuehua agar bersiap."

"Hmm."

Kang Taehyun meninggalkan tandu dan memasuki gerbang untuk bisa pergi ke bagian belakang Istana Kekaisaran. Sebelum itu dia harus melewati hutan kecil di dekat danau teratai terlebih dahulu.

Taehyun membuat rumah kaca yang berbeda dengan rumah kaca di dekat Istana Musim panas. Di rumah kaca yang satu ini, Taehyun berniat membudidayakan beberapa tanaman langka yang hanya bisa tumbuh selatan yang beriklim sedikit kering dibandingkan dataran tengah. Ada juga Bunga-bunga indah yang biasa dia jadikan hadiah kepada para bangsawan atau pejabat, ini benar-benar mampu mengurang biaya produksi dan transportasi. Tidak seperti dahulu dimana dia harus mengandalkan orang-orang yang jauh dan membuatnya membuang-buang banyak uang hanya untuk beberapa pot tumbuhan.

"Sudahkah bibit-bibit tanaman itu diurus?"

"Jangan khawatir Yang Mulia, semua bibit tanaman indah dari jenis Anthurium, Aggrek, Peony, Mawar hingga hingga Bunga Kadupul pun ada. Selain itu Ruang bunga juga mengumpulkan berbagai macam bunga eksotis lainnya Yang Mulia."

"Bagus, jangan lupa simpan lebih banyak bibit sebelum kalian mengirimkan bunga-bunga itu kepada keluarga para menteri."

"Iya Yang Mulia. Dengan metode tanam stek yang Yang Mulia dapatkan. Para tukang kebun menemukan bahwa beberapa tanaman dapat dibudidayakan lebih cepat!"

Kang Taehyun berbicara dengan penanggungjawab Ruang Bunga yang juga akan bertanggungjawab mengurus rumah kaca ini dimasa depan. Pembicaraan mereka tidak mengangkat topik rahasia dan suaranya pun agak keras. Sehingga mengundang sesuatu untuk datang...

Taehyun dan yang lain tidak menyadari bahwa ada orang yang tengah memperhatikan mereka.

Berjalan terus dan terus melalui hutan.

Mereka tiba-tiba mendengar sedikit percakapan.

"Tuan apakah benar-benar ada pohon yang menghasilkan getah yang dapat dijadikan roda selain batang kayu?"

"Iya tuan, apakah getah pohon itu benar-benar bisa dibentuk untuk melindungi roda dan menjadikan perjalanan tidak terlalu bergelombang? Bukan kah sangat ajaib jika ada hal seperti itu?"

"Tentu saja. Getah pohon karet yang menggumpal bersifat kedap air, jika diolah dengan benar tidak hanya bisa menjadi pelindung roda kereta tetapi juga menjadi alas sepatu. Bicara saja tentang alas sepatu, kita tidak perlu sepatu kita basah saat hujan atau kaki kita kotor saat menginjak lumpur. Lihat saja jika kita bisa menemukan pohon itu, aku akan memperlihatkan caranya!"

"Wow sungguh luarbiasa!"

"Iya akan lebih luarbiasa jika getah karet bisa melindungi roda kereta seperti yang tuannya katakan. Perjalanan semua orang menjadi mudah saat berpergian bukan?"

Choi Yejun dan kedua pelayannya adalah orang-orang yang baru saja berbicara. Ketiganya berjalan diantara pepohonan sambil sesekali berjongkok atau membungkuk. Tampak serius memperhatikan setiap pohon. Choi Yejun sendiri memegangi lembaran kertas yang berhasil dia robek dari buku milik sistem sebelumnya. Isi kertas itu adalah resep getah karet yang ditulis secara singkat.

Iya, Choi Yejun punya resep tetapi tidak punya infomasi lengkap tentang pohon getah asli. Dia hanya ingat tampilan pohon getah dan seperti apa buah pohon tersebut. Tetapi tidak apa-apa, pohon getah akan mengeluarkan getah saat kulit pohonnya dilukai, sangat mudah melakukan identifikasi asalkan pohon tersebut ada.

Sayang sekali dia lupa bahwa pohon getah hanya bisa tumbuh diwilayah tertentu.

Choi Yejun hanya fokus berbicara tentang pengetahuan dangkalnya sambil sesekali mencuri pandang ka arah tertentu. Sion dan Ansu telah lama menemukan sosok Kaisar sehingga mereka berdua bekerjasama untuk memberikan pertanyaan agar tuan mereka terlihat cerdas.

"Tuan jangan lupa memberikan kesan yang baik sekarang, tunjukkan pesona anda." Bisik Ansu pelan.

Choi Yejun hampir lupa, dia berpura-pura menyeka keringatnya tetapi sebenarnya tengah mengaktifkan kantong Bubuk Cinta yang dia dapatkan pada permainan. Selain itu dia juga menebus Pil pesona pada toko Game dan memgambil dua dosis sekaligus, dia percaya dengan ini Kaisar pasti akan terpesona kepadanya. 'Yang Mulia ayo lihat aku.' Setelah merasakan desiran dalam tubuhnya dan tahu bahwa kedua benda ajaib telah bekerja, Dia buru-buru berbalik dan menatap tertegun pada sosok itu.

"Ah?"

———

Meskipun sudah menghabiskan banyak waktu untuk berbincang sejak tadi siang dan bahkan telah disela oleh waktu tidur. Beomgyu masih belum merasa cukup berbicara dengan neneknya terutama tentang orang-orang rumah.

"Nenek aku sudah menyiapkan hadiah pernikahan untuk saudara kelima dan keenam. Aku akan merepotkan nenek untuk membawanya saat kembali nanti."

"Oke mengapa kamu harus repot-repot? Kehidupan di Istana juga tidak mudah kan? Kamu butuh banyak uang untuk melakukan banyak hal." Nenek tua merasa tidak setuju.

Siapa tahu bahwa Beomgyu bahkan lebih tidak setuju. "Nenek, aku tidak kekurangan apapun sekarang. Apalagi dengan dua leluhur kecil dalam perutku, Yang Mulia tidak akan membiarkan kami kekurangan. Lagipula hadiah yang kuberikan hanyalah beberapa kain Istana dan perhiasan. Itu juga hadiah berlebih dari Yang Mulia Kaisar. Lalu aku ingin memberikan dukungn terhadap saudara-saudaraku agar mereka bisa lebih tegak dirumah suaminya nanti. Aku akan menjadi pendukung mereka dari jauh!" Ujar Beomgyu dengan penuh kebanggaan.

Wanita tua itu tersenyum bahagia. Alasan mengapa dia sangat menyukai Beomgyu bukan hanya karena anak ini mempunyai wajah yang tampan. Tetapi karena kepribadian Beomgyu mirip dengan dirinya saat masih muda, terutama kebijaksanaan Beomgyu dalam melihat keluarga. "Mereka harus merasa terhomat karena tuan Guipin bersedia menjadi jimat keberuntungan mereka."

"Oh ngomong-ngomong Beomgyu, nenek telah mengundang orang yang telah menyelamatkan mu dan Kaisar. Kakakmu juga membantu kakak beradik keluarga Huang itu untuk menetap tidak jauh dari rumah kediaman sepupumu Jang."

Mata Beomgyu berbinar seketika, "Nenek bagaimana keadaan Huang Renjun sekarang? Aduh aku sudah lama tidak melihatnya.... Dia benar-benar orang yang baik dan menyenangkan." Mereka berdua hanya terhubung lewat surat dan intensitasnya juga kurang sebab Beomgyu tinggal di Istana yang aturannya ketat.

"Nenek tentang masalah yang aku minta untuk Huang Renjun..."

Wanita tua itu menepuk punggung tangan Beomgyu. "Nenek menyelidiki keluarga asal ayah temanmu ini dan menemukan bahwa mereka dulunya adalah bagian dari keluarga Huang dari Wu'an Bo. Akan tetapi karena Wu'an Bo tua telah meninggal dan gelar diwariskan kepada anak sah. Wanita tua keluarga Huang yang asli pun memisahkan semua orang. Nenek mendengar bahwa ayah temanmu ini sebenarnya diusir dari ibukota karena menolak menikahi anak selir dari keluarga kelahiran wanita tua itu. Meski begitu, wanita tua ini masih kejam untuk menjebak anak selirnya menikah dengan trik lain. Dengan kemarahan, ayah temanmu pergi ke tempat yang jauh untuk bertugas...." Wanita tua Choi menghembuskan nafas. Dia juga mengalami kesulitan menghadapi selir saat suaminya masih hidup tetapi membuat masalah untuk anak selir tidak ada dalam kepala wanita tua itu karena dia tahu bahwa semua orang tidak buta dan jika dia berani berbuat salah. Reputasi putranya akan dipertaruhkan!

"Mendengar bahwa anak selir ini kembali ke ibukota karena dipromosikan oleh Kaisar, keluarga Wu'an Bo berniat menjalin hubungan lagi." Berbicara tentang bagian ini, wanita tua itu mencibir. Meski keluarga Huang memiliki gelar Wu'an Bo, semua orang di ibukota tahu bahwa keluarga itu telah merosot dan tuan Wu'an Bo sendiri hanyalah pejabat kelas lima. Tidak ada generasi yang menonjol dalam keluarga itu.

Hanya setelah mereka melihat bahwa Huang Xuxi berbakat dan Huang Renjun mengenal keluarga Choi. Mereka mulai memiliki pikiran lain.

Beomgyu samar-samar mengingat keluarga Wu'an Bo ini dan tidak menyangka bahwa mereka memiliki hubungan dengan Huang Renjun. Bukankah para pria muda dikeluarga ini pesolek dan playboy terkenal di kota? Memikirkan bahwa Huang Renjun akan terlibat dengan orang-orang itu, Beomgyu memgernyit jijik. "Nenek aku mohon lindungi Huang Renjun dari keluarga Wu'an Bo! Mereka adalah keluarga yang sudah membusuk di dalam, aku ingat saat masih dikamar kerja, anak-anak keluarga mereka tidak memiliki aturan pria dan wanita dengan baik!"

"Jangan cemas, kakakmu telah akrab dengan Huang Xuxi itu. Dia pasti telah memberitahukan tentang Wu'an Bo. Adapun Renjun, nenek melihat bahwa aturan dan etiketnya tidak buruk. Dia juga memiliki kecerdasan emosional yang tinggi serta penampilan yang bagus. Tidak akan sulit mencarikan pria untuknya tetapi karena latar belakangnya agak rendah, dia mungkin tidak bisa menikah tinggi."

Beomgyu sudah menduga ini.

Wanita tua itu menghela nafas dan berkata; "Nenek akan mencari cara mendapatkan yang terbaik untuknya. Kamu disini tidak perlu mengkhawatirkan banyak hal...." Beomgyu sendiri hidup ditempat yang sulit tetapi dia mengkhawatirkan ini dan itu dengan baik.

Berbicara tentang kekhawatiran. Wanita tua tiba-tiba mengingat sesuatu. Dia meraih tangan Beomgyu dan bersikap serius.

"Beomgyu, Choi Yejun juga telah memasuki Istana. Apakah dia telah membuat masalah untukmu? Apakah dia ada menantang mu atau mencoba mengacaukan mu? Beomgyu, keluarga benar-benar tidak tahu bahwa dia memiliki ambisi seperti ini! Dia sebenarnya menyuap asisten Kepala Biro Rumah Tangga! Dia benar-benar seperti ibunya yang memiliki hati setinggi langit dan berusaha melakukan apapun untuk mencapai kesuksesan!" Kebencian tergambar jelas pada nada dan wajah Wanita tua Choi.

Beomgyu tercengang sesaat. "Ah? Menyuap siapa?" Sungguh, Beomgyu berpikir bahwa masuknya Choi Yejun adalah karena pengaturan penulis saja sebab dunia mereka tinggal adalah sebuah buku. Beomgyu tidak benar-benar mencaritahu bagaimana proses masuknya Choi Yejun.

"Perlu waktu untuk menyelidiki hal itu tetapi ayahmu dan seseorang dari Biro Rumah Tangga adalah teman lama. Dialah yang menemukan hal ini! Kamu tahu pemilihan tidak serta merta harus dengan persetujuan Kaisar, orang-orang berpangkat tinggi di harem bisa melakukannya juga!" Wanita tua itu kemudian memberitahu bahwa Choi Yejun berhasil lolos sampai tahap akhir namun dia tidak ditunjuk untuk memasuki Istana sebagai selir Kaisar melainkan di tunjuk sebagai salah satu calon Permaisuri Pangeran Rui!

Semua orang tahu reputasi itu dan keluarga Choi juga tidak akan gila mengirim anak-anak mereka ke depan mulut raja neraka seperti itu. Tetapi Choi Yejun alih-alih berkonsultasi dengan keluarga kelahirannya, dia malah melakukan penipuan untuk mengganti daftar nama! Dia tidak hanya menipu Kaisar dan hampir mengancam keselamatan seluruh keluarga tetapi juga menyeret orang yang tidak bersalah sebagai gantinya!

Beruntung bahwa orang yang menangani itu adalah teman putranya dan mereka sepakat untuk menyembunyikan masalah ini sampai mati! Dan gadis yang hampir menggantikan Choi Yejun pun tidak terpilih dan lolos dari jurang maut. Ketika dia dan putranya mengatahui hal ini, dia hampir memuntahkan darah karena marah dan putranya berlari ke halaman Kwon Yiniang dan memukuli wanita itu. Hal tersebut tidak hanya kekesalan sesaat tetapi karena mereka menemukan bahwa Kwon Yiniang benar-benar ular berbisa yang licik! Dia menggunakan koneksi yang diberikan putranya pada keluarga Pedagang Kwon untuk menghubungi beberapa kasim dan pejabat Istana tanpa sepengetahuan mereka. Diam-diam menggunakan bendera Perdana Menteri untuk berbisnis dan begitulah caranya Choi Yejun dapat menyuap Asisten Kepala itu!

"Aku benar-benar meremehkan ibu dan anak ini! Ibunya dulu melakukan hal yang serupa untuk naik ke tempat tidur ayahmu dan aku sudah mentolerirnya sekali karena dia hamil tapi sekarang tidak lagi! Lintah berbisa seperti ini harus segera disingkirkan atau dia akan membawa lebih banyak masalah kedalam keluarga!"

Beomgyu tidak tahu harus mengatakan apa setelah mengetahui semua kebenaran ini. Beomgyu tahu bahwa Kwon Yiniang tidak sebaik yang terlihat tetapi dia tidak menyangka bahwa dia sangat ambisius. Memikirkan plot buku asli dimana hasil akhir tentang dirinya sendiri, Beomgyu merasa merinding. "Nenek bagaimana caranya kamu akan menangani Kwon Yiniang dan keluarganya? Nenek harus tahu jika Yejun mengetahui ini, dengan tempramen pendendamnya dia pasti akan membuat masalah. Saat ini dia memang belum menunjukkan ambisinya karena belum mendapat kesempatan, jika dia bangkit dengan bantuan Kaisar maka..."

Tidak, Beomgyu lupa bahwa ada seseorang yang membenci Choi Yejun melebihi dirinya.

Wanita tua Choi tidak tahu apa yang dipikirkan Beomgyu. Dia berkata; "Aku dan ayahmu telah memikirkan cara untuk membuat batu sandungan bagi Choi Yejun. Ayahmu ingin mengusir Kwon Yiniang dan memutus segala hubungan diantara keluarga termasuk, hubungan darah antara ayahmu dan Yejun."

"Apa? Alasan apa yang akan ayah gunakan nek?" Perceraian di era ini cukup rumit dan harus ada alasan yang jelas bahkan jika hanya untuk menceraikan seorang selir! Kwon Yiniang selalu patuh dipermukaan, tidak menentang Furen dan melahirkan keturunan. Adapun keluarga Kwon yang menggunakan nama ayahnya secara sembarangan. Paling-paling hanya mereka yang bisa disalahkan dan Kwon Yiniang serta Yejun tidak dapat pengaruh yang besar!

"Furen mu menyarankan untuk menuduh Kwon Yiniang berbohong tentang keturunan." Wanita tua tampak tidak berdaya saat mengatakan hal ini.

"Tidak mungkin!" Beomgyu berseru keras. Dia menyadari dengan cepat kesalahannya dan berbisik, "Jika itu dilakukan maka wajah ayah dan reputasinya akan ditertawakan oleh seluruh ibukota!" Meskipun ide ini memang dapat memutuskan semua hubungan secara langsung bahkan bisa membuat Kwon Yiniang dan keluarga Kwon musnah. Mereka tidak bisa kejam pada ayahnya!

"Tidak sama sekali tidak! Lagipula, Kaisar tidak akan menyetujui hal ini karena bagaimana juga Yejun telah menjadi selir Yang Mulia. Mengungkapkan masalah ini kepublik sama saja mempermalukan wajah Kaisar nenek!" Beomgyu takut dengan otak Choi Yejun dia akan menjual cerita sedih pada Kaisar dan menggunakannya untuk mendapatkan belas kasihan Kaisar!

"Siapa yang mengatakan masalah ini akan dipublikasikan? Ayahmu bermaksud untuk mengakuinya kepada Kaisar saja. Dia tidak semudah itu untuk mencoreng nama besarnya sendiri."

"B-bagaimana caranya.... apakah itu mungkin?" Apakah Kaisar akan mempercayainya? Dan bagaimana jika Kaisar menyelidiki masalah ini?
Pemahaman Beonya masih dangkal dibandingkan ayahnya atau neneknya. Wanita itu melihat keraguan Beomgyu dan bisa menebak apa yang dia khawatirkan.

"Kaisar adalah orang yang mementingkan reputasi lebih dari siapapun didunia ini. Maka dari itu cara yang lebih aman untuk mengungkapkan masalah ini adalah dengan membiarkan ayahmu berlutut kepada Kaisar dan mengakauinya sebagai kesalahan. Ayahmu hanya akan menyalahkan dirinya sendiri dan Kwon Yiniang. Dipermukaan itu tidak akan menyeret Yejun. Tetapi setelah semua hal diungkapkan, menurutmu apakah pandangan Kaisar akan sama kepada Yejun? Bagaimana Yejun memasuki Istana karena latar belakangnya sebagai putra perdana menteri tetapi kebenaran yang diketahui Kaisar bahwa Yejun bukanlah anak sah perdana menteri melainkan benih liar entah milik siapa. Itu akan menjadi batu sandungan di hati Kaisar. Pikirkanlah!"

Meskipun di harem Kaisar ada orang-orang dengan latar belakang rendah seperti Yoo Guiren atau Moon Xiapin. Salah satunya diberikan oleh Pangeran Rui dan yang lain diberikan oleh Janda Permaisuri. Tetapi Yejun tidak akan memiliki dukungan keluarga Choi dan asal-usul anehnya pasti membuat Kaisar tidak nyaman.

Sejujurnya, setelah mendengar saran Furen ini dan melihat bagaimana perilaku Yejun yang tidak biasa setelah beranjak dewasa benar-benar tidak memiliki kemiripan sedikitpun dengan putranya, atau dengan saudaranya yang lain! Dia dan putranya bahkan ragu apakah Yejun benar-benar anak keluarga mereka? Bagaimana tahun itu Kwon Yiniang menggunakan perutnya untuk memasuki halaman belakang.

"Nenek biarkan aku memikirkan semuanya dulu."

"Oke... oke kamu bisa memikirkannya dengan hati-hati. Kita tidak perlu melakukannya dengan terburu-buru tetapi lebih baik sebelum Yejun bisa mendapat bantuan Kaisar."

———
Bersambung.....

Count (伯bó):   ini diterjemahkan sebagai “Earl.”

Seguir leyendo

También te gustarán

37.9K 4.9K 43
[DISCLAIMER!! FULL FIKSI DAN BERISI TENTANG IMAJINASI AUTHOR. SEBAGIAN SCENE DIAMBIL DARI STREAM ANGGOTA TNF] "apapun yang kita hadapi, ayo terus ber...
53.4K 8.4K 52
Rahasia dibalik semuanya
75.4K 3.3K 49
Almeera Azzahra Alfatunnisa Ghozali seorang dokter muda yang tiba-tiba bertemu jodohnya untuk pertama kali di klinik tempatnya bekerja. Latar belakan...
65.3K 5.9K 48
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...