WHITE LOTUS - TAEGYU

By winterlazulli

44.5K 4.6K 1.6K

✦; summary❞ "Tentang dua orang licik yang bertemu dan saling memanfaatkan satu sama lain untuk kemudian salin... More

【KONTEN】
00【WL❦】- Hujan Musim Semi
01【WL❦】- Mengunjungi Kuil
02【WL❦】- Kehilangan Simpul
03【WL❦】- Wajib Militer
04【WL❦】-Seleksi
05【WL❦】Perubahan Plot
06【WL❦】-Meninggalkan tanda
07【WL❦】- Tarian Peri
🔞08【WL❦】-Melayani Kaisar
09【WL❦】-Bukan Orang yang langka
10【WL❦】-Promosi
11【WL❦】- Paviliun Xuehua
12【WL❦】-Kehamilan Selir
《TOKOH DAN VISUALISASI》pt.1
《TOKOH DAN VISUALISASI》pt.2
《TOKOH DAN VISUALISASI》pt.3
13 【WL❦】- Daftar Nama
14 【WL❦】- Istana Musim Panas
15【WL❦】- Sepasang burung
16 【WL❦】- Bertemu
17【WL❦】- Rencana
18【WL❦】- Tur Selatan dan Wajib Militer
19 【WL❦】- Promosi kedua
20 【WL❦】- Veteran dan pendatang baru
21【WL❦】- Perjalanan pertama
22- 【WL❦】memetik pucuk teh di puncak gunung.
23- 【WL❦】digigit ular
24- 【WL❦】Alergi
25- 【WL❦】Kerikil yang dilempar ke dalam danau
26- 【WL❦】Soo Cairen diusir
27- 【WL❦】Rumah kaca
28- 【WL❦】Kesetian pada diri sendiri
29- 【WL❦】Nona Guo
30- 【WL❦】Kepingan Salju
31- 【WL❦】Perompak
32- 【WL❦】Sesuatu terjadi
33- 【WL❦】Kehamilan
34- 【WL❦】Kedatangan rombongan
35-【WL❦】Provokasi Guo Jia
36-【WL❦】Tragedi dan promosi pt.1
37- 【WL❦】tragedi dan promosi pt.2
38-【WL❦】Berlayar ke selatan
39-【WL❦】Saingan cinta?
41-【WL❦】Menyadari sesuatu...
42-【WL❦】Kembali ke Ibukota
43-【WL❦】Gejolak Harem
44-【WL❦】Membangun Ambisi
45-【WL❦】Menetapkan langkah..
46-【WL❦】Pikiran
47-【WL❦】Ling Guiren
48-【WL❦】Melahirkan
49-【WL❦】Resep?
50-【WL❦】Bunga dicermin dan bulan di air
51-【WL❦】Kembalinya teratai putih
52-【WL❦】Kecurigaan Kaisar
53-【WL❦】Hati ular dan macan tutul
54-【WL❦】Kekacauan?
55-【WL❦】Kaisar yang merajuk?

40-【WL❦】Memindahkan tempat tinggal

670 88 48
By winterlazulli

【White Lotus❦】

---

Hari perburuan datang setelah matahari timbul dan menghilang dalam semalam.

Ada banyak kesibukan dari tentara dan peserta perburuan kali ini. Sebab sang Kaisar memimpin mereka untuk pertama kalinya dan kesenangan mungkin akan berkali-kali lipat menghampiri mereka. Konon ada banyak hadiah yang disiapkan oleh sang penguasa. Membuat beberapa pemuda setempat sangat berambisi agar tampil baik.

Perburuan tidak hanya untuk mendapatkan mangsa tetapi juga merangkap penilaian Kaisar terhadap anggota keluarga tertentu. Bagaimana mereka yang dihargai mungkin memiliki kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan di depan orang Mulia ini. Semua orang dari keluarga besar tahu sebab itu mereka membawa generasi muda terbaik dalam klan untuk berpartisipasi.

Hal ini tidak hanya berlaku untuk penduduk lokal, bagi orang-orang dari suku kecil pun juga tertarik.

Harua mengenakan pakaian khusus dengan tabung berisi anak panah di punggungnya, bersiap untuk menaiki kuda. Sebagai anggota suku yang tinggal dengan klan ahli berkuda. Kemampuan Harua dalam menunggang kuda masuk dalam jajaran yang paling mahir diantara generasinya, bahkan Hsu Nien harus mundur dalam hal ini. Apalagi memanah dan berburu, dia bahkan selalu menjadi pemimpin diantara saudara-saudaranya.

Ryo melihat sepupunya yang bersiap pamer tertawa terbahak-bahak. "Oke, Pangeran kecil kita harus tampil bagus hari ini. Beritahu orang-orang itu bahwa klan kita juga memiliki beberapa kemampuan!"

Harua mengangkat busurnya dengan bangga sebagai jawaban. Penduduk lokal, khususnya dataran tengah menganggap olahraga berkuda sebagai hobi elegan, tetapi kemampuan mereka berkuda sebenarnya sangat buruk. Harua mengambil kesempatan ini untuk membuktikan bahwa suku mereka tidak bisa dianggap remeh. Tentu saja dia ingin menarik perhatian Kaisar dengan bakat ini.

Berbicara mengenai Kaisar, Harua segera mencari sosok orang paling agung di Kekaisaran tersebut dan menemukan target di arah barat, baru saja keluar dari tenda. Jika sebelumnya sosok Sang Penguasa selalu mengenakan pakaian resmi itu terlihat penuh martabat dan keangkuhan yang dingin. Dengan pakaian berkuda yang khas lengkap dengan baju besinya. Sosok Kaisar Taehyun memancarkan aura yang lebih mendominasi, seperti para Jenderal yang legendaris.

Cara pria itu berjalan, menaiki kuda dan mengendalikan hewan tunggangan bahkan lebih ahli dari beberapa pria disukunya. Membuat Harua bertanya-tanya apakah saat Kaisar Taehyun berburu, dia akan seperti pemangsa yang akan mengejar buruan sampai pria itu berhasil mendapatkannya?

Harua bersiap memacu kudanya untuk membuat pertemuan tidak disengaja dengan Kaisar di arena pacuan saat dia menyaksikan bahwa Kaisar yang awalnya melakukan pemanasan tiba-tiba turun dari kudanya.

"Oh siapa itu?" Hsu Nien yang sejak tadi diam bertanya. Dia membawa kuda bertubuh coklat itu maju untuk melihat lebih dekat.

Tiga orang menyaksikan seseorang muncul.

Kening Harua berkerut. Sebab Kaisar Taehyun tampaknya datang untuk orang itu. Harua membawa kudanya lebih ke depan untuk melihat dengan jelas.

Tidak jauh di depannya ada beberapa shou berkumpul, melihat ke arah yang sama dengannya.

"Apakah itu Choi Guipin? Itu pasti dia kan?"

Harua berhenti.

"Sepertinya begitu, aku tidak melihat sosok ini kemarin malam."

"Wah aku dengar Choi Guipin disukai, dikatakan bahwa dia disukai oleh Yang Mulia sejak memasuki harem tahun lalu bukan?"

Harua menoleh lagi namun dia hanya bisa melihat punggung orang lain yang berada dalam pelukan Kaisar Taehyun.

"Kenapa berhenti? Tidakah kamu ingin pamer sekarang?" Tanya Ryo yang memimpin kudanya ke sisi Harua.

"Sepupu, apakah kamu tahu situasi harem Yang Mulia saat ini?" Tanya Harua.

Ryo menatap dengan wajah aneh, "Bagaimana aku bisa tahu?" Tanyanya balik.

Hsu Nien menghela nafas. Ibunya memberi Hsu Nien daftar selir Kaisar Taehyun beberapa waktu lalu. Ada deskripsi mengenai posisi dan latar belakang secara akurat, ibunya mengatakan bahwa dia memerlukan itu untuk bisa tahu dengan siapa dia perlu bergaul atau menghindari mencari masalah. "Harua, kamu perlu mempelajari ini." Dia menyerahkan catatan yang dia simpan dalam tas kecil kepada Harua.

Harua terkejut, perlu diketahui meski mereka berada pada suku yang sama. Klan mereka berbeda dan masing-masing tidak lagi dekat karena masalah pemilihan selir kali ini. Namun Hsu Nien memang terkenal baik hati, terlepas dari apapun motifnya. Selama itu bermanfaat, Harua tidak keberatan. "Apa ini?"

"Itu adalah daftar harem Yang Mulia Kaisar. Pelajari lah, bukan kah kamu ingin tahu siapa saja selir-selir itu?"

"Oh?" Harua melihat-lihat dan menemukan bahwa jumlah selir Kaisar Taehyun kurang dari 30 orang, bahkan beberapa diantaranya status mereka sudah meninggal. 'Hei Yang Mulia Kaisar tampaknya bukan orang yang rakus akan kecantikan.' Ini membuat penilaian Harua pada Kaisar Taehyun semakin baik.

Dia membuka daftar lain untuk mencari sistem harem Kaisar. Di suku mereka, pengaturan rumah belakang hanya terbagi menjadi tiga. Pertama adalah istri sah, kedua adalah selir yang baik dan ketiga adalah pelayan tempat tidur. Sangat sederhana dan sederhana.

"Apa yang kamu cari?" Tanya Ryo penasaran, bahkan Hsu Nien mendekat untuk melihat apa yang dia lakukan.

Harua bergumam, "Mempelajari sistem harem Yang Mulia. Aku dengar ada banyak sekali tingkatan di dalamnya, saat aku dan Nien masuk nanti. Entah pangkat apa yang akan kami terima. Aku harus mempertimbangkan masalah ini secara serius, apalagi dengan banyaknya saingan di harem."

Ryo merasa itu masuk akal. "Benar juga."

"Ini dia." Harua menemukan yang dia cari. Begitu dia mengetahui bahwa posisi Guipin dalam daftar sebenarnya berada di bawah sembilan selir. Harua mendengus geli. Dia pikir Choi Guipin berada di peringkat yang tinggi, ternyata hanya peringkat menengah. 'Ini tidak seserius Hua Guifei itu. Hump!'

Beomgyu tidak tahu bahwa ada orang yang memikirkannya.

"Sayang sekali saudara Guipin saat ini tidak bisa menikmati berburu bersama kami." Baek Jiheon duduk di atas kudanya dan memandang Beomgyu dengan senyuman yang bukan senyum.

Ada juga Chen Fei yang memimpin para selir selain Beomgyu untuk menikmati waktu berkuda. "Choi Guipin sedang hamil, tidak mungkin baginya untuk pergi." Chen Fei mengambil posisi sebagai penanggungjawab jadi dia akan berbicara untuk mengatakan beberapa patah kata yang baik.

Zhen Jieyu mengangguk dan berkata pada Beomgyu. "Tunggu saja disini saudara, kami pasti akan membawakan mu beberapa buruan. Daging kelinci liar atau burung pegar itu enak, bukan kah saudaranya suka makan?"

Beomgyu juga tersenyum tidak kalah cantik saat dia menjawab mereka. "Para saudara khawatir. Aku akan patuh untuk menikmati pemandangan alam saja. Ngomong-ngomong tentang daging enak, saudara Jieyu aku hanya bisa merepotkanmu." Terlepas apakah mereka bicara untuk mengejek Beomgyu atau hanya sekedar basa-basi, Beomgyu akan dengan senang hati melayaninya.

Mereka rukun dan rukun membuat Kaisar Taehyun puas. "Kalian menggoda Choi Guipin mengapa tidak melakukan pemanasan saja? Sebentar lagi acara akan dimulai." Kaisar Taehyun mendekat dengan kuda hitamnya.

Baek Jiheon dan Guo Jia mencibir mendengar pengusiram diam-diam Kaisar. Chen Fei menatap Kaisar Taehyun dan Beomgyu bergantian sebelum berkata, "Yang Mulia benar, selir sudah lama tidak menunggang kuda. Sebaiknya berlatih dulu agar bisa terhindar dari kecelakaan yang tidak perlu." Meski dia enggan, Chen Fei tidak akan mau merendahkan diri sebagai selir pencemburu sekarang. Melihat bahwa perhatian Kaisar pada Choi Guipin semakin naik setiap harinya, dia hanya bisa menekan ketidaknyamanan itu.

'Belum terlambat untuk melakukan hal-hal. Toh tidak ada yang tahu berapa lama bantuan Yang Mulia dapat bertahan.'

Zhen Jieyu tidak bicara tetapi tatapannya pada Kaisar Taehyun menyiratkan banyak arti.

Beomgyu berpura-pura tidak melihat apapun alih-alih dia mendekati Kaisar yang berada di atas kuda. Setelah melihat para selir itu pergi, Kaisar Taehyun turun dari kudanya dan meminta kasim membawa hewan itu sedikit menjauh dari Beomgyu. Meski kuda hitam miliknya jinak, dia masih khawatir jika hewan itu tiba-tiba menjadi gila dan menendang Beomgyu yang tengah hamil.

"Kamu akan tertinggal di perkemahan sendirian, apakah selir ai kesal?" Tanya Kaisar Taehyun sembari merangkul Beomgyu.

Beomgyu sedikit heran tentang kelengketam Kaisar. Sejak kemarin pria ini tampak berputar-putar disekitarnya dengan cara yang aneh, entah mengapa. "Mengapa selir harus kesal? Toh keadaan selir tidak memungkinkan untuk ikut berburu, jadi selir akan bersantai dengan piknik disekitar lapangan. Lihat ada danau besar di sana, selir akan mengundang sepupu ipar untuk menikmatinya."

Mendengar sepupu disebutkan, telinga Kaisar menjadi sensitif seketika. Pria itu menoleh kesana-kemari dengan hati-hati mencari sosok Soobin dan tidak menemukannya. Taehyun menyipitkan matanya, "Kasim Jung!" Panggilnya membuat yang dipanggil dan Beomgyu menatap Taehyun bingung.

"Hamba Yang Mulia." Kasim Jung maju.

Taehyun menatap Beomgyu yang juga memandangnya dan berkata. "Sementara Zhen pergi, kamu akan menjaga Choi Guipin untuk Zhen. Pastikan dia aman dan jangan biarkan orang-orang yang tidak berkepentingan mengganggunya."

Kasim Jung tersentak namun memikirkan ada orang-orang dari suku minoritas disini, memang layak jika Kaisar khawatir. Beomgyu sendiri juga berpikir sikap Kaisar karena ingin melindunginya dari orang suku selatan. Hanya Kaisar Taehyun yang tahu alasan mengapa dia mengirim Kasim Jung adalah untuk memberitahu Soobin bahwa jika dia berani berperilaku tidak pantas, sikapnya akan diketahui oleh Taehyun- sang Kaisar. Dan ini juga untuk menyatakan dukungan bahwa Beomgyu memiliki posisi bagi Kang Taehyun.

"Pelayan ini akan mematuhi pengaturan tuannya."

"Hmm..." Taehyun puas dan Beomgyu tidak ambil pusing, dia senang mendapat lapisan perlindungan dari Kaisar Taehyun.

Beomgyu menyeringai senang dalam pelukan Kaisar. "Hehe."

Polos sekali.

Kang Taehyun meremas pinggul yang lembut dan berbisik. "Zhen akan berburu cukup lama hari ini, binatang apa yang selir ai inginkan? Selain harimau." Tambah Kaisar di akhir.

Beomgyu mengerucutkan bibirnya dan tampak berpikir. "Sayang sekali, jika Yang Mulia bisa mendapatkan harimau. Kulitnya bisa digunakan untuk membuat topi dan baju untuk anak ini." Dia mengelus perutnya.

Kaisar Taehyun menatap perut itu dan berpikir ulang. 'Benar juga, anak ini akan lahir saat musim panas dan upacara bulan purnamanya tiba saat musim dingin. Topi harimau yang hangat pasti cocok untuknya. Apalagi itu dibuat dari harimau yang Zhen kalahkan.' Pikir Taehyun dengan mentalitas sebagai ayah baru membuatnya menjadi berpikir diluar kebiasaan.

"Jika Zhen benar-benar beruntung tentu saja Zhen akan berusaha keras membawa harimau kembali. Tetapi Zhen tidak bisa menjanjikannya untuk selir ai."

Berburu harimau tidak semudah itu. Mereka perlu menjelajah hutan lebih jauh dan lebih dalam. Belum lagi memikirkan risiko yang besar. Beomgyu sendiri tahu hal ini jadi dia mengangguk jinak. "Selir mengerti, selama Yang Mulia bersenang-senang. Selir tidak meminta banyak, bawakan saja beberapa binatang yang dapat dimakan ba~"

Kaisar Taehyun tertawa. "Baiklah... Zhen akan melihat daging lezat apa yang cocok untuk selir ai."

Beomgyu melambaikan tangannya berpura-pura dan berkata; "Hmm... Rusa muda baik-baik saja atau telur burung liar juga bagus. Semuanya enak!"

Kaisar Taehyun terbahak dan mencibir. "Rakus."

Beomgyu memeletkan lidahnya. "Ini semua karena anak Yang Mulia hump! Dia suka makan, jadi selir harus menuruti keinginan leluhur kecil ah!" Dia bertingkah tidak tahu malu dengan menggunakan bayi yang belum lahir.

"Kamu ibunya, bukankah sebelum kamu hamil kamu juga sekali makan? Mengapa sekarang selir ai menyeret Zhen?" Goda Kaisar Taehyun.

"Hump! Selir bilang ini karena bayi ini!"

"Ngotot sekali."

"Yang Mulia!"

Kaisar Taehyun tersenyum melihat wajah yang merona. "Oke ini pasti karena bayi ini. Leluhur kecil kita pandai menginginkan sesuatu, Zhen sebagai ayahnya benar-benar harus bekerja keras." Dia mengusap perut Beomgyu dari luar.

"Sekarang kembali dulu ke tenda, tunggu pengaturan Kasim Jung untuk piknikmu." Usir Kaisar membuat Beomgyu mengerucutkan bibirnya.

Meski begitu dia berbalik sambil bergumam. "Mengapa Yang Mulia seperti tidak ingin selir ini tampil diluar?"

Sudut bibir Taehyun berkedut. Bagaimana dia bisa memberitahu selir kecil itu bahwa ada beberapa orang picik yang memiliki pikiran lain tentang Beomgyu?

Taehyun memberi isyarat pada Kasim Jung sementara dia kembali menaiki kuda, menuju barisan depan. Sudah waktunya perburuan dimulai.

Guo Jia menyaksikan dari awal sampai akhir bagaimana kemesraan Kaisar dan Choi Beomgyu. Dia merasa sangat masam di hatinya, meski itu tidak mencapai level Choi Yejun di kehidupan sebelumnya. Itu masih sangat mengganggu Guo Jia yang tidak pernah mendapatkan hal serupa.
'Dikehidupan sebelumnya ada Choi Yejun yang menghalangi sekarang Choi Guipin juga menjadi batu sandunganku dikehidupan ini! Mengapa orang-orang dari keluarga Choi sangat pandai membuatku kesal?!'

"Choi Guipin sangat berbudi luhur. Dengan anak di dalam perutnya, memang sangat menyenangkan bisa dimajakan oleh Yang Mulia." Gumam Guo Jia sambil mendengus.

Baek Jiheon yang mendengar hal ini tertawa sarkastik. "Baolin Guo terlalu banyak bicara. Hati-hati dengan mulutmu saat berbicara tentang atasan."

Guo Jia menoleh dan mendengus. Baek Jiheon ini sangat sombong setiap harinya dia berpikir bisa naik lebih jauh, sayang sekali sejak dia memasuki harem dia bahkan tidak mendapat promosi apapun. "Oh mulut gagak selir ini benar-benar buruk." Guo Jia berpura-pura malu. Dia melempar senyum pada Baek Jiheon saat berkata, "Tetapi selir berbicara jujur tidak seperti beberapa orang yang munafik." Setelah mengatakan hal itu, Guo Jia membawa kudanya menjauh.

Baek Jiheon terperangah. "Hah! Aku dengan baik memperingatkannya dan dia malah menamparku seperti ini? Wanita rendahan yang tidak tahu baik dan buruk ini..." Dia memarahi.

Beruntungnya tidak ada episode lain karena Kaisar sudah memberikan aba-aba. Semua orang berkumpul dan berbaris.

Setelah terompet di tiup. Ratusan manusia dengan kudanya berlarian. Ada yang memasuki hutan dan membelah padang rumput demi mengejar mangsa buruan. Ada banyak keseruan dan gelak tawa memenuhi ruang terbuka hari ini.

Kaisar Taehyun bersama beberapa Jenderal memasuki hutan dengan kecepatan penuh. Mereka menyisir kaki gunung untuk menemukan jejak hewan besar. Target yang mereka inginkan adalah binatang yang berada di puncak rantai makanan, Harimau.

"Yang Mulia sepertinya kita harus masuk lebih jauh lagi." Ujar sang Jenderal memberi saran.

"Benar Yang Mulia. Di sekitar sini hanya ada beberapa hewan kecil."

Taehyun memegang busur dan anak panah sambil melihat sekitar. "Jangan terburu-buru, mari kita lihat beberapa burung cantik dulu."

Penolakan Kaisar membuat orang-orang saling berbagi pandang.

Taehyun tanpa malu kemudian berkata; "Choi Guipin menginginkan telur burung liar karena dia sedang hamil. Zhen secara alami ingin memuaskan keinginannya."

Beberapa orang mengangguk meski di dalam hati sedikit iri. Diantara mereka ada saudara dan kerabat yang juga menjadi selir Kaisar di Istana tetapi sayang sekali kasih sayang Kaisar terbatas dan selir yang beruntung ini pastilah selir yang disukai. Beberapa orang lain menyadari siapa yang Kaisar maksud dan mereka segera menatap sosok Choi Yeonjun yang tersenyum canggung di ujung sana.

"Kalau begitu bawahan akan melihat beberapa pohon tinggi disana. Mungkin bawahan akan beruntung mendapat sarang burung yang bertelur." Yeonjun bergegas melarikan diri.

Beomgyu yang jauh di perkemahan tidak tahu masalah apa yang dia timbulkan untuk kakaknya.

Dia berencana mengajak ipar Huening untuk piknik namun Ningsoo kecil tiba-tiba terserang demam sehingga Huening Kai harus merawatnya. Saat mendengar itu, Beomgyu hendak pergi menjenguk namun dihentikan oleh Kasim Jung dan Hosu.

"Tuan Guipin tolong tetap tinggal, tuan muda kecil sakit demam dan pilek yang dapat menular pada orang lain. Jika anda pergi dan terjangkit tanpa sengaja, itu tidak hanya mempengaruhi anda tetapi juga pewaris Yang Mulia." Nasihat Kasim Jung bijaksana.

Hosu mengangguk, "Jika tuannya khawatir, budak akan meminta tabib Kekaisaran untuk memeriksa tuan muda kecil. Tetapi tuannya tolong jangan pergi!"

Beomgyu menghembuskan nafas. Sejak dia hamil dia bahkan lebih diperlakukan sebagai orang sakit! "Baik... baik aku tidak akan pergi. Hosu mintalah tabib Istana untuk memeriksa keponakanku dan Hyeri bawa beberapa obat berharga kepada ipar Huening."

Hosu dan Hyeri bergegas melaksanakan tugas mereka. Kasim Jung melihat bahwa Choi Guipin tidak bersiker pun mendesah lega. "Sekarang apakah tuan Guipin masih ingin melakukan piknik ini?" Tanyanya lagi.

"Tentu saja!" Jawab Beomgyu cepat. Dia bangkit dengan susah payah dari kursi malas dan berkata. "Kasim Jung mari kita menikmati pemandangan diluar. Yeon kamu bawa kotak lukis ku."

Tujuan Beomgyu adalah mengabadikan lukisan padang rumput sebab jika dia rindu momen seperti ini, lihat saja lukisannya. Butuh waktu sekitar 2-3 tahun bagi Kaisar untuk melakukan tur Selatan lagi. Meski Beomgyu memiliki kesabaran untuk menunggu, tetapi siapa yang menjamin dia masih bisa mengikuti tur diwaktu berikutnya? Dia juga punya rencana untuk membuat diorama untuk menghiasi ruang depan paviliun Xuehua miliknya.

Dia mengerjakan lukisan dengan sangat teliti dan mengabaikan sekitar. Bahkan jika ada banyak pasang mata memperhatikannya, Beomgyu tidak peduli.

---

Harua telah bekerja keras hari ini untuk tampil baik dan berhasil mendapatkan beberapa patah kata di hadapan Kaisar Taehyun. Itu juga setelah dia melumpuhkan seekor serigala abu-abu yang menjadi incaran kelompok Kaisar.

Panah melesat seperti cahaya dan menusuk menembus daging dan tulang.

Merobohkan serigala besar itu dalam sekejap.

Semua mata memandang asal anak panah dan mendapati seorang shou muda duduk diatas kuda dengan postur seorang ahli.

"Seperti yang diharapkan dari anak-anak suku padang rumput. Kemampuan berburu mereka secara alami adalah yang terbaik." Puji seorang menteri.

"Tuan benar, bahkan jika itu seorang wanita dan Shou mereka mungkin melebihi orang-orang kita." Sahut yang lain.

Harua dengan cara yang elegan turun dari kudanya dan pertama-tama datang ke hadapan Kaisar Taehyun untuk memberi salam. "Putra klan Shigeta, Harua telah melihat Yang Mulia Kaisar." Busurnya secara alami elegan dan tertata dengan baik.

Semua orang yang melihat tahu bahwa shou muda ini pasti diajar dengan baik di rumah dan beberapa pejabat tinggi bahkan lebih mengenal identitas Harua sebagai calon selir yang dipersembahkan oleh suku selatan kepada Kaisar Taehyun.

"Bangun." Suara Kaisar jernih membuat Harua yang gugup menghembuskan nafas. Dia tahu ini adalah kesempatan untuk membuat beberapa kesan jadi dia dengan berani menatap ke arah Kaisar.

"Hamba telah lancang menembak serigala abu-abu itu, tidak tahu bahwa itu adalah target Yang Mulia dan rombongan. Kesalah pahaman ini, Hamba merasa bersalah." Ujar Harua dengan senyum yang bukan senyum.

Kaisar Taehyun memandang serigala abu-abu itu dengan tidak acuh. Semula hewan itu bukan target utama Taehyun, dia hanya membantu beberapa bawahan mengejarnya. Jadi dia melambai, "Itu bukan apa-apa. Tidak ada kelancangan dalam kompetisi, siapa cepat dia dapat. Karena kamu yang pertama berhasil melumpuhkannya, maka ambillah." Lagipula apa bagusnya berkelahi dengan seorang shou?

Harua menarik sudut bibirnya. "Terimakasih atas kemurahan hati Yang Mulia. Serigala ini akan Hamba bawa kembali." Dia memerintahkan seorang penjaga yang menemaninya untuk mengangkat mayat binatang itu.

Salah satu orang dalam rombongan Kaisra memiliki beberapa hubungan dengan suku selatan dan telah mendapatkan perintah untuk membantu calon-calon selir Kaisar ini. Jadi saat melihat Harua hendak kembali, dia maju dan berkata; "Tuan muda ini, kamu datang berburu ke dalam hutan hanya dengan seorang penjaga. Tidakah kamu takut dengan bau darah serigalamu akan memancing predator lain mendekat?" Pria itu kemudian melihat kearah Kaisar dengan wajah ragu.

"Yang Mulia, ini adalah cucu tuan Shigeta. Haruskah kita membiarkannya kembali sendiri?" Implikasinya ambigu namun artinya jelas. Alih-alih memberikan saran agar beberapa penjaga mengikuti Harua, dia ingin membiarkan shou muda itu bergabung dalam rombongan.

Kaisar Taehyun masih duduk di barisan depan koloh seperti gunung. Dia menatap pejabat itu dan Harua secara bergantian dengan emosi yang tidak terbaca lalu pandangannya jatuh pada pelukannya sendiri dimana sarang burung dipenuhi oleh telur.

Harua menggigit pipi bagian dalamnya menanti kepastian dengan cemas dibalik wajahnya yang tenang.

"Kalau begitu biarkan dia bergabung. Bahkan jika tuan muda Harua ahli dalam berburu, masih berbahaya untuk berjalan sendirian di hutan."

Mendengar hal itu, Harua menahan diri untuk tidak tersenyum lebar dan menatap Kaisar dengan tatapan bahagia. Alih-alih dia segera memberi busur dan berterimakasih. 'Bagus! Satu langkah lagi selama aku bisa menemani Yang Mulia berburu!' Pikirnya percaya diri.

"Terimakasih lagi Yang Mulia."

Harua menatap pejabat yang membantunya berbicara dan keduanya saling mengangguk. Lantas, Harua naik ke atas kudanya dan bersiap memulai perburuan sambil mendekati Kaisar Taehyun.

Hanya saja, "Kalian lanjutkan. Zhen akan kembali untuk mengantar telur-telur ini keperkemahan." Ujar Kaisar Taehyun tiba-tiba membelokan kudanya.

Para pejabat saling melempar pandang dan hanya bisa mengangguk tanpa berniat menghentikan. Adapun Harua, suasana hatinya langsung jatuh setelah mendengar keputusan Kaisar. "Yang Mulia?"

Pejabat yang membantu Harua segera keluar dan berkata, "Tuan muda Harua, Yang Mulia akan kembali untuk mengantarkan telur burung liar kepada Choi Guipin. Jika tuan muda Harua ingin kembali keperkemahan, sebaiknya mengikuti Yang Mulia sekarang. Alih-alih menunggu bersama kami dan membuatmu menunggu lama." Pejabat itu cerdas dan Harua juga orang pintar.

Menggertakan giginya, Harua harus mengubur angan-angannya untuk berburu bersama Kaisar Taehyun. 'Tidak apa-apa, sekarang juga bagus. Selama aku bisa muncul disisi Kaisar beberapa kali. Aku bisa membuat beberapa kesan pada Yang Mulia.'

Jadi dia mengikuti Kaisar Taehyun dan kelompok pengawal Kekaisaran untuk kembali keperkemahan. "Hamba pikir Hamba sudah mendapatkan satu buruan yang cukup. Sudah saatnya kembali, Yang Mulia bisakah Hamba mengikuti anda di belakang?" Tanya Harua dengan malu-malu.

Taehyun tidak bodoh untuk bisa melihat keinginan dimata Harua. Mengingat bahwa orang di depan kemungkinan akan menjadi selirnya, dia hanya mengangguk ringan. "Ikuti saja." Tidak ada alasan berdebat disini.

Meksipun Harua berkata mengikuti dibelakang Kaisar, nyatanya itu hanya beberapa langkah lebih lambat dari sang penguasa. Dia masih berada disisi Kaisar Taehyun dan berusaha membuka beberapa percakapan.

"Apakah ini pertama kalinya Yang Mulia datang ke tempat ini?" Tanya Harua dengan berani.

"Tidak, Zhen pernah kemari saat masih menjadi Pangeran sebelumnya."

"Oh, kalau begitu itu sudah beberapa tahun yang lalu. Hambanya masih sangat muda, tidak heran jika hamba tidak mengenal Yang Mulia sebelumnya."

"Hmm.... Itu mungkin. Lagipula Zhen saat itu hanya seorang Pangeran kecil. Tidak mencolok dan menonjol, bukan hal yang aneh jika kamu tidak mengenal zhen." Ujar Kaisar Taehyun tanpa rasa malu. Tahun itu, para Pangeran tua lebih diunggulkan daripada Pangeran kecil seperti Taehyun. Jumlah mereka banyak dan latar belakang mereka tinggi yang membuat Kaisar Taehyun yang seperti batu giok ini tersembunyi.

Melihat mentalitas Kaisar Taehyun, Harua diam-diam memuji bahwa kepribadian Kaisar memang tangguh dan berhati besar. "Sekarang Yang Mulia sangat menonjol seperti naga diantara para burung. Hambanya bisa mengenali Yang Mulia hanya dalam sekali pandang." Puji Harua membuat Kaisar Taehyun meliriknya penuh arti.

Harua tersipu dengan tatapan itu dan menundukkan kepalanya malu-malu. Dilihat dari dekat, sosok Kaisar Taehyun memiliki pesona yang luarbiasa! Tidak heran para wanita dan shou di dataran tengah berlomba-lomba memasuki harem!

Tidak ada yang tahu arti tatapan itu kecuali Taehyun sendiri. Pria itu hanya menatap Harua sekilas sebelum kembali ke arah depan dan disana lah dia melihat sosok Beomgyu.

Gunung-gunung jauh dan rerumputan penuh. Bunga-bunga kecil mekar di bawah langit biru. Kolam-kolam air seperti cermin raksasa dan hembusan angin sepoi-sepoi membelai cabang willow, membawa sentuhan kelembutan yang halus dimata yang memandang.

Saat dia mengangkat tangan untuk untuk membuat goresan, saat dia mengambil jeda untuk mengelus perutnya yang bulat, saat dia memerintahkan pelayan untuk menyajikan air atau saat dia berbicara dan tertawa dengan para pelayan.

Pemandangan yang dilukis Beomgyu secara alami indah tetapi eksistensi Beomgyu yang berdiri dengan gestur anggun dan tertata lebih seperti sebuah lukisan hidup dimata orang-orang yang memandang.

Indah, cantik dan layak diapresiasi.

Tentu aja pengecualian bagi beberapa orang.

Khususnya Harua yang berada dibelakang Kaisar Taehyun.

Namun tidak peduli apakah dia senang atau tidak, yang pasti sosok Kaisar Taehyun yang dia pikir bisa dia tangkap telah lama berlari jauh ke depan. Meninggalkan Harua di belakang.

"Kaisar...."

Beomgyu menikmati waktu bersantainya dengan gembira. Dia berbagi cerita dengan para pelayan dan Kasim Jung tentang beberapa hal. Sinar matahari tidak membuat mereka takut dan terus berjemur dibawah naungan payung kertas.

Ketika suara sepatu kuda terdengar, Beomgyu menoleh dan melihat sosok mengenakan pakaian biru yang khas dengan corak keemasan mengendarai kuda hitam legam yang familiar.

Beomgyu bangkit dan melambai. "Yang Mulia!" Tubuhnya yang membawa dua janin di dalam perut tidak membuat Beomgyu merasa sulit sama sekali.

Di atas kuda Kaisar Taehyun tanpa sadar melembutkan pandangannya pada sosok Beomgyu. Selir kecilnya akan menjadi seorang ibu tetapi masih bertingkah begitu kekanakan. Namun itu juga yang membuatnya terasa berbeda dari yang lain, perlu diketahui sebagai pria yang mempunyai banyak selir. Taehyun menemukan banyak hal berbeda pada setiap selirnya dan masing-masing memberikan kesan tersendiri. Beberapa dari mereka dia sukai dan dia manjakan karena mereka memenuhi selera Taehyun.

Itu juga berlaku untuk Beomgyu. Mungkin karena dia telah melihat wajah Beomgyu sebelumnya sehingga selir kecil itu tidak begitu tertutup dan palsu yang membuat Kaisar Taehyun merasa puas dan kurang waspada terhadapnya. Atau mungkin karena mereka telah menghabiskan cukup waktu sejak tragedi hari itu, Taehyun hanya menemukan bahwa dia cukup damai saat bersama Choi Beomgyu.

Taehyun menghentikan kudanya dan turun.

"Mengapa Yang Mulia kembali begitu cepat?" Tanya Beomgyu heran. Sungguh mungkin sekarang hanya Kaisar Taehyun yang kembali paling awal.

Kaisar Taehyun kemudian menyodorkan sarang burung ke hadapan Beomgyu. "Mengapa terburu-buru? Masih banyak hari untuk berburu dan mendapatkan harimau yang selir ai inginkan. Hari ini Zhen akan memberimu telur burung terlebih dahulu."

Beomgyu menaikan satu alisnya sambil menatap Kaisar Taehyun. Heh! Bukannya dia tidak melihat bahwa ada seorang shou cantik yang mengikuti Kaisar seperti ekor. Namun Beomgyu tidak akan banyak bicara tentang hal itu, karena Kaisar Taehyun datang kepadanya alih-alih bersama shou lain. Beomgyu akan dengan senang hati berpura-pura tidak tahu.

"Telur yang besar, sekarang hampir jam makan siang Yang Mulia. Maukah anda berbagi makan siang dengan selir? Sup telur burung dengan jamur cocok untuk hari ini." Tawar Beomgyu sembari mengambil alih sarang burung dan mendorongnya pada Hosu untuk dibawa kedapur terbuka.

"Kenapa tidak?" Jawab Kaisar Taehyun dan Kasim Jung bergegas membuat pengaturan.

Taehyun melihat hasil lukisan Beomgyu di atas kanvas dan memuji dengan sungguh-sungguh hasil karya itu. "Selir ai, kemampuan mu dalam melukis benar-benar luarbiasa. Terutama lukisan cat berwarna, kamu pandai membuatnya sangat nyata." Di dalam lukisan tidak hanya ada pemandangan padang rumput tetapi ada beberapa karakter manusia tengah menunggang kuda yang berlari.

"Dapatkah kamu memberikan lukisan ini pada Zhen?"

Beomgyu menggeleng keras. "Tidak bisa! Selir akan memajang lukisan ini di paviliun Xuehua nanti. Setelah kita kembali dari perjalanan selir akan mendekor ulang kamar samping untuk anak-anak tinggal. Lukisan ini akan menjadi salah satu bahannya." Ujar Beomgyu dengan nada setengah bangga.

Kaisar Taehyun memiringkan kepalanya. Apakah perlu mendekorasi kamar untuk bayi yang bahkan tidak bisa berjalan dan berbicara? Melihat keseriusan dimata Beomgyu, Taehyun tidak mengatakan apa-apa namun dia berpikir lagi jika hal itu benar-benar dilakukan. "Bagaimana selir ai melakukannya?"

Beomgyu memiringkan kepalanya dan berpikir. "Selir belum mendapat gambaran sempurna tentang itu namun yang jelas. Karena mereka kembar, ada baiknya membiarkan mereka tinggal bersama sampai berumur lima tahun. Maka dari itu kamar anak-anak selir harus luas, ada area yang bisa menjadi tempat mereka bermain dan berlatih berjalan." Beomgyu sudah membayangkan tentang lantai yang dilapisi karpet bulu, bantal-bantal empuk dan pagar kecil untuk pembatas arena bermain mereka. Memikirkannya saja membuat suasana hati Beomgyu naik.

"Selir juga akan membuat dua ayunan! Mungkin di taman luar atau dipelataran paviliun. Ada juga tempat untuk berkebun, ya! Selir akan mengajari mereka bagaimana cara menanam beberapa bunga dan sayur. Atau membuat rumah-rumahan untuk hewan peliharaan mereka... Iya itu bisa membantu mereka untuk tahu cara bertanggung jawab sejak dini."

Semakin banyak Beomgyu berbicara, semakin Kaisar Taehyun merasa selir kecilnya memiliki terlalu banyak ide di kepalanya. Perlu diketahui, kedua anak mereka bahkan belum lahir! Namun semua ide itu diam-diam membuat Kaisar Taehyun memikirkan tentang Paviliun Xuehua yang dia pilih khusus sebelumnya untuk Beomgyu ini, tiba-tiba menjadi tempat yang tidak layak!

'Beomgyu telah menjadi Selir Kekaisaran Mulia dan dia berhak untuk tinggal di aula samping Istana besar. Belum lagi kami akan memiliki dua lobak kecil untuk diurus, Paviliun Xuehua terlalu kecil untuk menampung semua leluhur ini.' Pikir Kaisar Taehyun.

"Selir ai, kamu sudah menjadi Guipin kelas tiga dan akan melahirkan dua anak. Zhen rasa Paviliun Xuehua terlalu kecil untuk menjadi tempat tinggal kalian bertiga."

Beomgyu yang sibuk merancang angan-angan pun terdiam. "Benarkah? Selir pikir itu tidak kecil sama sekali. Toh anak-anak akan pindah kerumah para Pangeran setelah mereka berusia 7 tahun kan?" Setelah mengatakan itu, Beomgyu terdiam lagi. Tentu saja jika dia melahirkan putri kembar.....

"Oh selir lupa, kita tidak tahu jenis kelamin anak-anak ini." Dia pun memandang Kaisar Taehyun dengan mata kebingungan.

Kang Taehyun menghembuskan nafasnya. "Maka dari itu, Zhen pikir kamu harus pindah dari Paviliun Xuehua."

Beomgyu menarik nafas dan tubuhnya menegang. Apakah Kaisar berniat memindahkan dia kesebuah Istana? Atau adakah paviliun yang lebih besar? Tapi jika dia pindah ketempat lain, apakah ada tempat yang tidak bercampur dengan selir lain?

Beomgyu mengernyitkan kening memikirkan yang terakhir. "Yang Mulia. Jujur saja, selir suka Paviliun Xuehua itu bukan hanya karena pemandangan dialamnya indah. Tetapi karena selir menganggap Paviliun Xuehua adalah rumah selir sendiri, jika selir pindah ketempat lain dimana ada orang lain yang tinggal bersama... selir merasa tidak nyaman." Aku Beomgyu jujur. Dia dengan gugup menatap Kaisar Taehyun yang tertegun.

Ketika Taehyun menunjukkan tempat tinggal bagi para selir, Taehyun tidak pernah memikirkan apakah orang itu bersedia atau tidak. Apakah mereka akan merasa nyaman tinggal di tempat itu atau tidak. Yang Taehyun pikirkan hanyalah, jika beberapa orang tinggal bersama, salah satu dari mereka secara alami akan menjadi pemimpin dan mengorganisir selir berpangkat lebih rendah agar tertib. Sehingga Kaisar Taehyun tidak perlu menghabiskan banyak kerja keras untuk mereka.

Sekarang, mendengar perkataan Beomgyu. Taehyun mengingat alasan dia memilih paviliun Xuehua kala itu karena tempat itu lebih dekat dengan Istana Giok Batin miliknya dan pemandangan yang indah cocok dengan tempramen Beomgyu yang lembut. Jika berbicara tentang rumah, Kaisar Taehyun menyadari bahwa cara Beomgyu memperlakukan dia, rasa hormat Beomgyu mungkin tinggi seperti seorang menteri kepada Rajanya. Tetapi ketulusan seorang istri untuk suaminya, Kaisar Taehyun bahkan merasa itu lebih besar lagi. Bukannya dia tidak pernah merasakan ini sebelumnya, tetapi khusus untuk Beomgyu, Taehyun mempunyai tempat tersendiri.

Keduanya duduk diatas karpet yang dibentangkan diatas rumput. Dengan para pelayan dan meja yang menghalangi, sulit untuk melihat bahwa sekarang Kaisar Taehyun tengah memeluk Beomgyu. "Selir ai benar, tempat tinggal mu secara alami hanya akan menjadi rumah yang hangat. Itu hanya akan menjadi istimewa saat kamu dan anak-anak bersama dengan Zhen."

Beomgyu tidak lagi tenggelam dalam pelukan Kaisar Taehyun karena tubuhnya yang membesar namun dia masih bisa menyandarkan kepalanya pada bahu pria itu. "Jadi selir tidak perlu pindah bukan?" Dia suka sekali Paviliun Xuehua itu, sungguh!

"Tidak." Jawab Kaisar enteng.

Beomgyu mendongak dengan wajah penuh sangsi.

Taehyun menepuk pucuk kepala Beomgyu dan berkata. "Kamu harus tetap pindah ketempat yang lebih besar. Apa gunanya Zhen mempromosikan selir ai jika kamu tidak bisa tinggal di sebuah Istana?" Apakah promosi itu dimata selirnya hanya sebuah gelar belaka?

Taehyun tidak mengerti dan tidak berdaya dengan pola pikir Beomgyu!

Perlu diketahui bahwa selain promosi yang menentukan posisi para selir diharem. Tempat tinggal seorang selir juga menjadi pertimbangan bagi orang lain untuk menilai betapa mulianya seorang tuan! Semua selir di Istana sangat ingin tinggal di Istana yang besar dan menjadi kepala Istana! Mengapa selir kecilnya tetap ingin tinggal di paviliun Xuehua yang kecil ah!

Beomgyu mengerutkan bibirnya dan bersikukuh, "Tapi Yang Mulia jika selir pindah maka selirnya harus berbagi tempat tinggal dengan selir lain. Tempat yang dibagi bersama seperti itu tidak akan terasa seperti rumah sendiri." Belum lagi dengan berbagi Istana, akan ada persaingan yang lebih merepotkan diantara para selir ini. Beomgyu memang memiliki ambisi tetapi untuk bertarung dengan orang lain, Beomgyu tidak memiliki waktu untuk berkelahi dengan udang kecil!

"Zheh tidak mengatakan bahwa Zhen akan membiarkanmu tinggal di Istana selir lain." Sahut Kaisar Taehyun.

Beomgyu menoleh lagi, kali ini dengan mata penuh harap memandang ke arah sang Kaisar. "Mungkinkah Yang Mulia akan membiarkan selir pindah ke Istana kosong?" Tanyanya penuh percaya diri.

Melihat harapan dan kegembiraan itu, Kaisar Taehyun hanya bisa mendengus. "Senang sekarang? Ada beberapa Istana kosong di sisi barat. Kamu bisa tinggal disalah satunya." Seolah-olah dia hanya memberikan keputusan kecil!

Beomgyu menahan diri untuk tidak mencibir. Seorang Kaisar tidak akan tahu seberapa penting Istana bagi seorang selir ah! Terutama bagi mereka yang bisa menjadi kepala Istana pertama hump! Bahkan jika kamu tidak lagi disukai dimasa depan, selama dia memegang kekuatan Istana, orang-orang dibawah tidak akan berani lalai dan para selir kecil itu juga tidak akan berani terlalu sombong! Kepala Istana adalah posisi paling stabil di harem ini!

"Jadi Yang Mulia, Istana mana yang akan anda berikan kepada selirnya?" Meski begitu, Beomgyu harus mengakui bahwa Kaisar Taehyun kadang-kadang sangat murah hati sampai-sampai para selir tidak tahu apakah anugerah yang diberikan sang Kaisar adalah mimpi atau kenyataan. Sebab potongan kue dari orang pelit ini benar-benar tidak terduga datangnya!

Taehyun mengerti bahwa Beomgyu tidak akan bisa bercampur dengan selir lain, setidaknya bukan dengan selir yang berpangkat setara atau lebih tinggi. Taehyun juga tahu maksud Beomgyu adalah, menginginkan tempat dimana Beomgyu bisa menjadi lebih bebas. Hal ini membuat Taehyun harus mempertimbangkan beberapa hal. "Paviliun Xuehua milikmu dekat dengan dua Istana bukan?"

Beomgyu mengangguk. Paviliun Xuehua memang diapit dua Istana di kiri dan kanan. "Memang seperti itu Yang Mulia."

Kaisar Taehyun mengangguk sembari menggali dalam ingatannya tentang kedua Istana tersebut. Setelah mendapat beberapa bayangan, dia menarik selembar kertas dan membuat gambaran. "Jika Zhen tidak salah ingat. Istana Feiluan di sisi kanan memiliki bangunan paling besar diantara seluruh Istana barat. Seluruh Istana memiliki 20 kamar termasuk aula utama, belum empat apse disetiap sudut dan paviliun di sekitarnya." Terang Kaisar Taehyun.

Beomgyu mendengarkan dengan serius. Jika ada 20 kamar di Istana tengah ditambah dengan apse dan paviliun. Mungkin ada lebih dari 30 secara keseluruhan. Istana Feiluan pasti besar dan megah. Namun Beomgyu menebak bahwa tempat itu pasti tidak memiliki ruang terbuka yang cukup. 'Jangan katakan bahwa Kaisar ingin aku pindah ke Istana itu?' Pikir Beomgyu cemas.

Tentu saja tidak. "Meski Istana Feiluan besar dan megah, pemandangannya tidak begitu bagus." Aku Kaisar Taehyun. Dia ingat saat melakukan inspeksi Istana diawal kenaikan tahtanya, Istana Feiluan memiliki terlalu banyak bangunan dan membuat area menjadi sesak dan taman di dalamnya adalah jenis taman kecil. Tidak cocok untuk Beomgyu yang suka bertani dan bercocok tanam. Apalagi mendengar dia ingin membuat ayunan bagi anak-anak. Adapun melakukan renovasi, Taehyun tidak memikirkan ide ini. Toh masih banyak Istana lain yang dapat dipilih. Dia menyebutkannya agar Beomgyu tidak salah paham dikemudian hari.

Beomgyu mendesah tanpa dia sadari. Dia menunjuk pada sketsa lain, "Bagaimana dengan yang ini?"

Mata Kaisar Taehyun sedikit cerah melihatnya. "Ini adalah Istana Changxi, di sebelah kiri Paviliun Xuehua dan lebih dekat dengan Istana Giok Batin Zhen." Bisik Kaisar Taehyun diakhir. Dia menatap Beomgyu dengan penuh arti.

Sudut bibir Beomgyu bergerak. "Oh?" Dia berpura-pura tidak melihat godaan itu dan bertanya. "Apakah Istana ini memiliki ruang terbuka yang lebih besar Yang Mulia?"

Kaisar mendengus melihat tingkahnya. "Hmm... Istana Changxi mungkin bukan yang terbesar diantara enam Istana." Mungkin menjadi salah satu Istana dengan bangunan terkecil. Namun kecilnya sebuah Istana di kota terlarang. Itu masih dua kali lebih besar dari rumah bangsawan biasa!

"Istana Changxi hanya punya dua apse dan total kamar kurang dari dua puluh. Namun masing-masing memiliki ukuran yang besar dan tidak memenuhi arena Istana seperti Istana Feiluan. Yang paling khusus adalah, tata letak Istana Changxi tidak memiliki struktur kotak yang kaku." Kaisar Taehyun kemudian menggambarkan diatas kertas.

Seluruh Istana tengah memiliki bangunan yang paling luas. Paviliun di sekitar memang dipisahkan dengan tembok tetapi jaraknya berjauhan. Bahkan dua apse yang disebutkan berada di sudut Istana belakang. Ada taman di belakang yang cukup untuk dinikmati beberapa orang. Namun yang jadi perhatian Beomgyu adalah, ruangan terbuka di aula belakang sangat luas!

Beomgyu menarik lengan baju Kaisar Taehyun. "Yang Mulia. Istana Changxi tampaknya memiliki arena terbuka yang luas. Jika selir dapat tinggal disini, itu akan sangat baik." Tanpa malu-malu dia meminta. Menurut Beomgyu tidak ada yang lebih ideal dari Istana Changxi!

Pertama, Istana itu tidak memiliki penghuni, kedua memiliki halaman yang luas yang bisa dia gunakan untuk membuat tamannya sendiri, ketiga letaknya sangat menguntungkan. Itu dekat dengan Istana Kaisar! Semakin dekat letak Istana selir, semakin bergengsi dia di harem!

"Tetapi, Istana Changxi sudah lama kosong. Istana utama baik-baik saja tetapi paviliun sekitar dan apse yang berada di sudut mungkin tidak layak lagi." Istana Changxi sudah lama tidak dihuni, bahkan saat ayahnya masih hidup, Istana Changxi tidak memiliki tuan. Meski para pelayan akan membersihkan Istana itu setiap saat. Pemeliharaan akan berbeda dengan pemilik dan tanpa pemilik di dalamnya. Taehyun pikir, sedikit tidak pantas menyerahkan Istana seperti itu kepada Beomgyu.

Beomgyu mengerti beberapa kekhawatiran Kaisar. Tetapi dia masih sangat puas dengan Istana Changxi, jadi bagaimana dengan Istana yang lebih kecil dan terbengkalai? Orang takut bahwa Istana seperti itu sebenarnya lebih aman dibandingkan Istana lain! "Yang Mulia, selir sangat puas dengan Istana Changxi. Halaman luas bisa digunakan untuk membuat taman bagi anak-anak nanti dan selir juga bisa membangun kebun kecil. Yang terpenting nanti, Yang Mulia harus membantu selir dalam memilih para pengurus Istana." Nah, para pelayan dan kasim baru diperlukan dan Beomgyu memintanya kepada Kaisar Taehyun untuk menunjukkan kepada pria itu, bahwa Beomgyu mempercayai sang Kaisar.

Menurut Beomgyu, orang-orang Kaisar lebih baik dari pada pelayan lain. Setidaknya, orang-orang Kaisar tidak akan mencoba menyakiti Beomgyu tanpa sebab. Itu berbeda dengan pelayan yang datang dari tempat lain, Beomgyu tidak akan tahu apakah mereka benar-benar bersih ataukah mereka dengan sengaja dimasukan agar menjadi mata-mata.

Permintaan Beomgyu bukanlah hal yang merepotkan jadi dia melambaikan tangannya. "Itu mudah. Biarkan kasim Jung mengurus hal ini."

Beomgyu bahkan lebih bahagia. Kasim Jung adalah orang kepercayaan Kaisar Taehyun, secara alami dia pasti memiliki rakyatnya sendiri. Jika Beomgyu bisa mendapatkan satu atau dua orang, hehehe mungkin dia bisa memiliki bidak yang bagus.

"Hehe, Yang Mulia adalah yang paling bisa diandalkan." Puji Beomgyu. Dia bahkan mengambil sepotong kue untuk diberikan kepada sang Kaisar sebagai imbalan.

Keduanya tanpa sadar telah mencapai kesepakatan besar tanpa diketahui banyak orang dan memghabiskan waktu makan siang dengan harmonis.

Sementara ditempat yang tidak mencolok, seseorang memperhatikan segalanya dengan pandangan dingin.

————
Bersambung.....

Continue Reading

You'll Also Like

75.4K 3.3K 49
Almeera Azzahra Alfatunnisa Ghozali seorang dokter muda yang tiba-tiba bertemu jodohnya untuk pertama kali di klinik tempatnya bekerja. Latar belakan...
179K 15.2K 26
Ernest Lancer adalah seorang pemuda kuliah yang bertransmigrasi ke tubuh seorang remaja laki-laki bernama Sylvester Dimitri yang diabaikan oleh kelua...
329K 27.3K 39
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
1M 84.9K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...