Imam untuk haura

By Nazkiww

38.9K 926 73

plagiat? jauh jauh! 'Ih amit amit gue punya suami yang spek ustadz, bisa bisa nanti ngeceramahin gue 24 jam... More

01- Haura hanania atthallia
02- Ulang tahun
03- Pilihan
04- ungkapan perjodohan
05- dua hari menuju halal
06- kedatangan reza dan kaivan
07- alhamdullah sah!
08- pengantin baru
09- istri gus zidan
10- hijab dari gus zidan
11- balap seorang gus
12- pesantren with you
13- pasar malam bersamamu
15- balutan hijab haura
16- rumah sakit
17- awal jatuh cinta dan seterusnya
18- resmi putus
19- pergi majlisan
20- wanita istimewa
21- kucing peliharaan
22 -Pulang kerumah
23- Balikan?

14- pesantren itu adem

1.5K 36 9
By Nazkiww

Tidak ada yang mustahil didunia ini, kalo Allah sudah berkehendak semua pasti bisa. Termasuk menghalu jadi istri seorang gus.

-Haura Hanania Atthallia-
.
.
.

⚘️⚘️⚘️

Haura baru saja dari dapur, selesai memasak untuk mertua dan suaminya ia pun kembali ke kamarnya. Saat membuka pintunya, mata Haura dikejutkan oleh pemandangan punggung Gus Zidan yang tidak memakai penutup apa apa cuma pake sarung. Reflek Haura berteriak sambil menutup matanya dengan kedua tangannya.

"Aaaaa, mama mata Haura ternodai" teriak Haura.

Gus Zidan menoleh ke belakang dengan dahi yang dikerutkan, ia memasang kaos putihnya sekaligus jas hitamnya dan berjalan ke arah istrinya. Gus Zidan menarik tangan Haura dari wajah yang menutupinya, menatapnya dengan tatapan lekit membuat Haura mundur selangkah.

"Ada apa, sayang? kenapa berteriak?" tanya Gus Zidan lembut.

"Lo kenapa gak pake baju sih! mata gue kan jadi ternodai" jawab Haura kesel. Laki laki itu hanya terkekeh pelan.

"Maaf, tadi baru selesai mandi" ucap Gus Zidan.

Dengan wajah keselnya Haura meninggalkan Gus Zidan ia berjalan ke arah kasurnya.

"Saya, izin mau ngajar dulu ya sayang" Gus Zidan berjongkok di bawah istrinya yang duduk di pinggiran kasurnya. Tak ada sahutan dari gadis itu.

"Di izinin gak?" tanya Gus Zidan lembut.

"Terserah" jawab Haura ketus.

"Gimana, sebagai minta maaf saya nanti pas pulang ngajar. Kita keliling area pesantren?".

Hanya deheman kecil yang keluar dari mulut Haura sebagai jawaban. Gus Zidan tersenyum manis kepada istrinya.

"Kalo begitu saya pamit dulu ya, sayang. Assalamualaikum" Gus Zidan mencium kening Haura cukup lama, tapi gadis itu tidak memberontak sama sekali.

Jujur saja Haura sudah mulai nyaman dengan perlakuan Gus Zidan terhadapnya, apakah ini yang dinamakan cinta akan tumbuh kalo tiap hari bersama?

"Waalaikumsalam" jawab Haura pelan.

Gus Zidan berlalu pergi dari sana, menutup pintu nya pelan.

   Baru saja Gus Zidan melangkahkan kaki di halaman asrama putri suara gemuruh dan sorotan tertuju padanya, entah apa sebabnya. Gus Zidan tak meresponnya ia tetep berjalan dengan wajah datar dan pandangannya lurus ke depan, padahal tadi sama Haura wajah laki laki itu full senyum.

Suara berisik dari kelas itu tiba tiba jadi senyap saat Gus Zidan memasukinya.

"Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh" salam Gus Zidan.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wa barakatuh" sahut mereka serompak.

Di dalam ruangan itu semuanya penuh dengan santri putri, tapi meski begitu Gus Zidan tidak pernah memandang mereka dgn pandangan di luar batas. Ia juga tidak pernah berbicara kalo tidak penting dan kalo bukan tentang pelajaran.

"Baca doa" titah Gus Zidan.

Semua santri itu menadahkan tangannya, dan membacakan doa secara bersama dan kompak.

Selesai doa, Gus Zidan langsung membuka kitabnya dan melangsungkan aktivitas ngajarnya.

Skipp ngajar...

Sembari menunggu suaminya pulang ngajar, Haura nonton drakor sambil tertawa kecil.

Ponselnya berdering, Haura melihat nama yang tertera di dalam layarnya itu. Tertampang jelas nama 'Nayot' buru buru ia mengangkat telfon dari sahabatnya itu.

📞"Hay, Naya. Ap kabar?" teriak Haura, reflek Naya di balik sana menjauhkan ponselnya dari telinganya karna suara cempreng Haura.

📞Naya berdecak kesal "Lo bisa gak sih, kalo ngomong itu pelan gausah teriak teriak. Suara lo kayak towak masjid tau gak" omel Naya.

📞"Hehehee, maaf cintakuu" ucap Haura cengengesan.

📞"Ihh geli Ra, gue dengernya. Oh ya suami lo mana?" tanya Naya.

📞"Lagi ngajar" jawab Haura.

📞"Ada apa nih, tumben nelfon?" tanya Haura kepo.

📞"Kenapa gak boleh gue nelfon sahabat sendiri?".

Haura terkekeh pelan mendengar itu. Sahabatnya itu gampang kepancing.

📞"Jadi, gini Ra. Gue mau nanya sama lo, lo jadi gak kuliah bareng gue?" tanya Naya.

📞"Emm, kalo soal itu gue harus ngomong mau dulu sama suami gue, boleh atau gak nya" jawab Haura.

📞"Iyadeh Ra, gapapa. Lo harus nurut apa kata suami lo, faham?".

📞"Iya iya, bawel banget".

Setelah cukup lama mengobrol, penggilan keduanya pun terputus, mereka sudah menyalurkan rasa rindunya satu sama lain.

Haura melirik jam yang ada di atas nakas, ia tidak tau kapan suaminya itu selesai ngajar. Haura rasanya sangat bosan menunggu, ia pun beranjak dari atas kasurnya dan berjalan keluar kamar ingin mencari sesuatu agar bisa sedikit ngobatin rasa bosannya.

"Haura" panggil abi Ahmad dari belakang. Haura pun membalikkan tubuhnya menatap sang mertua.

"Iya abi? ada apa?" tanya Haura, gadis itu memanggil sebutan abi sama dengan suaminya.

"Kamu mau kemana? dan suami kamu dimana?" tanya abi Ahmad.

"Ee, Haura gak mau kemana mana bi, kalo Gus Zidan lagi ngajar" jawab Haura mulutnya terasa kaku saat memanggil suaminya dengan sebutan Gus.

Disisi lain, Gus Zidan sudah selesai ngajarnya ia buru buru pulang ingin menemui istrinya.

"Assalamualaikum" salam Gus Zidan.

"Waalaikumsalam" jawab abi Ahmad dan Haura.

Gus Zidan tersenyum kecil, saat melihat istri dan abinya berbincang kecil.

"Baru pulang nak" ucap abi Ahmad.

"nggeh bi" sahut Gus Zidan ia menyalimi abinya.

Haura mengambil tangan Gus Zidan dan menyaliminya lembut, laki laki sedikit terkejut dengan sikap Haura yang tidak biasanya. Tapi, ia juga seneng di sikapin begitu oleh istrinya.

"Haura, Zidan abi pamit dulu ya mau ke asrama" pamit abi dan diangguki oleh kedua pasutri itu.

Kini tinggal Haura dan Gus Zidan disana, keduanya saling pandang.

"Masya Allah, cantik banget kamu kalo pake hijab gini" puji Gus Zidan sembari merapikan rambut Haura yang sedikit keluar.

"Biasa aja" balas Haura, gadis itu pura pura tidak salting padahal aslinya salting parah.

"Semoga istiqamah ya cantik" ucap Gus Zidan.

Blusss.
.
.
.

"Apa kamu sudah sepunuhnya mencintai saya, Haura?" tanya Gus Zidan.

Saat ini Haura dan Gus Zidan berada di bawah naungan pohon besar di sekitar area pesantren yang sepi dari santri.

"Gak tau" jawab Haura bingung, ia bingung dengan perasaannya saat ini. Disisi lain ia tak bisa ngelupain Rendy tapi perlahan Haura mulai merasa nyaman di deket Zidan.

"Saya mencintai kamu lillahi ta'alla, Haura" ucap Gus Zidan ia menggenggam tangan istrinya erat.

Tak ada jawaban apa apa dari Haura, gadis itu cuma diam entah mengapa ia sangat merasa beruntung bisa mendapatkan suami seperti Zidan.

Memang awalnya ia tidak menyukai laki laki itu bahkan cara pakaiannya pun ia juga tidak suka, tapi sekarang berbalik Haura malah menyukai laki laki yang berpakaian sarung, ternyata memakai sarung dan memakai hijab itu tidak se norak itu. Malahan Haura merasa sudah nyaman memakai hijab dan mulai suka dengan penampilan suaminya yang makin hari makin keche dengan segala motif sarungnya.

"Gimana, menurut kamu suasana pesantren?" tanya Gus Zidan.

"Lumayan enak, dan adem" jawab Haura.

"Berarti kita sering sering nginep disini" ucap Gus Zidan.

Haura berdiri dan melangkah ke depan menuju bunga yang tumbuh disana, ia memetiknya satu dan menghirup bau wangi bunga itu.

"Bunga ini beruntung, sejak kecil ia sudah tumbuh di kalangan pesantren yang sangat indah dan adem ini, sedangkan aku baru mengenalnya. Saking asiknya dengan dunia luar, aku sampe tidak mengenal dunia dalam yaitu pesantren" ujar Haura, ia menatap bunga itu dengan senyuman kecil.

____________________________________________________

Terima kasih yang sudah membaca sampe akhir💖
.
.

jangan lupa vote and komen dan follow akun wattpad ini yaa🙏🏻💖

~follow akun instagram aku: isme_aynaa
~follow akun tiktok aku: imauthornazkiww
.
.

okee segitu ajaa, lovee youu babayy💖💖

author madura

Continue Reading

You'll Also Like

34.1K 398 45
Just some Hearstopper Oneshots! None of these characters are mine, they all belong to Alice Oseman! It's says complete because one day I might just s...
3K 56 9
Fauzan Azhary Seorang putra Kyai ternama di Jawa Barat. Umurnya sudah sangat matang, namun tak kunjung ia ingin menikah. Bahkan, saat adiknya ingin...
107K 2.8K 38
||FOLLOW SEBELUM BACA!!|| Maaf jika banyak salah kata atau kurang bagus karna masih pemula ya, ini semua hasil pemikiran aku sendiri yaa jgn samain"k...
990K 22.4K 48
Luciana Roman was blamed for her mother's death at the age of four by her family. She was called a murderer until she was shipped onto a plane for Ne...