istri mungil nya Gus Agam

By Gulajawa_1

1.4M 69K 1.3K

Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa . Budidayakan vote dan komen Ziva Atau Aziva Shani... More

FAHAMI
01-RATU SIRKUIT
KAJIAN PAGI
DAPET SORBAN
MASUK PESANTREN
TEMAN BARU
GUS NYEBELIN
TES HAFALLAN
PERHATIAN
TRAGEDI PERPUS
DENGAN QOBILTU
MALAM PERTAMA
BOCIL REWEL.
GENGSI
SALING TERBUKA
CALL ME 'MAS'
MALAM MINGGUAN
ABSURT NYA ISTRI KU
ANA UHIBBUKI FILLAH
EFFORT ZIVA
JAHIL NYA GUS AGAM
SIAPA RUI
BUJUK ISTRI BOCIL
TELEPON DARI MASALALU
CERAMAH GUS AGAM
KEBLABASAN
COSPLAY PINGUIN
KEDATANGAN GUNTUR
DUNIA MILIK BERDUA
SUAMI IDAMAN
CEMBURU NYA IBU NEGARA
TINGKAH RANDOM GUS AGAM
AWAL MULA PERMASALAHAN
FITNAH
PENJELASAN!!
AGEN RAHASIA!!
LEBIH DARI KATA SEMPURNA
HORORNYA ALAM AZAB
SENANG DAN SEDIH
FIKAR ATAU AGAM?
RAHASIA GUS AGAM
KUCING ABU
MASA LALU GUS AGAM
RASA CEMBURU
HALAL BAGI SUAMI ISTRI
GOMBALAN
KURAS HARTAKU NONA
KEBERANIAN GUS AGAM
SIUMAN
BERANGKAT KE KAIRO
SEBUAH FIRASAT
KABAR TAK TERDUGA
SUPRISE
MY PRINCESS
BOMIL (BOCIL HAMIL)
DIJAGA
TAWARAN
KHAWATIR
LILAHITA'ALA
USG KANDUNGAN
TERBONGKAR SUDAH
PERGI KE AMERIKA
BERBAGI RASA SAKIT
28 JANUARI
OBSESI!!!
TERSADAR
KITA INI TEMAN
AKHIR CERITA

PRIA IDAMAN

25.2K 1.3K 17
By Gulajawa_1

Assalamu'alaikum

Jangan lupa follow ig author:@wp.gulajawa
Gus Agam : agamganteng_12

Sebelum membaca awalli dengan
Bismillahirrahmanirrahim

REVISI BAB 10
Warning : maaf alur / judul bab sedikit berbeda. Selamat menikmati.


***

Ziva masih  termenung disana,  memproses perkataan dari Gus Agam, yang menurutnya tidak masuk akal sama sekali.

"Tanggu jawab gimana?" tanya Ziva untuk memastikan bahwa apa yang dia pikirkan dengan apa yang Gus Agam pikirkan berbeda.

"Nikah lah Ziva, apa lagi? Jadi tenang saja," ketus Gus Agam.

Ziva tidak habis pikir dengar pria dihadapannya itu. Dengan mudahnya pria itu menyebutkan kata 'menikah'.

"Ga mau, Ziva ga mau," Ziva dengan cepat bangkit dari duduk nya, lalu berlari  menjauh, meninggalkan Gus Agam yang masih termenung disana, memperhatikan Ziva yang berjalan menjauh.

***

Saat ini Gus Agam tengah berjalan menuju area ndalem. Di sepanjang perjalan, fikiran Gus Agam benar benar sudah kacau, mengingat kejadian yang tak disengaja tadi.

" Astaghfirullah, harus segera nikahin Ziva ini mah," gumam Gus Agam.

Dengan langkah terburu–buru nya Gus Agam memasuki pekarangan rumah kyai Akbar.  Gus Agam sedikit terkejut, mendapati  sebuah mobil yang tak pernah dia lihat, terparkir di area ndalem.

"Mobil siapa ini."

Tak ingin terlalu memikirkan hal tersebut, Gus Agam pun segera memasuki rumah. Saat melangkah kan kakinya berjalan memasuki ruangan tamu.

Sorot mata Gus Agam terarah pada satu keluar yang duduk di ruang tamu bersama Abi akbar.

"Lagi–lagi mau nawarin putrinya," batin Gus Agam.

"ASSALAMU'ALAIKUM," salam Gus Agam.

" Nah itu anak nya. Wa'alaikumsalam," ucap pak Kyai.

Gus Agam melangkah keruang tamu, dan memberi Salim kepada para orang tua.

"Sini Gam, duduk samping abi,"  Gus Agam pun menurut dan segera duduk di samping pak Kyai.

" Jadi Gam, Kyai Samsul ingin menjodohkan anaknya dengan kamu. Namanya Ning Hana," ucap pak kyai memperkenalkan Ning Hana.

Gus Agam melirik singkat ke arah wanita yang bernama Hana, lalu berbalik menatap sang ayah kembali.

" Truss?"

"Jadi apa kah nak Agam bersedia untuk ta'aruf bersama anak saya?" tanya Kyai Samsul .

" Nyuwun panga punten pak Kyai, saya tidak bisa," jawab Gus Agam.

"Kenapa nak?" tanya kyai Akbar. Gus Agam hanya tertunduk, tidak berniat menjawab pertanyaan dari sang ayah.

"Oalah begitu. Ya sudah tidak apa apa. Kalau begitu kami akan pamit pulang," ucap kyai Samsul.

"Maaf ya, saya jadi tidak enak karena Agam tidak menyetujui prihal ini," ucap Kyai Akbar, seraya mengantar tamu nya keluar rumah.

"Gak papa pak kyai, mungkin anak kita bukan jodoh," ucap Kyai Samsul.

" Semoga anak kamu dapat menemukan yang lebih dari Agam."

"Aamiin," ucap Samsul. "Kalau begitu kami pamit dulu. Assalamu'alaikum," ucap Kyai Samsul, lalu mengajak anaknya untuk masuk mobil.

Setelah memastikan tamu nya keluar dari area pesantren, baru lah Kyai Akbar memasuki ruangan kembali.

"Ada apa nak? Kenapa kamu selalu menolak tawaran dari teman-teman abi, prihal menjodohkan putri mereka?" tanya umi Aisyah.

"Iyaa Gam. Kamu harus sadar, usia kamu sudah  masa menikah. Jangan beralasan tentang kuliah lagi. Ingat , 1 tahun lagi kamu lulus kan," ucap Kyai Akbar seraya duduk di sofa.

" Iya Abi," cicit Gus Agam.

" Lantas mengapa Gam? Kamu sudah menolak menikahi banyak wanita. 37 wanita jika dihitung dengan Hana yang terakhir, kurang apa mereka . Faham agama iya, cantik iya, baik sopan," ucap Kyai Akbar

" Agam!! Ada masalah?" tanya lembut umi Aisyah seraya menyentuh lengan putranya itu.

Setelah mendengar perkataan umi Aisyah, Gus Agam akhirnya mengangkat kepala nya dan menatap sayu sang ayah. "Maaf bii," cicitnya

"Ada apa nak, ada masalah?" tanya Kyai Akbar dengan lembut.

Gus Agam menarik nafas sedalam mungkin, lalu menghembuskan nya. "Abi,  Agam mau menikahi  Ziva," ucap Gus Agam dengan keberaniannya.

Kontak mata terjadi pada kedua orang tuanya, setelah mendengar perkataan putra mereka itu.

" Agam bercanda," kekeh umi Aisyah.

" Ziva masih kecil, bahkan dia belum tahu apa-apa ,"  kekeh Kyai Akbar.

"Agam tau, tapi Agam janji akan mengajari Ziva, dan membimbing Ziva dengan baik."

" Agam, apa yang membuat mu ngotot ingin menikahi Ziva," tanya Kyai Akbar dengan eskpresi serius.

" Ada hal yang ga disengaja yang membuat Agam harus menikahi Ziva,"

" Kejadian apa nak," panik umi Aisyah.

Gus Agam terdiam, ia kembali menundukkan pandangannya. Kekhawatiran muncul dalam benak Kyai Akbar. Dirinya takut dengan apa yang sebenarnya putra nya pikirkan.

"Ngomong Gam!!" tegas Kyai Akbar dengan raut kekhawatiran nya. "Kamu apa in dia Gam, kapan kamu ngelakuin itu," sambung umi Aisyah .

"Barusan, waktu Agam diperpustakaan,"cicit Gus Agam.

Setelah mendengar pernyataan dari putra mereka. Keduanya memberikan tatapan yang mengintimidasi.

" Astaghfirullah Agam diperpustaka-an?" tanya Abi akbar.

"Iya bi."

" Astaghfirullah, " ujar umi Aisyah berulang kali istighfar.

"Kamu bikin malu abi Gam," ucap kyai Akbar dengan raut yang sudah memerah, dikarenakan menahan amarah

" Agam ga sengaja,  kalok Agam ga tolongin Ziva dia bakal jatuh. Sekali Agam nolong Ziva, eh posisi Agam ga siap. Jadinya ikutan jatuh, dan hampir menimpa Ziva. Namun, Agam ga nyangka kalau bakal cium kening Ziva," jelas Gus Agam.

Setelah mendengar penjelasan tersebut, umi Aisyah terkekeh geli, diikuti oleh Kyai Akbar.

"Astaghfirullah Agam, hanya cium kening?" tanya umi Aisyah.

"Iya umii,  Agam ga sengaja, hal itu ga sengaja," cicit Gus Agam.

" Astaghfirullah,  abi kira Agam ngapa-ngapain  Ziva sampe ngotot pengen  nikahin dia.  Eh jebulle cuma cium kening," ucap Abi Akbar dengan santai tidak seperti tadi menggunakan nada amarah.

"Ya walau cuma cium kening, tetep aja dosa abi. Kan bukan mahram."

"Kamu yakin mau nikahin dia Gam ?" tanya Kyai Akbar.

" Agam yakin abi," jawab Gus Agam dengan keseriusan nya.

"Tapi Ziva masih kecil Gam."

"  Agam tetep bakal tanggung jawab."

" Agam ga takut dijelek-jelekkan  Sama temen-temen Agam?" tanya umi Aisyah.

" Ga sama sekali, apa kah umi sama Abi marah Agam nikah sama Ziva? Mengingat Ziva yang bersikap nakal dan suka balapan liar?" tanya Gus Agam.

"Engga Agam, hanya saja kami khawatir dengan Ziva sendiri!" ucap Kyai Akbar.

" Ziva pasti mau," ucap Gus Agam.

" Baiklah, besok kita langsung saja menikah kan kamu dengan Ziva. Dan untuk ayah Ziva, kamu harus membuat nya setuju jika kamu benar-benar ingin tanggung jawab," ucap Abi Akbar.

"Baik abi."

***

Icikiwirrrr..... Suara kicauan burung di pagi hari.

Saat ini Ziva tengah berjalan menuju ruangan kelasnya. Di sepanjang jalan, Ziva terus memikirkan perkataan dari Gus Agam, yang seperti boomerang dipikirannya.

"Huaaa, Ziva ga bisa fokus kalau gini," gumam Ziva.

Setelah jalan cukup lama, akhirnya Ziva tiba di kelasnya. Tak berselang lama bel masuk pun terdengar. Selama pembelajaran berlangsung sampai berakhir. Ziva tak bisa fokus karena memikirkan perkataan Gus Agam.

" Ini bisa buat Ziva gila," gumam Ziva.

***

Waktu berlalu. Seharian penuh Ziva tak keluar dari asrama, terkecuali sekolah dan mandi. Ziva memilih melakukan kegiatan nya di kamar asrama , agar terhindar dari Gus Agam.

Namun , semua itu menjadi sia-sia bagi Ziva. Sudah hampir 1 hari ziva menghindari Gus Agam. Namun pada akhirnya takdir menyuruh Ziva untuk menemui Gus Agam.

" Ayok Ziva kamu dipanggil ke ndalem," ucap Lisa.

Sedari tadi Yaya dan Lisa terus memaksa Ziva untuk ikut bersama mereka ke area ndalem.

" Sabar tau ih," akhirnya dengan penuh kekesalan ziva mengikuti perkata an temannya itu.

***

Setelah beberapa menit dijalan, akhirnya Ziva tiba dirumah kyai Akbar. Ziva tak sadar bahwa didepan rumah kyai Akbar terparkir mobil yang sangat ia kenal-li.

" Assalamu'alaikum," ucap ke 2 teman Ziva.

" Wa'alaikumsalam," ucap semua orang yang berada dalam ruangan.

" Ehh Ziva sini nak, " mendengar suara dari sang ibu membuat Ziva mendekat , dan duduk disamping ibunya.

" Jadi nak Ziva, abi disni cuma mau meluruskan, tentang pernikahan kamu dan nak Agam nanti malam," ucap Kyai Akbar.

Mendengar hal itu membuat Ziva  menganga lebar dengan mata yang membulat sempurna , Ziva tidak menyangka, bahwasanya Gus Agam adalah pria yang memegang perkataan nya.

"Ih enggak. Emang Gus Agam serius," lirih Ziva menatap Gus Agam.

"Iya saya serius," jawab mantap Gus Agam dengan nada dinginnya.

Mendengar jawabban Gus Agam membuat Ziva  semakin kesal saja.  Ziva pun berfikir sejenak untuk membatalkan pernikahan ini. 

'aha, Ziva jelek-jelekkin diri aja. Pasti Gus Agam langsung ilfil, terus dia bakal batalin ini pernikahan. Ide bagus , Ziva pinter banget sih,'batin Ziva.

" Gus , Ziva ga bisa beres-beres rumah loh. Ga bisa masak, ga bisa cuci baju, pokoknya ga bisa mengurus rumah," jelas Ziva.

Gus Agam yang mendengar pun turut menarik nafas sedalam samudra lalu menjawab.

"Saya menikahi kamu bukan untuk menjadikan kamu pembantu."

"Ziva seorang gadis pembalap liar loh. Kurang pemahaman agama pula, gadis ga benar pokok nya."

Terlihat Gus Agam menghela nafas beratnya setelah mendengar perkataan Ziva.

"Masa lalu tidak menjadi alasan saya membatalkan pernikahan. Kamu harus ingat Ziva , Mau kamu kriminal sekali pun , Saya tidak akan membatalkan diri untuk menjadi imam kamu.  Ingat!! Tugas seorang imam adalah membimbing istrinya. Imam merupakan nahkoda sang istri menuju surga. Jadi saya siap membimbing kamu, saya akan dengan sabarnya mengajari kamu."

Penjelasan itu membuat Ziva terdiam dengan mulut terbuka. Dirinya tak menyadari bahwa rencananya gagal total.

***

"Tujuan keseriusan bukanlah menikah, namun beribadah kepada sang pencipta. Menikah masih awal dari sebuah perjuangan, endingnya adalah surga"

— AGAM ZULFIKAR AKBAR
Akhiri membaca dengan mengucap
' Alhamdulillah '

Continue Reading

You'll Also Like

1.8K 143 9
Menceritakan tentang seorang gadis yang bertemu dengan seorang CEO sekaligus guru di sekolah tempat ia menggali ilmu. Bintang Valerio Alderik itulah...
589K 22.1K 43
[SUDAH TERBIT] TERSEDIA DI SHOPEE Wanita dijaga dengan sebaik-baiknya jangan kamu kotori dengan mengajaknya pacaran udah zina dosa juga -Aisfa Humai...
Ikhlasku bahagiamu By Ap

General Fiction

28.6K 2.1K 7
Berawal dari pertemuan karena ketidak sengajaan, dan berakhir menjalin kekasih. Perempuan broken home yang dipertemukan dengan seorang laki laki yang...
4.9M 294K 60
[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] Hana di deskripsikan sebagai gadis nakal pembuat onar dan memiliki pergaulan bebas, menikah dengan seorang pria yang kerap...