istri mungil nya Gus Agam

By Gulajawa_1

1.4M 71.9K 1.3K

Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa . Budidayakan vote dan komen Ziva Atau Aziva Shani... More

FAHAMI
01-RATU SIRKUIT
KAJIAN PAGI
DAPET SORBAN
MASUK PESANTREN
TEMAN BARU
GUS NYEBELIN
TES HAFALLAN
PERHATIAN
PRIA IDAMAN
DENGAN QOBILTU
MALAM PERTAMA
BOCIL REWEL.
GENGSI
SALING TERBUKA
CALL ME 'MAS'
MALAM MINGGUAN
ABSURT NYA ISTRI KU
ANA UHIBBUKI FILLAH
EFFORT ZIVA
JAHIL NYA GUS AGAM
SIAPA RUI
BUJUK ISTRI BOCIL
TELEPON DARI MASALALU
CERAMAH GUS AGAM
KEBLABASAN
COSPLAY PINGUIN
KEDATANGAN GUNTUR
DUNIA MILIK BERDUA
SUAMI IDAMAN
CEMBURU NYA IBU NEGARA
TINGKAH RANDOM GUS AGAM
AWAL MULA PERMASALAHAN
FITNAH
PENJELASAN!!
AGEN RAHASIA!!
LEBIH DARI KATA SEMPURNA
HORORNYA ALAM AZAB
SENANG DAN SEDIH
FIKAR ATAU AGAM?
RAHASIA GUS AGAM
KUCING ABU
MASA LALU GUS AGAM
RASA CEMBURU
HALAL BAGI SUAMI ISTRI
GOMBALAN
KURAS HARTAKU NONA
KEBERANIAN GUS AGAM
SIUMAN
BERANGKAT KE KAIRO
SEBUAH FIRASAT
KABAR TAK TERDUGA
SUPRISE
MY PRINCESS
BOMIL (BOCIL HAMIL)
DIJAGA
TAWARAN
KHAWATIR
LILAHITA'ALA
USG KANDUNGAN
TERBONGKAR SUDAH
PERGI KE AMERIKA
BERBAGI RASA SAKIT
28 JANUARI
OBSESI!!!
TERSADAR
KITA INI TEMAN
AKHIR CERITA

TRAGEDI PERPUS

26.5K 1.3K 11
By Gulajawa_1

Assalamu'alaikum

Jangan lupa follow ig author:@wp.gulajawa
Gus Agam : agamganteng_12

Sebelum membaca awalli dengan
Bismillahirrahmanirrahim

REVISI BAB 09
Warning : maaf alur / judul bab sedikit berbeda. Selamat menikmati.

***


Hari-hari telah berlalu, tak terasa Ziva sudah genap satu Minggu berada dipesantren. Setelah kejadian itu, ustadzah Bila meminta maaf kepada Ziva karena perintah Gus Agam. Dan setelah itu pula, ustadzah Bila setiap berpapasan dengan Ziva akan melirik tajam kearahnya.

Saat ini Ziva tengah berlarian keluar dari madrasah tempatnya sekolah, menuju ke arah asrama putri. Setelah berlarian beberapa menit, akhirnya Ziva tiba di asrama. Lekaslah Ziva memasuki kamar tersebut.

Terlihat didalam kamar terdapat Lisa dan juga Yaya. Kedua teman Ziva tengah asyik mengerjakan tugas mereka masing-masing.

“ Assalamu’alaikum,” sapa Ziva.

“ Wa’alaikumsalam,” balas keduanya.

Kemudian Ziva menutup pintu yang ada dibelakangnya. Setelah itu, Ziva segera berjalan kearah ranjangnya dan membaringkan tubuhnya. Mata Lisa memperhatikan pergerakan temannya itu. Terlihat jelas bahwa Ziva seperti tidak bersemangat untuk hari ini.

“ Kok lemes gitu sih beb?” tanya Lisa yang penasaran dengan temannya itu.


Sebelum menjawab, Ziva melepaskan ransel dari tubuhnya. “Hari pertama dapet,” jelasnya.

Lisa dan Yaya yang mengetahui makna perkataan Ziva, mereka hanya bisa memberikan support semangat untuknya.

“Semangatya beb,” ujar kedua temannya.

Sunyi sekejap, namun akhirnya salah satu dari mereka mulai berbicara kembali. “Ehem Ziva. Sorban Gus Agam sudah kamu kembalikan?” tanya Lisa.

“Belum Lis,” jawab Ziva.

“ Aneh ya. Biasanya Gus Agam gak akan ngizinin tuh benda pribadi disentuh cewek,” bingung Yaya.

“ Benar, ada yang aneh,” sahut Lisa.

“ Ga ada kok. Firasat kalian aja . Lagian Gus Agam juga udah ikhlas,” kata Ziva seraya memejamkan kedua matanya itu.

“ Loh,” kedua teman Ziva ternganga melihat respon dari Ziva.

“ Kata Gus Agam. Itu sorbannya buat Ziva aja , dia ikhlas,” jelas Ziva.
Mulut kedua teman Ziva benar-benar terbuka lebar, dengan mata yang membulat setelah  mendengar perkataan Ziva.

“ Kulkas pesantren rusak!!!” Seru Lisa yang dibalas anggukan oleh Yaya.

“ Apa sih kalian. Udah ah Ziva mau bubu.”

“ Tapi kita heran tau Ziva. Bahkan kamu sering banget tuh ketemu Gus Agam,”  perkataan Yaya benar. Akhir-akhir ini Ziva selalu bertemu ataupun berpapasan dengan Gus Agam , entah karena hukuman atau apa?

“ Kebetulan,” sahut Ziva yang memilih berpikir positif.

“ Enggak dong Ziv!! Jangan-jangan,” kedua temannya saling berpandangan. “Jodoh” sambung Lisa dengan Yaya bersamaan

“ Apa sih,” ketus Ziva.

“ Ziva, tutor biar dapet sorban Gus dong,” ujar Yaya.

“ Jawabannya simpel. Kamu tinggal tidur di masjid, lalu kamu gak sengaja ilerrin itu sorban Gus. Pasti Gusnya bakal ngasih sorban ke kamu. Kayak Gus Agam ke Ziva,” jelas Ziva.
Kedua temannya kembali saling pandang. Mereka sedikit terkejut dengan cerita dari Ziva.

Sedangkan Ziva. Dirinya tak peduli, Ziva memilih untuk memejamkan matanya sejenak.

***


Waktu berlalu, kini langit yang tadinya cerah menjadi gelap, disinari oleh cahaya bulan dan kemerlip bintang-bintang. Saat ini Ziva tengah berjalan-jalan dipersekitaran pondok, untuk menikmati udara malam yang begitu segar.

Setelah lamanya berkeliling, tunjukan terakhir Ziva adalah perpustakaan pondok pesantren, untuk mengerjakan tugas matematikanya.

“Assalamu’alaikum,” ucap Ziva saat memasuki perpustakaan.

“Wa’alaikumsalam. Eh Ziva ,” balas penjaga perpustakaan, mbak santri. “ Mau ngerjain tugas?” tanya mbak santri itu.

“ Iya mbak, tugasnya numpuk ehehehe,” jelas Ziva.

“Ya sudah, semangat ya,” ujar mbak santri memberikan semangat.

Mendengar perkataan dari mbak santri membuat Ziva tersenyum. Dengan perlahan Ziva pun mulai memasuki area perpustakaan itu.
Saat ini Ziva tengah berjalan menuju rak buku matematika. Dirinya dengan cermat memperhatikan setiap buku disana. Ketika sudah menemukan buku tujuannya, lekaslah Ziva meraih buku paket tersebut.


***


Menit demi menit sudah terlewati. Ziva sangat fokus dalam mengerjakan tugasnya itu. Sedangkan di masjid, para santri sedang melakukan setoran hafalannya. Beralih ke Gus Agam. Gus Agam sendiri tengah berjalan menuju perpustakaan untuk  mengerjakan tugas skripsinya.

“ Assalamu’alaikum,” ucap Gus Agam memasuki perpustakaan.

“ Wa’alaikumsalam,” jawab mbak santri itu dengan senyum manis terukir diwajahnya.

“ Mau ngerjakan skripsi ya Gus?” tanya mbak santri itu untuk memulai topik.

“Hmm,” Gus Agam menyahut dengan deheman singkat, dengan nada yang begitu dinginnya.

Setelah berdehem, Gus Agam mulai memasuki perpustakaan. Saat Gus Agam masuk kedalam perpustakaan, sorot matanya langsung tertuju pada gadis, bernama Ziva.

“ Tekun sekali dia belajarnya,” gumam Gus Agam.

Tak ingin terlalu ikut campur, akhirnya Gus Agam pun memilih mengambil tempat duduk yang tak sengaja bersebelahan dengan meja Ziva.

Namun tempat mereka terhalang oleh rak buku.
Saat Gus Agam mencoba menyelesaikan skripsinya, dirinya selalu dibuat gagal fokus, akibat mendengar semua ocehan Ziva.

“ Heran deh, kenapa sih selalu aja disuruh cari x? Kenapa gak w atau gak m,” ucap Ziva yang membuat Gus Agam melirik di sela rak buku.

Alih-alih mengerjakan skripsinya, Gus Agam malah memperhatikan Ziva dengan ocehan yang tidak jelas setiap waktu.

“ Kenapa sih didunia ini harus ada matematika, mempersulit pikiran aja,” oceh Ziva.

Gus Agam mengerutkan keningnya, saat dirinya terus mendengar Ziva mengoceh disana.

***


1 jam Ziva disana, waktu menunjukkan jam 09 malam. “Coba aja Ziva punya otak secerdas Ai, pasti banyak cowok yang ngantri ke Ziva,” Ziva kembali melanturkan kata-kata yang membuat Gus Agam semakin mengerutkan dahinya.

Dikarenakan telah selesai mengerjakan tugas, Ziva pun berniat mengembalikannya. Namun saat Ziva berjalan dan menaruh di rak buku.

Ziva tak menyangka Gus Agam sedang menatapnya dari rak sebelah. Kedua mata mereka saling bertemu untuk beberapa saat, seolah-olah mereka terhipnotis satu sama lain.

“ Eh ada apa Gus,” akhirnya Ziva pun memberanikan diri angkat bicara , yang dimana membuat Gus Agam merasa tercinduk, karena sedari tadi memperhatikan tingkah Ziva.

“Oh-boleh tolong saya cari sepatu eh buku,” kikuk Gus Agam.

‘Duh Agam, bicara apa sih,” batin Gus Agam.

“Owh boleh, judul?” tanya Ziva.

“Ha-a,” bengong Gus Agam karena tak fokus memperhatikan sekelilingnya.

“ Judulnya Gus!!” tegas Ziva.

“ Owh judul nya الاسلام جميل,” jawab Gus Agam.

Ziva terdiam memproses data dalam pikirannya. “Judulnya pakai bahasa arab ya?” tanya Ziva.

“Hmm,” deheman Gus Agam seraya mengangguk.

“Waduh Ziva gak paham bahasa arab,” jujur Ziva.

“Jadi selama ini, saat saya menjelaskan di kelas kamu, Kamu tidak faham?” tanya Gus Agam seraya menaikan satu alisnya.

“Betul sekali, jadi maaf Gus. Ziva gak bisa tolong,” sahut Ziva.

Mendengar perkataan Ziva membuat Gus Agam memutar bola mata malasnya. “Ya sudah gapapa.”

Setelah mengucapkan kalimat tersebut, seketika Gus Agam pun langsung bangkit dari duduknya, dan berjalan memutari rak. Pada akhirnya berhenti tepat dihadapan Ziva, memberikan jarak satu meter.

“Kamu tidak bisa bahasa arab kan??” tanyanya lagi pada Ziva.

“ Yaa terus,” jawab Ziva.

“ Ini,” ucap Gus Agam meraih kamus bahasa arab, yang tak sengaja terselip dirak matematika , lalu memberikan nya kepada Ziva.

“ Buat?” tanya Ziva.

“Dimakan,” jawab Gus Agam dengan ketusnya.

“Haaah!!”

“Ya dibaca toh Ziva.”

“Owh iya,” sahut Ziva kemudian menerima buku itu. “Emang boleh pinjem gitu buat dibawa ke asrama,”  sambungnya.

“Boleh, ini buku punya saya,” ucap Gus Agam dengan nada dinginnya.

“ Loh, kok disimpan di perpus, gak takut hilang apa?” tanya Ziva seraya memperhatikan buku yang ia genggam.

“Engga. Saya punya banyak model seperti ini,” sahut Gus Agam.

“Oh okeh,” valas Ziva seraya mengangguk.

“Ya sudah kamu balik ke asrama gih,” pintah Gus Agam.

“Siap Gus,” jawab Ziva seraya memberikan hormat.

“Etss, jangan lupa hafalan kamu,” ucap Gus Agam.

“Nanti kalok Ziva sudah selesai meteornya,” ucap Ziva yang membuat alis Gus Agam terangkat satu.
“Biasa perempuan,” ucap Ziva dan dibalas anggukan sebagai tanda paham dari Gus Agam.

“ Ya udah Gus, Ziva pamit ya. Assalamu’alaikum,” ujar Ziva berpamitan.

“Wa’alaikumsalam,” balas Gus Agam.
Saat Ziva hendak melangkah pergi dari hadapan Gus Agam. Betapa sialnya dia, gamis yang ia kenakan tak sengaja terinjak dan mengakibatkan Ziva oleng hendak terjatuh.

Sebelum Ziva terjatuh, dengan sigap Gus Agam menarik Ziva. Tapi karena posisi Gus Agam tidak siap, alhasil mereka terjatuh dengan Gus Agam di atas Ziva.

Lengan Gus Agam ia letakan di tengkuk leher Ziva, untuk menahan kepala Ziva agar tak membentur lantai, dan tangan satunya menahan tubuhnya agar tak sepenuhnya jatuh menimpa Ziva. Namun parahnya posisi ini mengakibatkan Gus Agam tak sengaja menempelkan bibirnya di kening Ziva.

Mereka termenung beberapa saat karena terkejut. Namun tak berselang lama , Ziva yang alam bawah sadarnya sudah bangkit dengan cepat menepuk pundak Gus Agam dengan keras.

Tepukan keras Ziva mengakibatkan sang empu terkejut dan segera duduk. Meski tidak ada yang melihat kecuali mereka, malaikat, setan dan Allah. Hal ini membuat keduanya sama-sama terkikuk.

“Eee, anu kamu tidak apa-apa?” tanya Gus Agam dengan kikuknya.

“ Aman,” jawab Ziva seraya mengacungkan jempol.

‘Astaghfirullah Agam apa yang kamu lakukan. Memalukan,’ omel Gus Agam dalam hati.

Uh kenapa ya, jantung Ziva gak aman,” batin Ziva.

“ Gus” , “Ziva” ucap mereka dengan bersamaan.

“ K-kamu duluan,” ucap Gus Agam.

“ Gus aja duluan,” tolak Ziva.

Akhirnya keduanya terdiam sejenak, namun kesunyian itu tak berlangsung lama. Dengan penuh keberanian Gus Agam Akhirnya angkat bicara.

“Ehem, tenang nanti saya akan tanggung jawab,” ucap Gus Agam dengan mudahnya yang membuat Ziva melotot sempurna kearahnya.

***

"Sekecil apa pun perkara itu, ingat! Allah maha melihat segala sesuatu, tak ada yang bisa luput dari pandangannya"

- AGAM ZULFIKAR AKBAR

Akhiri membaca dengan mengucap hamdalah
' Alhamdulillah '

Continue Reading

You'll Also Like

6.6M 339K 60
[SEBAGIAN DIPRIVATE, FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM BACA] Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusakny...
2.6M 39.2K 51
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
4.2K 168 14
DON'T REPOST MY STORY! ISTRI Tengil Pilihan CEO ________________________________ Publish 3 April 2023 Ending? ••• Thanks udah mau klik cerita ini...
3.3K 212 8
Rajendra Laksamana, si guru muda ganteng yang menjadi idaman siswi SMA Zootopia. Wajahnya yang tampan rupawan dan penampilannya yang keren sekaligus...