Angels Battle 6 Draconian

By RichardSutopo

25 0 0

Pertandingan terus berlanjut. Para murid Bharata Shrine dan Shaman Institute menjadi lebih dekat sejak pertan... More

Bab I: Evolusi Akhir Dhark Sabre
Bab II: Darren Dhark
Bab III: Situasi Yang Mendesak
Bab V: Raja Naga Hitam Dan Angin Topan Beliung
Bab VI: Hutan Ghaib
Bab VII: Batu Elemen Tumbuhan
Bab VIII: Kerajaan Madesu
Bab IX: Teman Sejati
Bab X: Kehebatan OG Raja Basan
Bab XI: Penentuan Calon Lawan Selanjutnya
Bab XII: Rapat Rahasia Dan Barbara Hale
Bab XIII: Draconian Bagian Pertama
Bab XIV: Draconian Bagian Kedua
Bab XV: Dark Wolf
Bab XVI: Lucian White & Dark Assasins
Bab XVII: Demigods Society VS Equator Mystical School Bagian 1
Bab XVIII: Demigods Society VS Equator Mystical School Bagian 2
Bab XIX: Jadilah Pengikutku
Bab XX: Sydney Metallurgy University VS Ancient Karbala Spirit School Bagian 1
Bab XXI: Sydney Metallurgy University VS Ancient Karbala Spirit School Bagian 2
Bab XXII: Leonard's Story
Bab XXIII: Angelic Community VS Shaman Institute Bagian 1
Bab XXIV: Angelic Community VS Shaman Institute Bagian 2
Bab XXV: Bharata Shrine VS Daoism Temple
Bab XXVI: Rahasia Pangeran Samhan Lee Hyun Ki
Bab XXVII: Equator Mystical School VS Ancient Karbala Spirit School Bagian 1
Bab XXVIII: Equator Mystical School VS Ancient Karbala Spirit School Bagian 2

Bab IV: Raja Benteng Domino

1 0 0
By RichardSutopo

Ketika Rayga, Saori, Sarah dan Briana sampai kembali di depan kamar wanita, tidak terlihat para penjaga pintu. Keempatnya memutuskan untuk membuka pintu kamar.

Setelah dibuka terlihat Leonard, Kyoshiro, Suery, Komang, Jabal dan Jay yang berpakaian wanita sudah ditahan oleh para penjaga kerajaan Domino. Terlihat Raja dan Menteri yang masih menggunakan pakaian tidur duduk di samping mereka.

Walau tidak melihat siapapun tetapi karena pintu terbuka, menteri berteriak: "Kembalikan batu sihir milik kami atau keenam teman kalian akan kami bunuh di tempat."

Jay berteriak: "Saya sudah bilang kita melawan saja tetapi Leonard dan Kyoshiro menolak dan berkata untuk menunggumu."

Setelah itu dia membuka pakaian wanitanya untuk bersiap bertarung. Rayga menghentikan kemampuan cincin Prim sehingga mereka bisa berdiskusi dengan tenang dan damai.

Ketiga teman wanitanya melihat ke arah Rayga untuk mendapatkan arahan. Tetapi ternyata Rayga juga terlihat bingung dengan keadaan tersebut. Rayga berpikir sejenak.

Raja berbicara dengan tenang dan menjelaskan situasi sebenarnya: "Batu elemen Batu tersebut adalah batu sihir yang memberikan kekuatan pelindung bagi seluruh benteng. Jika kalian berhasil membawa keluar batu sihir tersebut dari pintu gerbang benteng maka segel sihir pelindung kami akan lenyap. Tentara ghoulard, naga pedang dan Raja Naga Hitam akan dapat melakukan serangan besar untuk menghancurkan kami. Maka ribuan penduduk dan prajurit akan mati sia-sia. Tidak akan ada yang tersiksa."

Leonard ikut berbicara: "Dari tadi saya sudah menjelaskan bahwa jika besok kami berhasil mengalahkan Raja Naga Hitam maka kami juga akan minta batu sihir sebagai hadiah. Tetapi mereka tetap menolak dan hendak mengusir kami malam ini juga."

Giliran Menteri ikut berbicara: "Betul! Kalian sudah kami berikan tempat istirahat malah berusaha mencuri batu sihir milik kami. Tindakan kalian itu harusnya membuat kalian dihukum mati."

Pembicaraan semakin panas, belum sempat Rayga menjawab terdengar panggilan dari sebuah telepon informasi di kamar wanita. Semua melihat ke arah asal suara itu terdengar.

Kyoshiro berkata: "Rayga, ini sudah kedua kalinya telepon berbunyi. Sepertinya Shaman Bharata mengalami kesulitan."

Baru selesai Kyoshiro berbicara, sebuah prajurit masuk ke dalam kamar dan berkata: "Yang Mulia Raja dan Menteri, ada beberapa pemuda dan pemudi yang meminta masuk ke dalam gerbang benteng karena diserang oleh Raja Naga Hitam, naga pedang dan pasukan berkuda ghoulard."

Mendengar perkataan prajurit tersebut membuat semua menjadi panik.

Jay malah berkata: "Wah biarkan saja mereka! Dengan ini maka Shaman Bharata akan kalah. Kita tidak bersalah kepada mereka. Sebab mereka sendiri yang memilih untuk menginap di luar benteng."

Semua peserta melihat Jay dengan muka sinis karena perkataanya yang terlalu egois bahkan Jabal yang dari tadi diam sampai ikut menegur rekan setimnya tersebut.

Rayga masih tetap diam dan berpikir. Rupanya dari tadi dia memilih berdiskusi di dalam hati dengan Prim dan Genie.

Rayga berkata: "Sebetulnya jika kita membunuh mereka tidak akan ada poin merah tetapi saya takut ada jebakan tambahan di dalamnya."

Primus memberi saran: "Saat ini sangat mendesak, saranku adalah One problem at a time. Kamu memilih menyelamatkan Shaman Bharata atau fokus kepada batu elemen tersebut."

Genie menjawab: "Saya memilih menyelamatkan Shaman Bharata. Sebab jika batu elemen tanah milik Brahm diambil musuh atau sekolah lain maka itu akan sangat merugikan kita."

Rayga berkata: "Baiklah kalau begitu pakai ide awal kita saja. Kita serahkan batu elemen ini kepada Raja dan biar dia yang memutuskan nyawa dan negerinya."

Semua masih dalam keadaan panas sehingga tidak ada titik ketemu karena masing-masing ingin mencari kemenangan. Para wanita memilih hanya berdiam diri dan berdiskusi dengan malaikat pelindung mereka masing-masing. Mereka ingin melihat bagaimana Rayga, pria yang mereka sukai dapat menyelesaikan masalah ini.

Ketika Rayga berdehem semua melihat ke arahnya seperti menunggu arahan untuk menyerang. Setelah berdehem Rayga berjalan dengan tenang ke arah Raja tetapi para pengawal menahan laju Rayga. Dengan telapak tangan terbuka Rayga menawarkan batu elemen yang baru di dapatnya kepada Raja.

Raja dan Menteri terlihat terkejut melihat Rayga dengan mudah tanpa terluka dapat memegang batu sihir. Raja dan Menteri terlihat takut, mereka tidak berani mengambil batu sihir secara langsung dengan tangan mereka. Sebab mereka tahu jika mereka memegangnya maka dalam sekejap tangan mereka akan berubah mengeras menjadi batu. Menteri mengeluarkan sebuah kotak perhiasan dari dalam kantongnya lalu membukanya.

Menteri berkata: "Kamu taruh batu sihir itu ke dalam kotak perhiasan ini."

Rayga menurut dan menaruh batu ke dalam kotak perhiasan. Menteri menunjukkan kepada Raja yang dengan senang langsung menutup kotak perhiasan dan menyimpannya.

Setelah memberikan batu elemen barulah Rayga berkata: "Sekarang Raja dan Menteri telah berhasil mendapatkan kembali batu sihir. Hamba memohon pertolongan dan perlindungan. Pertama biarkanlah Raja memberikan belas kasihan dengan membuka pintu gerbang benteng agar teman-teman kami yang diluar dapat masuk berlindung ke dalam benteng. Setelah itu tolong berikan kami kamar untuk istirahat dan makanan di besok pagi untuk persiapan melawan Raja Naga Hitam dan seluruh tentaranya."

Setelah menjelaskan permintaannya, mata Rayga menatap tajam keduanya menunggu jawaban mereka. Raja dan Menteri saling melihat dan sepertinya ada kesamaan pemikiran di dalam hati mereka.

Menteri bertanya: "Darimana mana kami tahu bahwa kalian tidak mengambil atau mencuri batu sihir kami sesudahnya?"

Rayga tersenyum dan menjawab dengan tenang: "Baiklah kami semua yang disini berjanji besok akan mengalahkan Raja Naga Hitam dan segenap tentaranya dan juga berjanji kami tidak akan mengambil atau mencuri batu sihir sesudahnya. Bagaimana?"

Leonard dan Kyoshiro bersamaan bertanya: "Rayga, bagaimana..?"

Belum selesai keduanya bertanya, telepon informasi di kamar berdering kembali sehingga semua menjadi tambah panik.

Rayga menjelaskan: "Rekan-rekan. One problem at a time. Sekarang kita fokus menyelamatkan Shaman Bharata terlebih dahulu."

Menteri kembali menekan: "Jadi bagaimana, kalian berani bersumpah tidak akan mencuri atau mengambil batu sihir kami?"

Semua dengan berat hati menjawab: "Kami bersumpah."

Setelah semua bersumpah barulah Raja memerintahkan prajurit untuk membuka gerbang.

Rayga memberi arahan: "Para wanita, kalian semua tunggu disini! Para pria, ayo kita keluar untuk menyelamatkan Shaman Bharata!"

Rayga, Leonard, Kyoshiro, Suery, Komang, Jay dan Jabal berlari keluar kamar menuju pintu gerbang. Sedangkan Saori, Brianna dan Sarah tetap tinggal di kamar. Raja, menteri dan tentara keluar dari kamar wanita. Ketika semua sudah keluar, para wanita berdiskusi.

Brianna berkata dengan tegas: "Kita sudah bersumpah, bagaimana cara kita mendapatkan batu elemen tersebut? Saya tipe orang yang tidak suka untuk melanggar sumpah."

Sarah bertanya: "Saori, gimana menurutmu?"

Saori bertanya kembali: "Kenapa kalian bertanya kepada saya?"

Sarah menjawab: "Sebab kamu yang paling lama berteman dengan Rayga."

Saori berkata: "Rayga itu pria yang sangat banyak akal. Kelemahan dia hanya soal cara memperlakukan wanita. Menurutku tadi jika raja dan menteri menolak permintaannya maka Rayga akan memerintahkan kita untuk menyerang raja dan menteri."

Brianna bertanya: "Lalu kenapa kita tidak langsung menyerang saja kalau begitu. Sehingga kita tidak perlu bersumpah."

Sarah yang pintar menjawab: "Kalau itu saya paham. Rayga tidak ingin mengambil resiko hukuman dari pertandingan ini. Jadi dia sengaja melemparkan bola panas ke raja dan menteri untuk memutuskan nyawa mereka. Tetapi saya juga bingung, soal sumpah tersebut."

Saori tertawa kecil dan berkata: "Rayga itu memang licik. Dia jelas sekali berkata bahwa kita semua yang disini bersumpah untuk tidak mengambil atau mencuri kembali batu elemen. Tetapi Shaman Bharata tidak pernah bersumpah bukan?"

Sarah dan Brianna saling melihat dan tersenyum lebar. Brianna dengan senyum nakal langsung meledek Saori: "Sepertinya putri Saori yang paling memahami Rayga diantara kita bertiga."

Wajah Saori memerah dan berkata: "Yang pasti saya tidak akan melarang kalian berdua untuk mendekatinya. Tetapi ingat saranku! Jika kalian menjadi kekasih dari pria yang baik kepada setiap wanita. Maka kalian harus siap menjadi kekasih yang rela berbagi kasih dengan banyak wanita. Karena Rayga sangat bodoh dalam bersikap kepada setiap wanita yang menyukainya."

Keduanya setuju bahwa Rayga terlalu baik kepada setiap wanita sehingga para wanita yang posesif dan pencemburu akan mengalami patah hati jika menjadi kekasih Rayga.


Di depan pintu gerbang benteng kerajaan Domino

Brahm dan Barbara sedang menunggu di depan pintu gerbang, ketika pintu gerbang terbuka Rayga, Kyoshiro, Komang, Suery, Leonard, Jabal dan Jay keluar membantunya. Bahkan semua telah siap untuk bertarung kecuali Jay.

Rayga sendiri telah siap dengan jurus Penghukuman Elemen Trinitas. Sedangkan Jay memilih tugas paling mudah. Jay mengantar Brahm dan membantu menggendong tubuh Barbara ke dalam kamar wanita.

Keenamnya maju untuk menyerang Raja Naga Hitam tetapi mereka terlambat. Keenamnya melihat pemandangan yang mengerikan.

Raja Naga Hitam sedang membakar tubuh Ravindra dengan semburan apinya dimana kedua tangannya mencengkeram tubuh Ravindra dengan kuat. Elena terlihat berdiri seperti patung, batinnya tergoncang.

Rayga menembakkan sinar penghancur dari jurus Penghukuman Elemen Trinitas ke arah kepala Raja Naga Hitam agar dia menghentikan semburan apinya dan Rayga berhasil. Raja Naga Hitam melepaskan tubuh Ravindra. Rayga menolong dan membawa Ravindra pergi tetapi sebagian besar tubuhnya sudah terbakar dan sebuah lubang terlihat di dadanya.

Ravindra hanya berkata: "Terima kasih Rayga."

Setelah itu dia menutup mata kemudian tubuhnya menghilang kembali ke lapangan terbuka di Sydney Metallurgy University. Dengan meninggalnya Ravindra maka seluruh peserta dari Bharata Shrine telah kalah dalam pertandingan Stamina dan Ketahanan hidup. Rencana Darren dan Sesar berhasil.

Kelima temannya juga berhasil melakukan serangan telak ke Raja Naga Hitam. Setelah berhasil menyelamatkan Elena, Leonard bertanya kepada Elena: "Dimana yang lainnya?"

Elena menjawab dengan sedih: "Semua sudah meninggal."

Semua terkejut mendengarnya. Elena terlihat masih tergoncang. Keenamnya memutuskan kembali ke dalam benteng.

Sampai di dalam benteng, Jay bertanya kepada Jabal: "Dimana yang lainnya?"

Komang menjawab dengan sedih: "Mereka tidak ada yang selamat."

Jay juga terkejut mendengarnya. Semua yang kembali terlihat masih tergoncang atas hasil pertarungan barusan. Jay dan semuanya mengantar Elena ke kamar wanita.

Ketika bertemu Elena di kamar wanita, Brahm bertanya: "Dimana Ravindra dan Vijay, apakah mereka berdua selamat?"

Awalnya Elena terlihat terdiam kemudian dia mulai menjawab dengan pelan: "Setelah Vijay berhasil memukul Raja Naga Hitam dengan ledakan jurus halilintar pemungkasnya maka kecepatan dan staminanya menurun drastis. Ketika lengah, Raja Naga Hitam menangkap lalu mencengkeram tubuh Vijay dengan kuat sambil mengeluarkan semburan api. Saya sangat terkejut melihat kejadian tersebut.... Ketika api membakar tubuh Vijay hingga hangus, dia berteriak minta tolong tetapi saya tidak mampu menolongnya. Kaki saya menjadi kaku melihat keganasan Raja Naga Hitam di depan mata saya."

Elena mulai menangis, semua terdiam mendengar penjelasannya. Setelah agak tenang Elena melanjutkan ceritanya: "Ravindra sangat marah melihat temannya ditangkap dan dibakar hidup-hidup. Dia menyerang Raja Naga Hitam dengan segenap kekuatannya agar Raja Naga Hitam melepaskan Vijay tetapi Raja Naga Hitam seperti tidak perduli dipukuli oleh Ravindra dan memilih terus membakar Vijay hingga hangus menjadi debu."

Elena kembali menangis terseguk. Semua terus memandangi wajahnya untuk mendengar cerita selanjutnya.

Elena melanjutkan: "Kemudian Raja Naga Hitam melihat ke arah saya. Sepertinya dia hendak menyerang saya selanjutnya. Ravindra dengan berani menyerang dari jarak dekat untuk menghalangi Raja Naga Hitam menyerang saya, padahal dia adalah petarung jarak jauh. Raja Naga Hitam mengacuhkan serangan Ravindra dan terus bergerak ke arah saya. Kaki saya kaku, saya tidak punya kekuatan untuk bergerak. Ravindra akhirnya berhasil menarik tubuh saya tetapi Raja Naga Hitam lebih cepat. Raja Naga hitam menyerang dengan tusukan tanduk kepala yang langsung menembus zirah pertahanan Ravindra."

Lalu Elena kembali menangis.

Rayga melanjutkan: "Ketika kami datang, Raja Naga Hitam sedang membakar tubuh Ravindra. Kami terlambat untuk menolongnya. Kami sangat menyesal kehilangan sahabat kami."

Malam itu juga Brahm, Rayga, Leonard dan Kyoshiro mengadakan rapat tertutup di dalam kamar pria. Mereka membahas situasi bersama dan menyimpulkan ada peserta sekolah lain yang memancing musuh menyerang kelompok Shaman Bharata. Kemudian memutuskan malam itu mereka beristirahat terlebih dahulu dan mempersiapkan diri untuk pertarungan besok pagi.

Lalu besok Brahm akan bertugas mengambil batu elemen dari Raja Domino setelah mereka berhasil mengalahkan Raja Naga Hitam. Lalu Elena yang ahli dalam aura penyembuhan bertugas menjaga dan mengobati Barbara yang masih pingsan juga otot, nadi dan jantungnya yang terluka.

Diluar benteng, setelah semua peserta yang tersisa berhasil masuk ke dalam benteng Domino maka Darren yang menggunakan kemampuan Dedrick kembali ke tubuh aslinya sambil membawa kantong serpihan kristal.

Sesar yang sudah menunggu dari tadi membawa kembali kantong serpihan kristal untuk disembunyikan di kota Kejam.

Sedangkan Raja Naga Hitam awalnya mencoba menyerang benteng tetapi setelah serangannya berhasil dimentahkan oleh sihir pelindung akhirnya memutuskan untuk kembali ke kemahnya.

Ketika Darren dan Sesar kembali ke menara Babel untuk beristirahat ternyata Lovel dan Hyo sudah bangun dan menunggu keduanya. Sedangkan Wasaki dan Wanjala terlihat masih tertidur pulas. Itu menunjukkan bahwa keduanya sangat yakin bahwa Lovel dan Hyo tidak akan menyerang mereka ketika tidur.

Hyo bertanya kepada mereka berdua: "Darimana kalian berdua malam-malam begini?"

Sesar dengan ringan menjawab: "Baru kembali jalan-jalan dari kota Kejam."

Lovel bertanya: "Ke Kota Kejam? Jangan-jangan kalian mengintip para putri cantik tidur yah?"

Darren tertawa nakal dan bertanya balik: "Kenapa? Kalian juga mau ikut?"

Hyo terlihat tidak suka dan memarahi: "Dasar tidak tahu diri."

Darren menepuk pundak Hyo sambil berkata: "Sudah malam, saya ingin bermimpi yang indah."

Sesar juga mengikuti Darren sambil menguap, dia terlihat sangat letih selesai berlari jarak jauh. Sesar tidur dengan lelap.l

Hyo dan Lovel sama sekali tidak tahu bahwa Darren dan Sesar baru saja menghabisi Shaman Bharata. Bahkan Darren dan Sesar berhasil membunuh seluruh peserta dari Bharata Shrine. Hyo dan Lovel memutuskan tidak melanjutkan penyelidikan terhadap keduanya sebab mereka tidak dirugikan.


Di kediaman Mikaelson Mansion

Malam itu di kediaman Mikaelson Mansion, Jacob dan Deborah dibangunkan oleh tanda suara dari Ezra. Ezra sudah diatur untuk membangunkan Avram, Hassanah dan juga layar lebar di Mikaelson Corporation jika terjadi pertempuran malam hari di dunia spiritual buatan. Bran juga langsung membangunkan profesor Uri dan Perdana Menteri Susan Smith.

Sama seperti Ezra, Sydney otak komputer dari Sydney Metallurgy University akan memberikan tanda dengan membunyikan sirine melalui layar lebar di sekitar universitas dan di kapal pesiar agar semua penonton dapat bangun untuk melihat kejadian pertempuran malam.

Berbeda dengan Sydney, Ezra dan Bran yang dapat memasuki ranah teknologi Sydney sudah bekerja memberi tahu tuan mereka masing-masing terlebih dahulu ketika Sesar berlari memancing musuh sambil membawa kantong serpihan kristal. Sedangkan Sydney baru membunyikan sirine ketika naga pedang menyerang tenda Shaman Bharata.

Ketika Barbara menggunakan weatherkinesis untuk memanggil halilintar untuk merapal jurus Ledakan Angin Petir, Deborah yang adalah mantan Grand Master Supernatural sangat terkejut. Deborah tidak menyangka Barbara Hale dapat mengeluarkan jurus legendaris ciptaan Hilbram Hale, suami dari Rachab Mikaelson.

Deborah meminta Ezra untuk menyimpan adegan mundur sejak Barbara menggunakan weatherkinesis dan mengirimnya ke telepon selularnya. Sebab besok pagi dia berencana untuk menunjukkan rekaman tersebut ke Rachab Mikaelson yang adalah bibi dari Deborah.

Continue Reading

You'll Also Like

7.1M 370K 46
Daisy Mahesa, seorang model terkenal. Ia juga merupakan putri tunggal dari keluarga Mahesa. Menjadi seorang model merupakan mimpinya, namun sayang ka...
1.7M 17.4K 3
*Wattys 2018 Winner / Hidden Gems* CREATE YOUR OWN MR. RIGHT Weeks before Valentine's, seventeen-year-old Kate Lapuz goes through her first ever br...
275K 16.7K 24
KAILA SAFIRA gadis cerdas berusia 21 tahun yang tewas usai tertabrak mobil saat akan membeli martabak selepas menghadiri rapat perusahaan milik mendi...
3.5M 341K 93
Bercerita tentang Labelina si bocah kematian dan keluarga barunya. ************************************************* Labelina. Atau, sebut dia Lala...