Makasih yang udah mau baca><
***
LIONDARK, seperti pada novel umumnya sebagai pemeran utama akan jadi yang terkuat dan tidak bisa di kalahkan. Masih di hari yang sama tepat nya pada malam Minggu, seluruh anggota Liondark berkumpul di markas setelah dari rumah Rey, Syera di telepon keluarganya karena urusan mendadak, setelah mengantar Syera mereka kembali ke markas.
Geng motor yang di pimpin oleh Rey sangat terkenal, dan memiliki jumlah anggota yang lumayan banyak. Kini di sebuah ruangan itu di penuhin canda ria.
"Lo beneran suka Syera?" Tanya seorang Elang tiba tiba.
Rey mengendikkan bahunya, "saat ini belum tau" ya Rey tidak berbohong, ia emang belum mempunyai perasaan apa pun dengan Syera. Namun di saat pertama kali mereka jumpa, bertepatan dengan Alora melihat nya yang kesal dan menjauh. Hal itu menguntungkan bagi Rey untuk membuat Alora berhenti mengganggu nya.
Tapi siapa sangka, Alora kembali dengan sifat antagonis yaitu membully Syera habis habisan bahkan secara terang-terangan,tidak peduli tempat nya dimana. Rey yang melihat tatapan dendam yang di berikan oleh Alora ke Syera membuatnya sedikit merasa bersalah, akhirnya Rey memutuskan menyuruh anggota nya menjaga Syera termasuk dirinya yang juga ikut menjaga Syera.
"Kasihan anak orang Lo gantung mulu perasaan nya" cetus Figo mengambil sekaleng minuman yang ada di meja lalu menegaknya.
"Jadian aja sih, lagian Alora udah gak ganggu Lo lagi" ucap Gerry.
"Baru berapa hari, bisa jadi dia balik jadi nek lampir" ketus Elang.
Figo mengangguk,"jangan percaya, inget waktu Alora menjauh sekali balik malah tambah jahat" ucapnya.
"Iya juga sih, adek Lo kok gak kayak Lo sih bang" celetuk Elang.
" Bang Adnan mana?" Tanya Rey yang tidak melihat Adnan lelaki yang irit bicara.
"Katanya gak kesini" jawab Figo.
"Tuh anak makin aneh, makin irit bicara semenjak kejadian itu" sambungnya.
"Anjing!!" Pekik Elang menatap layar ponselnya.
"Gila Lo!" Kesal Gerry yang hampir sama menelan permen karet yang ia kunyah.
"Sih Varro post cewek njir!" Pekik Elang heboh.
"Mana coba liat" Gerry mengambil alih handphone Elang.
Gerry memperhatikan foto tersebut dengan serius, "kok mirip Alora ya, kan tadi dia pake baju ini" celetuknya.
Rey yang mendengar langsung mengambil handphone Elang, dan benar saja gadis yang di posting oleh Varro mirip dengan Alora.
"Emang Alora kenal Varro?" Tanya Rey.
"Setahu gue nggak sih, kalian tau kan dia selalu nempelin kita. Gimana caranya bisa kenal Varro" jawab Figo.
"Ngapain kepo? Lagian kalo bener dia bagus kan, Lo pada gak di gangguin lagi?" Cetus seseorang yang melangkah dari arah belakang mereka.
Ucapan Adnan membuat semua nya terdiam, Adnan hanya menatap mereka datar sebelum duduk di sebelah Figo.
"Katanya gak kesini?" Tanya Figo.
"Suka suka gue".
****
Alora kini tengah rebahan menunggu ngantuk sembari memainkannya handphonenya, sampai sebuah notifikasi dari Instagram menghentikan jari lentiknya yang mengscroll tik tok.
Varro_s mulai mengikuti anda
Alora memencet notifikasi tersebut, di otaknya hanya ada satu orang yang di pikirkan yaitu Varro sang antagonis pria. Alora membuka Instagram tersebut, dan benar saja ternyata milik Varro.
Mata Alora membulat saat melihat postingan foto dirinya dari belakang dengan caption si unik.
"Si unik, si unik" gerutunya mulai DM si pemilik akun tanpa mengfollow balik akun Varro.
Ngepost foto orang sembarangan, ga baik!
Varro yang tengah rebahan santai itu langsung mengecek handphone nya yang berbunyi. Sudut bibirnya tertarik saat melihat siapa yang DM dirinya . Dengan cepat Varro membalas DM tersebut.
Peduli?
Alora menggerutu, kenapa Varro tidak ada sisi kejam dan seramnya. Malah wajah manis cowok itu membuatnya terpukau sehingga lupa bahwa Varro merupakan antagonis yang ikut serta dalam kematian nya, walaupun ujung ujungnya mereka mati bersama.
Alora memijat pangkal hidungnya, alur nya sudah melenceng sangat jauh, seharusnya ia bertemu dengan antagonis saat Varro sudah bertemu dengan Syera. Namun mereka bertemu sebelum Varro dan Syera saling bertemu.
"Ngapai gue pusingin sih, kalo mereka belum ketemu itu tandanya Varro gak akan ikut serta dengan kematian gue. Ini juga salah satu cara supaya gue gak mati kedua kali"
"Gue akan minta bantuan orang untuk selidiki tentang keluarga orang orang yang ikut nyakitin perasaan Alora asli. Dengan itu gue tau sisi lemah mereka"
Alora tersenyum smirk, memikirkan rencana selanjutnya untuk hidup dengan tenang.
"Bosen biasanya gue balapan"
Yaa, Nora di dunia nyata sangat suka balapan. Bahkan sebagian uang yang ia punya adalah hasil memenangkan balapan. Balapan adalah hobinya. Selain itu ia sangat suka mendalami ilmu bela diri.
"Cari info balapan dimana ya"
***
Minggu pagi yang sangat cerah membuat Alora sangat bersemangat melakukan olahraga yoga di halaman belakang mansion. Dengan sebuah instruksi dari YouTuber dengan tenang Alora mengikutinya. Butuh di ingatkan ini bukan Alora asli, yang setiap paginya akan menempeli dua makhluk pria yang ada di mansion ini.
Menurutnya, dengan melakukan yoga dapat merilekskan tubuh dan pikiran karena menghirup udara pagi yang segar, berjemur di bawah matahari pagi yang baru saja muncul dan sangat sehat untuk tubuh. Awalnya Alora ingin mager mageran, tetapi melihat tubuh yang ia tempati badannya tidak seperti dirinya di dunia nyata Alora pun bergegas untuk olahraga.
Siang nanti ia akan menemui seseorang yang sudah ia cari selama semalaman. Seorang yang bisa membantu nya mengorek informasi agar tidak di curigai.
Alora tidak sadar di belakang sudah ada Rey yang memperhatikan, Rey baru saja tiba untuk mengajak Figo lari pagi seperti biasa di waktu libur. Mengingat cowok itu lah yang paling susah bangun sehingga harus di jemput. Apalagi ada kaca yang lurus ke arah tangga sehingga orang yang di dalam bisa melihat.
"Rey kamu gak jadi panggil bang Figo?" Suara lembut nan halus dari belakang membuyarkan lamunannya.
"Jadi" jawab Rey melirik Syera lembut lalu melangkah menuju tangga.
Syera sadar sedari tadi Rey memperhatikan Alora yang sedang berolahraga. Syera menghampiri Alora dengan niat untuk menyapa.
"Hai Alora"
Sedikit terkejut tetapi Alora menetralkan wajah nya menjadi datar saat melihat seseorang yang berdiri di sampingnya. Alora menatap datar Syera.
"Gak punya rumah Lo? Pagi pagi udah ngerusak suasana rumah gue aja" celetuk Alora melanjutkan kegiatan.
"Emm aku mau pergi lari sama Rey dan yang lain kamu mau ikut? Ntar aku bilang sama Rey dan bang Figo biar izinin kamu" ucap Syera.
Alora menghembus napasnya kasar, menurutnya Syera ini sedang menyombongkan diri bahwa anggota inti liondark sudah berada di dalam genggamanku Syera. Sehingga ketika Syera hendak menggerakkan genggaman seluruh anggota inti Liondark akan mengikuti nya, yang artinya apa yang Syera inginkan inti Liondark akan mengikuti keinginan gadis itu.
"Mending Lo pergi, sebelum gue marah karena muka Lo udah buat pagi gue rusak!" Usir Alora.
Tubuh Syera bergetar,matanya mulai berkaca-kaca "a-aku kan cuman mau ajak kamu"
"Gausah cengeng deh di usir gitu doang nangis" ejek Alora yang terlanjur kesal.
Bagaimana tidak kesal, bayang kan saja kalian sudah melawan mager untuk berolahraga dan menikmati suasana dan sensasi yang sangat menenangkan. Tiba tiba di rusak begitu saja.
"ALORA!!" Teriak Rey di belakangnya nya sudah ada Figo yang juga menghampiri dirinya dengan wajah marah.
"Lo emang suka masalah ya" ucap Alora pelan di akhiri tertawa kecil membuat Syera semakin takut. Alora bersedekap dada menatap kedua pahlawan tak berguna itu yang sudah menatap ia tajam.
"LO APAIN LAGI SYERA HAH!!" Bentak Rey.
"Menurut Lo?" Ucapan Alora yang begitu santai membuat Rey semakin marah, ia mencengkram dagu Alora kuat sedangkan Figo tidak peduli sama sekali menurutnya itu hal yang pantas di dapatkan oleh Alora yang jahat. Figo hanya memenangkan Syera.
Alora meringis, "ucapan Lo yang gak ganggu Gue dan yang lain, bulshit!" Tekan Rey.
Alora menepis tangan Rey hingga terlepas, Rey menatap Alora terkejut . Kenapa tenaga Alora begitu kuat? Dan kenapa Alora tidak menangis saat dirinya bersikap kasar.
Bugh
Alora memberi satu pukulan pada perut Rey membuat semuanya terdiam sedangkan Rey meringis.
"Untuk Lo yang berani buat sakit dagu gue!" Sinis Alora.
Di dunia nyata Alora paling benci ada yang memukul atau sejenisnya di bagian wajah. Ia lebih balik menerima pukulan di bagian badan. Tapi ilmu bela diri yang di alaminya cukup melindungi semuanya.
"ALORA!" Sentak Figo menghampiri Alora dan hendak melayangkan satu tamparan.
Alora menahannya, ia melihat Figo yang terkejut dengan menampilkan smirknya Alora memelintir tangan Figo. Alora menghempas tangan Figo lalu berjalan mendekati Figo.
"Gue bisa lakuin lebih dari ini, kalo Lo berani nyentuh wajah gue" bisik Alora pada Figo.
"Hiks udah hiks kamu kenapa lukain Rey sama bang Figo hiks"
Alora beralih menatap Syera, "gara gara Lo makanya gue bilang pergi tuh pergi malah nangis lembek banget jadi cewek"
"Syera!" Bentak Rey yang masih memegang perutnya.
"Lo berdua kalo gak lihat apa yang terjadi jangan nuduh, udah nuduh main tangan pula. Berapa kira-kira dosa Lo bersua di pagi ini" cetus Alora.
"Lagian gue emang gak ganggu Lo pada, nih cewek kesayangan Lo semua datengin gue dan gue peringati malah drama sok paling tersakiti"
"Jaga ucapan Lo Alora" tekan Figo.
Alora tak menanggapi ucapan Figo, ia melangkah masuk kedalam mansion dengan wajah santai seolah tidak terjadi apa apa.
***
Varro melangkah masuk ke dalam lapangan basket, ia sangat suka bermain basket di pagi hari. Saat masuk ia di sambut dengan siul siulan menggoda terutama anggota inti yang melakukannya.
"Asik yang punya cewek" ejek cowok yang bernama Nolan.
"Kiw kiw, ajarin dong puh sepuh" sambung seseorang bernama Arzhel..
Varro menatap tajam keduanya, "bosen ngomong Lo berdua?".
Nolan dan Arzhel mengunci mulut mereka rapat rapat lalu menggeleng kan kepalanya. Varro menghampiri Marvel yang duduk di kursi penonton.
"Terus kalo bukan cewek Lo, yang di Instagram Lo siapa?" Tanya Arzhel.
"Baru kenal" jawab Varro seadanya.
"Hah?" Beo Nolan yang tidak paham.
Arzhel menggeplak kepala Nolan, "maksudnya si bos baru kenal cewek itu"
Nolan mengangguk paham, "paling sebentar lagi jadi Bu bos".
"Doain" ucapan Varro membuat Nolan, Arzhel dan teman tim basket lainnya bersorak heboh.
***
Udahh sampe sini dulu masih buntu otaknya wkwk