TRAITOR, Draco Malfoy

By TWAIVVER

19.1K 2.6K 458

[ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ] 𝗪𝗵𝗮𝘁 𝗶𝗳, he's in love with both of them? ....There is no "what if", he 𝗶𝘀 in love with th... More

I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
X
XI
XII
XIII
XIV
XV
XVI
XVII
XVIII
XIX
XX
XXI
XXII
XXIV
XXV
XXVI
XXVII
XXVIII
XXIX
XXX

XXIII

125 19 1
By TWAIVVER

Dua minggu telah berlalu semenjak Henry Travers mengetahui fakta pahit yang menjadi alasan mengapa ia mengurung diri di kamar selama berhari-hari.

Beruntung Edward dan Diana Gaunt sedang tak berada di Manor, sehingga ia tak perlu menjelaskan mengapa ia mengurung diri.

Henry duduk di lantai kamarnya, menatap gelas wiskinya yang kosong dengan tak berenergi.

Dia merasa sedih, baru mengetahui bahwa teman masa kecilnya, Lily, yang telah memiliki hatinya selama bertahun-tahun telah menikah dengan pria lain.

Dia sudah mempunyai perasaan padanya selama yang dia bisa ingat, tapi dia tidak pernah memiliki keberanian untuk mengatakan padanya bagaimana perasaannya.  Dan sekarang, semuanya sudah terlambat.

Henry tak bisa melakukan apapun selain menerima kenyataan dan hidup dalam penyesalan.

Henry akhirnya memutuskan untuk bangun dan berjalan-jalan di halaman Gaunt Mansion. Saat dia menghirup udara segar dan mendengarkan suara kicauan burung.

Henry menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan, mencoba menenangkan pikirannya yang berpacu. Dia mengharapkan ketenangan menyelimuti dirinya.

Namun yang ia rasakan tetaplah sama, hatinya terasa berat. Emosinya bercampur antara sedih, marah, dan menyesal.

Henry bertanya-tanya, bagaimana jika dia mengambil lompatan keyakinan dan memberi tahu Lily bagaimana perasaannya bertahun-tahun yang lalu?

Dia membayangkan hidup bersamanya, tinggal dan membesarkan sebuah keluarga bersama.

Dia akan menjadi suami yang penuh kasih dan perhatian, dan mereka akan membangun kehidupan bersama yang penuh petualangan dan cinta.

Dia membayangkan mereka duduk di taman pada suatu hari di musim panas, berpegangan tangan dan berbagi tawa. Tapi itu hanya mimpi belaka, dan dia tahu itu.

Dia marah pada dirinya sendiri karena tidak mengambil risiko, karena tidak cukup berani untuk mencapai apa yang diinginkannya.

Dia marah karena tak berusaha lebih keras untuk membuat Lily melihat betapa dia menyayanginya, menyadari bahwa dialah yang benar-benar mencintainya.

Henry berharap bisa memutar balik waktu dan melakukan sesuatu secara berbeda.

Penyihir keturunan Amerika itu menghela nafas panjang, mengingat bahwa malam ini akan ada pesta di kediaman keluarga Gaunt.

Ia tentu saja diharuskan untuk hadir dipesta, tidak sopan jika tidak menunjukkan wajah dipesta saat sedang bertamu.

Henry hanya berharap bahwa ia takkan melihat Lily bersama suaminya, walaupun ia tahu betul bahwa Lily pasti akan datang dengan suaminya yang akan menggandengnya erat.

☁️

Pestanya berjalan lancar sejauh ini dan suasananya meriah dan gembira.  Edward Gaunt mengenalkan Henry ke beberapa penyihir yang merupakan rekan-rekannya.

Waktu berjalan dengan sangat lama di pesta itu, sekeras apapun Henry mencoba untuk tetap santai, ia tak bisa.

Henry merasa gugup kalau ia akan bertemu Lily setelah berita pernikahannya dengan Draco Malfoy.

Blaise melirik pria berambut cokelat itu, ia terlihat tidak fokus dengan perbincangan yang sedang berlangsung.

"Oh! Itu Lily! Akhirnya dia datang!" Samar-samar suara Daphne terdengar oleh kedua pria itu.

Draco dan Lily berjalan memasuki ruangan, keduanya langsung dikelilingi oleh orang-orang yang menyapa mereka.

Tanpa Henry sadari, nafasnya bergetar dan tangannya menjadi sedikit tremor.

Blaise melirik gelas wiski yang Henry pegang, kemudian melirik mata hijau Henry yang penuh akan rasa cemburu.

"Sesuatu sedang mengganggu pikiranmu, Travers?" Henry menoleh, menatap pria yang baru saja ia kenal.

"Ah, bukan apa-apa." Henry terkekeh, kemudian menyesap wiski nya.

Pria itu kembali menoleh pada Lily yang masih menggandeng erat lengan Draco, begitu mesra keduanya terlihat.

Dalam satu tegukan, Henry menghabiskan wiskinya, kemudian kembali mengambil gelas lain dari elf yang langsung menyuguhkan kepadanya.

Blaise menariknya ke samping, menjauh dari kerumunan, dan berbicara padanya dengan suara pelan.

"Ada sesuatu yang kau perlu ketahui."

☁️

"Jadi maksudmu pernikahan mereka itu palsu?" Tanya Henry menggebu-gebu.

Mereka berada disebuah ruangan terpisah dari para tamu undangan, hanya mereka berdua.

"Pernikahan Lily dengan Draco memanglah nyata, Henry," kata Blaise, "tapi Draco terlibat hubungan oleh seorang mudblood, Hermione Granger namanya."

Mata Henry melebar dan dia menatap Blaise dengan kaget. “Mudblood? Maksudmu muggle? Bukankah itu melanggar hukum? Penyihir tak boleh-"

"Well, sayangnya peraturan genius itu tidak berlaku di Inggris." Blaise memutar bola matanya dengan malas.

"Draco telah menghabiskan sebagian besar waktunya bersama mistress nya itu dibandingkan dengan istrinya sendiri," kata Blaise, suaranya semakin intens setiap kata.

"Jadi maksudmu Lily terjebak di pernikahan dan suaminya tidak mencintainya?" Henry bertanya, mencoba mencerna informasi tersebut.

"Even worse, Draco mengaku kalau ia mencintai mereka berdua." Blaise berkata, suaranya hampir bergetar karena emosi.

Henry melepas dua kancing dalaman jas nya, ia meremas rambutnya sendiri karna frustasi.

"Kenapa tak kau hentikan sebelum mereka menikah? Kau tahu kan kalau brengsek itu sudah berkhianat sejak kalian masih berada di Hogwarts?"

"Ku rasa kita berdua tahu betul bahwa Lily punya masalah dengan betapa kerasnya kepala dia." Jawab Blaise.

Henry menunduk, merasa frustrasi dan tidak berdaya. Dia tidak ingin Lily terjebak dalam pernikahan yang membuatnya tidak bahagia, tapi dia tidak tahu apa yang bisa dia lakukan untuk membantunya.

Blaise sepertinya merasakan keragu-raguan Henry dan berbicara lagi. "Henry, kamu harus menyelamatkannya. Kamu harus meyakinkan dia untuk meninggalkan Draco sebelum terlambat."

"Terlambat?" Tanya Henry.

"Sebelum mereka memiliki anak, akan semakin sulit untuk meyakinkan Lily jika mereka sudah memiliki-" Ucapan Blaise terpotong oleh Henry.

"Tolong jangan bilang begitu, aku sungguh tak sanggup mendengarnya."

Blaise meletakkan tangannya di bahu Henry, meremasnya untuk menenangkan.

Setelah beberapa saat keheningan di antara mereka, Henry kembali menatap Blaise, "tapi bagaimana caranya? Aku tidak tahu apakah Lily mau mendengarkanku."

"Kamu harus mencobanya. Lily adalah temanmu, dan kamu tidak bisa berdiam diri dan melihatnya menderita. Kamu harus melakukan apa yang benar." Blaise berkata, suaranya semakin mendesak.

"Aku tahu, Blaise. Aku hanya tidak tahu apa yang bisa kita lakukan. Kita butuh rencana." Kata Henry, pandangannya terfokus pada Blaise.

☁️

"There you are! Aku sudah mencarimu kemana-mana!" Lily tersenyum lebar saat ia menemukan Henry yang berjalan ke arahanya.

"Aku selalu disini, Lily. Jangan khawatir." Ujar Henry, perasaan gugup telah musnah daripada Henry.

Lily tersenyum tipis mendengar ucapan Henry, kemudian ia merasakan sebuah tangan melingkar di pinggangnya.

"Who is this?" Tanya Draco sambil menatap Henry dari atas sampai bawah.

"Oh, ini adalah-"

"Henry Travers." Henry menawarkan tangannya untuk berjabatan dengan Draco.

Draco melirik tangan Henry, tangannya tak bergerak dari saku celana dan pinggang Lily, yang dia berikan sebagai tanggapan hanyalah gumaman singkat.

"Ini suamiku, Draco Malfoy." Lily mengelus dada Draco pelan sambil tersenyum.

Jantung Lily berdebar kencang saat melihat memperkenalkan Draco ke Henry. Dia sudah mengenal kedua pria itu sejak lama dan selalu berharap mereka bisa akur, tapi sekarang dia tidak begitu yakin.

"Keluargaku sempat tinggal di New Jersey, disana lah kami mengenal keluarga Travers," Jelas Lily ke Draco.

Mata Draco melebar ketika dia melihat Henry, wajahnya berubah menjadi seringai yang menurut Lily menakutkan. "Ah, jadi kau penyihir Amerika," katanya, nadanya mengandung sarkasme.

Mata Henry bertemu dengan mata Draco, dan terlihat jelas bahwa kedua pria itu tidak menyukai kehadiran satu sama lain.

Ekspresi Henry terjaga, dan dia memandang Draco dengan campuran kecurigaan dan rasa tidak suka.

Bahu Lily merosot ketika dia menyadari bahwa harapannya untuk perkenalan yang harmonis telah pupus. Dia tahu bahwa sesuatu harus dilakukan untuk meredakan ketegangan di antara kedua pria tersebut sebelum berkembang menjadi sesuatu yang lebih serius.

"Well, senang sekali kamu masih berada di Inggris, Henry. Menyenangkan rasanya saat ada teman baik disekitar," kata Lily, berusaha menjaga suaranya tetap ringan dan ramah.

Draco mengangkat alisnya. "Teman baik?" Katanya, nadanya meneteskan rasa tidak percaya.

"My love, kau sungguh perempuan yang murah hati karena mau berteman dengan Mr. Travis." Draco tersenyum pada Lily.

Mata Henry menyipit, dan terlihat jelas bahwa dia tidak suka cara Draco berbicara. "It's Mr. Travers," dia maju selangkah, dan Lily khawatir kedua pria itu akan bertengkar.

Untungnya, Narbeth menghampiri mereka dengan nampan berisi minuman, dan Lily berhasil memanfaatkan gangguan tersebut untuk meredakan situasi.

"Bagaimana kalau kita duduk untuk minum?" Katanya sambil mengarahkan para pria itu ke meja terdekat.

Baru saja Henry akan membuka mulutnya, tapi Draco lebih dahulu menyelanya.

"Bagaimana kalau kita menyapa orangtuamu, my love? Aku yakin kalau Mr. Travers tidak akan keberatan, bukankah begitu?" Draco melirik ke Henry yang rahangnya mengeras, tapi tetap tersenyum pada kedunya.

"Of course, have a good evening."

Draco membawa Lily pergi dari hadapan Henry yang masih menatap punggung keduanya sambil memegang gelas wiski yang ia ambil dari nampan yang Narbeth bawa.

Lily melirik ke belakang kemudian kembali menatap Draco yang menatap ke depan sambil tetap melingkarkan tangannya di pinggang Lily.

"Why are you being rude to him?" Tanya Lily membuat Draco meliriknya.

"Aku ingin menghabiskan waktu dengan istriku, bisakah kita tak membicarakan dia?" Lily terdiam sesaat tapi kemudian mengangguk pelan.

Draco mengecup kening Lily dan kemudian bibirnya sebelum tersenyum padanya.

"Ayo kita temui orangtuamu, aku harus memuji ibumu tentang pesta yang indah ini."

Continue Reading

You'll Also Like

17K 837 12
A Vapire fanfic. Taehyung is one of the seven vampire princes. Y/n a ordinary person. Can she change his life? Sweet love story. My first Vampire bo...
848K 19.3K 48
In wich a one night stand turns out to be a lot more than that.
1.2M 54.4K 100
Maddison Sloan starts her residency at Seattle Grace Hospital and runs into old faces and new friends. "Ugh, men are idiots." OC x OC
351K 12.8K 60
𝗜𝗡 𝗪𝗛𝗜𝗖𝗛 noura denoire is the first female f1 driver in 𝗗𝗘𝗖𝗔𝗗𝗘𝗦 OR 𝗜𝗡 𝗪𝗛𝗜𝗖𝗛 noura denoire and charle...