KUMPULAN CERITA SENI GAY (21+)

Από reading4healing

109K 685 30

Cerita Dewasa Περισσότερα

(21+) Suami Yang Digilir Cowok Macho Spanyol
(21+) Si Pemuas Satu Kos
(21+) Si Pemuas Satu Kos 2
(21+) Pemuas Suami Si Bos Bule
(21+) Pacarku Sang Pemuas Satu Geng
(21+) Driver Ojol Arab Plus - Plus
(21+) Tubuh Kekar Suamiku Dijadikan Mainan Lima Atasanku
(21+) Disetubuhi Teman Macho Istriku di Pesta Pantai Binal (1)
(21+) Disetubuhi Teman Macho Istriku di Pesta Pantai Binal (2)
(21+) TUBUHKU DIPINJAMKAN PACARKU DI PESTA LIAR
(21+) BODYGUARD "PLUS-PLUS" MODEL GANTENG ITALIA (1)
(21+) BODYGUARD "PLUS-PLUS" MODEL GANTENG ITALIA (2)
(21+) BODYGUARD "PLUS-PLUS" MODEL GANTENG ITALIA (3)
(21+) Piala Bergilir Pesta Seks Tokyo (1)
(21+) Piala Bergilir Pesta Seks Tokyo (2)
(21+) Di-Double Penetration Di Depan Istri Hamil (1)
(21+) Di-Double Penetration Di Depan Istri Hamil (2)
(21+) PEMUAS PARA PREMAN JALANAN
(21+) Memperawani Suami Muda Tetanggaku
(21+) Lubang Pemuas Pria - Pria Beristri
(21+) Gigolo Biseks Simpanan Mama
(21+) Pesta Bujang Liar Sang Pengantin Pria
(21+) Skandal Besar Menjelang Pernikahan
(21+) Disewa Lionel
(21+) Malam Liar Sang Budak Korporat
(21+) Takdir Seorang C*mdump
(21+) Service Plus-Plus Barber Straight Turki
(21+) Bule Online, Perebut Keperjakaanku
(21+) Salah Kamar, Aku Dapat Sugar Daddy
(21+) MENGERJAI DADDY KEKAR BERISTRI
(21+) MENJEBAK SOPIR STRAIGHT BAD BOY
(21+) Menjajal Kejantanan Masseur Impor Rusia
(21+) Legenda Si Otong Monster
(21+) Mesin Pemuas Mantan Dan Gebetan
(21+) PELARIANKU SEORANG PRIA KEKAR BERISTRI
(21+) SI PEMUAS SEKAMPUNG
(21+) Pemilik Tubuh Indah Si Pembantu Ganteng
(21+) PEMUAS DUA GADIS LUGU DI RUMAH
(21+) PELEGA DAHAGA SAHABAT PAPAKU
4 PEREMPUAN DI RUMAHKU BISA DIP4K4I SEMU4

(21+) NAPAS BUATAN DARI PAPA SAHABATKU

1.5K 15 0
Από reading4healing

NAPAS BUATAN DARI PAPA SAHABATKU

by Jeremy Murakami

Dari kecil, gue sahabatan sama seorang anak laki-laki ganteng keturunan bule plus Chindo. Namanya Henry Young. Dia itu sudah sahabatan sama gue sejak usia kami lima tahun atau saat masuk TK. Dari awal gue kenal, si Henry ini selalu berbadan paling tinggi, hidung paling mancung, kulit paling putih, dan paling pintar. Dia itu ketua OSIS saat kelas 2 SMP dan kelas 2 SMA. Dia juga selalu menjadi kapten tim basket sekolah dan pemegang sabuk hitam karate. Memang, kalau lihat hidup dia berasa klise banget dah! Sempurna dan mulus banget kayak pantat bayi. Apalagi, dia itu baik banget sama gue... Dia sayang gue seperti saudaranya. Begitu juga gue yang sayang banget sama dia kayak saudara gue...


Ilustrasi: Henry Young

Tetapi, jangan kecewa, ya... Ini bukan cerita mesum antara gue dan si Henry... Henry itu mungkin cowok seumuran gue yang paling ganteng dan sempurna di mata gue... Tetapi, gue sudah tidak bisa memandang dia sebagai makhluk seksual lagi... Dia sohib gue... Dia saudara gue... Tetapi, konyolnya, gue malah nafsunya sama bapaknya si Henry! Parah, kagak?! Namanya si Philip Young, pria keturunan Inggris dan Tionghoa-Singapura.

[ ... ]

Balik lagi ke si Henry. Henry dapat garis keturunan ganteng itu dari kedua orang tuanya. Papanya, seperti yang gue jelasin tadi, adalah anak dari seorang pria Inggris asli dan seorang wanita Tionghoa di Singapore. Sedangkan Mama si Henry sendiri adalah seorang tante-tante sosialita Chindo dari keluarga yang ternama akan kekayaan hartanya di kota kami. Jangan salah sangka, Papa sama Mamanya sama-sama cakep! Tetapi, beda usia Papa dan Mamanya itu sekitar 16 tahun. Iya, Papanya brondong! Saat ini, usiaku dan Henry adalah 21 tahun. Papa si Henry baru 42 tahun, sedangkan Mama si Henry sudah 58 tahun! Memang sih, di usia 58 tahun, Mama si Henry tetap cantik dan seksi. Namanya juga OKL alias orang kaya lama... Mamanya rajin banget perawatan dan menjaga kecantikannya.

Tetapi, ada sebuah gosip menghebohkan yang sempat gue dengar dari orang-orang. Karena keluarga si Henry ini termasuk keluarga terkaya di kota kami, banyak berita yang menyebar mengenai mereka. Konon, menurut kabar yang beredar, Papa si Henry, Philip Young, adalah mantan seorang gigolo. Bukan cuma seorang gigolo, dia itu gigolo gay! Katanya sih Mama si Henry terlanjur kepincut karena Philip Young ini ganteng banget. Siapa sih yang bisa nyalahin? Philip Young itu pria ganteng banget. Rambutnya agak putih, memberi dia kesan ultimate sugar daddy banget. Hidungnya mancung khas pria bule. Kulitnya putih cerah, khas anak-anak Eurasia. Rambutnya putih dan halus. Alisnya tebal. Belum lagi, bibirnya yang tipis dan berwarna pink serta selalu tampak lembab itu. Bibirnya enak banget dikulum pastinya... Memang, sih... Gue kan pernah berciuman sama dia.

IYA! Kalian tidak salah dengar. Gue pernah berciuman sama Papa si Henry! Gimana ceritanya?

Begini ceritanya...

[ ... ]

Ilustrasi: Jeremy Wibowo

Nama gue sendiri adalah Jeremy Wibowo. Meskipun tidak memiliki keturunan genetik sempurna seperti Henry dan Om Philip, gue sama sekali tidak bisa dibilang jelek. Gue dianugerahi wajah yang manis, tubuh yang atletis, serta pantat yang montok. Rambut gue lurus gue potong pendek dan rapi. Alis gue tebal, dan hidung gue mancung. Orang-orang bilang mata gue indah, dan senyuman gue manis. Sejak memiliki gairah seksual terhadap Om Philip, gue telah membiarkan tubuh gue menjadi piala bergilir puluhan pria dewasa yang ingin menggunakan tubuh gue untuk kepuasan mereka. Iya-gue ini seorang bottom. Dan gue gemar sekali ketika pria yang menjadi lawan bercinta gue adalah seorang pria dewasa yang matang, setidaknya seumuran Om Philip.

Bila gue merasa kesepian ataupun mendambakan sentuhan, gue biasanya membuka aplikasi kencan, seperti Grindr, Hornet, atau Blued. Tidak sulit bagi gue untuk menemukan partner bercinta. Selain fisik gue di atas rata-rata, gue juga tidak terlalu pemilih soal pria yang akan menjadi penakluk tubuh gue. Syaratnya hanya dua: memiliki usia di atas gue dan selalu melakukan hubungan seks dengan aman.

Ciuman adalah salah satu hal yang paling gue sukai dalam bercinta. Bila seseorang bisa berciuman dengan baik, besar kemungkinan gue akan memberikan servis terbaik dengan segenap tubuh gue untuk kepuasan pejantan itu. Dan selama ini, tidak terhitung berapa banyak para pejantan yang ingin mengulangi menyetubuhi gue lagi dan lagi...


Ilustrasi: Henry Young

Cerita mengenai ketertarikan gue pada laki-laki dimulai di usia 12 tahun. Waktu itu, Henry kaget banget mendengar gue tidak bisa berenang.

"Elo serius enggak pernah berenang, Jer?" ucapnya terkaget-kaget.

"Iya, Hen..."

"Lha kenapa tiap ke rumah gue, elo enggak pernah coba, sih?" tanyanya jengkel. "Kenapa elo kagak pernah berenang di rumah gue..."

"Hei... Barusan gue bilang ke elo kalau gue kagak bisa berenang... Lha ngapain gue dekat-dekat kolam renang rumah elo? Yang ada, gue kecebur dan tenggelam gimana? Aneh-aneh aja loe!"

"Ya gue ajarin!" ucap si Henry jengkel. "Ntar pulang sekolah, elo ikut gue pulang ke rumah! Gue ajarin renang!"

"Gue kan kagak punya baju ganti, Hen!" ucap gue memberi alasan. "Males, ah!"

"Elo kayak sama siapa aja sih!" sahut si Henry jengkel. "Elo kan bisa pinjam baju gue. Ntar, elo pulang pake baju gue. Kan ukuran kita sama, Jer!"

Ternyata, yang seharusnya menjadi sebuah pengalaman bonding antara dua sahabat menjadi malapetaka, setidaknya buat gue. Saat Henry bersiap-siap memakai sunblock dan semacamnya di kamarnya, aku memutuskan duduk-duduk di tepian kolam renang. Tiba-tiba, seorang anak kecil berusia sekitar tujuh tahun, yang ternyata sepupu si Henry. mendorong tubuh gue hingga jatuh ke ujung kolam yang cukup dalam. Karena panik, gue pun segera bergerak-gerak tidak karuan. Karena belum pemanasan, kaki gue kram. Mulut gue pun kemasukan air dan gue hampir tenggelam.

[ ... ]

Ilustrasi: Philip Young

Gue tidak ingat apa yang terjadi setelahnya. Bangun-bangun, gue merasa ada sebuah bibir lembut dan basah yang menempel bibir gue, meniupkan oksigen ke dalam mulut gue. Dada gue juga dipompa oleh tangan orang itu. Gue pun membuka mata, mendapati sosok pria bule ganteng dan gagah sedang meniup langsung dari mulutnya yang menempel di bibirku. Mungkin terdengar tidak masuk akal, tetapi gue ngaceng! Gue rasakan napas segar pria dewasa tampan itu mengisi kerongkongan hingga paru-paru gue...

"JER, ELO SUDAH BANGUN?!" ucap seorang pria remaja di sebelah pria gagah yang menyelamatkan hidup gue itu. "SYUKURLAH ADA PAPA GUE! GUE TAKUT BANGET!!!"

Gue kembali menoleh ke sosok pria matang dan gagah itu. Dia memandang gue dengan tatapan lega... Secara teknis, dia baru saja mencuri ciuman pertama gue.

"Kamu sudah enakan, Jer?" tanya Om Philip pada gue.

Gue cuma bisa tertegun.

"Henry, ambilkan handuk, son!" ucap Om Philip pada Henry.

Mulai hari itu, Om Philip terus mengisi mimpi-mimpi erotis gue... Sampai sekarang, gue masih ingat rasa bibir kenyalnya yang tipis dan basah itu ketika menyentuh ke bibirku.

[ ... ]

Ilustrasi: Jeremy Wibowo


Namun, ada sebuah kejadian lain yang mengubah hidup gue dan Om Philip selamanya. Rumah Henry di kawasan Menteng membuat gue sering mampir ke sana setiap ada urusan ke sekitaran Jakarta Pusat. Hari itu, seperti biasa, gue mampir ke rumah Henry. Sayangnya, hari itu gue belum sempat pamit ke Henry melalui What'sApp kalau aku mau datang. Kebetulan keperluan gue memang mendadak. Ketika gue masuk di depan rumah, salah satpam keluarga mereka, Pak Ujang, menyambut gue.

"Selamat pagi, Den Jeremy..."


"Pagi, Pak," ucap gue sambil menyapa Pak Ujang dari sepeda motor gue. "Henry ada, Pak?"

"Wah, Den Henry lagi keluar dari tadi pagi sama Ibu..."

"Yah..." kata gue kecewa.

Tanpa gue sadari, di belakang gue sudah ada mobil Mercedez-Benz milik Om Philip yang membunyikan klakson sambil membuka kaca.

Ilustrasi: Philip Young

"Jeremy... Masuk saja!" ucapnya.

Dengan gugup, gue segera memasukkan mobil gue agar mobil Om Philip bisa masuk ke dalam rumah. Om Philip pun parkir dan mendatangi gue yang sudah memarkir motor gue di sebelah motor Pak Ujang.

"Ayo masuk, Jer..." ucap Om Philip ramah.

"Om, kata Pak Ujang, Henry lagi keluar... Jeremy pamit pulang ya, Om..." balas gue sopan ke Papa sahabat gue itu.

"Lho, kamu tunggu saja di dalam, Jer..." ucap Om Philip setelah melihat jam tangan di tangan kanannya. "Habis ini juga si Henry datang..."

"Jeremy ndak mau merepotkan, Om..." jawab gue merasa tidak enak.

"Sudah, sini deh..." ucap Om Philip sambil melambaikan tangannya untuk memaksa gue mendekati dirinya. "Kamu kayak sama siapa aja..."

Gue pun mendekati Om Philip malu-malu. Tangan kanan Om Philip merangkul pundak gue sambil berjalan masuk ke dalam rumah.

[ ... ]

Ilustrasi: Philip Young

"Kamu mau minum apa, Jer?" ucap Om Philip begitu kami masuk ke dalam pintu rumah. "Bik Sum lagi tidak masuk... Om buatkan..."

"Aduh, jangan, Om..." ucap gue merasa tidak enak. "Enggak usah repot-repot..."

"Ya sudah, kalau kamu haus, bikin sendiri di dapur ya, Jer..."

"Siap, Om," kata gue nyengir.

"Kamu mau nunggu di mana? Di ruang tamu boleh... Di kamar si Henry juga boleh..."

"Jeremy tunggu di kamar Henry aja ya, Om..." kata gue meminta izin.

"Oke," sahut Om Philip santai. "Om mau mandi dulu, ya..."

"Iya, Om..."

Om Philip langsung berjalan ke master bedroom di dekat ruang keluarga. Itu tempat Papa dan Mama si Henry tidur. Henry sendiri tidur di lantai atas. Gue langsung naik ke atas tangga. Sebenarnya, gue sudah sangat familiar dengan rumah si Henry. Dari kecil, gue sudah biasa menginap di sana.

Begitu sampai di kamar Henry, gue segera tidur-tiduran di king size bed milik si Henry. Gue raih ponsel gue dan menanyakan ke Henry kapan dia pulang. Ternyata, dia sedang ke Bandung bersama pacarnya dari kemarin malam. Dan dia sedang perjalanan. Dua jam lagi dia sampai. Wah, si Henry pasti lagi sexcation, pikir gua waktu itu.

Asyik memainkan ponsel gue, tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu depan.

"Jer..." ucap Om Philip sambil mengetuk pintu.

"Iya, Om... Silahkan masuk..." jawab gue sopan.

Jantung gue langsung berdetak kencang ketika melihat sosok Om Philip bertelanjang dada dan hanya membalut tubuh bagian bawahnya dengan handuk. Gue bisa melihat jendolan kemaluannya yang menggunung. Gue yakin Om Philip tidak memakai celana dalam... Di balik handuk itu, gue tahu pasti kontol besar itu tidak tertutup apa-apa...

Ilustrasi: Philip Young

"Jer, kok bengong aja..." ucap Om Philip sambil terkekeh.

"Oh, iya Om, maaf..." jawab gue gugup. "Ada apa ya, Om?"

"Om mau mandi di kamar mandi si Henry ya, Jer... Soalnya, shower di kamar mandi Om lagi rusak... Tukangnya belum datang..."

"Oh, iya Om... Silahkan..."

Tubuh kekar Om Philip berjalan membelakangi gue. Mata gue disuguhi pemandangan pantatnya yang montok itu serta punggungnya yang kekar dan tampak memabukkan. Ingin gue menikmati pemandangan tubuh Om Philip lebih lama, tetapi dia keburu masuk ke kamar mandi dan menutup pintu. Sedetik kemudian, gue dengar suara shower dinyalakan. Pikiran gue melayang-layang, membayangkan di balik pintu itu, Om Philip sedang menyabuni tubuh telanjangnya yang kekar dan seksi itu dengan sensual. Gue ingin sekali mengintipnya mandi agar gue bisa melihat betapa dahsyatnya kontolnya.

Ilustrasi: Philip Young

Gue pun mengendap-endap menuju kamar mandi. Dengan hati-hati, gue mendekatkan kepala gue ke lubang kunci. Jantung gue bergemuruh kencang ketika mendapati pemandangan lambang kejantanannya panjang besar itu menggantung begitu gagah itu diapit testisnya yang terlihat besar dan penuh akan cairan pejuhnya. Andai gue bisa punya kesempatan melumat habis batang kontol itu, gue akan melakukannya dengan sebaik mungkin hingga Om Philip keenakan dan ketagihan. Mata gue terus saja memelototi kontolnya yang menggantung begitu gagah di sana. Om Philip belum sempat menyabuni tubuhnya itu. Dia berputar-putar di bawah guyuran shower, membuat mata gue bisa menikmati pesta pemandangan pantat indahnya yang berotot serta kontolnya yang disunat ketat. Tiba-tiba, dia segera mematikan pancuran. Tanpa mengambil handuk, gue lihat dia berjalan mendekat ke arah pintu. Gue kaget bukan main... Langsung saja gue mundur dan berpura-pura berbaring lagi di atas kasur. Om Philip segera membuka pintu kamar mandi yang tidak dia kunci dan berjalan ke arahku.

"Jeremy, kamu tahu di mana si Henry menyimpan pisau cukur?" tanya Om Philip kepadaku setelah membuka pintu. "Om lupa kalau harus bercukur nih..."

"Wah, Jeremy enggak tahu, Om..." sahutku dengan gugup.

Rasa gugup gue beralasan, coy! Bagaimana tidak, si Om Philip kok dengan santainya berjalan ke depan gue telanjang! Iya, telanjang bulat!!! Dia tidak mau repot-repot membungkus tubuh indahnya di depan gue. Kali ini, tubuh indahnya tidak ditutupi sehelai benang pun! Gue sudah tidak punya alasan lagi untuk berpura-pura agar bisa melihat tubuh indahnya dari dekat! Gue meneguk liur gue sendiri... Dada gue bergemuruh... Tubuh blasteran bule Om Philip yang putih mulus itu tampak seribu kali lebih seksi dengan keadaannya yang sedikit basah akibat guyuran shower tadi... Gue benar-benar tersiksa dibuatnya... Kontol gue konak, tetapi gue tidak boleh bereaksi apa-apa soal itu.. Sumpah, Om Philip jadi semakin seksi seribu kali lipat gara-gara tubuhnya yang basah itu!

"Biasanya Henry punya di kamarnya, Jer..." kata Om Philip seraya mendekat ke arah gue, memandang ke sepenjuru kamar sambil mencari-cari kira-kira di mana anak kesayangannya itu menyimpan persediaan pisau cukurnya. "Kayaknya sih di lemari situ, deh..."

Om Philip menunjuk sebuah lemari tinggi yang berisi enam tingkat laci dari plastik. Posisinya tepat di sebelah meja belajar si Henry. Gue tahu memang si Henry biasa menaruh semua barang-barang selain bajunya di situ. Gue sudah hapal banget isi kamar si Henry. Tetapi, kalau ditanya hal se-remeh temeh pisau cukur, ya tentunya gue juga agak-agak lupa di mana tepatnya dia menyimpan.

"Biar Jeremy bantu, Om..." ucap gue menawarkan diri.

Om Philip hanya tersenyum. Kami pun segera mencari pisau cukur itu bersama. Gue mencari di laci bawah, sedangkan Om Philip menggeledah di laci bagian atas. Gue berjongkok, membuka setiap laci yang ada. Tiba-tiba, kontol Om Philip yang sejajar dengan wajah gue, otomatis menyentuh pipi gue. Entah disengaja atau tidak, gue juga tidak tahu. Tetapi, anehnya Om Philip tidak bereaksi apa-apa saat kontol panjangnya yang berwarna pink dan berbulu halus indah itu menampar pipi gue beberapa kali setelahnya. Ini seperti sengaja dibuat-buat... Yang jelas, gue sudah deg-deg ser dibuatnya. Gue merasakan kenikmatan tersendiri ketika kontol besarnya yang warna pink bersih itu menampar pipi gue, seperti menantang gue untuk menjilatnya. Alhasil, kontol gue berdenyut-denyut dan menegang, bahkan menyemburkan precum secara tidak terkontrol.

Meskipun tidak bisa berkonsentrasi gara-gara kontol Om Philip terus berseliweran di depan wajah gue dan sesekali menampar pipi gue, gue berhasil menemukan pisau cukur si Henry di laci bawah. Kegilaan ini ternyata baru saja dimulai. Om Philip tiba-tiba menghadap ke arah mulut gue hingga kontol besarnya masuk ke dalam mulut gue yang sedang terbuka karena berbicara.

"Ketemu, Ooo...hmmm..."

Plok...

Kontol besar ukuran bule milik Om Philip masuk di dalam mulut gue dengan santai dan casual sekali.

{ SENSOR }

( UNTUK MEMBACA CERITA LENGKAP TANPA SENSOR, SILAKAN MEMBACA DI KARYAKARSA.COM/READING4HEALING ATAU MEMBELI VERSI PDF DI WHAT'SAPP 0813-3838-3995 / TELEGRAM: READING4HEALING )

[ ... ]

CUPLIKAN SELANJUTNYA

Ilustrasi: Philip Young

Om Philip sepertinya mulai merasa kenikmatan. Wajah tampannya terlihat kepayahan. Mulutnya sedikit terbuka, dan matanya terpejam menikmati jilatan mulutku yang cukup ahli itu. Dia pun semakin beringas memaju-mundurkan pantatnya agar kontolnya semakin mengeksplorasi isi mulut gue. Mulut gue seperti mau koyak saja rasanya... Gue terus berusaha melumat kontol Om Philip tanpa segan-segan. Gue sudah melupakan kenyataan bahwa Om Philip adalah Papa sahabatku. Om Philip sendiri semakin beringas memasukan kontolnya dalam-dalam ke mulutku.

"Pelan, Om..." ucap gue berusaha menenangkannya sambil mulut gue sendiri masih penuh kontolnya. "Jeremy mau muntah... Kontol Om besar sekali..."

Mulut gue sudah penuh liur karena sodokan Om Philip terasa dalam sekali di dalam mulut gue.

"Kamu suka, kan?" tanyanya berusaha menggoda gue.

Gue hanya mengangguk sambil tersenyum.

"Hisap terus aja, Jer..." ucap Om Philip sambil mengelus-elus pipi gue yang penuh batang kontolnya.

Ilustrasi: Jeremy Wibowo

Aku terus menghisap batang kejantanan milik Papa sahabat gue itu hingga tak terasa sudah hampir 15 menit. Om Philip mengangkat tubuh gue dan dia berjongkok membuka resleting celana panjang gue. Tanpa ragu-ragu lagi, dia mengeluarkan kontol gue dari sarangnya... Om Philip menghisap kontol gue dengan begitu ahli, membuat gue mengerang-erang kewalahan.

"Ooouuuhhh... Hmmmhhhh.... Ahhhhh..."

Nikmat sekali lumatan hangat dari pria gagah kebapakan seperti Om Philip. Ini pertama kalinya buat gue ada seorang daddy ganteng nan seksi mau menghisap kemaluan gue...

{ SENSOR }

( UNTUK MEMBACA CERITA LENGKAP TANPA SENSOR, SILAKAN MEMBACA DI KARYAKARSA.COM/READING4HEALING ATAU MEMBELI VERSI PDF DI WHAT'SAPP 0813-3838-3995 / TELEGRAM: READING4HEALING )

[ ... ]

CUPLIKAN SELANJUTNYA

"Om... Om tahu ndak, Jeremy sudah lama banget ingin ini terjadi..." bisik gue kepada Om Philip sambil memandangi sosoknya yang terus menghisap kemaluan gue sambil memandang wajah gue dengan binal. "Dari dulu, Jeremy sudah nafsu sama Om... Jeremy pengen banget bisa lakuin hal-hal ini sama Om..."

Sambil masih memandang mata gue dari bawah dan memain-mainkan lidahnya di mulut gue, Om Philip bertanya. "Sejak kapan, Jer?"

"Sejak Om kasih napas buatan ke Jeremy..."

Om Philip segera melepaskan kuluman bibirnya ke kontol gue sejenak, lalu memukul kepala gue sebentar sebelum kembali menghisap kemaluan gue lagi...

"Kamu ini ngawur! Fantasi kok saat berbahaya gitu... Om lakuin saat itu karena Om tidak mau kamu celaka... Om serius ingin menyelamatkan kamu... Kamu kan sahabat si Henry..."

Gue cuma terkekeh lagi. Om Philip kembali sibuk menghisap kemaluan gue.

"Jeremy kan tidak bisa mengontrol perasaan Jeremy sendiri, Om..." ucap gue sambil tersenyum masam. "Itu memang salah... Tetapi, itu yang sebenarnya terjadi..."

"Tetapi, Om selalu tahu kalau kamu gay, Jer," ucap Om Philip santai sambil terus menghisap kemaluan gue dan menatap mata gue dari bawah.

Ilustrasi: Philip Young

Mulut dan lidahnya bersinergi memberikan kenikmatan ke sepenjuru batang kenikmatan gue. Dia tampak seperti seorang anak kecil yang menghisap lolipop dari ibunya. Aku benar-benar tidak bisa berbicara apa-apa lagi...

"Kok bisa, Om?" tanya gue penasaran. "Jeremy ngondek emang?"

"Bukan sih..." jawabnya santai, lalu memandang wajah gue lekat-lekat sambil kontol gue ada di dalam mulut seksinya. "Dari kecil, kamu sering banget liatin Om waktu ke rumah... Kamu juga suka malu-malu kalau ketemu Om... Padahal, kita kenal sudah berapa belas tahun, Jer..."

Om Philip tiba-tiba menaikkan kecupannya. Dari selangkangan, perut, hingga dada gue, semua tidak ada yang luput dari kecupannya. Gue pun merintih keenakan. Dia sempat menjilati puting gue dan menghisapnya, membuat gue kepayahan. Tidak lama kemudian, dia mencium bibir gue. Gue mau pingsan... Mimpi-mimpi gue perlahan terwujud. Lidah segar Om Philip menyapu bibir gue, membuat gue seperti melayang ke surga. Om Philip merengkuh tubuh gue sambil mulutnya terus menyapu bibir gue. Kami berpagutan dengan penuh nafsu. Lidahnya menjelajah masuk ke dalam mulut gue, menari-nari dengan lidah gue di sana. Napas gue ngos-ngosan, tidak mampu menampung adrenalin di tubuh gue karena mendapati pengalaman luar biasa ini.

"Dari dulu, Om juga pengen begini, Jer..."

"Yang bener, Om?" tanya gue, berbisik dekat sekali di wajahnya.

Dari dekat begini, gue bisa melihat jernihnya mata biru Om Philip.

"Sejak kamu remaja, Om lihat kamu tumbuh ganteng banget... Cuma, Om merasa takut saja... Kan kamu sahabatnya anak Om... Bahaya banget, kan?"

Ilustrasi: Jeremy Wibowo

Kami kembali berpagutan. Tangan Om Philip meraih pantat gue, meremasnya gemas.

"Kamu pernah berpikir Om bisa main sama cowok gini, tidak?" tanyanya penasaran.

"Sebenarnya, Jeremy pernah dengan beberapa desas-desus soal Om..."

"Soal Om mantan gigolo?"

"Itu benar, Om?" tanya gue terkaget-kaget.

"Enggak usah dibahas ya, Jer..."

Ilustrasi: Philip Young

Setelah puas mengerjai mulut, kontol, dan pantat gue, Om Philip merebahkan tubuh gue di atas tempat tidur. Dia kangkangkan kaki gue naik ke atas, membuka burit gue di depan wajahnya. Om Philip mengarahkan kontolnya di lubang burit gue. Itu memang sesuatu yang paling gue tunggu-tunggu dan harapkan sedari tadi. Tapi dengan kontol sebesar itu, gue juga ketakutan sebenarnya disodomi daddy bule itu.

Gue kira prosesi tubuh gue dimasuki batang kejantanan Om Philip akan langsung terjadi. Ternyata, gue salah... Sebelum membelah lubang kenikmatan gue dengan kontol besarnya, Om Philip ternyata menyempatkan diri untuk menjilat burit gue dengan penuh nafsu. Lidahnya yang basah dan hangat terus bergerilya untuk menikmati liang senggama gue. Gelitikan-gelitikan lidahnya berusaha menembus pertahanan pantat ketat gue. Badan gue bergetar saat merasakan sapuan lembut lidah Papa sahabat gue itu...

"Om... Enak banget, Om..." kata gue sambil merintih-rintih keenakan.

"Kalau kontol Om yang masuk, kamu pasti lebih keenakan lagi, sayang..." ucap Om Philip menggoda gue sambil lidahnya makin heboh menjilat-jilat lubang gue.

Sepertinya rimming alias memakan pantat bottom adalah salah satu aktivitas kesukaan Om Philip. Terbukti, Om Philip benar-benar mengambil waktu yang cukup lama untuk menikmati lubang ketat gue. Dia terus memainkan lidahnya di lubang burit gue. Sebenarnya, gue suka sekali di-rimming... Tetapi, sayang sekali bila harus membiarkan Om Philip terlalu lama menjilati liang senggama gue. Wajah tampannya sangat disayangkan apabila harus menjilati sebuah pantat terlalu lama. Gue ingin berciuman dengannya... Gue ingin merasakan lidah seksinya di dalam mulut gue dan wajah tampannya menyentuh wajah gue...

"Sudah, Om... Sudah cukup rimming-nya..." ucap gue dengan manja. "Jeremy sudah tidak tahan ingin digagahi Om... Masukin sambil cium bibir Jeremy, Om..."

Om Philip balas tersenyum kepada gue dan langsung mencium bibir gue dalam-dalam. Dia lalu mengatur posisi tubuh gue dalam posisi missionary. Dia mengecup dahi gue sebentar, lalu turun ke kedua pipi gue... Tentu saja, kemudian dia mencium mulut gue. Sambil melumat mulut gue dalam-dalam, Om Philip mengeluarkan lidahnya, mengharap gue menerima lidahnya masuk. Lidahnya ditanam ke dalam mulut gue, lalu perlahan-lahan, diarahkannya rudal pejalnya yang sudah meradang ke ujung lubang pembuangan gue. Ditekan sedikit rudalnya itu masuk sambil mulutnya menanamkan lidahnya yang basah di dalam mulut hangat gue.

{ SENSOR }

( UNTUK MEMBACA CERITA LENGKAP TANPA SENSOR, SILAKAN MEMBACA DI KARYAKARSA.COM/READING4HEALING ATAU MEMBELI VERSI PDF DI WHAT'SAPP 0813-3838-3995 / TELEGRAM: READING4HEALING )

[ ... ]

CUPLIKAN SELANJUTNYA

Kami kembali berpagutan lagi. Namun, aktivitas ini harus berakhir gara-gara suara pintu di lantai bawah dibuka.

"GAWAT!" ucap Om Philip kaget. "SI HENRY DATANG!"

"Kita harus bagaimana, Om?" tanya gue panik.

"Om mau ke kamar sebelah dulu, ya... Om mau pura-pura mandi..." ucap Om Philip sambil mengambil handuk di kamar mandi.

"Kamar sebelah juga ada kamar mandinya?" tanya gue kaget. "Lha ngapain tadi Om mandi di kamar Henry?"

"Kan Om sengaja pengen atur kesempatan buat ngentotin kamu, Jer," ucap Om Philip terkekeh, lalu mengecup bibir gue. "Kamu cepat-cepat pakai baju kamu, ya!"

Ilustrasi: Philip Young

Om Philip segera lari dengan kontol yang masih setengah tegang dan menggantung gondal-gandul. Dia berlari cepat-cepat sebelum si Henry melihatnya. Untungnya kamar Henry agak jauh dari tangga penyambung lantai satu dan lantai dua karena rumah ini sangat luas. Hanya suara saja yang menyebar cepat karena rumah ini bergaya minimalis modern yang penuh open space dengan ruangan yang luas. Gue segera memakai pakaian gue yang berserakan di lantai dan membereskan kasur Henry ala kadarnya.

Ilustrasi: Henry Young

Dalam waktu satu menit, si Henry masuk ke kamar dan menjumpai gue.

"Sudah lama elo di sini?" tanya si Henry basa-basi.

Dia segera menaruh ranselnya berisi pakaian staycation dan berjalan menghampiri diri gue yang terduduk di kasur dengan gugup.

"Ya lumayan sih..." jawab gue pura-pura cuek sambil mengotak-atik ponsel gue.

Si Henry lalu memandang wajah gue dalam-dalam. Entah kenapa, gue jadi gugup dipandangi sahabat ganteng gue itu... Kalau lama-lama dilihat, si Henry ini sama gantengnya sama Papanya sih...

"Ini apa?"

Henry tiba-tiba mendekatkan wajahnya ke pipi gue. Sekonyong-konyongnya, dia menjilat air mani Papanya yang ternyata masih tersisa di pipi gue. Tampak dia menjilat air mani itu dengan rasa nikmat... Gue tidak bisa berkata apa-apa lagi.

Ilustrasi: Henry Young

"Ini air mani, Jer?" tanya Henry sambil melotot penuh kekagetan.

( UNTUK MEMBACA CERITA LENGKAP TANPA SENSOR, SILAKAN MEMBACA DI KARYAKARSA.COM/READING4HEALING ATAU MEMBELI VERSI PDF DI WHAT'SAPP 0813-3838-3995 / TELEGRAM: READING4HEALING )

[ ... ]

PANDUAN MEMBACA VERSI LENGKAP:

Salam Pembaca yang Budiman,

Jeremy Murakami datang dengan sebuah cerita baru nih. Kalian punya 3 opsi untuk membaca karya ini:

1. Melalui What'sApp ke 0813-3838-3995
Silakan mengirim pesan ke What'sApp tersebut dan melakukan pembayaran langsung via transfer Bank BCA / Mandiri yang akan disampaikan admin. File PDF akan dikirimkan melalui e-mail atau langsung via What'sApp, tergantung permintaan pembaca.

2. Melalui Telegram ke @reading4healing / https://t.me/reading4healing
Silakan mengirim pesan ke Telegram tersebut dan melakukan pembayaran langsung via transfer Bank BCA / Mandiri yang akan disampaikan admin.

3. Melalui KaryaKarsa
Nanti akan ada versi pdf yang wajib kalian download setelah melakukan dukungan, ya. Tolong langsung di-download karena menghindari ketidaknyaman di masa mendatang. Setelah di-download, file PDF itu sudah ada di ponsel Anda dan bisa dibaca kapan pun juga.
Pembaca bisa search di laman pencarian dengan ID: reading4healing.
Kalau pencarian dari aplikasi tidak bisa muncul, kalian harus membuka via web seperti Google Chrome atau Safari, lalu ketik karyakarsa.com/reading4healing dan follow terlebih dahulu. Setelah itu, kalian bisa membuka di aplikasi di bagian orang yang kalian follow.

Nama file di KaryaKarsa adalah: NBDPS_JM

Maaf apabila nama file dibuat singkatan. Ini agar menghindari pemblokiran akun KaryaKarsa terhadap cerita bertema dewasa.

Bila ada pertanyaan, bisa hubungi via What'sApp ke admin Reading4Healing di: 0813-3838-3995

Terima kasih atas dukungan & antusiasme pembaca sekalian dengan karya-karya saya selama ini.
Semoga pembaca sekalian mendapatkan kesehatan dan kelimpahan rezeki dari Tuhan yang melimpah.

Salam sayang,
Jeremy Murakami

Συνέχεια Ανάγνωσης

Θα σας αρέσει επίσης

271K 1K 57
Kumpulan Cerita Panas buatan Roberto Gonzales. Khusus 21 tahun ke atas.
71.2K 10.9K 42
Setelah mengetahui bahwa dirinya mengandung, Larasati Kirana sangat kebingungan. Ia memang punya kekasih, namun mereka tidak pernah melakukan hubunga...
1.7M 46.2K 91
When Jasmine Cooper runs into a drunk rapist, a man saves her. It is Xavier Ravarivelo, the billionaire Mafia whose bride left him at the altar. Jas...
10.4K 54 12
WARNING! PERINGATAN! TOLONG DIPERHATIKAN BATASAN UMUR SEBELUM MEMBACA! BILA TOPIK TIDAK COCOK, JANGAN DITERUSKAN! 1. Cerita mengandung unsur lgbt, mx...