Mak Comblang || KookV ✓

By gukienuna

39.4K 4.1K 634

[COMPLETE] Meskipun gagal menjadi cupid bagi Jimin dan Yoongi, niatnya tak pudar. Buktinya Taehyung mendapatk... More

[ 1 ]
[ 2 ]
[ 3 ]
[ 4 ]
[ 5 ]
[ 6 ]
[ 7 ]
[ 8 ]
[ 9 ]
[ 10 ]
[ 11 ]
[ 12 ]
[ 13 ]
[ 14 ]
[ 15 ]
[ 16 ]
[ 17 ]
[ 18 ]
[ 19 ]
[ 20 ]
[ 21 ]
[ 22 ]
[ 24 ]
[ 25 ]
[ 26 ]

[ 23 ]

1K 140 34
By gukienuna

Kim Taehyung;
hyung pasti bisa melakukannya!

Hah. Seokjin menghela napas. Ia masuk ke dalam auditorium yang di dalamnya masih berlangsung kegiatan donor darah dengan langkah berat. Ia sudah terlanjur berjanji akan menolong Taehyung jadi ia harus melakukannya.

Seokjin tidak tahu kalau ia juga harus melibatkan Namjoon. Yang pasti Namjoon tidak tahu rencana ini. Ia hanya takut kalau Namjoon nantinya salah paham. Sudahlah, lakukan saja. Lebih cepat lebih baik. Tekad Seokjin dengan mantap.

Setelah masuk ke dalam auditorium, Seokjin mencari lebih dulu di mana Yerim berada. Apakah gadis itu berada tak jauh dari Namjoon atau tidak. Tapi Taehyung bilang jika Yerim pasti tidak akan jauh-jauh dari Namjoon. Dan saat ia melihat Namjoon, ia juga bisa melihat Yerim tak jauh dari pandangannya.

Dengan cepat, Seokjin menghampiri Namjoon yang sedang berdiri di samping seseorang yang sedang menjaga pendonor. Ia segera menggandeng lengan Namjoon membuat Namjoon menoleh dengan raut terkejut.

"Seokjin Hyung?"

Seokjin tersenyum meskipun ia merasa tidak nyaman. Tidak nyaman karena langsung menjadi pusat perhatian termasuk bagi Yerim. Tapi untungnya hal itu hanya berlangsung sebentar membuat Seokjin bisa bernafas lega. Ia melihat ke arah depan di mana Yerim tengah melihat ke arahnya dan saat itulah ia menjalankan rencana yang sudah Taehyung susun sebelumnya.

"Namjoon, nanti bisakah kau temani aku? Aku juga ingin ikut donor darah."

"Baiklah."

Sambil mempererat gandengannya pada Namjoon, Seokjin tersenyum manis. "Benar ya kau akan menemaniku?"

"Iya, aku akan menemani hyung." Kata Namjoon dengan seutas senyum menghias di wajahnya membuat Seokjin berdebar.

Tenanglah, tenanglah! Seokjin berusaha menenangkan dirinya yang berdebar-debar saat ini. Apalagi di saat Namjoon mengusap punggung tangannya perlahan dan meyakinkan dirinya bahwa Namjoon akan benar-benar menemani Seokjin selama donor darah nanti. Seokjin tidak bisa tidak tersipu malu. Untuk yang ke sekian kalinya ia terjebak dalam pesona Namjoon. Ah! Fokus Seokjin, fokus!

Setelah menenangkan dirinya, Seokjin kembali ke dalam rencana.

"Oh ya Namjoon, tadi aku bertemu Taehyung. Dia bilang padaku bahwa dia menunggumu di depan gedung Laboratorium FISIP. Ada yang ingin dia katakan padamu sebentar katanya."

"Kenapa tidak dia saja yang kemari?"

"Dia sedang praktek. Lebih baik kau temui dia. Sepertinya penting."

Namjoon mempertimbangkan saran dari Seokjin untuk menghampiri Taehyung. Ia melihat Seokjin yang menatapnya dengan serius. Saat lelaki di sampingnya tak mendapat balasan, justru Namjoon mendapatkan sebuah senyum manis darinya membuatnya terpesona dan tanpa sengaja mengangguk.

"Baiklah aku akan menemui Taehyung. Tapi bisakah hyung menggantikanku sebentar?"

"Heum. Cepatlah!"

Setelah melihat Namjoon keluar dari auditorium, Seokjin bernafas lega. Sekarang ia tinggal melanjutkan rencana berikutnya yaitu menjebak Yerim. Ia tahu bahwa ia ditatap Yerim sedari tadi membuatnya mudah saja untuk membuat Yerim masuk ke dalam jebakannya.

Pertama Seokjin menjauh dari orang-orang yang tadi sedang Namjoon tunggui. Dengan membawa ponselnya, Seokjin mengatakan bahwa ia akan mengambil gambar kegiatan yang sedang berlangsung ini. Ia berdiri di tengah sambil mengarahkan ponselnya ke arah para mahasiswa yang sedang melakukan donor darah. Sesuai dugaannya, Yerim yang berada dalam frame sebelum Seokjin mengambil gambar, Yerim keluar dari frame dan berjalan mendekati Seokjin. Setelah gambar terambil, Seokjin memencet icon kirim yang ada di sudut bawah kanan ponselnya.

"Hai~" Sapa Yerim dengan ceria sambil menunjukkan senyum manisnya.

"Oh, halo~"

"Apa kau teman Namjoon?"

Kedua, mari kita menjebak Yerim!

Sebelum mengobrol lebih jauh dengan Yerim, Seokjin menekan tombol yang berbentuk seperti mic di sudut bawah ponselnya masih dengan di ruang obrolannya dengan Taehyung. Ia menyembunyikannya sambil menyilangkan tangannya di depan dada.

"Iya, aku teman Namjoon."

"Ah, begitu. Sepertinya kalian dekat sekali ya?"

"Kami memang dekat." Seokjin tersenyum membuat raut wajah Yerim berubah seketika. Gadis itu menjadi menatap tajam padanya. "Bahkan dengan Jeongguk pun aku dekat."

"Apa? Jeongguk? Kau mengenal Jeongguk?"

"Tentu saja. Dia kan pacar dari adik Namjoon."

Yerim terkejut mendengar penjelasan Seokjin. Ia tidak tahu bahwa hubungan mereka menjadi serius. "Dengan rumor yang beredar sekarang mereka tetap berpacaran?"

"Maksudmu tentang rumor kau yang asal mencium Jeongguk?" Lalu Seokjin tertawa. "Hanya rumor murahan begitu bagaimana bisa menggoyahkan mereka?"

"T-tapi seharusnya Namjoon tidak menyetujui mereka!"

"Kenapa Namjoon harus tidak menyetujui mereka? Karena rumor?" Seokjin tertawa sekali lagi. "Konyol sekali."

"Apa?! Padahal aku sudah susah payah memikirkan cara agar dua orang itu berpisah."

"Dengan cara mencium Jeongguk?"

"Iya. Kenapa mereka masih tetap bersama?"

Kena kau Yerim!

"Sudahlah, lebih baik kau terima saja hubungan mereka. Lagipula rumor itu juga sebentar lagi akan menghilang."

Yerim tertawa mengejek. "Hilang? Hei, Jeongguk sudah memiliki banyak rumor buruk sejak lama. Jadi mudah saja membuatnya jatuh dengan membuat rumor lain. Aku yakin Taehyung juga pasti akan kena imbasnya. Apa dia tidak takut?"

"Kau pikir Taehyung anak kecil?" Seokjin mengangkat jarinya sehingga rekaman yang diambilnya langsung terkirim kepada Taehyung. Ia memiringkan kepalanya sambil tersenyum remeh. "Lebih baik hentikan semua rencana kotormu itu."

"Siapa kau berani menasehatiku?!"

"Ini hanya saran dariku sebelum kau menyesalinya. Dan lagi Namjoon tidak akan ada di sisimu jika semua itu terjadi."

"Apa?! Tutup mulutmu, sialan!"

Seokjin menyeringai. Merasa puas dengan Yerim yang bersungut marah. Ternyata seperti ini rasanya membuat seseorang terpojok sehingga hanya bisa makian yang bisa keluar dari mulutnya. "Aku sudah tidak ada urusan denganmu lagi. Selamat tinggal, Im Yerim."

Saat Seokjin beberapa langkah menjauh dari Yerim, Ia melihat Namjoon masuk ke dalam auditorium. Pas sekali. Ia langsung berlari menghampiri Namjoon dan membiarkan Yerim dengan kemarahan menguasai dirinya.

"Namjoon~"

"Seokjin Hyung." Namjoon tersenyum sendu membuat Seokjin menatapnya bingung. "Aku sudah tahu."

"Sudah tahu?" Seokjin makin bingung.

"Ya. Hyung sedang melaksanakan rencana Taehyung, kan? Jadi hyung bersikap manis padaku juga karena itu, kan?"

Seokjin melebarkan matanya. Ia tidak tahu bahwa Taehyung mengatakan hal itu juga pada Namjoon. Ia jadi merasa bersalah. Tapi bukan berarti ia melakukannya karena terpaksa. Ia senang saja saat melakukannya tadi. "Benar. Tapi bukan berarti aku ingin menipumu."

"Maksud Hyung?"

"Aku melakukannya karena itu Namjoon. Kalau bukan Namjoon mungkin aku tidak akan melakukannya."

"Apa itu artinya aku bisa melangkah maju?"

Seokjin terdiam sesaat dengam semburat merah muncul di pipinya. Ia menganggukan kepalanya sebagai jawaban pertanyaan Namjoon. "Iya, kau bisa melangkah lebih jauh."

Namjoon tersenyum senang. Ia tidak menyangka bahwa perjuangannya selama ini membawakan hasil yang memuaskan. Akhirnya Seokjin sudah mengijinkannya untuk mendekatinya. Ia pastikan bahwa lelaki itu akan jatuh ke tangannya. Saking senangnya ia sampai meninjukkan tangannya ke udara membuat Seokjin tertawa.

"Ekhm, ekhm!" Namjoon berdeham seraya mengusap tengkuk lehernya. Ia menatap Seokjin dengan raut wajah yang menunjukkan bahwa ia sedang bahagia. "Ayo hyung! Taehyung bilang sebentar lagi kejutannya dimulai."

"Heum. Ayo! Kau juga harus menepati janjimu untuk menemaniku saat donor darah nanti."

"Tentu saja aku akan menemanimu, hyung."

Keduanya menuju velbed yang kosong dengan seorang penjaga di sampingnya. Setelah diberikan beberapa intruksi, Seokjin berbaring di atas velbed.

"Apa itu sakit, hyung?" Tanya Namjoon saat darah Seokjin mulai terlihat melalui selang transfusi darah.

"Tidak sakit." Jawab Seokjin tersenyum.

Namjoon setia menemani Seokjin yang sedang melakukan donor darah sampai membuat Yerim yang melihatnya dari kejauhan merasa kesal. Bahkan Yerim ingin menghampiri keduanya tapi ia dikejutkan dengan suara Taehyung yang muncul dari pengeras suara yang berada di pojok atas ruangan. Sepertinya giliran anak itu yang mengisi siaran radio yang tengah disiarkan oleh anak-anak jurusan Ilmu Komunikasi. Mungkin mereka sedang ada praktik. Dan suara Taehyung yang makin terdengar membuatnya semakin kesal.

Setelah Seokjin selesai mendonorkan darahnya, Namjoon mengajaknya untuk duduk di tempat yang dipakainya selama mengawasi kegiatan donor yang akan berlangsung tiga hari. Di sana mereka banyak berbincang-bincang mengenai kegiatan mereka sehari-hari.

"Saya mempunyai kejutan untuk pendengar setia Star Radio."

"Sudah mulai." Kata Seokjin pada Namjoon setelah mendengar suara Taehyung yang mengatakan mengenai kejutan untuk pendengar Star Radio.

Namjoon mengangguk membuatnya diam mendengarkan Taehyung yang hendak melancarkan rencana selanjutnya melalui Star Radio. Bukan hanya ia saja yang diam mendengarkan, tapi orang-orang yang ada di dalam auditorium pun sama menantikan kiranya kejutan apa yang akan Taehyung berikan.

Tidak lama dari pengumuman Taehyung terdengarlah suara Yerim membuat semua orang yang berada di auditorium menatapnya. Sedang Yerim diam dalam kecemasannya.

"Dengan rumor yang beredar sekarang mereka tetap berpacaran?"

"Maksudmu tentang rumor kau yang asal mencium Jeongguk? Hanya rumor murahan begitu bagaimana bisa menggoyahkan mereka?"

"T-tapi seharusnya Namjoon tidak menyetujui mereka!"

"Kenapa Namjoon harus tidak menyetujui mereka? Karena rumor? Konyol sekali."

"Apa?! Padahal aku sudah susah payah memikirkan cara agar dua orang itu berpisah."

"Dengan cara mencium Jeongguk?"

"Iya. Kenapa mereka masih tetap bersama?"

"Sudahlah, lebih baik kau terima saja hubungan mereka. Lagipula rumor itu juga sebentar lagi akan menghilang."

"Hilang? Hei, Jeongguk sudah memiliki banyak rumor buruk sejak lama. Jadi mudah saja membuatnya jatuh dengan membuat rumor lain. Aku yakin Taehyung juga pasti akan kena imbasnya. Apa dia tidak takut?"

Setelah percakapan antara Seokjin dan Yerim, suara Taehyung terdengar lagi untuk menyampaikan rasa terima kasihnya karena sudah mau menerim hadiahnya dan berpamitan karena sesi siarannya sudah selesai.

Semuanya menjadi hening sesaat dan langsung heboh dengan pembicaraan di sana sini. Apalagi bagi Yerim yang langsung mendapat tatapan tidak suka dari berbagai pasang mata yang ada di auditorium.

"Aku tidak percaya jika Yerim akan melakukan hal seperti itu."

"Benar-benar menjijikan."

Yerim yang mendengar perkataan-perkataan buruk mengenai dirinya langsung berlari keluar dari auditorium.

Seokjin yang melihatnya sebenarnya merasa kasihan tapi itu adalah sebagai balasan atas perbuatannya sendiri. Ia menghela napas sambil masih melihat pintu yang digunakan Yerim untuk keluar.

"Apa hyung merasa kasihan padanya?" Tanya Namjoon karena ia menangkap bahwa Seokjin terlihat kasihan akan apa yang baru saja terjadi pada Yerim.

"Tidak. Hanya saja apa dia punya teman di saat seperti ini?"

"Tidak usah dipikirkan. Biarkan dia menuai apa yang dia lakukan."

"Iya, dia sudah berniat buruk pada Jeongguk dan adikmu."

"Ya." Namjoon menggenggam lembut tangan Seokjin. Ia berusaha meyakinkan Seokjin bahwa semuanya akan baik-baik saja dengan senyumnya. "Mulai sekarang hyung hanya pikirkan aku saja."

.

"Wah, Taehyung kau berani sekali. Tapi karena kau aku jadi tahu bahwa rumor yang beredar itu sebenarnya sudah direncanakan oleh Yerim Noona."

"Aku tidak menyangka jika Yerim Noona bisa melakukan hal seperti itu. Bahkan dia mencoba membawa-bawa Taehyung kita."

"Jangan-jangan rumor tentang Jeon Jeongguk Sunbae-nim yang selama ini beredar juga cuma rencana jahat seseorang?"

Taehyung mendengarkan setiap perkataan teman-temannya mengenai akhir dari rumor yang ditimbulkan oleh Yerim. Setelah ia keluar dari ruang siaran, teman-temannya langsung mendekatinya dan banyak yang bersimpati padanya. Yah, Taehyung merasa lega karena akhirnya permasalahan yang satu ini sudah selesai dengan baik.

Star Radio bisa diakses oleh setiap mahasiswa yang berada di lingkungan kampus dan sekitarnya sesuai dengan jangkauan radio tersebut mengudara. Jadi Taehyung yakin banyak dari mahasiswa kampusnya yang mendengar mengenai percakapan antara Seokjin dan Yerim. Bahkan orang-orang yang belum mengetahui rumornya pun bisa mendengarnya.

Meskipun tidak sampai terdengar di sudut setiap kelas tapi pasti beberapa ruangan yang terkoneksi dengan Star Radio akan memperdengarkannya. Apalagi Auditorium utama yang sedang banyak dikunjungi oleh mahasiswa karena kegiatan yang diusung oleh BEM Univ masih berlangsung. Pasti mereka akan menyebarkannya pada yang lain. Jadi Taehyung merasa tidak akan rugi. Yah, walaupun ia harus kena tegur oleh dosennya setelah siaran selesai. Tapi ia puas dengan apa yang sudah dilakukannya.

"Taehyung kami minta maaf ya karena sudah percaya dengan rumor itu tanpa mengkonfirmasi kebenarannya lebih dulu."

"Sebenarnya aku tidak percaya pada rumor itu. Sekarang terbukti bahwa aku benar."

"Taehyung kau benar-benar keren!"

Taehyung mendengarkan setiap apa yang dilontarkan oleh teman-temannya sambil memasang seutas senyum di wajahnya. Tidak lupa ia menanggapi perkataan mereka yang memerlukan balasan.

Beberapa saat berbincang-bincang dengan teman-temannya di dalam laboratorium FISIP, seseorang yang baru saja masuk memanggil Taehyung membuat semuanya terdiam dan mengalihkan perhatiannya pada Taehyung dan si pemanggil.

"Ada apa?" Tanya Taehyung.

"Jeon Jeongguk Sunbae-nim menunggumu di depan."

"Cie sudah ditunggu pacar."

"Ekhm, ekhm!"

"Cie Taehyung~"

"Semoga langgeng dengan Jeon Jeongguk Sunbae-nim, ya!"

Taehyung hanya tertawa saja menanggapi perkataan teman-temannya yang menggodanya. Ia berpamitan pada yang lain dengan melambaikan tangannya dan memberikan senyum manisnya. Barulah setelah itu ia keluar dari laboratorium FISIP untuk menemui Jeongguk yang katanya sudah menunggunya.

"Jeongguk Sunbae~" Panggil Taehyung sambil berlari kecil menghampiri Jeongguk.

Jeongguk yang melihatnya langsung tersenyum. Setelah Taehyung berada di dekatnya, ia langsung menarik tangan Taehyung dan membawanya ke samping laboratorium FISIP yang sepi. Setelah mereka berdiri berhadapan, tanpa basa basi Jeongguk menangkup wajah Taehyung dan memberikan sebuah kecupan singkat di bibirnya.

"Terima kasih."

Dengan semburat merah muncul di pipinya, Taehyung terdiam. Masih terkejut dengan apa yang baru saja terjadi.

"Taehyung?"

Taehyung masih terdiam.

Melihat sang kekasih yang belum merespon membuat Jeongguk bingung. Ia dengan cepat memberikan permintaan maaf berserta alasannya. "Maafkan aku jika aku tiba-tiba menciummu. Aku hanya tidak tahu harus berterima kasih bagaimana padamu. Apa kau marah?"

"Kenapa sunbae sering menyangka bahwa aku akan marah dengan apa yang sunbae lakukan padaku?"

"Itu—"

Perkataan Jeongguk terhenti karena bibirnya dibungkam oleh kecupan singkat dari Taehyung.

"Aku tidak marah."

Heh. Jeongguk menyeringai. Ia menarik pinggang Taehyung sehingga tubuh mereka berdekatan. "Larilah jika kau tidak ingin melakukannya."

Tanpa berkata apapun Taehyung mengalungkan tangannya ke leher Jeongguk. Ia menempelkan bibirnya pada bibir Jeongguk membuat Jeongguk mengangkat salah satu sudut bibirnya. Ia langsung meraup bibir Taehyung karena sudah mendapat persetujuan.

Bibir Taehyung benar-benar lembut. Membuat Jeongguk tak henti melumat bibir Taehyung sampai sang empu minta dilepaskan dari pelukan Jeongguk untuk memasok nafas yang sudah habis akibat berciuman.

"Sunbae~" Panggil Taehyung dengan tatapan yang masih diselimuti oleh sedikit nafsu.

"Ya?" Jawab Jeongguk sambil menekan bibir bawah Taehyung.

"Ayo lakukan sekali lagi. Tapi pelan-pelan, ya?"

Astaga! Jeongguk tidak tahan dan langsung mencium Taehyung kembali.

Continue Reading

You'll Also Like

87.3K 5.9K 35
Siapa yang tidak kenal dengan BTS (Bangtan sonyoedan) boyband Korea yang saat ini sedang sangat terkenal, bukan hanya di Korea atau Asia tapi di selu...
2K 405 61
[ ON GOING ] | REVISI SETELAH TAMAT Kerajaan Riverdale akhirnya memenangkan perang dengan Kerajaan Islefield setelah lima tahun lamanya. Namun, k...
134K 8.6K 17
Gila. Satu kata yang ada di otak katie saat ini. Bagaimana tidak? Dia mengalami kejadian yang diluar nalar dan tiba tiba jiwanya berpindah ke tubuh...
39.5K 2.5K 10
TAMAT!! Mini Stories | T4ehyung Gender switch > Male > Female | Full 21+ 🔞 -Sekretaris Kim harus terjerat dalam dunia percintaan Bosnya sehingga mem...