✨
Seokjin merebahkan Yoongi dikamarnya, setelah itu dia berpindah ke kamar Taehyung melihat keadaan Taehyung yang lemas cukup berantakan
" Hyung, dimana Yoongi hyung? " Jungkook
Seokjin mendapat pesan dari Namjoon yang mengatakan mereka sudah sampai di Korea beberapa hari yang lalu. Sebenarnya sejak sampai di Korea mereka sudah ingin datang menemui Seokjin karena mereka tau Yoongi ada bersama dengannya, hanya saja Seokjin menolaknya dengan alasan dia ingin menyelesaikan masalahnya dengan Yoongi saja tanpa melibatkan mereka
Namun sekarang, Seokjin yang lebih dulu mengirim pesan kepada Jungkook dan Namjoon agar segera membawa Yoongi pergi bersama mereka
" Dia ada dikamarku " Seokjin menunjuk kearah sebelah kanan kearah kamarnya pada Jungkook
Setelah mengerti maksud arahan dari Seokjin, Jungkook berlari kekamar Seokjin
" hyung. Apa yang terjadi denganmu? Apa yang mereka lakukan padamu? " Jungkook
Saat Jungkook tiba disana, Yoongi sudah sadar sepenuhnya, dia bahkan sudah mengganti pakaiannya yang sudah disiapkan Seokjin untuknya
" Jungkook-a, tenang sedikit. Hyung baik-baik saja. Lihatlah "Yoongi menutar badannya untuk membuktikan bahwa dirinya baik-baik saja
" Biar aku yang buat perhitungan pada Seokjin " Namjoon sudah hilang kesabaran
Mendengar itu, Yoongi sedikit berlari untuk menghentikan Namjoon yang sudah berbalik akan keluar dari kamar menuju dimana Seokjin berada
" ey ey ey (merentangkan tangan didepan Namjoon). Tunggu dulu, apa yang akan kau lakukan? Bukankah sudah kukatakan aku baik-baik saja. Sudahlah, jangan membuat keributan ditempat orang yang sedang berduka " Yoongi
" Berduka? " Jungkook dan Namjoon bersamaan
" Jadi kalian belum diberitahu oleh Seokjin? " Yoongi menatap Jungkook dan Namjoon bergantian
" Jisung sudah meninggal di rumah sakit pagi ini, dan siang tadi kami baru saja melakukan acara pemakamannya. Taehyung sempat mengamuk disana, kupikir dia hanya terlalu merasa bersalah dan menganggap kematian Jisung adalah kesalahannya. Dia melepaskan semua rasa kesalnya hingga membuat kekuatannya meledak keluar. Aku berusaha menahannya tapi justru aku terpental cukup jauh hingga pingsan. Samar samar kulihat cahaya putih dan ada seorang lelaki memegang Taehyung, kupikir itu Seokjin " Yoongi menjelaskan
Namjoon dan Jungkook hanya mendengarkan penjelasan dari Yoongi dengan raut wajah hawatir. Tanpa mereka sadari seseorang sudah berdiri didepan pintu menatap mereka bertiga dengan wajah datar
" Seokjin-a " Yoongi yang pertama menyadari kehadiran Seokjin
Setelah mendengar namanya dipanggil, Seokjin mulai masuk mendekati ketiga namja yang saat ini sudah berdiri menghadap padanya
" Aku ingin meminta tolong pada kalian " Seokjin dengan nada datar
Kalimat itu berhasil membuat ketiga namja berdiri mematung saling menatap satu sama lain
Seokjin mengulurkan lengan kirinya kedepan ketiga namja, terlihat luka sayatan yang sudah sedikit mengering dilengan kirinya
Yoongi melebarkan matanya melihat luka goresan itu. Yoongi menarik lengan Seokjin dan menariknya dengan paksa kekamar Taehyung
Namjoon dan Jungkook masih kebingungan namun tetap mengikuti mereka dibelakang hingga sampailah dikamar Taehyung
Yoongi menarik selimut yang menutupi tubuh Taehyung sebatas dada hingga memperlihatkan lengan kanan Taehyung yang juga terdapat luka sayatan yang sudah hampir mengering
" Apa maksudnya ini? Apa yang sudah kau lakukan Seokjin-a? " Yoongi sedikit berteriak menatap Seokjin dengan tidak percaya
Seokjin menarik lengannya perlahan dari genggaman tangan Yoongi
" Aku sudah menukar darahku dengan darah agma milik Taehyung " Seokjin menjelaskan
" Apa kau sudah gila?!!! Aku sudah katakan- " kalimat Yoongi terpotong
" Aku harus melakukannya, atau aku akan kehilangan Taehyung untuk selamanya " Seokjin
Flashback on
Hari itu saat dipemakaman Taehyung mengamuk mengeluarkan semua kekuatannya hingga membuat cuaca semakin memburuk, hujan yang semakin deras, kilat dan petir yang semakin keras dan awan hitam berkumpul diatas pemakaman
Seokjin melihat Yoongi terpental cukup jauh dan dari arah langit, Seokjin melihat kilatan cahaya putih yang berubah menjadi sosok lelaki berbadan besar seperti akan menarik Taehyung dan memaksa untuk ikut dengannya
Saat itulah untuk pertama kalinya Seokjin mengeluarkan kekuatan yang dia miliki hingga cahaya putih keluar dari tangannya berhasil membuat lelaki berbadan besar itu menjauh dari Taehyung
" Taehyung-a " Seokjin menangkap tubuh Taehyung yang sudah pingsan
Lelaki berbadan besar itu masih berdiri dihadapan Seokjin dan tatapannya masih fokus melihat Taehyung
Seokjin terpaksa meletakkan Taehyung didekat makam ayahnya dan kini mulai berhadapan dengan lelaki itu
" Apa maumu? " Seokjin to the point
Lelaki itu hanya menunjuk kearah Taehyung, " Dia harus kubawa ke kerajaan agma sekarang "
" Kenapa kau ingin membawanya? " Seokjin
" Karena dia adalah keturunan raja, dalam darahnya terdapat darah agma yang murni, dia harus kembali ke langit sekarang. Ini perintah raja "
Lelaki itu memaksa dan terus melawan Seokjin untuk membawa Taehyung, namun dengan semua kekuatan yang Seokjin keluarkan untuk melawan akhirnya lelaki itu berhasil dikalahkan. Saat itu juga cuaca kembali terang
Setelah membawa Taehyung kerumah, Seokjin masih terus mengingat perkataan lelaki yang dia lawan hari itu
" Lelaki itu pasti utusan raja agma, dan dia pasti akan kembali untuk membawa Taehyung selama darah agma ini masih ada didalam tubuh Taehyung " Seokjin mengusap pucuk kepala Taehyung dengan lembut
Seokjin masih berpikir, tidak seharusnya dia membenci Taehyung, dia sudah berjanji akan melindungi Taehyung
" Tidak lagi Tae, tidak akan lagi hyung membiarkan kamu terus menderita " kata Seokjin pelan hingga tanpa sadar air matanya menetes
Seokjin bangun kemudian berjalan kearah nakas, disana sudah ada piring berisikan bermacam-macam buah segar. Namun bukan itu yang menjadi fokus Seokjin, sebilah pisau yang digunakan untuk mengupas buah kini sudah ada digenggaman Seokjin
Set
Set
Seokjin menggoreskan pisau dipergelangan tangan kirinya dan pergelangan tangan kanan Taehyung dengan cepat dia menyatukan lengannya dengan lengan Taehyung
Cahaya putih melingkar dipergelangan tangan mereka, saat itulah pertukaran darah agma dan cheonsa terjadi. Tidak banyak pergerakan dari Taehyung karena dia masih dalam keadaan tidak sadar, berbeda dengan Seokjin yang sudah mengeluarkan keringat sebesar biji jagung didahi hingga mengalir didagunya mengingat saat ini posisi Seokjin duduk disamping Taehyung dengan tubuh sedikit membungkuk
Butuh waktu sekitar satu jam untuk menyelesaikan pertukaran itu, Seokjin merasa tubuhnya terasa panas dan tatapannya sudah berubah. Kedua matanya berubah menjadi merah beberapa saat hingga kembali menjadi normal setelah proses pertukarannya selesai, terlihat segaris tanda bekas irisan dipergelangan tangannya berwarna menghitam seperti sebuah tato ketika sudah sedikit mengering
Seokjin terlihat kelelahan, tubuhnya meluruh hingga tersungkur dikarpet. Kepalanya pusing, tenggorokannya terasa kering dan tubuhnya panas. Seokjin meraih teko kaca dinakas dan meminum semua air yang ada didalamnya. Karena merasa masih panas, dia berlari masuk kekamar mandi, dia menyalakan shower dan membiarkan tubuhnya kembali basah
" Apa seperti ini yang selalu kamu rasakan saeng? " Seokjin berjongkok menekuk lututnya dan menangis membayangkan betapa sakitnya menjadi seorang Kim Taehyung
Flashback off
Yoongi mendengarkan penjelasan Seokjin dengan tatapan tak percaya. Yoongi tidak bisa menerima dengan apa yang sudah dilakukan oleh Seokjin. Kedua lutut Yoongi terasa lemas beruntung ada Jungkook yang berdiri dibelakangnya siap menahan tubuh Yoongi yang sedikit limbung
" Aku harus melakukannya agar Taehyung aman. Jadi aku ingin meminta tolong pada kalian terutama padamu Yoongi-a. Hilangkan ingatan Taehyung tentangku, tentang keluarga ini, tentang appa. Buat dunia baru untuk Taehyung " Seokjin
Seokjin menatap Yoongi, Jungkook dan Namjoon bergantian dengan tatapan memelas namun penuh harapan dan keyakinan
" Kau gila Seokjin-a! Mana mungkin aku melakukan itu?! " Yoongi maju selangkah lebih dekat dengan Seokjin sambil berteriak
" Apa susahnya? Kau pernah melakukannya sekali, kumohon lakukan sekali lagi, untukku Yoon " Seokjin dengan wajah memohon
" Tidak! Kita pikirkan cara lainnya, pasti ada cara lain " Yoongi berbalik terlihat semakin gelisah
Seokjin mendekat menyentuh bahu Yoongi
" Kita tidak punya banyak waktu lagi Yoon. Sebelum mereka datang menjemputku. Kumohon " Seokjin memelankan suaranya, kini terdengar begitu pilu
Yoongi melihat wajah tenang Taehyung yang masih terlelap kemudian berbalik melihat Seokjin
" Kau- " Yoongi
Belum sempat Yoongi menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba saja angin kencang datang seakan membawa kegelapan, hujan deras kembali turun disertai kilatan dan suara guntur yang keras terdengar membuat siapa saja yang mendengarnya merasa takut
Keempat namja masih diam dengan perubahan cuaca yang terjadi secara tiba-tiba. Kesempatan ini Seokjin gunakan untuk kembali membujuk Yoongi agar dia mau menuruti permintaannya
" Yoongi-a, berjanjilah padaku, lakukan apa yang sudah kukatakan! " Seokjin menggenggam tangan Yoongi dengan sedikit memaksa karena berulang kali Yoongi berusaha melepaskan genggaman itu
Melihat raut wajah Seokjin yang sangat berharap padanya, hati Yoongi pun melunak namun dia juga terpaksa menuruti kemauan Seokjin. Sebenarnya dalam hatinya, Yoongi tidak ingin semua ini terjadi karena baru saja dia bisa menyatukan Seokjin dan Taehyung namun kali ini mereka justru harus kembali dipisahkan
" Mungkin aku bisa menghilangkan ingatan Taehyung tapi tidak dengan hatinya. Karena hatinya yang tulus menyayangimu akan selalu ingat perasaan itu walaupun kau tidak lagi ada disisinya " Yoongi
" Itu artinya kau setuju? Terimakasih Yoongi-a, terimakasih! " Seokjin memeluk Yoongi dengan perasaan senang tanpa sadar air mata menetes dipipinya
Pelukan itu hanya sebentar, sebelum Seokjin benar-benar pergi dia sempat menatap Taehyung yang masih setia dengan tidurnya kemudian berlari keluar tanpa mengucapkan apapun lagi
Yoongi, Namjoon dan Jungkook sempat kebingungan harus berbuat apa, mereka sedih dengan kepergian Seokjin yang rela mengorbankan dirinya demi Taehyung
" Namjoon-a, pergilah dengan Seokjin. Kau harus selalu ada disisinya, lindungi Seokjin apapun yang terjadi dan... jaga dirimu baik-baik! " Yoongi memberikan perintah dengan air yang sudah menggenang dikedua matanya
" Baik hyung " Namjoon langsung menerima perintah Yoongi lalu pergi menyusul Seokjin
Seokjin dan Namjoon seperti masuk kedalam kabut hitam dan menghilang.
Setelah itu cuaca kembali terang, matahari kembali muncul, awan hitam disertai hujan dan kilatan sudah menghilang diganti dengan langit biru yang cerah
Yoongi berbalik menatap Taehyung kemudian mendekat mengulurkan tangannya diatas kepala Taehyung. Dia sedang menghilangkan ingatan Taehyung tentang keluarganya, dan juga tentang Seokjin, sesuai seperti yang Seokjin katakan padanya
Setelah mata itu terbuka, tidak akan ada lagi nama Kim Seokjin diingatan Taehyung, tidak ada Jisung dan kenangan masa lalunya tentang keluarga Kim. Taehyung akan kembali dengan dunia barunya, hanya ada Taehyung, Jungkook dan Yoongi
Yoongi berencana akan membawa Jungkook dan Taehyung di rumah baru mereka. Masih di kota Seoul hanya saja alamatnya yang berbeda
1 minggu kemudian
" Hyung, kapan Taehyung hyung akan sadar? " Jungkook
Yoongi memang sengaja tidak membangunkan Taehyung, mereka masih menyiapkan banyak tempat dan cerita baru tentang hidup baru mereka. Yoongi juga masih mengembalikan ingatan Taehyung saat pertama kali mereka bertemu dan tentu saja bagian saat dia kembali bertemu dengan Seokjin harus dihilangkan
Yoongi juga masih terus berusaha mencari tau keadaan Seokjin dan juga Namjoon namun dia kesulitan menembus batas kerajaan agma
" akh sial! " kesal Yoongi saat berulang kali dia mencoba masuk ke kerajaan agma melalui pikirannya namun berulang kali juga dia gagal
" Bagaimana hyung? " Jungkook
Jungkook setia duduk didepan Yoongi, mereka hanya terhalang sebuah meja berukuran sedang yang terletak diruang tengah
Yoongi yang hanya menjawab dengan gelengan membuat Jungkook kembali merasa lemas dan kembali menundukan kepalanya
Srek
Suara bangku yang digeser membuat Jungkook kembali mengangkat kepalanya
" Kau mau kemana hyung? " Jungkook
" Kajja, kita bangunkan Taehyung sekarang " Yoongi
Segera setelah Jungkook mendengarnya, dia langsung siap berdiri dan berjalan dibelakang Yoongi sampai tepat disebelah tempat tidur Taehyung
Jungkook melihat Yoongi mulai menggerakkan tangannya dan jari telunjuk didekatkan kekening Taehyung, saat itu muncullah cahaya berwarna emas dan tak lama Taehyung pun mulai membuka matanya
" Hyung ! " suara Jungkook antusias
Pandangan mata Taehyung masih buram, dia masih berusaha menetralkan pandangannya
" Hyung, gwenchana? " Jungkook nampak melambaikan tangannya didepan Taehyung
Yoongi membantu Taehyung untuk duduk dan memberikan segelas air putih hangat
" Gumawo hyung " Taehyung berkata pelan
" Bagaimana perasaanmu sekarang Tae? " Yoongi mengusap punggung Taehyung memberikan perasaan nyaman
Yoongi masih meninggalkan ingatan Taehyung tentang namanya, dia pikir nama itu lebih cocok untuk Taehyung
" Apa yang terjadi denganku hyung? Kenapa kepalaku pusing sekali? " Taehyung
" Kau pingsan saat jam olahraga disekolah, jadi hyung datang untuk menjemputmu pulang. Bagaimana sekarang? Apa masih pusing? " Yoongi
" Benarkah? " Taehyung
" mmm (jungkook mengangguk setuju) itu memang benar hyung. Saat itu sedang hujan deras, dan kelasmu masih melakukan olahraga dilapangan. Saat aku tau kau pingsan dilapangan aku langsung menghubungi Yoongi hyung " Jungkook
Taehyung hanya mendengarkan penjelasan dari Jungkook, pandangan mata Taehyung langsung tertuju pada jam dinding yang sudah menunjukan pukul 17.00 kst
" Kenapa aku pingsan lama sekali?" Pikir Taehyung
" Kau sempat bangun dan meminum obat, tapi setelahnya kau tidur lagi. Kau tidak ingat saeng? " tanya Yoongi
Taehyung nampak kebingungan karena dia sama sekali tidak mengingat apapun
Taehyung hanya menjawab dengan gelengan
" Ya sudah jangan dibahas lagi, yang penting sekarang demammu sudah turun. Sekarang kau boleh istirahat lagi jika kau mau. Hyung akan memasak untuk makan malam, mmm " Yoongi tersenyum sembari mengusap pucuk kepala Taehyung
Akhirnya Yoongi keluar sambil membawa baskom berisikan air hangat yang sudah dingin beserta washlap didalamnya yang baru saja digunakan untuk mengompres Taehyung
" Hyung, apa ada lagi yang kau inginkan? Aku akan mengambilkannya untukmu " tanya Jungkook antusias
Taehyung tidak menjawab pandangan matanya masih kosong, tangan kanannya meraba dada kirinya, terasa sesak disana hingga tanpa sadar air mata menetes dipipi Taehyung
" hyung! Gwenchana? Kenapa kau menangis? " tanya Jungkook hawatir
Bukan menjawab pertanyaan Jungkook, tatapan Taehyung justru berfokus pada pergelangan tangan kanannya yang memperlihatkan sebuah garis berwarna hitam
" Sejak kapan aku punya luka dipergelangan tanganku, Jungkook-a? " tanya Taehyung
" ah.. eee.. itu... " Jungkook terlihat kebingungan mencari alasannya
Tiba tiba Yoongi masuk memanggil Jungkook
" Jungkook-a, bisa kau bantu hyung sebentar? " Yoongi
" ah nde hyung. Hyung sebaiknya kau istirahat lagi, wajahmu masih sangat pucat. Aku akan membantu Yoongi hyung didapur. A-aku akan segera kembali membangunkanmu untuk makan malam, bye hyung! " Jungkook langsung berlari kearah Yoongi
Setelah sampai didapur Jungkook masih mengatur nafasnya sambil bersandar dimeja makan
" hah hah hyung, hah untung saja kau datang. Aku kuwalahan menjawab semua pertanyaan dari Taehyung hyung tadi " kata Jungkook sambil mengatur nafasnya
" Ini minumlah. Kau tidak harus menjawab semua pertanyaan dari Taehyung. Tapi biasanya kau kan pandai beralasan. Gunakan kepandaianmu itu " Yoongi memberikan segelas air putih dingin kemudian melanjutkan aktifitasnya memasak
Sementara Jungkook masih berpikir, " Apa itu pujian untukku? " kata Jungkook selanjutnya sambil menggaruk kepalanya
" Kau pikirkan saja sendiri " Yoongi tersenyum dan menggeleng
Tanpa pikir panjang Jungkook melompat sambil berlari kecil ke kamarnya
" Aku mandi dulu hyung, bye " Jungkook melambaikan tangan
" Yak! Jungkook-a! Apa kau tidak mau membantuku? Yak! " Yoongi berteriak memanggil Jungkook namun yang dipanggil semakin kencang berlari
Melihat Jungkook yang sudah menghilang dibalik pintu kamarnya membuat Yoongi kembali termenung memikirkan keadaan Seokjin dan Namjoon
TBC