KENLIO

By ikaa1130

1.4M 128K 8.6K

"Om angkat Gue jadi anakmu"-Kenlio "Oke"-Daffa "Bercanda doang om"-Kenlio "Tapi saya tidak bercanda"-Daffa Aw... More

PART 1
PART 2
PART 3
PART 4
PART 5
PART 6
PART 7
PART 8
PART 9
PART 10
PART 11
PART 12
PART 13
PART 14
PART 15
PART 16
PART 17
PART 18
PART 19
PART 20
PART 21
PART 22
PART 23
PART 24
PART 25
PART 26
PART 27
PART 28
PART 29
PART 30
PART 31
PART 32
PART 33
PART 34
PART 35
PART 36
PART 37
PART 38
PART 39
PART 40
PART 41
PART 43
PART 44
PART 45
PART 46
PART 47
PART 48
PART 49
PART 50
PART 51
PART 52

PART 42

11K 1.1K 63
By ikaa1130

"Astaga anak ini..." Fariz menggelengkan kepalanya pelan saat melihat Kenlio menghampiri nya dengan wajah yang sudah cemong.

Bajunya pun ikut kotor, entah apa yang di lakukan anak ini sebelum jam pulang tadi, "Sekolah disawah kamu?"  Ucap Fariz.

"Iya, Abang orang orangan sawah nya" Sahut Kenlio.

"Siswa siswa disini bagaikan padi yang di jaga oleh Abang orang orangan sawah" Kenlio berucap dramatis.

Fariz tak menjawab lagi dan segera masuk kedalam mobil disusul oleh Kenlio.

"Utututu kamu lutuuu sekali" Ucap Kenlio sesuatu di tangannya.

Fariz hanya melirik sebentar sebelum melajukan mobilnya, Kenlio ini memang aneh aneh saja entah apa benda yang ada di tangannya.

Selama diperjalanan hanya ada celotehan Kenlio, Fariz biasa saja selagi anak ini tidak berbuat macam macam.

Saat lampu lalu lintas berwarna merah, Fariz menyempatkan dirinya mengusap rambut Kenlio.

"Apa itu?" Tanya Fariz.

"Gaboleh! Ini namanya Coco, Dan Abang tidak boleh lihat karna Coco itu pemalu" Kenlio menyembunyikan tangannya agar Fariz tidak melihat nya, Fariz tak ingin ambil pusing pun langsung kembali menjalankan mobilnya saat lampu lalu lintas berwarna hijau.

"Sampai disana langsung mandi, Daddy gamau peluk kamu kalau modelan kamu kayak ikan lumpur begitu" Ucap Fariz.

"Ayah pasti mau!" Sahut Kenlio menatap tajam Fariz.

"Kamu itu udah bau kecoa, Mana mau orang orang peluk kamu" Mata Kenlio melotot dan segera melihat sesuatu di tangannya.

"Coco tidak dengar kan? Abang! Tidak boleh bilang begitu,Nanti Coco sedih" Marah Kenlio.

"Bocah ini benar benar pingin tak hii!" Gumam Fariz.

Setelah perjalanan cukup lama pun akhirnya mereka pun sampai di kantor milik Daffa.

Dapat mereka lihat Tyo yang sudah berdiri menunggu mereka, Tyo mendekat dan membukakan pintu untuk Kenlio.

Saat pintu dibuka, Kenlio langsung berlari masuk kedalam meninggalkan Fariz dan Tyo yang bingung.

Fariz keluar dari mobil dengan membawa tas sekolah milik Kenlio, "Bawa mobil ini keparkiran" Fariz memberikan kunci mobil ke Tyo.

"Baik Tuan muda"

Fariz masuk kedalam gedung besar itu, Ia mengedarkan pandangannya guna mencari si sosok tuyul punya Daffa itu, Namun hasilnya nihil.

Karna Fariz pikir Kenlio sudah lebih dulu berada di ruangan Daffa maka Fariz langsung saja masuk kedalam ruangannya sendiri.

Ting!

Pintu lift terbuka memperlihatkan Daffa dan sekertaris nya, Saat sedang berjalan Daffa bertemu dengan Tyo.

"Tyo"

"Iya Tuan besar?"

"Kenapa berada disini? Bukannya aku menyuruhmu untuk menunggu Fariz dan Kenlio"

"Tuan muda Fariz dan Tuan muda kecil baru saja sampai Tuan besar" Daffa menatap sekeliling, Tapi tetap saja tidak melihat dua sosok yang ia cari.

"Ada dimana mereka?"

"Saya tidak tau Tuan besar, Tapi tadi Tuan muda kecil berlari meninggalkan Tuan muda Fariz"

"Kemana Kenlio pergi?"

"Saya tidak tau Taun besar"

"Cari dia, Aku harus melakukan Meeting sekarang"

"Baik"

Tyo dengan segera mencari keberadaan Kenlio, Mulai dari lantai dasar sampai ke lantai paling atas tapi tetap saja tidak menemukan Kenlio.

Karna tak kunjung bertemu akhirnya Tyo memilih mencari Kenlio diluar gendung, Siapa tau Kenlio bermin di luar.

Sebenarnya Tyo udah capek + mual banget naik turun pake lift, Tapi demi Tuan muda kecil kesayangannya ia rela kok muntah darah....G deng bercanda sajahh.

"Tuan muda kecil!" Panggil Tyo tapi tetap tak ada tanda tanda keberadaan Kenlio.

Lalu sampailah Tyo di sisi kanan gedung kantor, Disana Tyo melihat seorang pemuda yang Tyo yakini itu Kenlio, Tapi posisi Kenlio sedang berjongkok dan menyembunyikan wajahnya dilipatan tangannya.

"Tuan muda kecil!" Tyo menghampiri Kenlio, Dan barulah Tyo mendengar isak tangis Kenlio.

"Ada apa? Apakah ada yang menggangu Tuan muda kecil tadi?"

Kenlio tak menjawab dan terus saja menangis, Sampai akhirnya Kenlio pun mengangkat kepalanya, "Hiks Coco hilang!" Ucap Kenlio membuat Tyo bingung.

"Coco? Siapa Coco?"

"Coco Tyo hiks! Carikan Coco.." Rengek Kenlio.

"Iya tapi Coco itu siapa Tuan muda kecil biar saya mudah untuk mencarinya"

"Carikan Coco! Carikan Coco!" Tyo semakin dibuat bingung, Masalahnya ia tidak tau Coco yang di maksud Kenlio itu apa.

"Iya Coco itu apa du-"

"Masa Tyo gatau Coco! Kenlio marah sama Tyo!" Kenlio berlari masuk kedalam gedung besar itu.

"Tolong! Kamera mana kamera, Pak saya nyerah! gasanggup hiks" Tyo mengeluarkan sapu tangan putih nya dan melambaikan nya.

Sudahlah tinggal kan saja Tyo yang malang ini, Kita beralih Ke Kenlio yang berlari menuju ruangan Daffa.

Brak!

Pintu di buka dengan keras oleh Kenlio, "Ayahhh!" Eh tapi ruangan Daffa kosong, Dimana Daffa berada.

Kenlio mencari cari Daffa diruangannya tapi tetap tidak menemukan Daffa, Mata nya kembali berkaca kaca karna kesal Daffa tidak dapat ia temukan.

"Ayah kemana sih?!"

Kenlio berjalan keluar dari ruangan Daffa dengan kaki dihentak hentakan, "kamu! Dimana Ayah?" Karyawan yang di tanyai Kenlio sedikit kaget mendengar nada jutek Kenlio.

"Tuan Daffa sedang melakukan meeting"

"Dimana? Anterin kesana"

Karyawan itu mengangguk saja dan segera menghantarkan Kenlio, Tapi saat Kenlio akan masuk kedalam Karyawan tadi menahan Kenlio.

"Apasih, Jangan pegang pegang" Kenlio menarik tangannya.

"Jangan, Tuan Daffa sedang meeting dan tidak boleh di ganggu"

"Siapa lo ngatur ngatur Gue"

Brak!

Kenlio membuka pintu ruangan itu dengan kasar, Seluruh mata tertuju pada nya.

Kenlio tidak peduli dan malah mendudukan dirinya di pangkuan Daffa, Mengabaikan orang orang yang sedang menatapnya.

"Maafkan saya atas ketidak nyamanan nya, Ini putra bungsu ku" Jelas Daffa merasa tidak enak dengan tamunya.

"Adek kenapa kesini?" Bisik Daffa.

"Hiks Coco..." Kenlio mulai terisak.

Akhirnya Daffa membawa Kenlio keluar dan berusaha menenangkan Kenlio, "Adek kenapa? Siapa Coco?" Daffa bertanya tanya.

"Coco Hilang!"

"Coco teman baru Adek? Siapa nama orang tuanya hm? Biar Ayah bisa mengabari mereka" Daffa jadi panik, Bagaimana bisa teman Kenlio hilang.

Bukannya apa, Daffa takut anak itu diculik oleh orang jahat Dan Daffa sangat takut akan hal itu mengingat dulu ia sempet menggila karna kejadian penculikan Fariz.

"Adek tidak tau"

"Bagaimana Adek tidak tau?! Bagaimana jika terjadi sesuatu pada dia,"

"Adek kan sudah Ayah bilang, Jangan main kalau tidak ada orang besar yang menemani!"

Kenlio terdiam mendengar nada tinggi Daffa, Bibir nya melengkung dengan sempurna.

"Ayah kenapa jadi marahin Adek"

Tangis Kenlio semakin mengencang dan menggema.

Fariz yang kebetulan berada di lantai yang sama pun di buat kaget dengan tangisan Kenlio yang kencang, Apa mungkin terjadi sesuatu?.

"Ada apa?" Tanya Fariz.

"Ini Adek bilang temannya hilang, Kamu tau Bang siapa temannya?"

"Tidak"

"Ayo cari Coco" Perintah Daffa yang masih menggendong Kenlio.

Mereka semua berkeliling mencari si sosok Coco itu, "Ini?" Daffa menunjuk pemuda yang tengah berdiri.

"Bukan~"

"Ini?" Tunjuk Daffa lagi.

"Coco itu kecil, Tidak besar begitu!" Kesal Kenlio saat Daffa menunjuk orang dengan asal.

"Kecil? Oh anak kecil?"

"Bukan~"

"Terus apa Dek, Ayah udah capek keliling loh" Daffa mendudukkan dirinya pada kursi tunggu disana, Ternyata melelahkan juga mengelilingi gedung kantor miliknya ini.

Tak lama Fariz datang bersama Tyo, Wajahnya sama saja seperti Daffa yang kelelahan, Bahkan Fariz yang biasanya rapi pun kini sudah berantakan.

Mulai dari dasi yang sudah ia lepaskan, Lengan kemeja yang ia gulung, Sungguh Fariz sangat membenci orang yang bernama Coco!

"Ha! Sudahlah lupakan orang bernama Coco itu! Merepotkan sekali" Ucap Fariz sembari mendudukkan dirinya.

"Benar, Ibunya ngidam apa sih sampai ngasih nama Coco" Sahut Tyo yang terduduk dilantai.

"Kenlio yang kasih nama!" Marah Kenlio dan menatap tajam Tyo.

"Loh?"

"Kalian ini kenapa sih?! Coco itu bukan manusia"

Ketiganya terdiam menunggu Kenlio melanjutkan kata katanya.

"Coco itu kecoa bukan manusia!"

"Apa!"

"Jadi kita keliling hanya untuk mencari kecoa?"

"Iya! Kenapa abang tidak suka?"

"Tyo jangan pegang saya! Biar saya gigit anak tuyul ini" Fariz berdiri dengan wajah marah bercampur kesal.

"Tuan muda sabar! Ingat dia anak tuy- eh anak Tuan besar Daffa yang paling manis" Tyo memegangi Fariz.

"Wlee" Ejek Kenlio pada Fariz.

Kenlio ini benar benar menyebalkan, Jika saja tidak ada bapaknya sudah dipastikan Kenlio habis digigiti oleh Fariz.

Bagaimana tidak kesal, Mereka mengelilingi setiap lantai hanya untuk mencari Coco yang ternyata adalah Kecoa.

Dasar anak nakal.

......

Siapa yang mau berteman dengan Coco?

Selamat menikmati malming (。♡‿♡。)

Penulis (Ikaa1130)
Publish 25 November 2023√

Continue Reading

You'll Also Like

1.6M 50.6K 34
"Setiap pertemuan pasti ada perpisahan." Tapi apa setelah perpisahan akan ada pertemuan kembali? ***** Ini cerita cinta. Namun bukan cerita yang bera...
241K 17.4K 42
[BROMANCE AND BROTHERSHIP AREA] Bagaimana jika seseorang yang menyukai kebebasan harus hidup berdampingan dengan manusia yang sangat posesif? apakah...
Deva (END) By raha

Teen Fiction

107K 7.5K 83
Zyandru Bakrie Radeva cowok dingin yang sering disebut kulkas berjalan oleh teman-temannya menyimpan trauma berat tentang suatu kejadian di masa lalu...
420K 21K 31
farel? lelaki childish,manja dan polos bertolak belakak dengan sifat kakak kakaknya, yang mempunyai sifat dingin nan kejam. posesif? kakak kakaknya m...