ARGALA

Autorstwa Thsaa__

5.7M 244K 29.8K

On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang... Więcej

GalAle : 01
GalAle : 02
GalAle : 03
GalAle : 04
GalAle : 05
GalAle : 06
GalAle : 07
GalAle : 08
GalAle : 09
GalAle : 10
GalAle : 11
GalAle : new cast ><
GalAle : 12
GalAle : 13
GalAle : 14
GalAle : 15
GalAle : 16
GalAle : 17
GalAle : 18
GalAle : 20
GalAle : 21
GalAle : 22
GalAle : 23
GalAle : 24
GalAle : 25
GalAle : 26
GalAle : 27
GalAle : 28
GalAle : 29
GalAle : 30
GalAle : 31
GalAle : 32
GalAle : 33
GalAle : 34
GalAle : 35
GalAle : 36
GalAle : 37
GalAle : 38
GalAle : 39
GalAle : 40
GalAle : 41
GalAle : 42
GalAle : 43
GalAle : 44
GalAle : 45
GalAle : 46
GalAle : 47
GalAle : 48
GalAle : 49
GalAle : 50
GalAle : 51
GalAle : 52
GalAle : 53
GalAle : 54
GalAle : 55

GalAle : 19

104K 4.1K 7
Autorstwa Thsaa__


🤍🤎🖤

Vote and Komen
---

Happy reading ✨

♡ ♡ ♡
___

Hari ini Aleta sudah siapa dengan pakaian feminimnya, rok di bawah lutut yang berwarna putih bermotif bunga bunga kecil berwarna biru dan sweater oversize berwarna biru muda untuk menutupi perutnya yang sedikit menonjol.

Yah jika di lihat-lihat perutnya sedikit ada perubahan, seperti gendut sedikit.

setelah melihat-lihat penampilannya di kaca Aleta pun segera keluar untuk menemui Argala, pasti laki-laki itu sudah menunggunya.

"Kak, ayo..." Ajak Aleta yang bersemangat untuk mengunjungi dokter kandungan untuk pertama kalinya.

Sejak kejadian di sekolah tempo hari, Argala selalu mengawasinya tanpa henti, jika di tanya kenapa ia melakukan itu ia akan menjawab, ini semua untuk kandungannya. Menyebalkan!

Argala menatap penampilan Aleta saat ini, Cantik menurutnya lalu lelaki itu pun berdiri dan menggandeng tangan Aleta tiba-tiba untuk pergi ke mobil, Aleta sebenarnya cukup heran, kenapa tiba-tiba?

Setelah mereka berada di dalam mobil, Argala pun langsung menancap gas dan pergi meninggalkan pekarangan rumahnya.

"Habis dari rumah sakit, kita ke rumah bunda, mau?" Tanya Argala.

Ke rumah bunda? Aleta tidak bisa menolak, ia juga ingin bertemu dengan ibu mertuanya. Itung-itung mau ambil hati mertua, hihi.

Aleta mengganguk, "iya, ayo kesana," Katanya.

Sesampainya di Rumah sakit Argala langsung mendaftar nama Aleta lalu mereka pun mengantri hingga nama Aleta di sebut.

"Nyonya Aleta, silahkan."

Suara speaker berbunyi  Aleta dan Argala pun masuk kedalam ruangan, wangi obat-obatan tercium diindra penciumannya, dokter yang ramah pun menyambut mereka.

"Nyonya Aleta? Silahkan berbaring," kata dokter tersebut yang bernama dr. Alin.

Aleta mengikuti perintah dokter untuk berbaring. Setelah ia berbaring  dokter alin pun mengoleskan sebauh cream yang sedikit lengket ke arah perut Aleta lalu dokter tersebut mendeteksi perut Aleta dengan alat USG.

Dokter Alin terus memperhatikan Layar sambil mengeratkan alat USG tersebut, mengamati gerak gerik janin tersebut.

Argala yang penasaran ia pun iku melihat kearah layar tersebut dan dokter Alin menunjuk sesuatu seperti kacang menurutnya.

"Ini janinnya, pak, masih sangat kecil," kata dokter Alin.

Argala terus menatapnya, yang benar saja itu sangat kecil seperti kacang tanah.

Setelah melakukan USG, Aleta dan Argala pun duduk berhadapan dengan dokter Alin yang akan menjelaskan kondisi kandungan aleta.

"Baik... Jadi begini Pak dan Bu, kondisi janin sedikit lemah. maka dari itu pola makan untuk ibu harus dijaga, ya. dan jangan lupa juga untuk minum susu agar kandungannya kuat, jangan melakukan hal-hal yang berat seperti mengangkat beban." Ujar Dokter Alin sambil mencatat resep obat.

"Ini resep obat dari saya, ini vitamin untuk penguat kandungan, untuk bapaknya ada yang mau di tanyakan?"

Ucap  dokter Alin yang tahu bahwa  Argala seperti ingin mengatakan sesuatu.

Argala pun berkata, "Anak saya, laki-laki atau perempuan dok?" Tanya Argala langsung, ia sangat penasaran biji kacang tadi laki-laki atau perempuan.

Dokter Alin terkekeh, "untuk itu belum di ketahui pak, karena kandungan masih menginjak 1 bulan setengah," jawab dokter Alin.

Aleta hanya mengangguk paham atas apa yang di katakan oleh dokter Alin, "Terima kasih ya, Dok. Saya mengerti."

"Sama-sama, di jaga kesehatannya ya, Bu. Karena janin masih terlalu rentan untuk keguguran."

"Keguguran?" Argala terkejut mendengar kata keguguran yang di katakan oleh dokter Alin.

"Benar, karena janin terlalu muda, maka dari itu pak, bantu ibu Aleta agar selalu makan tepat waktu dan selalu minum susu kandungannya, ya," tutur Dokter Alin.

"dan juga jangan mengerjakan hal-hal yang berat, itu saja pesan dari saya, dan juga jangan telat untuk pengecekan kandungannya, ya, agar tahu perkembangan janinnya."

"Terima kasih banyak, dok pemberitahuannya, kalau begitu saya permisi." Aleta pun berdiri dan di susul oleh Argala lalu mereka berdua pun keluar.

Setelah menebus obat Aleta di apotek, kedua pasangan itu pun masuk kedalam mobil. Argala masih terdiam ia memikiran biji kacang tadi, eh.. maksudnya janin Aleta tadi, yang benar saja sangat kecil.

"Kak? Kenapa?" Tanya Aleta yang melihat Argala terdiam.

Argala hanya menggeleng tidak, "Kita kerumah Bunda," kata Argala.

Aleta mengganguk, seperti Argala tida apa-apa, "ga bawa apa-apa?"

Argala menggerutkan keningnya, untuk apa?

"Mau bawa apa?"

"Ya... Kaya buah, roti atau sesuatu buat buah tangan," ujar Aleta.

Argala pun hanya menggangguk simpul menuruti permintaan Aleta.

"Aku mau Apel ya kak," seru Aleta yang tiba-tiba saja ngidam. Argala pun sama hanya menggangguk singkat.

"Sama soas tomat kayanya enak, beli saos tomat juga, ya."

Saat Argala akan mengangguk ia pun terkejut dan langsung menoleh kearah istrinya, "gak." Jawabnya tegas.

"Kok gitu... Kakkk... Saos tomat juga..." Rengek Aleta tiba-tiba seperti anak kecil.

kenapa gadis ini berubah menjadi anak kecil sekarang, Argala menghela nafas sejenak, "ya, nanti," finalnya agar Aleta tidak merengek lagi.

Mendengar hal itu pun Aleta langsung ceria.

✧✧✧✧

Akhirnya Aleta dan Argala pun sampai di depan gerbang ruang orang tua Argala.

Aleta yang menatap gerbang besar itu pun menjadi sedikit gugup, 'rumahnya gede banget!' seru Aleta di dalam hatinya.

Argala mengelakson gerbang besar tersebut hingga gerbang itu dibuka oleh satpam.

Argala emasukkan mobinya di depan rumah yang besar dan luas. Aleta rasanya semakin gugup, ini bukan rumah namun ini sebauh istana batin Aleta.

"Ayo.." ajak Argala.

"Hah?"

"Mau di sini terus, lo?"

Aleta menggeleng cepat, ia langsung mengikuti Argala yang turun dari mobil, gadis itu terus mengekori Argala dari belakang hingga mereka berdua masuk kedalam rumah.

Sungguh mewah saat masuk kedalam rumah Aleta di buat terpesona dengan dekorasi rumahnya yang terkesan mewah, yang benar saja? Tapi ini benar.

Dari tangga turun wanita paru baya yang mengenakan hijab lalu mendekati Argala dan Aleta untuk menyambutnya.

"Gala..." Panggil wanita itu lalu memeluk Argala, pelukan itu terasa seperti pelukan rindu.

"Bunda..." Argala oun yang membalas pelukan tersebut Argala juga rindu kepada bundanya.

"Kamu kaya lupa sama Bunda, udah berapa kali bunda nyuruh kamu untuk pulang," omel Bunda Argala—Arista.

"Maafin Gala, Bun."

Aleta masih terdiam di belakang sambil melihat kehangatan anak dan bunda di depannya.

Arista menatap kearah Aleta, ia langsung tersenyum hangat, "astagaa... Bunda lupa kalo udah punya mantu, sini sayang." Arista mendekat lalu memeluk Aleta hangat seperti anaknya sendiri.

Dengan senang hati Aleta pun membalas pelukan tersebut. Pelukan tersebut pun di lepas lalu Arista menatap Aleta sejenak, "mantu bunda cantik banget, ya!"

"Yaudah ayo... Kita keruang keluarga, bunda tadi masih masak, habis ini kita makan bareng-bareng, ya."

Aleta dan Argala mengganguk lalu mengikuti Arista menuju ruang keluarga.

"Gavi kemana, bunda?" Tanya Argala yang tidak menemukan batang hidung kembarnya itu.

"Gavi baru aja keluar tadi, katanya mau main. Argala, kamu masih sering main-main? Nongkrong atau balap-balapan lagi?" Tanya Arista, sambil mengangkat tangannya di pinggang.

Argala menggeleng, "nggak ya, Bun." Jawab Argala sedikit takut.

Arista menoleh kearah Aleta dengan wajah bertanya, "benar?"

Aleta mengganguk, "iya.. bener kok tante." Jawab Aleta.

Arista terkejut saat mendengar Aleta memanggilnya Tante, "kok panggil Tante? Kamu kan menantu bunda panggilnya bunda dong, jangan Tante ya sayang, bunda."

Rasanya Aleta ingin menangis mengapa ibu Argala ini sangat baik, ini adalah ibu mertua idaman.

Aleta mengganguk, "i-iya.. maaf B-bunda."

"Sip... Bagus."

♡ ♡ ♡

Siapa yang mau punya ibu mertua kata Aleta? Akuu... Hehe

Next?

---

Follow, vote, and Coment

---bersambung---

Czytaj Dalej

To Też Polubisz

A & A Autorstwa Jiiee

Dla nastolatków

106K 15.3K 36
Obsesi? Mungkin bisa disebut seperti itu. Ariel yang sering mengganggu Alisa, tiba tiba mengalami sebuah kecelakaan tak terduga didalam sebuah club. ...
1M 13.2K 44
*** Sedang proses editing dan revisi Semesta memisahkan kita, tetapi takdir mempertemukan kita~ Dirly Arselan
8.3K 797 30
Terjebak dengan kesepakatan yang tidak jelas, dengan cowo playboy itu memanglah sangat-sangat membagongkan Contohnya keyla! yang terlibat dengan cowo...
7K 265 15
Keteledoran Kayla meminum banyak alkohol hingga mabok berat, dan tanpa sengaja melakukan One Night Stand dengan seorang pria CEO muda bernama Arion R...