Plot Twist - JoongHwa

By WinterCreamm__

18.4K 2.5K 989

Kirain masih bocah Eh taunya dah tua Kirain anak sekolah Eh taunya CEO perusahaan ternama Kirain uke Eh taun... More

Suatu hari di musim dingin
🍭 1 ☁️
🍭 2 ☁️
🍭 3 ☁️
🍭 4 ☁️
🍭 5 ☁️
🍭 6 ☁️
🍭 7 ☁️
🍭 8 ☁️
🍭 9 ☁️
🍭 10 ☁️
🍭 12 ☁️
🍭 13 ☁️
🍭 14 ☁️
🍭 15 ☁️
🍭 16 ☁️
🍭 17 ☁️
🍭 18 ☁️
🍭 19 ☁️
🍭 20 ☁️
🍭 21 ☁️
🍭 22 ☁️
🍭 23 ☁️
🍭 24 ☁️
🍭 25 ☁️ (Last)

🍭 11 ☁️

724 104 33
By WinterCreamm__

Pukul setengah delapan pagi, pakaian sudah rapi, sepatu dan berbagai aksesoris tambahan tersemat dengan apik. Seonghwa sudah siap untuk kencan, uhuk, jalan-jalan kedua bareng Hongjoong.

Obrolan kemarin berlanjut dengan Hongjoong yang tiba-tiba membahas taman kota, mengatakan belum pernah ke sana sejak taman didirikan. Sehingga dengan cepat Seonghwa ngegas ngajak Hongjoong ke sana, gak mau kecolongan lagi kek pas nonton film.

Hongjoong bilang hari ini pekerjaan cukup lengang dan ada waktu luang sampai pukul sepuluh. Seonghwa akan membuat waktu yang singkat ini menjadi kencan— ekhem, jalan-jalan yang menyenangkan. "Yosh! Berangkat~~"

|

"Hongjoong." // "Seonghwa."

Kebetulan yang tak terduga, mereka sampai di halte bersamaan walau menaiki bus yang berbeda. Seperti kata pepatah, jodoh memang gak akan ke mana, pikir Seonghwa, berjalan menghampiri Hongjoong yang juga tengah berjalan ke arahnya.

"Semalam aku mencari tahu di internet, dan aku baru tahu taman kota ternyata sangat luas," ujar Hongjoong setelah berdiri berhadapan dengan Seonghwa. Ada sedikit guratan malu, taman didirikan hampir sepuluh tahun yang lalu, tapi karena waktu itu adalah masa-masa paling sibuk dalam hidupnya, membuat ia belum pernah sekali pun mampir walau sering dilewati.

"Jangan khawatir, Hongjoong. Aku akan membawa Hongjoong ke beberapa spot paling menarik yang ada di taman ini," balas Seonghwa, "ayo," ajaknya, berjalan berdampingan memasuki taman kota, dan membeli dua tiket ketika melewati loket. "Karena kita masuk dari gerbang utara, maka kita akan disuguhi keindahan taman bunga terlebih dahulu," jelasnya.

Taman kota memang sangat luas dan mengusung tema satu tempat, sehingga memiliki dua gerbang utama di Utara dan Selatan, serta gerbang kecil tambahan di Barat dan Timur.

Seperti yang Seonghwa sebutkan, gerbang Utara merupakan jalur masuk untuk ke taman bunga. Dan gerbang Selatan merupakan jalur masuk ke taman bermain, ada banyak sekali wahana yang bisa dinaiki di sana.

Dan karena Seonghwa ingin Hongjoong lebih santai, untuk itu ia menentukan tempat pertemuan di gerbang Utara, untuk menikmati bunga-bunga indahnya lebih dulu sembari bersantai menikmati segarnya udara.

"Wuah," komentar Hongjoong ketika melihat banyaknya bunga berwarna-warni dengan berbagai jenis yang berbeda, terbentang luas di depannya. Pemandangan yang hanya bisa ia nikmati dari internet, kini bisa ia lihat langsung.

Ia bersyukur, ceritanya benar-benar memancing Seonghwa untuk mengajaknya kemari. Hongjoong memang ingin mengajak Seonghwa langsung, tetapi ia teringat ketika menonton film, wajah tak enak hati Seonghwa membuatnya tak nyaman, sehingga ia membiarkan Seonghwa yang mengajaknya lebih dulu dengan bercerita disertai keinginan.

Berhenti sejenak, membiarkan tubuh menghirup udara segar yang hanya bisa dihirup jika berada di taman ini. Sampai perhatian Hongjoong tertuju pada bunga dengan warna yang baru pertama kali ia lihat. "Seonghwa, lihat. Bunga mawar ungu."

Seonghwa menoleh ke arah yang Hongjoong tunjuk dan terkekeh pelan. "Ingin melihat lebih dekat? Di sana terdapat deretan bunga-bunga mawar langka."

Hongjoong mengangguk, berjalan di belakang Seonghwa yang terlihat semakin bersemangat, membuatnya tak bisa menyembunyikan senyum tipis.

"Bunga yang Hongjoong tunjuk tadi bernama Suntory blue rose applause, lihat, sangat cantik jika dilihat dari dekat, bukan?" ujar Seonghwa.

"Tunggu, blue? Biru?" tanya Hongjoong bingung, karena netranya menangkap bunga ini berwarna ungu.

"Unik, bukan? Sebenarnya bunga mawar buru itu tidak ada, karena mawar tidak memiliki pigmen biru yang disebut delphinidin. Bunga ini sangat langka karena merupakan bunga yang direkayasa.

Meski begitu, birunya tidak terlalu terlihat dan justru terlihat seperti warna ungu, tetapi jika mendapat cahaya dengan jumlah tertentu, bunganya akan terlihat berwarna biru," jelas Seonghwa.

Bunga ini berbeda dengan bunga mawar biru yang beredar banyak di internet. Karena kebanyakan bunga yang diperjualbelikan merupakan mawar sintetis yang diwarnai.

"Begitu ... aku baru tahu. Ah, Seonghwa, lihat," tunjuk Hongjoong pada bunga yang terletak di ujung, setengah kelopak yang disinari cahaya matahari menampilkan warna biru yang lembut. "Kamu benar, biru, cantiknya."

Puas memandangi bunga Suntory rose, mereka beralih pada bunga lain yang tak kalah menarik dan cantik. Salah satunya Juliet Rose yang merupakan mawar terlangka di dunia.

Warnanya kuning dengan aksen oranye, tetapi di sudut pandang tertentu akan terlihat seperti warna peach. Mawar ini juga menjadi mawar termahal, dan biasa digunakan pada acara pernikahan.

Seonghwa kembali menjelaskan nama-nama dari bunga mawar langka yang tengah mereka lihat, ia sangat bersemangat karena Hongjoong menunjukkan ekspresi kagum yang menggemaskan selama ia menjelaskan.

"Bunga ini memiliki corak yang unik," komentar Hongjoong.

"Benar, hocus pokus rose memang memiliki perpaduan warna yang unik, banyak yang bilang warnanya kuning dengan garis merah beludru, tetapi yang benar adalah mawar ini memiliki tekstur beludru dan burgundi gelap dengan garis-garis kuning lemon," ujar Seonghwa kembali menjelaskan.

"Uwooh, keren sekali. Seonghwa jelaskan bunga yang lainnya juga," pinta Hongjoong, ikut semangat melihat Seonghwa yang tampak senang ketika menjelaskan.

Seonghwa mengangguk, lanjut menjelaskan bunga-bunga yang belum ia jelaskan seperti Felicite parmentier rose yang memiliki warna unik, merah muda pucat yang memudar menjadi putih di tepinya.

Ada juga Nostalgie rose, bunga cantik dengan dua warna yang sangat indah. Memiliki bagian dalam berwarna putih krem dengan tepi merah ceri dan kelopak luar berwarna merah penuh. Bunga ini pun sedikit mirip dengan bunga osiria rose.

Yang terakhir, rainbow sorbet rose, merupakan bunga hasil penyilangan antara teh hibrida dengan mawar polyantha, memiliki kelopak berwarna kuning keemasan dengan tepi merah tua.

Selain bunga-bunga mawar yang langka, Seonghwa pun membawa Hongjoong menuju spot bunga favoritnya di taman ini. Yaitu bunga yang dapat menyerap cahaya ultraviolet dan dapat memancarkannya jika dilihat dengan kamera pada malam hari.

Bunga-bunga tersebut terdiri dari bunga mentimun, magnolia, amarilis, hawthorne, hollyhock putih, silk floss dan kembang bulan. Seonghwa pribadi sangat menyukai bunga hawthorne. "Bunganya terlihat berbeda jika dilihat dengan mata telanjang, tetapi bunga ini akan memancarkan cahaya ketika dipotret dalam kegelapan dengan ultraviolet sebagai pencahayaan. Hongjoong mau lihat karya fotografer Craig Burrows?

"Tentu saja, Seonghwa."

Perjalanan mereka pun berlanjut dengan memasuki museum yang terdapat banyak sekali potret bunga dari berbagai penjuru dunia.

|

Puas melihat-lihat bunga, Seonghwa dan Hongjoong kini ada taman bermain untuk beristirahat, dan membeli camilan serta minuman.

Dua crepes dan milkshake Seonghwa bawa menuju bangku tempat Hongjoong tengah menunggu. "Camilanmu, Hongjoong." Memberikan crepes dan milkshake milik Hongjoong dan duduk di sampingnya.

Makan dalam diam selama beberapa saat, sampai Hongjoong kembali membuka topik. "Seonghwa sangat menyukai bunga, ya?"

"Ah, iya. Aku memang menyukainya, ingin merawatnya di rumah, tetapi ... aku tak punya waktu, sehingga yang bisa aku lakukan hanyalah mempelajarinya dari internet," jawabnya. "Kau tak masalah dengan pria yang menyukai bunga, bukan?" tanyanya tiba-tiba.

Hampir membuat Hongjoong tersedak. "Apa maksudmu? Tentu saja aku tak masalah, aku justru kagum pada Seonghwa yang memiliki banyak pengetahuan," balasnya jujur.

Tentu, ucapan Hongjoong membuat Seonghwa disertai guratan merah samar di pipinya.

|

Jalan-jalan kembali dilanjutkan dengan memutari taman bermain, mampir di beberapa stand dan melakukan permainan. Terlalu asik bersenang-senang sampai tak terasa waktu sudah menunjuk pukul setengah sepuluh.

"Ini sangat menyenangkan, terima kasih, Seonghwa." Hongjoong akan memasukkan hari ini ke dalam list hari yang berkesan dalam hidupnya. Waktu yang ia habiskan bersama dengan Seonghwa begitu menyenangkan.

Tinggal beberapa tahap lagi sampai ia bisa menunjukkan keseluruhan dari jati diri yang sebenarnya. Jika itu terjadi, Hongjoong akan mengungkapkan perasaan tulusnya pada Seonghwa.

"Hongjoong, ayo istirahat sejenak di sana sebelum pulang," ajak Seonghwa dan menunjuk bangku panjang di tepi taman.

Hongjoong mengangguk, berjalan berdampingan, dan duduk bersebelahan, meluruskan kaki, serta menyandarkan bahu yang sedikit pegal karena lama berdiri dan berjalan ke sana kemari.

Kembali mengobrol ringan, sampai penjual permen kapas menarik perhatian Seonghwa. Ingin beli, tetapi ia tidak boleh menunjukkan sisi feminimnya pada Hongjoong. 'Tahan, Seonghwa. Kau bisa membelinya lain wak—'

"Silakan permen kapasnya, ada varian terbaru yang hanya dijual khusus hari ini ... "

'Mau ;---;' batin Seonghwa tersiksa, tetapi ia harus menahannya, apa yang akan dikatakan Hongjoong jika ia bilang ingin permen kekanakan seperti itu? Ia tak ingin memberikan kesan yang buruk.

"Seonghwa, ayo beli permen kapas, paman penjualnya bilang ada varian baru yang hanya dijual hari ini," ajak Hongjoong yang menyadari gelagat Seonghwa, menggemaskan sekali, ingin tapi sungkan.

"Hongjoong mau permen kapas? Iya, ayo kita beli," balas Seonghwa, sekuat tenaga berusaha agar tak memekik senang akan kebetulan ini. Berjalan dengan sedikit tidak sabar menuju gerai penjual permen kapas. "Paman, aku beli dua!"

Hongjoong yang melihat hanya tersenyum tipis, hari ini benar-benar menyenangkan, ia dapat melihat banyak sisi lain dari Seonghwa yang belum pernah ditunjukkan jika di kafe.

Ponsel di saku, Hongjoong keluarkan dan menghubungi seseorang. "Mundurkan jadwal rapatku untuk hari ini, aku masih sibuk," ujarnya dan memutus panggilan setelah mendapat jawaban.

Biarlah, ia ingin menghabiskan waktu lebih lama bersama dengan Seonghwa.

Beberapa hari kembali berlalu, hubungannya dengan Hongjoong semakin dekat, tinggal menunggu waktu yang tepat baginya untuk mengutarakan perasaan.

Dilihat dari interaksi selama ini, Hongjoong tak pernah sedikitpun mendorongnya untuk memberi jarak, yang artinya Hongjoong pun nyaman akan apa yang ia lakukan.

Kemungkinan cintanya akan diterima naik dari lima puluh banding lima puluh menjadi delapan puluh banding dua puluh, kenapa bukan seratus persen yakin? Seonghwa memang sangat yakin ia akan diterima, tetapi menganggapnya seratus persen akan membuatnya sombong dan bisa saja melakukan kesalahan di saat-saat terakhir.

Dan, hal terakhir yang yang harus ia lakukan saat ini adalah meningkatkan kemampaun bela diri, agar ia dapat melindungi Hongjoong di setiap situasi.




Tbc

Hiyaa, maaf updatenya telat.
Chap ini boring banget aslian, authan yg ngetik kaga ngefeel aowkowk

Gak papa lah, bingung mau ngetik apalagi, cuma chap penghubung aja lagian ngehehe.

Siapkan hati, tepung, minyak dan wajan, bumbui lalu goreng sampai kekuningan:D

Komenlah yang banyak pada isi cerita agar authan semangat update^^

ρʅσƚ ƚɯιʂƚ
Kamis, 16 November 2023
Authan—♥︎

Continue Reading

You'll Also Like

1M 86.9K 30
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
40.8K 3.7K 29
Yoon Jeonghan, Kwon Soonyoung dan Seo Myungho. Tiga pemuda kaya raya yang sedang menyamar menjadi mahasiswa cupu karena rasa bosan dengan tujuan men...
251K 37K 67
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
26.9K 4.1K 8
"Mau ga simulasi jadi seme dengan aku?" Hah?! "Kenalin aku Kang Yeosang," - - - JongSang Jongho Top! Yeosang B...