♪*⁠.⁠✧𝐒𝐮𝐦𝐦𝐞𝐫 𝐒𝐧𝐨𝐰☆゚...

By Otakugirls6

9.2K 1K 164

"Karena nyolong mangga adalah jalan ninjaku..." ✧⁠*˖⁠♡𝐒𝐔𝐌𝐌𝐄𝐑 𝐒𝐍𝐎𝐖 夏の雪 [Natsu no Yuki] sᴀʟᴊᴜ ᴍᴜsɪᴍ ᴘ... More

[Prologue] ❄️Kabur☀️
[] 🌙Keluarga kecil☄️
[] 🌙SE.RA.PH☄️
[] 🌙Ngebolang☄️
[1]🌹Kang maling🌹
[2]🌹Anack Indih0me🌹
[3]🌹562🌹
[4]🌹(ini) Salahmu🌹
[5]🌹Kulit pisang🌹
[6]🌹Sebuah Luka🌹
[7] 🌹Sayur Capcay🌙
[8] 🦁Mangga🦁
[9] 🦁(🐺) Tsundere🦁
[10] 🦁Galau🦁
[11] 🦁WiFi🦁
[12] 🦁Oyen🌙
[13] 🐙Chicken mayo🐙
[14] 🐙20 GB🐙
[15] 🐙T̶i̶d̶a̶k khawatir🐙
[16] 🐙Penghakiman🐙
[17] 🐙Ibu negara🐙
[18] 🐙Sertraline🐙
[19] 🐙Bang udah bang..🐙
[20] 🐙Le désir d'Azul🐙
[22]🐍Telor (gosong)🐍
[23] 🐍Nostalgia🐍

[21] 🐙(Jangan) Maafkan aku🌙

463 34 6
By Otakugirls6

AaaAaaAa!! Maafkan Six ya wahai readers kuh terjcintah!!! Aku jarang update karena sibuk ngurusin ujian dan nyari tempat PKL 😭

Seminggu ini capek banget sumpah asli gak bohong, sampe lupa panpic twst ini belum kelar!!

Huhuhu maapkeun Saia ya 🙏
Sebagai gantinya chapter kali ini akan lebih panjang, jadi jangan bosen yak!

doakan Six biar cepet dapet tempat PKL ya temen-temen 😭🙏😭

Btw Six dapet fanart baru dari Hoshino_Rina ! Makasih banyak ya!

...

Azul terbangun di ruang kelas ketika dia masih anak-anak, tidak ada seorangpun di ruangan itu, hanya ada tumpukan kertas kontrak yang hangus terbakar di atas meja.

Dia perlahan mendekati kertas-kertas yang terbakar itu, dengan hati-hati ia mengambilnya dan merematnya di dada. "Kenapa selalu seperti ini..."

Air mata lolos dari manik birunya.
Menyedihkan, dirinya benar-benar menyedihkan. Isakan tangis tidak dapat lagi ditahan.

Jika biasanya Azul dikenal sebagai sosok tampan yang licik dan cerdas dengan kemampuan berfikir nya, sebenarnya dia jauh dari itu.

Azul tidak suka keramaian, karena itu ruang VIP didesain khusus kedap suara. Azul sangat ingin makan ayam goreng dan makanan lezat lainnya, namun semua itu digantikan dengan salad sayuran, semua itu demi menjaga penampilannya.

Agar dirinya tidak kembali seperti dulu.

Octomer kecil, lamban dan payah yang tidak bisa apa-apa sendiri.
"Kenapa semuanya gagal? Hiks hiks... Kenapa--"

"Ku menangiiiiiiisss!!! Membayangkan~~ betapa kejamnya dirimu atas dirikuuu~~!!" (Y/n) berdiri di atas meja menyanyikan lagu ikonik sinetron indosari.

"AAAHHH!?" Pria itu terjungkal, acara galau Azul dihentikan oleh suara orang yang nyanyi gak jelas di atas meja.

"Buseet cakep banget suara gua! Kalo gini caranya jeni blekping juga lewat!" (Y/n) berseru tidak peduli dengan Azul yang cengo bukan kepalang. Lalu dia melirik kearah Azul.

"Kau tidak apa-apa kan? Gak lupa ingatan kan? Yaudah gak apa-apa tapi kalo sakit ya syukurlah" tukas (Y/n) tanpa dosa seraya melompat ke bawah.

*Krek!* 💢
Perempatan kekesalan tercetak sempurna di dahi si empu, sebenarnya siapa manusia cerewet yang sedang bicara padanya ini!? Tidak mungkin dia adalah Prefect,of Ram--

"Udah capek nangisnya? Balik yok, W laper banget sumpah, ada gak sih angkringan nasi goreng di Twisted Wonderland?" Tanya (Y/n) menggunakan bahasa gaol ala warga +62.

"A-Apa yang kau bicarakan..."
Azul mengelap kasar air matanya, berusaha memasang wajah tenangnya lagi.

Padahal dimata (Y/n) Azul kek badut 🤡.

"Singkirkan sifat sok keren mu itu, kau membuatku muak" desis (Y/n) merebut kertas kontrak di tangan Azul.

"Kau punya kemampuan yang hebat sedari kecil, kau pekerja keras dan pantang menyerah, uwaaaw keren sekali✨✨!" Seru (Y/n) dengan akting dibuat-buat tentunya.

"Tapi aku tidak menyangka Octomer menggemaskan ini justru tumbuh menjadi Bajingan keparat minim empati" lanjutnya merobek kertas kontrak itu dihadapan Azul.

Yang punya identitas tercengang, kata-kata (Y/n) sangat kasar dan menusuk. "Apa maksudmu!? Aku masih berbaik hati memberi mereka kesempatan untuk--"

"Memanfaatkan kelemahan seseorang, mengancam, dan merampas hak orang lain atas dasar taruhan? Kau sebut apa itu?" Potong (Y/n) membungkam Azul untuk diam.

Untuk pertama kalinya, seorang Azul Ashengrotto kehilangan kemampuannya untuk bersilat lidah, seolah-olah mulutnya dikunci rapat untuk tidak mengeluarkan pembelaan omong kosong.

"Kau tidak tau apapun tentang diri--"

"Apakah karena masa kecilmu yang penuh ejekan itu bisa menjadi alasan untuk menindas orang lain? Sudah berapa banyak kalimat persuasif yang kau ucapkan untuk menjebak seseorang, hm? Tuan manipulator"

Lagi dan lagi, Azul tidak dapat merasakan kakinya namun ia terus berdiri tanpa suara layaknya patung.

"Biar aku tanya satu hal..." (Y/n) mengambil semua kertas kontrak usang di atas meja.

"Saat kau menjadikan Ramshackle dorm sebagai taruhan, apakah kau pernah memikirkan nasibku kedepannya?" Pertanyaan (Y/n) membuat Azul menundukkan kepala.

Pria itu membuka mulutnya, namun nyaris tidak ada suara yang keluar.

"Bayangkan kau berusaha mati-matian beradaptasi di tempat asing, tapi tiba-tiba ada sekelompok orang yang merampas satu-satunya tempat bernaung yang kau miliki"

"Bukan itu tujuanku! Memang benar aku menginginkan Ramshackle dorm! Tapi aku tidak bermaksud begitu!" Akhirnya suara Azul berhasil keluar, nafasnya tersengal-sengal dan keringat membasahi dahinya.

"LALU APA!? KAU TIDAK PEDULI PADA NASIBKU! KAU MEMBUATKU MENJADI GELANDANGAN DI DUNIA YANG ASING UNTUKKU!" Bentakan (Y/n) menghempaskan semua yang berada di dekatnya.

Keluar sudah emosi yang ditahan selama ini, padahal (Y/n) memiliki segalanya karena dia bekerja di departemen keamanan SE.RA.PH, namun bagaimana jika dia murni manusia biasa?

Bisakah (Y/n) bertahan di Twisted Wonderland? Apa yang harus dilakukannya jika Ramshackle dorm benar-benar menjadi milik Azul?

Sungguh...

(Y/n) benar-benar muak...

Bahkan sejak dirinya terlahir kembali menjadi setengah Ayakashi pun, (Y/n) tidak pernah tenang dengan segala ancaman mimpi buruk yang menghantuinya.

(Y/n) sering dicaci maki karena dianggap aib bagi para Ayakashi, jadi hal semacam ini sudah biasa untuknya.

Hanya tidak menyangka akan menemukan fenomena abstrak Overblot di dunia yang terinspirasi dari para tokoh Disney.

Tapi apa yang kau harapkan dari sekolah penuh Villains?

Heh, dasar bodoh.

"Astaga.. aku yang idiot karena membicarakan hal ini denganmu..." Decih (Y/n) mengangkat sabitnya.

"Tu-Tunggu! Apa yang kau--"

"Pernafasan Mawar biru, bentuk ke sepuluh, Swastamita kesedihan"

.
.
.

"Azul! Azul!"

"ukh.. silau.." Azul membuka matanya perlahan menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya.

"Azul berapa jari yang aku angkat sekarang?" Tanya Jade mengangkat tiga jarinya

"Erm... delapan mungkin?" Azul mencoba menebak sambil menyipitkan matanya,

"Masih shock ku rasa, tapi tidak masalah" Jade menghela nafas lega.

"Apa yang telah ku lakukan?" Azul memegang dahinya yang nyeri.

"Sihirmu lepas kendali hingga kau Overblot" Jade menjawab pertanyaan sahabatnya.

"Ya lalu kau berteriak BERIKAAAN KEKKUATAANNMUU!! itu hal teraneh yang pernah kulihat" ejek Floyd menirukan kalimatnya.

"Aku... Overblot?" Azul masih terkejut tidak percaya.

"tapi yah, kalian tau? wajar jika seseorang mengamuk karena rencana yang susah payah dia buat hancur" Komen Ruggie memberi pengertian.

"Sudah bangun?" suara seseorang menginterupsi, (Y/n) berjalan seraya menjinjing sabitnya di atas bahu. Bilah sabit besar itu berkilat terang memantulkan cahaya. "Padahal aku ingin mengguyur nya dengan air kobokan"

"O-Oi... (Y/n).. apakah bahumu baik-baik saja untuk menopang senjata sebesar itu?" Tanya Ruggie menatap ngeri senjata yang selalu digunakan (Y/n) untuk bertarung melawan monster Blot.

"Biasa saja" pemuda itu menjatuhkan sabitnya, senjata itu berubah menjadi kelopak mawar biru. "Ah, aku lupa bilang kalau panduan belajar yang kau berikan pada mereka sangat praktis"

"... Apa?"
Azul mendongak menatap si surai Magenta yang membaca panduan belajar buatannya, padahal ia ingat jelas kalau (Y/n) sangat marah padanya.

Tapi kenapa sekarang dia bertingkah seolah tidak terjadi apa-apa?

"(Y/n) benar, kau sangat hebat membuat nilaiku lebih dari 90" puji Ace diikuti oleh Deuce.

"Pujian kalian tidak berarti apa-apa untukku..." Azul memalingkan wajah.

"Aaah ngomong-ngomong..." (Y/n) merogoh sakunya mengeluarkan sebuah foto "Ini foto yang kau cari, benar?" Tanyanya menunjukkan foto tersebut.

Sontak ADeuce, Grim dan Jack auto kaget melihat foto di tangan (Y/n), bukankah itu barang yang setengah mati mereka cari!?

"HAH!?"

"EH!?"

"Ke-Kenapa fotonya ada padamu!? Padahal saat kami mencarinya..."

"Tidak ada di museum? Memang" (Y/n) terkekeh geli melihat ekspresi semua orang yang ada di sana, ada rasa puas tersendiri karena berhasil mengerjai teman-temannya yang merepotkan itu.

"Karena aku sudah mengambilnya lebih dulu" lanjutnya tanpa beban.

"Apaaa!? Jadi kau sengaja mengirim kami untuk mencari barang yang tidak ada!?" Teriak Ace merasa kesal.

hahaha, kau melakukan kesalahan besar Ace Trappola.

Leona tepok jidat, Ruggie geleng-geleng kepala, Jack pura-pura gak liat, Deuce+Grim cuma nonton.

"Kalau iya, kenapa?"
Balas (Y/n) melipat tangan, iris Sapphire itu menyorot tajam pemuda malang tersebut.

"T-Tidak ada apa-apa! Hahaha..."
Ace lupa kalau berdebat dengan (Y/n) adalah tindakan bodoh.

"Ehem.." Azul berdehem pelan mencairkan suasana.

"Foto apa ini? ini hanya foto beberapa Merfolk yang berkerumun, kan?" Tanya Leona ikut nimbrung.

"Hahaha! Hei! itu membuatku ingat! ini adalah foto kunjungan sekolah kami dulu! Coba lihat! Aku dan Jade disini dan lihat anak gurita ini, yaa! ini bayi Azuuuul!!" Tunjuk Floyd pada yang punya nama.

"AaaAaaAa!!! Tidaaak! Jangan lihat!!" Teriak Azul menutupi wajahnya.

"Aku... Aku mengerti perasaanmu Senpai! semua orang pasti punya masa lalu yang ingin dilupakan!" Lantang pemuda berlambang Spade tersebut.

"Deuce, aku sarankan kau diam" datar (Y/n) menepuk pundaknya.

"Hiks hiks... ini yang terburuk! aku akan kembali ke Octopot sekarang!"
Rengek Azul mendapat tawa geli dari si kembar.

"Hum! Hum!" Grim tiba-tiba mengendus endus tanah, "Yeah! aku menemukannya!" Grim mengambil batu hitam yang tersembunyi di balik rumput laut.

"Tunggu grim--"
(Y/n) hendak merebut batu hitam itu tapi sudah masuk duluan kedalam mulut di kocheng jadi-jadian.

"Mmmm! Ini enak! Sama seperti batu hitam yang ku makan di turnamen Spelldrive!" Seru Grim dengan khidmat menelan batu itu, tidak menyadari aura gelap yang dikeluarkan (Y/n).

*Ctak!!*
Sentilan gratis mendarat di dahi Grim, di empu pun mengaduh kesakitan mengusap-usap jidatnya.
"Sakiiit! Kenapa kau melakukan itu!?"

"Kamu nanyaaa!? Jangan makan sampah!" Omel (Y/n) berjongkok mencubit pipi Grim.

"Ck! Padahal batunya sangat enak!"
Cibir Grim, tatapannya berubah horor ketika melihat darah keluar dari hidung (Y/n). "K-Kau berdarah!"

"Huh...?" (Y/n) meraba hidungnya yang mengeluarkan akan cairan merah kental, "Astaga, aku tidak bawa ---"

(Y/n) mencoba berdiri, tapi tubuhnya sangat lemas hingga dia terhuyung ke belakang, beruntung Leona sigap menahan punggung (Y/n). "Oi, ada apa denganmu?"

"Koebi-chan...? Kau berdarah! Ini pasti karena kau melindungi ku!" Ujar Flyod panik.

"Kita harus membawa Kantokusei-san ke UKS, kau juga Azul" timpal Jade mengeluarkan sapu tangan dan mencoba mengelap darah di hidung (Y/n).

"Jangan sembarangan menyentuhnya, belut" sinis Leona menepis tangan Jade, ia mengeluarkan sapu tangannya sendiri mengelap darah gadis yang tidak bergeming itu.

(Y/n) membatu karena kepalanya serasa berputar-putar, matanya berkunang-kunang dan tidak bisa fokus pada sekelilingnya. 'Ada apa denganku..?'

"Aku baik-baik saja" (Y/n) menarik nafas panjang mengembalikan keseimbangan, ia menghampiri Azul dan...

*PLAK!!*
Tamparan keras mendarat sempurna di pipi Azul, bahkan wajahnya sampai tertoleh ke samping.

"E-Eh...?" Azul tergagap memegangi pipinya yang menjadi korban.

"EEEH!?"

"Azul!?"

"Koebi-chan!?"

"Kantokusei-san!?"

"Bahkan Azul-senpai juga..."

Merasa De Javu, tanpa sadar Leona meraba pipinya yang ngilu pernah ditampar juga, "Tch.."

"Tanganku terselip, sebaiknya kalian bersiap-siap karena profesor Trein akan segera kemari bersama para staf. Grim ayo pulang" (Y/n) berbalik menuju Mirror gate.

"Myah! Tunggu aku!" Serunya mengikuti (Y/n), Duo Ramshackle meninggalkan asrama Octavinelle.

.
.
.

Malam hari pun tiba, (Y/n) yang lagi nyantai rebahan di halaman Ramshackle kedatangan tamu.

"Ya jadi gitulah ceritanya, pokoknya itu orang satu nyebelin beut asli! Dia yang salah dia juga yang marah! Dasar magadir!" Umpat (Y/n) iseng mencabut rumput di sebelahnya.

"Apa itu magadir? Aku baru mendengar kosakata seperti itu darimu" tanya malleus ikut-ikutan nyabutin rumput.

"Manusia gak tau diri" jawab (Y/n) ala warga +62.

"Tapi Ashengrotto bukan manusia..."
Koreksi Malleus menahan tawa.

"Lah iya ya..."

Ratu Malleficia pasti akan banjir air mata jika melihat pemandangan tydack estetik dimana cucunya a.k.a Malleus Draconia, sang putra mahkota negeri Valley of Thorn dengan tidak elegannya jongkok sambil nyabutin rumput.

Awalnya Malleus ingin menemui (Y/n) karena mendengar kabar bahwa Prefect of Ramshackle telah mengalahkan ketua asrama Octavinelle yang tidak lain adalah Azul.

Tapi tidak disangka Malleus akan melihatnya sedang rebahan di rumput sambil dengerin musik. Pantesan dipanggil gak denger...

Jadilah mereka berdua ngegibah ini itu, sebenernya Malleus gak nyambung sama omongannya tapi ya tetep dilanjut uga.

"Baiklah, sepertinya ini sudah terlalu malam, kau harus istirahat (Y/n)" ucap malleus berdiri.

"Hmm... kau benar, kalau begitu aku duluan ya, selamat malam Tsunotaro" (Y/n) melambaikan tangannya sebelum menutup pintu.

Tak lama kemudian terdengar suara perdebatan dua siswa Diasomnia yang diketahui adalah Sebek dan Silver.

"Padahal waktu itu kau masih berlatih bersama prajurit lainnya, aku tidak menyangka akan bertemu denganmu lagi..." Monolog (Y/n) mengingat kunjungan pertamanya ke negeri Valley of Thorn.

"Waktu berjalan begitu cepat, tapi aku... Cok! Gue masih belom nemu jalan pulang!"

(Y/n) menjatuhkan bokongnya di sofa, mengambil tasnya mengeluarkan buku-buku catatan. Seperti biasa dia tidak akan tidur.

Gadis itu tidak sengaja membaca kutipan di buku yang bertuliskan..

"Kejahatan dan kebaikan dipisahkan oleh garis yang sangat tipis"

"Garis yang sangat tipis ya... Apa itu..." (Y/n) mendongak ke arah pintu kamarnya yang terbuka, tempat Grim tidur, ia bisa melihat ada cahaya yang bersinar. "Grim..."

(Y/n) bergegas menuju kamarnya.
"Cermin itu... Bersinar?" Gumamnya melihat cahaya yang keluar dari cermin redup dan hilang. "Jangan-jangan mata gue udah siwer lagi... Dahlah mau balik belajar"

(Y/n) terus terjaga hingga pagi tiba, setelah membangunkan Grim diapun bersiap-siap sampai Floyd datang dengan ramah--- ralat, dia mendobrak pintu. "Koebi-chan! Aku datang menjemputmu!"

"Fgnna!? Kau!? Kenapa kau datang lagi!? Kami kan sudah menang taruhan!" Hardik Grim bersembunyi di belakang (Y/n).

Tapi yang dimarahi justru tidak peduli, direngkuhnya tubuh yang lebih kecil itu, Floyd menghirup dalam-dalam aroma shampo rambut (Y/n).

Hangat, itulah yang dirasakan Floyd ketika (Y/n) berada di pelukannya, "Koebi-chan sangat menggemaskan!"

"Floyd-senpai... Tolong lepaskan aku"

"Hmm~ tidak mauu~" balas pria itu semakin mengeratkan pelukannya.

"Nah Floyd, aku yakin kau tidak ingin kita terlambat ke museum Atlantis, benar? Selamat pagi Kantokusei-san" Jade memisahkan saudara kembarnya dari pemilik surai Magenta.

"Boo! Tidak seruu..."

Sekip!

(Y/n) dkk kembali ke museum Atlantis bersama trio Octavinelle, si kembar kembali ke bentuk duyung sementara Azul tampak seperti biasa.

Sementara Ace, Deuce dan Grim dipandu Jade dan Floyd berkeliling, (Y/n) diam berdiri disamping Azul "Kau tidak ikut dengan mereka..?"

"Malas" singkat (Y/n) nyemil rumput laut asin yang sempat dia beli.

Azul sweatdrop, terkadang dia bingung apakah orang yang berada di sampingnya saat ini benar-benar Kantokusei yang ia kenal.

"Begitu ya..." Ucapnya menaruh foto yang sudah dia edit kembali ke papan mading.

"Pada akhirnya aku tidak bisa menghapus masa laluku, aku tidak bisa menerimanya, aku selalu menolaknya" sorot mata Azul menyendu

"Oh gitu"

💢Krek!💢
"Tidak adakah hal lain yang ingin kau katakan?" Cibir Azul dengan wajah kesalnya.

"Aku sudah mengatakan semua yang ingin ku katakan di alam bawah sadarmu, akan ku hantam kepalamu dengan papan mading ini jika kau lupa" balas (Y/n) santai.

Azul diam tidak menjawab, sepertinya apa yang diucapkan Leona ada benarnya. "Berdebat denganmu adalah ide buruk..."

"Terimakasih atas pujiannya" (Y/n) nyengir tanpa dosa, "tapi kau harus tau, Past is the best teacher. Dari masa lalu kau bisa bercermin, dari sana kau belajar untuk menjadi lebih baik lagi"

"Dan kau tau? Sampai bisa membuat orang bodoh mendapat nilai tinggi dalam waktu singkat, kau sangat hebat" lanjut (Y/n) tersenyum simpul, manik Sapphire itu berkilauan terkena sinar dalam air.

Azul tertegun, (Y/n) yang tersenyum sangat cantik-- Astaga! Demi The great seven! Apa yang Azul pikirkan!? Jelas-jelas (Y/n) adalah laki-laki!!

Ya kan...?

Azul memalingkan wajah, berusaha menyembunyikan semburat merah di wajahnya, dan ada apa dengan jantungnya yang dugem-dugem gak jelas ini!? "K-Kau berpikir begitu?"

"Ho'oh, tapi sifat serakahnya di minimalisir ya bang"

"Eh?" Oh tidak, kosakata abstrak (Y/n) kembali lagi...

"Oh iyak, btw gue nanti mau berhenti kerja di Mostro Lounge"

"EH!? KENAPA!?"

"Gak usah ngegas bisa kan? Gue menang taruhan, lagian juga gue gak digaji tuh" (Y/n) menggelengkan kepala.

"A-Aku akan memberi mu bayaran yang sesuai! Jadi tolong pikirkan baik-baik!" Seru Azul, mana mungkin ia bisa melepaskannya!? Kafe nya menjadi lebih ramai karena ada (Y/n)!

Ho? Azul masih belum kapok rupanya. "Berikan aku casing hp bening yang tidak akan menguning, baru kita bicara"

"A-Apa yang..."

"Oh gak bisa ya? Pinjem KTP boleh kali, lumayan dapet pinjol"

"Sebenarnya apa yang--"

"Ngomong-ngomong apa password WiFi museum ini?? Buat download film tukang haji naik bubur full episode bisa kayaknya"

"AaaAaaAa!!! Hentikan! Aku menyerah!" Azul menutup telinganya dengan tangan.

K.O!

.
.
.

Saat sudah kembali ke sekolah di sore hari...

"Puppy! Come here now!"
Suara tegas profesor Crewel memberhentikan (Y/n) yang lagi nyari angin.

"Ada apa, profesor?"

"Aku ingin memberi dokumen ini pada Ashengrotto, tapi aku harus menemui profesor Trein untuk membahas soal remedial, maukah kau mengantarkan dokumen ini padanya?" Crewel menyodorkan map berisi kertas-kertas.

"Tidak masalah, sepertinya dia ada di Mostro Lounge sekarang.." (Y/n) mengingat seperti apa sibuknya pria itu.

"Hm, ngomong-ngomong dimana Trappola, Spade dan Grim? Tidak biasanya kau sendirian..." Tanya profesor Crewel dengan tatapan menyelidik.

"Biasa pak, mereka abis nyemil obat nyamuk bakar lima pack"

Crewel yang sudah paham seperti apa kalimat abstrak ala Prefect of Ramshackle pun hanya ber-oh-ria.

(Y/n) POV!

Aku berjalan menuju Mirror hall, tak sengaja berpapasan Beastman serigala dengan bekas luka di pipinya.
Inikan orang yang sensi banget sama gue!? Duh demi apa sih harus ketemu orang problematik Mulu!?

Eh bentar... Semua murid NRC itu problematik garis keras.

Aku mencoba tidak menghiraukannya, tidak sampai saat dia menggenggam lenganku tiba-tiba.
Eh siapa lo pegang-pegang!? 

"Tu-Tunggu Kantokusei!"

Hah? Hanya telingaku yang bermasalah atau dia memanggilku Kantokusei? Bukannya dia sangat tidak suka padaku? "Ada apa?"

"Um... A-Aku.. namaku Wade, aku berterimakasih karena kau menyelamatkan ku saat Azul Overblot... Saat itu aku pingsan dan..." Dia menundukkan kepala, tidak berani bertatap mata.

"Aku juga minta maaf atas sikapku selama ini.. aku punya trauma yang membuatku tidak suka pada manusia.." lanjutnya meraba bekas luka di pipinya.

Ini perubahan yang mendadak untuku.... "Ya sudahlah,
kau mau ke Mostro Lounge juga?"

"Ya.. ada beberapa barangku yang tertinggal di loker pegawai"

Kami sampai di kafe mewah tersebut, terlihat sepi dan tidak ada orang, seorang siswa pegawai berkata, "Kantokusei-san, kau mencari seseorang?"

"Ya, apa Azul-senpai ada di sini? Ada dokumen yang harus ku serahkan" jawabku.

"Azul-senpai sedang keluar sebentar, kau bisa menunggu di kursi pelanggan, mau ku buatkan minuman?" Tawarnya.

"Tidak terimakasih, aku akan menunggunya" Aku duduk meletakkan map di atas meja.

Buset dah capek bener gueee!! Mak anakmu capek maaak! Pengen pulaaaang! Tapi gue capek kenapa ya? Perasaan gue gak sibuk-sibuk banget sih..

Yah seenggaknya gak sesibuk pas masih di SE.RA.PH, kira-kira bagaimana kabarnya Devil dan Strength? Aku penasaran masalah apalagi yang dibuat mereka di kantor pusat.

Dan terus terang aku merindukan Tanjirou dan teman-teman lainnya, bagaimana kabarnya Shinobu? Mitsuri? Tamayo-san?

Lalu... Nilakandi?

Sungguh, aku merasa sangat lelah..
Kepalaku sakit, rasanya sangat sulit untuk tidak menutup mata barang sedetik saja, tidak bisa...

Huh...?

Tunggu...

Jangan bilang kalau...

Aku tertidur?

Tidak..

"Kak... Tolong.."

Tidak...!

"Aaah! Sakiiit! Jangan pukul dedek lagii!!"

Hentikan...!

"Kak... Sakit kak.. hiks hiks..."

HENTIKAN!

"KANTOKUSEI-SAN!!!"

"KOEBI-CHAN!!"

"Huh...!?"

POV end.

Azul mengguncang bahu (Y/n), ia bisa melihat iris Sapphire itu meredup dan bergetar dalam ketakutan hebat.

Beruntung tidak ada seorangpun di kafe terkecuali dirinya, Jade dan Floyd, betapa terkejutnya dia saat melihat (Y/n) gemetar memeluk dirinya sendiri sambil menggumamkan kata 'Hentikan'

Apakah dia benar-benar (Y/n)? Karena dia terlihat sangat...

Rapuh.

"Kantokusei-san, tenangkan dirimu, tarik nafas---"

"Azul-senpai, profesor Crewel meminta ku untuk memberikan dokumen ini padamu" sela (Y/n) menyodorkan map tersebut, raut wajahnya kembali datar.

Hening, (Y/n) kembali seperti biasa, sorot matanya masih tajam dan tubuhnya tidak lagi gemetar. Seolah tidak terjadi apa-apa.

"K-Kau baik-baik saja?"
Hanya itu yang dapat ditanyakan Azul, Jade diam mengamati setiap perubahan ekspresi yang mungkin terjadi.

Tapi nihil, (Y/n) seperti patung.
"Ya, hanya mimpi buruk"

"Tapi kau sangat pucat dan---"

"Kantokusei, aku sudah selesai" Wade menginterupsi, tatapannya tak lepas dari tiga siswa Octavinelle tersebut.

"Kalau begitu Azul-senpai, kami undur diri" (Y/n) dan Wade meninggalkan Mostro Lounge.

Azul diam menatap punggung (Y/n) yang hilang dari pandangan, sebenarnya ada apa dengannya?

"Hei Azul, Jade..."
Floyd membuka percakapan.

"Ada apa Floyd?" Sahut Jade, ia terkejut melihat selembar obat yang ada di tangan saudara kembarnya. "Apa itu?"

"Entahlah, sepertinya Koebi-chan menjatuhkannya... Hei Azul, kau tau obat apa ini?" Tanya Floyd memberikan obat itu pada sahabatnya.

"Ini... Sertraline?" Alis Azul berkerut, apa yang membuat (Y/n) memiliki obat semacam itu.

"Apa itu? Koebi-chan sakit apa!? Jawab aku!" Floyd mencengkram kerah Azul.

"Floyd, tenangkan dirimu, aku yakin semuanya akan jelas jika kita tau obat apa itu" Jade menarik Floyd melepaskan Azul. "Azul, kau tau sesuatu?"

"Ini.." Azul tidak bisa langsung menjawab pernyataan Jade.

.
.
.

"Kau yakin tidak apa-apa sendirian?"

"Ya, terimakasih telah menolong ku tadi..." Jawab (Y/n), tidak bisa dipungkiri bahwa kehadiran Wade sangat menolongnya.

"Baiklah.. sampai jumpa besok, Kantokusei" Wade tersenyum sebelum memasuki cermin asrama Savanaclaw, berusaha mengabaikan bau anyir darah pekat.

Wade tau, seharusnya dia tidak meninggalkan (Y/n) sendirian, tapi dia bisa apa jika iris Sapphire itu menatapnya seolah ingin mengulitinya hidup-hidup?

(Y/n) tidak ingin dilihat siapapun untuk saat ini.

Gadis itu mengepalkan tangan hingga kuku tajam menembus kulitnya, dia jatuh bersimpuh memeluk dirinya sendiri.

Tidak apa-apa, (Y/n) tau dia satu-satunya siswa yang masih berada di sekolah, tidak ada yang akan melihatnya.

Melihat sisi rapuh yang selalu ia tutupi.

"Sepertinya obatku tertinggal di Mostro Lounge... Persetan" lirihnya mengelap kasar air mata yang keluar.

Kasuga keluar dari bayangan (Y/n), burung itu melebarkan sayapnya memeluk wajah sang majikan.

"Maaf karena kau memiliki majikan lemah sepertiku, Kasuga" (Y/n) tersenyum miris, kenapa perasaan manusia sangat menyakitkan?

"Ah..." (Y/n) menghirup aroma yang tidak asing, ini adalah aroma emosinya, "jadi seperti inikah, kesedihanku...?"

Bonus!!

Kasian ya gak bisa lewat...

Continue Reading

You'll Also Like

38.3K 3K 6
┌݂━ִׂ┐⟝ׂ─ׂ┬ׂׂ─ׂׂ┬ׂ┄ׂ⸉✦ ⃝ ⃝ ⸊ׂ┄ׂ┬ׂ─ׂ┬ׂ─ׂ⟞┌݂━ִׂ┐ ┆ִׂ⬫ִׂ ┘✦ ⃝ ⃝ 𝑼𝑵𝑰𝑸𝑼𝑬 𝑮𝑰𝑹𝑳 ✦ ⃝ ⃝ ┆ִׂ ┆ ┌݂⟡᜔┘⟝ׂ─ׂ┴ׂ─ׂ┴ׂ┄ׂ⸉✦ ⃝ ⃝ ⸊ׂ┄ׂ┴ׂ─ׂ┴ׂ─ׂ⟞└ֹ━ִׂ┘ ╰᜔ׂ⟡᜔ׂ╮ ...
508K 37.6K 59
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
9.5K 968 5
(HONKAI STAR RAIL X READER) Kumpulan oneshot yang berisi kisahmu bersama dengan para karakter laki-laki Honkai Star Rail yang menjadi kakakmu! Menuru...
1.4M 81.8K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi 🔞🔞 Homophobic? Nagajusey...