Possessive Male Antagonist

By stlobellyyy_

43.6K 2.1K 56

Ashalina Marcella Agatha seorang gadis cantik berusia 19 tahun, berdarah Indonesia-Australia yang tinggal di... More

NOTE
BLURB
ZERGA ALTHARA RAHARDIAN
ASHALINA MARCELLA AGATHA
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15

Chapter 16

862 61 6
By stlobellyyy_

~ Happy reading ~

Dor!

Setelah melepaskan pelatuknya, Zerga segera menarik tubuh Asha dan mendekapnya erat. Sementara Asha masih dibuat terkejut dengan suara tembakan tepat di belakangnya tadi.

"Nakal hm..?" bisik Zerga menggeram rendah tepat di telinga Asha, membuat bulu kuduk nya berdiri.

"Aku hanya ingin membantu mu" ujar Asha menggigit bibir dalam nya.

"Apa kamu tidak sadar? Itu membahayakan dirimu sendiri!" Zerga menghela napas kasar ketika dirinya tidak sengaja membentak gadis nya itu. Ia menenggelamkan wajahnya di bahu Asha.

"You scared me baby, please don't do that again.." Zerga berbisik lembut. Jantungnya terasa masih berdetak tidak beraturan, jika sampai terlambat sedetik saja Zerga tidak akan mengampuni dirinya sendiri. Namun bagaimanapun ia tak tega memarahi gadis manis nya ini.

Asha hanya diam sembari mengelus lembut rambut Zerga dengan jemari lentiknya.
"Tanganmu penuh luka" ucap Asha mengalihkan atensi nya pada lengan kemeja Zerga yang sedikit ter-angkat.

Zerga menggeleng tenang, "Hanya goresan kecil,"
Sebuah goresan apanya?! Bahkan banyak darah mengalir deras dari sayatan itu.

"Ayo ku obati!" Asha menarik tangan Zerga agar kembali masuk ke dalam mansion. Zerga hanya pasrah menurut. Sebelum masuk ke dalam, Zerga mengode para anak buahnya untuk segera membereskan kekacauan itu.

Kini Zerga duduk manis ketika Asha mengobati lukanya, ia tak henti-henti nya menatap wajah cantik gadis nya itu yang tengah serius meniup luka nya dengan lembut.

"Apa kamu kenal dengan orang-orang tadi?" Asha menatap sekilas wajah Zerga, lalu kembali menarik atensi nya pada luka Zerga dan melilitkan perban di luka yang telat ia obati.

"Jika hanya serangga kecil seperti tadi, aku tidak mengenalnya, sayang. Tapi kurasa aku tahu dalang dibalik semua ini" Zerga tersenyum kecil ketika melihat balutan perban di lengannya.

Asha mengerutkan keningnya hingga kini dia menghadap penuh ke arah Zerga. "Siapa?"

Bukannya menjawab, Zerga terkekeh gemas melihat raut wajah penasaran gadis kecil nya itu. Dia mengelus kerutan di kening Asha dengan lembut sambil meninggalkan kecupan ringan disana.

"Kamu akan segera mengetahuinya" Zerga tersenyum misterius.

Asha yang melihat itu langsung memberikan raut wajah tidak suka nya.

"Tidak usah sok misterius. Cepat beritahu aku!"

"Aku masih belum menyelidiki nya secara lanjut, sayang. Tapi memang dia ingin bersaing bisnis denganku secara ilegal, dan tentu saja aku tidak mungkin membuang waktu berharga ku hanya untuk mengurusi makhluk tidak berguna sepertinya. "

Asha menatap sinis pria di depannya itu. "Jika tidak ingin membuang waktu berharga mu, lalu mengapa kamu tadi menghabiskan waktumu untuk melawan mereka?"

"Tentu saja untuk melindungi gadis nakal ku ini. Selama ini aku tidak bertindak, bukan berarti mereka bisa menyentuh bahkan melukai berlian milikku." Zerga menangkup wajah Asha lalu mengecup pucuk hidung gadis itu dengan lembut.

Asha yang diperlakukan seperti itu merasa hatinya sudah terombang-ambing, bagaimana pria ini bisa memborong seluruh love language yang ada?

Asha masih menampilkan wajah angkuhnya, ia tidak boleh kalah dengan sikap manis pria ini. "Kamu menyamakan ku dengan sebuah berlian? Murahan sekali, bahkan masih banyak orang yang mampu memilikinya"

"Not just a diamond, baby. You're the light of all darkness, you're own of my whole world, my beautiful angel." Zerga menatap dalam seolah tengah menyelami iris yang menenangkannya itu.

Asha segera mengalihkan pandangannya ke segala arah, menghindari tatapan maut pria itu yang membuat hatinya kalang kabut. Ia segera mengalihkan pembicaraan ini.

"Kamu tidak boleh terlalu nekat menghadapi sesuatu yang berbahaya seperti itu. Kamu bukan pahlawan yang akan selalu menang, pikirkan bagaimana jika nasib tidak berpihak padamu" cerocos Asha tiba-tiba.

Mendengar ucapan gadis nya itu membuat Zerga tertawa geli. Dengan jahil, Zerga mencolek hidung Asha dengan jari telunjuk nya.

"Aww... apakah gadis kecilku ini mulai memperdulikan ku..??"

"Ge'er banget lo." Asha mencibir hingga tanpa sadar mengubah bahasa nya menjadi bahasa negara asalnya.

Zerga mengerutkan keningnya, "Please speak in English, baby.."

Mendengar hal itu membuat Asha terdiam mengingat sesuatu.

"Apa kamu ingin ikut bersama ku??"

Zerga menatap penasaran ke arah gadis nya itu sambil mengangkat salah satu alisnya.

"Hm..? Tentu sayang, aku akan selalu ikut kemana pun kamu pergi. Tapi, kemana kamu akan pergi?"

"Indonesia."

Zerga sedikit bingung dengan keputusan mendadak gadis nya itu.

"Kenapa tiba-tiba hm..? Apa terjadi sesuatu?" Zerga bertanya dengan suara lembutnya sembari mengelus pipi chubby gadis nya itu yang terasa begitu lembut.

Asha menggelengkan kepalanya, "hanya ingin berkunjung. Aku sudah lama tidak kesana."

Zerga yang mendengar itu hanya manggut-manggut. Kemudian ia mencondongkan tubuhnya lalu menangkup wajah gadis cantiknya itu.

"Sebelum itu, kamu harus berjanji untuk mematuhiku dan mendengarkan perkataanku jika kita berada disana"

Asha mengerjap bingung mendengar ucapan Zerga. Kan dia yang mengajak, mengapa malah pria itu yang mengaturnya? Namun ia malas beradu argumen dengan Zerga yang hanya akan menguras tenaganya.

"Baiklah, apa itu?"

Zerga tersenyum cerah melihat gadis nya itu ternyata setuju.

"Peraturan pertama, tidak boleh memakai pakaian yang terbuka atau ketat, sebelum mengganti pakaianmu, aku yang harus menentukan pakaian yang cocok untukmu. Kedua, Tidak boleh berbicara dengan pria maupun wanita selain aku. Ketiga, kamu harus selalu berada di sampingku mulai dari kita berangkat hingga pulang, mengerti?"

Asha melongo tak percaya dengan peraturan yang dibuat pria gila yang sayangnya adalah kekasihnya sendiri.

"Kenapa tidak sekalian saja kamu mengikat ku di tubuhmu?" cibir Asha kesal.

Zerga yang mendengar itu sontak terdiam seakan baru saja mendapatkan inspirasi.

"Bolehkah? Aku akan meminta bodyguard untuk membelikan kunci gembok, agar tangan kita tidak pernah berpisah"

Cukup, Asha sudah lelah menanggapi ide gila dari Zerga. Kesalahan terbesarnya karena mengajak Zerga ikut bersamanya, lagipula tanpa mengajak pun, pria itu pasti sudah membuntutinya kemana-mana.

••••

Singkat waktu, Asha sudah bersiap menuju bandara karena jam penerbangan nya akan dimulai 1 jam lagi. Cukup sulit Asha meminta izin kepada kedua orang tua nya setelah ia menceritakan kejadian di mansion semalam, ah lebih tepatnya kedua orang tua nya lah yang mengetahui terlebih dahulu setelah mendengar informasi yang disampaikan oleh para bodyguard yang diperintahkan untuk menjaga mansion. Mendengar hal itu membuat kedua orang tua Asha bergegas pulang karena mengkhawatirkan keadaan putri semata wayang mereka. Walaupun sulit meminta izin pada kedua orang tua nya itu, akhirnya Zerga turun tangan untuk menjelaskan bahwa dirinya lah yang akan ikut dan menjaga Asha dengan sebaik mungkin. Setelah menimbang keputusan mereka, kedua orang tua Asha mengizinkan karena mereka percaya bahwa Zerga mampu menjaga putri mereka dengan sebaik mungkin.

Memang benar, Zerga selalu menjaga gadis nya itu dengan perhatian penuh. Bahkan sifat overprotective nya itu membuat Asha merasa tercekik dengan segala peraturan yang dibuatnya. Seperti saat ini, kedua pasangan ini berjalan memasuki bandara dengan bergandengan erat. Sedari tadi Zerga enggan melepaskan genggamannya dari gadis kecil nya itu.

"Bisakah kamu melepaskannya? Tanganku mulai pegal karena menampung tangan besarmu" protes Asha. Ia sudah jengkel melihat Zerga yang terus menempelinya seperti cicak. Bahkan tangan gadis ini sudah sedikit memerah dan berkeringat karena genggaman Zerga yang erat.

"Tidak, sayang." Zerga yang menyadari tangan Asha mulai merasa pegal itu pun langsung mengusap seraya memijat lembut jemari milik gadis itu.

"I'm sorry, baby. Is this better?"

Asha hanya bergumam kecil lalu mengangguk.
Melihat anggukan Asha, membuat Zerga tersenyum lega lalu kembali menggandeng tangan gadis itu berjalan menuju pesawat ketika jam penerbangan mereka hampir tiba.

Zerga dan Asha berjalan di posisi terakhir memasuki pesawat karena alasan mereka tidak ingin berdesakan dengan penumpang pesawat lainnya. Awalnya, Zerga memaksa untuk membawa pesawat pribadi nya saja, namun Asha menolak karena ia hanya ingin menikmati perjalanan dengan normal, lagipula akan membosankan jika berada di pesawat tanpa ada kebisingan orang lain, pemikiran gadis itu sangat aneh menurut Zerga. Namun akhirnya ia memilih menuruti keinginan gadis nya itu.

Ketika baru saja melangkah memasuki pesawat, Asha melihat seorang pemuda yang terlihat seperti buru-buru masuk ke dalam pesawat dan secara tidak sengaja menabrak nya membuatnya sedikit terhuyung ke samping, untungnya dengan sigap Zerga menahan tubuh Asha ke dalam dekapannya. Zerga menggeram marah lalu menatap tajam ke arah pemuda itu.

"Watch your step, dude!"

Pemuda itu membungkuk sekilas ke arah Asha, seolah tengah meminta maaf karena tidak sengaja menabraknya. Zerga hendak menghampiri pemuda itu dengan rasa geram nya, namun Asha segera menahan tubuh Zerga agar tidak menimbulkan keributan di dalam pesawat. Asha segera menarik Zerga ke tempat duduk mereka.

"Tenanglah, dia tidak sengaja" ucap Asha mencoba menenangkan Zerga setelah keduanya duduk di kursi pesawat.

"Kamu baik-baik saja kan?" Zerga menelisik tubuh gadis nya itu memastikan tidak ada yang lecet sedikitpun. Ia juga sesekali menepuk kecil lengan Asha, seolah ingin menghilangkan bekas sentuhan pemuda itu. Asha hanya menanggapinya dengan anggukan kecil.

Beberapa menit pesawat lepas landas. Kedua pasangan ini masih senantiasa menggenggam erat satu sama lain dengan kepala yang saling bersandar. Zerga menumpukan dagunya di puncak kepala Asha, sesekali memberikan beberapa kecupan kecil seraya menyisir lembut surai rambut gadis itu menggunakan jemarinya. Keduanya sama-sama tenggelam dalam keheningan yang menenangkan.

Baru saja Zerga memejamkan matanya, tiba-tiba suara desisan pelan terdengar dari Asha, membuatnya sontak membuka mata menatap ke arah gadis itu.

"Ada apa sayang??" tanya Zerga dengan raut khawatirnya.

Asha menggigit bibirnya kecil, "Aku ingin buang air kecil.." ucapnya sambil menyengir.

Zerga yang mendengar itu menghela napas lega, dia pikir gadis nya itu kesakitan.

"Kalau begitu aku akan mengantarkanmu ke toilet," Ia mengecup kening Asha sekilas sebelum menarik gadis itu untuk berdiri.

"Tidak, aku bisa pergi sendiri." Asha segera menahan tangan Zerga. Mana mungkin ia membiarkan Zerga ikut menemaninya ke toilet walaupun sekedar mengantar nya.

Zerga mengernyitkan dahinya setelah mendapatkan tolakan itu. "Are you sure, baby? Aku tidak ingin terjadi sesuatu padamu"

"Seribu rius. Please, Aku sudah tidak tahan, bye." Asha segera berjalan cepat menuju toilet tanpa menunggu jawaban Zerga, bisa-bisa dia akan mengompol.

Beberapa menit akhirnya ia selesai menuntaskan buang air nya. Asha berjalan keluar dengan perasaan lega. Baru saja ia ingin kembali ke tempat duduknya, tubuhnya tersentak kecil ketika merasakan tubuhnya didorong hingga masuk kembali ke dalam toilet. Asha memejamkan matanya ketika tubuhnya berada dalam kungkungan seseorang, tubuhnya disandarkan di dinding dan berada di antara lengan orang itu, membuatnya sulit bergerak. Ia membuka matanya perlahan dan terbelalak ketika bertemu dengan iris mata itu.

"Long time no see, Aca sayang..."








haloo semuaa, apa kabar??
uda lama bgt ga update, lagi padat²nya jadwal wkwk. Sempet hampir hilang juga akun ini :( Maaf sebanyak-banyaknya yaa buat yg nungguin, terimakasih buat kalian semua yang udah mau nunggu, love you all.

See you on the next capt-!

===================
Thank you for reading..
Don't forget to vote💙
===================

Continue Reading

You'll Also Like

1M 98.3K 26
Karmina Adhikari, pegawai korporat yang tengah asyik membaca komik kesukaannya, harus mengalami kejadian tragis karena handphonenya dijambret dan ia...
17M 751K 43
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
3M 151K 62
Mari buat orang yang mengabaikan mu menyesali perbuatannya _π‡πžπ₯𝐞𝐧𝐚 π€ππžπ₯𝐚𝐒𝐝𝐞
984K 146K 49
Awalnya Cherry tidak berniat demikian. Tapi akhirnya, dia melakukannya. Menjebak Darren Alfa Angkasa, yang semula hanya Cherry niat untuk menolong sa...