Happy reading
"Daffa tunggu!"ucap Tristan berlari menghampiri Daffa yang ingin memasuki mobil.
Daffa yang sudah membuka pintu mobil menoleh kearah suara. "Tristan? Ada apa?"tanyanya.
"Gue mau bicara sesuatu sama Lo"ucap Tristan yang sudah ada di depan Daffa.
Mereka masih ada di parkiran restoran tadi. Tristan menunggu yang lainnya pulang lebih dulu baru lah menghampiri Daffa.
"Ayo bicara di dalam mobil,gak enak kalau di luar gini"ucap Daffa.
Bereka berdua memasuki mobil Daffa. "Jadi,mau bicara apa?"tanya Daffa.
Tristan bengubah posisi duduknya menghadap Daffa. "Jujur sama gue, dompet Lo yang gue temuin di kamar hotel Claudia dengan kalian berdua yang tiba-tiba mau nikah ada hubungannya kan?"ucapnya to the point.
Daffa hanya terdiam mendengarkan ucapan Tristan. Ia diam hanya bingung bagaimana cara menjelaskan semua ini kepada pria itu.
"Melihat keterdiam lo kaya gini bikin gue tambah yakin kalau semua itu memang ada hubungannya"ucap Tristan.
"Lo benar tris,semua yang Lo pikiran sekarang itu benar"jawab Daffa menatap kearah Tristan,tidak ada gunanya juga untuk menutupi semuanya.
Tristan langsung syok mendengarnya langsung dari Daffa. "Jadi,di malam resepsi gue kalian berdua____"ucapnya yang sengaja di gantung.
Daffa mengangguk "Ya,gue dan Claudia memang melakukan itu saat malam itu"
"T-tapi bagaimana bisa kalian berdua berakhir begitu. Bukannya waktu itu yang lain bilang Lo sudah balik duluan dari acara gue,karena ada pekerjaan mendadak"
"Malam itu gue gak ada pekerjaan mendadak apapun,bahkan gue masih ada di sana. Saat malam itu gue di jebak dengan obat perangsang"jelas Daffa.
"Obat perangsang?"ulang Tristan memastikan.
"Hm,orang itu sengaja menjebak gue saat malam itu bahkan dia juga sudah menyiapkan seorang wanita untuk memuaskan hasrat gue. Tapi untungnya di waktu yang tepat ada Claudia yang menolong gue dan ya selanjutnya Lo tau lah apa yang terjadi"cerita Daffa.
"Siapa? Siapa yang sudah menjebak Lo?"tanya Tristan.
"Orang terdekat dan salah satu orang yang gue percaya"jawab Daffa.
Tristan terdiam memikirkan itu. "Gak mungkin kan orang itu salah satu sahabat kita?"
Daffa bergidik bahunya acuh. "Lo dan yang lain juga akan tau di waktu yang tepat nanti " Membuat Tristan hanya bisa terdiam,ia sangat penasaran sebenarnya siapa orang itu.
"Ada yang mau di bicarakan lagi?"tanya Daffa.
Tristan menggeleng sebagai Jawaban. "Enggak"
"Kalau begitu gue pergi dulu. Selamat atas pernikahan Lo nanti "ucap Tristan sambil menepuk pundak Daffa lalu kuar dari mobil milik sahabatnya itu.
Daffa hanya memandang kepergian sahabatnya itu yang berjalan memasuki mobilnya. "Kalian semua pasti tidak akan menyangka kalau orang itu adalah Aryan"gumamannya.
"Cih penghianat"decihnya ketika mengingat itu.
Selama ini Daffa hanya berperan seperti orang bodoh yang tidak tau apa-apa tentang hubungan Kesya dengan Aryan. Padahal yang sebenarnya dari awal Daffa sudah tahu semuanya dengan apa yang mereka lakukan di belakang dirinya.
Kemudian,Daffa menjalankan mobilnya untuk kembali kerumah sakit. Daffa masih banyak pekerjaan di sana.
oo0oo
"WHAT?!!"
"I-ini beneran?"tanya Niken tak percaya menatap undangan yang ada di tangannya.
"Lo beneran nikah sama dokter Daffa?"tanyanya lagi menatap kearah Claudia.
Claudia mengaguku kepalanya membenarkan. "Iya"
"Bagaimana bisa? Bukannya dokter Daffa udah punya kekasih? Gimana kalian bisa nikah? Atau jangan-jangan Lo jadi pelakor ya Clau? "Tuduh Niken.
"Sebarangan,gue gak pernah jadi pelakor ya"ucap Claudia tidak terima di tuduh.
"Terus apa ini namanya? "
"Kayanya gue belum cerita sama Lo deh"ucap Claudia meingat kalau dia belum menceritakan tentang cerita Daffa saat di villa waktu itu.
"Cerita? Cerita apa emangnya?"tanya Niken.
"Tentang gimana gue yang mau nikah sama mas Daffa"kata Claudia.
Claudia menghela nafasnya lebih dulu lalu menceritakan tentang kekasih Daffa yang selingkuh dengan sahabatnya sendiri di belakang Daffa selama mereka berhubungan LDR.
Ia berpikir tidak masalah untuk menceritakan semua itu kepada Niken. Niken adalah sahabatnya, orang yang ia percaya dan Niken juga tidak memiliki mulut member. Jadi Claudia bisa tenang menceritakan itu semua.
"Gila-gila ada yang perempuan begitu jaman sekarang ini. Sudah punya pacar yang sempurna eh malam selingkuh sama sahabat pacar sendiri"ucap Niken geleng-geleng kepala tak percaya.
"Eh tapi itu dokter Daffa cerita yang sebenarnya kan bukan karangan di dong,biar Lo bisa nikah sama dia?"tanya Niken lagi.
"Beneran lah gak mungkin mas Daffa ngarang cerita "jawab Claudia langsung.
"Syukur deh, gue cuman takut dia ngarang doang"kata Niken.
"Gak mungkin, karena gue percaya sama mas daffa"
Niken membaca tanggal pernikahan yang tertulis di undangan itu.
"Gila ya kalian ngebet banget kayannya mau nikah. Kemarin aja Lo datang ke gue sambil nangis-nangis karena dokter Daffa yang sudah punya pacar ,eh sekarang malah mau nikah. Sia-sia air mata Lo keluar clau kalau ujung-ujungnya nikah sama dokter Daffa juga"cibirnya.
Claudia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Bukan gue yang mau tapi mas Daffa, padahal gue maunya tiga bulan lagi tapi dia malah mau satu bulan lagi"
"Berarti dokter Daffa dong yang ngebet banget pengen jadiin Lo istrinya"
"Mungkin kali ya,gue juga gak tau"ucap Claudia.
"Naura udah Lo undang?"tanya Niken.
"Belum,rencananya besok gue mau ketemu sama dia,Lo temenin gue ya"
"Oke deh"
Mereka berdua sedang berada di studio milik Claudia yang ada di rumah. Claudia baru saja mengerjakan barang endorseannya dan juga membuat konten untuk bahannya nanti di posting di akun nya.
Mereka hanya berdua di ruangan itu kerena Vina yang kali ini lagi absen karena pergi kuliah. Jadi,hanya mereka berdua saja yang ada.
Terdengar suara nada dering dari ponsel Claudia membuat sang empu langsung mengangkatnya setelah membaca nama siapa yang menelepon.
"Hallo Bianca,ada apa?"
"CLAUDIA,APA MAKSUDNYA SEMUA ITU?!"Claudia langsung menjauhkan ponselnya dari telinga saat mendengar suara nyaring dari sepupunya itu.
"Apa sih? Apa yang Lo maksud?"tanya Claudia bingung setelah kembali menempelkan benda pipih itu ke telinganya.
"Tadi mama gue hubungin gue katanya pagi tadi Tante Lisa datangin mama gue sambil ngasih undangan pernikahan Lo sama dokter Daffa sahabatnya Tristan. Itu beneran?"tanya Bianca di seberang sana.
"Iya,satu bulan lagi gue bakal nikah sama mas Daffa"jawab Claudia membenarkan.
"APA?!"terdengar nada kaget dari seberang sana.
"Gimana bisa? Bukannya dokter Daffa sudah punya kekasih yang lagi di luar negri?"
"Ceritanya panjang,gue gak bisa jelasin itu semua di sini. Nanti kita ketemuan, gue ceritain semuanya langsung"ucap Claudia.
"Gue harap Lo bukan jadi pelakor di hubungan mereka"peringat Bianca.
"Enggak lah! Apa yang Lo pikiran itu gak benar,gue bukan pelakor. Nanti gue jelasin semuanya sama Lo"ucap Claudia.
Terdengar helaan nafas lega dari seberang sana. "Syukur deh kalau begitu,gue cuman gak mau Lo jadi perusak hubungan orang"
"Lo tenang aja gue bukan perempuan kaya gitu"
"Sumpah ya Clau gue denger berita Lo yang tiba-tiba mau nikah kaget banget. Gak ada kabar apapun tiba-tiba sudah mau nikah aja"
"Itu karena doa Lo waktu itu terkabul. Jadinya gue bisa nyusul Lo nikah juga"Kata Claudia sambil terkekeh.
"Hebat juga ya doa gue bisa langsung terkabul"kata Bianca ikut terkekeh .
"Udah dulu ya Clau,gue lagi sibuk nih"ucap Bianca.
"Sibuk apaan Lo?"tanya Claudia.
"Bisa urusan ibu rumah tangga"jawab Bianca.
"Iya deh,si paling ibu rumah tangga sekarang "kata Claudia.
Terdengar tawa kecil di seberang sana. "Udah ya gue tutup dulu. Ingat Lo harus jelasin semuanya sama gue"
"Iya iya nanti gue ceritain"
Tut.
Bianca?"tanya Niken.
Claudia mengangguk sebagai jawaban. "He,em dia kanget gue mau nikah"
"Sudah gue duga,semua orang juga pasti kaget dengar berita Lo yang tiba-tiba mau nikah"kata Niken.
oo0oo
"Tunggu-tunggu, jadi waktu di malam resepsi pernikahan Tristan Lo gak pergi dari sana karena ada kerjaan mendadak? Tapi Lo di jebak oleh orang yang ngasih obat perangsang ke minuman Lo?"tanya Jessica memastikan.
Daffa mengangguk membenarkan. "Hm"
"Berarti pelayan waktu itu yang menyampaikan pesan tentang Lo itu bukan suruhan Lo dong"
"Bukan,semua itu sudah di atur oleh orang yang menjebak gue"
"Tujuannya untuk apa?"tanya Kevin. Pasti orang itu ada tujuannya untuk menjebak Daffa.
"I don't know. Hanya orang itu yang tau apa niatnya"ucap Daffa.
Daffa sekarang sedang berada di rumah kedua suami istri ini. Karena saat dia ingin pulang kerja tadi tiba-tiba Kevin menjemputnya untuk di bawa kerumah pria itu hanya demi daffa bisa menjelaskan semua tentang siang tadi.
Menurut Kevin istrinya juga harus tahu apa yang terjadi dengan sepupunya itu sampai ingin menikah secara mendadak.
"Tapi siapa orang itu,sampai bisa memasukkan obat perangsang ke minuman Lo?"bingung Jessica.
"Untuk sekarang gue gak bisa jawab karena di waktu yang tepat nanti kalian pasti akan tau siapa orangnya"jawab Daffa.
"Gue harap bukan orang terdekat kita"gumam Kevin.
"Terus saat Kesya tau Lo mau nikah sama Claudia gimana reaksinya? Gue yakin dia gak terima"ucap Jessica.
Daffa menggangguk membenarkan. " Saat itu dia memang sempat menolak gue memutus kan hubungan kami. Tapi gue gak peduli,Setuju atau tidaknya dia gue akan tetap memutuskan hubungan kami "
"Gue cuman takut Kesya akan menggagalkan pernikahan kalian. Kesya itu sebenarnya orang yang licik daf, buktinya aja di bisa selingkuh di belakang Lo selama ini"ucap Jessica.
Jessica juga sudah mendengar cerita dari Daffa kalau Kesya selama satu tahun ini berselingkuh di belakang pria itu,tapi ia tidak tau siapa orang yang menjadi selingkuhan kesya karena daffa tidak mau memberi tahu nya.
"Seandainya pun Kesya melakukan itu gue gak akan biarkan itu terjadi "ucap Daffa.
"Gue harap Lo harus hati-hati "ucap Jessica.
"Pasti"ucap Daffa.
"Terlepas dari semua kecelakaan yang Lo alami sama Claudia waktu itu, gue bahagia banget lo akhirnya nikah sama Claudia bukannya Kesya"ucap jessica ikut bahagia.
"Selamat atas pernikahan Lo nanti, gue turut senang "ucapnya lagi memeluk tubuh sepupunya itu.
"Terimakasih"ucap Daffa membalas pelukan sepupunya itu.
"Ekhm"dehem Kevin. Pria itu langsung menarik tubuh istrinya menjauh dari daffa.
"Gak boleh peluk-peluk pria lain"ucap Kevin yang cemburu.
"Astaga Vin, aku cuman peluk Daffa saudara sepupu aku sendiri loh"ucap jessica yang tak habis pikir dengan perasaan cemburu suaminya itu.
"Tetap aja gak boleh,dia itu laki-laki"ucap Kevin. Ia bahkan menatap sengit kearah Daffa.
Membuat Daffa hanya bisa mendengus. "Dasar posesif"
"Kenzo mana? Gue gak lihat dia dari tadi"tanya Daffa.
"Udah tidur. Kalian aja sampai ke sini jam 9 malam"kata Jessica. Jam tidur Kenzo memang selalu awal, ketika kurang lebih dari jam 8 malam putra Jessica dan Kevin itu pasti sudah tidur.
"Pantesan gak keliatan dari tadi"kata Daffa.
oo0oo
Aroma setelah percintaan masih tercium jelas di dalam sebuah kamar. Di atas ranjang terdapat dua orang yang berbeda gender membaringkan tubuh mereka karena kelelahan setelah bercinta.
Kedua orang itu mengatur nafas mereka yang masih tersengal-sengal.
"Terimakasih,aku mencintai kamu Kesya sangat mencintai kamu"ucap Aryan sambil mencium puncak kepala Kesya.
Kesya yang berada di pelukan Aryan hanya mengangguk saja sebagai jawaban.
"Oh iya Aryan,kamu sudah mencari tahu siapa perempuan yang akan menikah dengan Daffa nanti?"tanya Kesya.
"Iya, sudah"
"Siapa?"
"Sebentar"ucap Aryan beranjak dari kasur untuk memasang kembali celana boxernya lebih dulu, lalu mengambil sesuatu di dalam tas kerjanya.
"Nih"Aryan kembali duduk di atas kasur sambil memberikan sebuah undangan kepada Kesya.
Kesya mendudukkan tubuhnya sambil bersandar di sandaran kasur. Gadis itu mengambil undangan itu lalu membacanya.
"Daffa Aditya dan Claudia Leony Saputri"bacanya.
"Tunggu, Claudia? Aku seperti pernah mendengar nama ini"ucap Kesya.
Ia mengingat-ingat nama itu sampai di mana ingatannya tertuju di hari dimana ia baru pertama kalinya menemui Daffa saat balik ke negara ini,tepat di hari ulangtahun pria itu ia bertemu dengan gadis yang bernama Claudia.
Matanya langsung melotot setelah mengingat Claudia. "Claudia,dia kan gadis yang waktu itu merayakan ulangtahun Daffa,gadis yang mengatakan dirinya adalah temannya Daffa"
"Kamu kenal Claudia?"tanya Aryan.
"Kenal, aku pernah sekali ketemu dia di ruang kerja Daffa yang ada di rumah sakit"jawabnya
"Jadi gadis itu yang akan menikah dengan Daffaku"Kesya meremas undangan itu. "Gadis sialan ini, aku yakin gadis itu juga yang sudah merusak hubungan aku dengan Daffa. Gadis yang waktu itu mengatakan temannya Daffa tapi dia ternyata adalah seorang yang tak lain adalah pelakor, orang yang sudah merebut Daffa dari aku"
"Gak akan aku biarin ini semua terjadi. Gadis itu sudah berani merebut Daffa dari aku. Jadi, jangan salahkan aku untuk merebut kembali Daffa kedalam pelukan ku"
"Daffa itu hanya milik ku seorang tidak untuk orang lain atau siapa pun itu"katanya lagi.
Aryan yang mendengar itu hatinya kembali sakit. Dipikirkan Kesya hanya ada selalu Daffa, daffa,dan Daffa ,kenapa harus selalu pria itu? Kenapa tidak pernah dirinya? Dirinya selalu menjadi nomor kesekian setelah Daffa.
Pria itu beranjak dari tempat tidur, dia memungut pakaian-pakaiannya yang tercecer di lantai lalu memasuki kamar mandi tanpa berbicara satu patah katapun atau melirik kearah Kesya.
Brak
Kesya menatap datar pintu kamar mandi yang di tutup cukup keras oleh Aryan.
"Dasar pria bodoh"umpatnya pelan.
Aryan itu tidak lain hanya seorang pria bodoh bagi Kesya. Pria yang selalu bisa Kesya manfaatkan.
Dulu,saat ia masih bertugas di luar negri. Pria itu yang selalu bolak-balik mengunjungi dirinya bahkan pria itu juga selalu memperhatikan dan peka kepadanya,beda sekali dengan Daffa kekasihnya. Membuat Kesya yang di perlakukan oleh pria lain seperti itu menjadi merasa nyaman,apa lagi dirinya yang merasa kesepian karena tidak terlalu di perhatikan Daffa lagi setelah mereka LDR an. Dan pada akhirnya satu tahun yang lalu mereka berdua menjalani hubungan. Bahkan Aryan rela menjadi yang kedua bagi Kesya setelah Daffa. Pria itu rela menjadi selingkuhan kesya hanya agar bisa mendapatkan cintanya.
Kesya dari dulu juga sudah tahu kalau Aryan itu sudah suka dengannya dari jaman bangku kuliah. Tapi karena Kesya yang berpacaran dengan Daffa membuat pria itu hanya bisa memendam perasaannya saja. Dan entah bagaimana ceritanya mereka bisa dekat waktu Kesya masih bertugas di negara yang mempunyai konflik peperangan itu. Membuat Kesya menjadikan pria itu sebagai pelampiasan rasa bosan dan kesepiannya saat Daffa tidak ada. Dan yang paling penting pria itu juga bisa selalu Kesya manfaatkan. Benar-benar pria bodoh bukan?
•
•
•
Bersambung...
________________________________________________________________________________
TAYPO BERTEBARAN!!!
Kalau ada kata-kata yang taypo tolong di tandain ya biar aku bisa perbaiki nantinya.
Maafin Mimin ya yang udah lama gak upload😭
Janji deh Senin nanti aku upload part selanjutnya lagi
Jangan lupa vote komen dan share cerita ini ke teman-teman kalian semua dan jangan lupa masukin ke reading list kalian biar cerita ini banyak yang baca.
See you ❤️