MENGEJAR CINTA MAS DOKTER

By Nz______

81.2K 3.2K 221

SEASON 2 MENJADI MICHELINA Sebelum kalian baca cerita ini sebaiknya kalian baca lebih dulu cerita Menjadi Mic... More

1. Claudia
2. Merindukan gadis manis dan banyak tingkah
3. Bertemu Fans
4.Punya saingan
5.Effort yang tidak dihargai
6. Bakso memperbaiki mood
7. Bertemu teman SMA
8. Anak yang terpisah dari orangtua
9. Bertemu Amanda dan Raka
10. Mobil mogok
11. Club malam kebakaran
12. Mimpi aneh
13. Rasa yang tak asing
14. Dejavu
15. Bertemu Rafael dan Bastian
16. Sangat membingungkan sekaligus juga aneh
17. Adik Daffa
18. Penguntit
19. Ruang rahasia milik Daffa
20. Pria bertopeng
21. Bertemu pria itu lagi
22. Pisau bedah
23. Daffa sakit
24. Mimpi Daffa
25. Mulai Perhatian
26. Hari bahagia Bianca dan Tristan
27. Obat perangsang
28. Menghabiskan malam bersama
29. Penyesalan selalu datang di akhir
30. Menghindar
31. Beri aku waktu
32. Hari ulang tahun daffa
33. Fakta yang menyakitkan
35. Hamil?
36. Claudia hilang!!!
37. Leony,will you Merry me?
38. Membuat semua orang panik
39. Memutuskan hubungan
40. Melamar
41. Undangan
42.Merebut kembali
43. Dokter baru
44.Berita menjadi pelakor
45. Fitting baju
46. Firasat tidak enak

34. Tidak ingin bertemu

1.6K 82 3
By Nz______

Happy reading

Tangisan serta raungan kesedihan menggema di dalam sebuah apartemen. Terlihat banyaknya lebaran tisu bekas air mata berserakan di mana-mana. Niken menatap kasihan kearah sahabatnya itu. Sudah dari tiga jam yang lalu Claudia datang ke apartemennya.

Gadis itu datang kesini dengan menangis, membuat Niken saat itu seketika menjadi panik. Niken bertanya apa yang terjadi dengan gadis itu sampai bisa menangis seperti itu dan Claudia menceritakan semuanya tentang kekasih Daffa.

"Hiks hiks... hiks k-kenapa sakit banget rasanya"tangis claudia. Mata gadis itu sudah membengkak karena kelamaan menangis.

"Clau udah jangan nangis lagi. Gue jadi ikut sedih lihat Lo kaya gini"ucap Niken.

"Gak bisa Ken,ini terlalu sakit rasanya"ucap Claudia yang masih sambil menangis.

Niken memeluk tubuh sahabatnya itu dengan erat. "Sabar ya Clau,gue tau gimana sakitnya perasaan Lo sekarang. Tapi gue mohon Lo harus tetap sabar,Lo gak boleh kaya gini"

"K-kenapa? Kenapa hiks...semua ini harus terjadi? k-kenapa semua ini hiks hiks harus terjadi sama gue Ken kenapa?! hiks hiks..."Raung Claudia di dalam pelukan Niken. Sedangkan Niken hanya bisa memeluk erat tubuh sahabatnya itu sambil mengusap-usap punggung belakangnya.

"Gue udah cinta banget sama mas Daffa. B-bahkan hiks gue rela memberikan keperawanan gue buat dia. Lo juga tau kan hari ini gue bakal jawab ajakan nikah dari mas Daffa? Gue udah mau menjawab iya Ken,gue bahkan udah berangan-angan bagaimana bahagianya kehidupan gue setelah menikah sama mas Daffa. T-tapi semua angan itu langsung musnah saat gue tau kalau mas Daffa ternyata sudah punya kekasih"

Niken mendengarkan semua ucapan Claudia dalam pelukannya. Matanya memanas,ia ikut menangis merasakan bagaimana sakitnya Claudia sekarang. Ini lah yang sangat Niken takuti jika nanti ia jatuh cinta. Patah hati,Niken takut untuk merasakan itu semua dan kalau bisa seumur hidupnya ia tidak ingin merasakan apa itu patah hati.

"Gue gak tau dan gak paham yang di inginkan mas Daffa itu apa? Dia mengajak gue nikah dengan iming-iming akan berusaha membalas cinta gue. Tapi, ternyata dia juga mempunyai kekasih yang hubungannya sudah sangat lama. Jadi,untuk apa pria itu mengajak gue nikah kalau ternyata dia punya kekasih? Dia mau mempermainkan gue?"

"Rasanya gue mau mati aja deh Ken. Coba aja waktu kecelakaan itu gue meninggal mungkin sekarang gue gak akan ngerasain rasa sakit ini"ucapnya.

"Gak!"

Niken langsung melepas pelukan mereka. "Lo ngomong apa sih clau?"tanyanya kesal.

"Gak boleh! Lo gak boleh ngomong gitu. Tuhan memberikan kesempatan buat Lo hidup di saat maut hampir menjemput Lo,harusnya Lo bersyukur bukannya mengeluh kaya gini"ucap Niken. Sungguh ia sangat marah mendengar perkataan Claudia.

Claudia menundukkan kepalanya.
"Maaf"cicitnya.

"Jangan pernah lagi berpikir buat mati atau pun mau bunuh diri,gue gak suka"ucap Niken.

"Iya,maafin gue"ucap Claudia sambil mengangguk.

"Sekarang gue mau Lo jangan nangis lagi. Hadapin semuanya,belajar menerima semua fakta itu. Anggap semua itu ujian dari tuhan"ucap Niken. Gadis itu memegang kedua bahu Claudia.

"Lo tenang aja gue selalu ada di sisi Lo sebagai sahabat"lanjutnya.

Claudia menatap tepat kearah Niken. Lalu mengangguk dengan pelan. "Akan gue coba"ucap Claudia.

Tangan Niken terulur menghapus sia-sia jejak air mata Claudia. "Jangan nangis lagi,air mata Lo itu mahal hanya untuk menangisi dokter itu. Pria di luar sana masih banyak bukan hanya dia"

"Gue yakin seandainya dokter Daffa memang bukan jodoh Lo di luar sana pasti ada pria yang menunggu untuk menjadi jodoh Lo,pria yang akan sangat mencintai Lo dan menerima apapun keadaan Lo"lanjut Niken.

Mata Claudia berkaca-kaca kembali mendengar ucapan Niken, gadis itu menubruk tubuh Niken, memeluk erat tubuh sahabatnya itu.

"Lo memang sahabat terbaik gue Ken. Makasih,makasih banyak karena Lo perasaan gue bisa lebih tenang"ucapnya.

Niken terkekeh di dalam pelukan Claudia. "Lo baru sadar kalau gue itu emang sahabat terbaik? Langka loh clau kalau mau cari sahabat modelan kaya gue ini,jadi Lo harus jaga gue sebaik mungkin"

Claudia seketika tertawa kecil,ia melepas pelukan mereka. "Iya langka banget saking langkanya mau gue simpan di musium"

"Wah parah Lo clau, sahabat sendiri malah mau di musiumin,Lo kira gue barang bersejarah apa"ucapnya pura-pura kesal. Membuat claudia yang mendengar itu semakin meledakkan tawanya.

Diam-diam Niken merasa lega melihat sahabatnya itu tidak menangis lagi seperti tadi. Sungguh melihat Claudia seperti itu tadi membuatnya juga ikut sakit.

"Ken"panggil Claudia setelah tawanya reda.

"Apa?"

"Beberapa hari ini jadwal gue padat gak?"tanya claudia.

"Sebentar gue periksa dulu"Niken beranjak dari sofa untuk mengambil tablet. Beberapa saat kemudian gadis itu kembali duduk di samping Claudia dengan tangan yang sudah membawa benda pipih itu.

"Untuk beberapa hari ini jadwal Lo gak terlalu padat,jadi Lo bisa bekerja dengan santai"kata Niken sambil melihat jadwal Claudia.

"Tolong bikin jadwal gue jadi padat aja Ken,kalau bisa majuin semua jadwal gue itu biar tambah padat"

Niken langsung menatap kearah Claudia. "Di padatin?"bingungnya.

Claudia mengangguk. "Iya,gue mau cari pelarian dari semua yang gue alami ini. Gue harap saat pekerjaan gue padat gue gak akan mikirin tentang mas Daffa lagi"

"Tapi kalau di paksain kerja terus-menerus gue takut tubuh Lo gak kan tahan"ucap Niken.

"Itu semua gak akan terjadi,percaya sama gue. Tubuh gue udah sangat kuat jadi gak mungkin bisa drop hanya karena bekerja"ucap Claudia.

"Please ya Ken bikin pekerjaan gue jadi padat. Gue hanya ingin melupakan semua masala ini"ucapnya lagi memohon.

Niken menghela nafasnya. "Oke,akan gue atur"

Claudia seketika tersenyum lebar. "Makasih makasih maksih. Niken memang sahabat terbaik"serunya.

Membuat Niken hanya bisa memutar bolamatanya malas.

Ting nong ting ning

Brak!

Brak!

Ting nong ting nong

Claudia dan Niken saling pandang saat mendengar suara bell yang di pencet terus menerus. Bahkan mereka juga bisa mendengar suara pintu yang di dobrak-dobrak.

"Siapa?"tanya Claudia.

"Gue juga gak tau"jawab Niken.

"Coba gue periksa dulu"Niken beranjak dari sofa menuju pintu apartemen. Sebelum membuka pintu itu Niken lebih dulu memeriksa siapa orang yang ada di balik pintu melalui lubang kecil yang ada di pintu.

Niken langsung melototkan matanya melihat siapa orang yang ada di balik pintu. Ia langsung berlari kearah Claudia.

"Clau gawat clau gawat"ucap Niken panik.

"Apa? Ada apa? Siapa yang ada di luar?"tanya Claudia bingung melihat Niken yng menjadi panik.

"Dokter Daffa, dia yang ada di luar"ucap Niken membuat Claudia langsung membelakkan matanya.

"Ngapain dia kesini?"ucap Claudia bingung.

"Gue juga gak tau di mana dia tahu alamat apartemen gue"kata Niken.

Drettt...dretttt...

Suara nada dering dari ponsel Niken langsung menggema di sana. Gadis itu mirik siapa yang meneleponnya.

"Dokter Daffa telpon gue,gimana nih Clau?"ucap Niken. Ia bingung antara menjawab atau tidak,apalagi di arah pintu sana terus terdengar suara dobrak pintu serta bel yang selalu di tekan.

"Matiin,gue gak mau ketemu dia dulu"ucap Claudia.

"Tapi...oke gue matiin"ucap Niken mematikan panggilan itu

"Sekarang telpon pihak keamanan,usir dia dari sini"suruh claudia.

"Beneran?"tanya Niken memastikan.

"Iyalah, telpon aja cepetan sebelum pintu Lo jebol di dobrak dia"kata Claudia.

Sungguh Claudia sekarang sedang tidak ingin bertemu Daffa dulu dan dalam waktu kedepan. Ia harus menata hatinya kembali setelah di rusak oleh pria itu.

Setelah Niken menghubungi pihak keamanan untuk mengusir Daffa. Tidak lama setelah itu bunyi gedoran pintu serta bell yang selalu di tekan sudah tidak berbunyi lagi membuat kedua gadis itu bisa bernafas lega.

Sedangkan di luar pintu terlihat Daffa yang sedang cekcok dengan dua orang petugas di sana. Mereka menghentikan Daffa yang sedang berusaha membuka pintu salah satu unit apartemen.

"Maaf tuan perbuatan anda ini bisa membuat orang-orang sekitar terganggu. Saya harap anda bisa pergi dari sini"ucap salah satu petugas itu.

"Saya tidak akan pergi sebelum orang yang ada di dalam keluar"ucap Daffa. Ia masih berusaha menekan bell di sana.

"Maaf tuan jika anda tidak ingin bekerjasama dengan kami terpaksa kami menyeret anda dari sini"ucap petugas yang satunyaagi.

Mereka ingin menyeret tubuh Daffa pergi namun langsung di tepis Daffa. "Jangan sentuh saya! Saya bisa pergi sendiri"ucap nya lalu pergi dengan penuh amarah dan rasa kecewa dari sana.

Tadi,Haris berhasil menemukan keberadaan Claudia yang sedang ada di apartemen milik manajernya. Dengan mengandalkan kekuasaannya Daffa akhirnya dapat alamat Niken.

Tanpa membuang waktu pria itu langsung pergi kesana, berniat ingin menemui Claudia. Namun, setelah datang kesini dia malah tetap tidak mendapatkan hasil. Sepertinya gadis itu benar-benar sangat kecewa kepadanya sampai tidak ingin bertemu dengannya.

Daffa merogoh kantong celananya mengambil ponsel miliknya.

"Siapkan mangsa untuk ku. Aku ingin mengeksekusinya"

"Baik tuan"

Tut.

Sambungan langsung Daffa matikan secara sepihak.

Daffa harus mencari pelarian dari perasaannya sekarang. Ia harus menyalurkan emosinya dengan semua itu.

oo0oo

Ruang penyiksaan atau bisa di sebut juga tempat kematian bagi sebagian orang. Terletak di dalam ruang bawah tanah,dengan berbagai banda tajam yang tersimpan rapi di sana. Benda tajam yang membuat orang yang di masukkan kedalam sana di buat ketar ketir, benda-benda itu adalah benda yang akan menjadi alat penyiksaan untuk seorang korban.

Banyak berbagai model yang berjajar rapi di sana. Dari yang paling kecil seperti silet sampai yang paling besar seperti pedang atau samurai. Dan berbagai macam bentuk kapak juga ada di sana.

Di bagian sisi ruangan terdapat sebuah berangkar yang sudah ada seseorang berbaring di atas sana. Tubuhnya di ikat dengan rantai agar orang itu tidak bisa kabur.

Tab

Tab

Tab

Suara langkah teratur terdengar semakin dengan di dalam ruangan itu.

Pria yang di baringkan di atas berangkar di buat histeris ketika tahu siapa yang datang, berangkar bergoyang-goyang karena pria itu yang menggerakkan seluruh tubuhnya agar terlepas dari ikatan rantai itu namun itu semua sia-sia tidak ada gunanya karena rantai itu mengikat kuat tubuhnya.

Suara langkah teratur itu berhenti tepat di samping berangkar. Seringai mengerikan terlihat di bibirnya yang tertutup topeng.

"A-ampunin say-a tuan, s-sya tidak bersalah,bebaskan saya"mohon orang itu dengan tubuh yang bergetar ketakutan. Bagaimana tidak takut,di depannya sekarang terdapat malaikat maut yang siap melenyapkan nyawanya dengan sadis.

Sepasang mata elang di balik topeng itu meneliti wajah korbannya. "Hama"ucapnya.

"Hama yang tidak berguna seperti mu harus musnah di dunia ini"katanya dengan nada dingin.

"Tidak! T-tidak tuan s-saya mohon. Berikan saya kesempatan untuk hidup,saya memilik keluarga di rumah,j-jika saya meninggal mereka nanti akan sedih"ucapnya.

"Penghianat tetap lah penghianat. Seorang penghianat tidak pantas hidup"

"Jadi? Dengan bagaimana kali ini aku mengirim mu ke neraka?"tanyanya.

"Mutilasi sepertinya pilihan yang paling bagus. Meski kau tidak berguna setidaknya semua organ-organ mu masih bisa berguna untuk orang lain "ucapnya setelah mendapatkan ide.

Orang itu melototkan matanya mendengar kata mutilasi. Pria itu bergerak brutal di atas berangkar. "Tidak! T-tidak! Saya mohon jangan!"teriaknya histeris.

Pria bertopeng itu tidak mendengarkan,dia memilih menghampiri deretan koleksi beda penyiksaan yang ada di sana.

Tatapannya berhenti ketika melihat benda mengkilap di hadapannya,pisau bedah yang terpajang manis di dalam lemari kaca. Langsung saja pria pertopeng itu membuka lemari kaca dan mengambil pisau kecil nan tajam itu.

Ia mengusap pelan pisau bedah yang ada di tangannya itu dengan pelan. Lalu berbalik menghadap pria yang berbaring di berangkar.

"Tidak! Saya mohon jangan! Saya masih ingin hidup,tolong lepaskan saya! Lepaskan saya!"

"Diam sialan!"

Srettt

"Arghhhh" suara erakan dari orang itu menggema di dalam ruangan penyiksaan itu saat pria bertopeng itu merobek mulut nya dengan pisau bedah.

Mulutnya terbuka lebar karena robekan yang sangat besar di mulut pria itu, robekan yang hampir mengenai telinga. Darah langsung keluar membasahi wajah pria itu.

"Ini jauh lebih baik"ucap pria bertopeng itu saat tidak lagi mendengar suara dari orang itu.

Sedangkan orang itu menangis merasakan amat sakitnya di bagian mulut. Dirinya tidak bisa dengan benar untuk mengeluarkan suara lagi.

Pria bertopeng itu memutar-mutar pisau bedah yang sudah berlumur darah orang itu di tangannya. "Jadi kita mulai dari mana?"

"Jantung? Hati? Atau mata?"

Pria itu menggelengkan kepalanya sambil menangis,dia tidak bisa membuka mulutnya untuk mengeluarkan suara.

"Sepertinya seru merasakan detak jantung  terakhir mu berdetak secara langsung"ucapnya.

Suara tawa mengerikan menggema di dalam ruangan itu. "Ya! Aku ingin merasakan detak jantung terakhir dari seorang penghianat"

"J-jwang-an!"ucap orang itu susah payah. Tubuh nya sudah sangat bergetar karena ketakutan. Ia tidak akan bisa membayangkan sesakit apa dirinya nantii, kalau boleh memilih lebih baik dia mati meminum racun dari pada di eksekusi oleh pria bertopeng ini.

Pria bertopeng itu tidak mendengarkan. Ia memilih merobek pakaian atas orang itu sampai memperlihatkan tubuhnya.

Ujung pisau bedah itu menari nari membuat sesuatu tulisan abstrak di atas dada orang itu.

Orang itu memberontak, menolak benda tajam itu menyentuh permukaan kulitnya.

Sedangkan di mata pria bertopeng itu terlihat sorot binar bahagia saat ingin mengoperasi orang itu. Berlahan tapi pasti pisau tajam itu menggores dada pria itu semakin dalam terus semakin dalam, terlihat robekan panjang dari dada sampai perut orang itu, membuat darah segar langsung muncrat di mana-mana.

Erakan kesakitan seketika menggema di sana,membuat orang-orang yang berjaga di luar ruangan sampai di buat bergidik ngeri. Mereka tidak bisa membayangkan semengerikan apa orang itu di eksekusi mati.

Pria bertopeng itu menghirup dengan rakus bau anyir dari darah yang merembas keluar dari tubuh orang itu. Harum,dirinya sangat suka mencium aroma darah dari orang-orang penghianat.

Pria yang ada di atas berangkar itu pasrah,ia hanya bisa pasrah merasakan sakit yang amat luar biasa di tubuhnya. Yang ada di pikirannya sekarang ia hanya ingin cepat-cepat mati dan tidak ingin lagi merasakan rasa sakit yang amat menyiksa ini.

"Akhhh!"

Erakan kesakitan itu kembali terdengar saat tangan pria bertopeng itu masuk kedalam tubuh pria itu, mengobok-obok isi di dalam tubuh orang itu sampai tangannya berhenti ketika memegang jantung yang masih berdetak dengan teratur.

Mata pria bertopeng itu sampai tertutup merasakan tangannya menyentuh jantung yang terasa hangat dengan detakan yang sangat merdu di telinga pria itu.

"Ini adalah momen yang sangat menyenangkan"seringainya.

Dan detik berikutnya tangan itu mengambil dengan paksa jantung itu untuk keluar dari dalam tubuh sampai ia merasakan detakan terakhir dari organ itu.

Di tangannya sekarang sudah terdapat jantung pria itu. Ia melirik kearah orangnya yang sudah meninggal dunia dengan mata yang terbelelak.

"Aku tidak menyukai jantung ini,aku lebih menyukai matanya"ucapnya ketika melihat mata pria itu.

Dengan bersenandung kecil pria bertopeng itu mencongkel kedua mata orang itu sampai ia mendapatkan kedua bola mata indah itu.

Ia terkekeh kecil saat melihat kedua bola mata yang ada di tangannya
"koleksi baru"

"Masuk!"teriaknya.

Tidak lama setelah itu beberapa orang yang berjaga di sana berjalan masuk kedalam. Semua orang itu menatap ngeri mayat yang ada di berangkar.

"Urus mayat itu. Ambil semua organ yang masih berfungsi baik dan jual keluar negeri sedangkan tubuhnya berikan kepada tigerku dia pasti sangat senang mendapatkan santapan yang sangat lezat"ucap pria bertopeng itu.

"Dan satu lagi,masukkan kedua bola mata ini kedalam koleksi ku"ucapnya memberikan kedua bola mata yang berlumuran darah itu kepada salah satu orangnya.

"Baik tuan"ucap mereka serempak.

Setelahnya pria bertopeng itu pergi dari sana dengan pakaian yang masih terdapat bercak darah segar.

Salah satu pria  yang ada di dalam sana mengikuti langkah pria bertopeng itu dari belakang. Pria itu juga mengenakan topeng,tapi hanya menutupi sebagian wajah atasnya, hanya mata sampai hidung pria itu tertutup.

Mereka berdua masuk kedalam ruangan yang di buat khusus untuk pria bertopeng hitam itu.  Setelah pintu tertutup rapat,pria itu membuka topeng yang dari tadi menutupi wajah tampannya.

"Bagaimana Haris eksekusi ku hari ini?"tanyanya.

"Sangat luar biasa tuan Daffa"jawab asistennya itu.

Membuat seringai mengerikan tercetak di bibir Daffa.




Bersambung...

________________________________________________________________________________

TAYPO BERTEBARAN!!!

Kalau ada kata-kata yang taypo tolong di tandain ya biar aku bisa perbaiki nantinya.

Ada yang benar gak tebakan kalian kalau ternyata pria bertopeng itu adalah Daffa?

Ketemu lagi di hari kamis👋

Jangan lupa vote komen dan share cerita ini ke teman-teman kalian semua dan jangan lupa masukin ke reading list kalian biar cerita ini banyak yang baca.

See you ❤️

Continue Reading

You'll Also Like

209K 25.4K 23
⚠️ BL Gimana sih rasanya pacaran tapi harus sembunyi-sembunyi? Tanya aja sama Ega Effendito yang harus pacaran sama kebanggaan sekolah, yang prestas...
658K 19.3K 40
Ivander Argantara Alaska, lelaki yang terkenal dingin tak tersentuh, memiliki wajah begitu rupawan namun tanpa ekspresi, berbicara seperlunya saja, k...
2.4M 113K 24
Madava Fanegar itu pria sakit jiwa. Hidupnya berjalan tanpa akal sehat dan perasaan manusiawi. Madava Fanegar itu seorang psikopat keji. Namanya dike...
985K 18.9K 46
Gadis cantik yang masih duduk di bangku SMA terpaksa menjalankan misi misi aneh dari layar transparan di hadapannya, karena kalau tak di jalankan, ma...