MENGEJAR CINTA MAS DOKTER

By Nz______

28.1K 1.8K 165

SEASON 2 MENJADI MICHELINA Sebelum kalian baca cerita ini sebaiknya kalian baca lebih dulu cerita Menjadi Mic... More

1. Claudia
2. Merindukan gadis manis dan banyak tingkah
3. Bertemu Fans
4.Punya saingan
5.Effort yang tidak dihargai
6. Bakso memperbaiki mood
7. Bertemu teman SMA
8. Anak yang terpisah dari orangtua
9. Bertemu Amanda dan Raka
10. Mobil mogok
11. Club malam kebakaran
12. Mimpi aneh
13. Rasa yang tak asing
14. Dejavu
15. Bertemu Rafael dan Bastian
16. Sangat membingungkan sekaligus juga aneh
17. Adik Daffa
18. Penguntit
19. Ruang rahasia milik Daffa
20. Pria bertopeng
21. Bertemu pria itu lagi
22. Pisau bedah
23. Daffa sakit
24. Mimpi Daffa
25. Mulai Perhatian
26. Hari bahagia Bianca dan Tristan
28. Menghabiskan malam bersama
29. Penyesalan selalu datang di akhir
30. Menghindar
31. Beri aku waktu
32. Hari ulang tahun daffa
33. Fakta yang menyakitkan
34. Tidak ingin bertemu
35. Hamil?
36. Claudia hilang!!!
37. Leony,will you Merry me?
38. Membuat semua orang panik
39. Memutuskan hubungan
40. Melamar
41. Undangan
42.Merebut kembali
43. Dokter baru
44.Berita menjadi pelakor
45. Fitting baju
46. Firasat tidak enak

27. Obat perangsang

831 45 11
By Nz______

Happy reading

Claudia menggoyangkan sirup yang ada di tangannya,sesekali meminum minuman berwarna merah itu.

Gadis itu mengedarkan pandangannya kesegala arah. Semakin malam terlihat banyak sekali orang yang berdatangan. Mata gadis itu beralih menatap pada dua bintang utama lama ini yang sedang sibuk bersalaman dengan tamu undangan di pelaminan. Claudia bisa melihat malam ini Bianca sangat terlihat cantik dengan gaun pengantin berwarna biru langit serasi dengan tuxedo milik Tristan. Membuat mereka berdua terlihat seperti pangeran dan putri malam ini.

Sekarang ini Claudia sedang bergabung dengan teman-teman selebgram atau artis yang memang juga di undang oleh Bianca. Niken juga ada di sana,karena dia cukup mengenal mereka semua.

Sesekali Claudia menimbrung pembicaraan mereka sambil memakan cake yang tadi sempat ia ambil di tempat kue.

"Claudia sekarang tambah terkenal aja ya aku lihat-lihat"ucap salah satu teman artis nya.

"Iya loh,di tempat aku syuting aja banyak yang bicarin Claudia. Lama-lama kamu bisa jadi artis clau"sahut yang lain.

"Masa sih?"tanya Claudia tidak yakin.

"Iya,kamu gak nyadar?"

Dengan pelan Claudia menggeleng. Yang dia perdulikan itu hanya mendapatkan pekerjaan, mengerjakannya lalu dapat uang,hanya itu. Untuk masalah dirinya yang semakin di kenal banyak orang Claudia benar-benar tidak menyadari itu.

"Kalian juga aku lihat-lihat sekarang banyak membintangi film kan?"ucap Claudia.

Mereka tersenyum menanggapi itu. "Iya,Alhamdulillah. Mungkin itu Rezeki kami "

Setelahnya mereka kembali berbincang tentang pekerjaan serta banyak hal lainnya. Claudia akan menanggapi saat ada yang bertanya padanya. Ia juga akan ikut tertawa saat mendengar perkataan yang cukup lucu dari mereka.

Claudia menoleh, mengedarkan pandangannya saat merasa ada beberapa pasang mata yang menatap kearahnya. Pandangannya langsung berhenti di meja yang tidak jauh darinya. Di sana ada beberapa orang yang menatap kearahnya. Claudia jadi canggung menjadi objek penglihatan mereka. Ia hanya tersenyum tipis saat matanya bertemu pandang dengan mereka semua. Setelah itu Claudia segera membalikkan tubuhnya lagi dengan cepat.

"Kenapa mereka semua natap gue kaya gitu"gumam Claudia bingung.

"Clau,ada apa?"tanya Niken.

"Enggak papa"jawab Claudia sambil tersenyum tipis.

"Loh pengantin baru kok turun dari pelaminan sih?"tanya orang yang ada di antara Claudia. Saat melihat Bianca berjalan menghampiri mereka.

"Iya dong,aku mau nyapa kalian"ucap Bianca.

"Gimana acaranya? Kalian have funkan?"tanya Bianca.

Mereka semua mengangguk.

"Have fun banget apa lagi di sini banyak makanan "ucap Niken.

Membuat mereka semua tertawa.

Bianca menoleh kearah Claudia yang dari saat dia kesini hanya diam. Bianca mencoba menghampiri sepupunya itu.

"Clau"panggil Bianca.

"Ya?"ucap Claudia yang tadi sedang mencuri pandang pada Daffa langsung beralih menatap Bianca.

Pengantin itu memincingkan matanya kearah Claudia saat menyadari sepupunya itu sedang mencuri panda kearah meja tempat teman-teman Tristan berada. Di sana juga ada suaminya yang ikut menimbrung.

"Kenapa tuh mata?"tanya Claudia bingung.

"Lo ngapain curi-curi pandang kearah meja teman-temannya Tristan?"tanya Bianca curiga.

"Ada lo taksir di antara mereka ya?tuduhnya.

"Enggak ya"elak claudia.

"Padahal kalau naksir juga gak papa. Nanti gue sama Tristan bisa bantu Lo buat dekat sama dia, asalkan jangan yang udah punya pasangan"ucap Bianca.

"Emang di antara mereka ada yang sudah punya pasangan?"tanya Claudia.

"Ya iya lah,terutama Tristan dia udah jadi laki gue"ucap Bianca.

Claudia memutar bolamatanya malas. "Kalau itu gue juga tau. Maksud gue yang lain"

"Ada,Pria yang lagi gendong anak kecil itu namanya kevin,dia juga sudah nikah tiga tahun yang lalu dengan perempuan di sampingnya itu"kelas Bianca menunjuk kearah Kevin dan Jessica.

"Nah kecuali, ketiga pria itu. Yang pakai jas hitam namanya Daffa, yang jas abu namanya Aryan, dan yang pakai jas nevy itu namanya Dion mereka masih singel"kata Bianca. Menunjuk satu persatu dari ketiga pria itu.

"Jadi orang yang wajahnya mirip Rafael dan Bastian itu namanya Aryan sama Dion"ucap Claudia dalam hati. Ia baru tau nama mereka.

"Eh enggak enggak,gue hampir lupa di antara ketiga itu ada salah satunya udah punya pasangan meski belum mereka belum menikah. Setahu gue kekasihnya itu lagi ada di luar negri"ucap Bianca lagi.

Claudi langsung menatap kearah Bianca." Siapa orangnya?"tanyanya. Ia jadi penasaran siapa orang itu. Ia berharap bukan Daffa orangnya. Sebab, perkataan Niken waktu itu masih membuat Claudia kepikiran sampai sekarang.

(Kalau kalian lupa itu ada di part 4)

"Di D___"

"Sayang"ucapan Bianca terpotong dengan kedatangan Tristan.

"Ada apa sayang?"tanya Bianca.

Bahu Claudia langsung melemas karena tidak sempat mendengar nama itu. Namanya berawalan huruf D. Diantara mereka hanya ada nama Daffa dan Dion yang berawalan huruf  tidak mungkin jika Aryan. Claudia dalam hati sangat berharap semoga orang itu bukan Daffa melainkan Dion.

"Ayo ikut aku nyamperin rekan kerja aku. Aku mau ngenalin kamu sama mereka"ucap Tristan sambil merangkul pinggang Bianca.

"Ayo"jawab Bianca.

"Gue pergi dulu ya Clau"ucap Bianca.

"Semuanya aku tinggal dulu ya. Nikmati pestanya"ucap Bianca lagi pada teman-temannya yang masih ada di sana.

Claudia menatap punggung sepupunya itu yang mulai menjauh,ia masih sangat penasaran siapa orang yang sudah mempunyai kekasih itu.

oo0oo

Beberapa waktu sebelumnya. Setelah Daffa,Kevin dan Jessica mengucapkan selamat kepada sepasang pengantin itu. Mereka memilih bergabung di meja yang sudah di duduki Aryan dan Dion.

"Sudah dari tadi kalian?"tanya Daffa setelah mengambil duduk di kursi kosong yang ada di sana.

Dion mengangguk.
"He,em" jawabnya sambil memakan dessert.

"Lo tadi kesini sama siapa? Gue sempat liat gadis itu gandeng tangan Lo"ucap Aryan.

"Kalau gue gak salah liat kayanya itu Claudia deh. Selebgram yang waktu itu gue sempat foto sama dia di depan cafe "sahut Dion.

"Nah itu dia, benar kan kata gue"lanjut diaon menunjuk di mana tempat claudia sekarang berada. Semua mata langsung mengikuti arah pandang dion. Mereka juga melihat gadis itu yang sempat menoleh kearah mereka sambil tersenyum tipis.

"Lo kenal sama dia daf?"tanya Aryan yang masih menatap punggung Claudia.

"Iya lah kenal,Daffa aja sampai pernah dinner sama Claudia. Iya kan daf?"sahut Jessica, kemudian meminta persetujuan pada pria itu.

"Lo selingkuh daf?!"kaget Dion dan aryan.

Daffa mendengus mendengar itu. "Gue sama dia cuman temenan"katanya. "Jessica aja yang suka melebih-lebihkan "

Jesicca menatap sinis kearah Daffa. "Gue bener juga, Tante Tina aja sampai mau jadiin dia menantu"

"Sayang jangan mulai"peringat Kevin membuat wanita satu anak itu hanya bisa mengerucutkan bibirnya.

"Papa papa, Enzo mau itu"ucap Kenzo dengan suara cadelnya yang ada di pangkuan kevin, menunjuk makanan yang sedang di makan Dion.

"Kenzo mau? Tapi makanan sudah hampir habis di makan om"ucap Dion. Yang melihat nya yang hanya tinggal sedikit.

"Papa ambilkan. Kamu tunggu di sini sama mama ya"ucap Kevin.

Kenzo langsung memeluk leher Kevin saat pria itu ingin menyarahkan Kenzo ke pangkuan Jessica.

"Enda mau! Enzo mau ikut papa"

Kevin terkekeh geli melihat itu. Entah kenapa anaknya ini dari tadi sangat menempel padanya. "Yasudah,Kenzo Ikut papa cari makanannya"

"Kamu tunggu di sini dulu ya sayang. Aku sama kenzo mau ke tempat dessert dulu"ucap Kevin dan di balas anggukan dari Jesicca.

Setelah melihat suami dan anaknya pergi Jessica kembali berbicara. "Yang tadi gue bicarin beneran loh?"ucapnya melanjutkan yang tadi. Entah kenapa dia sangat suka membuat Daffa dan Claudia di lihat seperti sepasang kekasih.

"Kalau itu beneran terjadi parah sih Lo daf, dia di luar negeri sana berjuang buat kerja. Lo di sini malah selingkuh "ucap Dion.

Daffa menghela nafasnya mendengar itu. "Kan tadi gue udah bilang,gue sama Claudia hanya temenan gak lebih kalian jangan percaya omongan ini bocah"ucapnya menatap sinis kearah Jessica.

Sedangkan Jessica tidak memperdulikan lirikan sinis dari pria itu,ia malah lanjut berbicara. "Seandainya Daffa selingkuh juga, bukan salah dia. Siapa suruh tuh orang lebih mentingin karir nya dari pada nikah sama Daffa"

"Bisa jangan membahas tentang itu lagi?"tanya Daffa yang mulai jengah. Dia sangat malas kalau sudah membahas tentang itu.

"Halo guys"sapa Tristan menghampiri meja mereka. Membuat Daffa sangat berterima kasih dengan sahabatnya itu. Jadi,mereka tidak akan membahas tentang masalah itu lagi.

"Kenapa pengantin kita ada di sini?"tanya Dion.

"Cuman sendiri? Istri Lo mana?"tanya Aryan yang melihat Tristan hanya mendatangi mereka sendiri.

"Dia lagi nyamperin teman-temannya"ucap Tristan menunjuk keberadaan Bianca.

"Gak baik loh Tris pengantin baru pisah lama-lama"sahut Jessica.

"Cuman sebentar aja,nanti juga gue samperin"kata Tristan.

"Gimana acaranya? have fun gak kalian?"tanya pria itu lagi.

"Iya,apa lagi banyak perempuan cantik-cantik di sini"ucap Dion.

"Yeuuu perempuan aja Yang ada di pikiran Lo"ucap Tristan.

Bertepatan setelah itu seorang pelayan menghampiri mereka sambil membawa nampan minuman.

"Minumnya tuan nona?"tanya pelayan itu.

"Boleh deh"jawab Aryan.

Pelayan itu memberikan satu persatu minuman kepada mereka semua.

"Terimakasih"ucap Daffa.

"Sama-sama"jawab pelayan itu lalu pergi dari sana.

"Gue pergi dulu mau nyamperin istri gue. Gue takut Bianca hilang kalau di tinggal lama-lama "ucap Tristan.

" Kalian nikmati pestanyanya,kalau butuh sesuatu bisa panggil pelayan di sini"ucapnya lagi sebelum pergi.

"Siap"

Setelahnya mereka kembali berbincang-bincang sampai Kevin dan Kenzo datang dengan membawa banyak makanan.

Daffa terdiam saat merasakan kepalanya tiba-tiba terasa pusing. Tubuhnya juga seperti terasa gerah sampai membuat pria itu mengendurkan dasi miliknya.

"Kenapa daf?"tanya Jessica yang pertama kali melihat gerak-gerik sepupunya itu yang terlihat aneh.

"Gak papa. Gue ke toilet dulu"ucap nya lalu beranjak dari sana.

"Daffa kenapa?"tanya Dion bingung. Jesicca hanya menggedikkan bahunya tidak tau.

oo0oo


Daffa membasuh wajahnya di wastafel yang ada di toilet. Dia tidak tau apa yang terjadi dengan tubuhnya. Kepalanya semakin terasa pening ditambah dengan tubuh yang semakin panas.

Pria itu bahkan sudah melepas jas serta dasinya, hanya meninggalkan kemeja hitamnya saja yang sudah ia buka kancing atasnya.

Seingat Daffa,ia tidak memakan apapun dari tadi kecuali minuman yang di berikan pelayan tadi.

"Sial!"umpat Daffa ketika merasakan tubuhnya semakin terasa panas. Pria itu kembali membasuh wajahnya dengan air namun tidak ada pengaruhnya sedikit pun.

Sepertinya di dalam minuman yang ia minum tadi ada sesuatu yang di campurkan. Membuat tubuhnya sekarang menjadi seperti ini.

Obat perangsang, yang Daffa yakin obat semacam itu yang terkandung di minumannya tadi. Daffa tidak bodoh untuk tidak tau tentang semua itu.

Nafasnya mulai memburu dengan kulit tubuh yang mulai memerah. Daffa menumpukan kedua tangannya di sisi wastafel,ia menatap pantulan dirinya di cermin.  Ia tidak bisa terus-terusan seperti ini. Daffa harus melakukan sesuatu agar obat itu bisa berhenti bereaksi di tubuhnya.

Daffa keluar dari toilet. Dia harus pulang, dirinya tidak bisa berlama-lama di sini,akan bahaya nantinya jika tetap disini. Daffa berjalan keluar dari toilet untuk pulang kerumah.

Tapi,ketika pria itu keluar dari lorong toilet tiba-tiba ada seseorang yang memeluk tubuhnya dari belakang. Daffa dibuat menegang karena itu,apa lagi tangan orang itu mengusap-usap dada bidangnya secara sensual.

Setelah sadar dari keterkejutannya Daffa langsung melepas pelukan orang itu. Ia membalikkan tubuhnya menatap sang pelaku. Matanya langsung menajam melihat seorang perempuan yang tidak kenali.

"Siapa anda?!"tanya Daffa marah. Tentu saja dia marah saat ada wanita yang tiba-tiba memelukknya.

Bukannya takut mendengar nada marah dari Daffa, wanita itu malah semakin gencar menyentuh tubuh Daffa membuat Daffa semakin marah.

"Lepas! Jangan sentuh-sentuh saya!"marah Daffa menjauh dari wanita itu.

"Kok kamu tega sama aku?"cemberut wanita itu.

Seakan tidak ada rasa takut wanita itu kembali mendekati Daffa, memeluk tubuh pria itu dengan erat. "Aku sudah nunggu kamu tau dari tadi"

Daffa mengumpat saat merasakan tubuhnya semakin bereaksi ketika wanita itu memelukknya. Dengan kewarasan yang masih penuh,Daffa mendorong dengan kasar wanita itu sampai pelukan mereka terlepas.

"Lancang!"marah Daffa.

"Pergi kau dari sini!"usir Daffa.

"Enggak! Aku gak akan pergi sebelum kamu mau ikut aku"ucap wanita itu.

"Ayo ikut aku ke kamar hotel"ucap wanita itu lagi-lagi kembali menghampiri Daffa.

"Aku bisa puasin kamu di sana"bisik wanita itu lagi.

Plak

Daffa menampar wajah wanita itu. Jangan salahkan dia sampai berbuat kasar kepada seorang wanita. Karena wanita itu sendiri yang dari awal mencari gara-gara kepadanya.

Sedangkan di sisi lain.

Claudia baru saja keluar dari bilik toilet setelah mengeluarkan hajatnya yang dari tadi ia tahan.

"Hufth leganya"ucapnya.

Setelah membenahi penampilannya kembali di depan cermin gadis itu kemudian keluar dari sana untuk kembali bergabung di pesta.

Saat berjalan keluar dari lorong toilet Claudia mengernyitkan keningnya saat melihat orang yang mirip Daffa seperti sedang di seret seorang wanita berpakaian seksi pergi dari sana.

"Itu kaya mas daffa deh,kok di seret-seret wanita itu?"bingungnya.

"Jangan-jangan mas Daffa mau diapa-apain lagi"tebaknya dengan mata melotot.

"Wah gak bisa di biarin nih. Gue harus menolong mas Daffa"ucapnya mempercepat langkahnya. Saat keberadaannya semakin dekat ia bisa mendengar suara Daffa yang membentak wanita itu.

"Lepaskan saya! Saya tidak ingin ikut dengan anda!"teriak Daffa marah berusaha melepaskan lengannya yang di tarik wanita itu.

Tubuhnya semakin lemah karena reaksi obat itu,membuatnya kehilangan saparuh tenaganya.

"Gak akan, kamu harus ikut aku"ucap wanita itu berusaha sekuat tenaga menyeret Daffa.

"Agrhhh"jerit wanita itu seketika melepaskan tangannya di lengan Daffa saat rambutnya tiba-tiba di Jambak dengan kuat.

"Lepasin mas Daffa!"

Pelakunya siapa lagi kalau bukan Claudia.

"L-lepas"ucap wanita itu berusaha melepaskan rambutnya dari tangan Claudia. Namun, bukanya terlepas yang ada rambutnya semakin di tarik kencang membuat kulit kepalanya sekarang sangat terasa sakit.

"Wanita sialan! Mau ngenggoda mas Daffa gue Lo hah?! Gak akan gue biarin!"ucap Claudia melepas dengan kasar rambut wanita itu dari tangannya. Tapi, sebagai gantinya ia membogam wajah wanita itu.

Bugh!

Sisa-sisa jiwa sebagai atlet karate saat sekolah dulu sepertinya masih melekat pada Claudia. Sampai membuat wanita itu langsung jatuh pingsan hanya dengan sekali bogaman saja. 

"Dia pingsan?"tanya Claudia bergumam. Gadis itu berlahan menghampiri wanita yang sudah tepar di lantai.

ia memeriksa wanita itu dengan menendang kecil tubuh wanita itu. Tidak bergerak sama sekali, sepertinya memang sudah pingsan.

"Lemah,dapat satu bogaman aja langsung pingsan"cibir Claudia.





Bersambung...

________________________________________________________________________________

TAYPO BERTEBARAN!!!

Kalau ada kata-kata yang taypo tolong di tandain ya biar aku bisa perbaiki nantinya.

Hari ini aku up langsung tiga part ya guys. Soalnya untuk beberapa waktu kedapan aku gak up dulu. Nanti kalau aku udah gak sibuk aku bakalan up lagi.

Do'ain aja semoga kesibukan aku cepat selesai jadi aku bisa up kelanjutan cerita ini lagi 🤭

Jangan lupa vote komen dan share cerita ini ke teman-teman kalian semua dan jangan lupa masukin ke reading list kalian biar cerita ini banyak yang baca.

See you ❤️

Continue Reading

You'll Also Like

438K 47.5K 21
( On Going + Revisi ) ________________ Louise Wang -- Bocah manja nan polos berusia 13 tahun. Si bungsu pecinta susu strawberry, dan akan mengaum lay...
652K 8.5K 24
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
GEOGRA By Ice

Teen Fiction

2.3M 96.5K 56
Pertemuan yang tidak disengaja karena berniat menolong seorang pemuda yang terjatuh dari motor malah membuat hidup Zeyra menjadi semakin rumit. Berha...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.5M 8.5K 3
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...