MENGEJAR CINTA MAS DOKTER

By Nz______

28.3K 1.8K 165

SEASON 2 MENJADI MICHELINA Sebelum kalian baca cerita ini sebaiknya kalian baca lebih dulu cerita Menjadi Mic... More

1. Claudia
2. Merindukan gadis manis dan banyak tingkah
3. Bertemu Fans
4.Punya saingan
5.Effort yang tidak dihargai
6. Bakso memperbaiki mood
7. Bertemu teman SMA
8. Anak yang terpisah dari orangtua
9. Bertemu Amanda dan Raka
10. Mobil mogok
11. Club malam kebakaran
12. Mimpi aneh
13. Rasa yang tak asing
14. Dejavu
15. Bertemu Rafael dan Bastian
16. Sangat membingungkan sekaligus juga aneh
17. Adik Daffa
18. Penguntit
19. Ruang rahasia milik Daffa
20. Pria bertopeng
22. Pisau bedah
23. Daffa sakit
24. Mimpi Daffa
25. Mulai Perhatian
26. Hari bahagia Bianca dan Tristan
27. Obat perangsang
28. Menghabiskan malam bersama
29. Penyesalan selalu datang di akhir
30. Menghindar
31. Beri aku waktu
32. Hari ulang tahun daffa
33. Fakta yang menyakitkan
34. Tidak ingin bertemu
35. Hamil?
36. Claudia hilang!!!
37. Leony,will you Merry me?
38. Membuat semua orang panik
39. Memutuskan hubungan
40. Melamar
41. Undangan
42.Merebut kembali
43. Dokter baru
44.Berita menjadi pelakor
45. Fitting baju
46. Firasat tidak enak

21. Bertemu pria itu lagi

438 36 2
By Nz______

Happy reading

Dari dua jam yang lalu claudia selalu mengomel kepada Niken. Ketika bangun pagi Niken sudah di sambut dengan semburan rohani dari sahabatnya itu. Dari tadi Niken sudah berusaha menulikan pendengarannya tapi lama-lama gendang telinganya bisa budek kerena mendengar suara Claudia terus-menerus.

Yang membuatnya tambah kesal itu adalah Kemana pun dirinya pergi Claudia selalu mengikutinya sambil mengomel,sudah seperti ibu yang memarahi anaknya saja.

"Itu tenggorokan gak sakit apa ngomel-ngomel terus?"tanya Niken bingung sekaligus kesal.

Claudia menatap sinis Niken. "Dari tadi gue ngasih tau Lo panjang lebar tapi Lo malah cuma tanya itu?"tanyannya tak menyangka.

"Itu bukan ngasih tau namanya tapi ngomel-ngomel"cibir Niken.

"Telinga gue sakit tau gak denger suara Lo dari tadi"

Pletak!

"Awww"ringis Niken saat merasa sakit di keningnya saat mendapatkan sentilan maut dari Claudia.

"Di kasih tau yang benar juga,malah jawab kaya gitu"kesal Claudia.

"Ya kan gue udah minta maaf tadi"ucap Niken mencebikkan bibirnya.

"Karena Lo mabuk malam tadi,gue harus jemput Lo jam dua belas malam Ken,jam dua belas malam bayangin"tekan Claudia.

"Lo bayangin coba, tengah malam gitu gue harus nyetir di jalanan yang udah sepi,gimana seramnya"

Kan, mulai lagi. Niken menghela nafasnya berusaha sabar.

"Iya iya gue minta maaf,janji deh gak ngulangin kaya gitu lagi" ucap Niken.

"Gak usah ngucap janji kalau Minggu depan Lo bakal ketempat itu lagi"ucap Claudia menatap sinis orang di sampingnya. Sedangkan Niken malah menyengir.

"Nah itu Lo tau"

Membuat claudia yang mendengar itu memutar bolamatanya malas.

"Heran deh gue sama Lo,kenapa sih kalau mau nongkrong itu selalu ke club? Gak ada tempat yang lebih baik selain tempat itu apa? Ke cafe gitu misalnya ini malah ke club tempat yang penuh dosa"ucap Claudia.

"Kerena club tempat yang paling baik dari segala yang baik menurut gue"jawab Niken.

"Baik mata mu"cibir Claudia. Club di bilang tempat baik dapat sumber dari mana dia.

Claudia jadi mengingat kejadian malam tadi saat ia ingin pulang menuju apartemen Niken.

"Lo tau?___"belum Claudia selesai berbicara tapi Niken lebih dulu memotong.

"Gak"jawabnya.

Claudia menatap sinis gadis itu. "Ya iya lah,Lo kan saat itu lagi tidur,meski ada gempa sekalipun saat itu Lo kaya gak akan bangun"

Niken meringis kecil mendengar itu" Emang ada apa?"

"Saat gue lagi di jalan menuju apartemen Lo malam tadi,gue ketemu sama orang jahat"ucap Claudia.

"Orang jahat?"beo Niken langsung menoleh kearah Claudia.

Claudia mengangguk. "Iya,dia juga masuk kemobil gue bahkan juga menodongkan pistol kearah kepala gue"

"Apa! P-pistol?!"kaget Niken.

"Yang benar aja,Lo bohong ya Clau?"tanya Niken tak percaya.

"Demi tuhan gue gak bohong. Lo mana tahu saat itu Lo kan lagi tidur"ucap Claudia.

"Terus Gimana jadinya?"tanya Niken penasaran.

"Gue langsung panik lah,seluruh tubuh gue gemetar saat ngerasain ujung pistol milik orang itu ada di kepala gue"

"Gue ngerasa orang itu habis di keroyok sama puluhan orang bahkan gue juga sempat lihat bahu pria itu habis kena tembakan. Mungkin karena melihat mobil gue yang mau lewat di sana orang itu akhirnya masuk kedalam mobil gue"

"Terus, Lo tau? gue di suruh nabrak puluhan orang ngeroyok pria itu,gila gak tuh"ucap Claudia lagi.

"N-nabrak? Terus Lo tabrak gitu?"

"Iyalah, gue terpaksa. Gue di ancam mau di bunuh kalau gak nabrak orang-orang itu"jawab Claudia.

"Kalau ada yang sampai mati karena Lo tabrak gimana? Lo bisa jadi pembunuh"ucap Niken.

"Mana gue peduli,saat itu yang gue cuman peduliin nyawa gue"

"Tapi gue masih penasaran sama orang itu. Wajahnya dipakaikan topeng warna hitam bahkan suaranya juga sengaja seperti di bikin berat gitu"ucap Claudia lagi.

"Saat gue mau nanya tentang dia. Dia malah nyuntikin sesuatu di leher gue,habis itu gue gak tau apa-apa lagi. Saat gue buka mata orang itu udah gak ada lagi di dalam mobil "jelasnya.

"Gue jadi penasaran dengar cerita Lo. Harusnya malam tadi gue gak ketiduran biar bisa ngalamin langsung"ucap Niken sangat penasaran.

Claudia menatap aneh kearah sahabatnya itu. "Gila ya Lo? gue aja kalau di suruh milih gak mau ada di situasi kaya gitu"

"Itu kan Lo buakn gue"ujar Niken.

"Iya deh si paling pemberani"cibir Claudia.

"Mending Lo pulang deh clau"suruh Niken.

Claudia melotot tak percaya. "Lo ngusir gue?"

"Gak,gue gak ngusir. Gue cuman nyuruh Lo pulang. Lo nggak sadar dari lagi belum mandi?"tanya Niken sambil meneliti penampilan Claudia yang masih memakai piama tidur malam tadi.

Claudia yang mendengar itu hanya bisa mendengus. Setelah mengantar Niken malam tadi ia memilih untuk bermalam di apartemen sahabatnya itu,ia sedikit parno kalau harus pulang kerumah lagi setelah mengalami kejadian saat di masuki pria bertopeng itu. Dan dari tadi pagi dia belum mandi,karena ia yang tidak membawa baju ganti.

Dengan kesal Claudia mengambil ponsel serta Hoodienya lalu berjalan keluar dari pintu apartemen Niken.

"Bye, gue pulang"ucap Claudia lalu menutup pintu itu sedikit keras.

Brak

Niken hanya bisa menghela nafasnya. "Gue bingung deh, Tante Lisa saat hamil dia ngidam apaan sih sampai punya anak kelakuannya kaya Claudia"


oo0oo


Di dalam sebuah ruangan terdapat seorang pria yang duduk di kursinya. Memutar-mutar topeng hitam yang ada di tangannya.

Pria itu tidak memakai pakaian atasnya sehingga terlihat perban yang membalut bagian bahu pria itu.

Suara pintu terbuka tidak membuat atensi pria itu beralih pada topeng miliknya.

"Kau sudah mencari tahu siapa orang-orang yang menyerangku malam tadi?"tanya pria itu saat merasa orang yang membuka pintu tadi sudah berada di depannya.

Orang itu melepas lebih dulu topengnya yang hanya menutupi bagian mata sampai hidung orang itu.  Sebelum menjawab orang itu menundukkan kepalanya sebentar.

"Sudah tuan,mereka adalah suruhan dari salah satu kelompok mafia yang di tugaskan untuk menangkap anda"ucap orang itu.

"Bedebah!"pria itu menggeram marah.

"Teror mereka,ancam mereka karena sudah berani mengusik ku"

"Baik tuan, perintah anda akan saya laksanaka"

Pria yang duduk di kursi itu mengibaskan tangannya menyuruh orang itu pergi. "Sekarng kau bisa pergi"

"Permisi tuan"setelah mengucapkan itu,orang itu pergi dari sana dengan topeng nya yang sudah kembali terpasang di wajahnya.

Pria itu menghela nafasnya setelah kembali sendiriam di dalam ruangan. Ia terkadang meringis kecil merasakan sakit di bahunya.

Ia sangat tahu,banyak orang-orang yang mengincarnya karena ada sesuatu yang ia miliki. Contohnya saja seperti malam tadi, orang-orang itu berusaha menangkapnya.

Terdengar suara nada dering dari ponselnya yang dari tadi selalu berbunyi. Pria itu hanya melirik sekilas tidak ada niat untuk menjawab sedikit pun. Ia memilih mematikan total ponselnya. Dirinya sekarang tidak ingin di ganggu siapa pun.


oo0oo


Claudia mengerutu sepanjang jalan. Tapi,ia sedang pergi menuju rumah sakit untuk mengantarkan makan siang Daffa. Tapi pria itu tidak ada di ruangannya. di telpon juga tidak mengangkat,membuat claudia merasa sangat kesal. Jika tahu begini jadinya dari awal dia tidak usah mengantarkan makan siang untuk pria itu.

Dia sudah capek-capek memasak lalu mengantarkan ke sana, tapi orang yang ingin di temui malam tidak ada. Saat menanyakan keberadaan pria itu kepada orang-orang sekitar,mereka juga tidak tau di mana keberadaan dokter bedah itu.

"Sebenarnya mas Daffa kemana sih,di telpon gak di angkat di chat juga gak di balas"kesalnya.

Kening Claudia mengernyit saat melihat seorang gadis dengan baju seragam berjalan seorang diri di trotoar jalan.

"Itu kan Adel,ngapain dia jalan sendiri gitu"bingungnya. Claudia kemudian menghentikan mobilnya tepat di samping Adelia yang sedang berjalan di trotoar.

Adelia menoleh kearah samping saat merasa ada sebuah mobil berhenti di dekatnya. Terlihat claudia keluar dari sana.

"Kak clau"gumam Adelia.

Claudia menghampiri gadis itu. "Kamu ngapain jalan kaki sendiri di sini?"tanya Claudia.

"Baru pulang sekolah kak,tapi gak ada taksi yang lewat jadi aku milih jalan aja deh sambil cari taksi,siapa tau ada yang lewat"ucap Adelia.

"Ayo masuk mobil,biar kakak antar pulang"ucap Claudia.

"Terimakasih kak"ucap Adelia. Ia bersyukur bisa bertemu dengan Claudia di sini, sebenarnya ia juga sudah capek berjalan kaki dari tadi.

Mereka berdua sudah berada di dalam mobil. Kamudian, Claudia menjalankan mobilnya kembali.

" Emang Mas Daffa kemana? Kenapa gak jemput kamu?"tanya Claudia. Menatap sekilas kearah Adelia lalu kembali menatap jalanan di depannya.

"Aku juga gak tau. Dari tadi pagi bang Daffa udah gak ada di rumah. Pagi tadi aja aku berangkat sekolah naik taksi online yang sudah di pesankan Abang Daffa"kata Adelia.

"Tapi bang Daffa sempat sih ngabarin aku,katanya dia ada urusan pekerjaan yang mendadak makanya gak ada di rumah"lanjut Adelia.

"Pekerjaan mendadak ya"gumam Claudia. Pantesan ia tidak menemukan pria itu di rumah sakit dan juga telponnya tidak pernah di angkat. Ternyata pria itu sedang sibuk bekerja.

"Ini kakak tadi mau kemana?"tanya Adelia yang melihat penampilan Claudia yang cukup rapi.

"Tadi pergi ke rumah sakit untuk nganter makan siang buat Abang kamu tapi dia malah gak ada di sana. Jadi kakak pulang deh"jelas Claudia.

"Kak clau sering nganter makan siang ya sama Abang Daffa?"tanya Adelia.

Claudia mengangguk malu "Iya"

"Ughhh perhatian banget sih kak clau sama Abang"ucap Adelia. Claudia hanya tersenyum saja mendengar ucapan adik Daffa itu.

"Kamu mau ikut kakak gak?"tanya Claudia.

"Kemana kak?"tanya Adelia.

"Ke tempat kerjaan kakak. Habis ini aku ada jadwal fotoshoot prodak endorsean di studio foto. Kebetulan manager kakak lagi sakit, jadi gimana kalau kamu aja yang nemenin?"

Memang tadi Niken sempat menghubunginya, sahabatnya itu mengeluh sakit kepala,karena itu izin tidak menemaninya untuk bekerja hari ini. Claudia bisa menebak pasti sakit kepala sahabatnya itu karena efek meminum sangat banyak minuman yang mengandung alkohol itu.

Adelia mengangguk penuh semangat. "Mau kak mau banget"

"Ya sudah kalau begitu aku antar kamu pulang dulu untuk berganti pakaian nanti baru kita berangkat ke studio foto"ucap Claudia.

"Siap kak"


oo0oo


Gadis yang beralasan sakit kepala tadi kepada sahabatnya sekarang berada di salah satu cafe yang ada di dekat apartemennya. Gadis itu sedang bersantai sambil meminum es latte miliknya.

Niken tidak sepenuhnya berbohong kepada sahabatnya itu. Ia memang merasa sakit kepala tapi hanya sedikit,bukan terasa yang sakit sekali.

Ia memang sengaja beralasan seperti itu karena hari ini dirinya hanya ingin bersantai. Berlibur sehari dari namanya pekerjaan.

Menyeruput lattenya yang terakhir lalu beranjak dari sana untuk pergi. Sebelum keluar dari caffe gadis itu lebih dulu membayar pesanannya.

"Kayannya Shopping ke mall seru deh"ucap nya. Ia memasuki mobilnya menuju pusat perbelanjaan Yang ada di ibukota.

Beginilah seorang perempuan, sedikit-sedikit pikirannya selalu tentang shopping dan belanja. Apa lagi kalau di tangan banyak uang pasti langsung yang jadi tujuannya adalah mall.

Cittt

Niken mendadak menginjak rem. Ia berdecak saat melihat seekor kucing menyebrang jalan.

"Untung aja gak ketabrak"gumam niken.

Brak!

Mobil Niken sedikit terguncang. Membuat gadis itu seketika terkejut.

Ia menoleh kearah belakang. Matanya langsung melotot saat mobilnya di tabrak dari belakang.

"Wah gak bener tuh orang main tabrak-tabrak mobil orang aja"ucap Niken emosi. Dengan langkah cepat gadis itu turun dari mobil menghampiri mobil yang menabraknya tadi.

Mengetuk dengan kencang kaca mobil itu. "Buka!"teriak Niken.

Gadis itu seketika sedikit melangkah mundur saat merasa pintu mobil di buka.

Niken menganga tak percaya saat melihat orang itu keluar dari mobil.

"Lo?!"kaget Niken menunjuk orang itu dengan jari telunjuknya.

Sedangkan orang itu menurunkan sedikit kacamata hitamnya untuk melihat lebih jelas gadis di depannya itu.

"Lo kan orang yang udah nabrak gue di club waktu itu?"ucap Niken. Ia sangat mengingat wajah pria itu sampai sekarang,meski malam itu ia sedikit terpengaruh minuman.

Pria itu memasukkan kedua tangannya kesaku celana. "Selain suka ke club anda ternyata juga sangat tidak sopan ya?"

Niken mengeratkan giginya dengan keras merasa geregetan degan pria itu. Ia sampai lupa berbicara sopan kalau sudah berhadapan dengan pria satu ini.

"Seharusnya waktu itu gue timpuk aja dia pakai tas mahal gue"geram Niken dalam hati.

Gadis itu tersenyum paksa " Oh iya dong, soalnya kalau bicara sama anda,saya suka lupa sopan santun"ucapnya yang sudah mengganti kosa kata yang lebih sopan.

"Sekarang tanggung jawab"ucap Niken.

Pria itu menaikkan sebelah alisnya "Apanya?

Niken seketika menggeram kesal mendengar pertanyaan pria itu. "Tanggung jawab sama mobil saya lah. Ada tidak lihat? Belakang mobil saya penyok karena anda tabrak"

Pria itu menatap kap belakang mobil gadis itu yang memang beneran penyok "Itu bukan salah saya. Kamu sendiri yang menghentikan mobil secara mendadak,saya yang ada di belakang tidak sempat merem"

"Tapi kan anda sudah nabrak mobil saya, mobil saya penyok. Gak mau tau pokoknya anda harus ganti rugi"ucap Niken.

Pria itu menghela nafasnya. Ia mengambil dompet yang ada di saku celana,mengeluarkan beberapa lembar uang kepada Niken.

"Cukup?"tanya pria itu.

Niken menatap uang yang berwana merah itu di tangannya. Senyum manis langsung terlihat dari bibir gadis itu. Pria itu sempat tertegun sebentar melihat senyum manis Niken.

"Cukup banget. Nah gini dong dari tadi"ucap Niken seraya memasukkan uang-uang itu kedalam tasnya.

"Sama-sama"sindir pria itu.

Membuat Niken mendengus mendengar sindiran itu. "Makasih"

"Sudah tidak ada lagi kan?"tanya pria itu.

Niken mengangguk. "Iya,anda sekarang sudah bisa pergi"

"Semoga nanti kita tidak bertemu lagi ya tuan"ucap Niken.

"Saya juga berharap seperti itu"ucap pria itu.

"Ya,memang itu yang terbaik. Soalnya kalau bertemu anda saya selalu suka sial. Saat itu saya jatuh ke tanah karena anda,sekarang mobil saya anda tabrak. Kalau sampai kita bertemu yang ketiga kalinya saya tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada saya. Jadi lebih baik memang tidak bertemu lagi"ucap Niken panjang lebar.

"Sudah bicaranya?"tanya pria itu yang sudah masuk kedalam mobil. Niken mengangguk saja sebagai jawaban.

"Sekarang bisa minggir? Saya mau lewat"ucap pria itu. Sebab,Niken berdiri menghalangi mobilnya untuk pergi.

Dengan perasaan kesal Niken menjauh dari sana. Niken menggerutu saat melihat mobil itu sudah pergi. "Dasar pria itu,semoga gue benar-benar gak akan ketemu dia lagi"






Bersambung...

________________________________________________________________________________

TAYPO BERTEBARAN!!!

Kalau ada kata-kata yang taypo tolong di tandain ya biar aku bisa perbaiki nantinya.

Kalian bisa tebak siapa pria yang sudah dua kali bertemu dengan Niken? Pertama saat di club malam dan yang kedua di tengah jalan. Menurut kalian siapa?

Jangan lupa vote komen dan share cerita ini ke teman-teman kalian semua dan jangan lupa masukin ke reading list kalian biar cerita ini banyak yang baca.

See you ❤️

Continue Reading

You'll Also Like

ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

5.6M 313K 34
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
830K 11.6K 25
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
9M 954K 65
[SUDAH TERBIT] Tersedia di Gramedia dan TBO + part lengkap Apakah kalian pernah menemukan seorang pemuda laki-laki yang rela membakar jari-jari tanga...
1.7M 76.5K 41
Menjadi istri antagonis tidaklah buruk bukan? Namun apa jadinya jika ternyata tubuh yang ia tepati adalah seorang perusak hubungan rumah tangga sese...