MENGEJAR CINTA MAS DOKTER

By Nz______

28.1K 1.8K 165

SEASON 2 MENJADI MICHELINA Sebelum kalian baca cerita ini sebaiknya kalian baca lebih dulu cerita Menjadi Mic... More

1. Claudia
2. Merindukan gadis manis dan banyak tingkah
3. Bertemu Fans
4.Punya saingan
5.Effort yang tidak dihargai
6. Bakso memperbaiki mood
7. Bertemu teman SMA
8. Anak yang terpisah dari orangtua
9. Bertemu Amanda dan Raka
10. Mobil mogok
11. Club malam kebakaran
12. Mimpi aneh
13. Rasa yang tak asing
14. Dejavu
15. Bertemu Rafael dan Bastian
16. Sangat membingungkan sekaligus juga aneh
17. Adik Daffa
18. Penguntit
20. Pria bertopeng
21. Bertemu pria itu lagi
22. Pisau bedah
23. Daffa sakit
24. Mimpi Daffa
25. Mulai Perhatian
26. Hari bahagia Bianca dan Tristan
27. Obat perangsang
28. Menghabiskan malam bersama
29. Penyesalan selalu datang di akhir
30. Menghindar
31. Beri aku waktu
32. Hari ulang tahun daffa
33. Fakta yang menyakitkan
34. Tidak ingin bertemu
35. Hamil?
36. Claudia hilang!!!
37. Leony,will you Merry me?
38. Membuat semua orang panik
39. Memutuskan hubungan
40. Melamar
41. Undangan
42.Merebut kembali
43. Dokter baru
44.Berita menjadi pelakor
45. Fitting baju
46. Firasat tidak enak

19. Ruang rahasia milik Daffa

526 36 0
By Nz______

Happy reading

Hari ini claudia dan Adelia berancana ingin membuat kue. Sekarang mereka berdua sedang berada di minimarket yang ada di depan komplek untuk membeli bahan-bahan untuk membuat kue. Karena di rumah Daffa tidak ada bahan-bahannya karena itu mereka harus membeli lebih dulu.

" Mentega udah,gula udah, tepung juga udah, apa lagi ya?"ucap Claudia melihat isi barang yang ada di keranjangnya.

"Baking soda belum kak"ucap Adelia.

"Iya kamu benar,hampir aja lupa. Kalau gak ada baking soda tidak akan mengembang kuenya nanti"ucap Claudia.

Mereka berjalan menuju di mana tempat baking soda berada. Sekalian mengambil keju dan dan coklat batang untuk bahan pelengkap. Mereka rencananya ingin membuat bolu keju dan coklat.

"Kayannya cuaca panas gini enak deh kalau makan eskrim"ucap Claudia. Saat mengingat cuaca sekarang ini sangat terik.

"Kamu mau es krim gak?"tanya Claudia pada Adelia. "Tenang aja kakak yang bayar nanti"

"Wah beneran kak?"tanya Adelia memastikan. Claudia mengangguk mengiyakan.

"Boleh deh kak satu,kapan lagi kan di traktir sama selebgram "ucap Adelia menyengir di akhir.

Claudia hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah adik Daffa itu.

Setelah mengambil es krim yang mereka inginkan. Lalu, setelahnya kedua gadis berbeda umur itu berjalan menuju kasir untuk membayar semua belanjaan mereka.

"Terimakasih sudah berbelanja di sini. Ini barang belanjaan serta struk nya"ucap penjaga kasir menyodorkan belanjaan milik Claudia.

"Terimakasih kembali"jawab claudia mengambil belanjaannya. Kemudian,ia dan Adelia keluar dari minimarket untuk pulang kerumah.

Mereka berdua hanya berjalan kaki untuk pulang. Karena letak minimarket yang lumayan dekat dengan rumah jadi mereka memilih untuk berjalan kaki saja.

Sepanjang jalan mereka hanya bercanda gurau, kadang-kadang Claudia di buat tertawa oleh Adelia saat gadis itu menceritakan sesuatu yang lucu. Sambil menikmati eskrim yang tadi mereka beli.

oo0oo

Menelusuri koridor rumah sakit. Daffa sedang menuju ruang inap. Dirinya tadi pagi di hubungi oleh Aryan kalau pria itu sedang di rawat di rumah sakit.

Meski mereka satu rumah sakit. Tapi,karena pekerjaan daffa sebagai dokter lumayan padat hari ini jadi baru siang ini Daffa bisa mengunjungi sahabatnya itu.

Ia mencari nomor ruang inap yang di tempati Aryan. Ruangan melati nomor A1. Seperti yang di katakan oleh sahabatnya itu. Setelah menemukan ruangannya Daffa langsung memasuki ruangan itu.

Bisa dilihat di sana sudah ada sahabat-sahabatnya yang juga lagi berkunjung.  Semua orang Yang ada di ruangan menoleh kearah pintu yang di buka Daffa tadi.

"Akhirnya dokter kita datang juga"ucap Dion.

Daffa tidak membalas ucapan Dion,ia memilih berjalan menuju berangkar Aryan.
"Sorry,gue baru bisa jenguk sekarang. Tadi gue banyak pekerjaan"ucap Daffa.

"Gak masalah,gue ngerti kok. Mereka semua juga baru sampai"ucap Aryan menunjuk para sahabatnya yang sedang duduk di sofa yang ada di sana.

"Gimana keadaan Lo?"tanya Daffa mengambil duduk di kursi samping berangkar.

"Gak terlalu parah,cuman tangan kiri gue aja sedikit retak. Jadi harus pakai gips"jelas Aryan.

"Sebenarnya bagaimana kejadiannya, sampai di serempet mobil kaya gitu?"tanya Tristan penasaran.

"Gue juga gak tau. Pagi tadi saat gue mau nyebrang jalan tiba-tiba ada mobil yang melaju kencang kearah gue. Untung gue sempat sedikit menghindar jadi gak ketabrak mobil itu, ya meskipun tetap di serempet juga sih"jelas Aryan.

"Untung cuman keserempet aja bukan sampai ketabrak. Kalau saat itu Lo ketabrak bisa kelindes kali tubuh Lo"ucap Dion.

Aryan mengangguk membenarkan.

"Diam aja Vin dari tadi"celetuk Tristan pada Kevin yang dari tadi tidak ikut menimbrung pembicaraan mereka.

"Gue cuman lagi mikir"ucap Kevin.

"Apa?"tanya Daffa.

"Gue ngerasa janggal dengan kasus Aryan yang di serempet"ucap Kevin memberitahu pemikirannya.

"Janggal?"beo semuanya.

Kevin mengangguk membenarkan. "Lo merasa ada yang aneh saat kejadian itu Ar?"tanya Kevin.

Aryan terdiam sebentar untuk berpikir. Lalu pria yang tangannya di gips itu menatap kearah Kevin.

"Benar kata Lo Vin,gue baru sadar sekarang"ucap Aryan mengangguk cepat.

"Saat gue mau nyebrang waktu itu gue yakin banget gak ada mobil atau motor yang lalu lalang karena kondisinya lumayan sepi,karena itu gue berani nyebrang jalan. Tapi,saat gue berada di tengah jalan tiba-tiba ada mobil yang entah datang dari mana melaju kencang kearah gue"ucap Aryan.

"Nah kan benar"ucap Kevin.

"Tunggu-tunggu, kok gue masih gak ngerti ya"bingung Dion.

"Bodoh,itu aja masa gak ngerti sini. Katanya dosen tapi masalah itu aja gak paham"ucap Tristan menyentil kening pria itu.

"Apaan sih Tris,gue beneran masih gak paham juga"kesal Dion sambil mengusap keningnya yang sedikit sakit.

"Maksudnya itu. Ada yang sengaja mau nabrak Aryan. Seperti apa yang di katakan Aryan tadi, jelas-jelas kondisi jalan saat itu sangat sepi tapi saat Aryan sudah berjalan untuk menyebrang mendadak ada mobil entah dari mana melaju kencang kearah dia,bukannya itu mencuri gak kan?"jelas Daffa sejara singkat dan jelas.

"Nah gini gue baru paham,dari tadi kek jelasinnya kaya gini kan gue jadi gak akan bingung "ucap Dion.

"Tapi Ar,Lo punya musuh? Sampai ada yang mau celakai Lo?"tanya Dion. Semua orang langsung menatap kearah Aryan untuk menunggu jawaban dari pria itu.

"Seingat gue,gue gak pernah cari masalah sama orang,jadi gak mungkin gue punya musuh"ucap Aryan menatap mereka semua.

"Tapi kenapa ada yang mau celakai lo? Gak mungkin kan orang itu berniat biruk kalau Lo gak ada masalah sama orang itu?"tanya Tristan.

Mereka semua langsung terdiam mendengar ucapan Tristan. Benar juga apa kata pria itu. Mereka semua jadi berpikir siapa orang yang ingin membuat Aryan celaka dan apa motifnya.

Diam-diam ada seseorang di antara mereka yang menyeringai samar. Namun,tanpa orang itu sadari juga ada orang lain di sana yang menyadari seringai itu meski hanya samar. Orang itu menatap dengan tatapan rumit kepada orang yang sempat menyeringai .

"Apa mungkin dia? Tapi kenapa?"batinnya.

oo0oo

Sekarang ini Claudia dan Adelia sedang mengadon kue untuk loyang yang kedua. Tapi mereka sudah membuat kue bolu rasa keju dan sekarang mereka ingin membuat bolu rasa coklat.

Taburan tepung terlihat di berbagai tempat membuat kondisi dapur sekarang sangat berantakan. Bahkan,di wajah kedua gadis itu juga di penuhi dengan tepung,karena tadi mereka sempat bercanda satu sama lain menggunakan tepung.

Adelia sekarang sedang memixer adonan di depannya. Sedangkan Claudia memasukkan sedikit demi sedikit mentega yang sudah di cairkan kedalam adonan itu.

Bi sutri dari tadi hanya sedikit-sedikit membantu mereka. Wanita paruh baya itu kadang di buat geleng-geleng kepala saat melihat kedua gadis itu bercanda di dapur. Tapi,bi Sutri ikut senang melihat mereka yang tertawa lepas satu sama lain.

Merasa adonan yang tadi di mixer sudah cukup mengembang. Kemudian Claudia menungkan adonan itu ke dalam loyang yang sebelumnya sudah di olesi dengan margarin.

Dan bertepatan setelah itu bunyi oven terdengar,menandakan kue yang ada di dalam sana sudah matang.

'Ting'

"Bolu kejunya sudah matang"seru Claudia.

Gadis itu dengan cepat mengeluarkan bolu keju itu dari dalam oven dengan sarung tangan khusus. Aroma harum dari kue itu langsung tercium kesepenjuru ruang dapur.

"Emm harumnya,pasti rasanya juga enak"ucap Adelia mengendus aroma kue yang baru di keluarkan Claudia.

Sedangkan Claudia kembali memasukkan adonan kue rasa coklat tadi kedalam oven. Lalu menyetel durasi waktu memanggang kue itu agar bisa matang merata.

"Bi tolong keluarin bolunya kedalam piring ya terus potong-potong"ucap Claudia.

"Siap nona"jawab bi Sutri kemudian melaksanakan apa yang di perintahkan Claudi.

Gadis itu setelahnya mencuci tangannya lebih dulu sebelum menghampiri adelia dan bi Sutri di meja pantry.

"Ayo coba Adel,gimana rasanya"suruh Claudia.

"Sebentar aku cuci tangan dulu"ucap Adelia,berjalan menuju wastafel untuk mencuci tangan kemudian dengan cepat kembali ke meja pantry.

"Aku coba ya kak"ucap Adelia sebelum memakan bolu itu.

Adelia langsung menoleh pada Claudia saat merasakan rasa manis,gurih dan teksturnya yang lembut dari bolu keju itu.

"Emm,enak banget kak"seru Adelia.

"Masa sih?"ucap Claudia tak yakin. "Bibi juga coba dong"suruh nya.

Bi sutri kemudian mengambil satu potong bulu keju itu lalu memakannya. "Iya non,enak banget. Ini mah kalah sama kue yang sering bibi buat"ucap bi Sutri seraya menghabiskan bulu di tangannya.

Claudia yang mendengar itu jadi ikut penasaran,seenak itu kah sampai mereka berdua bereaksi berlebihan seperti itu. Gadis itu memasukkan kue itu kedalam mulutnya. Ia mengangguk-anggukkan kepalanya kecil merasakan rasa bolu itu. Rasanya seperti biasa,enak. Seperti rasa kue yang selalu ia buat dengan maminya di rumah. Tapi kenapa mereka bereaksi berlebihan begitu, bingungnya.

"Bolu keju aja rasanya sudah seenak ini apa lagi bolu coklat nanti"ucap Adelia sambil memakan potongan kedua kue itu.

"Berarti kue olahan kita berhasil"ucap Claudia dan di balas anggukan semangat dari Adelia.

"Kakak tau gak? Abang Daffa itu suka banget sama bolu coklat"ucap Adelia.

"Oh ya?"ucap Claudia. Ia baru tau kalau pria itu suka bolu coklat.

Adelia mengangguk." Iya kak,dulu pas kami masih kecil bang Daffa bahkan bisa habisin satu loyang bolu coklat dalam sekali makan,sampai aku dan yang lain gak dapat bagian"ucap Adelia,saat mengingat jaman dulu.

Claudia terkekeh mendengar itu. "Oh ya? Aku baru tau mas Daffa bisa kaya gitu"

"Beneran kak,aku gak bohong. Kita lihat nanti kalau bang Daffa sudah pulang,sebanyak apa nanti dia makan bolu coklat bikinan kita"ucap Adelia.

Claudia mengangguk saja sebagai jawaban. Ia juga penasaran apakah sesuka itu Daffa dengan bolu coklat. Kalau memang suka,ia pasti akan selalu membuatkan itu untuk Daffa.

"Oh iya bi,aku mau tanya sesuai sama bibi"celetuk Adelia ketika mengingat sesuatu.

"Apa itu non"tanya bi Sutri yang sedang membersihkan sisa kekacauan dari Claudia dan Adelia tadi.

"Ruangan yang ada di dekat tangga itu dalamnya apa bi?"tanya Adelia.

"Soalnya aku selalu lihat Abang Daffa setiap malam kesana terus"ucapnya lagi. Memang 5 harian ini Adelia selalu melihat abangnya itu mesuk kedalam ruangan itu saat menjelang tengah malam dan akan kembali ke kamarnya saat menjelang subuh,bahkan tadi malam saat ia ingin mengambil air minum karena haus di dapur ia kembali melihat abangnya masuk kedalam sana. Adelia masih ingat abangnya pernah mengatakan kalau ruangan itu adalah gudang. Tapi,masa abangnya selalu pergi kegudang setiap malamnya,untuk apa?

"Ruangan dekat tangga ya?"ucap bi Sutri sambil mengingat. "Saya juga kurang tau nona,sebab saya dilarang tuan Daffa untuk membersihkan ruangan itu,ruangan itu juga selalu di kunci selama ini"ucap bi Sutri.

"Ruangan? Ruangan apa maksud kalian"sahut Claudia bingung.

"Itu kak,ruangan yang ada di dekat tangga. Tiap malam Abang Daffa selalu kesana,entah apa yang di lakukan bang di sana"ucap Adelia.

"Ruangan yang pintu cat warna hitam itu maksudnya?"ucap Claudia. Ia juga sering melihat ruangan yang pintunya bewarna beda dengan yang lain,karena pintu-pintu yang ada di rumah ini semuanya bewarna coklat.

"Nah iya,yang itu"ucap Adelia. "Kata Abang itu ruangan isinya gudang. Tapi,aku gak percaya,masa tiap malam Abang selalu pergi ke gudang, ngapain coba?"

"Di rumah ini ada tempat gudang gak bi?"tanya Adelia.

"Setahu saya ada nona,letaknya ada di ruangan paling belakang dari rumah ini"ucap bi sutri.

"Nah kan bener kata aku,gak mungkin yang di dekat tangga itu gudang. Sedangkan di sini sudah ada tempat gudang"ucap Adelia.

"Mungkin itu ruang rahasia milik Daffa kali"sahut Claudia.

"Ruang rahasia ya"gumam Adelia.

"Aku jadi penasaran Abang nyembunyiin apa di dalam sana sampai segala punya ruang rahasia "ucapnya lagi.

"Kalau penasaran coba tanya aja sama Abang kamu"ujar Claudia.

"Aku yakin saat aku nanyain itu Abang Daffa gak akan jawab"ucap Adelia.





Bersambung...

________________________________________________________________________________

TAYPO BERTEBARAN!!!

Kalau ada kata-kata yang taypo tolong di tandain ya biar aku bisa perbaiki nantinya.

Jangan lupa vote komen dan share cerita ini ke teman-teman kalian semua dan jangan lupa masukin ke reading list kalian biar cerita ini banyak yang baca.

See you ❤️

Continue Reading

You'll Also Like

438K 47.5K 21
( On Going + Revisi ) ________________ Louise Wang -- Bocah manja nan polos berusia 13 tahun. Si bungsu pecinta susu strawberry, dan akan mengaum lay...
3.4M 275K 62
⚠️ BL Karena saking nakal, urakan, bandel, susah diatur, bangornya Sepa Abimanyu, ngebuat emaknya udah gak tahan lagi. Akhirnya dia di masukin ke sek...
444K 46.9K 20
*Spin off Kiblat Cinta. Disarankan untuk membaca cerita Kiblat Cinta lebih dulu untuk mengetahui alur dan karakter tokoh di dalam cerita Muara Kibla...
1.2M 115K 60
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...