KUMPULAN CERITA SENI GAY (21+)

By reading4healing

109K 685 30

Cerita Dewasa More

(21+) Suami Yang Digilir Cowok Macho Spanyol
(21+) Si Pemuas Satu Kos
(21+) Si Pemuas Satu Kos 2
(21+) Pemuas Suami Si Bos Bule
(21+) Pacarku Sang Pemuas Satu Geng
(21+) Driver Ojol Arab Plus - Plus
(21+) Tubuh Kekar Suamiku Dijadikan Mainan Lima Atasanku
(21+) Disetubuhi Teman Macho Istriku di Pesta Pantai Binal (1)
(21+) Disetubuhi Teman Macho Istriku di Pesta Pantai Binal (2)
(21+) TUBUHKU DIPINJAMKAN PACARKU DI PESTA LIAR
(21+) BODYGUARD "PLUS-PLUS" MODEL GANTENG ITALIA (1)
(21+) BODYGUARD "PLUS-PLUS" MODEL GANTENG ITALIA (2)
(21+) BODYGUARD "PLUS-PLUS" MODEL GANTENG ITALIA (3)
(21+) Piala Bergilir Pesta Seks Tokyo (1)
(21+) Piala Bergilir Pesta Seks Tokyo (2)
(21+) Di-Double Penetration Di Depan Istri Hamil (1)
(21+) Di-Double Penetration Di Depan Istri Hamil (2)
(21+) PEMUAS PARA PREMAN JALANAN
(21+) Memperawani Suami Muda Tetanggaku
(21+) Lubang Pemuas Pria - Pria Beristri
(21+) Gigolo Biseks Simpanan Mama
(21+) Pesta Bujang Liar Sang Pengantin Pria
(21+) Skandal Besar Menjelang Pernikahan
(21+) Malam Liar Sang Budak Korporat
(21+) Takdir Seorang C*mdump
(21+) Service Plus-Plus Barber Straight Turki
(21+) Bule Online, Perebut Keperjakaanku
(21+) Salah Kamar, Aku Dapat Sugar Daddy
(21+) NAPAS BUATAN DARI PAPA SAHABATKU
(21+) MENGERJAI DADDY KEKAR BERISTRI
(21+) MENJEBAK SOPIR STRAIGHT BAD BOY
(21+) Menjajal Kejantanan Masseur Impor Rusia
(21+) Legenda Si Otong Monster
(21+) Mesin Pemuas Mantan Dan Gebetan
(21+) PELARIANKU SEORANG PRIA KEKAR BERISTRI
(21+) SI PEMUAS SEKAMPUNG
(21+) Pemilik Tubuh Indah Si Pembantu Ganteng
(21+) PEMUAS DUA GADIS LUGU DI RUMAH
(21+) PELEGA DAHAGA SAHABAT PAPAKU
4 PEREMPUAN DI RUMAHKU BISA DIP4K4I SEMU4

(21+) Disewa Lionel

1.1K 11 0
By reading4healing


DISEWA LIONEL
by Roberto Gonzales

“Tapi kali ini Mas buka baju semua ya,” pintanya. 

Buka baju semua? Kalau buka baju semua, aku jadi laki-laki dong? Tetekku gak ada. Rambut panjangku juga wig. 

“Make-up nya juga dihapus juga, ya,” katanya lagi.

“Kenapa gitu, Lionel?” tanyaku agak kaget juga.

“Gak papa. Cuma, kalau pake pakaian waria gitu, Mas jadi aneh,” katanya.

“Gak usah deh. Gini aja,” jawabku agak segan bila harus melepas semua pakaianku.

Aku berusaha menolak. Sebenarnya, kan aku punya komitmen untuk tidak berhubungan badan dengan pria tanpa atribut sebagai waria selama ini.

“Kalau Mas mau, entar Lionel tambahin lagi deh bayarannya!” rayunya tidak mau kalah. “Jadi tiga ratus ribu rupiah!”

 

Ilustrasi: Juna
 

 

Aku jadi tergoda mendengar rayuannya soal menambah bayaranku. Segala prinsipku hilang dari benakku. Akhirnya, meski kurang sreg, kuikuti apa maunya. Kubuka seluruh pakaianku. Wig kulepas. Make-up aku hapus. Kini, aku berdiri sebagaimana layaknya lelaki telanjang bulat. Tubuhku yang kekar dan wajah tampanku sebagai seorang pria tulen terpampang jelas di depan Lionel sekarang. Kami berdiri berhadapan, sama-sama telanjang bulat.

“Gini lebih bagus,” kata Lionel dengan senyum jelas yang terpampang dari wajahnya. 

Jemarinya mengelus dadaku yang bidang. Selanjutnya, tanpa malu-malu lagi, dia menyelomoti pentil dadaku dengan buas. Anak ini punya bakat homo, pikirku dalam hati. Dia lebih bernafsu kini dibandingkan saat dia mengentotku dengan pakaian waria tadi. Mulutnya menjelajahi seluruh bagian atas tubuhku, turun hingga akhirnya di batang kontolku yang menegang kokoh.

“Mas… Besar banget,” katanya dengan suara bergetar sambil mengocok kemaluanku. 

Tanpa ragu-ragu lagi, remaja ganteng Tionghoa itu memasukkan kontolku ke dalam mulutnya. Dugaanku sepertinya tidak salah. Lionel ini punya bakat gay juga! Aku sih santai saja. Kubiarkan dia berbuat sesukanya padaku. Jujur aku mulai menikmati berhubungan intim dengan Lionel. Mulut kecilnya semakin bergerilya sekarang. Batang kontol, kepala kontol, dan juga dua buah pelirku habis dilumatnya. Aku mengerang-erang karena nikmatnya yang tiada tara. Rasanya begitu enak. Meskipun si Lionel baru pertama kali melakukan hubungan seks sejenis seperti ini, aku benar-benar kagum dia bisa pandai sekali memuaskan hasrat pria dewasa seperti diriku. Caranya menyelomoti kontolku persis seperti Ivana yang sudah berpengalaman mengenakkan pria itu mengerjai kontolku sebelum kemudian aku mengentoti dia.

Lama juga Lionel mengerjai kontolku. Dia sangat suka rupanya. Setelah merasa puas mengecapi setiap jenjang batang kejantananku, barulah dia berdiri kembali. Sekarang, tubuh atletis mudanya berdiri berhadapan denganku. Kami bertatap-tatapan. Wajahnya tampan sekali. Lionel cocok menjadi seorang bintang film Korea. Kulitnya putih dan wajahnya sangat rupawan. Sesaat aku berusaha menikmati wajah tampan si Lionel hingga aku tidak sadar Lionel sudah berbuat lebih lanjut. 

Tanpa ragu-ragu, diciumnya bibirku yang tipis ini dengan lembut. Mula-mula kami berpagutan lembut. Lidahku kukeluarkan untuk menjelajah isi mulutnya. Kemudian, Lionel pun ikut membalas. Tubuhnya tiba-tiba ikut memelukku. Kami saling melumat bibir cukup lama. Aku ajarkan padanya menghisap mulut masing-masing dengan perlahan. Mulai dari bibir bawahnya aku hisap, bergantian ke bibir atasnya. Aku sempatkan juga memasukkan lidah basahnya ke mulutku dan aku menyesap lidahnya yang segar itu. Lionel pun mengikuti apa yang kulakukan. Kami berciuman dengan dahsyat dan saling menyesap mulut masing-masing. Mulut kami berpagutan cukup lama sampai aku bisa merasakan rasa mulut dan ludahnya di dalam mulutku. Tiba-tiba, Lionel mengerang keras, tidak bisa menahan nafsunya lebih lama lagi.



Ilustrasi: Lionel



Lionel langsung mendorong tubuhku sehingga jatuh terlentang di atas ranjang. Tubuhku ditindihnya. Kontol kami yang sama-sama keras saling berhimpitan. Dia mengajakku bermain saling menggesek kontol sambil mulut kami terus berpagutan penuh nafsu. Saking nafsunya aku dengan lumatan bibir Lionel, kuminta dia meludahi mulutku.

“Ludahi mulut Mas, Lionel,” kataku kemudian membuka mulutku lebar-lebar dengan jalangnya.

Mendengar permintaan binalku, Lionel semakin bernafsu. Kurasakan tubuhnya bergetar dan kontolnya yang menempel di perutku makin membengkak. Dia lepas cumbuan manisnya dari mulutku, lalu segera dia ludahkan liurnya banyak sekali di dalam mulutku. Aku telan semua karena rasanya memang sedap sekali… Rasa mulut Lionel dan aroma napasnya langsung memenuhi mulut dan indera penciumanku.

Lionel berubah menjadi banteng liar. Kini mulutnya kembali melumati bibirku dan pantatnya bergeyol-geyol makin liar. Kontolnya yang tegang dan membengkak itu digesek-gesekkan ke batang kontolku yang tidak kalah ngaceng. Pantat kami kemudian bergerak-gerak secara harmonis, mengadu batang kontol kami sambil mulut kami bertemu dan saling melumat. Puas bermain kontol bersama, dia segera bangkit dan kembali siap menggagahiku. Pahaku langsung dikangkangkannya lebar-lebar. Kedua pahanya diselipkan di bawah pahaku. Lionel tiba-tiba berubah menjadi seorang pria dewasa yang liar dalam bercinta sekarang.
 

[ … ]
 

Ilustrasi: Juna

 

Beginilah nasibku. Aku jelas-jelas bukan homo. Apalagi banci. Butuh uang untuk hidup membuatku terjebak dalam dunia pelacur waria seperti ini. Setiap hari aku harus memakai baju perempuan, nongkrong di pinggir jalan, menanti laki-laki yang memiliki orientasi seksual menyimpang atau sekadar pengen coba-coba mem-booking-ku.
 

Si Ivana, alias Ivan, teman sekamar sekaligus rekan se-profesiku, jelas-jelas waria asli. Dia bencong tulen. Teteknya aja gede kayak cewek akibat suntikan silikon. Kalau tetekku? Sumpelan kain isinya. Hehehe. Dan aku jelas gak mau nyuntik silikon kayak dia karena aku jelas laki-laki tulen. Kalau lagi enggak kerja malam kayak gini, sehari-hari penampilanku ya lelaki asli.
 

Pada Ivana sering aku katakan enggak akan bakalan aku mau melakukan hal seperti ini kalau bukan karena duit. Aku adalah lelaki normal yang ingin kawin dengan perempuan asli. Aku juga bilang tak akan pernah mau ngentot dengan laki-laki manapun jika tidak berpenampilan sebagai waria. Ivana manggut-manggut mendengar kata-kataku yang penuh semangat kalau sedang membicarakan hal ini. Dia selalu berkomentar bahwa dia menghargai prinsipku itu. Dia berharap suatu saat aku bisa mendapatkan pekerjaan yang layak dan tak lagi menjadi waria bohongan seperti sekarang.
 

“Biarlah aku saja yang begini, Bang,” katanya. “Sudah terlanjur…” 
 

Dia terlihat sangat sedih saat mengucapkan kata-kata itu.

[ … ]

Jujur saja, aku tidak terlalu laris saat menjadi seorang waria bayaran. Mungkin karena tubuhku sebenarnya mirip seperti seorang pria tulen dan badanku cukup kekar. Para pelanggan waria bayaran seperti kami seringnya suka waria yang kemayu dan berperilaku feminin. Kalau aku sedang bokek berat karena semalaman tidak ada yang booking, si Ivana sering memberi aku uang. Sebagai imbalannya, aku bersedia ngentotin dia sampai dia lemas. Ini kulakukan hanya sekadar membalas kebaikannya saja. Masa sudah ditolong, aku enggak memberikan kesenangan padanya? Aku tak mau menjadi orang yang tak tahu membalas budi. Dan Ivana tahu pasti, kalau apa yang kulakukan padanya bukan karena aku menikmatinya. Tapi hanya sekadar balas budiku saja padanya.
 

Bukan GR, aku idola para waria di kosku lho. Kok bisa? Meskipun tidak terlalu laku menjadi seorang waria, wajahku sebenarnya ganteng. Tubuhku kekar dan berotot. Kontolku gede kayak terong ungu. Para waria di kos-kosanku sampai pernah berantem, pakai jambak-jambakan segala lagi. Semuanya gara-gara merebutkan aku, ingin aku sekamar dengan mereka. Malah, mereka bersedia aku tidak usah patungan bayar sewa kamar. Tetapi, bagaimana pun juga, aku tetap setia sama si Ivana. Dia lah orang yang pertama kali menolong aku waktu aku tiba di Jakarta dari kampung halamanku. Dan dia yang selalu menolong aku sampai sekarang. Jadi, meskipun waria yang lain menawarkan hal yang lebih dari yang bisa diberikan Ivana padaku, aku tetap menolak ajakan mereka. Aku menjaga perasaan si Ivana yang sensitif banget.
 

Ivana suka cemburu bila aku dekat-dekat dengan waria yang lain. Apalagi, kalau isengku kumat dan menggoda waria-waria itu. Dia bakalan diemin aku deh seharian. Sedangkan soal profesiku sebagai pelacur waria, dia tak pernah cemburu. Dia malah sangat mendukung sekali. Aneh ya? Ivana lah yang ngajarin aku gimana caranya bersolek bak wanita sejati. Padahal, dulunya aku mana ngerti soal cara memakai make-up. Di kampung, kerjaanku ya mencangkul di sawah. Kalau tidak percaya, pegang saja telapak tanganku ini: kasar dan kokoh. Ini lah pemicu aku punya badan yang berotot.
 

Aku lagi di-booking nih sekarang sama ABG yang ganteng sekali. Lionel namanya. Katanya, dia masih kelas dua SMA. Ngakunya sih dia belum pernah melakukan hubungan seks sedangkan semua kawan-kawannya sudah pernah melakukan hubungan seks. Jadinya, dia sering diledekin karena masih perjaka. Makanya dia pengen ngelepasin perjakanya malam ini. Edan juga anak-anak ABG jaman sekarang ya…
 

Awalnya dia pengen booking perek, katanya padaku. Tapi, ternyata perek-perek sekarang tarifnya mahal. Duitnya enggak cukup. Akhirnya, pas ketemu waria, dia ditawarin ngeseks cuma dengan seratus ribu rupiah. Jelas aja Lionel girang banget. Kemudian, dia mencari-cari waria yang cocok dengan seleranya. Eh dia ketemu denganku. Langsung deh dia kepincut liat tampangku yang manis. Hehe.
 

“Berapaan Mbak?” tanyanya padaku. 
 

Awalnya aku geli juga lho dipanggil Mbak seperti ini. Tapi, sekarang aku sudah biasa.
 

“Seratus ribu aja, Mas. Kalau sekalian kamar jadinya seratus lima puluh ribu,” jawabku dengan suara yang dilembut-lembutin. 
 

Harus gitu. Kaget dong dia kalau aku pake suara jantanku yang asli. Lionel setuju. Kemudian, aku duduk di boncengan sepeda motornya. Dengan petunjukku, dia melaju ke kos-kosanku dan Ivana. Saat itu kami juga bercerita banyak hal yang membuatku mengetahui berbagai informasi di atas.
 

Ivana sedang tidak ada di kamar. Dia emang enggak pernah menggunakan kamar kami untuk ngentot dengan pelanggan. Cuma aku saja. Soalnya, buatku duit tambahan lima puluh ribu rupiah untuk kamar cukup lumayan. Si Ivana biasanya sewa kamar hotel murahan untuk prakteknya. Begitu kamar sudah aku kunci, kusuruh Lionel membuka seluruh pakaiannya. Lionel mengikuti apa yang kukatakan dengan segera. Sudah tak sabar lagi dia rupanya. 

 

Ilustrasi: Lionel

 

Kontolnya gede juga untuk ukuran ABG seperti dia. Tubuhnya pun bagus. Dia berotot dan atletis, kayak aku. Aku yakin dia hobi pergi ke gym. Selain itu, Lionel ini anaknya ganteng. Dia keturunan Tionghoa. Kulitnya putih dan wajahnya mulus. Alisnya tebal, hidungnya mancung, bibirnya tipis pink, dan badannya tinggi. Dia sangat ideal dan pasti waria yang mendapatkannya sebagai tamu sangat bahagia. Sayangnya, aku bukan seorang homoseksual.
 

“Mau diisep dulu atau langsung ngentot, Mas?” tanyaku padanya.

“Isep dulu aja Mbak,” jawabnya malu-malu.

Aku langsung berjongkok di selangkangannya. Dulu aku jijik bila harus menghisap kontol cowok. Sekarang, aku mulai terbiasa. Beruntung kalau tamunya terlihat bersih seperti si Lionel begini. Kontolnya langsung kukocok lembut. Lucu juga kontolnya… Warnanya pink. Terlihat bersih sekali dan terawat. Bentuknya juga bagus. Perlahan, kumasukkan kontol besarnya itu ke dalam mulutku. Lionel terhenyak. Kaget mungkin? Berarti dia jujur saat bilang belum pernah ngentot. 
 

“Pelan, Mbak… Ahhh…” teriak si Lionel sambil kini tangannya memegang-megang wajahku, berusaha mendorong kontolnya makin masuk ke dalam mulutku.
 

Aku pun semakin berusaha memberikan hisapan terbaikku ke kontol cowok ABG ini. Entah kenapa, aku menyukai ekspresinya saat keenakan saat kontolnya aku kerjai dengan mulutku. Mulutku menghisap lembut dan kepalaku terus maju mundur. Perlahan-lahan, aku berusaha telan kontol Lionel sampai teknik deep throat-ku keluar.
 

“Ahhhh… Mbak…” Lionel semakin menarik kepalaku agar masuk makin dalam di mulutnya. “Enak banget… Mulut Mbak lembut banget… Hangat banget…”
 

Entah kenapa aku gemas sekali dengan si Lionel… Aku menikmati sekali mengoral kontol remaja Tionghoa ganteng ini sambil mendengar reaksinya yang keenakan. Bibir tipisnya mengerang-erang keenakan sambil matanya terus merem-melek. Kurasakan kontol mudanya mulai bergetar hebat, mulai mengeluarkan sperma segar dari lubang kencingnya. Biasanya aku tidak pernah menelan sperma, tapi entah kenapa aku ingin menelan sperma Lionel kali ini. Spermanya banyak sekali dan memenuhi mulutku. Rasanya gurih nan menyegarkan dan jumlahnya banyak sekali seperti sudah berbulan-bulan tidak dikeluarkan. Alhasil, beberapa spermanya tidak bisa tertampung di dalam mulutku hingga pipiku belepotan spermanya yang tumpah keluar dari mulutku. Setelah itu, Lionel terduduk lemas di atas ranjang sambil wajahnya masih keenakan sekali.
 

“Istirahat dulu?” tanyaku santai sambil mengelap pipiku yang terkena tumpahan spermanya. “Atau mau langsung dilanjutin?”
 

“Istirahat dulu deh, Mbak,” jawabnya tersipu malu. “Capek banget…”
 

Aku menyuguhkannya air minum kemasan ke tangan Lionel. Dia segera menghabiskannya dalam sekejap.
 

“Bawa kondom gak?” tanyaku yang sebenarnya tidak sabar ingin dientot Lionel.
 

“Bawa, Mbak…” jawabnya cepat. “Bawa…” 
 

Dia langsung mengambil kondom yang disimpannya dalam saku celananya. Ada tiga bungkus.
 

“Banyak banget,” kataku sambil terkekeh.
 

“Persediaan aja, Mbak,” jawabnya lagi sambil tersipu malu. “Siapa tahu butuh lebih, kan?”
 

Aku tertawa dengan guyonan nakal Lionel. Kmi pun mulai ngobrol. Aku semakin kagum dengan dia ketika kami mulai ngobrol lebih dalam. Selain tampan, Lionel adalah seorang anak yang sopan dan santun. Dia orangnya dididik untuk menghargai orang lain. Denganku yang seorang pelacur waria yang disewanya, dia berbicara denganku dengan rasa hormat. Aku bertanya soal teman-temannya yang sudah kehilangan keperjakaannya di usia muda itu. Dia menceritakan cerita soal teman-temannya dengan antusias. Lalu, saat aku berbicara, dia selalu memandang mataku dan mendengarkan baik-baik. Saat aku bertanya, dia pun kembali menjawab dengan nada yang sopan dan santun. Aku jadi semakin simpatik pada anak ABG tampan di depanku ini. Setelah sepuluh menit berbicara ngalur-ngidul, tak sabar kutanya lagi dia.
 

“Sudah siap untuk lanjutin atau belum, Lionel?”
 

Ilustrasi: Lionel

 

Dia menjawab antusias, “Sudah, Mbak… Ayo…”

Aku langsung naik ke atas tempat tidurku, menungging. Rok sepanku kuangkat ke atas. Kuturunkan celana dalam wanita merah jambu yang kukenakan sebatas betisku. Pantat montok berototku langsung terpampang di depan matanya. Karena aku sering bekerja keras di kampung dulu, kakiku sangat kuat dan kokoh. Selain itu, pantatku juga montok dan kencang.

Kulihat Lionel terpana. Pantatku putih bersih karena aku sudah cukup lama pindah ke Jakarta dan meninggalkan pekerjaanku di ladang. Segala bulu, baik jembut, dan bulu pantat selalu kucukur bersih. Tapi, pasti yang membuat Lionel terpana bukan hanya itu. Pasti itu kontolku yang besarnya minta ampun! Jauh lebih besar dari punya dia!

“Mbak, kontolnya gede banget ya,” katanya lirih. 

Benar saja dugaanku.

“Namanya juga waria, Lionel… Jadi ya punya kontol,” jawabku santai. “Dimulai dong… Masa cuman diliatin doang?”

Pahaku lebih kulebarkan lagi. Lubang pantatku yang merekah dapat dilihatnya lebih jelas lagi.

Lionel mendekatkan kontolnya yang sudah keras ke lubang pantatku. 

“Lionel mulai entot ya, Mbak?” tanya Lionel meminta izin.

“Kapan aja Mbak siap, Lionel…” kataku memberi lampu hijau.

Lionel mulai mendorong kontolnya yang sudah berkondom masuk ke celah lubang pantatku. Perlahan-lahan, dia dorong kontolnya yang sudah menegang hebat. Beruntung Lionel membeli kondom yang punya pelicinnya sekaligus. Alhasil, lebih mudah bagi Lionel untuk menembus pantatku yang lubangnya sebenarnya sudah tidak terlalu sempit karena sering dientot. Kulihat Lionel memejamkan matanya, menikmati jepitan pantatku ke batang kontolnya yang berukuran cukup besar itu.

“Ahhhh… Sempit banget, Mbak… Enak,” kata Lionel sambil merem-melek keenakan. “Rasanya kontol Lionel seperti diremas-remas…”

( UNTUK MEMBACA CERITA LENGKAP TANPA SENSOR, SILAKAN MEMBACA DI KARYAKARSA.COM/READING4HEALING ATAU MEMBELI VERSI PDF DI WHAT'SAPP 0813-3838-3995 / TELEGRAM: READING4HEALING )
 

[ ... ]
 

CUPLIKAN SELANJUTNYA

“Kalau lanjut lagi, nambah biaya lagi gak Mas?” tanya Lionel malu-malu.

“Hehehe. Kenapa? Duitnya kurang?”

“Gak sih. Cuma pengen negesin aja,” katanya sambil tersenyum lagi.

 

Ilustrasi: Juna
 

“Kalau untuk Lionel, enggak usah nambah lagi, deh. Mas juga suka kok ngentot sama Lionel. Tapi ada syaratnya…”

“Apa Mas?” tanya Lionel bingung.

“Mas boleh juga ngebool Lionel, ya?” tanyaku penuh harap.

“Wah, boleh, Mas… Boleh….” katanya tersipu. “Lionel juga pengen nyoba…”

“Kalau gitu kita mulai aja, ya?” kataku girang.

 

Ilustrasi: Lionel
 

Dengan bernafsu, kembali kuraih wajah tampan putih mulus Lionel dan kulumat habis bibir tipisnya. Kami kembali berpagutan dan badan kekar putihnya aku peluk dan raba-raba penuh nafsu. Ciumanku turun ke leher, dada bidangnya, hingga mulutku bersarang ke kedua puting mungilnya yang pink. Pelan-pelan, aku pagut puting mungilnya itu bergantian dengan gemas. Bersamaan dengan pagutanku, Lionel mengerang keenakan. Dari posisiku di bawah, aku menikmati sekali memandang wajah keenakan Lionel dengan matanya yang terpejam, berusaha menikmati rangsangan yang kuberikan padanya. Setelah itu, jilatanku turun ke perut six pack-nya yang sangat seksi. Semakin turun, mulutku kini bersarang ke kontolnya. Aku hisap kontol Lionel, tidak peduli kontolnya baru saja bersarang ke lubang pantatku. Aku ingin Lionel menikmati ini semua sama nikmatnya dengan apa yang kurasakan. Sambil terus melumati kontolnya, kedua tanganku naik ke atas dan menggelitiki kedua puting kecilnya.

Setelah puas mengecapi kontol Lionel di mulutku, kembali kuajak Lionel bersiap dalam posisi berhubungan badan yang seutuhnya. Lionel langsung bersiap mengambil posisi. Dia mengangkang lebar-lebar  sambil terlentang di atas kasur. Aku segera bersimpuh di antara selangkangannya dan memandang lekat-lekat pantat mulus Lionel. Dubur Lionel jelas-jelas masih perjaka ting-ting. Lubang pantatnya yang pink bersih terlihat rapat sekali. Sejenak, aku jilati pantat bersih Lionel untuk merenggangkan otot-otot analnya. Lionel mengerang keenakan secara instan.

“Ahhhh… Mas, enak banget… Geli banget pantat Lionel, Mas…” katanya bersemangat.

Ilustrasi: Juna
 

 

Lidahku berusaha mengobok-obok pantat bersih Lionel agak dia semakin rileks dan siap disetubuhi pertama kali. Setelah bermain-main sekitar sepuluh menit di lubang analnya, aku sudah tidak siap untuk menggagahi pelanggan tampanku ini. Segera saja aku basahi kontolku dengan liurku sendiri dan aku kocok sebentar. Dengan sigap, segera aku dorong kontolku masuk ke lubang perawan Lionel… Aku agak kerepotan juga melakukan penetrasi padanya. Tapi, Lionel benar-benar berkemauan keras ingin mencoba dianal olehku. 

“Sakit ya, Nel?” tanyaku khawatir.

“Enggak, Mas,” katanya jelas-jelas berbohong. “Masukin lebih dalam, Mas… Lionel pengen disetubuhi seutuhnya…”


( UNTUK MEMBACA CERITA LENGKAP TANPA SENSOR, SILAKAN MEMBACA DI KARYAKARSA.COM/READING4HEALING ATAU MEMBELI VERSI PDF DI WHAT'SAPP 0813-3838-3995 / TELEGRAM: READING4HEALING )
 

[ ... ]

PANDUAN MEMBACA VERSI LENGKAP:

Salam Pembaca yang Budiman,

Roberto Gonzales datang dengan sebuah cerita baru nih. Kalian punya 3 opsi untuk membaca karya ini:

1. Melalui What'sApp ke 0813-3838-3995
Silakan mengirim pesan ke What'sApp tersebut dan melakukan pembayaran langsung via transfer Bank BCA / Mandiri yang akan disampaikan admin. File PDF akan dikirimkan melalui e-mail atau langsung via What'sApp, tergantung permintaan pembaca.

2. Melalui Telegram ke @reading4healing / https://t.me/reading4healing
Silakan mengirim pesan ke Telegram tersebut dan melakukan pembayaran langsung via transfer Bank BCA / Mandiri yang akan disampaikan admin. File PDF akan dikirimkan melalui e-mail atau langsung via What'sApp, tergantung permintaan pembaca.

3. Melalui KaryaKarsa
Nanti akan ada versi pdf yang wajib kalian download setelah melakukan dukungan, ya. Tolong langsung di-download karena menghindari ketidaknyaman di masa mendatang. Setelah di-download, file PDF itu sudah ada di ponsel Anda dan bisa dibaca kapan pun juga.
Pembaca bisa search di laman pencarian dengan ID: reading4healing.
Kalau pencarian dari aplikasi tidak bisa muncul, kalian harus membuka via web seperti Google Chrome atau Safari, lalu ketik karyakarsa.com/reading4healing dan follow terlebih dahulu. Setelah itu, kalian bisa membuka di aplikasi di bagian orang yang kalian follow.

Nama file di KaryaKarsa adalah: DL_RG

Kalian bisa mencari karya-karya saya dalam tag: R0B3RT0 6ONZ4L35.
Maaf apabila nama file dibuat singkatan dan simbol-simbol. Ini agar menghindari pemblokiran akun KaryaKarsa terhadap cerita bertema dewasa. Namun, karena ceritanya nanti bentuk PDF dan bisa didownload terlebih dahulu, dijamin pembelian aman karena sudah ada di ponsel / komputer pembaca.

Bila ada pertanyaan, bisa hubungi via What'sApp ke admin Reading4Healing di: 0813-3838-3995.

Terima kasih atas dukungan & antusiasme pembaca sekalian dengan karya-karya saya selama ini.
Semoga pembaca sekalian mendapatkan kesehatan dan kelimpahan rezeki dari Tuhan yang melimpah.

Salam sayang,
Roberto Gonzales

Continue Reading

You'll Also Like

20.8K 2.5K 27
Lily Autumns has watched Allie Winters blow up her boss's, life three times. Once when Allie destroyed his company, and bought it for scraps, once wh...
10.4K 55 12
WARNING! PERINGATAN! TOLONG DIPERHATIKAN BATASAN UMUR SEBELUM MEMBACA! BILA TOPIK TIDAK COCOK, JANGAN DITERUSKAN! 1. Cerita mengandung unsur lgbt, mx...
1.7M 46.4K 91
When Jasmine Cooper runs into a drunk rapist, a man saves her. It is Xavier Ravarivelo, the billionaire Mafia whose bride left him at the altar. Jas...
272K 1K 57
Kumpulan Cerita Panas buatan Roberto Gonzales. Khusus 21 tahun ke atas.