WHITE LOTUS - TAEGYU

By winterlazulli

44.6K 4.6K 1.6K

✦; summary❞ "Tentang dua orang licik yang bertemu dan saling memanfaatkan satu sama lain untuk kemudian salin... More

【KONTEN】
00【WL❦】- Hujan Musim Semi
01【WL❦】- Mengunjungi Kuil
02【WL❦】- Kehilangan Simpul
03【WL❦】- Wajib Militer
04【WL❦】-Seleksi
05【WL❦】Perubahan Plot
06【WL❦】-Meninggalkan tanda
07【WL❦】- Tarian Peri
🔞08【WL❦】-Melayani Kaisar
09【WL❦】-Bukan Orang yang langka
10【WL❦】-Promosi
11【WL❦】- Paviliun Xuehua
12【WL❦】-Kehamilan Selir
《TOKOH DAN VISUALISASI》pt.1
《TOKOH DAN VISUALISASI》pt.2
《TOKOH DAN VISUALISASI》pt.3
13 【WL❦】- Daftar Nama
14 【WL❦】- Istana Musim Panas
15【WL❦】- Sepasang burung
16 【WL❦】- Bertemu
17【WL❦】- Rencana
18【WL❦】- Tur Selatan dan Wajib Militer
19 【WL❦】- Promosi kedua
20 【WL❦】- Veteran dan pendatang baru
21【WL❦】- Perjalanan pertama
22- 【WL❦】memetik pucuk teh di puncak gunung.
23- 【WL❦】digigit ular
24- 【WL❦】Alergi
25- 【WL❦】Kerikil yang dilempar ke dalam danau
26- 【WL❦】Soo Cairen diusir
27- 【WL❦】Rumah kaca
28- 【WL❦】Kesetian pada diri sendiri
29- 【WL❦】Nona Guo
30- 【WL❦】Kepingan Salju
31- 【WL❦】Perompak
32- 【WL❦】Sesuatu terjadi
33- 【WL❦】Kehamilan
34- 【WL❦】Kedatangan rombongan
35-【WL❦】Provokasi Guo Jia
36-【WL❦】Tragedi dan promosi pt.1
38-【WL❦】Berlayar ke selatan
39-【WL❦】Saingan cinta?
40-【WL❦】Memindahkan tempat tinggal
41-【WL❦】Menyadari sesuatu...
42-【WL❦】Kembali ke Ibukota
43-【WL❦】Gejolak Harem
44-【WL❦】Membangun Ambisi
45-【WL❦】Menetapkan langkah..
46-【WL❦】Pikiran
47-【WL❦】Ling Guiren
48-【WL❦】Melahirkan
49-【WL❦】Resep?
50-【WL❦】Bunga dicermin dan bulan di air
51-【WL❦】Kembalinya teratai putih
52-【WL❦】Kecurigaan Kaisar
53-【WL❦】Hati ular dan macan tutul
54-【WL❦】Kekacauan?
55-【WL❦】Kaisar yang merajuk?

37- 【WL❦】tragedi dan promosi pt.2

757 77 36
By winterlazulli

【White Lotus❦】

"Choi Jieyu, anak dari keluarga Choi berpikiran cerdas, bermartabat dan melakukan hal-hal berjasa untuk Yang Mulia Kaisar dan Kekaisaran. Kaisar menyukainya dan memutuskan untuk menganugerahkan Choi Jieyu menjadi Selir Kekaisaran Mulia kelas satu dari Sanpin peringkat ketiga." Kasim Jung membacakan dekrit Kaisar dengan lantang hampir di depan semua penghuni Mansion.

Beomgyu bersimpuh di lantai dengan perasaan campur aduk. Dia awalnya memiliki rencana untuk bisa dipromosikan lagi tetapi sebelum dia mengambil tindakan, Kaisar Taehyun benar-benar memberinya promosi. Bahkan jika pangkat Guipin dari tiga selir ini berada di bawah sembilan selir, dia masih berada di kelas pertama dan yang menjadi fokus utamanya adalah manfaat tentang bisa membesarkan bayinya sendiri!

Beomgyu dengan jujur dan tersenyum tulus bersujud ke arah Kaisar. "Terimakasih Yang Mulia atas anugerah mu, semoga Yang Mulia selalu diberkati seperti laut Timur dan selatan."

Kaisar Taehyun yang menyaksikan adegan pun membantu Beomgyu bangkit secara pribadi. Senyum kepuasan terpatri diwajahnya yang rupawan. "Ini adalah apa yang pantas selir ai dapatkan." Lalu dia membawa Beomgyu ke dalam pelukannya. Awalnya dia ingin mempromosikan Beomgyu menjadi salah satu dari sembilan selir, tetapi dia ingat bahwa Beomgyu adalah satu-satunya selir hamil dengan latar belakang yang baik saat ini. Jika dia terburu-buru dan mendorong Beomgyu ke garis depan. Entah apa yang terjadi. Lantas, Taehyun hanya bisa memperluas sistem harem untuk memberikan jarak dan ilusi kepada orang-orang bahwa dia bukan orang yang mudah puas akan sesuatu. Ini juga bisa membantu para selir hamil yang latar belakangnya tidak seberapa itu agar bisa membesarkan bayinya sendiri. Juga mencegah para bangsawan diluar untuk terus menatap anak-anaknya seperti sepotong kue!

Para pelayan juga dengan cepat memberikan ucapan selamat. "Selamat untuk tuannya!"

Beomgyu tertawa bahagia dalam pelukan Kaisar. Dia juga berkata kepada para pelayan. "Hari ini adalah hari baik bagiku karena itu semua orang harus merayakannya, masing-masing akan mendapat bonus bulanan dua kali lipat dari biasanya."

Segera seluruh mansion penuh dengan suka cita para pelayan.

Yeon menatap kepingan perak yang penuh di tangannya dengan bodoh hingga Hosu harus memukul kepala anak itu untuk menyadarkannya. "Mengapa kamu linglung?"

Yeon dengan polos berkata, "Saudara Hosu apakah semua uang ini benar-benar milik ku?" Yeon adalah pelayan kelas dua dan gajihnya tidak sampai 1tael perak sebulan. Kali ini dia hampir mengumpulkan 2tael lebih yang jika dimasyarakat pedesaan bisa hidup selama satu tahun!

Hosu mengenyit jijik. "Hanya 2tael perak dan kamu sangat bahagia?"

Yeon mengangguk antusias.

Hyeri tertawa, "Yeon, setelah mengikuti tuannya ke Istana kamu akan bisa mendapatkan lebih dari ini." Gaji pelayan istana kelas satu adalah 10tael setahun. itu hanya gaji pokok dan belum hadiah dari para tuan dan tamu. Nah tuan mereka, Choi Guipin bahkan menerapkan gaji yang berbeda untuk tugas tambahan. Untuk orang-orang Choi Guipin, seperti saudara Hosu dan Hyein bisa menghasilkan 12-15 tael lebih dalam setengah tahun! Inilah alasan mengapa Hyeri juga mau melayani Choi Guipin, tuan mereka memperlakukan pelayan dengan sangat baik dan jernih tentang benar dan salah. Tentu saja murah hati!

Karena Beomgyu mengalami peristiwa bahagia. Kaisar Taehyun secara alami bermalam di hamalannya malam itu.

Adapun halaman lain.

Halaman Bambu tidak perlu disebutkan. Halaman Seo Cairen sunyi senyap dengan lampu mati lebih awal dan halaman Baolin Guo adalah satu-satunya yang masih aktif.

Daftar selir yang dipromosikan sudah dibagikan kepada semua orang dan disana, Guo Jia melihat bahwa Choi Beomgyu berada ditempat pertama sebagai Selir Kekaisaran Mulia. Apakah dia cemburu? Tentu saja dia cemburu, iri dengan keberhasilan orang lain. Orang harus tahu, Choi Beomgyu memasuki Istana selama satu tahun dan dia telah dipromosikan tiga kali yang dimana itu adalah pencapaian yang luarbiasa di harem Kaisar Taehyun. Di masa lalu, bahkan Choi Yejun tidak secepat itu mendapat promosi.

"Ini terlalu banyak menyimpang dari kehidupan ku sebelumnya." Gumam Guo Jia sembari menatap nanar sosoknya yang terpantul pada cermin buram.

"Sekarang siapa yang menjadi musuhku yang sebenarnya?" Disatu sisi Guo Jia memiliki dendam lama dengan Choi Yejun. Disisi lain meski dia tidak memiliki perselisihan dengan Choi Beomgyu, melihat orang lain disayang oleh Kaisar. Guo Jia merasa bahwa Choi Beomgyu adalah ancaman lain. Kedua orang ini adalah saudara, siapa yang tahu jika suatu hari mereka akan bekerjasama. Namun dia tidak memiliki pengetahuan akan kekuatan Choi Beomgyu, orang lain selalu tampak lembut dan menghindar dari perkelahian. Apakah Choi Beomgyu benar-benar orang yang tenang ataukah hanya fasad untuk menyembunyikan kelicikkannya?

"Haruskah aku mengujinya terlebih dahulu?" Guo Jia mengigit bibirnya dengan ragu-ragu. Dia sangat menyesal, walau dia punya banyak uang untuk mengkonsilidasi orang-orang, selama statusnya masih rendah apa gunanya? Para pelayan itu hanya akan menjilat orang-orang yang memiliki masa depan yang cerah dan cerah seperti Choi Beomgyu saat ini!

Guo Jia menatap jauh ke arah halaman depan dengan mata menerawang.

Beomgyu tidak tahu bahwa seseorang telah memperhitungkannya. Yang dia lakukan setelah hari itu adalah melayani Kaisar seperti biasa. Promosinya menjadi Selir Kekaisaran Mulia membuat Beomgyu lebih percaya berdiri di depan Kaisar.

"Yang Mulia hari ini diri anda yang terhormat memimpin pasukan untuk memusnahkan bandit. Meski Yang Mulia kuat dan berani, ingatlah untuk berhati-hati." Ujar Beomgyu sembari membantu Kaisar mengenakan baju besi yang tebal.

Kaisar menepuk punggung tangan Beomgyu dengan lembut yang bertengger di dadanya. "Zhen tahu itu, Zhen hanya mengkomando pasukan dari atas bukan benar-benar turun untuk bertarung." Bukan karena Taehyun takut, tetapi dia ingin memberikan kesempatan bagi prajurit lokal untuk membuat prestasi dan agar Taehyun dapat memberikan hadiah atas jasa mereka dengan cara yang adil dan benar.

Beomgyu tersenyum lembut. "Meski begitu, di medan perang, pedang tidak memiliki mata. Yang Mulia harus tahu bahwa selir dan yang lain akan menunggu Yang Mulia pulang dengan selamat."

"Zhen berjanji akan pulang dengan keadaan utuh." Ujar Kaisar Taehyun sambil tertawa geli. Dia memeluk Beomgyu sekilas dan tidak lupa mengusap perut yang tampaknya menggembung itu.

"Hei, bayi kita sepertinya mulai tumbuh."

Beomgyu menunduk dan mengusap perutnya, memang agak keras. Dia jarang melihat tubuh telanjangnya secara seksama sehingga dia tidak menyadari ada perubahan. "Hmm... Ini sudah empat bulan."

Itu artinya perut itu akan berkembang semakin besar dalam waktu dekat.

Taehyun tidak bisa membayangkan kesusahan Beomgyu membawa anak itu dalam tubuhnya sementara mereka dalam perjalanan panjang nanti. "Haruskah nanti kamu kembali lebih awak ke ibukota?" Tawar Kaisar Taehyun. Dia takut Beomgyu tidak tahan dengan jelan bergelombang.

Kening Beomgyu berkerut. "Tidak bisa!" Dengan keras menolak. "Yang Mulia berjanji membawa selir ke wilayah Jidan sebelumnya! Selir ingin pergi ke selatan sungai Nanyu dan melihat pantai!" Dia menghentakkan kakinya sambil merengek marah.

"Tapi perut selir ai akan semakin besar. Perjalanan kita masih cukup jauh.... Jika kamu tidak tahan—" Kaisar Taehyun segera menutup mulutnya saat melihat wajah Beomgyu berubah mendung.

Mata yang jernih itu berkabut dan siap menumpahkan hujan.

"Huee!! Yang Mulia tidak menginginkan selir lagi karena tubuh selir jelek! Yang Mulia pasti hanya ingin Selir pergi agar bisa bersama dengan saudara yang lain!" Beomgyu berjongkok sembari menangis dengan keras membuat para pelayan diluar bergegas masuk, takut terjadi sesuatu dengan tuan mereka.

Namun yang dilihat adalah tuan mereka menangis seperti bayi dengan Kaisar Taehyun yang berdiri dengan linglung.

Kaisar Taehyun terperangah, apalagi saat semua mata pelayan memandangnya dengan penuh arti. Tergagap, Kaisar Taehyun ikut berjongkok. Buru-buru membujuk selir kecilnya.

"Hal konyol ini... Bagaimana Zhen bisa melakukan hal jahat yang kamu tuduhkan?" Taehyun menyadari bahwa dia salah bicara. Siapa yang bisa dia salahkan karena orang hamil sangat sensitif? Ah!

Beomgyu melotot dengan mata dan hidung memerah. "Siapa yang konyol?!"

"Itu Zheh!" Taehyun meringis. Di hadapan Beomgyu, sepertinya dia tidak memiliki wibawa apa-apa!

Akan tetapi, alih-alih kesal. Kaisar Taehyun sebenarnya agak terhibur dengan pemandangan menyedihkan ini. Lihat wajah yang berisi Beomgyu memerah seperti buah persik. Membuat Kaisar Taehyun ingin menyentuhnya dan memainkannya karena gemas. Jadi pria itu dengan menahan tawa menangkup pipi Beomgyu yang berisi dan berkata. "Zhen terlalu peduli pada selir ai, karena kamu hamil sekarang, Zhen pikir akan sulit bagimu mengikuti perjalanan jauh." Taehyun tidak akan bodoh untuk memperpanjang masalah dengan menyebut selir lain. Selir kecilnya sedang sensitif sekarang, dia tidak ingin membuat anak beruang ini semakin merajuk karena cemburu akan selirnya yang lain.

Beomgyu mengerucutkan bibirnya dan menatap Kaisar Taehyun dengan pandangan penuh permohonan. "Selir masih ingin mengikuti Yang Mulia~ Kehamilan selir tidak begitu parah dan lagipun kita akan pergi dengan kapal, itu tidak akan mengguncang tubuh selir seperti menaiki kereta di darat." Tentu saja karena Beomgyu tidak ingin melepaskan kesempatan untuk terus berada digaris pandang Kaisar Taehyun.

Menghadapai sepasang mata berair itu, siapa yang akan tahan?

"Baiklah... Zhen tidak akan tega menolak permintaan selir ai. Tapi ingat, jika kamu merasakan ketidaknyamanan. Segera laporkan pada Zhen." Ujar Kaisar Taehyun serius. Sungguh, karena Taehyun telah terstimulasi oleh penipuan yang dilakukan Shin Yuna, Taehyun selalu merasa tidak nyaman dengan janin Beomgyu. Dia bahkan mulai berpikir buruk pada selir hamil yang jauh di Istana. Apakah ada diantara mereka yang juga melakukan trik untuk menipunya?

'Aku harus mengirim seseorang untuk menatap selir-selir itu.' Pikir Taehyun dalam hati.

Beomgyu tidak tahu mentalitas Kaisar Taehyun karena sekarang suasana hatinya kembali berbunga-bunga. "Hehehe..."

Kang Taehyun mendengus geli melihat wajah Beomgyu. Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak meremas wajah yang lembut itu sementara tangan lain memeluk pinggang Beomgyu dengan hati-hati. "Senang sekarang?"

Beomgyu mengangguk cepat.

"Huh! Oke sudah waktunya Zhen pergi.... Kamu tinggal dirumah dan tunggu. Ngomong-ngomong mengapa Zhen jarang melihatmu memanggil Tuan Muda Huang itu?" Kaisar Taehyun melepaskan pelukannya dan Beomgyu mengantar Kaisar menuju gerbang depan.

"Huang Renjun sibuk dengan toko yang baru dibuka. Yang Mulia apakah anda tahu bahwa toko kami menjadi terkenal di dua kota sekarang.... Jika selir bisa keluar, selir bahkan ingin membantu Renjun berjualan." Oceh Beomgyu membuat Kaisar Taehyun mengernyit.

"Apa yang kamu bicarakan? Selir Zhen tidak bisa melakukan hal-hal seperti itu!" Dia memicing ke arah Beomgyu penuh peringatan.

Beomgyu tersedak dan buru berkata; "Tidak... Tidak selir ini hanya bercanda Yang Mulia. Hehe... Nah orang-orang sudah menunggu anda. Silahkan pergi hehe..." Dia mendorong pelan sang Kaisar untuk segera naik ke atas kuda.

Taehyun menaiki kuda hitam yang gagah sambil membuat gerakan, 'Hati-hati aku selalu mengawasi mu' dengan kedua jarinya dan mengarahkannya pada matanya sendiri lalu menunjuk kepada Beomgyu.

Beomgyu terkikik dan melambai pada Taehyun. Perlahan-lahan kuda Kaisar menghilang di ikuti barisan prajurit.

Kembali ke dalam mansion, Beomgyu segera memanggil kepala pelayan untuk persiapan. Sebab tidak lama lagi, kabar kedatangan Kaisar di dua kota akan tersebar dan para pejabat atau bangsawan setempat pasti datang untuk memberikan penghormatan. Dengan keadaan Beomgyu saat ini tidak mungkin dia menghibur semua tamu jadi dia hanya bisa mengandalkan kepala pelayan dan dua selir kecil di halaman dalam untuk menyambut tamu. Tentu saja jika ada yang ingin bertemu dengan Beomgyu, dia akan bersedia melihat orang itu.

"Jangan khawatir tuan, budak telah lama dibantu oleh Kasim Jung untuk membuat pengaturan. Tuan Guipin bisa menunggu dengan tenang, budak hanya akan membiarkan tamu bangsawan untuk bertemu dengan tuannya. Adapun para pejabat kecil itu, tuannya adalah Selir Kekaisaran Mulia sekarang, mereka tidak layak bertemu dengan tuannya." Kepala pelayan sangat menyadari posisi Choi Guipin di hati Kaisar, mungkin masih belum bisa menandingi Hua Guifei di Istana tetapi sekarang, Choi Guipin adalah yang pertama di seluruh Mansion. Toh Hua Guifei itu jauh dan orang masih belum tahu apakah dia masih akan disukai nanti. Jadi mengapa tidak menunjukkan kesetiaan pada tuan yang nyata sekarang?

Beomgyu melambaikan tangannya, "Oke ikuti saja aturan Kasim Jung. Jika ada yang datang perlakuan semua orang dengan hormat, mengerti?"

"Dimengerti tuan!"

Jadi pada sore hari, ada deretan gerbong yang berbaris di halaman mansion. Masing-masing memuat beberapa anggota keluarga yang datang dengan deretan hadiah. Mansion menjadi lebih ramai tetapi itu tidak hubungannya dengan Beomgyu.

Dia bersantai dengan baik di halamannya sendiri dengan para pelayan yang melayani hampir semua kebutuhannya.

"Apakah banyak yang datang bertamu?" Tanya Beomgyu pada sekelompok pelayan yang datang dari luar.

"Kembali kepada tuannya, memang banyak yang datang mengantar hadiah tetapi mereka yang tinggal hanya beberapa keluarga besar." Jawab Yeon.

Yang lain menambahi dengan nada pelan; "Meski begitu, orang-orang ini datang dengan hampir seluruh anggota keluarga."

Mungkin hanya ada tiga atau lima keluarga yang diterima Seo Cairen dan Guo Baolin tetapi karena masing-masing membawa anggota keluarga mereka. Hampir lebih dari lima puluh orang memenuhi aula utama. Yang setara dengan mengadakan perjamuan kecil. Tapi itu adalah hal yang bisa dimaklumi, bagaimana orang-orang menganggap keluarga Kaisar sebagai Bangsawan terhormat dan Mulia yang sulit dijangkau oleh orang biasa. Bahkan jika mereka hanya bisa bertemu dengan selir kecil, mereka masih akan membanggakan hal tersebut kepada keturunannya.

Beomgyu mengangguk pelan. "Selama hal-hal dapat dikendalikan tidak apa-apa menerima banyak tamu. Itu juga menunjukkan kemurahan hati Keluarga Kekaisaran." Ini adalah tempat terpencil dan keluarga bangsawan jarang tidak seperti ibukota dimana keluarga bangsawan ada dimana-mana. Maklumi saja, pikir Beomgyu.

Dia tidak tahu bahwa di aula saat ini, Seo Dahyun dan Guo Jia menghadapi terlalu banyak penjilat.

Beberapa orang yang datang seperti istri hakim daerah, istri kepala garnisun dan istri kepala akademi lokal membawa banyak anggota keluarga dan tengah di jamu oleh Seo Dahyun dan Guo Jia serta Kepala Pelayan. Tentu saja dalam kesempatan untuk menunjukkan wajah ini, Seo Dahyun bergegas untuk mengambil tempat pertama dan Guo Jia jatuh menjadi papan latar belakang.

Tetapi Guo Jia sama sekali tidak peduli. Orang-orang ini hanyalah keluarga dari tempat terpencil dan dia mantan seorang selir berpangkat tinggi di Istana merasa tidak layak untuk berbicara dengan mereka.

"Saya mendengar bahwa tuan Guipin saat ini sedang hamil jadi kami membawakan beberapa makanan yang cocok untuk orang hamil." Istri kepala akademi mendorong sebuah kotak ke depan Seo Dahyun dan wanita itu melihat ada banyak barang bagus di dalamnya. Dia sedikit iri tetapi tidak menunjukkan secara langsung diwajahnya alih-alih tersenyum ramah.

"Oh Nyonya sangat perhatian. Saudara Guipin memang dalam masa idam, meski tidak parah sangat kebetulan bahwa buah-buahan yang anda kirim ini cocok dengan selera saudaranya. Saya hanya bisa berterimakasih atas nama saudara saya." Seo Dahyun buru-buru memerintahkan pelayan untuk mengirim barang ke halaman Choi Guipin.

"Bukan apa-apa." Melihat Cairen Seo tidak mengatakan apa-apa mengenai memberi salam kepada tuan Guipin, Istri kepala akademi hanya menghela nafas. Dia melirik ke arah istri kepala garnisun dan nyonya itu mengangguk pelan.

"Tuan Cairen, tuan Baolin seperti ini. Yang Mulia Kaisar telah sangat berjasa kepada orang-orang di kota Kaihua dan kota Linlong, apalagi setelah pembersihan bandit kali ini. Semua orang seperti kami pasti akan mendapatkan banyak rahmat.... Sebagai keluarga dari pejabat kecil, sebenarnya kami malu untuk menerima semua niat baik Yang Mulia Kaisar. Namun kata-kata Yang Mulia seberat gunung dan lebih berharga dari emas dan perak oleh karena itu untuk membalas penghargaan ini, setelah diskusi panjang dengan beberapa keluarga dari dua kota kami sepakat untuk memberikan beberapa anggota keluarga sebagai pelayan kepada Istana untuk pelayanan."

Guo Jia linglung saat melihat beberapa orang yang disiapkan oleh para Nyonya ini datang bersujud di depan mereka.

Seo Dahyun juga tercengang dan sedikit bingung. Dia tidak mengerti preseden macam apa ini dan tanpa sadar menatap ke arah kepala pelayan yang juga sama tercengangnya.

Ada total empat orang, masing-masing ada dua gadis dan dua shou. Wajah orang lain bersih, halus dan cantik!

Sudut bibir Guo Jia segera miring dan matanya tenggelam. Apakah dia mengerti?

Tentu saja!

Ini adalah cara orang-orang untuk memberikan persembahan kepada Kaisar! Preseden ini bukan hal tabu, sama seperti yang dilakukan keluarga Guo kepada Kaisar. Hanya saja menggunakan kedok pelayan untuk menutupi fakta bahwa mereka ingin mengirim orang-orang ini agar bisa menyenangkan Kaisar Taehyun! Dia ingat kehidupan sebelumnya bahwa Kaisar menerima sekelompok orang dari para pejabat sungai Nanyue.

Meski Guo Jia tidak senang, dia tidak bisa melakukan apa-apa. Sebab dia tidak punya hal dan meski ada beberapa orang digunakan Kaisar untuk bersenang-senang, mereka pada akhirnya tetap menjadi pelayan setelah dibawa ke ibukota.

Seo Dahyun juga menyadari ada yang janggal dan hendak menolak tetapi Guo Jia memotong perkataannya lebih dulu.

"Oh Nyonya....."

———

Lebih dari seribu prajurit mengepung sebuah lembah sunyi yang tidak lain adalah sarang bandit gunung yang akan menjadi medan pertempuran kali ini.

Kaisar Taehyun di atas bukit tertinggi, diantara alang-alang lebat bersiap untuk mengkomando penyerangan. Di sekitar Kaisar Taehyun, mengelilingi lembah ada deretan prajurit yang berkamuflase dengan rerumputan, pohon dan bebatuan bahkan tumpukan jerami menunggu aba-aba dari Kaisar.

Dengan itu, penjaga bayangan yang datang untuk memantau situasi mendatangi Kaisar Taehyun dan melapor; "Lapor Yang Mulia. Saat ini para bandit hampir seluruhnya berada di dalam gua tengah mengadakan pesta. Seperdua ada di desa yang merupakan keluarga para bandit dan sisanya berada di sungai Nanyue bersiap melakukan aksi perampokan."

Taehyun mengangguk, "kirim sekelompok orang untuk menahan orang-orang di desa." Dia lantas berbalik pada kepala Garnisun kota Linglong dan melanjutkan; "Kirim tim khusus untuk memantau para bandit di sungai nanyue untuk sementara waktu. Jika mereka bisa menerima kabar dari markas, prajurit bisa bertarung dengan mereka sendirian."

Kepala Garnisun Linglong mengepalkan tangan di depan Kaisar. "Bawahan menerima perintah!"

Tim dibagi lagi dan situasi masih normal, namun hanya untuk sementara sebab setelah Kaisar Taehyun memberi isyarat agar salah satu prajurit menyusup untuk membakar lumbung para perampok.  Situasi menjadi kacau dan orang-orang di dalam gua berhamburan keluar.

Dan tidak perlu dikatakan lagi.

Lambaian tangan Kaisar Taehyun menjadi awal dari pertempuran dua kelompok.

"Serang!!!"

"Ada penyusup!!!"

"Markas di serang!!!"

Pertempuran cukup sengit dan meski dimata Kaisar ini bukan jenis pertumpahan darah yang legendaris. Para bandit ini memiliki beberapa kemampuan dan senjata yang memadai untuk bertempur melawan prajurit lokal. Melihat kelengkapan alat tempur ini, Mata Kaisar Taehyun sepenuhnya gelap.

"Oke benar-benar bagus! Keluarga Bangsawan itu berani berkomplot dengan para bandit untuk menipuku!" Taehyun menggeram.

Kepala Jinyiwei disisi Taehyun mendengar hal ini dan tahu bahwa setelah Kaisar kembali ke ibukota, akan ada pembersihan lain yang akan menunggu para bangsawan itu. Dia tanpa sadar menelan ludah dan berharap bahwa keluarganya tidak akan terlibat dengan orang-orang ini.

Pertempuran tidak berlangsung seharian tetapi masing cukup panjang apalagi dengan urusan keluarga bandit di desa dan sisa anggota yang terkepung di sungai. Namun untuk udang kecil seperti itu, Taehyun menyerahkannya kepada dua garnisun lokal untuk di urus sementara dia, kapten Jinyiwei dan dua hakim daerah tengah membobol gudang para bandit.

Segera ada banyak kotak perak dan emas yang menyilaukan mata semua orang.

Dua hakim daerah bisa dianggap kaya di kota mereka tetapi setelah melihat barang-barang ini, mereka masih menelan ludah.

Lee Haechan, kapten Jinyiwei membuka setiap peti dan menemukan lebih banyak barang berharga seperti giok, perhiasan, batu mulia dan lainnya.

"Tael perak akan dibagikan ke kedua kota untuk biaya pembangunan jalan serta hadiah pada prajurit yang berjasa. Tael emas sementara akan dihitung dan barang-barang lainnya juga akan disita untuk diserahkan kepada pengadilan."

Kedua hakim daerah saling berbagi pandangan. Tael perak berjumlah lebih dari 10 peti dan dipastikan ada jutaan tael di dalamnya, Kaisar membagikannya begitu saja? Namun kedua segera menjadi jernih sebab kata-kata Kaisar jelas untuk apa uang tersebut dan mereka tidak berani serakah. Setidaknya tidak sekarang.

"Bawahan ini akan segera memerintahkan orang untuk mendaftarkan barang-barang." Hakim Daerah Linlong bergegas.

Jadi salain berhasil memberantas para bandit, orang-orang mengetahui bahwa mereka memanen banyak uang dan Kaisar murah hati untuk membagikan puluhan tael perak perorangan!

"Woaahhhh aku sudah bekerja selama bertahun-tahun tetapi ini pertama kalinya aku bisa mendapatkan 20 tael perak sekaligus!"

"Benar-benar! Dengan uang ini aku bisa membangun rumah baru untuk keluarga ku!"

"Hebat! Perhiasan yang diinginkan istriku akhirnya aku bisa membelinya!"

Meski orang-orang penuh luka, lelah dan hampir cedera. Mata mereka merah dan merah melihat puluhan tael di tangan.

"Hidup Yang Mulia!" Tiba-tiba seseorang bersorak dan kemudian sorakan semakin keras dan keras yang menarik perhatian Taehyun yang asik membuka beberapa peti kecil yang baru di temukan dari bawah tanah.

Dia mendengar suara itu dan tidak menunjukkan banyak reaksi dan hanya meraup tael perak dan menyerahkannya pada kasim Jung.

Isyarat ini segera di mengerti dan kasim itu bergegas keluar entah melakukan apa.

Taehyun mendapati ada banyak buku kuno di dalam salah satu kotak dan memutuskan untuk menyimpannya. "Beomgyu paling suka membaca buku-buku kuno ini dan jika ada catatan yang berguna seperti sebelumnya. Maka ini bisa disebut harta karun." Pikir Taehyun.

Selain itu ada barang-barang seperti set teh yang indah dan indah. Gayanya tampak mirip dengan set teh langka yang dia punya dan menduga bahwa set teh ini berasal dari beberapa dekade yang lalu.

Oke Simpan!

Selain itu ada lukisan, alat musik, baut-baut kain hingga tong-tong anggur. Semua di temukan di ruang bawah tanah yang tidak seberapa itu. Taehyun dengan egois memasukkanya ke dalam kereta untuk bawa ke mansion.

Saat dia berkutat dengan semua harta benda, saat itulah Kasim Jung datang dari luar dengan wajah buruk.

"Yang Mulia ada kabar buruk!"

———

"Dikatakan bahwa setelah kecelakaan yang menimpa Soo Shangpin, janinnya tidak bisa diselamatkan dan tubuh Soo Shangpin mengalami kerusakan parah akibat pendarahan." Hosu yang membacakan surat melemahkan suaranya, "Tabib menyatakan bahwa sulit bagi Soo Shangpin untuk bisa hamil lagi."

Saat Beomgyu mendengar berita bahwa Soo Mirae mengalami keguguran. Dia sama sekali tidak terkejut sebab dari awal penunjukan Soo Mirae untuk mengikuti Kaisar Taehyun dalam tur ini, dia tahu akan ada hari ini. Iya, dia tahu bahwa Soo Mirae akan hamil dan dia juga tahu bahwa anak Soo Mirae tidak akan pernah lahir kedunia ini. Semua berkat plot dalam buku yang muncul dalam beberapa halaman.

"Bagaimana dengan Gu Cairen?" Tanya Beomgyu tenang.

Hosu menelan ludah, "Ini... Meski hasil penyelidikan Permaisuri menyatakan bahwa semuanya adalah kecelakaan. Karena status Soo Shangpin, Janda Permaisuri ikut campur dan memutuskan bahwa Gu Cairen dilucuti dari pangkatnya dan diusir ke Istana Dingin."

Beomgyu juga tahu akan hal ini dan mungkin semua orang tidak akan terkejut dengan keputusan Janda Permaisuri. Bagaimana keponakan yang dia dukung mengalami kemalangan dan harapan akan penerus keluarga kini sirna. Beomgyu tersenyum tipis. 'Jadi apa? Gu Semi yang malang tidak disukai dan bahkan jika dia diplot oleh seseorang, tidak akan ada yang bisa menemukan bukti dan siapa dalangnya.'

Bahkan Beomgyu yang sudah membaca buku dan tahu beberapa plot tidak bisa apa-apa.

Mengingat hal ini, kening Beomgyu berkerut. Dalang dalam kejadian tidak diketahui dan karena peristiwa ini tidak ada hubungannya dengan protagonis, penulis tidak menulis tambahan apa-apa lagi yang membuat Beomgyu kesal.

"Sial! Dalang ini adalah bahaya tersembunyi di harem!" Pikir Beomgyu, belum lagi masalah racun dalam pot yang masih belum menemukan titik terang. Buku adalah buku tetapi kehidupan Beomgyu adalah kisah nyata!

"Apakah mereka orang yang sama atau bukan?" Gumam Beomgyu pelan.

"Tuan?" Hosu melihat tuannya menerawang jauh. "Tuan!"

Beomgyu bekedip, dia menatap Hosu dengan pandangan bertanya.

"Hyein juga memberitahu bahwa tujuh hari setelah Gu Cairen di usir ke Istana dingin. Sahabatnya, Bae Cairen jatuh sakit dan meninggal dalam waktu dua hari."

"Sakit?" Alis Beomgyu semakin berkerut. "Apakah Hyein menyebutkan hasil penyelidikannya?"

Hosu mengangguk dan kembali memberitahu. "Dikatakan bahwa Bae Cairen mengalami demam beberapa hari sebelum kematiannya. Meski dipermukaan tampak jatuh sakit karena rangsangan anatara ketakutan dan kesedihan, Hyein dan Kasim Tian mengetahui bahwa pada hari Gu Cairen dimasukkan ke istana dingin, Bae Cairen tampaknya menghilang dari kediamannya selama setengah hari dan menurut pelayan kecil yang disuap, saat Bae Cairen kembali hari sudah sore dan Bae Cairen tampaknya linglung dan ketakutan."

Hyeri menyahuti dengan nada yakin. "Bae Cairen pasti mengetahui sesuatu! Tapi seseorang sudah lebih dulu membungkamnya."

Beomgyu membenarkan. "Tentu saja, jika tidak bagaimana dia bisa mati seperti itu? Bagaimana dengan pelayan disisi Bae Cairen?" Tanya Beomgyu.

Hosu menggeleng dan berkata dengan penuh arti, "Kedua pelayan Bae Cairen juga mengalami demam yang parah dan ada gejala malaria sehingga kementerian pekerjaan dan tabib Istana memutuskan mengirim mereka keluar dan akhirnya bisa dibayangkan, mereka mati setelah melewati gerbang Istana."

"Dalang tampaknya sudah lama merencanakan hal ini." Gumam Beomgyu. Sayangnya, orang-orang yang terlibat adalah Soo Mirae yang dibenci semua orang dan dua Cairen yang tidak dianggap sehingga kasus ini akan mudah diselesaikan. Bahkan jika Janda Permaisuri mencoba mencari tahu, dalang pasti sudah memikirkan cara untuk berurusan dengan budha besar itu.

Namun Beomgyu tidak bisa melepaskan hal ini dengan mudah. "Beritahu Hyein untuk mencari bukti di bekas tempat tinggal Bae Cairen. Tidak perlu terburu-buru, perlahan-lahan saja." Sebagai orang yang mengetahui sesuatu tentang insiden yang menimpa Gu Cairen, Bae Sumin tidak langsung dibunuh dan ada kesempatan jika Bae Sumin ingin meninggalkan surat wasiat. Meski ini hanya tebakan Beomgyu, entah mengapa dia yakin bahwa Bae Sumin meninggalkan beberapa petunjuk!

Berita keguguran Soo Mirae juga jatuh ketelinga Guo Jia dan Seo Dahyun. Guo Jia yang terlahir kembali memberi reaksi yang sama dengan Beomgyu tetapi Seo Dahyun yang sebelumnya merasa tertindas dibawah sinar Soo Mirae tertawa terbahak-bahak di kamarnya.

"Pembalasan! Hahahaha Tuhan benar-benar punya mata untuk mencegah orang-orang tercela seperti Soo Mirae agar bisa berbahagia. Hahaha jadi kenapa jika dia memiliki Janda Permaisuri? Anaknya masih hilang dan masa depannya akan terhenti diposisi itu hahaha!"

Karena dia mengikuti Chen Fei, Chen Fei memberitahu Seo Dahyun tentang beberapa hal termasuk fakta bahwa Kaisar sama sekali tidak menyukai Soo Mirae dan bahwa Kaisar Taehyun dan Janda Permaisuri sebenarnya berada dalam hubungan yang halus tanpa banyak kasih sayang. Itu membuat Seo Dahyun berani memandang rendah Soo Mirae dan merasa bahwa Janda Permaisuri tidak begitu terhomat.

Pelayan Seo Dahyun juga berkata dengan senyuman. "Akhirnya tuan, mulai besok kita tidak perlu lagi khawatir bahwa Soo Mirae itu akan menindas kita. Dia sebenarnya telah di tinggalkan oleh Kaisar."

Seo Dahyun merasa segar dan mengangguk. "Benar sekali, Wanyi Shin yang sombong telah jatuh begitu pula Soo Mirae. Dua orang paling membuatku kesal akhirnya tersingkir. Sekarang saatnya fokus memperjuangkan kebaikan!"

Ada banyak kegembiraan setelah hari itu karena berita tentang kemenangan prajurit melawan bandit telah tersebar ke seluruh kota dan semua orang merayakan kemenangan ini. Ada banyak cerita mengenai pertempuran yang dipimpin oleh Kaisar dan menyebabkan kedai-kedai teh mengarang cerita untuk di dongengkan tentang berbagai aksi heroik seorang pahlawan. Karena mereka tidak berani menggunakan Kaisar sebagai tokoh utama, mereka hanya menggunakan karakter seperti kapten dari prajurit lokal sebagai contoh dan membuat banyak versi termasuk kisah cinta tentang pahlawan yang menyelamatkan kecantikan.

Namun semua itu tidak ada hubungan dengan orang-orang di mansion yang kini mempersiakan keberangkatan Kaisar kembali ke selatan.

Karena Bandit telah di berantas dan Kaisar telah memberikan sumberdaya kepada kedua hakim daerah untuk mengembangkan kedua kota. Kaisar harus segera pergi dan menyelesaikan tur Selatan yang beberapa kali tertunda ini.

Di halaman Beomgyu mengundang Renjun untuk bertamu. "Bagaimana? Sudahkah kamu memikirkan sarankan ku?" Berkat hubungan pertemanan dan kerjasama keduanya. Beomgyu telah memberikan saran kepada Renjun agar mengikuti kakaknya ke ibukota untuk ujian tahun ini. Itu karena Beomgyu memberitahu Renjun bahwa jika produk kosmetik Renjun pasti akan laku keras di pasar ibukota.

Renjun sendiri sangat tertarik untuk pergi ke ibukota tetapi dia takut membebani keluarganya dan membuat ibunya khawatir. "Tapi ibuku..."

Beomgyu menepuk punggung tangan Renjun dan berkata; "Pikirkan baik-baik keuntungannya. Selain untuk menemani kakak mu dan menghasilkan uang, pergi ke ibukota mungkin bisa membuat keluargamu mencapai masa depan baru. Ingat setelah hari ini, kemungkinan ayahmu dipromosikan sangat besar dan jika kakak mu berhasil dalam ujian dia mungkin akan ditugaskan dipengadilan. Pergi ke ibukota tidak akan rugi terutama masalah pernikahan mu!"

Tubuh Renjun menegang. Dia ingat bahwa wanita tua dirumah dan Nyonya beberapa kali mengisyaratkan kepada ayahnya untuk segera menyelesaikan pernikahan untuk Renjun. Tetapi bagaimana jika setelah ini keluarga akan kembali ke ibukota tetapi dia menikah di tempat terpencil seperti ini? Siapa yang akan mendukung jika keluarga suaminya menganiyaya dia? Wajah Renjun memucat. "Tuan, kamu benar! Aku harus pergi ke ibukota!" Dengan kemampuannya menghasilkan uang, bahkan jika dia hanya bisa menikah dengan keluarga kecil, selama dia bisa dekat dengan keluarga kelahirannya tidak apa-apa!

"Bagus jika kamu mengerti. Bahkan jika orang tuanmu tidak pindah, masih lebih baik pergi ke ibukota untuk melihat dunia daripada terjebak di tempat kecil selamanya. Jangan khawatir, aku akan mengirim orang untuk membantumu mencarikan rumah, apakah kamu akan membeli atau menyewa tidak masalah. Yang aku pedulikan adalah kita harus bekerjasama untuk membangun toko yang lebih besar!" Beomgyu tertawa dan Renjun juga bisa membayangkan dari cerita Beomgyu tentang harga ibukota.

Jika disini satu set produk kecantikan yang terdiri dari krim pelembab, pemerah, pipi, sikat alis dan eyeshadow bisa seharga 5-10 tael perak. Di ibukota bisa dua kali lipat lebih mahal! Membayangkan pundi-pundi uang semakin memenuhi kantong keduanya,  Beomgyu dan Renjun tertawa riang.

"Di ibukota pasti lebih banyak bahan bagus. Jika aku bisa meningkatkan kualitas produk, kita mungkin bisa menghasilkan lebih banyak!" Ujar Renjun penuh ambisi.

Beomgyu mengangguk. "Benar, jika kamu bisa mengembangkan produk yang lebih eksklusif dan menarik minat bangsawan. Kamu tidak perlu khawatir tentang untung dan rugi." Jawab Beomgyu dengan penuh arti.

"Baik sudah diputuskan!"

Beomgyu mendesah lega. Kebaikan Renjun dalam menyelamatkan nyawanya hanya bisa dibayar perlahan. Bukan saja Beomgyu berniat memberikan bantuan berupa uluran tangan untuk bisnis, bila perlu dia akan membantu Renjun dalam mencari calon suami.

Tentu saja dengan izin Renjun terlebih dahulu.

Itu urusan nanti karena satu hari sebelum keberangkatan sesuatu terjadi di mansion.

Janin Beomgyu tumbuh dengan baik dan stabil sehingga aktivitas Beomgyu sama sekali tidak terganggu tetapi orang-orang didekatnya menjadi semakin hati-hati. Bahkan dua selir kecil tidak berani mendekat atau membuat masalah.

Mereka tidak berani bukan berarti orang lain juga tidak.

Beomgyu tidak memiliki aktivitas apa-apa dengan semua persiapan telah diserahkan kepada pelayan. Jadi dia ingin pergi bertemu Kaisar yang berada di halaman depan dengan sepiring kue beras ketan dengan dua saus manis dan pedas sebagai cemilan. Hosu dan Yeon mengikuti dibelakangnya membawa pot teh.

Mungkin karena kesibukan sehingga halaman Kaisar hanya dijaga di depan oleh para penjaga. Orang-orang itu membungkuk saat melihat Beomgyu datang dan mempersilahkan masuk.

Beomgyu tidak melihat Kasim Jung jadi bertanya pada Hosu, "Apakah Kasim Jung masih sibuk?"

"Budak mendengar bahwa kasim Jung menunggu kapal di dermaga. Untuk menghindari hal-hal yang tidak perlu, kapal yang menjemput kita adalah kapal dengan panji Kekaisaran. Kasim Jung juga pasti sibuk untuk berurusan dengan beberapa pejabat lokal."

"Masuk akal."

Jadi keduanya tidak banyak berpikir lagi dan terus maju. Namun Beomgyu merasa aneh sebab dia melihat beberapa wajah asing di beberapa tempat yang dia lalui.

"Apakah aku terlalu pelupa atau memang ada orang baru di mansion kita?"

Pertanyaan Beomgyu membangkitkan radar di kepala Hosu dan shou itu berpaling untuk melihat wajah-wajah yang dimaksud.

Beberapa orang dengan pakaian pelayan berdiri di koridor. Tampaknya sibuk dengan kegiatan masing-masing namun begitu mata mereka bertatapan dengan mata Hosu, mereka berpaling panik. Hosu segera memicingkan matanya. Dia tahu ada hal yang tidak bagus dengan orang-orang ini. "Tuan budak akan mencari tahu siapa orang-orang ini."

Beomgyu menggeleng, "Tidak perlu, aku ingat bahwa Hyeri mengatakan bahwa mansion menerima beberapa pelayan baru." Dia berkata dengan senyum mengejek, "Ini adalah apa yang dikirim oleh para pejabat lokal."

Hosu sangat menyadari implikasi di dalamnya dan wajahnya semakin jelek. "Tuan mereka ditugaskan di halaman Kaisar. Pasti seseorang memiliki niat tertentu!"

Beomgyu menghela nafas. "Tentu saja."

Mereka tiba di depan pintu kamar. Karena tidak ada kasim Jung atau pelayan penjaga lain, Hosu hanya bisa mengetuk pintu secara sopan. "Yang Mulia, Tuan Guipin ada di sini."

Namun tidak ada jawaban.

"Apakah Kaisar tidak ada di dalam?" Tanya Yeon polos.

Hosu mengernyit, "Sebelum kemari aku sudah bertanya kepada kepala pelayan. Dia mengatakan bahwa setelah kembali dari perjamuan, Yang Mulia kembali ke halaman depan."

"Mungkinkah Yang Mulia tidur?" Tanya Beomgyu bingung, tetapi hari hampir sore dan tidak mungkin Kaisar tidur siang selarut ini. Dia dengan berani menggeser pintu untuk masuk.

"Yang Mu—"

Beomgyu menarik nafas sebab sebelum dia menyelesaikan sapaan.

Dia melihat sosok Kaisar berbaring di atas tempat tidur dan ada seseorang yang setelah mendengar suara Beomgyu terbangun dengan pakaian berantakan diseluruh tubuhnya. Bangkit dari samping Kaisar dan dengan panik segera bersimpuh di depan Beomgyu dengan mata merah.

"T-tuan Guipin... budak... budak... tidak bermaksud... Tuan Guipin tolong ampuni budak ini... huhuhu!!" Dia menangis dengan keras menyedihkan.

Beomgyu tertegun dan kedua pelayan dibelakang bahkan lebih. Namun Beomgyu tidak jatuh ke dalam kebodohan, sehingga saat dia mendengar tangisan pelayan Shou itu dia merasa ada yang salah.

Dia menatap pelayan yang berpenampilan seperti habis melakukan sesuatu lalu pada sosok Kaisar yang terbaring tidak bergerak. Beomgyu pun menyipitkan matanya.

Pelayan Shou jtu melihat Beomgyu linglun dan semakin menangis dengan air mata; "Tuan tolong jangan pukul budak! Huhuhu...." Wajah Beomgyu semakin terdistorsi. Apa sih yang dilakukan pelayan ini bertingkah seolah-olah Beomgyu menganiyaya dia?

Hosu maju dan memaki; "Dasar pelacur apa yang coba kamu lakukan!"

"Akh tidak!" Pelayan itu jatuh bahkan tanpa disentuh oleh siapapun. Ekor matanya melirik ke arah ranjang dan melihat bahwa Kaisar tampaknya akan bangun. Pelayan itu segera memalingkan wajahnya dan bersuara lebih kuat;

"Tuan Guipin tolong jangan pukul budak! Budak tidak bermaksud melakukan sesuatu yang buruk! Huhuhu!" Teriakan pelayan itu keras dan menarik pelayan diluar untuk datang melihat.

Saat melihat pemandangan itu, masing-masing dari mereka berbisik dengan berbagai ekspresi.

Yeon yang menyaksikan bagaimana seorang budak bertingkah seperti teratai putih menjatuhkan rahangnya.  "Beraninya kamu!" Ayo, meski dia berasal dari latar belakang rendah, semalam dia bekerja menjadi pelayan, dia tidak buta untuk tidak melihat trik seperti ini!

"Jangan pukul Akh!"

Taehyun mengernyitkan alisnya saat telinganya yang sensitif mendengar kebisingan di dalam kamar. Taehyun tidak menyangka anggur yang diberikan kepadanya cukup kuat untuk membuatnya mabuk, pening di kepalanya perlahan sirna setelah beristirahat sejenak.

"Tuan ampun tuan! Huhuhu...."

Taehyun membuka matanya dan menoleh ke samping dan samar-samar melihat beberapa orang dengan satu orang bersimpuh di lantai. Mengapa ada orang diluar kepentingan berada di kamarnya? Pikir Taehyun kesal.

Taehyun menggelengkan kepalanya pelan dan bangkit. Dia merasa orang yang mengenakan pakaian mewah itu tampak familiar. "Beomgyu?" Taehyun bangkit dengan terhuyung-huyung. "Selir ai ada ap—" Pandangannya jatuh ke bawah pada sosok pelayan yang menangis dengan air mata yang seperti hujan. Mungkin karena penampilannya yang lumayan sehingga wajah menangis itu tidak terlalu jelek tetapi Taehyun menyadari bahwa ini adalah salah satu pelayan di halamannya.

"Ini... apa yang terjadi?" Tanyanya heran.

Pelayan itu bergegas bersimpuh di depan Kaisar Taehyun. "Yang Mulia! Budak tidak bermaksud memanjat ranjang naga.... huhuhu tadi... tadi Yang Mulia mabuk dan budak membantu Yang Mulia untuk masuk ke dalam... siapa tahu... siapa tahu..." Pelayan itu memegangi kaki Taehyun dengan tangan gemetar dan kepalanya tertunduk malu, tampak menyedihkan.

Wajah Taehyun pucat. Dan dia baru menyadari bahwa penampilan pelayan itu berantakan dengan beberapa bagian yang sobek. Taehyun buru-buru memandang Beomgyu dan mendapati tatapan yang setenang air dan Taehyun merasakan jantungnya berdebar.

"Beomgyu ini...."

Beomgyu yang sejak awal diam melangkah ke samping dimana ada meja kosong di dekat partisi. Dia meletakan nampan yang dia pegang sejak tadi ke atasnya. "Selir tidak akan mengatakan apa-apa tentang hal ini. Yang Mulia dapat menyelesaikan masalah secara pribadi." Dia membungkuk dengan anggun dan tanpa melihat pelayan itu atau wajah Kaisar Taehyun.

Beomgyu berbalik.

Hosu dan Yeon buru-buru mengikuti meninggalkan Kaisar Taehyun dan pelayan shou itu terdiam di belakang.

Hanya kurang dari setengah dupa, berita bahwa ada seorang pelayan memanjat ranjang naga dan ditemukan oleh Choi Guipin kemudian tersebar diseluruh mansion. Ada yang terkejut, ada yang iri dan ada yang tertawa.

"Bagaimana reaksi Choi Guipin?" Tanya Guo Jia berbisik kepada Anjie saat hanya mereka berdua di dalam kamar itu.

Anjie balas berbisik. "Choi Guipin sangat tenang bahkan menurut penjaga yang bertugas kala itu. Choi Guipin tidak terlihat kesal sama sekali dan menurut pelayan itu sendiri, Choi Guipin hanya berkata bahwa terserah Kaisar untuk menyelesaikan masalah."

"Hah?" Guo Jia membeo, dia membayangkan meski tidak akan segila Shin Yuna, setidaknya Choi Beomgyu akan tertekan. Jika beruntung emosi itu akan merangsang janin di perut Choi Beomgyu!

Dia tidak menyangka reaksi Choi Beomgyu akan setenang ini. Bahkan Choi Yejun dimasa lalu akan berpura-pura kecewa atau menggunakan pelayannya untuk memukul selir yang mencoba merayu Kaisar.

"Sepertinya aku meremehkan mentalitas Choi Guipin." Hanya ada dua tipe orang yang tenang di dunia ini. Mereka yang memang tidak pernah peduli atau mereka yang mampu mengendalikan emosi sampai ke titik ekstrim. Jika yang terakhir....

Guo Jia menelan ludah. "Betapa menakutkannya orang seperti itu." Pikirnya sedikit panik.

"Apa keputusan Kaisar? Dan sudahkah kamu menghapus jejak kita?" Dia hanya memberitahu Anjie rencana ini!

Berkat para istri pejabat hari itu, Guo Jia mendapatkan ide untuk menguji Choi Beomgyu. Meski rencananya sangat berani untuk menjebak Kaisar Taehyun dengan kecantikan, Guo Jia masih bisa mendorong rencana dengan mulus berkat pengalaman dan pemahaman berdasarkan kehidupan sebelumnya. Lagi pula, pelayan yang memanjat tempat tidur tuan bukan hal yang tabu sehingga jika Kaisar atau Choi Guipin ingin mencari tahu kebenaran, Guo Jia masih bisa menyembunyikan tangannya dalam-dalam dan hanya membiarkan pelayan itu mengambil tanggungjawab!

Anjie mengangguk mantap. "Jangan khawatir tuan, budak sudah melenyapkan surat itu dan hadiah yang kita gunakan untuk menyuap pelayan itu hanyalah uang dengan kantong pelayan umum. Orang tidak akan menemukan jejak kita dibelakangnya."

Tuannya menggunakan surat dan orang lain untuk berkomunikasi dengan pelayan pemanjat tempat tidur. Anjie sendiri juga mengambil langkah agar mereka tidak terlibat secara langsung. Baik dan buruk nasib pelayan itu pada akhirnya tidak akan mempengaruhi mereka secara signifikan.

"Adapun keputusan Kaisar..."

———

Kaisar Taehyun tengah memeluk perut bulat Beomgyu saat ini. "Zhen benar-benar tidak merasa berhubungan dengan pelayan itu!" Ujar Taehyun sambil memasang wajah putus asa. Setelah menyerahkan pelayan itu kepada kepala pelayan, Taehyun bergegas ke halaman Beomgyu. Takut bahwa Beomgyu mengalami rangsangan emosional.

Beomgyu mengulum senyumnya dan menepuk punggung tangan Kaisar. Yah Beomgyu juga melihat bahwa pakaian Kaisar Taehyun saat itu masih utuh bahkan mahkota giok di atas kepala Kaisar Taehyun masih rapi. Tetapi pakaian pelayan itu hancur, belum lagi kata-kata pelayan itu tentang mabuknya Kaisar.

"Selir ai tahu itu.... Tetapi mau bagaimana pelayan tersebut berpenampilan seperti itu dan Yang Mulia juga mabuk... oke anda tidak menyentuhnya dalam arti berhubungan badan tapi mungkin menyentuh luar ehem..." Beomgyu terbatuk saat mata Kaisar Taehyun memicing. Mencium dan bermain sedikit sepertinya mungkin? Pikir Beomgyu masam.

"Dan juga semua orang tahu hal ini dan mungkin mempercayainya.... selir benar-benar terserah Yang Mulia untuk mengurusnya." Sungguh. Beomgyu tidak bisa menghentikan sesuatu yang sudah terjadi bahkan jika dia ingin menangis dan memukul keduanya. Hal-hal tidak bisa di ubah!

Dan lagi, hanya seorang pelayan apakah layak untuk diperhatikan? Pikir Beomgyu jijik.

Wajah terdistorsi Kaisar berkata; "Sungguh Zhen bukan pemakan segala yang disodorkan ke depan mulut Zhen. Bagaiman Zhen mau bertanggungjawab tentang hal yang tidak Zhen lakukan?!" Taehyun melipat kedua tangan di depan dada.

Beomgyu sebenarnya memiliki tebakan bahwa masalah ini hanyalah akal-akalan pelayan itu untuk bisa memanjat ranjang naga. Tapi masalahnya adalah, sekali lagi semua hal sudah terjadi! Ada banyak yang menjadi saksi mata dan meski mereka bisa bersikap tidak acuh. Ada reputasi Beomgyu yang dipertaruhkan disini!

Bagaimana, kejadian itu melibatkan dia sebagai saksi dan pelayan itu terus mengatakan hal-hal seolah-olah Beomgyu adalah algojo yang siap memenggal kepalanya kapan saja. Hump!

Jika tidak diatasi dengan benar Beomgyu yang akan dicerca sebagai orang pencemburu!

Selain itu mungkin saja seseorang berkomplot agar dia terangsang dan marah. Beomgyu mengelus perutnya. 'Bagaimana trik murahan ini bisa merangsang amarah ku?' Batin Beomgyu jijik. Beomgyu tidak sebodoh Wanyi Shin yang selalu tersulut kecemburuan dan kecemburuan.

"Yang Mulia segala sesuatu telah terjadi. Jika Yang Mulia ingin mengambilnya secara serius, mengapa tidak kita selidiki lagi?"

Tentu saja Taehyun sudah menyelidikinya, Kepala pelayan menemukan bahwa pelayan shou itu tidak berhubungan  dengan siapapun diluar setelah dia memasuki pintu mansion. Lalu fakta bahwa Taehyun yang mabuk sejak awal dan pelayan yang menyambutnya hari itu memang pelayan shou itu. Menurut pengakuan pelayan lain, Taehyun lah yang memilih pelayan itu sendiri untuk membantunya. Meski Taehyun tidak yakin namun masalah ini kecil dipermukaan dan jika dia ingin memperbesarnya, orang mungkin akan menganggap Taehyun sebagai orang yang berpikiran sempit.

"Biarkan dia menjadi Chángzài untuk sementara waktu, setelah kita kembali ke ibukota. Zhen akan membiarkan dia menghilang perlahan." Ujar Taehyun tenang. Taehyun hanya bisa mengakui dengan enggan, lagipula bukannya tidak ada cara untuk menyingkirkan orang ini.

Mata Beomgyu yang menunduk bersinar. Lihatlah kekejaman pria ini, siapa yang mengira bahwa mudah untuk berkomplot menaiki ranjang naga? Bahkan jika Kaisar Taehyun mencintai kecantikan dan menyukai kesegaran daun hijau. Dia tidak akan menerima semua jenis daun hijau untuk dimakan.

Beomgyu memeluk Kaisar Taehyun. "Selir tahu bahwa Yang Mulia lebih menyayangi selir ini." Ujar Beomgyu dengan terkekeh puas.

Taehyun menepuk punggung Beomgyu lembut. "Bagaimana selir ai bisa dibandingkan dengan seorang pelayan? Itu tidak layak bahkan jika hanya seujung kuku." Bahkan jika Taehyun tidak menyukai para bangsawan, perbedaan mereka yang lahir dari keluarga terpelajar dengan orang-orang kelas rendah memang menentukan pola pikir dan nasib seseorang. Taehyun tentu saja akan memilih yang pertama. Jika tidak? Seseorang yang tahu cara menaiki ranjang naga dengan pikiran picik dan licik berada di sampingnya seperti Beomgyu, Taehyun pikir dia hanya akan merasa jijik alih-alih menganggap orang itu pintar.

Beomgyu tidak tahu apakah itu palsu atau jujur yang pasti dia senang mendengarnya jadi dia mencium Kaisar Taehyun dengan mesra.

Orang yang berpikir bahwa hubungannya dengan Kaisar akan memburuk hanya bisa kecewa karena bagi Beomgyu. Lebih untung menuruti ego sang Kaisar daripada berpura-pura teraniyaya. Hei, semua pria di dunia ini adalah makhluk egois dan serakah.

Karena bahkan jika Kaisar menginginkan seorang gelandangan menjadi selir, tidak akan ada yang bisa menghentikannya.

Mengapa repot-repot?

Lantas esoknya, ada kabar bahwa pelayan bernama Doha itu diberikan peringkat sebagai Chángzài yang lebih rendah dari Baolin Guo. Untuk mendukung aksi ini, Beomgyu mengirimkan hadiah sebagai ucapan selamat.

Hal ini memaksa dua selir kecil menggertakan gigi untuk melakukan hal yang sama.

Nah sekarang siapa yang berkomplot melawan siapa?

———
Bersambung....

Continue Reading

You'll Also Like

485K 5.1K 87
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
1M 85.5K 30
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
74.6K 5.4K 24
"MOMMY?!!" "HEH! COWOK TULEN GINI DIPANGGIL MOMMY! ENAK AJA!" "MOMMY!" "OM!! INI ANAKNYA TOLONG DIBAWA BALIK YAA! MERESAHKAN BANGET!" Lapak BxB ⚠️ Ma...
54.4K 8.5K 52
Rahasia dibalik semuanya