WHITE LOTUS - TAEGYU

By winterlazulli

44.5K 4.6K 1.6K

✦; summary❞ "Tentang dua orang licik yang bertemu dan saling memanfaatkan satu sama lain untuk kemudian salin... More

【KONTEN】
00【WL❦】- Hujan Musim Semi
01【WL❦】- Mengunjungi Kuil
02【WL❦】- Kehilangan Simpul
03【WL❦】- Wajib Militer
04【WL❦】-Seleksi
05【WL❦】Perubahan Plot
06【WL❦】-Meninggalkan tanda
07【WL❦】- Tarian Peri
🔞08【WL❦】-Melayani Kaisar
09【WL❦】-Bukan Orang yang langka
10【WL❦】-Promosi
11【WL❦】- Paviliun Xuehua
12【WL❦】-Kehamilan Selir
《TOKOH DAN VISUALISASI》pt.1
《TOKOH DAN VISUALISASI》pt.2
《TOKOH DAN VISUALISASI》pt.3
13 【WL❦】- Daftar Nama
14 【WL❦】- Istana Musim Panas
15【WL❦】- Sepasang burung
16 【WL❦】- Bertemu
17【WL❦】- Rencana
18【WL❦】- Tur Selatan dan Wajib Militer
19 【WL❦】- Promosi kedua
20 【WL❦】- Veteran dan pendatang baru
21【WL❦】- Perjalanan pertama
22- 【WL❦】memetik pucuk teh di puncak gunung.
23- 【WL❦】digigit ular
24- 【WL❦】Alergi
25- 【WL❦】Kerikil yang dilempar ke dalam danau
26- 【WL❦】Soo Cairen diusir
27- 【WL❦】Rumah kaca
28- 【WL❦】Kesetian pada diri sendiri
29- 【WL❦】Nona Guo
30- 【WL❦】Kepingan Salju
31- 【WL❦】Perompak
32- 【WL❦】Sesuatu terjadi
33- 【WL❦】Kehamilan
34- 【WL❦】Kedatangan rombongan
36-【WL❦】Tragedi dan promosi pt.1
37- 【WL❦】tragedi dan promosi pt.2
38-【WL❦】Berlayar ke selatan
39-【WL❦】Saingan cinta?
40-【WL❦】Memindahkan tempat tinggal
41-【WL❦】Menyadari sesuatu...
42-【WL❦】Kembali ke Ibukota
43-【WL❦】Gejolak Harem
44-【WL❦】Membangun Ambisi
45-【WL❦】Menetapkan langkah..
46-【WL❦】Pikiran
47-【WL❦】Ling Guiren
48-【WL❦】Melahirkan
49-【WL❦】Resep?
50-【WL❦】Bunga dicermin dan bulan di air
51-【WL❦】Kembalinya teratai putih
52-【WL❦】Kecurigaan Kaisar
53-【WL❦】Hati ular dan macan tutul
54-【WL❦】Kekacauan?
55-【WL❦】Kaisar yang merajuk?

35-【WL❦】Provokasi Guo Jia

662 70 32
By winterlazulli


【White Lotus❦】

Di halaman depan, Seo Dahyun, Guo Jia dan Shin Yuna dibawa masuk ke dalam aula dan dilayani dengan cara yang tepat dan hormat. Meski preseden yang digunakan tidak semegah Istana Kekaisaran, ini masih layak dan tidak ada celah untuk mencela pelayanan.

Seo Dahyun duduk dengan punggung lurus, wajahnya tampak berseri meski habis melakukan perjalana jauh. Dia benar-benar beruntung dikirim oleh Chen Fei untuk melayani Yang Mulia di kota Kaihua. 'Tidak sia-sia aku merendahkan diri di depan Chen Fei Niang-niang, meski pun aku harus menjadi pion sementara waktu. Selama aku bisa mendapatkan bantuan Yang Mulia, selalu ada cara untuk melepaskan diri.' Gumam Seo Dahyun di dalam hati.

Di sisi kanan Seo Dahyun ada Guo Jia yang tidak kalah bersemangat dari Seo Dahyun dalam berpikir. 'Huft untungnya aku menyuap kasim disamping Kasim Jung agar bisa mengikuti ke kota Kaihua. Aku harus mengambil banyak kesempatan selama Chen Fei dan Zhen Jieyu jauh dari pandangan Yang Mulia!'

Meski Chen Fei dan Zhen Jieyu tidak disukai seperti Hua Guifei, mereka masih bisa memonopoli Kaisar sampai batas tertentu. 'Belum lagi setelah kembali dari tur ini, Choi Yejun pasti akan mulai di sukai. Hump orang ini bahkan tidak masuk akal!'

Dua orang penuh semangat juang sementara satu orang.....

Shin Yuna tampak lemas di sisi Kiri. Wajahnya agak pucat dan dia tampak kurus. Selama kehamilan, dia banyak muntah dan mual yang ekstrim. Bahkan pernah bagian bawahnya mengeluarkan darah yang sempat membuat Shin Yuna panik apakah dia keguguran. Dia tidak berani melapor pada Chen Fei karena takut seseorang akan mengambil tindakan pada janinnya. Jadi dia hanya meminta pelayan menyembunyikan berita itu sambil memanggil bidan dari luar untuk memeriksa kandungannya. Beruntung bahwa dia sama sekali tidak keguguran, bidan mengatakan bahwa kadang-kadang orang hamil bisa mengalami pendarahan, itu hanyalah pembersihan perut bagian dalam. Shin Yuna dan pelayannya langsung mempercayai bidan itu tanpa berpikir untuk bertanya pada tabib yang serius.

Jadilah sepanjang perjalanan ini dia menderita dan menderita. "Tidak apa-apa! Selama aku bisa melihat Yang Mulia!" Pikir Shin Yuna. Dia juga berpikir, dengan keadaannya yang menyedihkan, Kaisar Taehyun pasti akan bersimpati kepadanya. Dia bisa memanfaatkan hal ini untuk tetap menjaga Kaisar Taehyun disekitarnya.

"Hump! Jadi bagaimana jika Choi Beomgyu itu juga hamil? Yang Mulia lebih mencintai ku daripada dia. Lihat saja, mulai hari ini, aku tidak akan membiarkan Yang Mulia pergi ke halamanmu!"

Ya beberapa orang memiliki keinginan yang tinggi tanpa menyadari bahwa langit dan bumi itu jauh.

Saat semua orang tenggelam dalam pikiran masing-masing. Ada gerakan yang terdengar dari dalam aula. Ketiga selir itu tahu pasti Yang Mulia telah datang. Mereka buru-buru membenarkan penampilan dan memasang senyum terbaik untuk sang Kaisar.

Pelayan Mansion untuk pertama kalinya menyaksikan pemandangan ini segera tertegun. Orang tahu bahwa selama Choi Jieyu memimpin Mansion, tidak ada pemandangan centil seperti ini. Beberapa merasa bahwa ini sangat menarik dan bertanya-tanya apakah ada pertarungan yang legendaris akan terjadi?

Semua orang bisa melihat pria dengan hanfu kuning keemasan muncul dan orang itu tidak lain adalah Kaisar.

Para selir bergegas memberi salam. "Selir ini telah melihat Yang Mulia Kaisar."

"Bagun."

Dan tiga wajah yang tidak asing memasuki pandangan Kaisar Taehyun. Masing-masing dengan ekspresi mereka sendiri. Senang, khawatir, penuh pemujaan dan sedih?

Atensi Kaisar jatuh pada sosok Shin Yuna dan alis Kaisar Taehyun segera berkerut.

Seo Dahyun dan Guo Jia menyadari arah pandang Kaisar pun menahan untuk tidak kesal. Keduanya diam-diam melirik Shin Yuna penuh permusuhan.

Shin Yuna yang berhasil menarik atensi Kaisar bersiap untuk menjual kesedihannya. "Ya—"

"Wanyi Shin. Kamu mengikuti Kasim Jung dengan keadaanmu seperti ini sepanjang jalan?" Tanya Kaisar Taehyun dengan suara dalam.

Orang-orang menyadari ada yang salah dengan nada Kaisar. Hanya Shin Yuna yang masih bodoh untuk terus berpura-pura. "Yang Mulia selir sangat mengkhawatirkan Yang Mulia sepanjang hari. Selir tidak merasa nyaman sebelum melihat Yang Mulia secara langsung.... selir juga merindukan Yang Mulia sampai-sampai selir tidak bisa tidur dan makan dengan benar.."

Seo Dahyun dan Guo Jia menahan rasa mual mendengar kata-kata murahan Shin Yuna. Semua orang di rombongan tahu bagaimana Shin Yuna bisa datang ke kota Kaihua bersama mereka.

Awalnya hanya Seo Dahyun yang diperintahkan Chen Fei untuk datang. Namun berkat uang suap, Guo Jia pun masuk dalam daftar. Begitu Shin Yuna tahu, dia memaksa untuk mengikuti tetapi bagaimana Chen Fei bisa menyetujuinya dengan mudah? Shin Yuna tengah hamil dan janin tampak tidak stabil. Jika sesuatu terjadi dengan janin itu, Chen Fei lah yang harus bertanggungjawab! Tetapi Shin Yuna adalah pembuat onar melebihi siapapun. Dia dengan berani mengancam Chen Fei dengan mogok makan jika tidak dibiarkan pergi yang membuat semua orang sakit kepala!

Guo Jia tidak tahan dengan pikiran picik Shin Yuna jadi dia angkat bicara. "Wanyi Shin benar-benar punya hati untuk Yang Mulia, semua orang tahu itu. Sebelum pergi, Wanyi Shin bahkan menolak untuk makan dan minum karena ingin bertemu dengan Yang Mulia."

Wajah Kaisar Taehyun terdistorsi mendengarnya. Apakah dia mengerti arti yang terselip dalam kalimat Guo Jia? Tentu saja!

Wanyi Shin menoleh ke arah Guo Jia dengan tatapan menusuk. Beraninya Baolin rendahan menyela pembicaraan dia dengan Kaisar! "Baolin Guo sebenarnya punya mulut yang cakap. Dimana aturanmu tentang menyela tuan yang lebih tinggi?"

Guo Jia mencibir. "Wanyi Shin salah paham, selirnya hanya memuji ketulusan Wanyi Shin. Siapa tahu Wanyi Shin sangat tidak senang... Ngomong-ngomong tentang tuan yang lebih tinggi..." Guo Jia tersenyum remeh pada Shin Yuna.

"Choi Jieyu adalah yang paling tinggi diantara kita. Kita para selir bahkan belum memberi salam pada Choi Jieyu, ini bahkan mengabaikan aturan." Lanjut Guo Jia tanpa rasa takut. Dia dengan sengaja membawa nama Choi Jieyu, orang harus tahu bahwa Shin Yuna masih lebih rendah dibandingkan dengan Choi Beomgyu. Hehe dia ingat sebelumnya bagaimana Shin Yuna sangat sombong tentang kehamilan di hadapan Choi Jieyu, sekarang Choi Jieyu juga hamil bahkan usia kandungan lebih tua dibandingkan Shin Yuna. Lihat wajah siapa yang bengkak karena di tampar?

Kening Kaisar Taehyun berkerut semakin dalam. Dia tidak menyangka tentang kedatangan selir tambahan. Kaisar Taehyun melotot ke arah Kasim Jung yang juga memasang wajah memelas.

Kasim itu berkata dengan gerakan bibir. "Chen Fei Niang-niang lah yang mengaturnya. Pelayan tidak bisa melakukan apa-apa!"

Kang Taehyun mendengus.

Ada gerakan lain dari belakang dan seseorang dengan pakaian ming biru muda muncul. Jubah bulu yang membalut tubuh orang itu tidak membuat dirinya tampak gemuk alih-alih memberikan kesan yang elegan saat berjalan.

"Tidak melihat para adik perempuan begitu lama, kalian masih sangat ramai seperti biasa." Suara riang Beomgyu datang senyumnya yang lembut.

Seo Dahyun, Guo Jia dan Shin Yuna menyaksikan sosok Beomgyu yang hamil muda masih sama seperti sebelumnya. Malah orang lain tampak semakin lembut dan lembut. Seo Dahyun melirik ke arah Shin Yuna dan berpikir, "Dua orang ini sama-sama hamil tetapi mengapa Choi Jieyu masih tampak sangat cantik. Lihatlah Shin Yuna yang menggunakan riasan tebal tetapi masih tidak bisa menyembunyikan wajah kuyunya."

Shin Yuna menggertakkan giginya penuh kebencian melihat penampilan Beomgyu yang tidak berubah. 'Kenapa? Kenapa Choi Beomgyu tidak mengalami penderitaan sepertiku? Wajah itu.... Jalang ini sebenarnya masih terlihat baik-baik saja!'

Guo Jia buru-buru memberi busur kepada Choi Beomgyu. Dia memiliki pangkat yang paling rendah dan latar belakang yang dangkal, jika dia ingin menarik perhatian Yang Mulia berdasarkan pengelihatannya, dia harus menjadi orang yang masuk akal dan tahu aturan. "Selir telah melihat Tuan Jieyu."

Seo Dahyun mengikuti dan Shin Yuna perlu waktu untuk melakukannya.

Orang bisa melihat bahwa dia bergerak dengan setengah hati. "Selir ini telah melihat Choi Jieyu."

Beomgyu tertawa remeh. "Para adik perempuan jangan terlalu seremonial, kalian mengalami perjalanan yang jauh pasti sangat lelah. Ayo sebelum melayani Yang Mulia, kalian bisa beristirahat terlebih dahulu." Ujar Beomgyu. Penampilan menunjukkan bahwa dia toleran dan bijaksana.

Alis yang berkerut di kening Kaisar akhirnya pulih. Pria itu berdiri disamping Beomgyu untuk menahannya dan berkata dengan suara dalam kepada para selir itu. "Karena kalian sudah datang maka lakukan saja tugas dengan baik, di Mansion ini semua orang harus hidup dengan sederhana dan karena Choi Jieyu sedang hamil, jangan merepotkannya untuk hal-hal sepele."

"Selir ini mengerti." Sahut Seo Dahyun dan Guo Jia bersamaan. Lalu kedua mengikuti pelayan menuju halaman masing-masing.

Sementara Shin Yuna masih berdiri dan berharap Kaisar Taehyun akan kembali memperhatikannya.

Namun Kaisar Taehyun berbalik bersama Beomgyu di ikuti oleh Kasim Jung dan pelayan lain.

Taehyun mengelus bahu Beomgyu dan berkata; "Chen Fei mengkhawatirkan kondisi mu jadi dia mengirim dua selir kecil itu untuk membantumu menjaga mansion. Bagaimana cepat atau lambat berita Kedatangan Zhen ke kota Kaihua akan terungkap. Saat itu mansion mungkin akan kedatangan tamu. Sulit bagi orang hamil berurusan dengan mereka, jadi nanti biarkan Seo Cairen dan Baolin Guo untuk menghadapi mereka." Ini tidak lain adalah penghiburan yang dibuat Kaisar Taehyun sendiri.

Beomgyu tersenyum kecut namun masih menanggapi dengan bijaksana. "Selir tahu itu. Chen Fei adalah penanggungjawab selama tur ini dan mengkhawatirkan kebutuhan Yang Mulia adalah tugasnya. Selir lah yang tidak masuk akal, selir sedang hamil dan tidak perhatian akan Yang Mulia..." Beomgyu mendesah sedih.

Ini merujuk pada kebutuhan Kaisar Taehyun akan seks.

Taehyun tertegun untuk sementara waktu sebelum berdehem dan berkata; "Ehem... Zhen bahkan tidak ingat tentang hal ini bagaimana itu bisa menjadi salah selir ai. Zhen sibuk dengan banyak urusan, lagipula Zhen tidak tergila-gila pada kesenangan seperti ini." Ada terlalu banyak hal yang harus dia urus dan tidak ada seorang pun yang mengingatkan Taehyun seperti di Istana. Hei, dia juga lupa.

Beomgyu mengerling, "Sekarang mereka ada disini untuk melayani, selir ini orang yang masuk akal. Yang Mulia bisa pergi pada mereka nanti." Diluar dia murah hati tetapi Kaisar tahu bahwa Beomgyu terganggu.

Kaisar Taehyun tersenyum. "Aiya bagaimana Zhen bisa pergi dengan selir ai yang mengeluarkan bau asam dari toples cukanya?"

Beomgyu memutar bola matanya dan melepaskan diri dari Kaisar. "Hump! Selir akan kembali ke halaman dulu. Menu makan siang hari adalah daging rusa bakar. Yang Mulia bisa memesan menu lain jika tidak tertarik." Ujarnya sebelum pergi.

Taehyun mendengus geli, apa maksud selir kecil itu? Dia merajuk tetapi masih memberikan undangan untuk makan siang bersama. Pria itu lantas menyahuti, "Baiklah Zhen akan menemani selir ai makan siang hari ini."

Beomgyu yang berjalan menjauh diam-diam mengembangkan senyum puas.

Kedatangan selir lain di mansion membuat tempat itu menjadi lebih ramai dan ada banyak diskusi diantara pelayan saat ini.

"Aku dengar Wanyi Shin itu juga disukai oleh Yang Mulia."

"Benarkah? Tetapi aku tidak melihat Yang Mulia memperlakukannya seperti Yang Mulia bersikap kepada Choi Jieyu."

"Aku dengar Wanyi Choi juga hamil, aiyah bagaimana dia bisa melayani Yang Mulia?"

"Masih ada dua selir lain.... siapa itu Baolin Guo dan Seo Cairen? Hanya dua orang ini yang akan melayani Yang Mulia nah jika ada yang tertarik pergilah kepada mereka."

Beberapa pelayan bergosip disela waktu istrahat. Beberapa orang telah melihat Yeon di sisi Choi Jieyu yang sangat beruntung untuk di lirik oleh sang selir. Banyak orang menyakini bahwa Yeon pasti akan dibawa kembali oleh Choi Jieyu. Sungguh banyak orang yang menginginkan hal yang sama.

"Coba pikirkan jika kita bisa mengikuti salah satu tuan ini. Kita bisa memasuki Istana Kekaisaran yang legendaris! Kalian semua pasti tahu bahwa menjadi pelayan Kekaisaran adalah sesuatu yang terhormat. Kita juga bisa kembali setelah berumur 25 tahun, dengan pengalaman seperti itu. Siapa yang akan meremehkan kita?" Ujar salah satu pelayan mencoba mempengaruhi temannya.

"Tapi menunggu sampai 25 tahun, tidak kah kita terlalu tua untuk menikah?" Sahut temannya penuh keraguan.

Pelayan yang bersuara di awal menggertakkan gigi karena besi tidak bisa menjadi baja. "Ck, dengan kehormatan sebagai pelayan di Istana dan gaji yang kita kumpulkan. Jangan takut untuk tidak bisa menikah! Hei sepupu ibuku sebelumnya adalah mantan pelayan istana dan setelah dia keluar. Salah satu keluarga tuan tanah di kota asalnya melamarnya menjadi istri yang setara! Lihatlah prospek ini!"

Setelah hari itu, beberapa pelayan yang memiliki pikiran mulai aktif menjilat para selir yang baru tiba ini. Namun dalam tiga hari selanjutnya, Kaisar Taehyun tidak datang kepada mereka alih-alih masih bermalam di halaman Choi Jieyu.

Para pelayan itu khawatir dan tentu saja para selir itu juga cemas.

Seo Dahyun duduk di depan cermin dengan wajah cemberut. "Choi Jieyu sedang hamil tetapi dia benar-benar dapat menarik Yang Mulia setiap hari ke halamannya. Tidak heran Chen Fei Niang-niang khawatir akan bantuan Choi Jieyu!" Namun, dia tidak tahu harus melakukan apa! Meski dia berlindung dibawah panji Chen Fei, bukan berarti dia bisa bertindak sombong dan melawan Choi Jieyu seperti yang dilakukan Wanyi Shin.

Seo Dahyun tidak bodoh, dia tidak punya keluarga dengan jabatan setinggi ayah Choi Jieyu. Bahkan keluarga Chen Fei lebih rendah dari Perdana Menteri. Seo Dahyun tidak berani membuat masalah, takut jika dia membuat Choi Jieyu tidak senang, keluarga Choi juga akan mengincar keluarganya!

Yingmei disamping Seo Dahyun kemudian berbisik. "Tuan, mengapa anda tidak memanfaatkan Baolin Guo atau Wanyi Shin saja? Kita tidak bisa terus membiarkan Wanyi Choi memonopoli Yang Mulia seperti ini."

Seo Dahyun bukannya tidak ada rencana tetapi dia takut akan konsekuensi jika ketahuan. Namun kesempatan untuk mendapat bantuan seperti ini sangat langka, dia tidak bisa menyia-nyiakannya!

Seo Dahyun memasukkan jepit rambut asal dan bangkit. "Mari kita kunjungi Baolin Guo dulu."

Di halaman bambu milik Wanyi Shin. Keadaan tidak terlalu baik, sejak pagi Wanyi Shin mengalami muntah-muntah lagi dan saat ini terbaring di atas ranjang dengan lemas. Meksi begitu dia masih sanggup berteriak. "Cepat minta Yang Mulia datang! Aku sangat sakit sekarang.... Tidakah Yang Mulia bersedia untuk menemaniku? Aku sedang mengandung putra Yang Mulia!!" Dia menunggu selama beberapa hari hanya untuk melihat Choi Beomgyu mendominasi Kaisar!

Bagaimana Shin Yuna sebelumnya disukai dan dimanjakan oleh Kaisar mau melihat seseorang menggantikan posisinya?

Hanmei bergegas pergi. Awalnya dia menuju halaman utama namun kasim yang berjaga mengatakan bahwa Yang Mulia berada di halaman Wanyi Choi. Jadi berbalik dan berlari lagi, Hanmei dengan malu-malu meminta audiensi.

Hosu dan Hyeri yang berjaga diluar memasang wajah buruk ketika melihat Hanmei yang membuat gadis pelayan itu tersipu. "Saudara Hosu, kakak Hyeri tolong sampaikan kepada Yang Mulia bahwa tuanku saat ini sangat ingin bertemu. Tuan kami baru saja muntah parah dan kesakitan..."

Hosu mencibir saat dia berbalik. "Apa gunanya memanggil Yang Mulia? Yang Mulia Kaisar bukan tabib yang bisa menyembuhkan seseorang."

Hanmei memucat di tempat. Dia juga tahu bahwa tuannya tidak masuk akal. Tetapi sebagai budak, siapa yang akan membiarkan dia bicara? Lagipula, tuannya dan Choi Jieyu sama-sama sedang mengandung tetapi mengapa hanya Choi Jieyu yang dimanjakan? Sebelumnya tuannya selalu menang dari Choi Jieyu dan hanya dalam beberapa waktu Kaisar akan melupakan tuannya?

Kaisar Taehyun tengah membacakan buku pencerahan pada Beomgyu saat Hosu datang melapor. "Yang Mulia, Tuan, diluar ada Hanmei dari paviliun bambu datang untuk melaporkan bahwa Wanyi Shin saat ini sedang sakit dan ingin bertemu dengan Yang Mulia."

Beomgyu menaikan satu alisnya dan wajah Kaisar tidak menunjukkan adanya keprihatinan mendengarnya. Beomgyu melirik pria itu dan terkejut melihat ketidak pedulian sang Kaisar. Dia ragu-ragu berkata; "Yang Mulia, mengapa tidak melihat adik perempuan Wanyi Shin terlebih dahulu? Selir mendengar bahwa reaksi kehamilan Wanyi Shin agak parah."

Kaisar Taehyun mendengus, "Apa yang bisa Zhen lakukan dengan itu? Keadaannya seperti ini sejak lama, bukannya tinggal di selatan untuk memulihkan diri dan menjaga janinnya. Dia berlarian disepanjang jalan kemari, bukannya Zhen buta untuk tidak bisa melihat niatnya." Ujar Kaisar Taehyun sinis.

Beomgyu tersedak, dia menatap Kaisar dengan mata membulat. Ada hari dimana Wanyi Shin akan membuat Kaisar muak? Pikir Beomgyu tidak percaya.

Taehyun kehilangan minat dan menutup buku itu. "Panggil saja tabib untuk memeriksa, Zhen akan pergi kebarak hari ini dan mungkin akan kembali nanti malam." Taehyun selalu membiarkan para selir bermain-main tetapi dia bukan orang bodoh yang akan melompat masuk kedalam lubang yang dibuat para selir ini.

Beomgyu buru-buru bangkit dan mengantar Kaisar dari pintu lain. Dia memberikan isyarat pada Hosu, "Kamu pergilah untuk melihat keadaan Wanyi Shin nanti."

Hosu mengangguk dengan setengah hati. Dia paling tidak senang berurusan dengan Wanyi Shin ini, wanita itu berkali-kali mengganggu tuannya dan Kaisar entah dengan alasan apapun. Benar-benar menjengkelkan!

Tidak lama semua orang di mansion tahu bahwa Wanyi Shin mengirim orang untuk memanggil Kaisar terapi Yang Mulia menolak dan memilih pergi keluar. Untuk itu tidak tahu berapa banyak orang yang mentertawakan Wanyi Shin.

Shin Yuna yang ditolak melemparkan barang-barang dan vas-vas porselen hancur berkeping-keping. "Pasti Choi Beomgyu itu yang menghasut Yang Mulia agar tidak menemuiku! Dasar jalang! Beraninya dia.... tidak.. aku harus menemuinya sekarang!" Semua energi yang keluar sama sekali tidak terlihat seperti orang sakit.

Yongha sebagai pelayan tertua segera menghentikan Shin Yuna dari bertindak sembrono. "Tuannya, saat ini Choi Jieyu sedang hamil. Jika tuannya bergegas untuk datang dan berkelahi dengan Choi Jieyu, jika sesuatu merasang janin orang itu maka tuannya akan disalahkan." Peringatnya dingin. Yongha adalah orang yang dikirim Adipati Changde untuk mengawasi Shin Yuna dan dia terlatih untuk mengendalikan tempramen buruk Shin Yuna. Entah berapa kali dia menghentikan semua tindakan ceroboh tuannya tetapi tuannya tidak pernah mengerti niat baiknya.

Yongha bisa menebak mengapa Kaisar menjadi tidak acuh pada tuannya. Tidak lain adalah cara tuannya mengancam Chen Fei dengan mogok makan. Tidak hanya Wanyi Shin menentang otoritas selir berpangkat tinggi tetapi juga berani menggunakan anak Kaisar sebagai alat untuk mendapatkan bantuan dan berperilaku semena-mena. Hal ini pasti menampar wajah Agung Kaisar Taehyun. Namun Yongha tidak bisa memberitahu Shin Yuna sebab tidak peduli bagaimana dia menjelaskan, tuannya tidak akan mengerti.

"Mengapa semua orang begitu memperhatikan janin Choi Beomgyu?! Aku juga sedang hamil disini! Apakah anak ku kurang baik dibandingkan dengan anak pelacur itu?!" Marah dan marah tetapi Shin Yuna tidak dapat pergi tidak peduli kata-kata kotor macam apa yang dia ucapkan.

Saat Hosu datang membawa tabih untuk memeriksa. Tanpa pandang bulu, Shin Yuna mengusir mereka. "Tidak perlu berpura-pura peduli kepadaku. Siapa yang tahu apakah itu tabib atau dukun yang menyamar untuk menyakiti anak ku!"

Wajah tabib berubah merah dan hijau karena merasa terhina. Dia adalah mantan dokter terbaik di Istana Kekaisaran, dimasa lalu bahkan selir Kaisar yang disukai pun sopan kepadanya. Tetapi seorang selir berpangkat rendah seperti Wanyi Shin berani memberinya penghinaan semacam ini. Hump! "Seseorang dengan mulut gagak, cepat atau lambat dia pasti akan jatuh!" Gumam sang tabib sembari melemparkan lengan bajunya pergi.

Hosu dengan cemberut melaporkan hal ini kepada Beomgyu. "Tuan. Wanyi Shin ini sangat tidak masuk akal, sejak dia hamil tempramennya semakin tidak tertahankan! Dia sebenarnya menuduh tuannya berbuat jahat, ini fitnah!"

Gerakan sebesar ini tidak dapat disembunyikan dan seluruh mansion tahu bahwa Wanyi Shin telah membuat keributan lagi.

Beomgyu mendengarkan laporan dan mendengus dingin. Dia berkali-kali diganggu Shin Yuna dan karena dia selalu diam orang lain menganggap remeh Beomgyu.

"Tuan kita tidak bisa membiarkan Wanyi Shin membuat keributan setiap saat. Dia benar-benar berani menantang tuannya, huh hanya karena dia sempat disukai dan memiliki Adipati Changde untuk melindunginya dia meremehkan semua orang. Tuan apakah anda tahu bagaimana dia mengancam Chen Fei untuk bisa ikut pergi? Dia tidak hanya mogok makan tetapi juga menghina Chen Fei Niang-niang sebagai serigala bermata putih yang ayahnya lebih rendah daripada Adipati Changde. Mengatakan bahwa Chen Fei sebenarnya tidak layak untuk posisi empat selir." Hosu bercerita dengan berapi-api, wajahnya jijik dan jijik.

Beomgyu memgernyit, dia sebenarnya tidak menganggap serius Shin Yuna karena kurangnya kepintaran wanita itu. Tetapi jika dia harus menerima semua penghinaan Shin Yuna, dia benar-benar merasa jijik. Adipati Changde juga, pria tua itu sangat sombong sehingga membiarkan putrinya menjadi tidak masuk akal. Apakah karena Kaisar Taehyun belum merebut semua kekuatan yang keluarga mereka miliki lantas dia berpikir bahwa Kaisar tidak akan melakukan apapun?

"Karena Wanyi Shin sakit, aku sebagai penanggungjawab mansion harus bertindak. Mulai sekarang tutup saja halaman bambu, jangan sampai Yang Mulia Kaisar terjangkit penyakit yang tidak perlu. Orang harus tahu bahwa Yang Mulia bekerja keras untuk membasmi para bandit dan tubuh sang naga itu berharga. Sebagai selir Yang Mulia, seharusnya kami memberikan pelayanan yang baik bukannya menambah beban untuk Yang Mulia." Beomgyu mengerling pada Hyeri dan gadis itu dengan cepat menangkap maksud Beomgyu.

Tersiar lagi kabar bahwa Choi Jieyu telah mengambil langkah kali ini, Wanyi Shin dilarang untuk bertemu dengan Kaisar itu tamparan lain untuk Shin Yuna. Tidak peduli bagaimana Shin Yuna dan antek-anteknya memprotes, pelayan di mansion tidak berani membiarkannya keluar. Pertama, semua orang tahu bahwa keputusan Choi Jieyu lebih berbobot, kedua dilihat dari penolakan Kaisar sebelumnya terhadap Wanyi Shin semua orang tahu bahwa wanita galak itu tidak lagi disukai. Terakhir, berkat manajemen Choi Jieyu, semua pelayan senior berada dibawah kendali sang Jieyu yang mana mereka setia kepada Beomgyu dan Kaisar.

Meski Beomgyu sudah membuat pengaturan untuk menahan Shin Yuna, dia tahu bahwa dia tidak bisa terus memonopoli Kaisar Taehyun. Menurut berita yang disampaikan Hosu dan Hyeri, Chen Fei sebenarnya menggunakan Seo Dahyun sebagai mata-mata. Kehamilan Beomgyu membangkitkan kewaspadaan selir itu dan mungkin tidak hanya Seo Dahyun mata-mata yang menyusup untuk menatap Beomgyu. Jadi untuk kebaikan dirinya sendiri, Beomgyu mengambil keputusan bahwa dia akan membiarkan Kaisar Taehyun pergi ke kamar selir lain. Jangan sampai seseorang menyebarkan berita bahwa Beomgyu menjadi egois dan membingungkan Kaisar. Jika tidak, dia takut bahwa Permaisuri dan Hua Guifei di Istana tidak tahan, atau bahkan Janda Permaisuri akan bertindak untuk melawan Beomgyu.

Jangan pernah bermimpi untuk menjadi satu-satunya di harem. Bahkan Istri sah Kaisar— Permaisuri yang seharusnya diutamakan harus bermurah hati mengambil selir untuk sang penguasa. Apalagi seorang selir belaka.

Beomgyu ingin disukai, tetapi bukan jenis kesukaan yang membuat Kaisar Taehyun tergila-gila kepadanya dan memusuhi harem seperti Choi Yejun di dalam buku. Orang harus tahu bahkan dalam sejarah, ada Yang Yuhuan sang Selir Bangsawan yang memikat Kaisar Tang sepanjang hari, memanjakan dan memanjakan sepanjang tahun. Tidak hanya sang Kaisar menjadi mengabaikan pengadilan, Kaisar bahkan ingin anak Selir Bangsawan Yang menjadi penerus tahta. Akibatnya dia berakhir dengan tuduhan membingungkan Kaisar dan dihukum pemenggalan kepala oleh para menteri.

Jangan pernah berpikir untuk menggenggam Kaisar di telapak tangan sendirian. Ilusi seperti itu hanya akan menyeretmu lebih dekat dengan kehancuran.


Jadi hari itu saat Kaisar Taehyun kembali dari barak dia mendapat pesan bahwa Choi Jieyu tidak enak badan dan tidak bisa melayani sang Kaisar. Hyeri sebagai pengantar pesan berkata; "Tuannya mengatakan bahwa tuannya takut menjangkitkan flu kepada Yang Mulia. Jadi tuannya menyerahkan urusan kepada kepala pelayan."

Kang Taehyun bisa mencium ada sesuatu yang aneh. Jadi setelah dia mengusir Hyeri dia memanggil kepala pelayan dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.

Kepala pelayan adalah bawahan langsung Kaisar tetapi dia juga menaiki kapal Choi Jieyu dan secara alami dia akan membantu tuan lainnya. Lantas kepala pelayan membeberkan apa yang terjadi dengan Wanyi Shin setelah Kaisar pergi tadi siang, termasuk kata-kata Wanyi Shin yang tidak pantas pun tidak luput dari pengaduan kepala pelayan.

"Tuan Jieyu sebelumnya mengundang tabib lagi untuk membantu memeriksa Wanyi Shin. Namun Wanyi Shin bersikeras untuk tidak menerima tabib tersebut."

Kaisar Taehyun merasa Shin Yuna semakin kehilangan akal. Dia tahu bagaimana Shin Yuna berani menentang Chen Fei dari mulut Kasim Jung. Beraninya seorang selir kecil menentang selir besar yang Taehyun tunjuk sendiri. Apakah karena dia mentolerir sikap sombongnya sehingga dia mengembangkan keberanian lain? Atau apakah karena Adipati Changde berada di belakangnya sehingga dia percaya diri bahwa Taehyun akan mendukungnya?

Kang Taehyun mencibir diam-diam. Di istananya, tidak peduli seberapa tinggi latar belakang selir itu. Selama Taehyun tidak ingin menyukai orang tersebut, mudah untuk mengalahkan mereka. Meski Taehyun cukup murah hati, dia masih orang yang kejam yang sama dengan beberapa tahun lalu. "Choi Jieyu bekerja keras, karena Wanyi Shin tidak menghargai niat baiknya. Zhen tidak bisa berbuat apa-apa jadi biarkan halaman bambu tetap di tutup."

Kepala pelayan mengangguk. Sejak kedatangan Selir lain, mansion menjadi terlalu ramai dan membuat kepala pelayan sakit kepala, khususnya halaman bambu yang suka mencari masalah itu. Huh lihat sekarang, Yang Mulia bahkan tidak ingin ambil pusing. Pikir kepala pelayan menghina.

Kaisar Taehyun kembali ke halaman depan untuk tinggal dan dalam beberapa hari kedepan. Selain menyempatkan makan siang bersama Beomgyu, Kaisar Taehyun akhirnya membalik nama Seo Dahyun dan Guo Jia secara bergantian.

Shin Yuna pun tertinggal diantara mereka dan menjadi lelucon semua orang.

Menghadapi bahu dingin Kaisar, Shin Yuna perlahan-lahan mengembalikan kewarasannya dan menjadi patuh. Dia berinisiatif mengirim Yongha untuk memberikan salam kepada Beomgyu, bahkan menulis peraturan wanita sebagai hukuman pribadi.

Beomgyu menatap lembaran kertas itu dengan senyum lembut. Jika bukan karena Beomgyu tidak ingin mengotori tangannya untuk memukul Shin Yuna, dia sudah lama akan mendorong wanita itu jatuh ke dasar. Melihat bagaimana sikap berubah-ubah Shin Yuna sekarang, Beomgyu bahkan lebih meremehkannya. "Karena tuanmu tahu bahwa dia salah. Aku juga tidak akan menganggap hal-hal menjadi terlalu serius. Bagaimana aku hanya seorang Jieyu dan bukan Permaisuri yang layak untuk memberikan hukuman kepada selir yang tidak patuh." Kata-kata Beomgyu dipenuhi duri dimana-mana dan meski tidak melukai Shin Yuna itu masih menusuk Yongha yang bersimpuh dibawah.

Yongha mengerti sindiran Choi Jieyu, bahkan Jieyu yang disukai pun masih bisa masuk akal untuk tidak sombong. Tetapi tuannya Wanyi yang belum juga dipromosikan setelah melayani Kaisar berani bertindak lebih tinggi dari selir besar. "Tuannya mengetahui bahwa dia tidak masuk akal sebelumnya. Itu pasti dikarenakan fluktuasi emosi akibat kehamilan. Tuan Jieyu tolong jangan tersinggung."

Beomgyu tertawa remeh. "Oke aku tahu itu. Tuanmu sangat rapuh, sebaiknya pergilah memanggil tabib sendiri untuk memeriksa. Jika bisa minta juga tabib untuk memeriksa otaknya.. Tuanmu begitu berubah-ubah aku khawatir pikirannya terganggu."

"Ffttt...." Para pelayan di belakang Beomgyu menahan tawa.

Yongha hanya bisa menunduk dalam untuk menyembunyikan wajah malunya. Dia buru-buru berpamitan dan berlari dari halaman Beomgyu dengan ekor diantara kakinya.

"Hyeri lihatlah apakah halaman bambu telah memanggil tabib dan cari tahu bagaimana kesehatan Wanyi Shin." Meski Beomgyu tidak menyukai Shin Yuna. Keturunan Kaisar ada diperut wanita itu dan sebagai selir yang lebih tinggi, Beomgyu harus tetap memperhatikan keduanya. Jangan sampai dia lengah dan sesuatu terjadi atau Beomgyu tidak akan tahu apa yang dia pertanggungjawabkan nanti.

Hosu melipat bibirnya. "Tuan kamu terlalu baik."

Beomgyu menghembuskan nafas. "Hah~ Sebaiknya kamu pergi ke dapur dan lihat apakah makan siang Yang Mulia sudah siap? Jika iya. Beritahu Kasim Jung."

"Baik tuan."

Pasukan dari ibukota sudah tiba beberapa hari yang lalu dan kesibukan Kaisar Taehyun semakin padat. Dalam waktu dekat ada gerakan besar yang akan terjadi di dua kota. Karena Beomgyu tidak bisa bercampur ke dalam politik untuk mendukung Kaisar Taehyun, dia hanya bisa membantu dengan pelayanan sederhana seperti menyiapkan makanan sehat. Adapun kegiatan malam, Kaisar Taehyun sebenarnya hanya membalik papan nama selir tiga kali, dua untuk Seo Dahyun dan satu untuk Baolin Guo. Sisanya di habiskan dikamar Beomgyu atau di barak.

Hosu kembali tidak lama kemudian. "Tuan, Kasim Jung mengatakan bahwa Yang Mulia akan makan siang di halaman depan. Kebetulan Kapten Jinyiwei yang baru datang berkunjung bersama kepala garnisun lokal."

Beomgyu yang membelai bulu ferret putih mengalihkan pandangan. "Apakah ada tamu? Sudahkah kamu meminta dapur menambah jumlah piring?"

Hosu menjawab. "Tenang tuan, Kasim Jung telah menyiapkan semuanya. Ngomong-ngomong Yang Mulia mendapatkan buah leci dari salah satu bawahan dan mengirim sekeranjang kecil untuk tuannya."

Mendengar buah itu, mata Beomgyu berbinar. Meski keluarga Huang juga menanam buah leci, pohon mereka tidak berbuah banyak dan hanya tersedia untuk wanita tua di rumah Huang. Beomgyu tidak akan menjadi tidak tahu malu dengan merebut milik orang tua.

"Cepat kupas!" Mulut Beomgyu berair membayangkan kesegaran buah itu.

Semangkuk buah leci di kupas dan rasa manis dan asam adalah rasa kesuksesan Beomgyu. Dia menikmatinya sambil mengelus perutnya, bahkan memberi rasa pada ferret putih itu. "Hei apakah Yang Mulia juga memberikannya ke halaman lain?" Tanya Beomgyu.

"Iya tuan, Yang Mulia juga membagikannya pada selir lain tetapi bagian tuannya yang paling banyak." Ujar Hosu dengan bangga. Hei buah Leci adalah buah upeti, ketika di Istana Kekaisaran. Buah ini hanya akan dibagikan kepada selir berpangkat tinggi dan bahkan selir disukai harus benar-benar membuat Kaisar Taehyun terkesan untuk mendapatkan bagian.

"Apa yang kamu banggakan?" Tanya Beomgyu tidak berdaya.

Hosu merengek. "Tuan! Sekarang tuan adalah yang paling disukai.... Budak tentu saja senang untuk tuannya!"

Beomgyu mendengus geli.

Lebih dari satu jam bagi Hyeri bisa kembali. Hosu buru-buru menuangkan air untuk rekannya itu sementara Beomgyu juga menyerahkan beberapa potong leci kepada Hyeri.

Wajah Hyeri yang merah segera membaik setelah meminum segelas air dan sebiji leci. Meksi begitu dia tidak lupa untuk melaporkan tugasnya. Hyeri berkedip kearah Hosu dan Hosu segera membawa pelayan lain untuk menyingkir.

Setelah memastikan tidak ada orang disekitar, Hyeri pun mendekat. "Tuan, budak telah mengikuti pelayan Yongha itu untuk memanggil tabib. Tapi tahukah anda, Yongha ini tidak pergi ke klinik terdekat untuk mengundang tabib. Dia pergi jauh ke ujung kota dimana ada klinik medis kecil yang biasa di datangi oleh warga desa untuk mengundang seorang tabib. Sejujurnya tuan, budak bahkan ragu bahwa orang itu adalah dokter!"

Beomgyu tersentak. "Apa? Bagaimana pelayan di sisi Wanyi Shin bisa memanggil tabib tanpa kualifikasi yang jelas? Apakah tabib itu benar-benar memeriksa Wanyi Shin? Sudahkah kamu bertanya tentang kondisi Wanyi Shin?" Tidak hanya tempramen Wanyi Shin yang semakin tidak jelas tetapi orang-orang disekitarnya pun juga? Beomgyu merasa ada sesuatu yang salah dengan hal ini.

Hyeri kembali melanjutkan; "Budak berpura-pura datang untuk memeriksa kondisi Wanyi Shin atas nama tuan tetapi budak hanya bisa menunggu di aula depan dan tidak bisa melihat proses dengan jelas apalagi bertemu tabib itu." Hyeri mengernyit, kehamilan Wanyi Shin terlalu misterius baginya.

"Adapun mengenai kondisi Wanyi Shin, Hanmei disisi Wanyi Shin hanya mengatakan beberapa patah kata acak. Budak yakin itu bukan kondisi yang sebenarnya." Ujar Hyeri.

Beomgyu berpikir sejenak, "Apakah selama Wanyi Shin berada di selatan dia telah melakukan pemeriksaan rutin? Chen Fei seharusnya mengirim tabib untuk memeriksa bukan?"

Hyeri mengangguk membenarkan, "Memang ada yang seperti itu. Itu adalah tabib yang sama yang melakukan diagnosis kehamilan Wanyi Shin. Tabib itu mengatakan hal yang sama secara berulang-ulang,  seperti janin baik-baik saja atau kondisi Wanyi Choi berada dimasa yang wajar karena pengaruh masa idam. Chen Fei yang lain tidak terlalu ambil pusing tetapi budak merasa Wanyi Shin dan dokter itu tengah menyembunyikan sesuatu."

Lonceng di kepala Beomgyu berdenting dan dia tiba-tiba menegakkan badannya. Menarik lengan Hyeri mendekat dan bertanya dengan berbisik, "Hyeri apakah menurutmu Wanyi Shin berpura-pura hamil?"

Hyeri menarik nafas dan menatap tuannya dengan ngeri. Dia bahkan dengan kurang ajar menutup mulut Beomgyu dan menatap sekitar dengan panik. "Tuan tolong hati-hati!" Bagaimana bisa kejahatan seperti itu dilakukan?!

Beomgyu melepaskan tangan Hyeri dan mendengus. "Pikirkan tingkah Wanyi Shin selama ini. Sebelumnya dia bisa membuat dirinya berpura-pura sakit untuk mengikuti tur. Bukannya tidak mungkin melakukan penipuan seperti ini." Diharem, jangankan berpura-pura hamil. Bahkan ada kasus dimana selir yang hamil dengan sengaja mengugurkan janinnya untuk menaiki tangga harem atau menjebak pesaing. Apalagi ini Shin Yuna yang selalu memiliki keberanian penuh dengan Adipati Changde dibelakangnya.

Hyeri ragu-ragu tetapi dia tidak ingin tuannya terseret ke dalam masalah. "Tuan jangan gegabah. Budak akan mencari tahu hasil diagnosis tabib itu dulu."

Beomgyu sebenarnya punya beberapa tebakan. Selain Wanyi Shin berpura-pura hamil, bisa juga Shin Yuna memang hamil tapi janin itu tidak dapat dipertahankan. Dengan orang-orang Adipati Changde yang licik, dia bisa saja menggunakan keguguran untuk menyerang orang lain. Terutama Beomgyu yang bermusuhan dengan Shin Yuna. Memikirkan orang lain akan berkomplot melawannya, Beomgyu menyipitkan mata. "Ayo cari tahu sesegera mungkin. Apakah Wanyi Shin berpura-pura atau tidak. Keduanya bukan hal yang baik!"

Hyeri mengangguk tegas. "Budak akan pergi mengejar tabib itu dulu." Hyeri juga tahu betapa seriusnya masalah ini. Jika ada konspirasi yang melibatkan pewaris Kaisar. Terlibat atau tidak, semua orang akan terseret ke dalam masalah!

"Tunggu!" Beomgyu menghentikan Hyeri yang hendak pergi.

"Apa perintah tuannya?"

Beomgyu melambai agar Hyeri merendahkan kepala dan dia pun berbisik.

Mata Hyeri membelalak untuk beberapa detik sebelum akhirnya mengangguk lagi. "Iya tuan!"

———

"Choi Jieyu benar-benar mencabut larangan terhadap Wanyi Shin?" Tanya Seo Dahyun heran.

Yingmei mengangguk dengan wajah cemberut. "Benar tuan, sekarang Wanyi Shin menemui Yang Mulia di halaman depan! Ada apa dengan Choi Jieyu sehingga dia membiarkan rubah betina seperti Wanyi Shin bebas? Dengan Wanyi Shin, Yang Mulia semakin sulit di dekati."

Seo Dahyun juga mempertanyakan hal yang sama. Bagaimana dengan dikurungnya Wanyi Shin, selir seperti dia memiliki kesempatan lain untuk mendapat bantuan! "Pergi dan tanyakan apa yang terjadi dengan Choi Jieyu!"

Yingmei menggeleng, "Budak sudah bertanya kepada beberapa pelayan tetapi hanya mendengar bahwa Wanyi Shin tengah hamil dan tidak baik bagi janin selalu terkurung di ruang sempit. Demi keturunan Yang Mulia, Choi Jieyu bersedia berdamai."

Seo Dahyun mencibir di dalam hati. 'Bagaimana Choi Jieyu bisa sangat murah hati?'

Seo Dahyun hanya bisa mengeluh dalam diam tetapi Guo Jia tidak demikian.

Mendengar musuhnya bebas, Guo Jia bergegas untuk melihat dan menyaksikan Shin Yuna menunggu Kaisar berlatih di bawah pohon. Sudut mulut Guo Jia berkedut saat melihat Shin Yuna tampak sangat energik merayu Kaisar. Sayangnya wajah lurus Kaisar Taehyun membuat Guo Jia tidak bisa menebak pikiran pria itu.

"Hei sepertinya posisi Shin Yuna bukan lagi yang pertama." Gumam Guo Jia yang bisa di dengar Sanjie.

"Oh yang pertama tentu saja orang itu." Ujar Anjie di sisi lain sambil menunjuk dengan dagu ke arah paviliun Beomgyu.

Guo Jia melipat bibirnya. Ada terlalu banyak perubahan dalam lintasan hidup keduanya. Choi Jieyu benar-benar bisa membuat Kaisar Taehyun menyayanginya dengan cepat bahkan beruntung bisa mengandung anak naga. Beruntungnya dengan Choi Jieyu yang memimpin, waktu bagi Choi Yejun tidak disukai belum tiba. Nah saat dia datang ke Istana, Guo Jia akan memanfaatkan hal ini untuk membalas dendam pada Choi Yejun.

Anjie melihat tuannya linglung dan segera menegur halus. "Tuan, saatnya kita mengantarkan kue untuk Yang Mulia."

Guo Jia berkedip dan buru-buru melangkah maju.

Saat itu Kaisar Taehyun menyelesaikan latihan.

"Yang Mulia ini handuk hangatnya." Shin Yuna menyerahkan dengan senyum penuh.

Taehyun menerima tanpa banyak bicara.

Shin Yuna mendorong lembut Kaisar Taehyun untuk duduk. "Yang Mulia pasti lelah dan lapar setelah beraktivitas, Selir membawakan makan siang untuk Yang Mulia." Dia memberi isyarat kepada pelayannya untuk menyajikan piring.

Satu persatu disajikan dengan menu yang bervariasi dan kaya. Daging babi rebus, daging asap, sup ikan dan beberapa hidangan lain.

Kaisar Taehyun tertegun. Dia memang sudah lama tidak makan masakan dengan standar Kekaisaran tetapi ini...

Shin Yuna tidak melihat Kaisar yang berpikir dan bergegas menyiapkan mangkuk dan sumpit untuk sang penguasa. Sementara pelayannya masih mengeluarkan hidangan yang tersisa.

Kebetulan Guo Jia tiba tepat waktu dan melihat bahwa pelayan itu mengeluarkan tumis jeroan yang berminyak, mata Guo Jia bersinar. Dibandingkan menghadapi Choi Jieyu, Guo Jia paling tidak sabar dengan Shin Yuna. Baik dikehidupan sebelumnya atau sekarang, dendam diantara keduanya belum dibayar tuntas!

"Yang Mulia~" Guo Jia dengan genit memberi hormat. "Selir mendengar Yang Mulia berlatih di halaman. Melihat waktu sangat siang. Selir pikir untuk membiarkan Yang Mulia mencicipi beberapa kue buatan selir." Sambil berbicara dia melirik ke arah Shin Yuna yang wajahnya sangat gelap.

Guo Jia tersenyum tidak bersalah dan berkata; "Rupanya selir datang terlambat. Wanyi Shin sangat perhatian untuk menyiapkan makan siang. Hei selir ini menjadi malu karena tidak memikirkannya. Masih Wanyi Shin yang berpikiran kedepan, tidak heran Wanyi Shin disukai. Selir ini tertinggal jauh!" Ujar Guo Jia penuh sanjungan.

Shin Yuna yang siap menyemburkan amarah menelan kembali kata-katanya dengan bingung menatap Guo Jia. Dia pikir wanita pedagang ini ingin bersaing dengannya sekarang, tetapi kata-kata Guo Jia malah menyanjungnya. "Hump! Kamu tahu itu. Yang Mulia berlatih keras dan telah membuang banyak energi. Yang Mulia perlu mengisi kembali tenaga dengan makanan enak." Shin Yuna berbalik untuk melihat Kaisar dan tersenyum seperti bunga lagi.

"Yang Mulia, ayo ini adalah daging kesukaan Yang Mulia. Selir meminta dapur untuk memasaknya hingga empuk." Shin Yuna fokus memberi makan Kaisar Taehyun.

Taehyun hanya bisa menghembuskan nafas dan menerima tangan Shin Yuna dengan setengah hati.

Guo Jia yang melihat dua orang itu dan bergegas maju untuk menyerahkan kue buatannya. Gerakan ini mendorong pelayan kecil yang membawa nampan masakan ke belakang dan saat itu entah sengaja atau tidak. Anjie yang mengikuti Guo Jia dibelakang menginjak kaki pelayan itu, mungkin karena tidak terlalu keras sang pelayan tidak bersuara alih-alih hanya membungkuk kecil.

"Oh maaf saudari aku terlalu bersemangat." Ujar Anjie malu-malu.

Pelayan itu mengernyit, "Hati-hati sedikit." Dia memeriksa sepatunya.

Saat itu Sanjie menekan nampan yang sudah miring dan membuat minyak pada tumisan menetes ke atas ubin. Tidak lama karena pelayan itu segera menegakan tubuhnya dan Sanjie pun berpura-pura membantu pelayan itu.

"Saudari jangan jatuh."

"Oh iya terimakasih." Dengan polosnya dia membalas.

Kembali ke depan, Guo Jia dengan berani memprovokasi Shin Yuna.

"Yang Mulia meski Wanyi Shin menyediakan semua makanan ini. Ini terlalu berminyak dan berat, mengapa tidak mencoba kue buatan selir? Puding susu lembut dengan buah-buahan itu segar." Guo Jia mendorong semangkuk puding yang cantik dan lezat.

Shin Yuna melototi Guo Jia. "Baolin Guo tolong perhatikan aturan."

Guo Jia melempar senyum. "Wanyi Shin, tolong jadilah berbudi luhur."

Kedua orang itu mendorong mangkuk satu sama lain sementara Kaisar Taehyun memejamkan mata dengan tarikan nafas yang dalam.

Kaisar Taehyun awalnya ingin menikmati makanan dengan tenang tetapi kehadiran kedua selir ini membuat Kaisar Taehyun ingin cepat-cepat pergi! Dia tahu tidak mungkin baginya bisa makan dengan baik dengan persaingan diantara keduanya.

'Mengapa orang-orang ini menjadi menyebalkan!'

"Lupakan saja. Kalian makanlah sendiri!" Kaisar Taehyun bangkit dengan wajah gelap.

Guo Jia terkejut dan Shin Yuna juga sama namun yang terkahir bergegas mengejar Kaisar. "Yang Mulia tunggu! Selir secara pribadi memesan makan siang ini, Yang Mulia setidaknya makanlah sedikit demi se—Aaaah!"

Karena Shin Yuna berlari dengan cemas, dia mendorong siapa saja yang menghalangi jalannya. Dan tepat beberapa langkah dari meja, dia menginjak suatu genangan dan terpeleset.

Susana di sekitar membeku untuk beberapa detik.

"Wanyi Shin!"

"Tuan!"

Suara orang jatuh dengan keras terdengar bersama teriakan panik semua orang.

Kaisar Taehyun berbalik dengan wajah pucat.

"Bayiku! Bayiku! Selamatkan bayiku!" Shin Yuna berteriak keras. Seluruh tubuhnya sakit tetapi yang dia cemaskan adalah janinnya!

Guo Jia yang awalnya termenung segera berteriak. "Panggil tabib cepat!"

Kaisar Taehyun bergegas menghampiri dan mengangkat Shin Yuna dalam genangan.

Shin Yuna yang dilanda kepanikan menangis dan meraung. "Yang Mulia anak kita! Selamatkan anak kita! Huhuhu!"

"Oke... tenanglah... Zhen akan memanggil tabib jangan khawatir..."

Ada banyak kekacauan tetapi tidak ada yang menyadari bahwa di tanah tidak ada genangan apapun selain bekas minyak.

———
Bersambung....

Continue Reading

You'll Also Like

195K 9.6K 31
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
70.1K 5.2K 24
"MOMMY?!!" "HEH! COWOK TULEN GINI DIPANGGIL MOMMY! ENAK AJA!" "MOMMY!" "OM!! INI ANAKNYA TOLONG DIBAWA BALIK YAA! MERESAHKAN BANGET!" Lapak BxB ⚠️ Ma...
49K 3.5K 50
"Jika ada yang harus berkorban dalam cinta ini, maka itu cintaku yang bertepuk sebelah tangan" - Dziya Idzes "Sekat-sekat ruang yang tertutup layakn...
48.4K 6.4K 39
Cerita tentang perjodohan konyol antara christian dan chika. mereka saling mengenal tapi tidak akrab, bahkan mereka tidak saling sapa, jangankan sali...