Amora (END)

By Miamut_03

4.1M 193K 2.4K

Amora Lendari terbangun di sebuah kelas dengan orang-orang asing di sekitarnya. Kepanikanya bertambah saat m... More

Amora vendiras
Berpindah jiwa??
Cafe
Sekolah
di timpa cogan
Ibu Tiri julid
Drama Kantin
Felix
Cowok Aneh
Pulang
Pelet Nasgor?
Masakin Tuan Muda
Dibelain Ayang
Psikopat ganteng
Di Jemput Ayang
Mommy?
Edo si anak baru
Kekejaman Felix
Memusingkan
Akang Felix
kawatir ni yee
Syel
Mimpi ya?
Wahh
mengerikan sekali
Ada yang penasaran?!
untuk apa
Kaka ipar
pulang kampung
mamak atau bibi
si kampret kendri
pahlawan
racun sialan
tenang
jujur
nadira aneh
Mulai terlihat
Nadira semakin gila
Tak mau kalah
ditinggal ayang
Mamiii
Tamu
Why?
orang aneh
sahabat kecil
hampir saja
Bertemu Eca
Om penculik
begitulah
Mr. Zaren
Felix oh felix
rencana sera
Cemburu,hm?
Dasar
gadis baik
culik dia
Nasib
Berharap
Kabur
Tertangkap
Fakta
Masa lalu
Haha
END
extra part I
Hihi
extra part II
Terakhir
Hai hai
Fano
info

gibah

38.3K 2.4K 69
By Miamut_03

Amora memasuki rumah Felix Tampa permisi seperti biasanya, ia melangkah lansung menuju dapur.

Amora menghentikan langkahnya ketika melihat ada Nadira di sana, gadis itu nampak melamun sambil mengaduk masakannya.

Penasaran, Amora melangkah perlahan mengintip apa yang di masak oleh Nadira.

Nadira nampak tak terusik, ia seperti hanyut terlalu jauh dengan fikiranya hingga tak menyadari kedatangan Amora di sisinya.

"Nadira!!"

Amora dengan teganya meninggikan suaranya membuat Nadira yang tak menyadari keberadaanya tentu kaget, gadis itu menjatuhkan sendoknya dan syukur saja pancinya tak ikut jatuh.

Tertawa puas Amora segera melangkah menuju kulkas, menuntaskan niatnya yang memang ke sini untuk mengambil minuman gratis.

"Lo kurang ajar ya, gue udah baik ajong, masih aja di zolimi"

Amora terkekeh pelan, ia tak peduli dengan celotehan Nadira. Ia sekarang fokus mencari minuman yang sekiranya sesuai dengan seleranya.

Mata Amora tertuju pada sebuah minuman kemasan coklat, Tampa fikir panjang Amora segera meraihnya.

Ia membawa minuman tersebut ke salah satu kursi di meja makan, lalu mulai menikmatinya.

Nadira sendiri telah selesai memasak supnya, gadis itu meletakkan semangkok sup di meja lalu ikut duduk tak jauh dari Amora.

"Nih, spesial buat sarapan Lo"

Amora menatap Nadira curiga, tak biasanya gadis ini sebaik ini. Walau curiga Amora tetap meraih mangkok sup tersebut.

"Santai, gue  butuh teman gibah kali ini, jadi anggap aja ini bayaran kalo lo mau  gue ajakin gibah, gak ada racunnya kok"

Amora menatap aneh Nadira, sungguh Nadira yang polos manis serta lemah lembut itu telah hilang entah kemana.

"Boleh deh, mumpung belum sarapan" ucap Amora pada akhirnya.

Nadira tersenyum senang, gadis itu menggeser kursinya mendekati Amora.

"Makannya sambil dengerin gue yah"

Amora menganggukkan kepalanya, menatap Nadira siap untuk mendengarkan gibahan gadis itu.

"Si Eca makin menjadi, hari ini dia subuh2 bangunin gue cuma buat di masakin sup, CK padahal itu masih subuh. Gue coba tolak pelan tapi dia kek anjir lah, CK. Selain itu di rumah suka banget tu cewek make yang sexy2 kek emang sengaja godain Felix mor, serius gue. Lo boleh pukul gue kalo gue boong"

Amora mengangguk, wajahnya kini serius mendengarkan cerita Nadira.

"Terus"

"Dia kalo Felix gak ada, suka banget teriak - teriak minta ini itu, bahkan bi Imah hampir pingsan kemaren gara - gara tu cewek gak tau diri"

"Serius, terus gimana bi Imah sekarang?" Tanya Amora khawatir.

"Lumayan baik kah, dia lagi ke pasar.... Tunggu.... Menurut perkiraan gue, tu cewek akan datang dalam dua menit lagi..... CK, mending lo ngumpet, biar tau gimana kelakuan tu cewek"

Amora menggeleng kuat saat Nadira menariknya untuk memasuki kolong meja, sungguh ia penasaran, tapi bukan di sini sembunyinya.

Kegiatan tarik menarik itu berlangsung secara sengit, dengan Nadira yang tak mau di bantah dan Amora juga tak mau mengikuti Nadira.

"Kalian ngapain?"

Suara lembut nan merdu, menghentikan kegiatan dua gadis itu. Kompak mereka menoleh pada asal suara, di mana seorang gadis dengan baju yang cukup terbuka sedang berdiri menatap mereka.

Amora dan Nadira saling tatap, tersadar dengan tangan yang masih saling berpegangan membuat Amora dan Nadira kompak melepaskan pegangan mereka dengan sedikit kasar.

"Mora sedang apa pagi - pagi kemari? Enggak sekolah?"

Amora menguap lebar, lalu menganggukkan kepalany. Ia melangkah kembali pada kursinya lalu lanjut menyantap sup buatan Nadira yang lumayan enak.

"Ah, Nadira di mana supnya, maaf merepotkan yah.... Aku sungguh ingin makan sup..... Hehe"

Nadira memajukan bibirnya, Tampa suara segera menuju dapur dan mempersiapkan semangkuk sup untuk Eca.

Eca melangkah ke meja makan, lalu duduk tak jauh dari Amora. Gadis manis itu tersenyum menatap Amora yang sedang lahap menikmati sup nya.

"Kamu suka sup? Ah, Felix juga sangat suka sup, dia juga yang ajarin aku buat suka makan sup, padahal sebelumnya aku sangat tak suka dengan sayuran di beri air itu"

Amora menatap Eca, ia meneguk air putih yang di sediakan Nadira tadi. Tak tahan, Amora mengeluarkan sendawa kecil, namun masih di dengar oleh Eca dan Nadira.

"Ih, perempuan gak boleh gitu Mora...."

"Syutt, Kaka Eca yang imut.... Aku tidak perempuan, tapi aku wanita"

"Ah, Mora jangan salah...."

"Ini supnya"

Nadira datang, dengan wajah tak ramah meletakkan semangkuk sup di hadapan Eca.   Eca tak jadi melanjutkan ucapannya, gadis itu tersenyum meraih semangkuk sup ke hadapannya.

"Terima kasih Nadira, ah jangan lupa siapkan untuk Felix....sebentar lagi pasti dia turun"

Amora Cuek saja mendengar percakapan kedua gadis itu, ia kembali melangkah ke kulkas dan mengambil susu kotak.

Amora duduk dengan susu kotak yang sudah habis, ia meletakkan bekas susu tersebut di meja.

"Mora.... Itu susu kesukaan aku, huwa....padahal stok nya tinggal satu, kamu habisin....hiks...hiks"

Amora memegangi dadanya, kaget dengan teriakan Eca secara tiba - tiba, gadis itu menangis bak anak kecil mantap kotak susu yang tak lagi berisi.

Amora menggaruk kepalanya bingung, ia menoleh pada Nadira yang baru datang membawakan air putih.  Gadis itu nampak terkejut dengan Eca yang menangis sesugukan, ia menoleh pada amora.

"Kenapa?" Tanya Nadira kepo.

Amora mengangkat kedua bahunya "gak tau, aku cuma minum susu eh, dia nangis"

Nadira menoleh pada kotak susu yang tergeletak di meja makan, gadis itu seketika terkekeh lalu melangkah pergi.

Amora menatap Nadira bingung, sungguh...otaknya sangat tak bisa di ajak kompromi sekarang. Terlalu banyak hal yang membingungkan pagi ini.

"Ada apa?"

Tangis Eca terhenti, kedua gadis itu kompak menoleh pada asal suara. Felix datang sambil menggulung lengan kemejanya, mendekat ke arah kedua gadis itu.

Eca yang masih sesugukan menunjuk susu kotaknya dengan air mata yang masih berair, lalu menatap ke arah Amora.

Felix mengikuti arah pandang Eca yang tertuju pada Amora, dengan wajah santai Amora tersenyum pada Felix sambil menaikkan turunkan kadua alisnya sebanyak dua kali. ( bayangin aja deh gaes)

Menghela nafas, Felix mengusap pelan puncak kepala Amora.

"Ambil, dan belilah" ucap Felix datar sambil mengeluarkan uang seratus ribu dan menyodorkan pada eca.

"Tapi fel...."

"Amor tak tau, mengertilah"

Eca menghapus secara kasar air matanya "ah, maaf Mora, aku terlalu sedih tadi....maaf yah, aku gak papa kok, aku bisa beli lagi nanti"

Amora menganggukkan kepalanya sambil tersenyum manis. Ia berdiri dari duduknya, lalu mengandeng tangan Felix.

"El, gimana kalau kita cariin apartemen Eca hari ini, kalau tidak salah sih tetangga apartemen ku baru pindah jadi Eca bisa tinggal di sana selama dia di indo, kan Eca?" Ucap Amora lembut, sambil menatap Eca.

Eca yang di panggil, mengangguk pelan namun sedetik berikutnya ia menggelengkan kepalanya.

"Tapi aku tidak berani tinggal sendiri mor..."

"Kan ada aku Eca, aku kan nantinya jadi tetangga kamu, kalo perlu nanti kita sesekali nginep bareng" potong Amora cepat.

"Tidak, aku sudah menemukan tempat yang cocok untuknya, sayang" Felix meraih pinggang Amora, lalu mengecup pelan pipi gadis itu.

Amora menatap Felix "dah lama deh gak di cium, ayo sebelah sini lagi" ucap Amora sambil menunjuk pipi kirinya.

Felix terkekeh pelan, lalu mencium pipi kiri Amora setelahnya.

Sungguh, Amora tak mengharapkan betmanja - manja dengan Felix, namun ia sangat suka melihat keterdiaman Eca saat melihat manjanya Amora pada Felix.

"Oh iya, emang Eca bakal tinggal di apartemen mana mana?" Tanya Amora penasaran.

"Lihat saja nanti" ucap Felix menyeringai.

Eca terdiam, ia ingin menanyakan apartemen yang mana yang Felix pilihkan untuknya. Namun ia urungkan setelah melihat kemesraan sepasang manusia itu.

















VOTE BANYAK - BANYAK GAES

COMEN BANYAK - BANYAK JUGA.

AKU BAKAL UP SECEPATNYA, TAPI COMEN BANYAK2 YAH.

VOTE JUGA.

kira - kira Eca ini harus di apain yah gaes?? Yu...jawab comen di sini 👉

Continue Reading

You'll Also Like

5M 415K 52
Anastasya Inez, sosok istri yang dibenci oleh suaminya sendiri yaitu, Davidson Giovanni Bhatara. Inez adalah istri kedua yang dinikahi secara terpaks...
Segalanya💞 By xwayyyy

General Fiction

68.9K 10.3K 34
hanya fiksi! baca aja!
1M 100K 69
cover by Pinterest ** Hidup seorang Naja sama dengan makna dari bunga Dandelion yang mengartikan kehidupan yang keras, penuh perjuangan, penderita na...
221K 12.2K 30
( sebelum membaca jangan lupa follow akunnya 👌) yang homophobia di skip aja gak bisa buat deskripsinya jadi langsung baca aja guys bxb bl gay homo ...